Anda di halaman 1dari 30

Dermaga

Pengertian
Dermaga: suatu bangunan pelabuhan yang digunakan untuk merapat dan menambatkan kapal
yang melakukan bongkar muat barang dan menaik-turunkan penumpang.
Tipe Dermaga
1. Wharf atau quai
Wharf adalah dermaga yang paralel dengan pantai dan biasanya berimpit dengan garis pantai.
Wharf juga berfungsi sebagai penahan tanah yang ada di belakangnya.
2. etty atau pier atau jembatan
etty atau pier adalah dermaga yang menjorok ke laut.
Pada dermaga tipe jetty! biasanya kapal dapat merapat di kedua sisi jetty.
etty biasanya searah dengan garis pantai dan dihubungkan dengan daratan oleh
jembatanyang biasanya membentuk sudut tegak lurus dengan jetty sehingga jetty dapat
berbentuk huruf T atau ".
Pemilihan Tipe Dermaga
Pemilihan tipe dermaga terutama didasarkan pada pertimbangan:
1. Topografi daerah pantai
Di perairan yang dangkal dimana kedalaman yang #ukup untuk kapal berada agak jauh dari
darat! penggunaan jetty akan lebih ekonomis karena tidak diperlukan pengerukan yang besar.
$ebaliknya di lokasi dimana kemiringan dasar #ukup #uram! pembuatan pier dengan
melakukan peman#angan tiang di perairan yang dalam menjadi tidak praktis dan mahal
sehingga lebih tepat dibangun %harf.
2. enis kapal yang dilayani
Dermaga yang melayani kapal minyak &tanker' dan barang #urah mempunyai konstruksi yang
relatif ringan karena tidak memerlukan peralatan bongkar muat &kran' yang besar! jalan
kereta api! gudang! dsb. (ntuk keperluan ini jetty lebih #o#ok.
Dermaga yang melayani barang potongan dan peti kemas menerima beban yang besar di
atasnya seperti kran! barang yang dibongkar muat! peralatan transportasi &kereta! truk'. (ntuk
keperluan ini %harf lebih #o#ok.
). Daya dukung tanah
Pada umumnya tanah di dekat daratan mempunyai daya dukung yang lebih besar daripada
tanah di dasar laut yang biasanya berupa endapan yang belum padat.
Dari sisi daya dukung tanah! %harf lebih menguntungkan.
Tetapi untuk dasar pantai berupa karang! %harf akan mahal karena diperlukan pengerukan
yang lebih sulit.
Dermaga
Dermaga adalah tempat kapal ditambatkan di pelabuhan. Pada dermaga dilakukan berbagai
kegiatan bongkar muat barang dan orang dari dan ke atas kapal.
Di dermaga juga dilakukan kegiatan untuk mengisi bahan bakar untuk kapal! air minum! air
bersih! saluran untuk air kotor*limbah yang akan diproses lebih lanjut di pelabuhan.
Jenis demaga
1. Dermaga barang umum! adalah dermaga yang diperuntukkan untuk bongkar-muat
barang umum*general #argo ke atas kapal.
2. Dermaga peti kemas! dermaga yang khusus diperuntukkan untuk bongkar muat peti
kemas. +ongkar muat peti kemas biasanya menggunakan kran &crane'
). Dermaga #urah! adalah dermaga yang kusus digunakan untuk bongkar-muat barang
#urah yang biasanya menggunakan ban berjalan &#on,eyor belt'
4. Dermaga khusus! adalah dermaga yang khusus digunakan untuk mengangkut barang
khusus! seperti bahan bakar minyak! bahan bakar gas dan lain sebagainya.
5. Dermaga marina! adalah dermaga yang digunakan untuk kapal pesiar! speed boat.
-. Demaga kapal ikan! adalah dermaga yang digunakan oleh kapal ikan
Tipe dermaga
Dermaga quay wall
Terdiri struktur yang sejajar pantai, berupa tembok yang berdiri di atas pantai, konstruksi
sheet pile baja/beton atau caisson beton. Biasanya di lokasi pantai tidak landai yang sering
disebut sebagai pelabuhan alam sehingga kedalaman yang diinginkan tidak terlalu jauh dari
garis pantai.
Dermaga dolphin
Tempat sandar kapal berupa dolphin di atas tiang pancang. Biasanya dilokasi dengan pantai
yang landai, diperlukan jembatan trestel sampai dengan kedalaman yang dibutuhkan.
Dermaga system Jetty
Dapat berupa dermaga apung umumnya digunakan untuk kapalkapal penumpang pada
dermaga angkutan sungai/danau yang tidak membutuhkan konstruksi yang kuat untuk
menahan muatan barang yang akan diangkut dengan kapal.
Jenis dan Fungsi Dermaga
Dermaga adalah suatu bangunan pelabuhan yang digunakan untuk merapat dan
menambatkan kapal yang melakukan bongkar muat barang dan menaik-turunkan
penumpang. Di dermaga juga dilakukan kegiatan untuk mengisi bahan bakar untuk kapal,
air minum, air bersih, saluran untuk air kotor/limbah yang akan diproses lebih lanjut di
pelabuhan. Dimensi dermaga didasarkan pada jenis dan ukuran kapal yang merapat dan
bertambat pada dermaga tersebut. Menurut Triatmodjo (1996) dermaga dapat dibedakan
menjadi dua tipe yaitu whar atau !uay dan jetty atau pier atau jembatan. !har" adalah
dermaga yang paralel dengan pantai dan biasanya berimpit dengan garis pantai. #etty
adalah dermaga yang menjorok ke laut. $ebelum merancang dan membangun dermaga,
perlu diketahui untuk keperluan apa dermaga tersebut didirikan.
Jenis dan Fungsi Dermaga
.iled under: Dermaga / "ea,e a #omment
0ugust 21! 2212






2 3otes
Dermaga adalah suatu bangunan pelabuhan yang digunakan untuk merapat dan
menambatkan kapal yang melakukan bongkar muat barang dan menaik-turunkan
penumpang. Di dermaga juga dilakukan kegiatan untuk mengisi bahan bakar untuk kapal! air
minum! air bersih! saluran untuk air kotor*limbah yang akan diproses lebih lanjut di
pelabuhan. Dimensi dermaga didasarkan pada jenis dan ukuran kapal yang merapat dan
bertambat pada dermaga tersebut. Menurut Triatmodjo (!!"# dermaga dapat dibedakan
menjadi dua tipe yaitu $har% atau &uay dan jetty atau pier atau jembatan. Wharf adalah
dermaga yang paralel dengan pantai dan biasanya berimpit dengan garis pantai. etty adalah
dermaga yang menjorok ke laut. $ebelum meran#ang dan membangun dermaga! perlu
diketahui untuk keperluan apa dermaga tersebut didirikan.
4uay*%harf
Pier*jetty*jembatan
Pemilihan tipe dermaga sangat dipengaruhi oleh kebutuhan yang akan dilayani! ukuran kapal!
arah gelombang dan angin! kondisi topografi dan tanah dasar laut! dan tinjauan ekonomi
untuk mendapatkan bangunan yang paling ekonomis. 'emilihan tipe dermaga disesuaikan
dengan %aktor-%aktor yang mempengaruhi tipe struktur dermaga adalah sebagai
berikut (Triatmodjo( !!" ) *+-*! dalam ,-.( /00!# )
. Tinjauan topogra%i daerah pantai
Pada perairan yang dangkal hingga dalam yang berada #ukup jauh dari darat!
penggunaan jetty akan lebih ekonomis karena tidak diperlukan pengurukan yang besar.
$edangkan di lokasi dimana kemiringan dasar #ukup #uram! pembuatan pier dengan
melakukan peman#angan tiang perairan yang dalam menjadi tidak praktis dan sangat mahal.
Dalam hal ini pembuatan %harf lebih tepat.
/. Jenis kapal yang dilayani
Dermaga yang melayani kapal minyak &tanker' dan kapal barang #urah mempunyai
konstruksi yang ringan dibanding dengan dermaga potongan &general #hargo'! karena
dermaga tersebut tidak memerlukan perlatan bongkar muat barang yang besar &kran'! jalan
kereta api! gudang-gudang! dsb. (ntuk melayani kapal tersebut! penggunaan pier akan lebih
ekonomis. Dermaga yang melayani barang potongan dan peti kemas menemrima beban yang
besar di atasnya! seperti kran barang yang dibongkar muat peralatan transportasi &kereta api
dan truk'. (ntuk keperluan tersebut dermaga tipe %harf akan lebih #o#ok.
