Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Beberapa lahan dan tanah pertanian pada saat ini mengalami kerusakan
dan penurunan tingkat kesuburan tanah yang sangat memerlukan solusi
penanganan secara efektif dan maksimal. Hal ini dapat mengakibatkan dampak
yang besar bagi kehidupan manusia dan lingkungan sekitarnya. Pupuk memegang
peranan yang sangat penting di dalam budidaya tanaman. Tanaman membutuhkan
pupuk yang sesuai untuk memenuhi kebutuhan unsur hara dan agar dapat tumbuh
serta berkembang dengan baik.
Terdapat beberapa jenis pupuk yaitu pupuk buatan pabrik (anorganik) dan
pupuk kandang atau kompos (organik). Penggunaan bahan-bahan alami seperti
kompos memberikan keuntungan bagi tanah, tanaman dan lingkungan. Proses
pembuatan kompos juga menjadi salah satu solusi masalah sampah yang semakin
memerlukan penanganan yang bijaksana.
Pupuk anorganik yang selalu digunakan petani dapat diganti dengan pupuk
organik yang dapat dibuat sendiri dari bahan-bahan alami seperti penggunaan
pupuk bokasi yang dapat dibuat dari bahan jerami dan sampah rumah tangga.
Bokasi adalah kompos yang salah satu bahan penyusunnya menggunakan !
(Effective Microorganism). Teknologi ! dan bokashi merupakan salah satu
pilihan yang realistis dalam mengatasi kelangkaan dan mahalnya pupuk buatan.
"elain menunjang pertumbuhan tanaman, kedua teknologi tersebut dapat
dimanfaatkan sebagai salah satu pilihan dalam pengendalian organisme
pengganggu tumbuhan (#PT). $isamping itu, teknologi bokasi mudah, murah,
dan ramah lingkungan sehingga sangat prospektif untuk dikembangkan di tingkat
petani.
#leh karena itu, pada praktikum kali ini kita melakukan kegiatan
pembuatan pupuk bokashi dengan bantuan !
%
yang bertujuan untuk
memberikan pemahaman mengenai cara pembuatan pupuk bokashi.
1.2. Tujuan Praktikum
!emberikan pemahaman kepada mahasis&a mengenai cara pembuatan pupuk
bokashi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pengomposan didefinisikan sebagai suatu proses dekomposisi
(penguraian) secara biologis dari senya&a-senya&a organik yang terjadi karena
adanya kegiatan mikroorganisme yang bekerja pada suhu tertentu. Pengomposan
merupakan salah satu metode pengelolaan sampah organik menjadi material baru
seperti humus yang relatif stabil dan la'im disebut kompos. Pen gomposan dengan
bahan baku sampah domestik merupakan teknologi yang ramah lingkungan,
sederhana dan menghasilkan produk akhir yang sangat berguna bagi kesuburan tanah
atau tanah penutup. Pada dasarnya proses pengomposan adalah suatu proses biologis.
Hal ini berarti bah&a peran mikroorganisme pengurai sangat besar. Prinsip-prinsip
proses biologis yang terjadi pada proses pengomposan meliputi kebutuhan nutrisi
untuk mikroorganisme, jenis-jenis mikroorganisme yang berperan dalam proses
pengomposan, kondisi lingkungan ideal dan fase transformasi biokimia.
Berdasarkan ada tidaknya asupan udara, pembuatan kompos dapat dibedakan
menjadi pengomposan secara aerobik dan pengomposan anaerobik yang la'im
disebut digesti anaerobik. Pada pengomposan aerobik, adanya udara dapat
mempercepat proses pembusukan oleh mikroorganisme aerobik, proses berlangsung
cepat dan tidak menimbulkan bau. "ebaliknya oksigen tidak diperlukan dalam
pengomposan anaerobik, proses berlangsung lama biasanya menimbulkan bau dan
akhir yang terpenting adalah gas methan sebagai sumber energi baru.
