Anda di halaman 1dari 4

ANALISIS KORELASI KONDISI PEMBUATAN FILM TIPIS POLIPROPILENA (PP)

DAN SIFAT-SIFAT MEKANIKNYA DENGAN METODE UJI TARIK



Pendahuluan
Perbedaan dan keguanaan produk akhir dari tipe polimer didasarkan pada tingkat
yang besar dan mekanik khusus polimer disebut modulus. Polipropilena lebih dikenal dengan
nama plastik karena bersifat termoplastik yang dibuat secara sintetik. Karakteristik polimer
secara fisik dapat ditentukan oleh perbedaan struktur dari rantai molekul yang dapat
dibedakan menjadi linier,bengrcabang, sambung silang, dan jaringan. Hal ini disebabkan oleh
kesatuan kimia yang kecil dan sederhana dibangun berulang-ulang sehingga membentuk
molekul polimer yang besar.
Propilena dihasilkan dari proses polimerisasi gas propilena. Monomer-monomer
penyusunnya berasal dari propilena yang dihasilkan dari pemurnian minyak bumi. Propilena
mempunyai struktur CH
2
=CH-CH
3
yang merupakan senyawa vinil. Nama kimianya adalah
poli ( 1- metiletilena), dengan formula kimianya (C
3
H
6
)
x
, titik leburnya 165
0
C, transisi gelas
-10
0
C dan titik degradasinya 286
0
C. Titik kristalisasinya 130 135
0
C.
Polimer memiliki daerah berkristal dan amorf ; artinya polimer dapat berubah dalam
rentangan suhu yang kecil. Dan kondisi dimana polimer meleleh disebut titik leleh /
temperatur leleh (TM). Bila kenaikan suhu mencapai suhu diatas TM maka dapat
menyebabkan deformasi polimer.
Sifat-sifat polimer yang harus diperhatikan diantaranya adalah kekuatan tarikan,
kompresif, flekstur, tahan benturan. Kekuatan tarik juga menjadi tolak ukur kualitas suatu
bahan polimer. Jika suatu bahan polimer mengalami tegangan ( stress) maka terdapat juga
perubahan regangan ( Strain ). Dan biasa hubungan ini dapat diplot ke kurva Stress-Strain.
Hubungan antara Stress-Strain pada kurvanya memenuhi hukum Hooke. Bila melewati batas
proporsional, maka akan mengalami deformasi elastis nonlinier hingga mencapai batas elastis
(titik yield). Namun polimer ini dapat kembali ke bentuk semula walaupun gaya yang bekerja
dihilangkan.
Beberapa paramater yang diperoleh dari hubungan kurva Stress- Strain :
a) Yield strengh, tensile strengh dan break strengh.
Tengangan pada titk yield merupakan tegangan pada kurva stress-strain
dimana terjadi penambahan regangan tanpa ada penambahan tegangan.
Tensile strengh sendiri merupakan tegan yang terjadi pada saat sampel uji
putus. Yaitu nilai yang diperoleh dari pembagian antara gaya pada saat putus
dengan luas penampang beda minimum yang tegak lurus terhadap gaya
tersebut.
Hubungan ini dapat ditulis dengan persamaan


Dimana : = tensile yield strengh/tensile strengh/tensile breaking strengh
(N/mm
2
)
F = gaya yang diperlukan ( N )
A = luas permukaan bahan uji (mm
2
)
b) Yield strain, break elongation dan break strain
Yield strain adalah titik awal mulai terjadinya regangan pada kurva stress-
strain dimana terjadi penambahan regangan tanpa ada pertambahan tegangan.
Break elongation adalah terjadinya penambahan panjang dari panjang awal
sampai pada titik putus ketika sampel diuji tarik.
Break strain adalah persentase dari nilai yang diperoleh pada pembagian
antara terjadinya penambahan panjang sampai titik putus. Dapat dihitung
dengan

x 100 %
Dengan: = break strain (%)
l = panjang pada saat maksimum (mm)
L
o
= panjang mula-mula (mm)
c) Modulus young
Modulus young didefinisikan sebagai nilai gradient atau kemiringan dari garis
lurus tersebut (kurva stress-strain). Dapat ditentukan dengan persamaan :

Y =


Dengan
Y : modulus elastis (N/m
2
)