1. Daya dukung tanah.
5ondisi tanah sangat menentukan dalam pemilihan tipe dermaga. Pada umumnya tanah
di dekat daratan mempunyai daya yang lebih besar daripada tanah di dasar lautr. Dasar laut
umumnya terdiri dari endapan yang belum padat. Ditinjau dari daya dukung tanah!
pembuatan %harf atau dinding penahan tanah lebih menguntungkan. Tetapi apabila tanah
dasar berupa karang pembuatan %harf akan mahal karena untuk memperoleh kedalaman yang
#ukup di depan %harf diperlukan pengerukan. Dalam hal ini pembuatan pier akan lebih
murah karena tidak diperlukan pengerukan dasar karang.
Menurut -uraji (/0#( ada beberapa tipe struktur dermaga( antara lain )
6 Dermaga tipe gra2itasi
3 Dermaga tipe tiang turap
3 Dermaga tipe tiang turap dengan pelantar peringan
3 Dermaga tipe bendungan elak berongga tiang turap baja
3 Dermaga tipe bendungan elak ronggo pelat baja
3 Dermaga tipe pir terbuka dengan taing pan4ang 2ertikal
3 Dermaga tipe pir terbuka dengan pasangan tiang pan4ang miring
3 Dermaga tipe pir pir terpisah
3 Dermaga tipe pir terapung
3 Dermaga tipe tambatan kapal di laut lepas (dolpin#
$edangkan menurut 5ikipedia (/0/#( ada beberapa jenis dermaga yang biasanya
digunakan yaitu )
. Dermaga &uay $all6
Dermaga &uay $all ini terdiri dari struktur yang sejajar pantai( berupa tembok
yang berdiri di atas pantai( dan dapat dibangun dengan beberapa pendekatan
konstruksi diantaranya sheet pile baja7beton( 4aisson beton atau open %illed stru4ture.
+eberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam pembangunan quay %all! yaitu :
6 Dermaga quay %all adalah dermaga yang dibuat sejajar pantai dan relatif berhimpit dengan
pantai &kemiringan pantai #uram'.
6 5onstruksi dermaga biasanya dibangun langsung berhimpit dengan areal darat.
6 5edalaman perairan #ukup memadai dan memungkinkan bagi kapal merapat dekat sisi darat
&pantai'. 5edalaman perairan tergantung kepada ukuran kapal yang akan berlabuh pada
dermaga tersebut.
6 5ondisi tanah #ukup keras
6 Pasang surut tidak mempengaruhi pada pemilihan tipe struktur tetapi berpengaruh pada
detail dimensi struktur yang dibutuhkan.
/. Dermaga dolphin6 (trestel#
Dermaga dolphin merupakan tempat sandar kapal berupa dolphin diatas tiang
pan4ang. +iasanya dilokasi dgn pantai yang landai! diperlukan jembatan trestel sampai
dengan kedalaman yang dibutuhkan. +eberapa pertimbangan yang digunakan dalam
pembangunan dermaga dolphin:
6 Dermaga dolphin adalah sarana tambat kapal yang fasilitas bongkar muatnya ada di haluan
atau buritan.
6 arak kedalaman perairan yang disyaratkan dari pantai relatif #ukup panjang.
6 Terdapat konstruksi tambahan berupa jembatan dermaga &trestel'! tanggul atau dapat juga
keduanya.
6 $arana tambat yang akan diren#anakan terdiri dari struktur breasting dan mooring yang
dihubungkan dengan #at%alk.
6 Posisi breasting berfungsi utama sebagai sarana sandar kapal! tapi juga dapat berfungsi
sebagai sarana tambat kapal jika dipasang bollard! sedangkan mooring dolphin berfungsi
menahan kapal sehingga tetap berada pada posisi sandar.
6 Pasang surut tidak mempengaruhi pada pemilihan tipe struktur tetapi berpengaruh pada
detail dimensi struktur yang dibutuhkan.
1. Dermaga apung7system Jetty (pier#
Dermaga apung adalah tempat untuk menambatkan kapal pada suatu ponton
yang mengapung diatas air. Digunakannya ponton adalah untuk mengantisipasi air pasang
surut laut! sehingga posisi kapal dengan dermaga selalu sama! kemudian antara ponton
dengan dermaga dihubungkan dengan suatu landasan*jembatan yang fle7ibel ke darat yang
bisa mengakomodasi pasang surut laut. +iasanya dermaga apung digunakan untuk kapal
ke#il! ya#h atau feri seperti yang digunakan di dermaga penyeberangan yang banayak
ditemukan di sungai-sungai yang mengalami pasang surut. 0da beberapa jenis bahan yang
digunakan untuk membuat dermaga apung seperti :
6 Dermaga ponton baja yang mempunyai keunggulan mudah untuk dibuat tetapi perlu
pera%atan! khususnya yang digunakan dimuara sungai yang airnya bersifat lebih korosif.
6 Dermaga ponton beton yang mempunyai keunggulan mudah untuk dira%at sepanjang tidak
bo#or.
6 Dermaga ponton dari kayu gelondongan! yang menggunakan kayu gelondongan yang berat
jenisnya lebih rendah dari air sehingga bisa mengapungkan dermaga.
Desain Dermaga
Dasar pertimbangan dalam peren4anaan dermaga adalah sebagai berikut (5ikipedia(
/0/# )
6 Posisi dermaga ditentukan oleh ketersediaan lahan dan kestabilan tanah disekitar sungai.
6 Panjang dermaga dihitung berdasarkan kebutuhan kapal yang akan berlabuh! dasar
pertimbangan desain panjang dermaga yang bisanya dijadikan a#uan adalah 1.28 sampai 1!1-
panjang kapal &"90'
6 "ebar dermaga disesuaikan dengan kemudahan akti,itas bongkar muat kapal dan
pergerakan kendaraan pengangkut di darat.
6 "etak dermaga dekat dengan fasilitas penunjang yang ada di daratan.
6 :le,asi dermaga ditentukan dengan memperhatikan kondisi ele,asi muka air sungai*pasang
surut.
8. Desain Dermaga 9uay 5all
$truktur %all sangat tergantung kepada beberapa hal sebagai berikut:
6 5ondisi tanah! merupakan faktor utama dalam penentuan jenis quay %all yang akan dipilih
6 Tekanan tanah
6 ;uatan pada dermaga! beban merata! beban titik! gaya-gaya mooring &yang diterima
melalui bollard ataupun fender
6 5edalaman didepan dermaga
6 Pengaruh pasang surut dan garis air
6 .aktor-faktor sekunder lainnya seperti angin! arus! gelombang! dan beberapa faktor minor
lainnya.
.. Desain Dermaga 8pung
Platform terapung seperti halnya pontoon harus didisain hingga taraf kestabilan dan
keamanan yang diinginkan. Pontoon tersebut haruslah memiliki area permukaan dan tinggi
freeboard yang men#ukupi sehingga dapat berfungsi dengan baik. Dimensi pontoon yang
didisain akan tergantung dari tipe pembebanan yang digunakan. +eban-beban yang harus
dipertimbangkan yang dapat bekerja pada sebuah pontoon.
1. +eban statik dan beban hidup.
2. <eaksi dari jalan akses &jembatan atau gang%ay'.
). Tekanan hidrostatis.
=. +eban mati.
1. >aya angkat.
+y : D;$
$umber Pustaka :
0nonymous! 2212. 'elayaran -ungai dan Danau7'elabuhan 'edalaman.
http:**id.%ikibooks.org*%iki*Pelayaran?$ungai?dan?Danau*Pelabuhan?Pedalaman@D
ermaga. Diakses tanggal 2) 0gustus 2212.
A$+! $ahdan 0. 222B. 8nalisa :elayakan ;kuran 'anjang Dermaga( <udang .ongkar
Muat .arang dan -andar :apal -tudy :asus (Dermaga ;jung .aru-'elabuhan
.ela$an' http:**repository.usu.a#.id*bitstream*12)=1-8CB*118BC*1*2B:22-1B.pdf. T(>0$
05AD<. .ak. Teknik.($(. Diakses tanggal 2) 0gustus 2212.
$uraji! 0. 2211. 'ras. Transportasi) 'elabuhan. http:**%idyagama.a#.id*ajisuraji*%p-
#ontent*uploads*2211*12*Prasarana-Pransportasi Pelabuhan.pdf. page 11. Diakses tanggal 2)
0gustus 2212.
Triatmodjo! +ambang. 1BB-. 'elabuhan. Eogyakarta. +eta 9ffset.
Alur pelayaran
8lur pelayaran adalah perairan yang dari segi kedalaman! lebar! dan bebas hambatan
pelayaran lainnya dianggap aman dan selamat untuk dilayari oleh kapal di laut! sungai atau
danau. 0lur pelayaran di#antumkan dalam peta laut dan buku petunjuk-pelayaran serta
diumumkan oleh instansi yang ber%enang. 0lur pelayaran digunakan untuk mengarahkan
kapal masuk ke kolam pelabuhan! oleh karena itu harus melalui suatu perairan yang tenang
terhadap gelombang dan arus yang tidak terlalu kuat.
