Anda di halaman 1dari 30

Dari berbagai unsur-unsur kimia yang kita kenal....

ada satu unsur yang cakupannya


sangat luas dan pembahasannya sangat mendalam yakni KARBON. Karbon mempunyai
nomor atom 6 sehingga jumlah elektronnya juga 6....dengan konfigurasi 6C = 2, 4. Dari
konfigurasi elektron ini terlihat atom C mempunyai 4 elektron valensi (elektron pada kulit
terluar).....Untuk memperoleh 8 elektron (oktet) pada kulit terluarnya (elektron valensi)
dibutuhkan 4 elektron sehingga masing-masing elektron valensi mencari pasangan elektron
dengan atom-atom lainnya. Kekhasan atom karbon adalah kemampuannya untuk berikatan
dengan atom karbon yang lain membentuk rantai karbon. Bentuk rantai2 karbon yang paling
sederhana adalah Hidrokarbon. Hidrokarbon hanya tersusun dari dua unsur yaitu Hidrogen
dan Karbon.

Berdasarkan jumlah atom C lain yang terikat pada satu atom C dalam rantai karbon,
maka atom C dibedakan menjadi :

a. Atom C primer, yaitu atom C yang mengikat satu atom C yang lain.
b. Atom C sekunder, yaitu atom C yang mengikat dua atom C yang lain.
c. Atom C tersier, yaitu atom C yang mengikat tiga atom C yang lain.
d. Atom C kwarterner, yaitu atom C yang mengikat empat atom C yang lain.



atom C primer, atom C nomor 1, 7, 8, 9 dan 10 (warna hijau)
atom C sekunder, atom C nomor 2, 4 dan 6 (warna biru)
atom C tersier, atom C nomor 3 (warna kuning)
atom C kwarterner, atom C nomor 5 (warna merah)

Berdasarkan bentuk rantai karbonnya :

Hidrokarbon alifatik = senyawa hidrokarbon dengan rantai lurus/terbuka yang jenuh (ikatan
tunggal/alkana) maupun tidak jenuh (ikatan rangkap/alkena atau alkuna).
Hidrokarbon alisiklik = senyawa hidrokarbon dengan rantai melingkar / tertutup (cincin).
Hidrokarbon aromatik = senyawa hidrokarbon dengan rantai melingkar (cincin) yang
mempunyai ikatan antar atom C tunggal dan rangkap secara selang-seling / bergantian
(konjugasi)

Selanjutnya dalam artikel ini saya batasi membahas hidrokarbon rantai terbuka
(alifatik) saja....
Berdasarkan ikatan yang ada dalam rantai C-nya, senyawa hidrokarbon alifatik
dibedakan atas :
1. Alkana (CnH2n+2)
2. Alkena (CnH2n)
3. Alkuna (CnH2n-2)

Keterangan : n = 1, 2, 3, 4, .......dst

Alkana (Parafin)

adalah hidrokarbon yang rantai C nya hanya terdiri dari ikatan kovalen tunggal
saja. sering disebut sebagai hidrokarbon jenuh....karena jumlah atom Hidrogen dalam tiap2
molekulnya maksimal. Memahami tata nama Alkana sangat vital, karena menjadi dasar
penamaan senyawa2 karbon lainnya.

Sifat-sifat Alkana
1. Hidrokarbon jenuh (tidak ada ikatan atom C rangkap sehingga jumlah atom H nya
maksimal)
2. Disebut golongan parafin karena affinitas kecil (sedikit gaya gabung)
3. Sukar bereaksi
4. Bentuk Alkana dengan rantai C1 C4 pada suhu kamar adalah gas, C4 C17 pada
suhu adalah cair dan > C18 pada suhu kamar adalah padat
5. Titik didih makin tinggi bila unsur C nya bertambah...dan bila jumlah atom C sama
maka yang bercabang mempunyai titik didih yang lebih rendah
6. Sifat kelarutan : mudah larut dalam pelarut non polar
7. Massa jenisnya naik seiring dengan penambahan jumlah unsur C
8. Merupakan sumber utama gas alam dan petrolium (minyak bumi)
Alkana merupakan senyawa nonpolar yang tidak bereaksi dengan sebagian besar
pereaksi. Hal ini disebabkan alkana memiliki ikatan sigma yang kuat antar atom karbon. Pada
kondisi tertentu alkana dapat bereaksi dengan oksigen dan unsur-unsur halogen.

Apabila jumlah oksigen tersedia cukup memadai alkana akan teroksidasi sempurna menjadi
karbon dioksida dan uap air serta pelepasan sejumlah energi panas. Apabila jumlah oksigen
yang tersedia tidak mencukupi, hasil reaksi yang diperoleh berupa karbon monooksida dan
uap air.

Alkana dapat bereaksi dengan halogen dikatalisis oleh panas atau sinar ultraviolet. Dari
reaksi tersebut terjadi pergantian 1 atom H dari alkana terkait. Namun apabila halogen yang
tersedia cukup memadai atau berlebih, maka terjadi pergantian lebih dari satu atom bahkan
semua atom H digantikan oleh halogen. Berdasarkan penelitian laju pergantian atom H
sebagai berikut H3 > H2 > H1. Reaksi pergantian atom dalam suatu senyawa disebut reaksi
subtitusi.
Rumus umumnya CnH2n+2

Deret homolog alkana

Deret homolog adalah suatu golongan/kelompok senyawa karbon dengan rumus
umum yang sama, mempunyai sifat yang mirip dan antar suku-suku berturutannya
mempunyai beda CH2atau dengan kata lain merupakan rantai terbuka tanpa cabang atau
dengan cabang yang nomor cabangnya sama.

Sifat-sifat deret homolog alkana :
o Mempunyai sifat kimia yang mirip
o Mempunyai rumus umum yang sama
o Perbedaan Mr antara 2 suku berturutannya sebesar 14
o Makin panjang rantai karbon, makin tinggi titik didihnya

n Rumus Nama

1. CH4 = metana
2 . C2H6 = etana
3 . C3H8 = propana
4. C4H10 = butana
5. C5H12 = pentana
6. C6H14 = heksana
7. C7H16 = heptana
8. C8H18 = oktana
9. C9H20 = nonana
10. C10H22 = dekana
11. C11H24 = undekana
12. C12H26 = dodekana

Tata nama alkana

1. Nama alkana didasarkan pada rantai C terpanjang sebagai rantai utama. Apabila ada
dua atau lebih rantai yang terpanjang maka dipilih yang jumlah cabangnya terbanyak

2. Cabang merupakan rantai C yang terikat pada rantai utama. di depan nama alkananya
ditulis nomor dan nama cabang. Nama cabang sesuai dengan nama alkana dengan
mengganti akhiran ana dengan akhiran il (alkil).

3. Jika terdapat beberapa cabang yang sama, maka nama cabang yang jumlah C nya
sama disebutkan sekali tetapi dilengkapi dengan awalan yang menyatakan jumlah
seluruh cabang tersebut. Nomor atom C tempat cabang terikat harus dituliskan
sebanyak cabang yang ada (jumlah nomor yang dituliskan = awalan yang digunakan),
yaitu di = 2, tri = 3, tetra =4, penta = 5 dan seterusnya.

