Anda di halaman 1dari 25

Teori elastisitas menjadi dasar pokok untuk

mendiskripsikan perambatan gelombang elastik.


Tensor stress
ik
dan tensor strain
ik
dihubungkan
oleh persamaan keadaan untuk suatu medium.
Pada material elastik ideal, hubungan antara tensor
stress dan tensor strain ditunjukkan dengan bentuk
umum hukum Hooke:
lm iklm ik
C =
C
iklm
= sebagai tensor
elastisitas
Jika strain dipandang sebagai stress maka persamaan:
Keberadaan potensial elastik dan kesimetrian dari stress
dan strain menghasilkan 21 dari 81 tensor yang bebas
(Helbig, 1992).
Pada material isotropik hanya ada dua konstanta bebas
yang menggambarkan sifat elastik secara lengkap.
Sifat elastik dari fluida dan gas ditunjukkan dengan k
(modulus kompres) atau c = 1/k (kompresibilitas).
D
iklm
= sebagai tensor komplayen (pemenuhan), yang
sering dituliskan sebagai '
iklm
S
ik iklm lm
D =
ik lm iklm ik
2 + =
Konstanta elastik untuk material Konstanta elastik untuk material Konstanta elastik untuk material Konstanta elastik untuk material isotropik isotropik isotropik isotropik padat padat padat padat: :: :
kecepatan gelombang longitudinal (gelombang
kompresi)
kecepatan gelombang transversal (shear wave)
( ) ( )
2
1
2
1
2
1
1 2 1
1 2
|

