Anda di halaman 1dari 96

KEHAMILAN & PERKEMBANGAN

JANIN MINGGU KE MINGGU


Ns. Ratu Kusuma, S.Kep. M. Biomed
SPERMATOGENESIS & OOGENESIS

SPERMATOGENESIS
Suatu proses pembentukan &
pematangan Sel benih pria
(Spermatozoa).
OOGENESIS
Suatu proses pembentukan &
pematangan sel benih wanita (ovum).
SPERMATOGENESIS & OOGENESIS
KEHAMILAN

Merupakan proses yang diawali dengan
keluarnya sel telur (ovum) yang telah matang
dari indung telur (ovarium), pada saat telur yang
matang berada dalam saluran telur dan pada
saat itu ada spermatozoa yang masuk dan
bertemu dengan sel telur maka keduanya akan
menyatu membentuk sel yang akan tumbuh.
OVUM

Merupakan hasil dari Miosis pada wanita
Terjadi pada ovarium
Tiap bulan hanya 1 ovum yang matang
dan siap dibuahi.
Pada saat ovulasi, ovum keluar dari follikel
yang ruptur
Tidak dapat bergerak dengan sendirinya,
ditangkap oleh silia dan didorong
kedalam cavum uterus.
Terdiri dari 2 jaringan pelindung
1. Zona Pelucida
2. Corona Radiata

Pematangan Ovum menuju Ovulasi
Pembuahan: Periode sesudah
Ovulasi
SPERMA & SPERMATOZOA

SPERMA
Cairan ejakulat yang berasal dari cairan
kelenjar vesika seminalis, kelenjar prostat,
kelenjar cowperi, kelenjer litre, epididimis
dan testis.

Makroskopis Sperma

Warna : Putih agak kekuningan
Volume : 2 5 cc
Bau : Khas, bau bunga akasia
pH : 6 - 8



Mikroskopis Sperma
- Jumlah Normal : 200 400
juta/ejakulasi
- Konsentrasi / CC : 20 juta
- Konsentrasi / ejakulasi : 50 juta
- Kecepatan : 1,3 detik
- Gerakan Baik : 75 %
- Morfologi Normal : 50 %

SPERMATOZOA
Sel benih yang terdapat dalam cairan
sperma

Terdiri dari :
1. Kepala
2. Leher
3. Ekor



Kepala
- Sel berinti pada 2/3 dari anterior kepala, selubung
tebal (akrosom)
- Terdapat 2 enzim: Enzim Hyialuronidase, enzim
Proteolitik


Leher dan Ekor (flagelum)
Terdiri dari 3 komponen :
a. Aksonema
b. Membran tipis yang menutupi Aksonema
c. Mitokondria

Morfologi Spermatozoa Normal

Dapat mencapai tempat fertilisasi selama 5 menit
Dapat hidup pada organ reproduksi wanita
selama 2 3 hari.
Berenang dengan gerakan flagel pada ekornya
Pada saat sperma menuju tuba diproduksi enzim
Hyialuronidase untuk membantu dalam
kapasitasi sperma.

Kapasitasi :
Perubahan fisiologis yang mengangkat selaput
pelindung dari kepala sperma (akrosom ).
Testis: Tubulus seminiferus (organ pembentukan
sperma)
FERTILISASI
Terjadi pada ampula tuba
Saat sperma berhasil melakukan penetrasi pada
membran yang menyelimuti ovum, sperma dan
ovum terperangkap dalam membran, sehingga
sperma lain tidak dapat menembusnya.
Sel telur yang dibuahi membentuk sel pertama
(zygote).
Perjalanan zygote dari tuba ke uterus : 3 - 4
hari



Terbentuk Morula (16 sel) terpisah menjadi 2 lapisan
:
1. Sel luar (trofoblas) Melekatkan ovum pada
desidua, berkembang menjadi plasenta
dan korion (membran luar).
2. Sel dalam Berkembang menjadi embrio,
tali pusat dan amnion (membran dalam)


Fertilisasi (pertemuan sel ovum dengan
sel spermatozoa)
Miosis II
Pembentukan Zygote
(Penentuan jenis kelamin, pemulihan chromosom
diploid, fase individu baru)
Implantasi
Zona pelucida mengalami degenerasi
dan teropoblast akan terikat pada
endometrium.
Antara 7 10 hari setelah konsepsi,
tropoblast mengeluarkan enzim yang
memiliki mkemampuan untuk membuat
lobang kedalam endometrium, sehingga
Blastocyst masuk dan tertutup
seluruhnya Implantasi
Implantasi di endomtrium (decidua)
Implantasi
Pembentukan 3 lapis primer janin
(ektoderm, mesoderm, dan entoderm)
Nidasi sesudah pembuahan
(penyusunan 3 lapis primer janin)
Trofoblast dan khorion
Dari Fertilisasi sampai Implantasi
Vili korion menyusup ke daerah
endometrium yang banyak mengandung
pembuluh darah.