Penguasa pelabuhan berke%ajiban untuk melakukan pera%atan terhadap alur pelayaran!
perambuan dan pengendalian penggunaan alur. Persyaratan pera%atan harus menjamin:
keselamatan berlayar! kelestarian lingkungan! tata ruang perairan dan tata pengairan untuk
pekerjaan di sungai dan danau.
'eranan pemerintah
Pemerintah mempunyai ke%ajiban untuk:
1. menetapkan alur-pelayaranF
2. menetapkan sistem ruteF
%. menetapkan tata #ara berlalu lintasF dan
=. menetapkan daerah labuh kapal sesuai dengan kepentingannya.
'engerukan alur pelayaran
&ntuk mempertahankan kedalaman dan lebar alur pelayaran sebagaimana dikehendaki
perlu dilakukan pengerukan. 'engerukan secara reguler penting khususnya dipelabuhan
pelabuhan yang sedimentasinya tinggi ataupun disungaisungai yang banyak memba(a
material erosi atau sampah dari hulu sungai.
Menetapkan : UNDANG-UNDANG TENTANG PELAYARAN.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Undang-ndang !n! "ang d!maksd dengan:
1. Pela"a#an adala$ segala sesat "ang %e#ka!tan dengan angktan d! pe#a!#an& kepela%$anan&
se#ta keamanan dan keselamatann"a'
(. Kapal adala$ kenda#aan a!# dengan %entk dan )en!s apapn& "ang d!ge#akkan dengan tenaga
mekan!k& tenaga ang!n& ata d!tnda& te#mask kenda#aan "ang %e#da"a dkng d!nam!s&
kenda#aan d! %a*a$ pe#mkaan a!#& se#ta alat apng dan %angnan te#apng "ang t!dak
%e#p!nda$-p!nda$'
+. Pe#a!#an Ind,nes!a adala$ pe#a!#an "ang mel!pt! lat *!la"a$& pe#a!#an keplaan& pe#a!#an
pedalaman se%aga!mana d!maksd dalam Undang-ndang N,m,# - P#p Ta$n 1./0 tentang
Pe#a!#an Ind,nes!a ), Undang-ndang N,m,# 11 Ta$n 1.23 tentang Pengesa$an Un!ted Nat!,ns
4,n5ent!,n ,n t$e La* ,6 t$e 7ea 8K,n5ens! Pe#se#!katan Bangsa-%angsa tentang 9km Lat:&
se#ta pe#a!#an da#atan'
-. Pela%$an adala$ tempat "ang te#d!#! da#! da#atan dan pe#a!#an d! sek!ta#n"a dengan %atas-%atas
te#tent se%aga! tempat keg!atan peme#!nta$an dan keg!atan ek,n,m! "ang d!pe#gnakan se%aga!
tempat kapal %e#sanda#& %e#la%$& na!k t#n penmpang dan;ata %,ngka# mat %a#ang "ang
d!lengkap! dengan 6as!l!tas keselamatan pela"a#an dan keg!atan penn)ang pela%$an se#ta
se%aga! tempat pe#p!nda$an !nt#a- dan anta#m,da t#ansp,#tas!'
3. Al# pela"a#an adala$ %ag!an da#! pe#a!#an "ang alam! mapn %atan "ang da#! seg! kedalaman&
le%a#& dan $am%atan pela"a#an la!nn"a d!anggap aman ntk d!la"a#!'
/. 7a#ana %ant na5!gas! pela"a#an adala$ sa#ana "ang d!%angn ata te#%entk se<a#a alam! "ang
%e#ada d! la# kapal "ang %e#6ngs! mem%ant na5!gat,# dalam menentkan p,s!s! dan;ata
$alan kapal se#ta mem%e#!ta$kan %a$a"a dan;ata #!ntangan pela"a#an ntk kepent!ngan
keselamatan %e#la"a#'
1. Telek,mn!kas! pela"a#an adala$ set!ap peman<a#an& peng!#!man ata pene#!maan t!ap )en!s
tanda& gam%a#& sa#a& dan !n6,#mas! dalam %entk apapn melal! s!stem ka*at& ,pt!k& #ad!, ata
s!stem elekt#,magnet!k la!nn"a dalam d!nas %e#ge#ak pela"a#an "ang me#pakan %ag!an da#!
kes<!amatan pela"a#an'
2. Peke#)aan %a*a$ a!# adala$ peke#)aan "ang %e#$%ngan dengan !nstalas!& k,nst#ks! ata kapal
"ang d!lakkan d! %a*a$ a!# ata peke#)aan d! %a*a$ a!# "ang %e#s!6at k$ss'
.. Ke#angka kapal adala$ set!ap kapal "ang tenggelam ata kandas ata te#dampa# dan tela$
d!t!nggalkan'
10. Kela!klatan kapal adala$ keadaan kapal "ang memen$! pe#s"a#atan keselamatan kapal&
pen<ega$an pen<ema#an pe#a!#an da#! kapal& penga*akan& pematan& kese$atan dan
kese)a$te#aan a*ak kapal& se#ta penmpang dan stats $km kapal ntk %e#la"a# d! pe#a!#an
te#tent'
11. A*ak kapal adala$ ,#ang "ang %eke#)a ata d!peke#)akan d! atas kapal ,le$ pem!l!k ata ,pe#at,#
kapal ntk melakkan tgas d! atas kapal sesa! dengan )a%atann"a "ang te#<antm dalam %k
s!)!l'
1(. Nak$,da kapal adala$ sala$ se,#ang da#! a*ak kapal "ang men)ad! p!mp!nan mm d! atas kapal
dan mempn"a! *e*enang dan tanggng )a*a% te#tent sesa! dengan pe#at#an pe#ndang-
ndangan "ang %e#lak'
1+. Pem!mp!n kapal adala$ sala$ se,#ang da#! a*ak kapal "ang men)ad! p!mp!nan mm d! atas
kapal ntk )en!s dan k#an te#tent se#ta mempn"a! *e*enang dan tanggng )a*a% te#tent&
%e#%eda dengan "ang d!m!l!k! ,le$ nak$,da'
1-. Anak %a$ kapal adala$ a*ak kapal sela!n nak$,da ata pem!mp!n kapal'
13. Badan $km Ind,nes!a adala$ %adan sa$a "ang d!m!l!k! ,le$ nega#a dan;ata s*asta dan;ata
k,pe#as!.
BAB II
A7A7 DAN TU=UAN
Pasal (
Pela"a#an d!selengga#akan %e#dasa#kan asas man6aat& sa$a %e#sama dan kekela#gaan& ad!l dan
me#ata& kese!m%angan& kepent!ngan mm& kete#padan& kesada#an $km& dan pe#<a"a pada d!#!
send!#!.
Pasal +
Pela"a#an se%aga! sala$ sat m,da t#ansp,#tas! d!selengga#akan dengan t)an ntk mempe#lan<a#
a#s pe#p!nda$an ,#ang dan;ata %a#ang melal! pe#a!#an dengan mengtamakan dan mel!ndng!
pela"a#an nas!,nal& dalam #angka menn)ang& mengge#akkan& dan mend,#,ng pen<apa!an t)an
pem%angnan nas!,nal& memantapkan pe#*)dan *a*asan nsanta#a se#ta mempe#kk$
keta$anan nas!,nal.
BAB III
RUANG LINGKUP BERLAKUNYA UNDANG-UNDANG
Pasal -
Undang-ndang !n! %e#lak ntk pela"a#an d! pe#a!#an Ind,nes!a dan kapal-kapal %e#%ende#a
Ind,nes!a "ang %e#ada d! la# pe#a!#an Ind,nes!a.
BAB I>
PEMBINAAN
Pasal 3
81: Pela"a#an d!kasa! ,le$ nega#a dan pem%!naann"a d!lakkan ,le$ Peme#!nta$.
8(: Untk me*)dkan t)an se%aga!mana d!maksd dalam Pasal +& pem%!naan pela"a#an d!lakkan
dengan mempe#$at!kan sel#$ aspek ke$!dpan mas"a#akat dan d!a#a$kan ntk:
a. mempe#lan<a# a#s pe#p!nda$an ,#ang dan;ata %a#ang se<a#a masal melal! pe#a!#an
dengan selamat& aman& <epat& lan<a#& te#t!% dan te#at#& n"aman& dan %e#da"agna& dengan
%!a"a "ang te#)angka ,le$ da"a %el! mas"a#akat'
%. men!ngkatkan pen"elengga#aan pela"a#an se%aga! %ag!an da#! kesel#$an m,da
t#ansp,#tas! se<a#a te#pad dengan meman6aatkan pe#kem%angan !lm pengeta$an dan
tekn,l,g!'