2
: tegangan pada titik 2 ( akhir )

1
: tegangan pada titik 1 ( awal )

2
: regangan pada titik 2 ( akhir )

1
: regangan pada titik1 ( awal )
: perbedaan tegangan antara titik 2 dan titik 1
: perbedaan tegangan titik 2 dan titik 1
Adapun tujuan penelitian ini adalah menentukan pengaruh hubungan proses
pembuatan film tipis polipropilena (pp) dengan dua variasi suhu terhadap sifat-sifat
mekaniknya, dan menentukan besarnya nilai tegangan, regangan dan modulus elastis dari
kurva stress strain yang dihasilkan dari uji tarik film tipis polipropilena.
METODE PENELITIAN
AAAAAAAAAA
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Hasil pembuatan film tipis PP
Film pertama didinginkan melalui proses quenching yaitu pendinginan secara cepat
dengan menggunakan medium air es. Film kedua didinginkan dengan menggunakan
coldpress dan film ketiga dengan cara anealing yaitu mematikan heater dan hot press
kemudian ditunggu hingga mencapai suhu kamar.
Dengan proses quenching menghasilkan warna permukaan lebih bening atau
transparan. Dengan proses menggunakan coldpress menghasilkan warna permukaan
sampel yang agak memutih dan kurang transparan. Dengan menggunakan heater,
menghasilkan warna putih dan tidak transparan lagi.
Selanjutnya di lakukan uji tarik. PP dipanaskan sehingga menerima energi tambahan
berupa energi termal. Yang digunakan oleh rantai-rantai penyusun PP untuk bergerak
ke segala arah saling mendekat secara teratur dan ada yang dilepaskan ke lingkungan.
2. Data pengukuran dan hasil uji tarik
a) Sampel dengan temperatur 175
0
C
Sistem pendinginan anealing
Grafik pada kurva stress-strain menunjukkan sampel mengalami pemuluran di
daerah plastik. Artinya sampel ini hanya mengalami sedikit perpanjangan dari
panjang awalnya. Kondisi ini menunjukkan bahwa dengan sistem anealing
bersifat kaku dan mudah patah.
Untuk menentukan Modulus Elastisitas dari kurva stress-strain dilakukan
dengan cara memplot garis lurus secara linier. Ketika garis grafik stress-strain
tidak sejajar dengan garis linier, maka tititk perpotongan ini adalah batas range
nilai yang digunakan untuk menentukan nilai
2
dan
2
. Perbandingan antara
selisih kedua titik perpotongan (
2-

1
dan
2-

1
) di daerah elastis dapat
dijadikan acuan untuk menentukan nilai modulud elastis pada kurva stress-
strain.
Sistem pendinginan dengan cold press
Grafik pada kurva Strees-strainntuk sampel 17
0
C mulai mengalami pemuluran
yang panjang di daerah-daerah plastik hal ini karena titik putus perpanjangan .
artinya sampel tersebut mengalami perpanjangan yang cukup besar dari
panjang awalnya. Kondisi ini pula yang menggambarkan bahwa sampel film
tipis PP dengan cara cold press bersifat kenyal dan elastis. Arkan Tnya berd
Pada grafik berikutnya berdasarkan hukum hooke dengan tegangan
berbanding lurus dengan regangan. Dengan menghitung perbandingan antara
selisih nilai dari titik potong akhir (
2-

1)
dan titik potong awal (
2-

1
), maka
pada daerah elastik tersebut terdapat nilai modulus elastisitas dapat ditentukan.
Sistem pendingin Quenching
Pada uji sampel 17Q variabel-variabel mengalami perbedaan nilai. Dari
perbedaan tersebut menunjukkan bahwa sampel tersebut mengalami
deformasi di daerah plastik yang sangat besar. Artinya bahwa dengan metode
Quanching mempunyai sifat kenyal dan elastis.
Pada grafik berikutnya berdasarkan hukum hooke dengan tegangan
berbanding lurus dengan regangan. Dengan menghitung perbandingan antara
selisih nilai dari titik potong akhir (
2-

1)
dan titik potong awal (
2-

1
), maka
pada daerah elastik tersebut terdapat nilai modulus elastisitas dapat ditentukan.

b) Sampel dengan temperatur 225
0
C

c) fhdfh
3. asfafafa

Anda mungkin juga menyukai