Anda di halaman 1dari 17

Jenis-jenis Mesin Pembangkit

Pada dasarnya mesin pembangkit merupakan pengubah dari


energi suatu jenis menjadi menergi lainnya. Pengubahan dari
energi potensial air menjadi energi listrik diperoleh dengan
bantuan mesin pengubah energi berupa turbin air serta
generator listrik.

Ditinjau dari jenis energi yang dibangkitkan, maka mesin
pembangkit dibedakan menjadi :

Mesin uap torak, turbin uap, ketel uap;
Turbin air
Turbin Gas
Mesin jet, motorr roket
Mesin motor otto dan diesel



Bahan Bakar dan Panas
Panas adalah salah satu bentuk trnasformasi energi, misalnya
pengubahan energi listrik menjadi energi panas. Demikian juga
pengubahan energi bahan bakar kimia (minyak bakar, batu bara, kayu,
arang dll) menjadi energi listrik maupun energi panas. Selanjutnya
energi listrik dapat diubah menjadi energi lainnya .

Bahan bakar mempunyai titik nyala yang berbeda-beda diantaranya:












Jenis bahan bakar Titk nyala
bensine 38
Minyak tanah 180
Minyak diesel 260
Residue 340
Bahan bakar mempunyai kandungan unsur yang terdiri dari C, H, O, N dan S yang
kandungan tiap-tiap unsurnya berbeda baik kualitas maupun jenis bahan bakarnya (padat, cair
atau gas). Jumlah panas yang dihasilkan tiap satuan berat ataupun tiap satuan volume
dipengaruhi oleh kandungan dari unsur-unsur kimia yang dikandungnya.

Nilai kalor pembakaran dari bahan bakar adalah ( Rumus Dulong And Petit) :

HHV = 33950 C + 144.200 (H2 O2/8) + 9.400 S
LHV = HHV 2.400 (H2O + 9 H2) Kj/Kg

HHV = Nilai kalor Atas ; LHV = Nilai Kalor Bawah
C = komposisi karbon dalam bahan bakar
H = komposisi hidrogen dalam bahan bakar
O = komposisi oksigen dalam bahan bakar
S = komposisi sulfur dalam bahan bakar
Sebagai gambaran komposisi dari beberapa bahan bakar sebagai berikut :

No Jenis Bahan Bakar C (%) H (%) O (%) N (%) S (%) abu
1 Batu bara 83,14 4,58 4,56 1,02 0,75 5,86
2 Ampas tebu 45 6 45 - - 2
3 Kayu 48,9 5,8 40,3 0,04 - 0,3
4 Residue 84,6 10,9 2,9 2,9 1,6 -
Kalor Jenis adalah jumlah panas (1 Kcal ) yang dibutuhkan oleh massa air seberat 1 kg
untuk menaikkan suhunya 1 C atau 1 Kcal/ Kg C

Dengan menggunakan hukum kesetimbangan energi, maka energi panas yang
dibutuhkan dari pembakaran sejumlah bahan bakar dengan sejumlah benda yang
dipanaskan dapat di tulis sebagai :
Y (kg ) (Kcal/ kg C) delta T c = X (kg bb) L ( Kcal/kg bb) x efisiensi
sehingga nilai pembakaran bahan bakar dapat ditulis :
L = Y x delta T / X x efisiensi
Efisiensi = reddemen bomb calorimeter (alat untuk menguji nilai pembakaran dari
bahan bakar).

Sebagai perbandingan nilai pembakaran masing-masing bahar bakar :
minyak tanah : 10.000 Kcal/kg ;
batu bara : 5000 Kcal/kg.

Dari persamaan diatas maka kalau ruas kiri adalah kapasitas kalori yang diserap oleh
benda uji, dan ruas kanan adalah besarnya daya heater listrik yang dipakai untuk
memenaskan benda uji maka kalor jenis dapat ditulis sebagai :
Kj = 0,85 x ( X x efisiensi / B x delta T)
dengan : B : kapasitas aliran benda uji; X : tenaga heater; delat T : suhu yang dicapai
Kalor jenis dari beberapa bahan pangan
No Jenis Bahan Pangan Kalor Jenis (Kcal/kg C)
0 s/d 100 C < 0 C
1 Apel 0,9 0,45
2 Pisang 0,8 0,42
3 Anggur 0,9 0,46
4 Nanas 0,88 0,45
5 Semangka 0,94 0,48
6 Asparagus 9,94 0,48
7 Kol 0,94 0,47
8 Wortel 0,86 0,45
9 Jangung 0,8 0,43
Bahan Burner Pembakar
Batu bara dan bahan bakar cair memiliki komposisi S, H, dan O,
sehingga selain bisa menghasilkan energi panas, namun demikian
emisi gas buangnya berupa gas sulfat (H2SO4) atau asam sulfat
(H2SO2) akan mengakibatkan korosi pada mesin.