Bahan dasar pupuk organik, baik dalam bentuk kompos maupun pupuk
kandang dapat berasal dari limbah pertanian, seperti jerami, dan sekam padi, kulit
kacang tanah, ampas tebu, batang jagung, dan bahan hijauan lainnya. "edangkan
kotoran ternak yang banyak dimanfaatkan adalah kotoran sapi, kerbau, kambing,
ayam, itik dan babi. $isamping itu, dengan berkembangnya pemukiman, perkotaan
dan industri makan bahan dasar kompos makin beraneka ragam seperti dari tinja,
limbah cair, sampah kota dan pemukiman. "alah satu bentuk pupuk organik yang
sekarang sedang banyak digunakan adalah pupuk bokasi. Pupuk bokasi dibuat dengan
memfermentasikan bahan-bahan organik (dedak, ampas kelapa, tepung ikan, dsb)
dengan ! (Effective Microorganism). Biasanya bokasi ditemukan dalam bentuk
serbuk atau butiran. Bokasi sudah digunakan para petani (epang dalam perbaikan
tanah secara tradisional untuk meningkatkan keragaman mikroba dalam tanah dan
meningkatkan persediaan unsur hara bagi tanaman. "ecara tradisional bokasi dibuat
dengan cara menfermentasikan bahan organik dedak dengan tanah dari hutan atau
gunung yang mengandung berbagai jenis mikroorganisme. )kan tetapi, saat ini telah
dikenal Bokasi ! yaitu bokasi dengan bahan organik yang difermentasikan dengan
mikroorganisme efektif, bukan dengan tanah dari hutan atau gunung. ! yang
digunakan dalam pembuatan bokasi adalah suatu kultur campuran berbagai
mikrooganisme yang bermanfaat (terutama bakteri fotosintetik dan bakteri asam
laktat, ragi, actinomycetes, dan jamur peragian) dan dapat digunakan sebagai
inokulan untuk meningkatkan keragaman mikroba tanah.
Bokasi digunakan untuk menggambarkan bahan-bahan organik yang telah
difermentasi oleh !. Berdasarkan tipe fermentasinya, proses pembuatan bokasi
dikelompokkan atas bokasi aerobik dan bokasi anaerobik. Bokasi dapat dipergunakan
sebagai pupuk alternatif yang memiliki banyak keunggulan dibanding kompos
tradisional dan pupuk buatan. Pembuatan kompos secara tradisional memakan &aktu
yang relatif lama (* + % bulan). $engan teknologi !, pembuatan bokasi hanya
memerlukan &aktu yang sangat singkat (kurang lebih % hari). ,ecepatan pembuatan
bokasi dipandang penting mengingat berlimpahnya bahan organik buangan,
sedangkan kebutuhan pupuk terus meningkat dengan harga yang semakin tinggi dan
makin sulit terjangkau oleh petani. "eperti halnya kompos tradisional, bokasi juga
ramah lingkungan. $engan teknologi yang sederhana, petani dapat membuat sendiri
sesuai dengan kebutuhan dan ketersediaan bahan-bahan organik buangan di sekitar
tempat tinggal. Berbagai bahan organik seperti jerami, sekam padi, dedak, kotoran
ternak, serbuk gergaji dan lain-lain dapat digunakan sebagai bahan pembuat bokasi
yang baik.
Teknologi ! telah dikembangkan dan digunakan untuk memperbaiki
kondisi tanah, menekan pertumbuhan mikroba yang menyebabkan penyakit, dan
memperbaiki efisiensi penggunaan bahan organik oleh tanaman. Pada pembuatan
bokasi sebagai salah satu pupuk organik, bahan ! meningkatkan pengaruh pupuk
tersebut terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman. Beberapa pengaruh ! yang
menguntungkan dalam pupuk bokasi tersebut adalah memperbaiki perkecambahan
bunga, buah, dan kematangan hasil tanaman- memperbaiki lingkungan fisik, kimia,
dan biologi tanah serta menekan pertumbuhan hama dan penyakit dalam tanah-
meningkatkan kapasitas fotosintesis tanaman- menjamin perkecambahan dan
pertumbuhan tanaman yang lebih baik- dan meningkatkan manfaat bahan organik
sebagai pupuk. .ntuk meningkatkan dan menjaga kestabilan produksi pertanian,
khususnya tanaman pangan, sangat perlu diterapkan teknologi yang murah dan
mudah bagi petani. Teknologi tersebut dituntut ramah lingkungan dan dapat
menfaatkan seluruh potensi sumberdaya alam yang ada dilingkungan pertanian,
sehingga tidak memutus rantai sistem pertanian. Penggunaan pupuk bokashi !