4. Untuk cabang yang jumlah C nya berbeda diurutkan sesuai dengan urutan abjad ( etil
lebih dulu dari metil ).

5. Nomor cabang dihitung dari ujung rantai utama yang terdekat dengan cabang. Apabila
letak cabang yang terdekat dengan kedua sama dimulai dari :
Cabang yang urutan abjadnya lebih dulu ( etil lebih dulu dari metil )
Cabang yang jumlahnya lebih banyak ( dua cabang dulu dari satu cabang )


Contoh :
Apakah nama idrokarbon di bawah ini ?



pertama kali kita tentukan rantai utamanya.....Rantai utama adalah rantai terpanjang :



rantai utamanya adalah yang di kotak merah...... Kenapa?? coba kalian perhatikan sisi sebelah
kiri, bila rantai utamanya yang lurus (garis putus2) maka sama2 akan bertambah 2 atom C
tapi hanya akan menimbulkan satu cabang (bagian yang belok ke bawah)....sedangkan bila
kita belokkan ke bawah akan timbul 2 cabang (Aturan no 1). Sekarang coba kalian perhatikan
bagian kanan, penjelasannya lebih mudah....bila rantai utamanya yang lurus (garis putus2)
hanya bertambah satu atom C sedangkan bila belok ke bawah maka akan bertambah 2 atom
C. Jadi rangkaian rantai utama itu boleh belak-belok dan gak harus lurus......asal masih dalam
satu rangkaian yang bersambungan tanpa cabang.

rantai karbon yang tersisa dari rantai utama adalah cabangnya.....



terlihat ada 3 cabang yakni 1 etil dan 2 metil.....penomoran cabang kita pilih yang angkanya
terkecil :

bila dari ujung rantai utama sebelah kiri maka etil terletak di atom C rantai utama nomor 3
dan metil terletak di atom C rantai utama nomor 2 dan 6
bila dari ujung rantai utama sebelah kanan maka etil terletak di atom C rantai utama nomor
6 dan metil di atom C rantai utama nomor 3 dan 7

kesimpulannya kira urutkan dari ujung sebelah kiri.....

Urutan penamaan : nomor cabang - nana cabang - nama rantai induk

jadi namanya : 3 etil 2,6 dimetil oktana

cabang etil disebut lebih dahulu daripada metil karena abjad nama depannya dahulu (abjad
"e" lebih dahulu dari "m"). karena cabang metil ada dua buah maka cukup disebut sekali
ditambah awalan "di" yang artinya "dua". karena rantai utamanya terdiri dari 8 atom C maka
rantai utamanya bernama : oktana.

bentuk struktur kerangka Alkana kadangkala mengalami penyingkatan.....misalnya :



CH3 (warna hijau) merupakan ujung rantai
CH2 (warna biru) merupakan bagian tenganh rantai lurus
CH (warna oranye) percabangan tiga
C (warna merah) percabangan empat



Reaksi-reaksi pada Alkana

Alkana tergolong zat yang sukar bereaksi sehingga disebut parafin yang artinya afinitas
kecil. Reaksi terpenting dari alkana adalah reaksi
pembakaran, substitusi dan perengkahan(cracking).

Penjelasan :

a. Pembakaran
Pembakaran sempurna alkana menghasilkan gas CO
2
dan H
2
O (uap air),
sedangkan pembakaran tidak sempurna menghasilkan gas CO dan uap air, atau jelaga
(partikel karbon).

b. Substitusi atau pergantian
Atom H dari alkana dapat digantikan oleh atom lain, khususnya golongan
halogen.
Penggantian atom H oleh atom atau gugus lain disebut reaksi substitusi.
Salah satu reaksi substitusi terpenting dari alkana adalah halogenasi yaitu
penggantian atom H alkana dengan atom halogen, khususnya klorin (klorinasi).
Klorinasi dapat terjadi jika alkana direaksikan dengan klorin.

c. Perengkahan atau cracking
Perengkahan adalah pemutusan rantai karbon menjadi potongan-potongan yang
lebih pendek.
Perengkahan dapat terjadi bila alkana dipanaskan pada suhu dan tekanan
tinggi tanpa oksigen.
Reaksi ini juga dapat dipakai untuk membuat alkena dari alkana. Selain itu juga
dapat digunakan untuk membuat gas hidrogen dari alkana.

Keisomeran pada Alkana

Tergolong keisomeran struktur yaitu perbedaan kerangka atom karbonnya. Makin panjang
rantai karbonnya, makin banyak pula kemungkinan isomernya.

o Pertambahan jumlah isomer ini tidak ada aturannya. Perlu diketahui juga bahwa tidak
berarti semua kemungkinan isomer itu ada pada kenyataannya.
Misalnya : dapat dibuat 18 kemungkinan isomer dari C
8
H
18
, tetapi tidak berarti ada 18
senyawa dengan rumus molekul C
8
H
18
.

o Cara sistematis untuk mencari jumlah kemungkinan isomer pada alkana :
a) Mulailah dengan isomer rantai lurus.
b) Kurangi rantai induknya dengan 1 atom C dan jadikan cabang (metil).
c) Tempatkan cabang itu mulai dari atom C nomor 2, kemudian ke nomor 3 dst, hingga
semua kemungkinan habis.
d) Selanjutnya, kurangi lagi rantai induknya. Kini 2 atom C dijadikan cabang, yaitu
sebagai dimetilatau etil.


Kegunaan alkana, sebagai :

Bahan bakar
Pelarut
Sumber hidrogen
Pelumas
Bahan baku untuk senyawa organik lain
Bahan baku industry

Alkana-alkana penting sebagai bahan bakar dan sebagai bahan mentah untuk
mensintesis senyawa-senyawa karbon lainnya. Alkana banyak terdapat dalam minyak bumi,
dan dapat dipisahkan menjadi bagian-bagiannya dengan distilasi bertingkat. Suku pertama
sampai dengan keempat senyawa alkana berwujud gas pada temperatur kamar. Metana biasa
disebut juga gas alam yang banyak digunakan sebagai bahan bakar rumah tangga/industri.
Gas propana, dapat dicairkan pada tekanan tinggi dan digunakan pula sebagai bahan bakar
yang disebut LPG (liquified petroleum gas). LPG dijual dalam tangki-tangki baja dan
diedarkan ke rumah-rumah. Gas butana lebih mudah mencair daripada propana dan
digunakan sebagai geretan rokok. Oktana mempunyai titik didih yang tempatnya berada
dalam lingkungan bahan bakar motor. Alkana-alkana yang bersuhu tinggi terdapat dalam
kerosin (minyak tanah), bahan bakar diesel, bahan pelumas, dan parafin yang banyak
digunakan untuk membuat lilin.


Alkena (Olefin)

merupakan senyawa hidrokarbon tak jenuh yang memiliki 1 ikatan rangkap 2 (-C=C-)

Sifat-sifat Alkena
Hidrokarbon tak jenuh ikatan rangkap dua
Alkena disebut juga olefin (pembentuk minyak)
Sifat fisiologis lebih aktif (sbg obat tidur --> 2-metil-2-butena)
Sifat sama dengan Alkana, tapi lebih reaktif
Sifat-sifat : gas tak berwarna, dapat dibakar, bau yang khas, eksplosif dalam udara
(pada konsentrasi 3 34 %)
Terdapat dalam gas batu bara biasa pada proses cracking
Sifat Fisika

Alkena merupakan senyawa nonpolar sehingga tidak larut dalam air dan memiliki massa
jenis lebih kecil dari air. Alkena dapat larut dalam alkena lain, pelarut-pelarut nonpolar
dan etanol. Pada temperatur kamar alkena yang memiliki dua, tiga dan empat atom
karbon berwujud gas. Sedangkan Alkena dengan dengan berat molekul lebih tinggi dapat
berupa cair dan padatan pada suhu kamar.

Sifat kimia

Ikatan rangkap yang dimiliki alkena merupakan ciri khas dari alkena yang disebut gugus
fungsi. Reaksi terjadi pada alkena dapat terjadi pada ikatan rangkap dapat pula terjadi
diluar ikatan rangkap. Reaksi yang terjadi pada ikatan rangkap disebut reaksi adisi yang
ditandai dengan putusnya ikatan rangkap (ikatan ) membentuk ikatan tunggal (ikatan )
dengan atom atau gugus tertentu.

Selain sifat-sifat tersebut dapat mengalami reaksi polimerisasi dan alkena juga dapat
bereaksi dengan oksigen membentuk korbondioksida dan uap air apabila jumlah oksigen
melimpah, apabila jumlah oksigen tidak mencukupi maka terbentuk karbonmonooksida
dan uap air.