<. mengem%angkan kemampan a#mada angktan nas!,nal "ang tangg$ d! pe#a!#an& se#ta
d!dkng !ndst#! pe#kapalan "ang andal& se$!ngga mamp memen$! ke%t$an angktan
%a!k d! dalam nege#! mapn ke dan da#! la# nege#!'
d. men!ngkatkan kemampan dan pe#anan kepela%$anan& se#ta keamanan dan keselamatan
pela"a#an'
e. te#*)dn"a sm%e# da"a mans!a "ang %e#)!*a %a$a#!& p#,6es!,nal& dan mamp meng!kt!
pe#kem%angan ke%t$an pen"elengga#aan pela"a#an.
8+: Pem%!naan pela"a#an se%aga!mana d!maksd dalam a"at 81: dan a"at 8(: d!at# le%!$ lan)t
dengan Pe#at#an Peme#!nta$.
Pasal /
Pelaksanaan pem%!naan pela"a#an se%aga!mana d!maksd dalam Pasal 3& d!lakkan %e#dasa#kan
ketentan dalam Undang-ndang !n! dengan mempe#$at!kan Undang-ndang la!n "ang %e#ka!tan
se#ta k,n5ens! !nte#nas!,nal d! %!dang pela"a#an.
BAB >
KENA>IGA7IAN
Bag!an Pe#tama
Umm
Pasal 1
Kena5!gas!an mel!pt! segala sesat "ang %e#ka!tan dengan sa#ana %ant na5!gas! pela"a#an&
telek,mn!kas! pela"a#an& $!d#,g#a6!& al# dan pe#l!ntasan& pemandan& penanganan ke#angka kapal&
sal5age& dan peke#)aan %a*a$ a!#& ntk kepent!ngan keselamatan pela"a#an.
Bag!an Keda
7a#ana Bant Na5!gas! Pela"a#an dan Telek,mn!kas! Pela"a#an
Pasal 2
81: Pengadaan& peng,pe#as!an& dan pemel!$a#aan sa#ana %ant na5!gas! pela"a#an dan
tel<k,mn!kas! pela"a#an d!lakkan ,le$ Peme#!nta$.
8(: Untk kepent!ngan te#tent& %adan $km Ind,nes!a dapat melakkan pengadaan&
peng,pe#as!an& dan pemel!$a#aan sa#ana %ant na5!gas! pela"a#an dengan !?!n dan pe#s"a#atan
"ang d!tetapkan ,le$ Peme#!nta$.
8+: Peng,pe#as!an sa#ana %ant na5!gas! pela"a#an dan telek,mn!kas! pela"a#an d!laksanakan ,le$
petgas "ang memen$! pe#s"a#atan kese$atan& pend!d!kan& dan ke<akapan.
8-: Untk men)am!n keamanan dan keselamatan sa#ana %ant na5!gas! pela"a#an dan telek,mn!kas!
pela"a#an d!tetapkan ?,na-?,na keamanan dan keselamatan d! sek!ta# !nstalas! dan %angnan
te#se%t.
83: Kapal "ang %e#la"a# d! pe#a!#an Ind,nes!a dapat d!kenakan %!a"a penggnaan sa#ana %ant
na5!gas! pela"a#an dan telek,mn!kas! pela"a#an.
8/: Ketentan se%aga!mana d!maksd dalam a"at 81:& a"at 8(:& a"at 8+:& a"at 8-:& dan a"at 83: d!at#
le%!$ lan)t dengan Pe#at#an Peme#!nta$.
Pasal .
81: Peme#!nta$ %e#ke*a)!%an mem%e#!kan pela"anan %e#!ta ma#a%a$a"a& mete,#,l,g! dan s!a#an
tanda *akt standa#.
8(: Ketentan se%aga!mana d!maksd dalam a"at 81: d!at# le%!$ lan)t dengan Pe#at#an
Peme#!nta$.
Pasal 10
81: Pem!l!k dan;ata ,pe#at,# kapal %e#tanggng )a*a% atas set!ap ke#sakan dan $am%atan "ang
d!se%a%kan ,le$ peng,pe#as!an kapaln"a pada sa#ana %ant na5!gas! pela"a#an& telek,mn!kas!
pela"a#an& se#ta 6as!l!tas al# pela"a#an d! snga! dan dana& ke<al!:
a. apa%!la ke#sakan te#se%t d!ak!%atkan ,le$ keadaan "ang t!dak dapat d!elakkan ata
keadaan memaksa'
%. apa%!la "ang %e#sangktan dapat mem%kt!kan %a$*a ke#sakan te#se%t te#)ad! %kan
ka#ena kesala$ann"a.
8(: Pem!l!k dan;ata ,pe#at,# kapal "ang ka#ena kesala$ann"a se%aga!mana d!maksd dalam a"at
81: *a)!% mempe#%a!k! dan;ata menggant! se$!ngga 6as!l!tas te#se%t %e#6ngs! sepe#t! semla.
8+: Ketentan se%aga!mana d!maksd dalam a"at 81: dan a"at 8(: d!at# le%!$ lan)t dengan
Pe#at#an Peme#!nta$.
Pasal 11
D!la#ang me#sak ata melakkan t!ndakan apapn "ang mengak!%atkan t!dak %e#6ngs!n"a sa#ana
%ant na5!gas! pela"a#an dan telek,mn!kas! pela"a#an se#ta 6as!l!tas al# pela"a#an d! snga! dan
dana d! %a*a$ "#!sd!ks! nas!,nal Ind,nes!a.
Bag!an Ket!ga
Al# dan Pe#l!ntasan
Pasal 1(
Untk kepent!ngan keselamatan %e#la"a# d! pe#a!#an Ind,nes!a& Peme#!nta$:
a. menetapkan al#-al# pela"a#an& p<m%angnan& peng,pe#as!an se#ta pemel!$a#aann"a'
%. menetapkan s!stem #te'
<. menetapkan tata <a#a %e#lal l!ntas'
d. melaksanakan s#5e! dan pemetaan $!d#,g#a6! ntk pemtak$!#an data pada %k petn)k
pela"a#an dan peta lat.
Pasal 1+
81: Untk kepent!ngan keselamatan %e#la"a# d! pe#a!#an:
a. set!ap %angnan ata !nstalas! $a#s memen$! pe#s"a#atan "ang d!tetapkan'
%. %. set!ap keg!atan ata $al "ang dapat mem%a$a"akan *a)!% d!tetapkan ?,na keselamatan
dan d!mmkan.
8(: Ketentan se%aga!mana d!maksd dalam a"at 81: d!at# le%!$ lan)t dengan Pe#at#an
Peme#!nta$.
Pasal 1-
Peme#!nta$ menetapkan al#-al# lat keplaan ntk pe#l!ntasan "ang s!6atn"a te#s-men<#s&
langsng& dan se<epatn"a %ag! kapal as!ng "ang melal! pe#a!#an Ind,nes!a.
Pasal 13
81: Nak$,da ata pem!mp!n kapal selama %e#la"a# *a)!% memat$! at#an-at#an "ang %e#ka!tan
dengan tata <a#a %e#lal l!ntas& al#-al# pela"a#an& s!stem #te& sa#ana %ant na5!gas! pela"a#an&
dan telek,mn!kas! pela"a#an "ang d!at# dalam Undang-ndang !n!.
8(: Nak$,da ata pem!mp!n kapal da#! kapal "ang %e#ada d! pela%$an "ang patt d!dga melangga#
at#an-at#an "ang d!tetapkan pada a"at 81:& ,le$ pe)a%at peme#!nta$ "ang %e#*enang dapat
d!*a)!%kan ntk menempatkan )am!nan pem%a"a#an $kman denda "ang mngk!n d!kenakan
atasn"a.
8+: Ketentan se%aga!mana d!maksd dalam a"at 81: dan a"at 8(: d!at# le%!$ lan)t dengan
Pe#at#an Peme#!nta$.
Bag!an Keempat
Pemandan
Pasal 1/
81: Untk kepent!ngan keselamatan pela"a#an& pada dae#a$ pe#a!#an te#tent d!tetapkan se%aga!
pe#a!#an *a)!% pand dan pe#a!#an pand la# %!asa.
8(: Pela"anan pemandan d!laksanakan ,le$ petgas "ang tela$ memen$! pe#s"a#atan kese$atan&
ke<akapan& se#ta pend!d!kan dan pelat!$an.
8+: Pemandan te#$adap kapal t!dak meng#ang! *e*enang dan tanggng )a*a% nak$,da ata
pem!mp!n kapal.