Gas ini bila memasuki udara dapat menjadi awan dan jatuh
menjadi hujan asam yang dapat merusak kesuburan tanah.

Gas SO2 juga dapat merusak mata maupun paru-paru.

Emisi gas buang lainnya yaitu berupa gas CO2 dan CO. Gas CO
terbentuk karena adanya pembakaran yang tidak sempurna.


Untuk bahan bakar padat bisa menggunakan perpaduan antara blower
(pensupply udara) dengan stoker, travelling gade conveyer, sprider
stocker, untuk bahan bakar cair dengan pneumatic conveyor
(karburator pada motor motor bensin), rotary burner, steam otomazing
burner.
Rotary burner, bahan bakar ditekan dengan menggunakan pompa
tekanan tinggi, disemprotkan dan melewati nozle-nozle dengan
diameter kecil, sehingga minyak bakar menjadi kabut. Pada outlet
yang sama disuply udara dari blower. Outlet dari burner diarahkan ke
lorong api.
Spray gas (udara dan bahan bakar) bakar menstimulasi peralatan (ketel
uap, heater dll ) dengan 3 kemungkinan : (a). Proses
perpindahan panas secara radiasi
(b). Secara konduksi
(c). Secara konveksi.


Unjuk Kerja Mesin Pembangkit
Daya optimal akan dicapai oleh mesin pembangkit pada keadaan
efisiensi yang optimal. Secara teori besarnya daya mesin pembangkit
merupakan kurva linear dengan bahan bakar yang dikonsumsi. Krugian
kerugian energi pada mesin pembangkit merpakan fungsi kuadrat dari
kecepatan putar porors mesin itu dan kurva efisiensi di gambarkan sebagai
hubungan antara kurva ideal dengan kurva kehilangan energi.
Hubungan antara konsumsi bahan bakar m kg/jam dengan kecepatan V
m/det, beban daya (kg) dan beban arus listrik terpakai I (ampere) dapat ditulis
sebagai :
L (Kcal/kg) x m (kg/jam) x efisiensi = 632 (Kcal/ HP. Jam) x Ne (HP)
sehingga konsumsi bahan bakar :
m = 632 x (Ne/efisiensi x L)
dimana : Ne = tenaga effektif mesin pembangkit
L = panas pembakaran bahan bakar
efisiensi = 0,15 s/d 0,80
m = konsumsi bahan bakar
632 = angka konversi


Contoh :
Rancang sebuah mesin penetas telur dengan kapasitas 1000 butir per tetasan

Perhitungan :
Dirancang ada 4 tingkatan rak dengan masing-masing tingkatan rak 250 butir telur
(ukuran 65 x 75 cm). Rak dibuat dari kawat nyamuk, lamanya penetasan efektif
selama 21 hari, suhu penetasan 38 C. bila berat 1 butir telur 60 gram maka berat
keseluruhan 1000 x 60 = 60 kg. kalor jenis telur 0,76 Kcal/kg C. untuk suhu 38 C atau
30 % dari suhu nyala api diperkirakan efisiensinya 3 %. Jika mesin penetas telur ini
menggunakan bahan bakar minyak maka kunsumsi minyak bakarnya :
m = (60 x 0,76 x 15 ) / (21 x 24 x 1000 x 0,03)
= 0,005 kg/jam = 5 gr/jam
seluruh minyak yang dihabiskan
0,005 kg/jam x 21 x 24 jam = 3 liter
Bila memakai heater/listrik, maka besarnya tenaga elemen :
X = ( 60 x 0,76 x 15) /(0,85 x 0,03 x 21 x 24) = 53,22 watt





