Anda di halaman 1dari 49

1

BAB I
PENDA
HULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan sangat penting dalam segala aspek kehidupan, dan salah
satu aspek dari proses pendidikan adalah kegiatan pembelajaran. Menurut
Syaiful Sagala, pembelajaran yaitu membelajarkan siswa mengugunakan asas
pendidikan maupun teori belajar yang merupakan penentu utama keberhasilan
pendidikan. Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah. Mengajar
dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan
oleh peserta didik.
1
Pendidikan dan pengajaran merupakan masalah yang cukup kompleks
dimana banyak faktor yang mempengaruhinya. Salah satu faktor tersebut
diantaranya adalah guru. Guru adalah pendidik professional dengan tugas
utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai,
dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur
pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

Pemberlakuan !ndang"!ndang #epublik $ndonesia %o. & 'ahun


1 Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2002), h. 239
UU RI No. 14 h. 200!, Undang-Undang Guru dan Dosen, "a#$u#%: 2009, h. 3

&&( tentang Sistem Pendidikan %asional pada tanggal ) *uli &&( telah
membawa implikasi cukup serius dalam dunia pendidikan nasional. Saat ini
pembelajaran karakter mendapatkan apresiasi khusus, sebagaimana ditekankan
dalam Pasal ( yang intinya pendidikan nasional di $ndonesia berfungsi
mengembangkan potensi diri siswa dan membentuk karakter serta memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, dan
bangsa. Mengacu pada fungsi dan tujuan pendidikan nasional tersebut jelas
sekali bahwa pengembangan pendidikan mengusahakan terbentuknya manusia
$ndonesia yang tidak hanya bermutu tinggi tetapi juga mengusahakan manusia
yang berkarakter baik. +leh karena itu, perumusan tujuan pendidikan nasional
menjadi dasar dalam pengembangan pendidikan karakter di $ndonesia.
Secara umum pendidikan agama $slam bertujuan untuk
meningkatkan keimanan, pemahaman, penghayatan, dan pengamalan peserta
didik tentang agama $slam sehingga menjadi Muslim yang beriman dan
bertakwa kepada ,llah S-' serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi,
bermasyarakat berbangsa dan bernegara.
(
'ujuan pendidikan ,gama $slam dapat ditarik beberapa dimensi
yang hendak ditingkatkan dan dituju oleh kegiatan pembelajaran pendidikan
agama $slam, yaitu, .1/ dimensi keimanan peserta didik terhadap ajaran
agama $slam ./ pemahaman0penalaran .(/ penghayatan0pengalaman batin
yang dirasakan peserta didik dalam menjalankan tugas ajaran $slam .1/
( %ata, ,buddin, Filsafat Pendidikan Islam, *akarta2 3ogos -acana $lmu, 1445,
6et.
1 h7 15
(
pengalamannya, dalam arti bagaimana ajaran $slam yang telah diimani,
dipahami dan dihayati oleh peserta didik itu mampu menumbuhkan motivasi
dalam dirinya untuk menggerakkan, mengamalkan, menaati, ajaran agama
dan nilai"nilainya dalam kehidupan pribadi, sebagai manusia yang beriman
bertakwa kepada ,llah S-' serta mengaktualisasikan dan
merealisasikannya dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa bernegara.
1
8ahwasannya dalam proses pembelajaran pendidikan agama
$slam, terjadi interaksi antara guru dan murid. 9alam interaksi tersebut
terdapat peristiwa dan proses psikologi. Peristiwa dan proses psikologi ini
sangat perlu dipahami dan dijadikan rambu"rambu oleh para guru dalam
memberlakukan peserta didik secara tepat. Para guru agama disetiap
institusi pendidikan sangat diharapkan memiliki bahkan dituntut untuk
menguasai pengetahuan psikologi pembelajaran termasuk pembelajaran
pendidikan agama $slam agar mereka dapat melaksanakan proses
pembelajaran secara berdaya dan berhasil
guna.
:
9engan demikian, didalam proses pembelajaran P,$ tersebut perlu
adanya seorang guru yang telah tercerahkan dan mampu
mencerahkan muridnya, bukan semata"mata guru sebagai pekerja
yang menjadikan pekerjaan mengajar semata"mata sebagai media mencari
1 Marno dan $dris, Strategi Dan Metode Pengajaran .*ogjakarta2 ,r"#u;; Media Group,
&&)/, hlm. 14"1
: Majid, Muhaimin dan ,bdul, Pemikiran Pendidikan Islam, 8andung2 'rigenda
<arya, 1444, h7 =5
1
nafkah.
=
9alam perspekti $slam, mengemban amanat sebagai guru
bukan terbatas pada pekerjaan0jabatan seseorang, melainkan memiliki
dimensi nila" nila yang lebih luas dan agung, yaitu tugas ketuhanan,
kerasulan, dan kemanusiaan. 9ikatakan sebagai tugas ketuhanan, karena
mendidik merupakan sifat >funsional? ,llah .sifat rububiya/ sebagai Rabb,
yaitu >sebagai guru? bagi semua maakhluk ,llah mengajar semua
makhluknya lewat tanda"tanda ,lam (sign/, dengan menurunkan
wahyu, mengutus #asulnya, dan lewat hamba"hambnya. ,llah
memanggil hamba"hambanya yang beriman untuk mendidik Guru bertugas
sebagai kemanusiaan, maka seorang guru harus terpanggil untuk
membimbing, melayani, mengarahkan, menolong, memotivasi, dan
memberdayakan sesama, khususnya terhadap anak didiknya, sebagai sebuah
keterpanggilan kemanusiaan dan bukan semata"mata terkait dengan tugas
formal0pekerjaannya dan penuh dedaksi dalam menjalankan tugas
keguruannya.
Pendidikan agama di sekolah merupakan salah satu usaha membina
kehidupan beragama peserta didik melalui pendidikan. Menurut ,bdul #achman
Shaleh, salah satu peran pendidikan agama di sekolah adalah 2
>Membentuk manusia yang beriman dan bertakwa yaitu manusia yang
taat dan tunduk terhadap apa"apa yang diperintahkan ,llah swt dan
menjahui larangan"%ya. Manusia yang takwa adalah manusia yang
optimal menghayati dan mengamalkan ajaran agamanya baik dalam
kehidupan pribadi maupun kehidupan bermasyarakat?
5
= Muhaimin., ibid., hlm. 4(
5 ,bdurrachman Shaleh, Pendidikan Agama dan Pembentukan Watak angsa, .*akarta
#aja Grafindo Persada, &&:/, h. 1:
:
$nti dari pendidikan agama adalah bagaimana anak didik kelak menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada ,llah serta berakhlak mulia. ,@idah
akhlak adalah salah satu yang penting dalam dunia pendidikan karena akidah dan
akhlak berperan dalam pembentukan kepribadian seorang anak.
Guru merupakan komponen pengajaran yang memegang peranan
penting dan utama. <arena keberhasilan proses belajar mengajar sangat
ditentukan oleh faktor guru. 'ugas guru bukan hanya dari segi kognitif tetapi
afektif dan psikomotorik siswa. ,pabila dalam proses pembelajaran terdapat
masalah, maka guru bertanggungjawab untuk mengoptimalkan pembelajaran
tersebut melalui keahliannya sendiri, agar pembelajaran membuahkan hasil
yang optimal.
'ugas dan kewajibannya baik yang terkait secara langsung dengan
proses belajar mengajar maupun tidak terkait secara langsung, sangatlah
banyak berpengaruh terhadap proses belajar mengajar.
)
,palagi guru tersebut
mengajar di lembaga pendidikan $slam maka tugasnya tidak hanya
memberikan pengetahuan yang luas tetapi juga bagaimana guru tersebut
meningkatkan iman dan ta@wa serta akhlak mulia agar dapat menghasilkan
lulusan yang berkualitas, religius dan berprilaku baik sesuai dengan tujuan
pendidikan $slam.
Sedangkan akhlak adalah sifat utama yang berurat berakar dalam diri
) Syaiful Sagala, !emam"uan Profesional #uru dan $enaga !e"endidikan, .8andung2
,lfabeta, &&4/, h. 11
=
seorang merupakan perhiasan hidup yang paling tinggi nilainya dari yang lain.
9ari sini dasar dan pangkal kebahagian dan kesejahteraan. Sebaliknya akhlak
juga merupakan sebab kehancuran kehidupan dan kejatuhan manusia.
4
,khlak mempunyai pengaruh yang esensi untuk melahirkan amal
perbuatan manusia. ,pabila seorang manusia ingin perbuatannya baik .,khlakul
karimah/ ia harus kembali kepada dasar"dasar dan ukuran akhlak yang baik
menurut ajaran $slam, dalam hal ini sudah lengkap suri teladan dari nabi
Muhammad sebagai utusan allah terhadap umatnya
'eladan kepribadian dan kewibawaan yang dimiliki oleh guru
akan mempengaruhi positif atau negatifnya pembentukan kepribadian
dan watak
anak. Aal ini sesuai dengan firman ,llah S-'.
surat ,n %isaB
ayat 4 2
,rtinya 2 9an hendaklah takut kepada ,llah orang"orang yang
seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak"anak yang
lemah, yang mereka khawatir terhadap .kesejahteraan/ mereka.
+leh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada ,llah dan
4 &'(ir Ma)ru*, Peranan Akhlak Dalam Menunjang Pembangunan Manusia
Seutuhnya, (I&IN +I" ,r-ss 2003), h. .0
5
hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.
1&
8erkaitan dengan pembinaan akhlak dalam ,l"Curan sudah
dijelaskan juga dalam hadis nabi yang berbunyi 2