8-: Ketentan se%aga!mana d!maksd dalam a"at 81:& a"at 8(:& dan a"at 8+: d!at# le%!$ lan)t dengan
Pe#at#an Peme#!nta$.
Bag!an Kel!ma
Ke#angka Kapal& 7al5age& dan Peke#)aan Ba*a$ A!#
Pasal 11
81: Pem!l!k kapal dan;ata nak$,da ata pem!mp!n kapal& *a)!% melap,#kan ke#angka kapaln"a "ang
%e#ada d! pe#a!#an Ind,nes!a kepada !nstans! "ang %e#*enang.
8(: Ke#angka kapal se%aga!mana d!maksd dalam a"at 81: "ang ke%e#adaann"a menggangg
keselamatan %e#la"a# d!%e#! tanda dan d!mmkan ,le$ !nstans! "ang %e#*enang.
8+: Ketentan se%aga!mana d!maksd dalam a"at 81: dan a"at 8(: d!at# le%!$ lan)t dengan
Pe#at#an Peme#!nta$.
Pasal 12
81: Pem!l!k kapal %e#tanggng )a*a% dan *a)!% men"!ngk!#kan ke#angka kapal dan;ata matann"a
"ang menggangg keselamatan %e#la"a#.
8(: Tanggng )a*a% se%aga!mana d!maksd dalam a"at 81: *a)!% d!as#ans!kan.
8+: Peme#!nta$ %e#*enang mengangkat& men"!ngk!#kan ata meng$an<#kan sel#$ ata se%ag!an
da#! ke#angka kapal dan;ata matann"a atas %!a"a pem!l!k apa%!la dalam %atas *akt "ang tela$
d!tentkan& pem!l!k %elm melaksanakan tanggng )a*a% dan ke*a)!%ann"a se%aga!mana
d!maksd dalam a"at 81:.
8-: Peme#!nta$ dapat mengasa! dan mengangkat ke#angka kapal dan; ata matann"a "ang dalam
%atas *akt "ang tela$ d!tentkan t!dak d!keta$! pem!l!kn"a.
83: Ketentan se%aga!mana d!maksd dalam a"at 81:& a"at 8(:& a"at 8+:& dan a"at 8-: d!at# le%!$
lan)t dengan Pe#at#an Peme#!nta$.
Pasal 1.
81: Keg!atan sal5age d!lakkan t<#$adap ke#angka kapal dan;ata matann"a dan te#$adap kapal
dan;ata matann"a "ang mengalam! ke<elakaan ata tenggelam.
8(: 7et!ap peke#)aan %a*a$ a!# $a#s memen$! pe#s"a#atan tekn!s "ang %e#ka!tan dengan
keselamatan %e#la"a#.
8+: Ketentan se%aga!mana d!maksd dalam a"at 81: dan a"at 8(: d!at# le%!$ lan)t dengan
Pe#at#an Peme#!nta$.
Pasal (0
81: Pem!l!k kapal "ang lala! melaksanakan ke*a)!%an se%aga!mana d!maksd dalam Pasal 12 a"at 81:
se$!ngga mengak!%atkan te#)ad!n"a ke<elakaan pela"a#an *a)!% mem%a"a# gant! #g! kepada p!$ak
"ang mengalam! ke<elakaan.
8(: I?!n Usa$a Pela"a#an dapat d!<a%t apa%!la pem!l!k kapal t!dak melaksanakan tanggng )a*a%
dan ke*a)!%ann"a se%aga!mana d!maksd dalam Pasal 12 a"at 81:.
BAB >I
KEPELABU9ANAN
Bag!an Pe#tama
Umm
Pasal (1
81: Kepela%$anan mel!pt! segala sesat "ang %e#ka!tan dengan keg!atan pen"elengga#aan
pela%$an dan keg!atan la!nn"a dalam melaksanakan 6ngs! pela%$an ntk menn)ang
kelan<a#an& keamanan dan kete#t!%an a#s lal l!ntas kapal& penmpang dan;ata %a#ang&
keselamatan %e#la"a#& se#ta tempat pe#p!nda$an !nt#adan;ata anta#m,da.
8(: Pen"elengga#aan pela%$an se%aga!mana d!maksd dalam a"at 81: d!laksanakan se<a#a
te#k,,#d!nas! anta#a keg!atan peme#!nta$an dan keg!atan pela"anan )asa d! pela%$an.
8+: Pelaksanaan keg!atan peme#!nta$an d! pela%$an se%aga!mana d!maksd dalam a"at 8(: mel!pt!
6ngs! keselamatan pela"a#an& %ea dan <ka!& !m!g#as!& ka#ant!na& se#ta keamanan dan kete#t!%an.
8-: Ketentan se%aga!mana d!maksd dalam a"at 8(: dan a"at 8+: d!at# le%!$ lan)t dengan
Pe#at#an Peme#!nta$.
Bag!an Keda
=en!s Pela%$an
Pasal ((
8l: Pela%$an te#d!#! da#! pela%$an mm dan pela%$an k$ss.
8(: Pela%$an mm d!selengga#akan ntk kepent!ngan pela"anan mas"a#akat mm.
8+: Pela%$an k$ss d!selengga#akan ntk kepent!ngan send!#! gna menn)ang keg!atan te#tent.
Bag!an Ket!ga
Penetapan L,kas!
Pasal (+
81: Penggnaan %ag!an te#tent dae#a$ da#atan dan;ata pe#a!#an ntk pela%$an& *a)!% memen$!
pe#s"a#atan.
8(: Ketentan se%aga!mana d!maksd dalam a"at 81: d!at# le%!$ lan)t dengan Pe#at#an
Peme#!nta$.
Bag!an Keempat
Pela%$an Umm
Pasal (-
81: Untk kepent!ngan pen"<lengga#aan pela%$an mm& d!tetapkan dae#a$ l!ngkngan ke#)a
pela%$an dan da<#a$ l!ngkngan kepent!ngan pela%$an.
8(: Te#$adap tana$ "ang d!tetapkan se%aga! dae#a$ l!ngkngan ke#)a pela%$an se%aga!mana
d!maksd dalam a"at 81: d!%e#!kan $ak atas tana$ sesa! ketentan pe#at#an pe#ndangndangan
"ang %e#lak.
8+: ketentan se%aga!mana d!maksd dalam a"at 81: dan a"at 8(: d!at# le%!$ lan)t dengan Pe#at#an
P<me#!nta$.
Pasal (3
81: Pem%angnan p<la%$an mm d!laksanakan %e#dasa#kan pe#s"a#atan tekn!s kepela%$anan&
kelesta#!an l!ngkngan& dan mempe#$at!kan kete#padan !nt#adan anta#m,da t#ansp,#tas! se#ta
*a)!% mempe#,le$ !?!n da#! Peme#!nta$.
8(: Peng,pe#as!an pela%$an mm dapat d!laksanakan setela$ pem- %angnan se%aga!mana
d!maksd dalam a"at 81: selesa! d!laksanakan se#ta memen$! pe#s"a#atan dan mendapat !?!n
da#! Peme#!nta$.
8+: Ketentan se%aga!mana d!maksd dalam a"at 81: dan a"at 8(: d!at# le%!$ lan)t dengan
Pe#at#an Peme#!nta$.
Pasal (/
81: Pen"elengga#aan pela%$an mm d!lakkan ,l<$ Peme#!nta$ dan pelaksanaann"a dapat
d!l!mpa$kan kepada %adan sa$a m!l!k nega#a "ang d!d!#!kan ntk maksd te#se%t
%e#dasa#kan pe#at#an pe#ndang-ndangan "ang %e#lak.
8(: Badan $km Ind,nes!a dapat d!!ktse#takan dalam pen"elengga#aan pela%$an mm
se%aga!mana d!maksd dalam a"at 81: atas dasa# ke#)a sama dengan %adan sa$a m!l!k nega#a "ang
melaksanakan pengsa$aan pela%$an.
8+: Ketentan se%aga!mana d!maksd dalam a"at 81: dan a"at 8(: d!at# le%!$ lan)t dengan
Pe#at#an Peme#!nta$.
Pasal (1
81: Usa$a keg!atan penn)ang pela%$an d! pela%$an mm d!lakkan ,le$ %adan $km Ind,nes!a
dan; ata *a#ga nega#a Ind,nes!a.
8(: Ketentan se%aga!mana d!maksd dalam a"at 81: d!at# le%!$ lan)t dengan Pe#at#an
Peme#!nta$.
Pasal (2
81: 7at tempat te#tent d! da#atan dapat d!tetapkan se%aga! tempat "ang %e#6ngs! se%aga!
pela%$an mm dengan memen$! pe#s"a#atan te#tent.
