Dimana : = tensile yield strengh/tensile strengh/tensile breaking strengh
(N/mm
2
)
F = gaya yang diperlukan ( N )
A = luas permukaan bahan uji (mm
2
)
b) Yield strain, break elongation dan break strain
Yield strain adalah titik awal mulai terjadinya regangan pada kurva stress-
strain dimana terjadi penambahan regangan tanpa ada pertambahan tegangan.
Break elongation adalah terjadinya penambahan panjang dari panjang awal
sampai pada titik putus ketika sampel diuji tarik.
Break strain adalah persentase dari nilai yang diperoleh pada pembagian
antara terjadinya penambahan panjang sampai titik putus. Dapat dihitung
dengan
x 100 %
Dengan: = break strain (%)
l = panjang pada saat maksimum (mm)
L
o
= panjang mula-mula (mm)
c) Modulus young
Modulus young didefinisikan sebagai nilai gradient atau kemiringan dari garis
lurus tersebut (kurva stress-strain). Dapat ditentukan dengan persamaan :
Y =
Dengan
Y : modulus elastis (N/m
2
)
2
: tegangan pada titik 2 ( akhir )
1
: tegangan pada titik 1 ( awal )
2
: regangan pada titik 2 ( akhir )
1
: regangan pada titik1 ( awal )
: perbedaan tegangan antara titik 2 dan titik 1
: perbedaan tegangan titik 2 dan titik 1
Adapun tujuan penelitian ini adalah menentukan pengaruh hubungan proses
pembuatan film tipis polipropilena (pp) dengan dua variasi suhu terhadap sifat-sifat
mekaniknya, dan menentukan besarnya nilai tegangan, regangan dan modulus elastis dari
kurva stress strain yang dihasilkan dari uji tarik film tipis polipropilena.
METODE PENELITIAN
AAAAAAAAAA
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Hasil pembuatan film tipis PP
Film pertama didinginkan melalui proses quenching yaitu pendinginan secara cepat
dengan menggunakan medium air es. Film kedua didinginkan dengan menggunakan
coldpress dan film ketiga dengan cara anealing yaitu mematikan heater dan hot press
kemudian ditunggu hingga mencapai suhu kamar.
Dengan proses quenching menghasilkan warna permukaan lebih bening atau
transparan. Dengan proses menggunakan coldpress menghasilkan warna permukaan
sampel yang agak memutih dan kurang transparan. Dengan menggunakan heater,
menghasilkan warna putih dan tidak transparan lagi.
Selanjutnya di lakukan uji tarik. PP dipanaskan sehingga menerima energi tambahan
berupa energi termal. Yang digunakan oleh rantai-rantai penyusun PP untuk bergerak
ke segala arah saling mendekat secara teratur dan ada yang dilepaskan ke lingkungan.
2. Data pengukuran dan hasil uji tarik
a) Sampel dengan temperatur 175
0
C
Sistem pendinginan anealing
Grafik pada kurva stress-strain menunjukkan sampel mengalami pemuluran di
daerah plastik. Artinya sampel ini hanya mengalami sedikit perpanjangan dari
panjang awalnya. Kondisi ini menunjukkan bahwa dengan sistem anealing
bersifat kaku dan mudah patah.
Untuk menentukan Modulus Elastisitas dari kurva stress-strain dilakukan
dengan cara memplot garis lurus secara linier. Ketika garis grafik stress-strain
tidak sejajar dengan garis linier, maka tititk perpotongan ini adalah batas range
nilai yang digunakan untuk menentukan nilai
2
dan
2
. Perbandingan antara
selisih kedua titik perpotongan (
2-
1
dan
2-
1
) di daerah elastis dapat
dijadikan acuan untuk menentukan nilai modulud elastis pada kurva stress-
strain.
Sistem pendinginan dengan cold press
Grafik pada kurva Strees-strainntuk sampel 17
0
C mulai mengalami pemuluran
yang panjang di daerah-daerah plastik hal ini karena titik putus perpanjangan .
artinya sampel tersebut mengalami perpanjangan yang cukup besar dari
panjang awalnya. Kondisi ini pula yang menggambarkan bahwa sampel film
tipis PP dengan cara cold press bersifat kenyal dan elastis. Arkan Tnya berd
Pada grafik berikutnya berdasarkan hukum hooke dengan tegangan
berbanding lurus dengan regangan. Dengan menghitung perbandingan antara
selisih nilai dari titik potong akhir (
2-
1)
dan titik potong awal (
2-
1
), maka
pada daerah elastik tersebut terdapat nilai modulus elastisitas dapat ditentukan.
Sistem pendingin Quenching
Pada uji sampel 17Q variabel-variabel mengalami perbedaan nilai. Dari
perbedaan tersebut menunjukkan bahwa sampel tersebut mengalami
deformasi di daerah plastik yang sangat besar. Artinya bahwa dengan metode
Quanching mempunyai sifat kenyal dan elastis.
Pada grafik berikutnya berdasarkan hukum hooke dengan tegangan
berbanding lurus dengan regangan. Dengan menghitung perbandingan antara
selisih nilai dari titik potong akhir (
2-
1)
dan titik potong awal (
2-
1
), maka
pada daerah elastik tersebut terdapat nilai modulus elastisitas dapat ditentukan.
b) Sampel dengan temperatur 225
0
C
c) fhdfh
3. asfafafa