Rumus umumnya CnH2n

Tata nama alkena

hampir sama dengan penamaan pada Alkana dengan perbedaan :
Rantai utama harus mengandung ikatan rangkap dan dipilih yang terpanjang. Nama
rantai utama juga mirip dengan alkana dengan mengganti akhiran -ana dengan -ena.
Sehingga pemilihan rantai atom C terpanjang dimulai dari C rangkap ke sebelah
kanan dan kirinya dan dipilih sebelah kanan dan kiri yang terpanjang.
Nomor posisi ikatan rangkap ditulis di depan nama rantai utama dan dihitung dari
ujung sampai letak ikatan rangkap yang nomor urut C nya terkecil.
Urutan nomor posisi rantai cabang sama seperti urutan penomoran ikatan cabang
rantai utama.
Contoh :



menpunyai rantai utama......



penghitungan atom C pada rantai utama dimulai dari ikatan rangkap....sebelah kiri ikatan
rangkap hanya ada satu pilihan sedangkan sebelah kanan ikatan rangkap ada dua pilihan yaitu
lurus dan belokan pertama ke bawah....kedua2nya sama2 menambah 4 atom C namun bila
belokan pertama kebawah hanya menghasilkan satu cabang sedangkan bila lurus
menimbulkan dua cabang.

Jadi namanya : 3 etil 4 metil 1 pentena

1 pentena dapat diganti dengan n-pentena atau khusus ikatan rangkap di nomor satu boleh
tidak ditulis....sehingga namanya cukup : pentena. Nomor cabang diurutkan sama dengan
urutan nomor ikatan rangkapnya. Pada soal di atas dari ujung sebelah kanan....

Keisomeran pada Alkena

Dapat berupa keisomeran struktur dan ruang.

a) Keisomeran Struktur.

Keisomeran mulai ditemukan pada butena yang mempunyai 3 isomer struktur.
Keisomeran struktur pada alkena dapat terjadi karena perbedaan posisi ikatan rangkap
atau karena perbedaan kerangka atom C.

b) Keisomeran Geometris.

Keisomeran ruang pada alkena tergolong keisomeran geometris yaitu : karena
perbedaan penempatan gugus-gugus di sekitar ikatan rangkap.
Keisomeran pada 2-butena. Dikenal 2 jenis 2-butena yaitu cis-2-butena dan trans-2-
butena. Keduanya mempunyai struktur yang sama tetapi berbeda konfigurasi
(orientasi gugus-gugus dalam ruang).
Pada cis-2-butena, kedua gugus metil terletak pada sisi yang sama dari ikatan
rangkap; sebaliknya pada trans-2-butena, kedua gugus metil berseberangan.
Tidak semua senyawa yang mempunyai ikatan rangkap pada atom karbonnya (C=C)
mempunyai keisomeran geometris. Senyawa itu akan mempunyai keisomeran
geometris jika kedua atom C yang berikatan rangkap mengikat gugus-gugus yang
berbeda.

Reaksi-reaksi pada Alkena

o Alkena lebih reaktif daripada alkana. Hal ini disebabkan karena adanya ikatan
rangkap C=C.
o Reaksi alkena terutama terjadi pada ikatan rangkap tersebut. Reaksi penting dari
alkena meliputi : reaksi pembakaran, adisi dan polimerisasi.
Penjelasan :

a. Pembakaran
Seperti halnya alkana, alkena suku rendah mudah terbakar. Jika dibakar di udara
terbuka, alkena menghasilkan jelaga lebih banyak daripada alkana. Hal ini terjadi
karena alkena mempunyai kadar C lebih tinggi daripada alkana, sehingga
pembakarannya menuntut / memerlukan lebih banyak oksigen.
Pembakaran sempurna alkena menghasilkan gas CO
2
dan uap air

b. Adisi (penambahan = penjenuhan)

Reaksi terpenting dari alkena adalah reaksi adisi yaitu reaksi penjenuhan ikatan
rangkap.

c. Polimerisasi
Adalah reaksi penggabungan molekul-molekul sederhana menjadi molekul yang
besar.
Molekul sederhana yang mengalami polimerisasi disebut monomer, sedangkan
hasilnya disebut polimer.
Polimerisasi alkena terjadi berdasarkan reaksi adisi.

Prosesnya sebagai berikut :

a) Mula-mula ikatan rangkap terbuka, sehingga terbentuk gugus dengan 2 elektron
tidak berpasangan.
b) Elektron-elektron yang tidak berpasangan tersebut kemudian membentuk ikatan
antar gugus, sehingga membentuk rantai.

Kegunaan Alkena sebagai :
Dapat sebagai obat bius (dicampur dengan O2)
Untuk memasakkan buah-buahan
bahan baku digunakan industri plastik, karet sintetik, dan alkohol.

Alkuna

merupakan senyawa hidrokarbon tak jenuh yang memiliki 1 ikatan rangkap 3 (
CC). Sifat-nya sama dengan Alkena namun lebih reaktif.

Rumusumumnya CnH2n-2

Tata namanya juga sama dengan Alkena....namun akhiran -ena diganti una
Sifat Fisika Alkuna

* Alkuna-alkuna suku rendah pada suhu kamar berwujud gas, sedangkan yang mengandung
lima atau lebih atom karbon berwujud gas.
* Memiliki massa jenis lebih kecil dari air.
* Tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut-pelarut organik yang non polar seperti eter,
benzena, dan karbon tetraklorida.
* Titik didih alkuna makin tinggi seiring bertambahnya jumlah atom karbon, tetapi makin
rendah apabila terdapat rantai samping atau makin banyak percabangan. Titik didih alkuna
sedikit lebih tinggi dari alkana dan alkuna yang berat molekulnya hampir sama.

Sifat kimia

Adanya ikatan rangkap tiga yang dimiliki alkuna memungkinkan terjadinya reaksi adisi,
polimerisasi, substitusi dan pembakaran
Keisomeran pada Alkuna

Keisomeran pada alkuna tergolong keisomeran kerangka dan posisi.
Pada alkuna tidak terdapat keisomeran geometris.
Keisomeran mulai terdapat pada butuna yang mempunyai 2 isomer.

Reaksi-reaksi pada Alkuna

Reaksi-reaksi pada alkuna mirip dengan alkena; untuk menjenuhkan ikatan
rangkapnya, alkuna memerlukan pereaksi 2 kali lebih banyak dibandingkan dengan
alkena.

Reaksi-reaksi terpenting dalam alkena dan alkuna adalah reaksi adisi dengan
H
2
, adisi dengan halogen (X
2
) dan adisi dengan asam halida (HX).

Pada reaksi adisi gas HX (X = Cl, Br atau I) terhadap alkena dan alkuna
berlaku aturan Markovnikov yaitu :
J ika atom C yang berikatan rangkap mengikat jumlah atom H yang berbeda,
maka atom X akan terikat pada atom C yang sedikit mengikat atom H

J ika atom C yang berikatan rangkap mengikat jumlah atom H sama banyak,
maka atom X akan terikat pada atom C yang mempunyai rantai C paling panjang

Kegunaan Alkuna sebagai :
etuna (asetilena = C2H2) digunakan untuk mengelas besi dan baja.
untuk penerangan
Sintesis senyawa lain
Asam Karboksilat

Pengertian Asam Karboksilat, Sifat, Kegunaan, Isomer, Dampak, Bahaya,
Pembuatan, Sintesis, Kimia - Asam karboksilat (RCOOH) mengandung gugus karbonil
dan gugus hidroksil. Walaupun gugus karboksilat merupakan gabungan gugus karbonil dan
gugus hidroksil, tetapi sifat-sifat gugus tersebut tidak muncul dalam asam karboksilat karena
menjadi satu kesatuan dengan ciri tersendiri. Ester adalah turunan dari asam karboksilat
dengan mengganti gugus hidroksil oleh gugus alkoksi dari alkohol.

Asam karboksilat memiliki gugus fungsional karboksil (COOH) dengan rumus
umum :



Beberapa contoh asam karboksilat adalah sebagai berikut.



Aturan Penamaan / Tata Nama Asam Karboksilat

Asam asetat merupakan senyawa pertama yang ditemukan dari golongan asam
karboksilat. Oleh sebab itu, penataan nama asam karboksilat umumnya diambil dari bahasa
Latin berdasarkan nama sumbernya di alam.