8(: Ketentan se%aga!mana d!maksd dalam a"at 81: d!at# le%!$ lan)t dengan Pe#at#an
Peme#!nta$.
Bag!an Kel!ma
Pela%$an K$ss
Pasal (.
81: Untk menn)ang keg!atan te#tent dapat d!%angn pela%$an k$ss "ang d!,pe#as!kan ntk
kepent!ngan send!#!& "ang me#pakan sat kesatan tatanan kepela%$anan nas!,nal.
8(: Untk mem%angn dan meng,pe#as!kan pela%$an k$ss se%aga!mana d!maksd dalam a"at
81: *a)!% mem!l!k! !?!n da#! Peme#!nta$.
8+: I?!n se%aga!mana d!maksd dalam a"at 8(: dapat d!pe#,le$ setela$ d!pen$! pe#s"a#atan tekn!s
kepela%$anan& keselamatan pela"a#an& dan kelesta#!an l!ngkngan.
8-: Ketentan se%aga!mana d!maksd dalam a"at 81:& a"at 8(:& dan a"at 8+: d!at# le%!$ lan)t dengan
Pe#at#an Peme#!nta$.
Pasal +0
D!la#ang menggnakan pela%$an k$ss ntk kepent!ngan mm& ke<al! dalam keadaan te#tent
dengan !?!n Peme#!nta$.
Bag!an Keenam
Pela%$an Yang Te#%ka Bag!
Pe#dagangan La# Nege#!
Pasal +1
81: Untk menn)ang kelan<a#an pe#dagangan la# nege#! dapat d!tetapkan pela%$an "ang te#%ka
%ag! pe#dagangan la# nege#!.
8(: Penetapan pela%$an se%aga!mana d!maksd dalam a"at 81: d!lakkan %e#dasa#kan
pe#!t!m%angan pe#tm%$an dan pengem%angan ek,n,m! dae#a$& kepent!ngan pengem%angan
kemampan angktan lat nas!,nal& pengem%angan ek,n,m! nas!,nal& se#ta kepent!ngan nas!,nal
la!nn"a.
8+: Ketentan se%aga!mana d!maksd dalam a"at 81: dan a"at 8(: d!at# le%!$ lan)t dengan
Pe#at#an Peme#!nta$.
Bag!an Ket)$
Ta#!6
Pasal +(
Ketentan mengena! )en!s& st#kt#& dan g,l,ngan ta#!6 )asa pela%$an "ang d!%e#!kan d! pela%$an
d!tetapkan dengan Pe#at#an Peme#!nta$.
Bag!an Kedelapan
Tanggng =a*a%
Pasal ++
81: 7et!ap ,#ang dan;ata %adan sa$a "ang melaksanakan keg!atan d! pela%$an mm
%<#tanggng )a*a% n!k menggant! ke#g!an atas set!ap ke#sakan pada %angnan dan;ata
6as!l!tas pela%$an "ang d!ak!%atkan ,le$ keg!atann"a.
8(: Pem!l!k dan;ata ,pe#at,# kapal %e#tanggng )a*a% ntk menggant! ke#g!an atas set!ap
ke#sakan pada %angnan dan;ata 6as!l!tas pela%$an mm "ang d!ak!%atkan ,le$ kapaln"a.
8+: Untk men)am!n pelaksanaan tanggng )a*a% atas gant! #g! se%aga!mana d!maksd dalam a"at
8(:& pem!l!k dan;ata ,pe#at,# kapal *a)!% mem%e#!kan )am!nan.
8-: Ketentan se%aga!mana d!maksd dalam a"at 81:& a"at 8(:& dan a"at 8+: d!at# le%!$ lan)t dengan
Pe#at#an Peme#!nta$.
Pasal +-
81: Pen"elengga#a pela%$an mm %e#tanggng )a*a% te#$adap ke#g!an penggna )asa ata p!$ak
ket!ga la!nn"a ka#ena kesala$an dalam peng,pe#as!an pela%$an.
8(: Penggna )asa pela%$an ata p!$ak ket!ga se%aga!mana d!maksd dalam a"at 81: %e#$ak
menga)kan tnttan gant! #g!.
BAB >II
PERKAPALAN
Bag!an Pe#tama
Kela!klatan Kapal
Pasal +3
81: Pengadaan& pem%angnan& dan penge#)aan kapal te#mask pe#lengkapann"a *a)!% memen$!
pe#s"a#atan keselamatan kapal.
8(: Keselamatan kapal d!tentkan melal! peme#!ksaan dan peng)!an.
8+: Kapal "ang d!n"atakan memen$! pe#s"a#atan keselamatan kapal d!%e#!kan se#t!6!kat keselamatan
kapal ,le$ Peme#!nta$.
8-: Peme#!ksaan dan peng)!an se%aga!mana d!maksd dalam a"at 8(: d!lakkan ,le$ Peme#!nta$
se#ta dapat d!laksanakan ,le$ %adan $km Ind,nes!a "ang d!tn)k ,le$ Peme#!nta$.
83: Ketentan se%aga!mana d!maksd dalam a"at 81:& a"at 8(:& a"at 8+:& dan a"at 8-: d!at# le%!$
lan)t dengan Pe#at#an Peme#!nta$.
Pasal +/
81: Untk kepe#lan pe#s"a#atan keselamatan kapal& kapal k#an te#tent dapat meman6aatkan $as!l
peme#!ksaan klas!6!kas!.
8(: Pengklas!6!kas!an se%aga!mana d!maksd dalam a"at 81: d!lakkan ,le$ %adan $km Ind,nes!a
"ang d!tetapkan ,le$ Peme#!nta$.
8+: Ketentan se%aga!mana d!maksd dalam a"at 81: dan a"at 8(: d!at# le%!$ lan)t dengan
Pe#at#an Peme#!nta$.
Pasal +1
7et!ap kapal "ang tela$ mempe#,le$ se#t!6!kat se%aga!mana d!maksd dalam Pasal +3 a"at 8+:& *a)!%
d!pel!$a#a se$!ngga tetap memen$! pe#s"a#atan keselamatan kapal.
Pasal +2
81: Pe#%a$an atas se%a$ kapal "ang mempenga#$! #!n<!an dan !dent!tas "ang ada dalam se#t!6!kat
dan s#at-s#at kapal se%aga!mana d!maksd dalam Pasal +3 a"at 8+:& Pasal -3 a"at 8(:& dan Pasal
30 a"at 81:& *a)!% d!lap,#kan kepada pe)a%at peme#!nta$ "ang %e#*enang.
8(: Ketentan se%aga!mana d!maksd dalam a"at 81: d!at# le%!$ lan)t dengan Pe#at#an
Peme#!nta$.
Pasal +.
81: Be#dasa#kan pe#t!m%ang!n k,nd!s! ge,g#a6! dan mete,#,l,g!< d!tetapkan dae#a$ pela"a#an
te#tent.
8(: 7et!ap kapal "ang %e#,pe#as! d! dae#a$ pela"a#an se%aga!mana d!maksd dalam a"at 81: *a)!%
memen$! pe#s"a#atan kela!klatan kapal sesa! dengan dae#a$ pela"a#ann"a.
8+: Ketentan se%aga!mana d!maksd dalam a"at 81: dan a"at 8(: d!at# le%!$ lan)t dengan
Pe#at#an Peme#!nta$.
Pasal -0
81: 7et!ap kapal "ang memask! pela%$an dan selama %e#ada d! pela%$an *a)!% memat$!
pe#at#an-pe#at#an ntk men)aga kete#t!%an dan kelan<a#an lal l!ntas kapal d! pela%$an& "ang
penga*asann"a d!lakkan ,le$ s"a$%anda#.
8(: 7et!ap kapal "ang akan %e#la"a# *a)!% mem!l!k! 7#at I?!n Be#la"a# "ang d!kela#kan ,le$
s"a$%anda# setela$ memen$! pe#s"a#atan kela!klatan kapal.
8+: Ketentan se%aga!mana d!maksd dalam a"at 81: dan a"at 8(: d!at# le%!$ lan)t dengan
Pe#at#an Peme#!nta$.
Pasal -1
Atas pe#!nta$ pengad!lan& pe)a%at peme#!nta$ "ang %e#*enang dapat melakkan pena$anan
te#$adap kapal "ang sedang %e#ada d! pela%$an Ind,nes!a.
Pasal -(
81: Dalam keadaan te#tent& kepada sat kapal dapat d!%e#!kan ke#!nganan pemen$an pe#s"a#atan
se%aga!mana d!maksd dalam Pasal -0 a"at 8(: dengan tetap mempe#t!m%angkan te#)am!nn"a
kela!klatan.
