Anda di halaman 1dari 3

BAB III

METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di laboratorium fitokimia dan laboratorium
farmasetika Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Alauddin
Makassar.
B. Alat dan Bahan
1. Alat yang digunakan
Alat yang digunakan antara lain, batang pengaduk, gelas erlenmeyer 25 ml,
250 ml, dan 500 ml (Pyrex), gelas piala 50 ml dan 100 ml (Iwaki, Pyrex), gelas
ukur 25 ml, 50 ml, 100 ml (Pyrex), lumpang dan alu, mangkuk kaca, toples, pH
meter, pipet tetes, rotary evaporator, timbangan analitik (Chyo), timbangan gram,
dan Viscometer Brookfield.
2. Bahan yang digunakan
Bahan yang digunakan antara lain air suling, etanol 70%, ekstrak etanol
lumut hati (Dumortiera hirsute) carbopol 934, trietanolamin (TEA), metil
paraben, kain saring, dan propilenglikol.
C. Prodedur Kerja
1. Pembuatan ekstrak etanol lumut hati (Dumortiera hirsute)
Sebanyak 50 gram lumut hati (Dumortiera hirsute), dimasukkan dalam
toples kemudian ditambahkan 500 ml etanol 70%. Didamkan selama 1 24 jam.
Disaring, kemudian filtratnya dimasukkan ke dalam alat rotary eveporator hingga
diperoleh ekstrak etanol kental lumut hati (Dumortiera hirsute).
2. Rancangan Formula
No Nama bahan Kegunaan
Konsentrasi
(%b/v)
1 Esktrak etanol lumut hati Zat aktif 8 %
2 Carbopol 934 Basis gel 0,5 %
3 Trietanolamin (TEA) Penstabil 2 %
4 Metil paraben Pengawet 0,1 %
5 Propilenglikol Emmolient 10 %
6 Air suling pelarut Ad 100 %

3. Pembuatn Gel dengan basis carbopol
Karbopol didispersikan dalam air suling yang telah dipanaskan hingga suhu
70
o
C di dalam lumpang, lalu digerus hingga terbentuk dispersi yang homogen.
Propilenglikol dan TEA ditambahkan hingga terbentuk gel yang mengembang dan
jernih. Ke dalam basis ditambahkan ekstrak lumut hati yang telah ditambah
dengan metil-paraben dan telah dilarutkan dengan etanol. Ditambahkan aqudest.
Pengadukan dihentikan dan gel disimpan dalam wadah tertutup. Gel didiamkan
selama 24 jam hingga gelembung-gelembung hilang, kemudian dilanjutkan
dengan evaluasi sediaan.
D. Evaluasi Kestabilan
Evaluasi kestabilan dari sediaan gel lumut hati (Dumortiera hirsute)
biasanya dilakukan dalam kondisi dipaksakan (stressed condition) untuk
mempercepat peruraian dan mengurangi waktu yang diperlukan untuk pengujian.
Penyimpanan kondisi dipercepat dilakukan pada suhu antara 5 dan 35
o
C masing-
masing 12 jam selama 10 siklus (4,5).
1. Pemeriksaan organoleptik sediaan gel
Pemeriksaan organoleptik meliputi pemeriksaan perubahan warna, konsistensi
dan bau dari formula sebelum dan sesudah penyimpanan kon-disi dipercepat.
2. Pengukuran viskositas sediaan gel
Sebanyak 100 ml gel dimasukkan ke da-lam gelas piala 250 ml kemudian
viskositasnya di-ukur dengan Viscometer Brookfield yang dileng-kapi dengan
spindle no. 64 dengan kecepatan 50 rpm (putaran per menit) kemudian data yang
diper-oleh dicatat dan dianalisis secara statistik.
3. Penentuan yield value sediaan gel
Sebanyak 100 ml gel dimasukkan ke da-lam gelas piala 250 ml kemudian yield
valuenya diukur menggunakan Viscometer Brookfield yang dilengkapi dengan
spindle nomor 64 dengan ber-bagai kecepatan yakni 5, 10, 20, 30, dan 50 rpm
(putaran per menit). Data yang diperoleh dicatat dan dianalisis secara statistik.

Anda mungkin juga menyukai