Asam format (formica, artinya semut) diperoleh melalui distilasi semut, asam asetat
(acetum, artinya cuka) dari hasil distilasi cuka, asam butirat (butyrum, kelapa) ditemukan
dalam santan kelapa, dan asam kaproat (caper, domba) diperoleh dari lemak domba.

Menurut sistem IUPAC, penataan nama asam karboksilat diturunkan dari nama
alkana, di mana akhiran -a diganti -oat dan ditambah kata asam sehingga asam karboksilat
digolongkan sebagai alkanoat. Beberapa nama asam karboksilat ditunjukkan pada Tabel 1.

Tabel 1. Penataan Nama Asam Karboksilat Menurut Trivial dan IUPAC

Rumus Nama Trivial Nama IUPAC
HCOOH Asam format Asam metanoat
CH
3
COOH Asat asetat Asam etanoat
CH
3
CH
2
COOH Asam propionat Asam propanoat
CH
3
(CH
2
)
2
COOH Asam butirat Asam butanoat
CH
3
(CH
2
)
3
COOH Asam valerat Asam pentanoat
CH
3
(CH
2
)
4
COOH Asam kaproat Asam heksanoat
CH
3
(CH
2
)
5
COOH Asam enantat Asam heptanoat
CH
3
(CH
2
)
6
COOH Asam kaprilat Asam oktanoat
CH
3
(CH
2
)
7
COOH Asam pelargonat Asam nonanoat
CH
3
(CH
2
)
8
COOH Asam kaprat Asam dekanoat

Pemberian nomor atom karbon pada asam karboksilat menurut sistem IUPAC dimulai
dari atom karbon gugus karbonil dengan angka 1,2,3, dan seterusnya. Adapun trivial
menggunakan huruf unani, seperti , , dan dimulai dari atom karbon nomor 2 dari sistem
IUPAC. Contoh penataan nama asam karboksilat :

Untuk gugus karboksil yang terikat langsung pada gugus siklik, penataan nama
dimulai dari nama senyawa siklik diakhiri dengan nama karboksilat, seperti ditunjukkan
berikut ini.

Contoh Soal Penamaan Asam Karboksilat (1) :

Tuliskan nama untuk asam karboksilat berikut.

Jawaban :

Rantai induk mengandung enam atom karbon atau suatu heksanoat.

Pada atom nomor 2 terikat gugus metil, dan pada atom nomor 4 terikat gugus etil. Jadi, nama
asam karboksilat tersebut adalah

IUPAC : asam 4etil2metilheksanoat
Trivial : asam etilmetilkaproat

Suatu asam karboksilat dapat memiliki dua gugus fungsi CO
2
H, dikenal sebagai
dikarboksilat. Beberapa asam dikarboksilat ditunjukkan pada Tabel 2. Senyawa-senyawa
tersebut diisolasi dari bahan alam. Asam tartrat misalnya, adalah hasil samping fermentasi
anggur; asam suksinat, asam fumarat, asam malat, dan oksalo asetat adalah zat antara dalam
metabolisme karbohidrat di dalam sistem sel.

Tabel 2. Tata Nama Asam Dikarboksilat (Trivial dan IUPAC)

Rumus Struktur Nama Trivial Nama IUPAC
HOOCCOOH Asam oksalat Asam etanadioat
HOOCCH
2
COOH Asam malonat Asam propanadioat
HOOC(CH
2
)
2
COOH Asam suksinat Asam butanadioat
cisHOOCCH=CHCOOH Asam maleat Asam cisbutenadioat
transHOOCCH=CHCOOH Asam fumarat
Asam trans
butenadioat
HOOC(CH
2
)
4
COOH Asam adipat Asam heksanadioat

Beberapa asam trikarboksilat juga dikenal dan berperan penting dalam metabolisme
karbohidrat. Contoh senyawa kelompok ini adalah asam sitrat. Rumus strukturnya seperti
berikut.



Sifat dan Kegunaan Asam Karboksilat

Dua asam karboksilat paling sederhana adalah asam metanoat dan asam etanoat,
masing-masing memiliki titik didih 101 C dan 118 C. Tingginya titik didih ini disebabkan
oleh adanya tarik menarik antar molekul asam membentuk suatu dimer.

Ditinjau dari gugus fungsionalnya, asam karboksilat umumnya bersifat polar, tetapi
kepolaran berkurang dengan bertambahnya rantai karbon. Makin panjang rantai atom karbon,
makin berkurang kepolarannya, akibatnya kelarutan di dalam air juga berkurang.

Sebagaimana alkohol, empat deret pertama asam karboksilat (format, etanoat,
propanoat, dan butanoat) dapat larut baik di dalam air. Asam pentanoat dan heksanoat sedikit
larut, sedangkan asam karboksilat yang rantai karbonnya lebih panjang tidak larut.

Gambar 1. Kegunaan asam karboksilat.
Asam karboksilat juga dapat larut di dalam pelarut yang kurang polar, seperti eter,
alkohol, dan benzena. Kelarutan di dalam pelarut kurang polar ini makin tinggi dengan
bertambahnya rantai karbon. Oleh karena itu, lemak dapat larut di dalam benzena dan eter
(lemak adalah ester dari asam karboksilat).

Akibat kepolaran dan struktur dimer dari molekul asam karboksilat menimbulkan titik
didih dan titik beku lebih tinggi dibandingkan alkohol dengan massa molekul yang relatif
sama. Titik beku dan titik didih dari asam karboksilat ditunjukkan pada Tabel 3.

Tabel 3. Titik Beku dan Titik Didih Asam Karboksilat

Senyawa Titik Beku (C) Titik Didih (C)
Format 8 100,5
Asetat 16,6 118
Propionat 22 141
Butirat 6 164
Valerat 34 187
Kaproat 3 205
Laurat 44 225
Miristat 54 251
Palmitat 63 269
Stearat 70 287

Senyawa utama asam karboksilat yang dibuat secara besar-besaran adalah asam
metanoat, asam etanoat, dan asam propanoat (Gambar 6.19). Asam metanoat berwujud cair
dan berbau tajam. Asam ini dapat mengakibatkan kulit melepuh, kayu menjadi lapuk, dan
besi mudah berkarat. Asam metanoat digunakan untuk peracikan obat (aspirin),
menggumpalkan getah karet (lateks), dan membasmi hama.

Asam metanoat atau asam asetat berbau menyengat. Dengan bertambahnya panjang
rantai, bau asam karboksilat menjadi lebih tidak disukai. Contohnya, asam butirat ditemukan
dalam keringat manusia yang berbau tidak sedap.

Asam asetat (cuka) berwujud cair dan berbau menyengat. Wujud asam asetat murni
menyerupai es, disebut sebagai asam asetat glasial. Asam asetat digunakan untuk selulosa,
bumbu dapur, penahan warna agar tidak mudah luntur, pembuatan cat, dan pelarut. Asam
benzoat (asam karboksilat aromatik) digunakan sebagai bahan pengawet pada makanan,
seperti kecap, saos tomat, dan minuman dari buah-buahan.

Jeruk mengandung asam sitrat dapat digunakan untuk membersihkan karat pada besi.

Pembuatan Asam Karboksilat

Asam karboksilat dapat dibuat dengan cara oksidasi alkohol atau hidrolisis senyawa
nitril.

1) Oksidasi Alkohol Primer

Asam karboksilat biasanya diperoleh melalui oksidasi alkohol primer dengan suatu
oksidator yang kuat, seperti natrium dikromat dalam asam sulfat pekat. Persamaan kimianya :

3RCH
2
OH + 2Cr
2
O
7
2
+ 16H
+
3RCOOH + 4Cr
3+
+ 11H
2
O

2) Hidrolisis Nitril (Sianida Organik)

Apabila alkil sianida (nitril) dididihkan dengan katalis asam atau basa akan terbentuk
asam karboksilat. Pada reaksi ini terbentuk amonia. Persamaan kimianya :

RCN + 2H
2
O + HCl RCOOH + NH
3
+ HCl


Gambar 2. Percobaan pembuatan cuka di laboratorium.