"#

$ %

&

'

) ! *

% +

,rtinya 2 +rang muslim yang baik adalah yang muslim lainnya aman dari
ganguan ucapan dan tangannya, dan orang yang Aijrah .tergolong
kelompok Muhajirin/ adalah yang meninggalkan apa"apa yang
dilarang ,llah.? .Aadits riwayat 8ukhari/
+leh karena itu guru dituntut memiliki kepribadian yang baik seperti
apa yang ada pada diri #asulullah S,-. <edudukan guru yang demikian,
senantiasa relevan dengan ;aman dan sampai kapanpun diperlukan. 3ebih"
lebih untuk mendidik kader"kader bangsa yang berbudi pekerti luhur
.akhla@ul karimah/.
9engan bekal pendidikan akhla@ul karimah yang kuat
diharapkan akan lahir anak"anak masa depan yang memiliki keunggulan
kompetitif yang ditandai dengan kemampuan intelektual yang tinggi .ilmu
pengetahuan dan teknologi/ yang diimbangi dengan penghayatan nilai
keimanan, akhlak, psikologis, dan sosial yang baik. +leh karena itu,
pendidikan islam sangat penting sebab dengan pendidikan islam, orang tua
atau guru berusaha secara sadar memimpin dan mendidik anak diarahkan
1& &l /ur)a#ulkarim $a# t-r0-maha##ya (1-2a%.RI) h. !0!
)
kepada perkembangan jasmani dan rohani sehingga mampu membentuk
kepribadian yang utama yang sesuai dengan ajaran agama islam.
11
sedangkan
pendidikan akhlak adalah pendidikan mengenai dasar-dasar akhlak dan
keutamaan perangai, tabiat yang harus dimiliki dan dijadikan kebiasaan oleh
anak sejak masa analisa sampai ia menjadi seorang mukallaf, seseorang yang
telah siap mengarungi lautan kehidupan. Ia tumbuh dan berkembang
dengan berpijak pada landasan iman kepada Allah dan terdidik untuk selalu
kuat, ingat bersandar, meminta pertolongan dan berserah diri kepada-Nya,
maka ia akan memiliki potensi dan respon yang instingtif di dalam
menerima setiap keutamaan dan kemuliaan. Di samping terbiasa melakukan
akhlak mulia.
8erdasarkan observasi penulis pada tanggal 1 februari &11
dilapangan ditemukan bahwa aklak siswa di sekolah belum sesuai dengan
yang diharapkan, hal ini terlihat jelas di lapangan bahwa masih adanya
siswa yang memiliki sikap dan kepribadian yang masih di luar nilai"nilai
agama, seperti sikap siswa yang masih jauh dari nilai kesopanan,
kejujuran siswa dalam melaksanakan proses belajar mengajar yang tidak
sesui dengan apa yang diharapkan serta sikap siswa dalam bergaul baik
lingkungan sekolah, masyarakat maupun dalam lingkungan keluarga.
,khlak merupakan hal yang sangat penting bagi manusia sebagai
penuntun untuk menjalani kehidupan yang sesuai dengan ajaran $slam.
'erlebih pada masa pubertas, yaitu masa yang dianggap sebagai
periode sensitif yang memiliki pengaruh sangat besar bagi kehidupan
11 ,smaran, "engantar studi ak%lak,*akarta 2 rajawali press,144, h 7 =:
4
individu. Periode ini menandai perpindahan dari tahap anak"anak
menjadi tahap dewasa. +leh sebab itu peran serta guru sebagai
pembimbing sangatlah penting dan sangat diperlukan.
+leh karena itu penulis tertarik untuk melakukan kajian secara
mendalam dalam bentuk penelitian dengan judul > METODE GURU
PAI DALAM PEMBINAAN AKHLAK SISWA DI SMP NEGERI 1
KAMPUNG DALAM KAB. PADANG PARIAMAN
B. Batasan Masala
8erdasarkan latar belakang dan penegasan istilah di atas, maka
yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah 2
1. ,khlak siswa SMP %egeri 1 <ampung 9alam.D
. Metode Pembinaan akhlak siswa di SMP %egeri 1 <ampung
9alam.
(. kendala Guru P,$ dalam melaksanakan pembinaan akhlak
siswa di SMP %egeri 1 <ampung 9alam.
!. R"#"san Masala
#umusan masalah penelitian adalah 8agaimana Metode guru P,$
9alam pembinaan akhlak siswa 9i SMP % $ <ampung 9alam <ab. Padang
Pariaman.
D. Pen$elasan %"&"l
1&
,dapun istilah yang perlu ditegaskan dalam judul penelitian ini
adalah2
1. Metode 2 prosedur atau cara yang ditempuh untuk mencapai tujuan
tertentu. <emudian ada satu istilah lain yang erat
kaitannya dengan dua istilah ini, yakni tekhnik yaitu cara
yang spesifik dalam memecahkan masalah tertentu yang
ditemukan dalam melaksanakan prosedur
.
Guru P,$
2
Guru adalah seseorang yang membuat orang lain
tahu atau mampu untuk melakukan sesuatu, atau
memberikan pengetahuan atau keahlian. Menurut
Eakiah 9aradjat, guru adalah seseorang yang
memiliki kemampuan atau pengalaman yang dapat
memudahkan melaksanakan peranannya membimbing
muridnya.
9alam kamus besar bahasa $ndonesia, guru P,$
berarti orang yang pekerjaannya .mata
pencahariannya, profesinya/ mengajar mata pelajaran
P,$.

*adi peranan guru P,$ yang dimaksud disini
adalah serangkaian tindakan yang dilakukan oleh
orang yang pekerjaannya mengajar mata pelajaran P,$
sehingga membuat seseorang tahu atau mampu untuk
melaksanakan sesuatu, atau memberikan pengetahuan
11
dan keahlian dalam suatu peristiwa.
(. Pembinaan 2 Pembinaan berasal dari akar kata bentuk yang
mempunyai makna proses, perbuatan, cara
membina.
1

1. akhlak 2 Sedangkan kata akhlak disadur dari bahasa ,rab
dengan kosa kata al&k%ul' yang berarti kejadian, budi
pekerti dan tabiat dasar yang ada pada manusia.
1(

Menurut $mam al" Gho;ali, akhlak adalah suatu sifat
yang tertanam dalam jiwa, yang dari padanya timbul
perbuatan"perbuatan dengan mudah dan gampang tanpa
memerlukan pikiran dan pertimbangan. *ika sifat itu
tertanam dalam jiwa maka menghasilkan perbuatan"
perbuatan yang baik menurut akal dan syariBah.
:. siswa 2 ,tau peserta didik adalah anggota masyarakat yang
berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses
pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis
pendidikan tertentu.
8erdasarkan pengertian kata yang dikemukakan di atas maka
yang dimaksud dengan judul metode guru P,$ dalam pembinaan akhlak
siswa di SMP %egeri 1 <ampung 9alam. ,dalah apa peran guru P,$
1 9epartemen ,gama #$, Al&(ur)an dan $arjama%n*a, .Semarang 2 P'
<umudasmoro,1441/, hlm. =5&.
)
Mukhtar, Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, .*akarta 2 Misaka Gali;a,
&&(/, 6et. , hlm. 4.
1(
1
dalam pembinaan akhlak siswa dan bagaimana guru melakukan
pembinaan terhadap akhlak siswa sehingga sesuai dengan nilai"nilai
agama islam.
E. T"$"an Penel't'an
8erdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui 2
1. 8agaimana ,khlak siswa SMP %egeri 1 <ampung 9alam.D
. bagaimana metode Pembinaan akhlak siswa di SMP %egeri 1
<ampung 9alam. D
(. ,pa saja kendala guru P,$ dalam melaksanakan pembinaan
akhlak siswa di SMP %egeri 1 <ampung 9alam. D
(. Man)aat Penel't'an
9alam penelitian yang penulis lakukan, terdapat beberapa
manfaat baik secara teoritis maupun praktis.
1. Secara teoritis
Aasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan
secara teoritis untuk memperkaya khasanah keilmuan dan
sebagai tolok ukur bagi setiap pengajar dalam peranannya di
bidang belajar mengajar.

. Secara praktis
1(
Aasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi
semua pihak yang berkompeten dalam bidang pendidikan,
khususnya guru.
Penelitian ini akan berguna untuk2
1F Peneliti sebagai syarat dalam menyelesaikan ujian akhir jurusan
Pendidikan ,gama $slam di S'$' Syekh 8urhanuddin Pariaman.
F Aasil penelitian ini dapat dijadikan informasi bagi para pendidik
dalam mengetahui faktor"faktor apa saja yang menjadi peranan
terhadap akhlak anak didik di SMP % 1 <ampung dalam
<abupaten Padang Pariaman.
G. S'ste#at'ka *en"l'san
9alam penulisan karya tulis ini, penyusun menggunakan
sistematika penulisan sebagai berikut2
8ab $ Pendahuluan 2 menguraikan tentang latar belakang masalah,
pembatasan dan perumusan masalah,penjelasan judul, manfaat
dan sistematika penulisan.
8ab $$ <ajian teoritis yang membahas tentang pengertian guru P,$ ,
pembinaan akhlak, selanjutnya tentang kerangka berfikir dan
terakhir tentang pengajuan hipotesis
8ab $$$ Metodologi penelitian yang meliputi tujuan penelitian, tempat
dan waktu penelitian, desain penelitian, populasi dan sampel,
11
metode penelitian, instrumen pengumpulan data, teknik
pengolahan data serta teknik anlisis data.
8ab $G Aasil penelitian yang menguraikan mengenai gambaran
umum lokasi sekolah SMP % $ <ampung 9alam, gambaran
umum responden, minat belajar siswa pada mata pelajaran ,
Pelaksanaan Pembinaan ,khlak Siswa di SMP %urul !lum,
Peranan Guru P,$ SMP 1 <ampung 9alam, Metode Guru
P,$ dalam Pembinaan ,khlak Siswa SMP, Haktor"Haktor
yang Mempengaruhi Pembinaan ,khlak Siswa SMP 1
<ampung 9alam
8ab G Penutup yang berisi kesimpulan dan saran"saran.
1:
BAB II
KA%IAN TEORI
A. G"r" PAI
1. Pengertian Guru P,$
Guru menurut !! #$ %o.11 8ab $ Pasal 1 'ahun &&: tentang
Guru dan 9osen adalah 2 pendidik profesional dengan tugas utama
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini, jalur
pendidikan dasar dan pendidikan menengah.
11
Guru dalam konteks pendidikan $slam sering disebut dengan istilah
>murabb*, mu)allim, dan mu)adib?. ,dapun makna dan perbedaan dari
istilah"istilah tersebut yaitu2
a. Murobb* .Pendidik0Pemerhati0Pengawas/
3afad murobb* berasal dari masdar lafad tarbi*a%. Menurut
,bdurrahman ,l"8ani sebagaimana dikutip ,hmad 'afsir lafad
11 !! #$ %o.11 'ahun &&: tentang Guru dan 9osen, .*akarta 2 P'. ,sa Mandiri, &&=/,
1=
tarbi*a% terdiri dari empat unsur, yaitu 2 menjaga dan memelihara
fitrah anak menjelang dewasa, mengembangkan seluruh potensi,
mengarahkan seluruh fitrah dan potensi menuju kesempurnaan
dan melaksanakan
secara bertahap.
1:

Pendapat ini sejalan dengan penafsiran pada
lafad
+urobb*ka yang terdapat dalam ,l"CurIan surat ,l"SyuIaro ayat
1) 2
9an ucapkanlah2 J-ahai 'uhanku, kasihilah mereka keduanya,
sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil .CS.
,l" $sroI2 1/.
1
*adi tugas dari murobb* adalah mendidik, mengasuh
dari kecil sampai dewasa, menyampaikan sesuatu sedikit demi sedikit
sehingga sempurna.
:
Pendidikan yang dilakukan murobby
mencakup aspek kognitif berupa pengetahuan keagamaan, akhlak,
berbuat baik pada orang tua, aspek afektif yang mengajarkan cara
menghormati orang tua dan psikomotorik, tindakan untuk berbakti
dan mendoakan kedua orang tua.
b. Muallim .Pengajar/
3afal muIallim merupakan isim fa,il dari masdar t,alim. Menurut
,l"I,thos sebagaimana dikutip Aasan 3anggulung berpendapat
t,alim hanya berarti pengajaran, jadi lebih sempit dari pada
1:
,hmad 'afsir, Ilmu Pendidikan Dalam Pers"ektif Islam, .8andung 2 P' #emaja
15
pendidikan.
1=
9alam terjadinya proses pengajaran menempatkan peserta didik
pasif adanya. 3afal t)alim ini dalam al"CurIan disebut banyak
sekali, tetapi ayat yang dijadikan rujukan .dasar/ proses
pengajaran .pendidikan/
diantaranya2
.C.S. ,l",la@2:/.
15
3afad ,allama pada ayat di atas cenderung pada
aspek pemberian informasi kepada obyek didik sebagai mahluk yang
1=
pendidikan dengan cara memberikan pengetahuan dan
kecakapan. <arena pengetahuan yang dimiliki semata"mata akibat
pemberitahuan, maka dalam istilah muIallim sebagai pentransfer ilmu,
sementara peserta didik dalam keadaan pasif.
1=
c. Muaddib .Penanam %ilai/
3afad muaddib merupakan isim fa,il dari masdar ta)dib.
Menurut ,l",thos ta)dib erat kaitannya dengan kondisi ilmu
dalam $slam, termasuk dalam isi pendidikan, jadi lafad ta)dib
sudah meliputi kata t,alim dan tarbi*a%. Meskipun lafad ini sangat
tinggi nilainya, namun tidak disebutkan dalam ,l"CurIan. 'etapi
dalam sebuah Aadits riwayat ,t" 'irmid;i di jelasakan2
1=
Aasan 3anggulung, Asas&Asas Pendidikan Islam, .*akarta2 Pustaka ,l"Ausna, &&(/
15
9epartemen ,gama #$, Al&(ur)an dan $erjema%n*a, -"./it, hlm. 1&54.
1)
K L MNOP Q R O S TU OV W U T X Y ZN X [\ 2 X \ [ ] ^ _ ` ^ ` a\ S_
.
^bRcd e f T MTg Z . h\i ` jehkl K T b_ m g k f M n a f^ T jopq
9ari *abir bin Samuroh berkata2 #osulullah S,- bersabda2
>hendaklah agar seseorang mendidik anaknya karena itu lebih baik
dari pada bersedekah satu shoI. .A#. ,t"'irmid;i/.
'ugas muaddib tidak sebatas mengajar, mengawasi, memperhatikan,
tetapi pada penanaman nilai"nilai akhlak dan budi pekerti serta
pembentukan moral bagi anak. Aadits di atas menyuruh seorang agar
mendidik anaknya dengan menanamkan nilai"nilai akhlak, karena hal itu
lebih baik dari pada bersedekah satu sho.
8erdasarkan uraian singkat di atas, dapat dicermati bahwa
tugas dari murobb*, mu,allim dan muaddib mempunyai titik tekan
sendiri" sendiri. memberi pendidikan pada peserta didik dalam
perkembangan
. <edudukan, Syarat dan Sifat Guru P,$
Salah satu hal yang amat menarik pada ajaran $slam ialah
penghargaan $slam yang sangat tinggi terhadap guru. 8egitu pentingnya
penghargaan itu sehingga menempatkan kedudukan guru setingkat
di bawah kedudukan %abi dan #asul. <arena guru selalu terkait dengan
ilmu pengetahuan, sedangkan $slam amat menghargai pengetahuan,
penghargaan $slam terhadap ilmu tergambar dalam Aadits"Aadits yang
14
artinya antara lain2
aF 'inta ulama lebih berharga dari pada darah syuhada
bF+rang berpengetahuan melebihi orang yang sedang beribadah, yang
berpuasa dan menghabiskan waktu malamnya untuk mengerjakan
shalat, bahkan melebihi kebaikan orang berperang dijalan ,llah.
cF ,pabila meninggal seorang alim, maka terjadilah kekosongan dalam
$slam yang tidak dapat di isi kecuali oleh seorang alim yang lain.
1)
Syarat seorang guru berkaitan dengan diri pribadinya dan dengan
profesinya. Menurut ,;"Earnuji dalam kitab $a,limul Muta,allim
memberikan kriteria syarat orang yang akan dipilih menjadi
guru hendaknya sebagai berikut 2
TLN_ M TLMZi M r TLSs e\Z tK V u Rvw x \y e N TL TmeR\Z Mtb\
,dapun dalam memilih guru, hendaknya mengambil yang lebih
Ialim, waroI dan lebih tua usianya.
Maksud dari lebih Ialim adalah mengetahui lebih banyak tentang
ilmu pengetahuan atau materi pelajaran yang akan diberikan
kepada peserta didik. Sedangkan waroI adalah sikap menjaga diri dari
maksiat, berbuat fasik, dan perangai"perangai yang kurang baik dan selalu
mendekatkan diri kepada ,llah.
Syarat"syarat guru menurut %galim Purwanto untuk menjadi guru
1) ,bi $sa Muhammad 8in $sa ,t"'irmid;i, Sunan $irmid0i, .Semarang2 'oha Putra,
tth/, ju;.(, hlm. 5.
&
atau pendidik sebagai berikut 2 berija;ah atau latar belakang pendidikan
guru, sehat jasmani dan rohani, ta@wa kepada 'uhan zang Maha {sa dan
berkelakuan baik, bertanggung jawab, dan berjiwa nasional.
14
Sedangkan
syarat yang berkaitan dengan profesinya guru sebagai pendidik dan tenaga
kependidikan seharusnya memenuhi standar nasional yang telah
ditentukan, yaitu memiliki kualifikasi akademik .minimum 9" $G atau
S1/ dan kompetensi .pedagogik, kepribadian, profesional dan
sosial/.
&

8agi seorang yang tidak memiliki ijasah atau sertifikat keahlian
khusus yang diakui dan diperlukan dapat diangkat kembali
14
menjadi pendidik setelah melewati uji kelayakan dan kesetaraan.
<emampuan pedagogik adalah kemampuan mengelola
pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta
didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil
belajar dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan
berbagai potensi yang dimiliki. <ompetensi kepribadian adalah
kemampuan kepribadian yang mantap, dewasa, aktif, berwibawa,
menjadi tauladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia. <ompetensi
professional adalah kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara
14 ,;"Earnuji, $)alimul Muta)allim, .Semarang 2 Pustaka ,lawiyah, 'th/, hlm. 1(
& %galim Purwanto, Ilmu Pendidikan $eoritis dan Praktis, .8andung2 P'. #emaja

1
luas dan mendalam yang memungkinkan membimbing peserta didik
memenuhi Standar <ompetensi .S</ yang ditetapkan dalam Standar
%asional Pendidikan .S%P/. Sedangkan kompetensi sosial yaitu
kemampuan guru untuk berinteraksi dan berkomunikasi secara efektif dan
efisien dengan peserta didik, guru lain, orang tua dan masyarakat.
Sedangkan sikap dan sifat yang harus dimiliki oleh guru atau
pendidik, adalah2
aF ,dil .tidak membedakan dan pilih asih/.
bFPercaya dan suka .senang/ kepada murid muridnya.
cF Sabar dan rela berkorban.
dFMemiliki wibawa terhadap anak didiknya
eF Penggembira .humoris2 supaya tetap memikat anak atau peserta
didik etika mengajar/.
fF 8ersikap baik terhadap guru"guru lainny
gF8ersikap baik terhadap masyarakat.
hF8enar"benar menguasai mata pelajarannya.
i. Suka kepada mata pelajaran yang diberikannya.
j. 8erpengetahuan luas.
1
9emikianlah syarat dan sifat yang perlu dipenuhi oleh setip guru,
karena guru dituntut untuk memiliki kecakapan dan kewenangan dalam
menentukan arah pendidikan yang lebih baik dan maju, karena di antara
tujuan pendidikan $slam yaitu membentuk akhlak yang mulia pada diri
1 Syaiful 8ahri 9jamarah, #uru dan Anak Didik dalam Interaksi 1dukatif, .*akarta2
P'. #ineka 6ipta, &&&/, 6et. 1, hlm. (:"(=.

pribadi anak didik jika pribadi guru berakhlak mulia pula.


(.'anggung *awab dan 'ugas Guru P,$
'anggung jawab guru adalah mencerdaskan kehidupan anak didik.
Pribadi susila yang cakap adalah yang diharapkan ada pada diri
setiap anak didik. Menjadi tanggung jawab guru untuk memberikan
sejumlah norma itu kepada anak didik agar tahu bagaimana perbuatan
yang susila dan asusila. Mana perbuatan yang bermoral dan amoral.
Semua norma itu tidak mesti harus guru berikan ketika di kelas, di luar
kelaspun sebaik

nya guru contohkan melalui sikap, tingkah laku dan


perbuatan.
(
1
setiap anak didik. Menjadi tanggung jawab guru untuk memberikan sejumlah
norma itu kepada anak didik agar tahu bagaimana perbuatan yang susila
dan asusila. Mana perbuatan yang bermoral dan amoral. Semua norma itu
tidak mesti harus guru berikan ketika di kelas, di luar kelaspun sebaiknya
guru contohkan melalui sikap, tingkah laku dan perbuatan.
1
Guru adalah figur seorang pemimpin, arsitektur yang dapat membentuk
jiwa dan watak peserta didik. 9engan demikian, guru memiliki

( <unaryo Aadikusumo, dkk., Pengantar Pendidikan, .Semarang2 $<$P Semarang
Press,
144=/, 6et. , hlm. 11. 15
,bdul 3atief, Peren2anaan Sistem3 Pengajaran Pendidikan Agama Islam, .8andung2
Pustaka 8ani Curaisy, &&=/, 6et. 1, hlm. )4.

1 Moh. !;er !sman, Menjadi Guru Profesional, .8andung2 P'. #emaja #osdakarya,
&&&/, 6et. 11, hlm. 5
(
kekuasaan untuk membentuk dan membangun kepribadian peserta didik
menjadi orang yang berguna bagi agama, nusa dan bangsa. 9engan kata lain
guru bertugas mempersiapkan manusia susila yang cakap dan dapat
diharapkan membangun dirinya, bangsa dan negaranya.
:
Guru memiliki banyak tugas, baik yang terkait oleh dinas maupun diluar
dinas, dalam bentuk pengabdian. Secara umum tugas guru P,$ meliputi empat
hal yaitu 2 tugas profesi, tugas keagamaan, tugas kemanusiaan dan tugas
kemasyarakatan. 'ugas guru P,$ sebagai profesi adalah mendidik,
mengajar, melatih dan menilai atau mengevaluasi proses dan hasil belajar"
mengajar.
Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai"nilai hidup.
Mengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Sedangkan melatih berarti mengembangkan keterampilan"
keterampilan pada siswa.
=

Menilai adalah kegiatan yang dilakukan guru
untuk mengukur atau mengetahui tingkat keberhasilan proses dan hasil belajar
mengajar di kelas.
5
9alam tinjauan agama $slam, tugas keagamaan guru sebagai juru
dakwah yaitu bertugas menyampaikan kebaikan dan mencagah
kemungkaran .amar m,aruf na%i munkar/, mentransfer ilmu
: Aadirja Paraba, -". 6it,. A. &
=2.Aadirja Paraba, Wa4asan $ugas $enaga #uru dan Pembina Pendidikan Agama Islam,
.*akarta2 Hriska ,gung $nsani, &&&/, 6et. (, hlm. 11.
)
Moh. !;er !sman, Menjadi #uru Profesional, .8andung2 P'. #emaja #osdakarya,
&&&/, 6et. 11, hlm. 5.
5
1
kepada peserta didik agar menjadi manusia yang berguna bagi agama, nusa
dan bangsa. Sehingga tugas yang diemban ini semata"mata untuk
menyebarkan dan mensosialisasikan ajaran agama kepada peserta didik.
!ntuk dapat melaksanakan tugas ini dengan baik, guru terlebih dahulu
mengerti, memahami dan mengamalkan ajaran $slam, bertakwa
kepada ,llah dan berakhlak mulia. 'ugas guru dalam bidang
kemanusiaan di sekolah harus dapat menjadikan dirinya sebagai orang
tua kedua. $a juga harus dapat menarik simpati sehingga ia menjadi
idola para siswanya.
)
Sedangkan di bidang kemasyarakatan guru mempunyai tugas
mendidik dan mengajar masyarakat untuk menjadi warga negara $ndonesia
yang bermoral Pancasila.
4
*adi tugas dan tanggung jawab atas segala sikap,
tingkah laku, dan perbuatannya dalam rangka membina jiwa dan watak
peserta didik untuk membentuk peserta didik agar menjadi orang
bersusila yang cakap, berguna bagi agama, nusa dan bangsa di masa
yang akan datang tidak hanya sebatas dinding sekolah, tetapi juga sebagai
penghubung antara sekolah dan masyarakat.
3ebih khusus al"Gho;ali menjelaskan tugas dan adab tertentu yang
harus dimiliki oleh seorang guru, yaitu 2
a. Mempunyai rasa belas kasihan pada siswa dan memberlakukan
mereka seperti anak sendiri
b. 'idak mengharapkan balas jasa, upah, ataupun ucapan terima kasih
)
4
Moh. !;er !sman, 5o2./it.
:
c. Memberi nasehat pada setiap murid di setiap kesempatan
d. Menggunakan cara yang simpatik, halus dan tidak menggunakan
kekerasan, cacian, makian dan sebagainya
e. 'ampil sebagai teladan ataupun panutan yang baik dihadapan murid"
muridnya
f. Guru harus membatasi diri dalam mengajar sesuai dengan batas
kemampuan dan pemahaman muridnya
g. Memahami perbedaan tingkat kemampuan dan kecerdasan muridnya,
juga memahami bakat, tabiat, dan kejiwaan muridnya sesuai dengan
tingkat perbedaan usianya
h. Mengamalkan dan melaksanakan ilmunya, perkataannya jangan
membohongi perbuatannya
(&
+. Peranan g"r" PAI
Peranan guru adalah tercapainya serangkaian tingkah laku yang
saling berkaitan yang dilakukan dalam suatu situasi tertentu serta
berhubungan dengan kemajuan perubahan tingkah laku dan
perkembangan siswa yang menjadi tujuan.
(1

9engan kata lain peranan
guru dapat dikatakan tugas yang harus dilaksanakan oleh guru dalam
mengajar siswa untuk kemajuan yaitu perubahan tingkah laku
(& SaIid Aawwa, $a0ki*atun +afs7 Intisari I%*a 6lumuddin, .*akarta 2 Pena Pundi ,ksara,
&&=/, 6et.(, hlm. 1"1
(1

{arl G. Pullias and *ames 9. zoung, A $ea2%er is Man* $%ings, .Green -ich conn 2 Haweet
Publications, $nc., t.t./, hlm. 1&.
=
dan perkembangan siswa.
{arl G. Pullias dan *ames 9. zoung mengungkapkan bahwa guru
adalah >t%e tea2%er tea2%es in t%e 2enturies&old sense of tea2%ing.
7e %el"s t%e de8elo"ing student to learn t%ings %e does not kno4 and to
understand 4%at %e learns?.
(
Maksudnya guru mengajar sebagai sentral proses belajar mengajar
dia membantu perkembangan peserta didik untuk mempelajari sesuatu
yang belum ia ketahui dan untuk memahami apa yang dipahami. Peranan
guru banyak sekali, tetapi yang terpenting adalah pertama, guru
sebagai pemberi pengetahuan yang benar kepada muridnya. kedua guru
sebagai pembina akhlak yang mulia, karena akhlak yang mulia merupakan
tiang utama untuk menopang kelangsungan hidup suatu bangsa.
<etiga guru memberi petunjuk kepada muridnya tentang hidup yang
baik, yaitu manusia yang tahu siapa pencipta dirinya yang menyebabkan ia
tidak menjadi orang yang sombong, menjadi orang yang tahu berbuat
baik kepada #asul, kepada orang tua, dan kepada orang lain yang berjasa
kepada dirinya.
((

Menurut Mukhtar, peran guru Pendidikan ,gama $slam .P,$/
dalam pembentukan akhlak lebih difokuskan pada tiga peran, yaitu2
a. Peran pendidik sebagai pembimbing
Peran pendidik sebagai pembimbing sangat berkaitan erat
dengan praktik keseharian. !ntuk dapat menjadi seorang pembimbing,
( ,buddin %ata, Filsafat Pendidikan Islam, .*akarta2 3ogos -acana $lmu, 1445/, 6et. 1, hlm.
=4"5&.
(( Mukhtar, Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, .*akarta 2 6G. Misika ,nak
Gali;a, &&(/, 6et. (. hlm. 4("41.
5
seorang pendidik harus mampu memperlakukan para siswa dengan
menghormati dan menyayangi .mencintai/. ,da beberapa hal yang
tidak boleh dilakukan oleh seorang pendidik, yaitu
meremehkan0merendahkan siswa, memperlakukan sebagai siswa secara
tidak adil, dan membenci sebagian siswa.
Perlakuan pendidik sebenarnya sama dengan perlakuan orang tua
terhadap anak"anaknya yaitu penuh respek dan kasih sayang serta
memberikan perlindungan. Sehingga dengan demikian, semua siswa
merasa senang dan familiar untuk sama"sama menerima pelajaran dari
pendidiknya tanpa ada paksaan, tekanan dan sejenisnya. Pada intinya,
setiap siswa dapat merasa percaya diri bahwa di sekolah0madrasah ini, ia
akan sukses belajar lantaran ia merasa dibimbing, didorong, dan diarahkan
oleh pendidiknya dan tidak dibiarkan tersesat. 8ahkan, dalam hal"hal
tertentu pendidik harus bersedia membimbing dan mengarahkan satu
persatu dari seluruh siswa yang ada.
(1
b. Peran pendidik sebagi model .contoh/
Peranan pendidik sebagai model pembelajaran sangat penting dalam
rangka membentuk akhlak mulia bagi siswa yang diajar. <arena gerak
gerik guru sebenarnya selalu diperhatikan oleh setiap murid. 'indak
tanduk, perilaku, dan bahkan gaya guru selalu diteropong dan sekaligus
dijadikan cermin .contoh/ oleh murid"muridnya. ,pakah yang baik
atau yang buruk. <edisiplinan, kejujuran, keadilan, kebersihan,
kesopanan, ketulusan, ketekunan, kehati"hatian akan selalu direkam
(1
Mukhtar, -". /it., hlm.4:"4=
)
oleh murid"muridnya dan dalam batas"batas tertentu akan diikuti oleh
murid"muridnya. 9emikain pula sebaliknya, kejelekan"kejelekan
gurunya akan pula direkam oleh muridnya dan biasanya akan lebih
mudah dan cepat diikuti oleh murid"muridnya.
Semuanya akan menjadi contoh bagi murid, karenanya guru harus
bisa menjadi contoh yang baik bagi murid"muridnya. Guru juga
menjadi figur secara tidak langsung dalam pembentukan akhlak siswa
dengan memberikan bimbingan tentang cara berpenampilan, bergaul dan
berprilaku yang sopan.
c. Peran pendidik sebagai penasehat
Seorang pendidik memiliki jalinan ikatan batin atau emosional
dengan para siswa yang diajarnya. 9alam hubungan ini pendidik berperan
aktif sebagai penasehat. Peran pendidik bukan hanya sekedar
menyampaikan pelajaran di kelas lalu menyerahkan sepenuhnya
kepada siswa dalam memahami materi pelajaran yang disampaikannya
tersebut. %amun, lebih dari itu, guru juga harus mampu memberi
nasehat bagi siswa yang membutuhkannya, baik diminta ataupun
tidak.
+leh karena itu hubungan batin dan emosional antara siswa dan
pendidik dapat terjalin efektif, bila sasaran utamanya adalah
menyampaikan nilai"nilai moral, maka peranan pedidik dalam
menyampaikan nasehat menjadi sesuatu yang pokok, sehingga siswa akan
4
merasa diayomi, dilindungi, dibina, dibimbing, didampingi
penasehat dan diemong oleh gurunya.
Setiap guru utamanya Guru Pendidikan ,gama $slam .P,$/
hendaknya menyadari bahwa pendidikan agama bukanlah sekedar
mentransfer pengetahuan agama dan melatih keterampilan anak"anak
dalam melaksanakan ibadah atau hanya membangun intelektual dan
menyuburkan perasaan keagamaan saja, akan tetapi pendidikan agama
lebih luas dari pada itu. Pendidikan agama $slam berusaha melahirkan
siswa yang beriman, berilmu, dan beramal saleh. Sehingga dalam
suatu pendidikan moral, P,$ tidak hanya menghendaki pencapaian
ilmu itu semata tetapi harus didasari oleh adanya semangat moral yang
tinggi dan akhlak yang baik.
(:

!ntuk itu seorang guru sebagai
pengemban amanah pembelajaran P,$ haruslah orang yang memiliki
pribadi saleh
)
9engan menyadari peranannya sebagai pendidik maka seorang
guru P,$ dapat bertindak sebagai pendidik yang sebenarnya, baik dari
segi perilaku .kepribadian / maupun dari segi keilmuan yang
dimilikinya hal ini akan dengan mudah diterima, dicontoh dan diteladani
oleh siswa, atau dengan kata lain pendidikan akan sukses apabila
ajaran agama itu hidup dan tercermin dalam pribadi guru agama.
Sehingga tujuan untuk membentuk pribadi anak saleh dapat terwujud.
(: I3i$ hal,
(&
B. Pe#,'naan Aklak
1. Pengert'an Aklak &an Dasar Aklak
Menurut pendekatan etimologi, perkataan JakhlakJ berasal dari bahasa
,rab jama, dari bentuk mufradnya Jk%ulu'unJ . O| m / yang menurut
logat diartikan2 budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat. <alimat
tersebut mengandung segi"segi persesuaian dengan perkataan Jk%al'unJ . | O
m/ yang berarti kejadian, serta erat hubungannya dengan Jk%ali'J . | f \ m /
yang berarti pencipta dan Jmak%lu'J . OYl / yang berarti yang diciptakan.
(=

9efinisi akhlak di atas muncul sebagai mediator yang
menjembatani komunikasi antara khali@ .pencipta/ dengan makhlu@ .yang
diciptakan/ secara timbal balik, yang kemudian disebut sebagai %ablum
min Alla%. 9ari produk %amlum min Alla% yang verbal biasanya lahirlah
pola hubungan antar sesama manusia yang disebut dengan %ablum min
annas .pola hubungan antar sesama makhluk/.
(5
9ari pengertian di atas dapat diketahui bahwa akhlak ialah sifat"
sifat yang dibawa manusia sejak lahir yang tertanam dalam jiwanya dan
selalu ada padanya. Sifat itu dapat lahir berupa perbuatan baik, disebut
akhlak yang mulia, atau perbuatan buruk, disebut akhlak yang
tercela
sesuai dengan pembinaannya.
Secara terminologi definisi akhlak
(= Eahruddin ,#, dan Aasanuddin Sinaga, Pengantar Studi Ak%lak, .*akarta 2 P'. #aja
Grafindo Persada, &&1/, 6et.1, hlm. 1.
(5 $mam ,l"Ga;ali, I%*a, 6lumuddin, *u; $$$ .tt.p, 9arul $hyaI ,lkutub ,l",rabiyah, t.th/,
(1
menurut imam ,l"Gho;ali
f} Y ~ ` Tx\X Z hk v~\ S } N T Z Tfv } R S_ \Z] Sw O| T
. } j x^ MZM T \a} Mj^b_
J,khlak ialah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan
macam"macam perbuatan dengan gampang dan mudah, tanpa memerlukan
pemikiran dan pertimbanganJ.
*adi pada hakikatnya khuluk .budi pekerti/ atau akhlak ialah
kondisi atau sifat yang telah meresap dalam jiwa dan menjadi kepribadian
hingga dari situ timbullah berbagai macam perbuatan dengan cara spontan
dan mudah tanpa dibuat"buat dan tanpa memerlukan pikiran. ,pabila
dari kondisi tadi timbul kelakuan yang baik dan terpuji menurut pandangan
syariat dan akal pikiran. Maka ia dinamakan budi pekerti mulia dan
sebaliknya apabila yang lahir kelakuan yang buruk, maka disebut budi
pekerti yang tercela.
(&
. 9asar ,khlak
Sumber akhlak atau pedoman hidup dalam $slam yang
menjelaskan kriteria baik buruknya sesuatu perbuatan adalah al"CurIan
(
dan sunnah #asulullah S,-.
()

8arnawie !mary menambahkan
bahwa dasar akhlak adalah al"CurIan dan al"Aadits serta hasil pemikiran
para hukama dan filosof.

<edua dasar itulah yang menjadi landasan
dan sumber ajaran $slam secara keseluruhan sebagai pola hidup dan
menetapkan mana yang baik dan mana yang buruk.
9asar akhlak dalam Aadits %abi S,- salah satunya adalah 2
9ari ,bu !mamah radiyallahu Ianhu7 #asulullah sallallahu Ialaihi
wasallam bersabda2
+

&


5
6

&

<=>? %

&

A
B
6


: 4 5 A CC 7

D
,rtinya 2 Saya menjamin sebuah rumah tepi surga bagi orang
meninggalkan debat sekalipun ia benar, dan sebuah rumah
di tengah surga bagi orang yang tidak berbohong sekalipun
hanya bergurau, dan rumah di atas surga bagi orang yang
(1
yang baik dan jahat, mana yang halal dan mana yang haram.
() $mam ,hmad bin Aambal, Al&Musnad A%mad in 7ambal, *u; $$$ . 8airut 3ebanon 2 9arul
Hikr, tth/, hlm. ((.
((
-. T"$"an Pe#,'naan Aklak
$slam adalah agama rahmat bagi umat manusia. $a datang dengan
membawa kebenaran dari ,llah S-' dan dengan tujuan ingin
menyelamatkan dan memberikan kebahagiaan hidup kepada manusia
dimanapun mereka berada. ,gama $slam mengajarkan
kebaikan, kebaktian, mencegah manusia dari tindakan onar dan maksiat.
Sebelum merumuskan tujuan pembentukan akhlak, terlebih dahulu
harus kita ketahui mangenai tujuan pendidikan islam dan tujuan
pendidikan akhlak.
Muhamad ,l"Munir menjelaskan bahwa tujuan
pendidikan $slam
adalah 2
a. 'ercapainya manusia seutuhnya
b. 'ercapainya kebahagiaan dunia dan akherat
c. Menumbuhkan kesadaran manusia mengabdi dan takut kepada ,llah
Menurut Muhamad ,l",thiyah ,l",brasy, tujuan utama dari
pendidikan $slam ialah pembentukan akhlak dan budi pekerti yang sanggup
menghasilkan orangorang yang bermoral, laki"laki maupun perempuan,
jiwa yang bersih, kemauan yang keras, cita" cita yang benar dan akhlak
yang tinggi, tahu arti kewajiban dan pelaksanaannya, menghormati hak
asasi manusia, tau membedakan baik dan buruk, memilih suatu fadilah
karena ia cinta pada fadilah, menghindari suatu perbuatan yang tercela,
(1
karena ia tercela, dan mengingat 'uhan dalam setiap pekerjaan yang
mereka lakukan.
(4
32
Sedangkan tujuan pendidikan moral dan akhlak dalam $slam ialah
untuk membentuk orang"orang berakhlak baik, keras kemauan,
sopan dalam bicara dan perbuatan, mulia dalam tingkah laku dan
perangai, bersifat bijaksana, sempurna, beradab, ikhlas, jujur, dan suci.
9ari beberapa keterangan di atas, dapat ditarik rumusan mengenai tujuan
pendidikan akhlak, yaitu membentuk akhlakul karimah. Sedangkan
pembentukan akhlak sendiri itu sebagai sarana dalam mencapai tujuan
pendidikan akhlak agar menciptakan menusia yang berakhlakul karimah.
.. (akt/r0(akt/r 1ang #e#*engar"' Pe#,'naan Aklak
Pada prinsipnya faktor"faktor yang mempengaruhi pembentukan
akhlak ditentukan oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan eksternal
a. Haktor internal
zaitu keadaaan peserta didik itu sendiri, yang meliputi latar
belakang kognitif .pemahaman ajaran agama, kecerdasan/, latar
belakang afektif .motivasi, minat, sikap, bakat, konsep diri dan
kemandirian/. Pengetahuan agama seseorang akan mempengaruhi
pembentukan akhlak, karena ia dalam pergaulan sehari"hari tidak
dapat terlepas dari ajaran agama. Selain kecerdasan yang dimiliki,
(4
(4
MuntholiIah, !onse" Diri Positif Penunjang Prestasi PAI, .Semarang 2 Gunungjati,
&&/, 6et.1, hlm.)
(:
peserta didik juga harus mempunyai konsep diri yang matang. <onsep
diri dapat diartikan gambaran mental seorang terhadap dirinya sendiri,
pandangan terhadap diri, penilaian terhadap diri, serta usaha untuk
menyempunakan dan mempertahankan diri.

9engan adanya konsep diri
yang baik, anak tidak akan mudah terpengaruh dengan pergaulan bebas,
mampu membedakan antara yang baik dan buruk, benar dan
salah.
Selain konsep diri yang matang, faktor internal juga dipengaruhi
oleh minat, motivasi dan kemandirian belajar. Minat adalah suatu
harapan, dorongan untuk mencapai sesuatu atau membebaskan diri dari
suatu perangsang yang tidak menyenangkan.
1&
Sedangkan motivasi
adalah menciptakan kondisi yang sedemikian rupa, sehingga anak mau
melakukan apa yang dapat dilakukannya. 9alam pendidikan motivasi
berfungsi sebagai pendorong kemampuan, usaha, keinginan, menentukan
arah dan menyeleksi tingkah laku pendidikan.
b. Haktor eksternal
zaitu yang berasal dari luar peserta didik, yang meliputi pendidikan
keluarga, pendidikan sekolah dan pendidikan lingkungan masyarakat.
Salah satu aspek yang turut memberikan saham dalam terbentuknya corak
sikap dan tingkah laku seseorang adalah faktor lingkungan. Selama ini
dikenal adanya tiga lingkungan pendidikan, yaitu lingkungan keluarga,
1&
,bdul Mujib, et.al., Ilmu Pendidikan Islam, .*akarta 2 <encana, &&=/, hlm. 115 1=
,buddin %ata, Pemikiran Para $oko% Pendidikan Islam, .*akarta2 P'. #ineka 6ipta,
&&1/, 6et. , hlm. 1.
(=
sekolah, dan masyarakat.
11

Merupakan faktor yang berpengaruh
terhadap pembentukan perilaku atau akhlak remaja, dimana
perkembangannya sangat dipengaruhi factor lingkungan, di
antaranya adalah2
1/ 3ingkungan keluarga .orang tua/
+rang tua merupakan penanggung jawab pertama dan yang utama
terhadap pembinaan akhlak dan kepribadian seorang anak. +rang tua dapat
membina dan membentuk akhlak dan kepribadian anak melalui sikap dan
cara hidup yang diberikan orang tua yang secara tidak langsung
merupakan pendidikan bagi sang anak. 9alam hal ini perhatian yang
cukup dan kasih sayang dari orang tua tidak dapat dipisahkan dari upaya
membentuk akhlak dan kepribadian seseorang.
/ 3ingkungan sekolah .pendidik/
Pendidik di sekolah mempunyai andil cukup besar dalam upaya
pembinaan akhlak dan kepribadian anak yaitu melalui pembinaan dan
pembelajaran pendidikan agama $slam kepada siswa. Pendidik harus
dapat memperbaiki akhlak dan kepribadian siswa yang sudah terlanjur
rusak dalam keluarga, selain juga memberikan pembinaan kepada
siswa. 9isamping itu, kepribadian, sikap, dan cara hidup, bahkan
sampai cara berpakaian, bergaul dan berbicara yang dilakukan oleh
seorang pendidik juga mempunyai hubungan yang signifikan
dengan proses pendidikan dan pembinaan moralitas siswa yang sedang
11
(5
berlangsung.
(/ 3ingkungan masyarakat .lingkungan sosial/
3ingkungan masyarakat tidak dapat diabaikan dalam upaya
membentuk dan membina akhlak serta kepribadian seseorang. Seorang
tumbuh menjadi individu yang baik. Sebaliknya, apabila orang tersebut
tinggal dalam lingkungan yang rusak akhlaknya, maka tentu ia juga akan
ikut terpengaruh dengan hal"hal yang kurang baik pula.
1
3!
3ingkungan pertama dan utama pembentukan dan pendidikan
akhlak adalah keluarga yang pertama"tama mengajarkan kepada anak
pengetahuan akan ,llah, pengalaman tentang pergaulan manusia dan
kewajiban memperkembangkan tanggung jawab terhadap diri sendiri
dan terhadap orang lain adalah orang tua. 'etapi lingkungan sekolah
dan masyarakat juga ikut andil dan berpengaruh terhadap terciptanya
akhlak mulia bagi anak
<edua, materi akhlak mad0muma% .tercela/ yang meliputi 2
khianat, dusta, melanggar janji, d;alim, bertutur kata yang kotor, mengadu
domba, hasut, tamaB, pemarah, riyaB, kikir, takabur, keluh kesah, kufur
nikmat, menggunjing, mengumpat, mencela, pemboros,
menyakiti tetangga, berlebih"lebihan dan membunuh.
Sedangkan Muhammad 9aud ,li mengatakan bahwa secara garis
besar, materi pemgentukan akhlak terbagi dalam dua bagian, pertama
1
Aam;ah zaB@ub, -"./it., hlm. 4)"
1&&
()
adalah akhlak terhadap ,llah atau khalik .pencipta/, dan kedua
adalah akhlak terhadap makhluk semua ciptaan ,llah.
a. ,khlak terhadap ,llah
,lam dan seisinya ini mempunyai pencipta dan pemelihara yang
diyakini adanya yakni ,llah S-'. 9ialah yang memberikan rahmat dan
menurunkan ad;ab kepada siapa saja yang dikehendakinya oleh karena
itu manusia wajib taBat dan beribadah hanya kepada"%ya sebagai wujud
rasa terima kasih terhadap segala yang telah dianugerahkan ,llah
kepada manusia.
Manifestasi dari manusia terhadap ,llah antara lain 2 cinta dan
ikhlas kepada ,llah, takwa .takut berdasarkan kesadaran mengerjakan
yang diperintahkan dan menjauhi yang dilarang ,llah/, bersyukur atas
nikmat yang diberikan, tawakkal .menyerahkan persoalan kepada
,llah/, sabar dan ikhlas.
b.,khlak terhadap 9iri Sendiri
,khlak terhadap diri sendiri yang dimaksud adalah bagaimana
seseorang menjaga dirinya .jiwa dan raga/ dari perbuatan yang dapat
menjerumuskan dirinya atau bahkan berpengaruh kepada orang lain
karena diri sendiri merupakan asal motivasi dan kembalinya manfaat
suatu perbuatan.
(4
c. ,khlak terhadap Sesama Manusia
9i dunia ini tidak ada seorangpun yang bisa hidup tanpa bergantung
kepada orang lain, sebagai makhluk sosial yang hidup ditengah"tengah
masyarakat, $slam menganjurkan umatnya untuk saling memperhatikan
satu sama lain dengan saling menghormati tolong menolong dalam
kebaikan, berkata sopan, berperilaku adil dan lain sebagainya. Sehingga
tercipta sebuah kelompok masyarakat yang hidup tentram dan damai.
Sebagaimana firman ,llah dalam al"CurIan surat ,l"
Maidah ayat 2

3.
9an tolong menolonglah kamu sekalian dalam mengerjakan kebaikan
dan takwa, dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan
pelanggaran.CS. ,l"Maidah 7 /
1. Met/&e Pe#,'naan Aklak
8eberapa metode yang biasa digunakan dalam pembentukan
akhlak antara lain2
a. Metode <eteladanan
<eteladanan merupakan perbuatan yang patut ditiru dan dicontoh
dalam praktek pendidikan, anak didik cenderung meneladani
pendidiknya. <arena secara psikologis anak senang meniru tanpa
memikirkan dampaknya. ,mr bin !tbah berkata kepada guru anaknya,
J3angkah pertama membimbing anakku hendaknya membimbing dirimu
terlebih dahulu. Sebab pandangan anak itu tertuju pada dirimu maka
yang baik kepada mereka adalah kamu kerjakan dan yang buruk adalah
1&
yang kamu tinggalkan.J
1(
b.Metode 3atihan dan Pembiasaan.
Mendidik dengan melatih dan pembiasaan adalah mendidik
dengan cara memberikan latihan"latihan terhadap suatu norma tertentu
kemudian membiasakan untuk mengulangi kegiatan tertentu tersebut
berkali"kali agar menjadi bagian hidupnya, seperti sholat, puasa,
kesopanan dalam bergaul dan sejenisnya. +leh karena itu, $slam
mengharuskan agar semua kegiatan itu dibarengi niat supaya dihitung
sebagai kebaikan. Sebagaimana sabda #asulullah S,-2
36
\ MNOP SORQ U T OV W TU NYX Z [\X \X [ q \ m `_ S^ M S_ U T T ^Q \ x_
Yd \ b Tb^ \ M `\fvR} TLS\X M t \ ~ hRw j fkR\ ^Q \ _ b M NYfQ Z M TU T x~^Q
ZNYfQ
/ bOP MTg Z . fRQ \a^ b\ T x~^Q \ ~ a M e j Tb^t]
9ari !mar bin al"<hatab #,. telah berkata2 aku telah mendengar
#asulullah S,- bersabda2 Sesungguhnya setiap amal itu tergantung
niat, dan sesungguhnya orang memperoleh apa yang ia niatkan. Maka
barang siapa yang hijrahnya itu karena ,llah dan #asul"%ya, maka
hijrahnya kepada ,llah dan #asul"%ya, dan barang siapa yang
hijrahnya itu karena dunia .harta atau kemegahan dunia/, atau
karena seoarang wanita yang akan dinikahinya, maka hijrahnya ke
arah yang ditujunya? .A#. Muslim/.
1(
Ibid , h. 4:1
11
c. Metode 6erita
6erita memiliki daya tarik yang besar untuk menarik perhatian setiap
orang, sehingga orang akan mengaktifkan segenap indranya untuk
memperhatikan orang yang bercerita. Aal itu terjadi karena cerita
memiliki daya tarik untuk disukai jiwa manusia. Sebab di dalam cerita
terdapat kisah"kisah ;aman dahulu, sekarang, hal"hal yang jarang terjadi
dan sebagainya. Selain itu cerita juga lebih lama melekat pada otak
seseorang bahwa hampir tidak terlupakan.
11