Kendali Pembakaran
Maksud pengendalian pembakaran adalah mengatur secara otomatis nyala burner sesuai
dengan naik turunnya kebutuhan daya oleh pemakai dengan menggunakan sensor cahaya dari
nyala api sebagai umpan balik dari sistem kendalinya. Sehingga efisiensi pembakar meningkat
dan konsumsi bahan bakar menururn. Dengan menggunakan patokan bensin (premium) sebagai
bahan bakar , maka untuk mecapai pembakaran yang sempurna : 1 kg bahan bakar memerlukan
15 kg udara.
Banyak sedikitnya konsumsi bahan bakar dan udara akan mempengaruhi besar kecilnya
kapasitas gas buang, selain daya yang dibangkitkan. Untuk setia[ pembakaran 1 kg bahan bakar
akan dihasilkan gas emisi 3 kg CO, dan 1,44 kg H2O, total kandungan gas NO 16 kg gas asap.
Sehingga kasitas gas buang adalah :
m = 0,96 (Ne/ efisiensi) Kg /jam
dimana efisiensi menurun sesuai dengan semakin banyaknya jam kerja mesin ( sekitar 10.000 jam
kerja) dan dirumuskan sebagai :
efisiensi x (t) = efiensi x (O) x e pangkat lamda . e. t
lamda = koefisien penurunan kekuatan bahan mesin : 0,251
e = ekponensial: 2,718
t = jam kerja
Perhitungan Pembangkit Panas
Untuk suatu proses pengeringan diperlukan 32.689 Kcal tiap siklus kerja ( tiap siklus kerja 135
menit). Bila efisiensi mesin pengering 52,8 % untuk mensupply panas pada mesin pengering
diperlukan mesin pembangkit panas dengan efisiensi total 15 %.
ditanyakan
a. pemilhan burner dan sistem pembuangan gas emisi dari sistem pembangkit panas
b. untuk mampu mendukungoperasi rutin dan pengisisn tangki cadangan bahan bakar diharapkan
sekali sebulan, tentukan kapasitas tangki cadangan bahan bakarnya

Jawab :
Kebutuhan Kalor = 32.680/1,25 x 632 = 41, 37 HP
a. Perhitngan burner
Kapasitas bahan bakar
m = 632 x (41,37/0,15 x 0,528 x 10.000) = 33 kg / jam
Kapasitas blower supply :
m udara = 15 x 33 = 495 kg/jam
kapasitas gas asap yang dikeluarkan dari mesin pembangkit :
495 + 33 = 528 kg /jam
Bila berat jenis gas asap 1 kg/ m
3
denga kecepatan tarikan gas secara alami sekitar 0,5 m/det
maka luasan cerobong asap minimal :
= (528)/ (0,5 x 3600) = 0,3 m
2

b . Bila satu bulan = 25 hari kerja dan tiap hari kerja = 24 jam , maka kapasistas tangki
penyimpanan bahan bakar adalah :
= 25 x 24 x 33 = 19.800 kg = 24.750 liter = 25 m kubik.

Perancanaan Power House
Persmaan-persamaan di atas ada yang mencerminkan kapasistas pompa dan
volume tangki penyimpan, ada yang mencerminkan kapasitas blower dan
penarik gas dari pembakaran. Bila di dalamnya bekerja para isnpektor dan
tukang-tukan , maka perlu adanya perancangan kebutuhan udara untuk
pernapasan tiap satu orang = 10.000 liter/hari, bila ditulis kesetraan hubungan
kebutuhan udara antara manusia dengan mesin pembangkit pembakaran :
1 HP = 10 orang
Kebutuhan luasan ruangan stndart untuk fasilitas perdagangan dan industri :
untuk industri ttidak mengolah sumber alam : 100 m
2
/ pekerja; industri yang
mengolah sumber alam : 25 m2/pekerja.

Sebagai gambaran kendala yang juga diperlukan sebagai pertimbangan
perencanaa luas power house adalah kegiatan dengan kesetaraan :
pembakaran sebatang rokok : 0,1 s/d 0,2 HP; kompor minyak : 10 HP; sedan : 15
sd 30 HP; jeep : 30 sd 55 HP; station wagon : 50 sd 100; bus : 150 sd 215 HP ;
dump truk : 350 HP
Perhitungan Power House
Contoh
Mesin pembangkit panas jenis pembakaran dengan kemampuan daya yang bisa dikembangkan : 50
HP yang dioperasikan seorang mekanik dan seorang pembantu, berapakah luasan pembangkit
tenaga.
Jawab
Kebutuhan udara untuk mesin pembakar
= 50. 10 . 10.000 liter/hari = 5 000 m
3
/ hari
kebutuhan udara untuk operator mesin dengan pembantunya = 20.000 liter/hari
Ruang mesin biasanya terdiri dari 3 mesin pembangkitdengan daya yang sama maka kebutuhan
udaranya adalah :
= 1,67 juta + 20.000 = 1.690.000 liter/hari
= 19,5 liter /detik
Jadi kebutuhan ruang pembangkit tenaga diperlukan :
- ventilator/blower pengisi udara ke dalam ruangan dengan kapasitas : 2. 19,5 =39 liter/detik
-ventilator/blower penarik udara suhu panas 50 C dari dalam ruangan mesin ke luar : (39 + 0,0047)
(0,02. 50 + 1) = 78,25 liter/detik
Bila tidak menggunakan blower pengisi maupun penarik dari dan ke dalam riang pembangkit, maka
kebutuhan volume ruang mesin pembangkit paling sedikit adalah 4079 m3 atau 4232 m3 dengan
ukuran 23 x 23 x 8 m
Terima kasih
bersedia belajar sendiri

Anda mungkin juga menyukai