Contoh Soal Kelarutan Asam Karboksilat di Dalam Air (2) :

Di antara isomer karboksilat berikut, mana yang memiliki kelarutan paling tinggi di
dalam pelarut air dan di dalam benzena?

a. asam pentanoat
b. asam 2metilbutanoat
c. asam 3metilbutanoat
d. asam 2,2dimetil propanoat

Pembahasan :

Makin banyak cabang pada rantai induk (asam 2,2dimetil propanoat) makin kurang
kepolaran. Oleh karena itu, kelarutannya di dalam air paling kecil, tetapi kelarutan di dalam
benzena paling besar. Jadi, kelarutan paling tinggi di dalam air adalah asam pentanoat.

Vitamin C

Prioritas pengembangan kimia organik pada abad ke20 hanya pada zat yang
bersumber dari alam. Zat-zat tersebut dinamakan produk alami, yang pertama kali digunakan
tanpa pengetahuan komposisi kimianya. Seperti vitamin C yang berasal dari buah lemon dan
sitrus lainnya, baru diketahui struktur kimianya pada tahun 1933. Struktur vitamin C adalah
senyawa organik asam karboksilat, yaitu asam askorbat, dengan struktur molekul seperti
berikut.

Pada saat struktur kimia vitamin C diketahui, Kimiawan Organik berusaha
mensintesis senyawa tersebut. Pada tahun 1933, sintesis vitamin C dapat dilakukan secara
lengkap. Sintesis vitamin C dari glukosa lebih murah daripada mengekstraknya dari sitrus
atau sumber alami lainnya.

Di seluruh dunia, lebih dari 80 juta pon vitamin C disintesis setiap tahunnya.
Perbedaan yang dihasilkan dari hasil sintesis dan dari bahan alami, seperti jeruk, terletak pada
banyaknya zat lain selain vitamin C yang terkandung dalam jeruk. Namun pada dasarnya,
keduanya sama. (Sumber: Chemistry (Mc Murry, J and Fay, R), 2001.)
Nama IUPAC Asam Karboksilat
Rumus umum untuk asam karboksilat alifatik adalah RCOOH dan untuk asam karboksilat
aromatik adalah ArCOOH. Nama IUPAC untuk asam karboksilat alifatik tersebut diturunkan
dari nama alkana untuk rantai karbon terpanjang yang mengandung gugus karboksil, dengan
meniadakan akhiran -a pada nama alkana tersebut dan menggantinya dengan akhiran -oat,
kemudian di depan ditambahkan kata asam. Maka dari itu, asam karboksilat sering disebut
sebagai asam alkanoat. Penomoran pada rantai terpanjang dimulai pada atom karbon gugus
karboksil. Sebagai contoh, HCOOH mempunyai nama IUPAC asam metanoat, sedangkan
CH
3
COOH adalah asam etanoat.

Untuk nama asam karboksilat aromatik, ArCOOH yang diturunkan dari benzena dengan
rumus struktur C
6
H
5
COOH diberi nama asam benzoat.


Dalam tata nama IUPAC asam karboksilat, gugus -COOH mempunyai prioritas paling tinggi,
sehingga dalam penomoran pada rantai atom karbonnya, atom C pada gugus -COOH diberi
nomor urut pertama.

Asam-asam dikarboksilat diberi nama dengan menambahkan dioat pada nama alkana untuk
rantai atom karbon terpanjang yang mengandung kedua gugus karboksil. Nomor atom C
gugus karboksil tidak perlu ditunjukkan apabila kedua gugus karboksil berada pada ujung-
ujung rantai atom karbonnya. Contoh:


Untuk asam dikarboksilat aromatik yang diturunkan dari benzena digunakan akhiran
dikarboksilat. Contoh:



Nama Trivial Asam Karboksilat
Asam-asam karboksilat alifatik telah dikenal jauh sebelum perkembangan teori struktur dan
tata nama IUPAC. Nama trivial untuk asam-asam tersebut berkaitan dengan nama sumbernya
atau ciri-ciri khas yang dimilikinya. Dalam tabel di bawah ini tercantum nama trivial asam
karboksilat rantai lurus tak bercabang.

Dalam nama trivial, adanya gugus karbonil dalam suatu asam karboksilat tersubsitusi
ditunjukkan dengan awalan keto-. Contoh:


Asam karboksilat di atas dapat juga diberi nama asam asetoasetat, karena dapat dianggap
sebagai asam asetat yang sebuah atom H digantikan oleh gugus CH
3
C=O (gugus asetil atau
aseto).

Inilah tabel tata nama asam karboksilat lengkap:


Atom Nama Umum Nama IUPAC Rumus Kimia Ditemukan di
Karbon
1 Asam format Asam metanoat HCOOH Sengatan serangga
2 Asam asetat Asam etanoat CH
3
COOH Cuka
3
Asam
propionat
Asam propanoat CH
3
CH
2
COOH
Pengawetan
gandum
4 Asam butirat Asam butanoat CH
3
(CH
2
)
2
COOH Mentega tengik
5 Asam valerat Asam pentanoat CH
3
(CH
2
)
3
COOH Valerian
6 Asam kaproat Asam heksanoat CH
3
(CH
2
)
4
COOH Lemak kambing
7 Asam enantat Asam heptanoat CH
3
(CH
2
)
5
COOH

8
Asam
kaprilat
Asam oktanoat CH
3
(CH
2
)
6
COOH Kelapa dan santan
9
Asam
pelargonat
Asam nonanoat CH
3
(CH
2
)
7
COOH Pelargonium
10 Asam kaprat Asam dekanoat CH
3
(CH
2
)
8
COOH

11
Asam
undesilat
Asam undekanoat CH
3
(CH
2
)
9
COOH

12 Asam laurat Asam dodekanoat CH
3
(CH
2
)
10
COOH
Minya kelapa dan
sabun
13
Asam
tridesilat
Asam tridekanoat CH
3
(CH
2
)
11
COOH

14
Asam
miristat
Asam
tetradekanoat
CH
3
(CH
2
)
12
COOH Pala
15

Asam
pentadekanoat
CH
3
(CH
2
)
13
COOH

16
Asam
palmitat
Asam
heksadekanoat
CH
3
(CH
2
)
14
COOH Minyak palem
17
Asam
margarat
Asam
heptadekanoat
CH
3
(CH
2
)
15
COOH

18 Asam stearat
Asam
oktadekanoat
CH
3
(CH
2
)
16
COOH
Coklat, lilin, sabun,
minyak
20
Asam
arakhidat
Asam ikosanoat CH
3
(CH
2
)
18
COOH Kacang tanah
KARBOHIDRAT

Karbohidrat atau Hidrat Arang adalah suatu zat gizi yang fungsi utamanya sebagai
penghasil enersi, dimana setiap gramnya menghasilkan 4 kalori. Walaupun lemak
menghasilkan enersi lebih besar, namun karbohidrat lebih banyak di konsumsi sehari-hari
sebagai bahan makanan pokok, terutama pada negara sedang berkembang. Di negara sedang
berkembang karbohidrat dikonsumsi sekitar 70-80% dari total kalori, bahkan pada daerah-
daerah miskin bisa mencapai 90%. Sedangkan pada negara maju karbohidrat dikonsumsi
hanya sekitar 40-60%. Hal ini disebabkan sumber bahan makanan yang mengandung
karbohidrat lebih murah harganya dibandingkan sumber bahan makanan kaya lemak maupun
protein.
Karbohidrat banyak ditemukan pada serealia (beras, gandum, jagung, kentang dan
sebagainya), serta pada biji-bijian yang tersebar luas di alam.