merupakan salah satu alternatif yang dapat diterapkan pada pertanian saat ini. Pupuk
bokasi adalah pupuk organik (dari bahan jerami, pupuk kandang, sampah organik, dll)
hasil fermentasi dengan teknologi !-% yang dapat digunakan untuk menyuburkan
tanah dan menekan pertumbuhan patogen dalam tanah, sehingga efeknya dapat
meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman. Bagi petani yang menuntut
pemakaian pupuk yang praktis, bokasi merupakan pupuk organik yang dapat dibuat
dalam beberapa hari dan siap dipakai dalam &aktu singkat. "elain itu pembuatan
pupuk bokasi biaya murah, sehingga sangat efektif dan efisien bagi petani padi,
pala&ija, sayuran, bunga dan buah dalam peningkatan produksi tanaman.
,ompos merupakan pupuk yang terbuat dari bahan organik yang penting dan
banyak dibutuhkan tanaman. ,ompos terbuat dari bagian-bagian tanaman yang telah
mengalami penguraian oleh mikroorganisme. Pada a&alnya, kompos tersedia
berlimpah di hutan dan ladang pertanian (bekas tebangan hutan). ,ompos ini berasal
dari dedaunan dan ranting pohon yang mengalami pembusukan secara alami oleh
bakteri pengurai dan jamur. ,ompos yang merupakan pupuk organik memiliki
kandungan unsur hara yang ramah lingkungan. .nsur hara yang terdapat pada
kompos tidak akan merusak tanah seperti pupuk buatan pabrik (pupuk anorganik).
,ompos juga bersifat slo& release sehingga tidak berbahaya bagi tanaman, &alaupun
jumlah yang digunakan cukup banyak. Pupuk kompos yang dibuat dengan bantuan
!% memiliki kandungan nitrogen sekitar /,01, P
2
#
0
sekitar /1, dan ,
2
# sekitar
/.0 1. Bokasi merupakan kompos yang salah satu bahan penyusunnya menggunakan
!. Pembuatan bokasi harus dilakukan di tempat yang terlindung dari sinar matahari
dan terpaan air hujan. Tempat ideal untuk proses pembuatan bokasi adalah tempat
yang agak luas, memiliki atap, dan lantainya terbuat dari semen. Pembuatan bokasi
membutuhkan bahan utama seperti pupuk kandang, jerami, dan daun-daunan.
BAB III
METDE P!AKTIKUM
".1. #aktu Dan Tem$at
3aktu 4 sabtu, /5 april 26/%
Tempat 4 7aboratorium #89, 9akultas Pertanian .ni:ersitas
!ula&arman.
".2. Alat Dan Ba%an
)lat 4 botol a;ua bekas, terpal, pengaduk.
Bahan 4 sisa sayuran 2 kg, dedak / kg, sekam 2kg, pupuk kandang
/ kg, larutan !
%
, gula secukupnya, air.
".". &ara Kerja
Pem'uatan EM
(

/. !asukan / sendok teh larutan !
%
dan sendok teh gula pasir kedalam botol
%
/
a;ua bekas ukuran (<66 ml).
2. =si botol dengan air bersih dan kocok hingga gula larut. "iap di aplikasi.
Potong seluruh bahan menjadi berukuran kurang lebih / cm.
Pem'uatan B)ka*%i
/. 8ampurkan semua bahan diatas terpal (adonan).
2. )duk hingga rata.
*. "iram dengan larutan !
%
sembari diaduk kembali hingga rata.