Vili adalah tonjolan yang mengandung
banyak pembuluh darah dan mendapat
oksigen, gizi dari aliran darah ibu serta
membuang karbondioksida dan produk
sisa ke dalam darah ibu.
Daerah tempat melekatnya trofoblas
fundus anterior atau fundus posterior.

Tersusun atas 3 lapisan :
- Stratum Compactum
- Stratum Spongiosum
- Stratum basale


Terbagi menjadi 3:
1. Desidua basalis
Bagian desidua yang berada tepat
dibawah blastosis, tempat
vili korion menyusupi pembuluh
darah.
2. Desidua Kapsularis
Bagian yang menutupi blastosis
3. Desidua Vera
bagian yang melapisi sisa uterus
lainnya

Setelah minggu pertama (hari 7-8), sel-sel
trofoblas mengadakan proliferasi dan
berdiferensiasi menjadi dua lapis yang berbeda :
1. Sitotrofoblas
terdiri dari selapis sel kuboid, batas jelas, inti
tunggal, disebelah dalam (dekat
embrioblas).

2. Sinsitiotrofoblas
Terdiri dari selapis sel tanpa batas
jelas, di sebelah luar (berhubungan dengan
stroma endometrium).

Unit trofoblas ini akan berkembang menjadi
PLASENTA

Pertumbuhan plasenta makin lama
makin besar dan luas, umumnya
mencapai pembentukan lengkap pada
usia kehamilan sekitar 16 minggu.


Placenta
Plasenta Normal
1. Bundar/oval
2. Diameter 15-25 cm, Tebal 3-5 cm
3. Berat 500-600 gram
4. Insersi tali pusat
(di tengah/sentralis, disamping/lateralis, di ujung
tepi/marginalis).
5. Di sisi ibu (Permukaan Maternal)
Terdapat (kotiledon) yang diliputi selaput tipis
desidua basalis.

6. Di sisi janin (permukaan fetal)
Terdapat 2 arteri dan 1 vena besar menuju tali
pusat. Korion diliputi oleh amnion.

7. Sirkulasi darah ibu di plasenta sekitar 300
ml/menit (20 minggu) meningkat sampai 600-
700 ml/menit (aterm).


Insersi Marginalis

Plasenta bagian Fetal & Maternal
Fungsi plasenta

Menjamin kehidupan dan pertumbuhan
janin yang baik

1. Nutrisi : memberikan bahan makanan pada janin

2. Ekskresi : mengalirkan keluar sisa metabolisme
janin

3. Respirasi : memberikan O2 dan mengeluarkan CO2




4. Endokrin: menghasilkan hormon-hormon hCG,
HPL, estrogen, progesteron.

5. Imunologi: menyalurkan berbagai komponen
antibodi ke janin.

6. Farmakologi: menyalurkan obat-obatan yang
mungkin diperlukan janin, yang diberikan
melalui ibu.
7. Proteksi : Barrier terhadap infeksi bakteri dan virus,
zat-zat toksik (catatan: tidak semua plasenta dapat
melaksanakan fungsi proteksi ini), karena pada
beberapa janin mudah terpapar infeksi/intoksikasi
yang dialami ibunya).

Di antara massa embrioblas dengan
lapisan sitotrofoblas terbentuk suatu celah
yang makin lama makin besar, yang akan
menjadi RONGGA AMNION
Rongga Amnion
Rongga yang diliputi selaput janin
Di dalam ruangan ini terdapat cairan
amnion (likuor amnii).


Asal cairan amnion
Diperkirakan terutama disekresi oleh
dinding selaput amnion/plasenta,
Kemudian setelah sistem urinarius janin
terbentuk, urine janin yang diproduksi
juga dikeluarkan ke dalam rongga
amnion.