Definisi
Secara umum definisi karbohidrat adalah senyawa organik yang mengandung atom
Karbon, Hidrogen dan Oksigen, dan pada umumnya unsur Hidrogen clan oksigen dalam
komposisi menghasilkan H2O. Di dalam tubuh karbohidrat dapat dibentuk dari beberapa
asam amino dan sebagian dari gliserol lemak. Akan tetapi sebagian besar karbohidrat
diperoleh dari bahan makanan yang dikonsumsi sehari-hari, terutama sumber bahan makan
yang berasal dari tumbuh-tumbuhan.
Sumber karbohidrat nabati dalam glikogen bentuk glikogen, hanya dijumpai pada otot
dan hati dan karbohidrat dalam bentuk laktosa hanya dijumpai di dalam susu. Pada tumbuh-
tumbuhan, karbohidrat di bentuk dari basil reaksi CO2 dan H2O melalui proses foto sintese
di dalam sel-sel tumbuh-tumbuhan yang mengandung hijau daun (klorofil). Matahari
merupakan sumber dari seluruh kehidupan, tanpa matahari tanda-tanda dari kehidupan tidak
akan dijumpai.

Reaksi fotosintese
s.matahari

6 CO2 + 6 H2O---------------> C6 H12 O6 + 6 O2

Pada proses fotosintesis, klorofil pada tumbuh-tumbuhan akan menyerap dan menggunakan
enersi matahari untuk membentuk karbohidrat dengan bahan utama CO2 dari udara dan air
(H2O) yang berasal dari tanah. Enersi kimia yang terbentuk akan disimpan di dalam daun,
batang, umbi, buah dan biji-bijian.


A. Karbohidrat Sederhana
Karbohidrat sederhana terdiri dari:

1.1. Monosakarida
Sebagian besar monosakarida dikenal sebagai heksosa, karena terdiri atas 6-rantai
atau cincin karbon. Atom-atom hidrogen dan oksigen terikat pada rantai atau cincin ini secara
terpisah atau sebagai gugus hidroksil (OH). Ada tiga jenis heksosa yang penting dalam ilmu
gizi, yaitu glukods, fruktosa, dan galaktosa. Ketiga macam monosakarida ini mengandung
jenis dan jumlah atom yang sama, yaitu 6 atom karbon, 12 atom hidrogen, dan 6 atom
oksigen. Perbedaannya hanya terletak pada cara penyusunan atom-atom hidrogen dan
oksigen di sekitar atom-atom karbon. Perbedaan dalam susunan atom inilah yang
menyebabkan perbedaan dalam tingkat kemanisan, daya larut, dan sifat lain ketiga
monosakarida tersebut. Monosakarida yang terdapat di alam pada umumnya terdapat dalam
bentuk isomer dekstro (D). gugus hidroksil ada karbon nomor 2 terletak di sebelah kanan.
Struktur kimianya dapat berupa struktur terbuka atau struktur cincin. Jenis heksosa lain yang
kurang penting dalam ilmu gizi adalah manosa. Monosakarida yang mempunyai lima atom
karbon disebut pentosa, seperti ribosa dan arabinosa
2. Glukosa, dinamakan juga dekstrosa atau gula anggur, terdapat luas di alam dalam
jumlah sedikit, yaitu di dalam sayur, buah, sirup jagung, sari pohon, dan bersamaan dengan
fruktosa dalam madu. Glukosa memegang peranan sangat penting dalam ilmu gizi. Glukosa
merupakan hasil akhir pencernaan pati, sukrosa, maltosa, dan laktosa pada hewan dan
manusia. Dalam proses metabolisme, glukosa merupakan bentuk karbohidrat yang beredar di
dalam tubuh dan di dalam sel merupakan sumber energi.
3. Fruktosa, dinamakan juga levulosa atau gula buah, adalah gula paling manis. Fruktosa
mempunyai rumus kimia yang sama dengan glukosa, C6H12O6, namun strukturnya berbeda.
Susunan atom dalam fruktosda merangsang jonjot kecapan pada lidah sehingga menimbulkan
rasa manis.
4. Galaktosa, tidak terdapat bebas di alam seperti halnya glukosa dan fruktosa, akan
tetapi terdapat dalam tubuh sebagai hasil pencernaan laktosa.
5. Manosa, jarang terdapat di dalam makanan. Di gurun pasir, seperti di Israel terdapat
di dalam manna yang mereka olah untuk membuat roti.
6. Pentosa, merupakan bagian sel-sel semua bahan makanan alami. Jumlahnya sangat
kecil, sehingga tidak penting sebagai sumber energi.


1.2. Disakarida

Ada empat jenis disakarida, yaitu sukrosa atau sakarosa, maltosa, laktosa, dan
trehaltosa.
1. Trehaltosa tidak begitu penting dalam milmu gizi, oleh karena itu akan dibahas secara
terbatas. Disakarida terdiri atas dua unit monosakarida yang terikat satu sama lain melalui
reaksi kondensasi. kedua monosakarida saling mengikat berupa ikatan glikosidik melalui satu
atom oksigen (O). ikatan glikosidik ini biasanya terjadi antara atom C nomor 1 dengan atom
C nomor 4 dan membentuk ikatan alfa, dengan melepaskan satu molekul air. hanya
karbohidrat yang unit monosakaridanya terikat dalam bentuk alfa yang dapat dicernakan.
Disakarida dapat dipecah kembali mejadi dua molekul monosakarida
melalui reaksi hidrolisis. Glukosa terdapat pada ke empat jenis disakarida; monosakarida
lainnya adalah fruktosa dan galaktosa

Sukrosa atau sakarosa dinamakan juga gula tebu atau gula bit. Secara komersial gula
pasir yang 99% terdiri atas sukrosa dibuat dari keuda macam bahan makanan tersebut melalui
proses penyulingan dan kristalisasi. Gula merah yang banayk digunakan di Indonesia dibuat
dari tebu, kelapa atau enau melalui proses penyulingan tidak sempurna. Sukrosa juga terdapat
di dalam buah, sayuran, dan madu.
Maltosa (gula malt) tidak terdapat bebas di alam. Maltosa terbentuk pada setiap
pemecahan pati, seperti yang terjadi pada tumbuh- tumbuhan bila benih atau bijian
berkecambah dan di dalam usus manusia pada pencernaan pati.
Laktosa (gula susu) hanya terdapat dalam susu dan terdiri atas satu unit glukosa dan
satu unit galaktosa. Kekurangan laktase ini menyebabkan ketidaktahanan terhadap laktosa.
Laktosa yang tidak dicerna tidak dapat diserap dan tetap tinggal dalam saluran pencernaan.
Hal ini mempengaruhi jenis mikroorgnaisme yang tumbuh, yang menyebabkan gejala
kembung, kejang perut, dan diare. Ketidaktahanan terhadap laktosa lebih banyak terjadi pada
orang tua. Mlaktosa adalah gula yang rasanya paling tidak manis (seperenam manis glukosa)
dan lebih sukar larut daripada disakarida lain.
Trehalosa seperti juga maltosa, terdiri atas dua mol glukosa dan dikenal sebagai gila
jamur. Sebanyak 15% bagian kering jamur terdiri atas trehalosa. Trehalosa juga terdapat
dalam serangga.

1.3. Gula Alkohol
Gula alkohol terdapat di dalam alam dan dapat pula dibuat secara sintesis. Ada empat jenis
gula alkohol yaitu sorbitol, manitol, dulsitol, dan inositol.
Sorbitol, terdapat di dalam beberapa jenis buah dan secara komersial dibuat dari
glukosa. Enzim aldosa reduktase dapat mengubah gugus aldehida (CHO) dalam glukosa
menjadi alkohol (CH2OH). Struktur kimianya dapat dilihat di bawah.
Sorbitol banyak digunakan dalam minuman dan makanan khusus pasien diabetes, seperti
minuman ringan, selai dan kue-kue. Tingkat kemanisan sorbitol hanya 60% bila
dibandingkan dengan sukrosa, diabsorpsi lebih lambat dan diubah di dalam hati menjadi
glukosa. Pengaruhnya terhadap kadar gula darah lebih kecil daripada sukrosa. Konsumsi
lebih dari lima puluh gram sehari dapat menyebabkan diare pada pasien diabetes.

Manitol dan Dulsitol adalah alkohol yang dibuat dari monosakarida manosa dan
galaktosa. Manitol terdapat di dalam nanas, asparagus, ubi jalar, dan wortel. Secara
komersialo manitol diekstraksi dari sejenis rumput laut. Kedua jenis alkohol ini banyak
digunakan dalam industri pangan.
Inositol merupakan alkohol siklis yang menyerupai glukosa. Inositol terdfapat dalam
banyak bahan makanan, terutama dalam sekam serealia.