%. Hentikan penyiraman apabila adonan telah cukup lembabnya. 8iri-cirinya adalah
apabila diambil satu genggam kemudian diremas menjadi satu dapat menjadi
gumpalan dan apabila disentuh dengan lembut dapat langsung terurai kembali
(pecah).
0. >atakan adonan setinggi *-0 cm.
<. Tutup dengan bagian terpal lainnya dan beri pemberat agar terpal tidak terbuka.
?. 7akukan pengadukan atau poembalikan setiap hari.
@. "ediakan larutan !
%
agar apabila campuran bahan terlihat mulai mengering
dapat dilembabkan kembali.
,eterangan 4
/. !ahasis&a diharapkan memba&a botol a;ua bekas yanggung untuk tempat
pembuatan larutan !
%
yang siap diaplikasikan.
2. 3aktu pengerjaan rabu (/< april 26/%) hingga sabtu (/5 april 26/%). Tiap
kelompok besar melakukan pengomposan secra serentak. !isalnya kjelompok
besar / melakukan pengomposan hari rabu kemudian kelompok besar 2
melakukan pengomposan hari kamis.
*. 8ampurkan bakal kompos perkelompok besar dijadikan satu dalam terpal yang
sama.
%. 8atat hari dan tanggal pengomposan.
0. 7akukan pembalikan apabila suhu bakal kompos terlalu tinggi.
<. )pabila kompos mulai kering tambahkan larutan !
%
.
(ad&al pengadukan kembali A+!EKTEKNL+I (kelompok besar)4
/. "etiap hari setiap kelompok kecil bergiliran bertanggung ja&ab melakukan
pengadukanApembalikan, dengan demikian setelah *6 hari maka masing masing
kelompok telah ,mengaduk sebanyak * kali.
2. =si absensi yang telah disediakan. )bsensi akan diperiksa setelah akhir acara, dan
setiap orang &ajib namanya terdapat pada absensi tersebut.
*. ,elompom kecil yang berpiket pada hari tersebut &ajib menjaga kebersihan
disekitar area pembuatan bokashi.
Penting diperhatikan 4
(angan melakukan pengadukan sebelum pengamatan setiap minggu. $engan kata lain
jika seluruh kelompok telah melakukan pengamatan mingguan, maka barulah
dilakukan pengadukan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Pengamatan
Tabel 1. Hasil pengamatan bokashi jerami
Kelompok Pengamat
an ke
warna bau tekstur suhu
1 1 coklat Amoniak Kasar Hangat
2 coklat Amoniak Kasar Hangat
3 coklat Tanah Kasar Dingin
2 1 coklat Amoniak Kasar Panas
2 coklat Amoniak Kasar Panas
3 coklat Tanpa bau Lunak Dingin
3 1 coklat en!engat Kasar Hangat
2 coklat en!engat Kasar
agak
remah
Panas
3 coklat Tanpa bau "emah Dingin
# 1 Kecoklatan Amoniak Kasar Panas
2 $oklat Ti%ak
berbau
Kasar Panas
3 $oklat Ti%ak
berbau
Kasar Dingin
& 1 $oklat Amoniak Kasar Panas
2 $oklat Amoniak "emah Hangat
3 $oklat Tanah "emah 'etral
1 $oklat Amoniak Kasar Panas
( 2 $oklat Amoniak Agak
remah
Panas
3 $oklat Tanpa bau "emah)lun
ak
Dingin
* 1 Kuning
Kecoklatan
Amoniak Kasar Panas
2 $oklat Tanah Kasar Hangat
3 $oklat Tanah Hancur Dingin
+ 1 Kuning
kecoklatan
Amoniak Kasar Panas
2 Kuning
kecoklatan
Tanpa bau Agak halus Hangat
3 $oklat Tanah Hancur Dingin
, 1 $oklat Amoniak Kasar Hangat
2 $oklat Amoniak "emah Hangat
3 $oklat Tanah "emah Dingin
1- 1 $oklat Amoniak Hancur Hangat
2 $oklat Tanah Hancur Dingin
3 $oklat Tanah Hancur Dingin
Tabel 2. Hasil pengamatan bokashi sisa sa!uran
Kelompok Pengamat
an ke
warna bau tekstur suhu
11 1 coklat Amoniak Kasar Hangat
2 coklat Amoniak Kasar Hangat
3 coklat Tanah Kasar Dingin
12 1 coklat Amoniak Hancur Panas
2 coklat Tanah Keras Dingin
3 coklat Tanah Kasar Hangat
13 1 coklat Amoniak Keras Panas
2 coklat Amoniak Keras Panas
3 coklat Tanah "emah Dingin
1# 1 coklat en!engat Kasar Hangat
2 $oklat en!engat Kasar Hangat
3 $oklat Tanah Kasar Hangat
1& 1 $oklat Amoniak Kasar Hangat
2 $oklat Amoniak Kasar Hangat
3 $oklat Tanah Kasar Dingin
1( 1 Kuning
ke$oklata
n
Amoniak Hancur Hangat
2 $oklat Amoniak Hancur Agak
lembab
3 Hitam
ke$oklata
n
Amoniak hancur Dingin
1* 1 coklat Amoniak Kasar Hangat
2 $oklat Amoniak "emah Hangat
3 $oklat Tanah "emah Dingin
1+ 1 coklat Amoniak Kasar Hangat
2 coklat Amoniak Kasar Hangat
3 $oklat Tanah Kasar Dingin
1, 1 Hitam Amoniak Kasar Hangat
2 $oklat Tanah Hancur Dingin
3 $oklat Tanpa bau Hancur Dingin
2- 1 $oklat Amoniak Kasar Panas
2 $oklat tua Tanpa bau Hancur Dingin
3 $oklat tua Tanpa bau Hancur Dingin
Tabel 3. Hasil pengamatan Agribisnis bokashi kulit pisang
Kelompok Pengamatan
ke
.arna /au Tekstur
1 1 $oklat gelap Tape
01ermentasi2
ulai lemah
2 $oklat gelap Lumut ulai lemah
3 $oklat gelap Lumut ulai lemah
# $oklat tua Lumut ulai lemah
2 1 Kuning
kecoklatan
en!engat /elum hancur
2 $oklat gelap ulai
men!engat
/elum hancur
3 $oklat tua
lebih gelap
3angat
men!engat
/elum hancur
# $oklat
kehitaman
Ti%ak
men!engat
ulai hancur
3 1 $oklat 3e%ikit
men!engat
/elum hancur
2 $oklat
ketuaan
en!engat /elum hancur
3 $oklat
kehitaman
en!engat ulai hancur
# $oklat
kehitaman
en!engat ulai hancur
# 1 $oklat Ti%ak berbau Hancur
2 $oklat
kehitaman
3angat
berbau
Hancur
3 $oklat gelap Lumut ulai
melemah
# $oklat gelap Lumut ulai
melemah
& 1 $oklat tua Agak
men!engat
ulai lemah
2 $oklat
kehitaman
3angat
men!engat
ulai hancur
3 $oklat
kehitaman
Agak
men!engat
Hancur
# $oklat
kehitaman
Agak
men!engat
hancur
( 1 $oklat mu%a "agi Tetap ) kasar
2 $oklat mu%a /usuk ulai hancur
3 $oklat tua /usuk Hancur
# $oklat tua /usuk Hancur
* 1 $oklat
kekuningan
Ti%ak berbau Kasar
2 $oklat asam Hancur
3 $oklat
kehitaman
3angat
berbau
Hancur
Tabel #. Hasil Pengamatan agribisnis bokashi enceng gon%ok
Kelompok Pengamatan
ke
.arna /au Tekstur
13 1 $oklat agak
gelap
4ermentasi /elum hancur
2 $oklat gelap /au
men!engat
/elum hancur
3 $oklat tua
lebih gelap
Ti%ak a%a
bau
/elum hancur
# $oklat tua
lebih gelap
Ti%ak a%a
bau
3u%ah lemah
mulai hancur
1# 1 $oklat gelap 1ermentasi /elum hancur
2 $oklat gelap en!engat /elum hancur
3 $oklat lebih
gelap
Ti%ak berbau /elum hancur
# $oklat lebih
gelap
Ti%ak berbau /elum hancur
1& 1 $oklat gelap 4ermentasi)
asam
/elum hancur
2 $oklat gelap 4ermentasi
sangat bau
/elum hancur
3 $oklat gelap 4ermentasi
berbau
/elum hancur
# $oklat gelap asih berbau Hampir
hancur
1( 1 $oklat gelap asam)