8(: Ketentan se%aga!mana d!maksd dalam a"at 81: d!at# le%!$ lan)t dengan Pe#at#an
Peme#!nta$.
Pasal -+
7#at I?!n Be#la"a# t!dak d!%e#!kan pada kapal ata d!<a%t apa%!la ketentan se%aga!mana d!maksd
dalam Pasal +1& Pasal +2 a"at 81:& Pasal +. a"at 8(:& Pasal -0 a"at 81:& Pasal -- a"at 8(:& Pasal //
a"at 81:dan a"at 8(:& dan Pasal 21 a"at 81: d!langga#.
Bag!an Keda
Pet! Kemas
Pasal --
81: 7et!ap pet! kemas "ang akan d!pe#gnakan se%aga! %ag!an da#! alat angkt& *a)!% memen$!
pe#s"a#atan kela!kan pet! kemas.
8(: Pematan pet! kemas ke dalam kapal *a)!% memen$! pe#s"a#atan pematan ntk men)am!n
kela!klatan kapal.
8+: Ketentan se%aga!mana d!maksd dalam a"at 81: dan a"at 8(: d!at# le%!$ lan)t dengan
Pe#at#an Peme#!nta$.
Bag!an Ket!ga
Pengk#an& Penda6ta#an& dan Ke%angsaan Kapal
Pasal -3
81: 7e%elm d!gnakan dalam pela"a#an set!ap kapal *a)!% d!k#.
8(: Be#dasa#kan pengk#an se%aga!mana d!maksd dalam a"at 81: d!te#%!tkan s#at k# ntk
kapal dengan k#an !s! k,t,# sek#ang-k#angn"a (0 m+ ata "ang d!n!la! sama dengan !t.
8+: Ketentan se%aga!mana d!maksd dalam a"at 81: dan a"at 8(: d!at# le%!$ lan)t dengan
Pe#at#an Peme#!nta$.
Pasal -/
81: Kapal "ang tela$ d!k# se%aga!mana d!maksd dalam Pasal -3 a"at 8(:dapat d!da6ta# d!
Ind,nes!a "ang d!lakkan ,le$ pe)a%at penda6ta# dan pen<atat %al!k nama kapal.
8(: Kapal "ang dapat d!da6ta# d! Ind,nes!a adala$:
a. kapal dengan k#an !s! k,t,# sek#ang-k#angn"a (0 m+ ata "ang d!n!la! sama dengan !t'
dan
%. d!m!l!k! ,le$ *a#ga nega#a Ind,nes!a ata %adan $km "ang d!d!#!kan %e#dasa#kan $km
Ind,nes!a dan %e#keddkan d! Ind,nes!a.
8+: Penda6ta#an kapal d!<atat dalam da6ta# kapal Ind,nes!a.
8-: 7e%aga! %kt! kapal tela$ d!da6ta#& kepada pem!l!k d!%e#!kan s#at tanda penda6ta#an "ang
%e#6ngs! pla se%aga! %kt! $ak m!l!k kapal.
83: Pada kapal "ang tela$ d!da6ta# *a)!% d!pasang tanda penda6ta#an.
8/: Ketentan se%aga!mana d!maksd dalam a"at 81:& a"at 8(:& a"at 8+:& a"at 8-:& dan a"at 83: d!at#
le%!$ lan)t dengan Pe#at#an Peme#!nta$.
Pasal -1
81: 7e%aga! penggant! s#at tanda penda6ta#an kapal "ang $!lang ata msna$ dapat d!%e#!kan s#at
tanda penda6ta#an kapal %a# se%aga! penggant!.
8(: 7#at tanda penda6ta#an penggant! se%aga!mana d!maksd dalam a"at 81:$an"a dapat d!%e#!kan
,le$ pe)a%at penda6ta# dan pen<atat %al!k nama kapal pada tempat kapal d!da6ta#kan %e#dasa#kan
penetapan pengad!lan nege#!.
Pasal -2
Pengal!$an $ak m!l!k atas kapal *a)!% d!la kkan dengan <a#a %al!k nama d! tempat kapal te#se%t
d!da6ta#kan.
Pasal -.
81: Kapal "ang tela$ d!da6ta# dapat d!%e%an! $!p,tek.
8(: Ketentan se%aga!mana d!maksd dalam a"at 81: d!at# le%!$ lan)t dengan Pe#at#an
Peme#!nta$.
Pasal 30
81: Kapal "ang d!da6ta# d! Ind,nes!a dapat mempe#,l<$ 7#at Tanda Ke%angsaan kapal Ind,nes!a.
8(: Ketentan se%aga!mana d!maksd dalam a"at 81: d!at# le%!$ lan)t dengan Pe#at#an
Peme#!nta$.
ALUR PELAYARAN PADA PERENANAAN PELA!U"AN
1. 0lur pelayaran digunakan untuk mengarahkan kapal yang akan masuk ke kolam
pelabuhan
2. 0lur pelayaran dan kolam pelabuhan harus #ukup tenang terhadap pengaruh
gelombang dan arus
). Peren#anaan alur pelayaran dan kolam pelabuhanditentukan oleh kapal terbesar yang
akan masuk ke palabuhan dan kondisi meteorologi dan oseanografi
=. Dalam perjalanan masuk ke pelabuhan melalui alur pelayaran kapal mengurangi
ke#epatan sampai kemudian berhenti di dermaga
1. 0da beberapa daerah yang dile%ati selama perjalanan:
G Daerah tempat kaapl melempar sauh di luar pelabuhan
G Daerah pendekatan di luar alur masuk
G 0lur masuk di luar pelabuhan dan kemudian di dalam daerah terlindung
G $aluran menuju dermaga! apabila pelabuhan berada di dalam daerah daratan
G 5olam putar
'emilihan :arakteristik 8lur
.aktorfaktor yang mempengaruhi pemilihan karakteristik alur masuk ke pelabuhan:
G 5eadaan trafik kapal
G 5eadaan geografi dan meteorologi di daerah alur
G $ifatsifat fisik dan ,ariasi dasar saluran
G .asilitasfasilitas atau bantuanbantuan yang diberikan pada pelayaran
G 5arakteristik maksimum kapalkapal yang menggunakan pelabuhan
G 5ondisi pasang surut! arus dan gelombang
$uatu alur masuk ke pelabuhan yang lebar dan dalam akan memberikan keuntungan:
umlah kapal yang dapat bergerak tanpa tergantung pada pasang surut akan lebih
besar
+erkurangnya batasan gerak dari kapalkapal yang mempunyai draft besar
Dapat menerima kapal yang berukuran besar ke pelabuhan
;engurangi %aktu penungguan kapalkapal yang hanya dapat masuk ke pelabuhan
pada %aktu air pasang
;engurangi %aktu transito barangbarang
:edalaman 8lur
:le,asi pengerukan alur ditetapkan dari ele,asi dasarlaut nominal dengan memperhitungkan:
G umlah endapan yang terjadi antara dua periode pengerukan
G Toleransi pengerukan
G 5etelitian pengukuran
Draft 5apal: ditentukan oleh karakteristik kapalterbesar yang menggunakan pelabuhan!
muatan yang diangkut! dan juga sifatsifat air! seperti
G berat jenis!
G salinitas dan
G temperatur
-&uat) pertambahan dra%t kapal terhadap muka air yang disebabkan olehke4epatan
kapal.
$quat diperhitungkan berdasarkan:
G Dimensi
G 5e#epatan kapal
G 5edalaman air
<erak :apal karena 'engaruh <elombang
Parameter dalam menentukan ele,asi dasar alur nominal:
Di laut terbuka yang mengalami gelombang besar dan ke#epatan kapal masih besar!
ruang kebebasan bruto adalah 22H dari draft kapalmaksimum
Di daerah tempat kapal melempar sauh di mana gelombang besar! ruang kebebasan
bruto adalah 11H dari draft kapal
0lur di luar kolam pelabuhan dimana gelombang besar! ruang kebebasan bruto adalah
11H dari draft kapal
0lur yang tidak terbuka terhadap gelombang! ruang kebebasan bruto adalah 12H dari
draft kapal
5olam pelabuhan yang tidak terlindung dari gelombang! ruang kebebasan bruto
adalah 1211H dari draft kapal
5olam pelabuhanyang terlindung dari gelombang! ruang kebebasan bruto adalah 8H
dari draft kapal
=ebar alur tergantung pada beberapa %aktor)
G "ebar! ke#epatan dan gerakan kapal
G Trafik kapal! apakah alur diren#anakan untuk satu atau dua jalur
G 5edalaman alur
G 0pakah alur sempit atau lebar
G $tabilitas tebing alur
G 0ngin! gelombang! arus! dan arus melintang dalam alur
=ayout 8lur 'elayaran
5etentuan dalam meren#anakan tra#e alur pelayaran:
$edapat mungkin trase alur harus mengikuti garis lurus
$atu garis lengkung akan lebih baik daripada sederetan belokan ke#il dengan inter,al
pendek
>aris lurus yang menghubungkan dua kur,a lengkung harus mempunyai panjang
minimum 12 kali panjang kapal terbesar
$edapat mungkin alur tersebut harus mengikuti arah arus dominan! untuk
memperke#il alur melintang
ika mungkin! pada %aktu kapal terbesar masuk pada air pasang! arus berla%anan
dengan arah kapal yang datang
=ayout 8lur 'elayaran
5etentuan dalam meren#anakan tra#e alur pelayaran:
>erakan kapal akan sulit apabila dipengaruhi oleh arus atau angin melintang. Aal ini
dapat terjadi ketika kapal bergerak dari daerah terbuka ke perairan terlindung. (ntuk
itu maka lebar alur dan mulut pelabuhan harus #ukup besar.