1.4. Oligosakarida
Oligosakarida terdiri atas polimer dua hingga sepuluh monosakarida.
Rafinosa, stakiosa, dan verbaskosa adalah oligosakarida yang terdiri atas unit-unit
glukosa, fruktosa, dan galaktosa. Ketiga jenis oligosakarida ini terdapat du dalam biji
tumbuh-tumbuhan dan kacang-kacangan serta tidak dapat dipecah oleh enzim-enzim
perncernaan.
Fruktan adalah sekelompok oligo dan polisakarida yang terdiri atas beberapa unit
fruktosa yang terikat dengan satu molekul glukosa. Fruktan terdapat di dalam serealia,
bawang merah, bawang putih, dan asparagus. Fruktan tidak dicernakan secara berarti.
Sebagian ebsar di dalam usus besar difermentasi.

B. Karbohidrat Kompleks

2.2. Polisakarida
Karbohidrat kompleks ini dapat mengandung sampai tiga ribu unit gula sederhana
yang tersusun dalam bentuk rantai panjang lurus atau bercabang. Jenis polisakarida yang
penting dalam ilmu gizi adalah pati, dekstrin, glikogen, dan polisakarida nonpati.
Pati merupakan simpanan karbohidrat dalam tumbuh-tumbuhan dan merupakan
karbohidrat utama yang dimakan manusia di seluruh dunia. Pati terutama terdapat dalam
padi-padian, biji-bijian, dan umbi-umbian.
Jumlah unit glukosa dan susunannya dalam satu jenis pati berbeda satu sama lain, bergantung
jenis tanaman asalnya. Bentuk butiran pati ini berbeda satu sama lain dengan karakteristik
tersendiri dalam hal daya larut, daya mengentalkan, dan rasa. Amilosa merupakan rantai
panjang unit glukosa yang tidak bercabang, sedangkan amilopektin adfalah polimer yang
susunannya bercabang-cabang dengan 15-30 unit glukosa pada tiap cabang.

Dekstrin merupakan produk antara pada perencanaan pati atau dibentuk melalui
hidrolisis parsial pati. Dekstrin merupakan sumber utama karbohidrat dalam makanan lewat
pipa (tube feeding). Cairan glukosa dalam hal ini merupakan campuran dekstrin, maltosa,
glukosa, dan air. Karena molekulnya lebih besar dari sukrosa dan glukosa, dekstrin
mempunyai pengaruh osmolar lebih kecil sehingga tidak mudah menimbulkan diare.

Glikogen dinamakan juga pati hewan karena merupakan bentuk simpanan karbohidrat
di dalam tubuh manusia dan hewan, yang terutama terdapat di dalam hati dan otot. Dua
pertiga bagian dari glikogen disimpan dalam otot dan selebihnya dalam hati. Glikogen dalam
otot hanya dapat digunakan untuk keperluan energi di dalam otot tersebut, sedangkan
glikogen dalam hati dapat digunakan sebagai sumber energi untuk keperluan semua sel
tubuh. Kelebihan glukosa melampaui kemampuan menyimpannya dalam bentuk glikogen
akan diubah menjadi lemak dan disimpan dalam jaringan lemak.

2.2. Polisakari dan Nonpati/Serat
Serat akhir-akhir ini banyak mendapat perhatian karena peranannya dalam mencegah
berbagai penyakit. Ada dua golongan serat yaitu yang tidak dapat larut dan yang dapat larut
dalam air. Serat yang tidak larut dalam air adalah selulosa, hemiselulosa, dan lignin. Serat
yang larut dalam air adalah pektin, gum, mukilase, glukan, dan algal.

Fungsi karbohidrat

Fungsi utama karbohidrat adalah sebagai sumber biokalori dalam bahan makanan,
disamping itu juga sebagai bahan pengental atau GMC pada teknologi makanan sebagai
bahan penstabil, bahan pemanis (sukrosa, glukosa, fruktosa) dan bahan bakar, misalnya pada
glukosa dan pati dan sebagai penyusun struktur sel, misalnya selulosa dan khitin.
(Sudarmadji, 1996)
Karbohidrat mempunyai peranan penting dalam menentukan karakteristik bahan makanan
seperti rasa, warna dan tekstur. Sedangkan fungsi karbohidrat di dalam tubuh adalah:

1. Fungsi utamanya sebagai sumber energi ( 1 gram karbohidrat menghasilkan 4 kalori ) bagi
kebutuhan sel-sel jaringan tubuh. Sebagian dari karbohidrat diubah langsung menjadi energi
untuk aktifitas tubuh, dan sebagian lagi disimpan dalam bentuk glikogen di hati dan otot. Ada
beberapa jaringan tubuh seperti sistem syaraf dan eritrosit hanya dapat menggunakan energi
yang berasal dari karbohidrat saja.
2. Melindungi protein agar tidak terbakar sebagai penghasil energi.
3. Kebutuhan tubuh akan energi merupakan prioritas pertama, bila karbohidrat yang
dikonsumsi tidak mencukupi untuk kebutuhan energi tubuh dan jika tidak cukup terdapat
lemak di dalam makanan atau cadangan lemak yang disimpan di dalam tubuh, maka protein
akan menggantikan fungsi karbohidrat sebagai penghasil energi. Dengan demikian protein
akan meninggalkan fungsi utamanya sebagai zat pembangun. Apabila keadaan ini
berlangsung terus-menerus, maka keadaan kekurangan energi dan protein (KEP) tidak dapat
dihindari lagi.
4. Membantu metabolisme lemak dan protein, dengan demikian dapat mencegah terjadinya
ketosis dan pemecahan protein yang berlebihan.
5. Di dalam hepar berfungsi untuk detoksifikasi zat-zat toksik tertentu.
6. Beberapa jenis karbohidrat mempunyai fungsi khusus di dalam tubuh. Laktosa misalnya
berfungsi membantu penyerapan kalsium. Ribosa merupakan komponen yang penting dalam
asam nukleat.
7. Selain itu beberapa golongan karbohidrat yang tidak dapat dicerna, mengandung serat
(dietary fiber) berguna untuk pencernaan, seperti selulosa, pektin dan lignin.

Berikut Penjelasan Singkat langkah-langkah dalam metabolisme
karbohidrat


1. GLIKOLISIS yaitu: dimana glukosa dimetabolisme menjadi piruvat (aerob)
menghasilkan energi (8 ATP)atau laktat (anerob)menghasilkan (2 ATP).

2. GLIKOGENESIS yaitu: proses perubahan glukosa menjadi glikogen. Di Hepar/hati
berfungsi: untuk mempertahankan kadar gula darah. sedangkan di Otot bertujuan:
kepentingan otot sendiri dalam membutuhkan energi.

3. GLIKOGENOLISIS yaitu : proses perubahan glikogen menjadi glukosa. atau kebalikan
dari GLIKOGENESIS.

4. JALUR PENTOSA FOSFAT yaitu : hasil ribosa untuk sintesis nukleotida, asam nukleat
dan equivalent pereduksi (NADPH) (biosintesis asam lemak dan lainnya.)

5. GLUKONEOGENESIS : senyawa non-karbohidrat (piruvat, asam laktat, gliserol, asam
amino glukogenik) menjadi glukosa.


6. TRIOSA FOSFAT yaitu: bagian gliseol dari TAG (lemak)

7. PIRUVAT & SENYAWA ANTARA SIKLUS KREBS : untuk sintesis asam amino -->
Asetil-KoA --> untuk sintesis asam lemak &kolesterol --> steroid.




































PROTEIN

Protein adalah penyusun kurang lebih 50% berat kering organisme.Protein bukan
hanya sekedaar bahan simpanan atau baha struktural,seperti karbohidrat danlemak.Tetapi
juga berperan penting dalam fungsi kehidupan.

STRUKTUR KIMIA PROTEIN

Protein adalah senyawa organik kompleks yang tersusun atas
unsur Karbon(C),Hidrogen(H),Oksigen(O),Nitrogen(N) dan kadang-kadang mengandung zat
Belerang(S),dan Fosfor(P).

Protein merupakan makromolekul yang terdiri dari satu atau lebih polimer.Setiap
Polimer tersusun atas monomer yang di sebut asam amino.Masing-masing asam amino
mengandung satu atom Karbon(C) yang mengikat satu atom Hidrogen(H),satu gugus
amin(NH
2
),satu gugus karboksil(-COOH),dan lain-lain(Gugus R).
Berbagai jenis asam amino membentuk rantai panjang melalui ikatan peptida.Ikatan
Peptida adalah ikatan antara gugus karboksil satu asam amino dengan gugus amin dari asam
amino lain yang ada di sampingnya.Asam amino yang membentuk rantai panjang ini disebut
protein (Polipeptida).Polipeptida di dalam tubuh manusia disintesis di dalam
ribosom.Setelah disintesis,protein mengalamipematanganmenjadi protein yang lebih
kompleks.

Asam amino yang diperlukan tubuh ada 20 macam.sepuluh diantaranya sangat
penting bagi pertumbuhan sel-sel tubuh manusia dan tidak dapat dibuat dalam tubuh,sehingga
harus didapatkan dari luar tubuh.Asam amino itu disebut asam amino esensial.selain asam
amino esensial terdapat juga asam emino non-esensial.Asam amino non-esensial merupakan
asam amino yang dapat dibuat dalam tubuh manusia.Bahan bakunya berasal dari asam amino
lainnya.Namun ada juga yang mengatakan bahwa asam amino terbagi menjadi 3,ditambah
dengan asam amino semiesensial.Asam amino semiesensial adalah asam amino yang dapat
menghemat pemakaian beberapa asam amino esensial.

PEMBAGIAN PROTEIN

Berdasarkan macam asam amino yang menyusun polipeptid,Protein dapat
digolongkan menjadi3,Yaitu:

1.Protein Sempurna

Protein sempurna adalah protein yang mengandung asam-asam amino lengkap,baik macam
maupun jumlahnya.Contohnya kasein pada susu dan albumin pada putih telur.Pada umumnya
protein hewan adalah Protein Sempurna

2.Protein Kurang Sempurna

Protein kurang sempurna adalah protein yang mengandung asam amino lengkap,tetapi
beberapa diantaranya jumlahnya sedikit.Protein ini tidak dapat mencukupi kebutuhan
pertumbuhan,Namun hanya dapat mempertahankan kebutuhan jaringan yang sudah
ada.Contohnya Protein lagumin pada kacang-kacangan dan Gliadin pada gandum.

3.Protein Tidak Sempurna

Protein tidak sempurna adalah protein yang tidak mengandung atau sangat sedikit
mengandung asam amino esensial.Protein ini tidak dapat mencukupi untuk pertumbuhan dan
mempertahankan kehidupan yang telah ada.Contohnya Zein pada jagung dan beberapa
protein yang berasal dari tumbuhan.

FUNGSI PROTEIN

Protein yang membangun tubuh disebut Protein Struktural sedangkan protein yang
berfungsi sebagai enzim,antibodi atau hormon dikenal sebagai Protein Fungsional.

Protein struktural pada umumnya bersenyawa dengan zat lain di dalam tubuh
makhluk hidupContoh protein struktural antara lain nukleoprotein yang terdapat di dalam inti
sel dan lipoprotein yang terdapat di dalam membran sel.Ada juga protein yang tidak
bersenyawa dengan komponen struktur tubuh,tetapi terdapat sebagai cadangan zat di dalam
sel-sel makhluk hidup.Contoh protein seperti ini adalah protein pada sel telur
ayam,burung,kura-kura dan penyu.

Semua jenis protein yang kita makan akan dicerna di dalam saluran pencernaan
menjadi zat yang siap diserap di usus halus,yaitu berupa asam amino-asamamino.Asam
amino-asam amino yang dihasilkan dari proses pencernaan makanan berperan sangat penting
di dalam tubuh,untuk:

Bahan dalam sintesis subtansi penting seperti hormon,zat antibodi,dan organel sel lainnya
Perbaikan,pertumbuhan dan pemeliharaan struktur sel,jaringan dan organ tubuh
Sebagai sumber energi,setiap gramnya akan menghasilkan 4,1 kalori.
Mengatur dan melaksakan metabolisme tubuh,misalnya sebagai enzim(protein mengaktifkan
dan berpartisipasi pada reaksi kimia kehidupan)
Menjaga keseimbangan asam basa dan keseimbangan cairan tubuh.Sebagai senyawa
penahan/bufer,protein berperan besar dalam menjaga stabilitas pH cairan tubuh.Sebagai zat
larut dalam cairan tubuh,protein membantu dalam pemeliharaan tekanan osmotik di dalam
sekat-sekat rongga tubuh.
Membantu tubuh dalam menghancurkan atau menetralkan zat-zat asing yang masuk ke dalam
tubuh.


Kekurangan protein di dalam tubuh dapat mengakibatkan beberapa penyakit.Seperti
kwashiorkor,anemia,radang kulit,dan busung lapar yang disebut juga hongeroedem.Karena
terjadinya edema(pembengkakan organ karena kandungan cairan yang berlebihan) pada
tubuh.

PROSES PENCERNAAN PROTEIN DALAM TUBUH

Protein dalam makanan hampir sebagian besar berasal dari daging dan sayur-
sayuran.Protein dicerna di lambung oleh enzim pepsin,yang aktif pada pH 2-3 (suasana
asam).

Pepsin mampu mencerna semua jenis protein yang berada dalam makanan.Salah satu
hal terpenting dari penceranaan yang dilakukan pepsin adalah kemampuannya untuk
mencerna kolagen.Kolagen merupakan bahan daasar utama jaringan ikat pada kulit dan
tulang rawan.

Pepsin memulai proses pencernaan Protein.Proses pencernaan yang dilakukan pepsin
meliputi 10-30% dari pencernaan protein total.Pemecahan protein ini merupakan proses
hidrolisis yang terjadi pada rantai polipeptida.

Sebagian besar proses pencernaan protein terjadi di usus.Ketika protein meninggalkan
lambung,biasanya protein dalam bentuk proteosa,pepton,dan polipeptida besar.Setelah
memasuki usus,produk-produk yang telah di pecah sebagian besar akan bercampur dengan
enzim pankreas di bawah pengaruh enzim proteolitik,seperti tripsin,kimotripsin,dan
peptidase.Baik tripsin maupun kimotripsin memecah molekul protein menjadi polipeptida
kecil.Peptidase kemudian akan melepaskan asam-asam amino.

Asam amino yang terdapat dalam darah berasal dari tiga sumber,yaitu penyerapan
melalui dinding usus,hasil penguraian protein dalam sel,dan hasil sintesis asam amino dalam
sel.asam amino yang disintesis dalam sel maupun yang dihasilkan dari proses penguraian
protein dalam hati dibawa oleh darah untuk digunakan di dalam jaringan.dala hal ini hati
berfungsi sebagai pengatur konsentrasi asam amino dalam darah.

Kelebihan protein tidak disimpan dalam tubuh,melainkan akan dirombak di dalam
hati menjadi senyawa yang mengandung unsur N,seperti NH
3
(amonia) dan NH
4
OH
(amonium hidroksida),serta senyawa yyang tidak mengandung unsur N.Senyawa yang
mengandung unsur N akan disintesis menjadi urea.Pembentukan urea berlangsung di dalam
hati karena hanya sel-sel hati yang dapat menghasilkan enzim arginase.Urea yang dihasilkan
tidak dibutuhkan oleh tubuh,sehingga diangkut bersama zat-zat lainnya menuju ginjal laul
dikeluarkan melalui urin.sebaliknya,senyawa yang tidak mengandung unsur N akan disintesis
kembali mejadi bahan baku karbohidrat dan lemak,sehingga dapat di oksidasi di dalam tubuh
untuk menghasilkan energi.

Anda mungkin juga menyukai