Fungsi cairan amnion
1. Proteksi: melindungi janin terhadap trauma
dari luar.

2. Mobilisasi: memungkinkan ruang gerak bagi
janin.

3. Homeostasis: menjaga keseimbangan suhu
dan lingkungan asam-basa (pH) dalam rongg
amnion, untuk suasana lingkungan yang
optimal bagi janin.
4. Mekanik: menjaga keseimbangan
tekanan dalam seluruh ruangan intrauterin
(terutama pada persalinan).

5. Pada persalinan: membersihkan/melicinkan
jalan lahir, dengan cairan yang steril,
sehingga melindungi bayi dari kemungkinan
infeksi jalan lahir.



Karakteristik normal cairan amnion

1. Volume 1000-1500 ml
2. Jernih agak keruh
3. Steril
4. Bau khas, agak manis dan amis


5. Terdiri dari 98-99 % air, 1-2 % garam
anorganik dan bahan organik (protein
terutama albumin), runtuhan rambut
lanugo, vernix caseosa dan sel-sel epitel.

6. Sirkulasi sekitar 500 ml/jam


Kelainan jumlah cairan amnion

1. Hidramnion (polihidramnion)
- Air ketuban berlebihan, >2000 cc.
- Dapat mengarahkan kecurigaan adanya
kelainan kongenital susunan saraf
pusat atau sistem pencernaan, atau
gangguan sirkulasi, atau
hiperaktifitas sistem urinarius janin.


2. Oligohidramnion

- Air ketuban sedikit, di bawah 500 cc
- Umumnya kental, keruh, berwarna kuning kehijauan
- Prognosis bagi janin buruk.

SELAPUT JANIN (AMNION & KORION)


AMNION

Merupakan membran internal yang
membungkus janin dan cairan ketuban

Licin, tipis, ulet dan transparan

Menutupi permukaan fetal plasenta
KORION

Merupakan membran eksternal yang
berhubungan dengan desidua
kapsularis

Berwarna putih dan terbentuk dari vili-
vili sel telur

Melekat pada lapisan uterus




Pada minggu-minggu pertama perkembangan,
villi/jonjot meliputi seluruh lingkaran permukaan
korion.

Dengan berlanjutnya kehamilan :
1. Jonjot pada kutub embrional membentuk
struktur korion lebat seperti semak-semak
(chorion frondosum) sementara.
2. Jonjot pada kutub embrional mengalami
degenerasi, menjadi tipis dan halus disebut
chorion laeve.

Antara membran korion dengan membran
amnion terdapat rongga korion.

Dengan berlanjutnya kehamilan, rongga ini
tertutup akibat persatuan membran amnion dan
membran korion.

Selaput janin selanjutnya disebut sebagai
membran korion-amnion (amniochorionic
membrane).


Kavum uteri juga terisi oleh konsepsi sehingga
tertutup oleh persatuan chorion laeve dengan
desidua parietalis.

TALI PUSAT
Disebut jg funikulus umbilikalis

Panjang 50-55 cm

Membungkus: 2 arteri umbilikalis & 1 vena
umbilikalis
Pembuluh darah umbilikalis tertanam dalam substansi
gelatinosa yang dikenal dengan nama Jeli Wharton.

Fungsinya :
1. Melindungi pembuluh darah terhadap kompresi

2. Membantu mencegah penekukan tali pusat

Kekuatan aliran darah lewat tali pusat membantu
mempertahankan tali pusat dalam posisi relatif lurus dan
mencegah terbelitnya tali pusat ketika janin bergerak-
gerak.

PERKEMBANGAN JANIN MINGGU
KE MINGGU
Hari ke-10
Sel-sel sudah mengalami diferensiasi menjadi
massa sel bagian dalam dan luar

Cairan terkumpul ke salah satu sisi dan
mendorong massa sel dalam

Diferensiasi lebih lanjut menghasilkan
pembentukan 2 lapisan yang berbeda dan
sebuah rongga terbentuk diatas lapisan atas



Lapisan bawah sel-sel tersebut tumbuh ke
bawah dan ke sekelilingnya untuk membentuk
yolk sac.

Yolk sac membuat sel-sel darah sampai hati
dan sum-sum tulang mengambil alih
produksinya.

Hari ke-13
Lempeng embrio akan membentuk embrio
(mudigah)

Terbentuk lapisan ektoderm, mesoderm dan
endoderm


Lapisan ektoderm akan membentuk bagian
luar (rambut, kulit, kuku) juga otak dan sistem
saraf.