\
|
=
|
|

\
|
+

=
|

\
|
+
=
d
M
d
E
d
v
p


( )( )
E M
+

1 2 1
1
( )
2
1
2
1
1 2
1
|
|

\
|
+
=
|

\
|
=

d
E
d
v
s
Ratio Poisson dan kuantitas kecepatan
2
1
2 1
1
2
|

\
|

s
p
v
v
) 1 ( 2
2

2
|
|

\
|
=
s
p
v
v

Dalam material anisotropi elastik, kecepatan


gelombang sebagai fungsi arah perambatan.
Gelombang kompresi dan gelombang shear hanya
berada pada arah dan keadaan khusus.
Pada medium isotropik transversal dengan sumbu
vertikal yang simetri disebut juga ratio anisotropi
yang didefinisikan oleh gambaran sederhana
berikut:
//
v
v
v
v
A
horizontal
vertikal
= =
Dua observasi penting untuk menggambarkan
stress-strain pada batuan:
1.Modulus elastik (komponen tensor elastik)
bergantung pada stress. Oleh karena itu hubungan
stress-strain adalah nonlinear.
2.Batuan bukan material elastik ideal. Reaksi batuan
terhadap stress bergantung juga pada kecepatan
deformasi dan sejarahnya.
Penyimpangan dari hukum Hooke menghasilkan:
fenomena dari serapan energi
ketidaksesuaian penentuan modulus secara statis
dan dinamik
Satuan yang digunakan untuk sifat elastik:
Satuan SI untuk modulus elastik (modulus Young,
modulus shear, modulus gelombang bidang,
konstanta Lame, modulus kompres) yaitu Pascal (Pa)
Paling umum digunakan Gigapascal (GPa) atau
Megapascal (MPa)
1 Pa = 1 Nm
-2
=1 kg m
-1
s
-2
1 GPa = 10
9
Pa
1 MPa = 10
6
Pa
Konversi kp cm
-2
, bar dan psi sebagai berikut:
1 kp cm
-2
= 9,8067 x 10
4
Pa 0,1 MPa
1 Pa = 1,0197 x 10
-5
kp cm
-2
1MPA = 10
6
Pa
1 bar = 0,1 MPa
1 psi = 6,894 x 10
-3
Pa = 6,894 kPa = 0,006894 MPa
1 Pa = 1,45038 x 10
-4
psi 1MPa=145,038 psi
Kecepatan sering digunakan sebagai km s
-1
(1 km s
-1
= 10
3
ms
-1
)
Konversi satuan ft s
-1
1 ft s
-1
= 0,3048 ms
-1
1 ms
-1
= 3,2808 ft s
-1
Sifat elastik pembentukan mineral Sifat elastik pembentukan mineral Sifat elastik pembentukan mineral Sifat elastik pembentukan mineral Sifat elastik pembentukan mineral Sifat elastik pembentukan mineral Sifat elastik pembentukan mineral Sifat elastik pembentukan mineral
Sifat elastik pembentukan mineral ditentukan
oleh elemen kimianya dengan ikatan antara unsur-
unsur pokok dan sifat-sifat mineral serta
dipengaruhi oleh temperatur dan tekanan.
Kebergantungan kelas kristal khususnya
bilangan elemen bebas tensor elastik diperlukan
untuk melengkapi karakteristik dari sifat elastik.
Contoh konstanta elastik Contoh konstanta elastik Contoh konstanta elastik Contoh konstanta elastik C CC C
mn mn mn mn
(dalam Pa) untuk (dalam Pa) untuk (dalam Pa) untuk (dalam Pa) untuk
mineral mineral mineral mineral- -- -mineral trigonal simetri mineral trigonal simetri mineral trigonal simetri mineral trigonal simetri (quartz, calcite, (quartz, calcite, (quartz, calcite, (quartz, calcite,
dolomite) dan orthorombik simetri (olivine) dolomite) dan orthorombik simetri (olivine) dolomite) dan orthorombik simetri (olivine) dolomite) dan orthorombik simetri (olivine)
Pengaruh komposisi mineral pada sifat elastik dan Pengaruh komposisi mineral pada sifat elastik dan Pengaruh komposisi mineral pada sifat elastik dan Pengaruh komposisi mineral pada sifat elastik dan
mineral lainnya mineral lainnya mineral lainnya mineral lainnya
karakteristik sifat elastik batuan, modulusnya sering
digunakan pada material isotropik.
Diasumsikan bahwa dalam batuan alam arah sumbu
kristalografik yang terdistribusi secara statistik,
ditentukan oleh medium quasi-isotropik disebut
juga effektif atau makroskopik.
Modulus untuk mineral (seperti modulus Young,
modulus geser, modulus tekanan ratio Poisson).
Modulus seperti ini ditentukan secara eksperimen
atau dihitung dari set lengkap nilai kristal tunggal.
Pada d < 4 x 10
-3
kg m
-3
, umumnya kecepatan
meningkat (modulus elastic) dengan densitas yang
makin besar.
Unsur-unsur yang bersifat asam (quartz) secara
umum memiliki densitas yang rendah sehingga
kecepatannya rendah. Pada d > 4 x 10
3
kg m
-3
cenderung sebaliknya.
v
p
yang meningkat dengan pertambahan densitas
dijelaskan oleh Dortman dan Magid (1969) dalam
bentuk empiris
Persamaan ini merekomendasikan untuk
beberapa batuan pembantuk mineral untuk
densitas dibawah 4 x 10
3
kg m
-3
.
( ) ( ) [ ]
A p
m d v + = 20 2 . 0 6 . 2 5 . 0 exp 75 . 5
Pori, celah dan retakan dari batuan beriisi gas
(udara, gas alam), fluida (air, minyak) dan
campuran keduanya. Umumnya, modulus elastik
fluida dan gas lebih rendah dari pada mineral.
Kompresibilitas (atau modulus kompres k
f
)
biasanya digunakan untuk mengarakteristik sifat
elastik fluida dan gas.
( )
2
1
, f f f p
d k v =
Perambatan gelombang elastik pada gas dapat
dianggap sebagai proses adiabatik. Kecepatan
gelombang kompres atau sonik:
Ebert (1976) telah mempublikasikan data untuk
udara dan mencatat pengaruh tekanan relatif kecil
(peningkatan tekanan 50 atm 5 Mpa
menghasilkan peningkatan kecepatan dengan
faktor kali 1,022).
2
1
2
1
,
|

\
|
=
|

\
|
=
d
p
K
d
k
v
ad
gas p
Data kecepatan sonik pada temperatur 273 Data kecepatan sonik pada temperatur 273 Data kecepatan sonik pada temperatur 273 Data kecepatan sonik pada temperatur 273
0 00 0
K, K, K, K,
koefisien temperatur rata koefisien temperatur rata koefisien temperatur rata koefisien temperatur rata- -- -rata dan ratio panas rata dan ratio panas rata dan ratio panas rata dan ratio panas
spesifik untuk gas yang bervariasi spesifik untuk gas yang bervariasi spesifik untuk gas yang bervariasi spesifik untuk gas yang bervariasi
Beberapa data dan nilai rata Beberapa data dan nilai rata Beberapa data dan nilai rata Beberapa data dan nilai rata- -- -rata yang sesuai setelah rata yang sesuai setelah rata yang sesuai setelah rata yang sesuai setelah
Gearhart (1985) dikonversi kedalam satuan SI Gearhart (1985) dikonversi kedalam satuan SI Gearhart (1985) dikonversi kedalam satuan SI Gearhart (1985) dikonversi kedalam satuan SI- -- -yang yang yang yang
dirangkum dalam tabel berikut dirangkum dalam tabel berikut dirangkum dalam tabel berikut dirangkum dalam tabel berikut: :: :
Kecepatan gelombang Kompresi (P) dan sonic dari
fluida bergantung pada komposisi kimia,
temperatur dan tekanan.
Tabel berikut menunjukkan nilai rata-rata untuk
air, lumpur dan minyak. Sebagai hasil pengamatan
eksperimental oleh Del Groso, 1952
mengembangkan rumusan empiris pada kecepatan
sonic di air (m s
-1
)
p C T T v
water
18 . 0 114 . 0 037 . 0 21 . 4 1410
2
+ + + =
Batzle dan Wang (1992) mengambil data dari Chen
(1978) sebuah solusi rumusan kecepatan pada air
asin (brine) v
B
, kecepatan air v
W
, temperatur T (
0
C),
tekanan p (MPa), dan konsentrasi air laut C (fraksi
berat dari sodium klorida)
Pada air dan lumpur, Podio dan Gregory, 1990
menyelidiki kecepatan dan perlambatan sebagai
fungsi densitas lumpur hingga 1,68 x 10
3
kg m
-
3
pada frekuensi 200 sampai 600 kHz (gambar di
bawah). Hasilnya berupa rumusan kecepatan
gelombang kompres (m/s)
2 2 5 . 1
2 3 5 2
820 ) 16 . 0 10 780 (
) 0476 . 0 0029 . 0 6 . 2 10 5 . 8 055 . 0 6 . 9 1170 (
C p p C
p pT p T T T C v v
w B
+ +
+ + + =

2
420 . 70 336 . 99 2 . 1463
m m p
d d v + =
Efek densitas lumpur pada kecepatan gelombang Efek densitas lumpur pada kecepatan gelombang Efek densitas lumpur pada kecepatan gelombang Efek densitas lumpur pada kecepatan gelombang
kompres air kompres air kompres air kompres air
Untuk minyak, Batzle dan Wang (1992)
merumuskan
atau dalam gravitasi minyak API
Nur (1989 Nur (1989 Nur (1989 Nur (1989) menunjukkan untuk hidrokarbon murni
(alkana dan alkena) berkurangnya kecepatan
gelombang kompres dengan meningkatnya
temperature (antara 22 dan 110
o
C) dan
berkurangnya jumlah karbon atau meningkanya
berat molekul m.
pT
d
p
d
v
oil
(
(
(

|
|

\
|
+ +
|

\
|
= 1 1
08 . 1
12 . 4 0115 . 0 64 . 4 7 . 3
6 . 2
2096
2
1
0
2 / 1
0
( ) ( ) pT p T v
oil
1 API 0.36 0115 . 0 64 . 4 7 . 3 API 1 . 77 15450
2 / 1
2 / 1
+ + + =
) (
6 . 7
0.36 ) ( ) (
0 0
T T
m
T v T v
p

|

\
|
=
Jika pori atau celah mengandung fluida dan gas
maka efek dari medium pada sifat elastik batuan
bergantung:
a) sifat elastik dan densitas dua elemen atau lebih
b) fraksi volume
c) distribusi atau susunan pori atau fraksi ruang dan
efek gaya di bidang batas
Domenico (1976, 1977) mempublikasikan dua
rumusan untuk kompresibilitas efektif) dari
percampuran air dan gas.
gas water water water eff
c S c S c ) 1 ( + =
gas
water
water
water
eff
c
S
c
S
c

+ =
1 1
Gambar Gambar Gambar Gambar ini ini ini ini menunjukkan hubungan c menunjukkan hubungan c menunjukkan hubungan c menunjukkan hubungan c
eff eff eff eff
dan S dan S dan S dan S
water. water. water. water.

Anda mungkin juga menyukai