1ermentasi
/elum hancur
2 $oklat gelap /au seperti
bau kotoran
men!engat
/elum hancur
3 $oklat gelap /au seperti
lumut) ti%ak
terlalu
men!engat
/elum hancur
# $oklat gelap Ti%ak berbau 3etengah
hancur
1, 1 asih
berwarna
terang
Han!a
berbau pupuk
kan%ang
Tingakat
15bahan
organik
belum hancur
2 $oklat tua /au busuk
%an masih
men!engat
Tingkat 35
bahan
organik
sebagiann!a
mulai hancur5
namun
4.2. Pembahasan
Dari hasil praktikum mengenai poembuatan pupuk bokashi %engan
bantuan 6# maka %iperoleh hasil seperti pa%a tabel %iatas. Tabel
pertama a%alah tabel %ari kelompok besar agroekoteknologi %engan
bahan %asar a%alah sisa sa!uran. 3isa sa!uran !ang %ibawa oleh
kelompok kecil bermacam macam5 tetapi kelompok kami membawa sisa
sa!uran berupa kulit %ari jagung mu%a. Dari pengamatan minggu
pertama !ang %ilakukan perkelompok kecil keban!akan hasiln!a sama
!aitu warna masih kuning kecoklatan5 teksturn!a msih kasar5 baun!a
masih sangat men!engat amoniakn!a5 se%angkan suhun!a masih hangat
ini berarti pa%a minggu pertama kompos %engan bahan sisa sa!uran
masih %alam proses %ekomposisi %alam kata lain kompos belum matang
%ilihat %ari suhu %an bau su%ah %apat terlihat.
Pa%a minggu ke%ua %ari hasil pengamatan memang sebenern!a bau
busuk 0amoniak- su%ah ti%ak terlalu men!engat5 tetapi tekstrun!a masih
sangat kasar suhun!a pun masih hangat5 warnran!a su%ah berubah
menja%i coklat %engan kon%isi seperti ini kompos atau pupuk bokashi
belum bisa %ikatakan matang karena suhun!a masih hangat. 3uhu !ang
hangat menunjukan bahwa masih a%a kegiatan mikroba %ekomposer
!ang berjalan.
Pa%a minggu ketiga warnan!a su%ah menja%i coklat tua5 %engan
tekstur kasar5 aroman!a ti%ak berbau %an suhu %ingin. eskipun
teksturn!a belum hancur pupuk bokashi seperti ini su%ah %apat %ikatakan
matang sebab aroman!a su%ah ti%aK berbau %an suhun!a su%ah %ingin.
7ika %iban%ingkan %engan pembuatan bokashi !ang menggunakan
bahan lain seperti jerami5 kulit pisang %an eceng gon%ok maka !ang
paling cepat proses %ekomposisin!a a%alah pembuatan bokashi %engan
bahan eceng gon%ok. Hal ini terja%i mungkin karena eceng gon%ok
a%alah tanaman air !ang hi%upn!a %iair sehingga ka%ar air pa%a tanaman
ini pun sangat tinggi5 ka%ar air !ang tinggi ini %apat memu%ahkan %alam
proses %ekomposisi oleh mikroba aerob. Pa%a bokashi ini teksturn!a
lebih cepat hancur. Kemu%ian setelah eceng gon%ok bahan untuk
pembuatan bokashi selanjutn!a a%alah %engan kulit pisang. 3ebenrn!a
cepat atau lambatn!a tergantung %ari jenis pisang !ang %igunakan tetapi
keban!akan %ari hasiul pengamatan pa%a minggu ke%ua su%ah
menunjukan bahwa bokashi %engan kulit pisang ini su%ah hampir
matang5 !aitu berwarna coklat5 baun!a ti%ak terlalu men!engat5
tekrturn!a lunak %an suhun!a %ingin. Dengan melihat hasul pengamatan
rata rata %ari para kelompok kecil %apat %isimpulkan bahwa bokashi
pisang sebenarn!a su%ah menunjukan tan%a bahwa bokashi tersebut
su%ah hampir matang.
Kemu%ian pembuatan bokashi %engan bahan jerami a%alah
pembuatan !ang paling lama sebab sampai minggu ke%ua belum terlihat
tan%a tan%a bahwa bokashi %engan bahan jerami ini matang. 3anpai
pengamatan ke%ua !ang %ilakukan oleh para kelompok kecil %apat %ilihat
bahwa ma!oritas warnan!a masih kuning kecoklatan5 teksturn!a blum
hancur5 baun amoiak masih sangat men!engat %an suhun!a masih
hangat. 8ni berarti sampai pengamatan minggu ke%ua kompos masih
%alam proses %ekomposisi.
aka jika %iban%ingan %engan seluruh hasil proses pembuatan
kompos5 maka bahan !ang cepat ja%i untuk %ibuat %alam proses bokashi
secara berurutan a%alah eceng gon%ok5 kulit pisang5 sisa sa!uran %an
!ang terakhir a%alah %engan bahan jerami.
Perlu %iketahui bahwa cepat atau lambatn!a proses %ekomposisi
pa%a pembuatan bokashi tergantung %ari $)' rasio bahan !ang
%igunakan. $)' rasio !ang tinggi akan memperlambat proses
%ekomposisi. /erarti %apat %ikatakan bahwa bahan !ang memiliki $)'
ratio paling tinggi keren%ah secara berurutan a%alah jerami5 sisa sa!uran5
kulit pisang %an eceng gon%ok.
3ebenarn!a seharusn!a bahan %ari sisa sa!uran cepat matang5
tetapi karena ban!ak kelompomk kecil !ang membawa bahan sisa
sa!uran %ari kulit jagung mu%a maka prosesn!a agak lebih lama. Hal ini
berarti kulit %ari jagung memiliki $)' rasio !ang agak tinggi juga tetapi
ti%ak setinggi nilai $)' rasio %ari jerami.
BAB V
KESIMPULAN
1. /ahan bokashi !ang lebih cepat matang secara berurutan a%alah eceng
gon%ok5 kulit pisang5 sisa sa!uran %an !ang terakhir jerami.
2. Proses pembuatan pupuk bokashi ini berjalan secara aerob atau %engan
mikroba !ang membutuhkan oksigen.
3. $epat atau lambatn!a proses pembuatan pupuk bokashi tergantung %ari
$)' rasio %ari bahan !ang %igunakan.
DAFA! PUSAKA
Bomies.7 dkk. 26/2. Pengaruh Pupuk #rganik 8air >=/ Terhadap Pertumbuhan $an
Produksi Tanaman ,ubis Bunga (Brassica oleracea :ar. botrytis 7.).
)grologia, Col. /, Do. /, )pril 26/2, Hal. /*-26.
Hadi&iyoto, ". /5@*. Penanganan dan Pemanfaatan "ampah. Eayasan =dayu. (akarta.
!usnamar, .=. 266*. Pupuk #rganik 8air dan Padat, Pembuatan, )plikasi. Penebar
"&adaya. (akarta.
Pramatmaja, 3. ). 266@ Pengelolaan "ampah "ecara Terpadu $i $usun
,arangbendo Banguntapan Bantul Eogyakarta. ..=. Eogyakarta.
"irappa.!.P dan >a'ak.D. 266?. ,ajian Penggunaan Pupuk #rganik $an )norganik
Terhadap Pertumbuhan $an Hasil Padi "a&ah. (. )gri:igor <(*)4 2/5-220.
"ulistyorini, 7. 2660. Pengelolaan "ampah dengan 8ara !enjadikannya ,ompos.
(urnal ,esehatan 7ingkungan, Col. 2, Do. /, (uli 26604 ??-@%.

Anda mungkin juga menyukai