Pada setiap alur terdapat apa yang disebut titik tidak boleh kembali di mana kapal
tidak boleh berhenti atau berputar! dan mulai dari titik tersebut kapalkapal diharuskan
melanjutkan sampai ke pelabuhan. Titik tersebut harus terletak sedekat mungkin
dengan mulut pelabuhan dengan meren#anakan*membuat tempat keluar yang
memungkinkan kapalkapal yang mengalami ke#elakaan dapat meninggalkan tempat
tersebut! atau dengan membuat suatu lebar tambahan.
"#$% &'#"("%")
)lur pelayaran pada pelabuhan ber"ungsi untuk mengarahkan kapal yang akan
masuk ke kolam pelabuhan. )lur dan kola mini harus cukup tenang terhadap
pengaruh gelombang dan arus. 'erencanaannya ditentukan oleh ukuran kapal
terbesar yang akan masuk ke pelabuhan serta kondisi meteorologi dan oseanogra"i.
$ecara umum, daerah alur pelabuhan dibagi menjadi beberapa daerah. )ntara lain*
1. Daerah tempat kapal melempar sauh di luar pelabuhan
2. Daerah pendekatan di luar alur masuk
%. )lur masuk di luar pelabuhan dan kemudian di daerah terlindung
4. $aluran menuju ke dermaga, apabila pelabuhan berada di dalam daerah
terlindung
5. +olam putar
)lur ditandai dengan pelampung dan lampulampu. Berikut contoh layout dari alur
masuk ke pelabuhan.
Daerah pendekatan, alur masuk, dan saluran dapat dibedakan menurut tinggi tebing.
Daerah pendekatan h,-
)lur masuk -.h./ , dengan perbandingan h// . -,4
$aluran h0/
Dengan h , kedalaman pengerukan
/ , kedalaman alur
Daerah tempat kapal melempar sauh di luar pelabuhan digunakan sebagai tempat
penungguan sebelum kapal bisa masuk ke dalam pelabuhan. Daerah ini harus
terletak sedekat mungkin dengan dengan alur masuk kecuali daerah yang
diperuntukkan bagi kapal yang mengangkut barang berbahaya. +edalaman tidak
boleh lebih dari 1,15 kali dari dra"t maksimum kapal terbesar dan tidak boleh lebih
dari 1--m.
$ebelum masuk ke pelabuhan, kapal melalui alur pendekatan untuk diarahkan untuk
bergerak menuju alur masuk dengan menggunakan rambu pengarah 1rambu
pelayaran2. $edapat mungkin alur masuk lurus, tapi apabila terpaksa 1missal untuk
menghindari karang2 maka setelah belokan harus dibuat alur stabilisasi guna
menstabilkan gerak kapal setelah membelok.
'anjang alur pelayaran tergantung pada kedalaman dasar laut dan kedalaman alur
yang diperlukan. Di laut/pantai yang dangkal diperlukan alur yang panjang,
sementara di pantai yang dalam 1kemiringan besar2 diperlukan alur pelayaran yang
lebih pendek. 'ada ujung akhir alur masuk terdapat kolam putar yang ber"ungsi
untuk mengubah arah kapal yang akan merapat di dermaga.
)lur pendekatan biasanya terbuka terhadap gelombang besar dibanding dengan alur
masuk atau saluran. )kibatnya gerak 3ertical kapal karena pengaruh gelombang di
alur pendekatan lebih besar daripada di alur masuk atau di saluran.
$ebelum masuk ke mulut pelabuhan, kapal harus mempunyai kecepatan tertentu
untuk menghindari pengaruh angin, arus, dan gelombang. $etelah masuk ke kolam
pelabuhan, kapal mengurangi kecepatan. &ntuk kapal besar, diperlukan kapal tunda
untuk menghela kapal merapat ke dermaga.
&'M*#*+") ,"%",T'%*-T*, "#$%
)lur masuk ke pelabuhan biasanya sempit dan dangkal, merupakan tempat
terjadinya arus, terutama disebabkan oleh pasang surut. 4aktor"aktor yang
mempengaruhi pemilihan karakteristik alur masuk ke pelabuhan adalah sebagai
berikut*
1. +eadaan tra"ik kapal
2. +eadaan meteorologi dan geogra"i di daerah alur
%. $i"atsi"at "isik dan 3ariasi dasar saluran
4. 4asilitas"asilitas atau bantuanbantuan yang diberikan pada pelayaran
5. +arakteristik maksimum kapalkapal yang menggunakan pelabuhan
5. +ondisi pasang surut, arus, dan gelombang
+euntungan yang diberikan jika suatu pelabuhan memiliki alur pelabuhan yang lebar
dan dalam *
1. #umlah kapal yang dapat bergerak tanpa tergantung pada pasang surut akan
lebih besar
2. Berkurangnya batasan gerak dari kapalkapal yang mempunyai dra"t besar
%. Dapat menerima kapal yang berukuran besar ke pelabuhan
4. 6engurangi (aktu penungguan kapalkapal yang hanya dapat masuk ke
pelabuhan pada (aktu air pasang
5. 6engurangi (aktu transit barangbarang
,'D"#"M") "#$%
+edalaman air total pada alur *
+ . d / 0 / % / & / - / ,
Dimana *
d , dra"t kapal
7 , gerak 3ertical kapal karena gelombang dan squat
8 , ruang kebebasan bersih
' , ketelitian pengukuran
$ , pengendapan sedimen antara dua pengerukan
+ , toleransi pengerukan
+edalaman air diukur terhadap muka air re"erensi yang biasanya ditentukan
berdasarkan nilai rerata dan muka air surut terendah pada saat pasang besar
1spring tide2 dalam periode panjang yang disebut 99!$ 1lower low water spring
tide2. Berikut gambar kedalaman alur pelayaran *
Beberapa de"inisi dari gambar di atas adalah sebagai berikut*
:le3asi dasar alur nominal adalah ele3asi di atas di mana tidak terdapat rintangan
yang mengganggu pelayaran. +edalaman ele3asi ini adalah jumlah dari dra"t kapal
dan ruang kebebasan bruto yang dihitung terhadap muka air rencana. 8uang
kebebasan bruto adalah jarak antara sisi terba(ah kapal dan ele3asi dasar alur
nominal, pada dra"t kapal maksimum yang diukur pada air diam. 8uang ini terdiri
dari ruang gerak 3ertical kapal karena pengaruh gelombang dan squat serta ruang
kebebasan bersih. 8uang kebebasan bersih adalah ruang minimum yang tersisa
antara sisi terba(ah kapal dan ele3asi dasar alur nominal kapal 1minimum -,5m
untuk dasar laut berpasir dan 1,-m untuk dasar karang.
:le3asi pengerukan alur ditetapkan dari ele3asi dasar alur nominal dengan
memperhitungkan halhal berikut ini *
1. #umlah endapan yang terjadi antara dua periode pengerukan
2. Toleransi pengerukan
%. +etelitian pengukuran
D%"1T ,"&"#
Ditentukan oleh karakteristik kapal terbesar yang menggunakan pelabuhan, muatan
yang diangkut, dan si"atsi"at air 1berat jenis, salinitas, dan temperature2
-2$"T
)dalah pertambahan dra"t kapal terhadap muka air yang disebabkan oleh
percepatan kapal. Diperhitunhkan berdasarkan dimensi dan kecepatan kapal serta
kedalaman air.
9ebar alur menurut ;<D=
1. )lur relati" panjang
+apal sering bersimpangan * 29
oa
19
oa
, panjang kapal2
+apal tidak sering bersimpangan * 1,5 9
oa
2. $elain alur no 1
+apal sering bersimpangan * 1,5 9
oa
+apal tidak sering bersimpangan * 9
oa

Anda mungkin juga menyukai