Lapisan mesoderm akan membentuk otot,
skelet, jantung, pembuluh darah, jaringan ikat,
sistem limfatik, ginjal dan sebagian besar sistem
reproduksi.

Lapisan endoderm akan membentuk bagian
dalam (usus dan organ-organ internal), sel-sel
benih ovarium atau testis dan sistem respirasi.

Embrio tumbuh dengan cepat, rongga amnion
membesar dan terlipat di sekeliling embrio yang
berkembang.

Sebagian yolk sac tertutup didalam embrio dan
sebagian lagi dalam tali pusat.
Hari ke-16 (minuggu ke- 4)
Embrio terlihat sebagai tabung berongga yang
tertutup pada kedua ujungnya. Sel-sel pada
bagian kepala dan ekor menghilang sehingga
terbentuk mulut serta anus.

Kepala tumbuh sangat besar pada permukaan
dorsal (punggung) embrio.



Otak membesar dan melampaui kepala sementara
mulut mengecil.

Tonjolan ekstremitas tampak pada minggu ke - 5
(panjang embrio 6 mm).
Janin usia 4 minggu
Kehamilan 6 minggu
Diameter 2.3 cm, berat 1 gram

Kepala membesar, terbentuk tonjolan lengan dan
tungkai

Jantung primitif mulai berfungsi, denyut jantung
terdengar lewat alat elektronik, sirkulasi dalam
bentuk primitif
Kehamilan 8 - 10 minggu
Panjang embrio 4 cm
Genitalia eksterna terlihat
Membran anus pecah
Tangan dan kaki sudah bisa dikenali
Sudah terlihat bentuk manusia
Janin usia 8 minggu

Kehamilan 12 minggu
Panjang janin 8 cm, berat 15 gram
Jari tangan, jari kaki, mata dan telinga sudah
terbentuk.
Sirkulasi dan ginjal sudah terbentuk
Septum nasi dan palatum telah menyatu
Kelenjar endokrin dan sistem saraf mulai
berfungsi

Janin usia 12 minggu
Kehamilan 16 minggu
Panjang janin 16 cm, berat 110 gram
Kuku jari tangan mulai terlihat
Denyut jantung janin terdengar jelas
Gerakan janin teraba
Janin usia 16 minggu
Kehamilan 20 minggu
Panjang 22 cm, berat 300 gram
Verniks pada kulit, lanugo pada badan, alis mata
Bayi membuat gerakan-gerakan aktif yang dapat
dirasakan ibu
Janin kini secara hukum sudah dianggap viabel


Kehamilan 24 minggu
Panjang janin 30 cm, berat 600 gram
Kulit keriput, lemak terkumpul
Perkembangan otak berlanjut
Ibu dapat merasakan bagian-bagian tubuh bayi
yang berbeda yang menyentuh dinding perutnya
Otot rahim ibu meregang dan terkadang ibu
merasakan sakit di bagian perutnya.
Janin usia 24 minggu
Kehamilan 28 minggu
Panjang janin 35 cm, berat 1000 gram
Jika lahir, bayi ini akan bergerak dengan kuat
dan menangis.
Janin usia 28 minggu
Kehamilan 30 minggu
Kepala bayi sekarang sudah proporsional dengan
tubuhnya.
Ibu mungkin mengalami tekanan di bagian
diafragma dan perut.
Terdapat rasa kecap
Sadar akan suara di luar tubuh ibu
Testis turun ke dalam skrotum
Janin usia 30 minggu
Kehamilan 32 minggu

Panjang 42 cm, berat 1700 gram

Kulit berwarna merah dan keriput
Kehamilan 36 minggu
Panjang janin 46 cm, berat 2500 gram
Kuku sudah mencapai ujung jari tangan
Bayi sudah hampir sepenuhnya berkembang
Sewaktu-waktu ia dapat turun ke rongga panggul ibu
Kulit bayi sudah halus sekarang dan tubuhnya
montok
Janin usia 36 minggu
Kehamilan 37-42 minggu
Panjang 50 cm, berat 3400 gram
Tubuh bayi sudah terbungkus jaringan lemak
Kulit berwarna merah, tidak keriput
Semua organ sudah berfungsi kecuali paru-
paru
Perkembangan Janin Minggu ke Minggu
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai