Anda di halaman 1dari 3

FUNGSI HATI

Hati juga berfungsi sebagai tempat utama untuk biotransformasi vitamin dan bentuk
aktif vitamin tersebut. Pada pasien dengan penyakit hati kronis atau sirosis akan mengalami
penurunan kadar vitamin dalam serum secara signifikan, terutama vitamin yang larut lemak.
Selain itu juga terjadi penurunan pada niasin, vitamin B12, asam folat, dan vitamin B6 (John
B. Watkins dan Mark S. Glassman, 1985). Menurut Yast Husadha (1996), fungsi hati dibagi
menjadi empat macam, diantaranya adalah :

1. Fungsi pembentukan dan ekskresi empedu.
Hal ini merupakan fungsi utama hati. Hati mengekskresikan sekitar satu liter empedu
setiap harinya. Unsur utama empedu adalah air (97%), elektrolit, garam empedu,
fosfolipid, kolesterol, dan pigmen empedu.

2. Fungsi metabolik
Hati memegang peran penting pada metabolisme karbohidrat, protein, lemak, vitamin,
dan juga memproduksi energi dan tenaga. Parakrama Chandrasoma dan Clive R. Taylor
(1994) menjelaskan sebagai berikut :

a. Metabolisme lemak
Asam lemak bebas dari jaringan adiposa dan asam lemak rantai sedang atau pendek yang
diserap di usus diangkut ke hati. Trigliserida, kolesterol, dan fosfolipid disintesis di hati dari
asam lemak dan berikatan secara kompleks dengan protein akseptor lemak spesifik
membentuk lipoprotein berdensitas sangat rendah (very low density lipoprotein, VLDL) yang
memasuki plasma. Hati juga terlibat dalam proses metabolism lipoprotein berdensitas
intermediet dan rendah.
b. Metabolisme karbohidrat
Hati merupakan sumber utama glukosa plasma. Setelah makan, glukosa diperoleh dari
absorpsi usus. Pada keadaan puasa, glukosa didapat dari glikogenolisis dan glukoneogenesis
di dalam hati. Hati merupakan tempat penyimpanan utama glikogen dalam tubuh. Bila terjadi
defisiensi glukosa, hati memetabolisme asam lemak menjadi badan keton, yang berperan
sebagai sumber energi alternatif untuk berbagai jaringan.
c. Metabolisme protein
Sebagai tambahan bagi fungsi sintesisnya, hati adalah organ utama untuk katabolisme protein
dan sintesis urea. Urea disekresi oleh hati ke dalam plasma untuk diekskresi melalui ginjal.

3. Fungsi pertahanan tubuh
Fungsi pertahanan tubuh ini terdiri dari fungsi detoksifikasi dan fungsi perlindungan. Hati
berperan penting dalam mendetoksifikasi senyawa nitrogen beracun yang berasal dari usus
serta berbagai obat dan bahan kimia (Parakrama Chandrasoma dan Clive R. Taylor, 1994).

4. Fungsi vaskular hati
Setiap menit mengalir 1200 cc darah portal ke dalam hati melalui sinusoid hati, seterusnya
darah mengalir ke vena sentralis dan dari sini menuju ke vena hepatika untuk selanjutnya
masuk ke dalam vena kava inferior. Pada orang dewasa jumlah aliran darah ke hati
diperkirakan mencapai 1500 cc tiap menit.





Fungsi Hepar
1. Sel Hepar (hepatosit) terdiri 60% massa hepar, bertanggung jawab untuk konjugasi
biilrubin, metabolism pigmen empedu dan ekskresi kedalam saluran empedu
2. Hepar merupakan tempat aktivitas metabolic bagi karbohidrat (glikogenesis,
glikogenolisis, glukoneogenesis); protein (sintesis protein; pembentukan urea;
penyimpanan protein, asam amino); dan lipid (ketogenesis, sintesis kolesterol,
penyimpanan lemak)
3. Hepar mendetoksikasi banyak produk metabolic, obat, toksin sebelum diekskresikan ke
dalam urin. Proses detoksikasi melibatkan perubahan kimia, dan atau konjugasi terutama
dengan asam glukuronat, glisin atau sulfat.
4. Hepar menyimpan berbagai senyawa, termasuk mineral (besi, tembaga), vitamin larut
lemak (A, D, E, K) dan vitamin B.
5. Berperan dalam ruang pengapung dan fungsi penyaring. Sel-sel Kupffer mengambil bagian
dalam semua aktivitas system retikulo endothelial (RES).
Metabolisme Glukosa
Setelah dicerna dan diserap ke dalam aliran darah, glukosa disalurkan ke seluruh tubuh
sebagai sumber energi. Ketika glukosa masuk ke organ pencernaan (usus) lalu masuk ke
pembuluh darah diperlukan insulin agar mudah diserap di sel tubuh, apabila masih belum
dipakai, glukosa diubah sel hati menjadi glikogen dan disimpan didalam hati (glikogenesis).
Sehingga hati berperan sebagai penyangga kadar glukosa untuk darah. Apabila kadar gula
darah turun, glikogen diubah menjadi glukosa (glikogenolisis). Selain itu terdapat
glukoneogenesis, terjadi saat penurunan glukosa diantara waktu makan dengan mengubah
asam amino menjadi glukosa setelah deaminasi (pengeluaran gugus amino) dan mengubah
gliserol dari penguraian asam lemak menjadi glukosa
Metabolisme Asam amino
Hati sebagai tempat penyimpanan protein. Setelah pencernaan asam amino memasuki semua
sel dan diubah menjadi protein untuk digunakan membentuk:
1. Enzim dan komponen struktural sel (DNA/RNA inti, basa purin dan pirimidin, ribosom,
kolagen, protein kontraktil otot).
2. Selain itu, sintesis protein digunakan dalam pembentukan protein serum (albumin,
globulin, globulin kecuali globulin)
3. Factor pembekuan darah I, II, V, VII, VIII, IX, dan X; vitamin K digunakan sebagai
kofaktor pada sintesi ini kecuali factor V)
4. Hormon (tiroksin, epinefrin, insulin)
5. Neurotransmiter, kreatin fosfat, heme pada hemoglobin dan sitokrom, pigmen kulit
melanin.
Penguraian protein terjadi ketika asam amino plasma turun dibawah ambang batas. Ketika
tidak ada lagi asam amino yang disimpan sebagai protein, maka hati melakukan deaminasi
asam amino dan menggunakannya sebagai sumber energi atau mengubahnya menjadi
glukosa, glikogen atau asam lemak. Selama deaminasi asam amino, terjadi pelepasan amonia
yang hampir seluruhnya diubah di hati menjadi urea yang kemudian diekskresikan lewat
ginjal. Selain hati, ginjal dan mukosa usus ikut berperan sebagai tempat penyimpanan
protein.
Biotransformasi Amonia
Amonia adalah suatu produk sampingan penguraian protein. Sebelum rangka karbon pada
asam amino dioksidasi, nitrogen terlebih dahulu harus dikeluarkan. Nitrogen asam amino
membentuk ammonia. Amonia ditransformasikan menjadi urea (sifatnya yang larut dalam
urin) di hati dan diekskresikan dalam urin. Tanpa fungsi hati ini, terjadi penimbunan amonia
(bersifat toksik) yang bisa menyebabkan disfungi saraf, koma, dan kematian. Walaupun urea
adalah produk ekskresi nitrogen yang utama, nitrogen juga dibentuk menjadi senyawa lain,
asam urat (produk penguraian basa purin), keratin (dari kreatin fosfat), ammonia (dari
glutamine). Semua senyawa ini, selain lewat urin, juga dikeluarkan melalui feses dan kulit.
Metabolisme asam lemak
Hampir semua pencernaan lemak melewati saluran limfe sebagai kilomikron (gabungan dari
trigliserida (TG), kolesterol, fosfolipid (FL) dan lipoprotein (LP)). Kilomikron masuk ke
pembuluh darah melalui duktus torasikus. TG kemudian diubah menjadi asam lemak dan
gliserol oleh enzim-enzim di dinding kapiler, terutama kapiler hati dan jaringan adiposa. Dari
kapiler, asam lemak dan gliserol dapat masuk ke sebagian besar sel. Setelah itu memasuki
hati dan sel lain menjadi TG kembali. TG disimpan sampai stadium pasca-absortif. Pada saat
ini, TG diubah menjadi asam lemak bebas dan gliserol. Hormon glukagon, kortisol, hormon
pertumbuhan dan katekolamin berfungsi sebagai sinyal untuk menguraikan TG. Gliserol dan
asam lemak bebas masuk ke siklus kreb untuk menghasilkan ATP. Sebagian tidak masuk
siklus kreb tapi digunakan hati membentuk glukosa. Hal inilah yang dapat menyebabkan
timbunan keton apabila penguraian TG secara berlebih. Otak tidak dapat memanfaatkan TG
sebagai sumber energi secara langsung kecuali melalui glukoneogenesis.
Metabolisme Kolesterol
Hati memetabolisme sebagian kolesterol yang terdapat didalam misel menjadi garam-garam
empedu. Sisa kolesterol lainnya disalurkan ke darah, berikatan dengan FL sebagai LP. LP
mengangkut kolesterol ke semua sel untuk membentuk membran sel, struktur intrasel, dan
hormon steroid. Tingginya kadar LDL (Low Density Lipoprotein) dan VLDL (Very Low
Density Lipoprotein) menandakan hati menangani kolesterol dalam jumlah besar. LDL dan
VLDL bisa merusak sel, terutama pada epitel pembuluh darah dengan membebaskan radikal
bebas dan elektron berenergi tinggi selama metabolismenya. HDL (High Density
Lipoprotein) mengangkut kolesterol dari sel ke hati dan bersifat protektif terhadap penyakit
arteri. Peranan utama pada sintesis kolesterol oleh hati, sebagian besar diekskresi dalam
empedu sebagai kolesterol dan asam kolat.

Anda mungkin juga menyukai