Sehingga akan
mempermudah pemahaman siswa untuk mengambil ibrah .pelajaran/
dari kisah kisah yang telah diceritakan dalam pelaksanaan metode ini,
guru juga bisa menyertai penyampaian nasehat nasehat untuk anak
didiknya .siswa/ dalam al"CurIan ayat yang mengandung metode cerita
diantaranya2
d.Metode mauid0a% .nasehat/
Mauid0a% berarti nasehat. #asyid #idha mengartikan mauid0a%
adalah nasehat peringatan atas kebaikan dan kebenaran dengan jalan apa
saja yang dapat menyentuh hati dan membangkitkannya untuk
mengamalkan dalam al"CurIan juga menggunakan kalimat"kalimat yang
menyentuh hati untuk mengarahkan manusia kepada ide yang
dikehendakinya. $nilah yang kemudian dikenal dengan nasehat.
e. Metode pahala dan sanksi
11
Ibid, h.15"1)
1
*ika pembentukan akhlak tidak berhasil dengan metode
keteladanan dan pemberian pelajaran, beralihlah kepada metode pahala
dan sanksi atau metode janji harapan dan ancaman.
BAB III
METODE PENELITIAN
A %en's &an Pen&ekatan
*enis penelitian ini adalah 3ibrary 0 Hield #esearch. 3ibrary0 Hield
#esearch adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena
tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku,
persepsi, motivasi, tindakan, dan lain"lain, secara holistik, dan dengan cara
deskripsi dalam bentuk kata"kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus
yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.
B. Desa'n *enel't'an
Penelitian ini digunakan untuk mendeskripsikan tentang segala
sesuatu yang berkaitan dengan Peranan Guru P,$ dalam Pembinaan
,khlak Siswa di SMP %egeri 1 <ampung 9alam.
!. O,$ek Penel't'an
1(
Peneliti ini mengambil lokasi penelitian di siswa SMP %egeri
1 <ampung 9alam. Peneliti mengambil lokasi ini untuk mengetahui
peranan guru P,$ dalam pembinaan akhlak siswa di SMP %egeri 1 <ampung
9alam ?.
D. P/*"las' &an Sa#*el
a. Populasi Penelitian
40
Populasi atau universe adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari
manusia, benda"benda, hewan, tumbuh"tumbuhan, gejala"gejala, nilai tes atau
peristiwa"peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu
didalam suatu penelitian.
15
Populasi dalam penelitian ini adalah guru Pendidikan
agama islam yaitu guru kelas G$$, G$$$ dan siswa kelas $ serta Siswa SMP % 1
<ampung 9alam.
b. Sampel Penelitian
Sampel adalah bagian dari populasi, M $@bal Aasan yang
menyebutkan jika jumlah sampel minimal 1& dari jumlah
populasi dan untuk populasi yang relatif kecil minimum &.
1:
9alam menentukan sampel hendaknya dipenuhi syarat"syarat
utama yaitu sampel yang kita gunakan harus dapat mewakili
populasi. Sebab pemilihan dan pengambilan sampel sangat penting
dalam penelitian dimana ketepatan jenis dan jumlah anggota
sampel yang diambil akan sangat mempengaruhi keterwakilan
1:
!4
Aadari %awawi dan Martini Aadari, Instrumen idang Penelitian idang Sosial,
. zogyakarta2 zP !GM, 1441 /, hlm. 1&
11
sampel terhadap populasi. Secara umum ada kecenderungan bahwa
semakin besar ukuran sampel akan semakin mewakili populasi.
&
9engan demikian sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah Guru Pendidikan agama islam SMP % 1 G koto <ampung
9alam kelas G$$, G$$$ 9an guru P,$ kelas $.

Sebagaimana terlihat pada table berikut 2
'abel (.
*umlah Guru P,$ SMP % 1 <ampung 9alam
'ahun ,jaran &1(0&11
%o <elas *umlah Guru
1 G$$ 1
G$$$
( $
total : orang
.Sumber $ata 6sa%a SMP+ 9 !am"ung Dalam/
E. S"#,er Data
Penulis mengelompokkan penentuan sumber data menjadi dua
buah data yaitu 2
a. 9ata primer, yaitu data aktivitas guru dalam pembinaan anak,
antara lain meliputi kedisiplinan dan ketaatan terhadap tata tertib
sekolah, keseharian siswa terhadap guru dan teman"temannya di
1:
lingkungan sekolah, mengenai peranan guru P,$ dalam
pembinaan akhlak siswa SMP %egeri 1 <ampung 9alam.
b. 9ata sekunder, yaitu data yang mendukung terhadap data primer. 9ata
sekunder ini akan diperoleh dari kepala sekolah, karyawan mengenai
sejarah singkat, letak geografis, keadaan guru dan karyawan,
keadaan siswa, keadaan sarana dan prasarana, kurikulum dan
system pendidikan serta pengembangan program dalam Peranan Guru
P,$ dalam pembinaan ,khlak Siswa SMP %egeri 1 <ampung 9alam.
(. Tekn'k Peng"#*"lan Data
Metode pengumpulan data digunakan untuk memperoleh data yang
diperlukan, baik yang berhubungan dengan studi literatur atau
kepustakaan .librar* resear2%/ maupun data yang dihasilkan dari
lapangan .field resear2%/. ,dapun metode pengumpulan data
yang digunakan sebagai berikut 2
a. +bservasi
+bservasi0pengamatan adalah alat pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara
sistematik gejala"gejala yang diselidiki.
1=

Menurut Sukardi, observasi
adalah cara pengambilan data dengan menggunakan salah satu panca
indera yaitu indera penglihatan sebagai alat bantu utamanya untuk
melakukan pengamatan langsung, selain panca indera
1= 3ey *. Moleong, Metodologi Penelitian !ualitatif, .8andung2 P'. #emaja
#osdakarya, &&1/, 6et.&, hlm. =.
1=
biasanya penulis menggunakan alat bantu lain sesuai dengan
kondisi lapangan antara lain buku catatan, kamera, film proyektor,
2%e2k list yang berisi obyek yang diteliti dan lain sebagainya.
15

Metode ini digunakan untuk melihat langsung bagaimana
keseharian akhlak siswa di dalam dan di luar kelas .lingkungan
sekolah/
b. -awancara
-awancara adalah cara menghimpun bahan"bahan
keterangan yang dilaksanakan dengan melakukan tanya jawab
lisan secara sepihak, berhadapan muka, dan dengan arah serta tujuan
yang telah ditentukan. 9alam wawancara penulis dapat
menggunakan dua jenis yaitu 2 wawancara terpimpin .wawancara
berstruktur/ dan wawancara tidak terpimpin .wawancara bebas/.
1)
Metode ini digunakan untuk menggali data yang berkaitan
dengan peranan guru P,$ dalam pembinaan akhlak siswa SMP %egeri
1 <ampung 9alam.. -awancara ini digunakan untuk menggali data
bagaimana peranan guru P,$ dan proses pembinaan akhlak siswa
SMP %egeri 1 <ampung 9alam. Sedangkan obyek yang
diwawancarai adalah guru P,$.
c. 9okumentasi
15 6holid %arbuko dan ,bu ,chmadi, Metodologi Penelitian 3 Memberi ekal $eoritis
"ada Ma%asis4a tentang Metodologi Penelitian serta di%ara"kan da"at Melaksanakan
Penelitian dengan 5angka%&5angka% *ang enar, .*akarta2 P'. 8ukti ,ksara, &&:/
6et. 5, hlm. 5&.
1)

Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan !om"etensi dan Praktikn*a, .*akarta2
8umi ,ksara, &&(/, hlm. 5).
15
Metode dokumentasi, yaitu mencari data mengenai hal"
hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat
kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dsb.
9ibandingkan dengan metode lain, maka metode ini
agak tidak begitu sulit, dalam arti apabila ada kekeliruan sumber
datanya masih tetap, belum berubah. 9engan metode
dokumentasi yang diamati bukan benda hidup tetapi benda mati.
Metode ini digunakan untuk mencari data mengenai catatan guru
terhadap keadaan akhlak siswa di SMP %egeri 1 <ampung 9alam.
G. Met/&e Anal's's Data
,nalisa data juga merupakan proses yang merinci untuk
menemukan tema dan merumuskan ide yang di sarankan oleh data dan
sebagai usaha untuk memberikan bantuan pada tema dan ide. Sementara itu
analisis sudah terkumpul dari catatan lapangan, gambaran dokumen
berupa laporan dan diberi kode untuk mengembangkan mekanisme kerja
terhadap data yang dikumpulkan.
14
Sedangkan menurut -inarno Surachmad bahwa analisis data
merupakan proses mencari dan mengatur transkrip wawancara, catatan
lapangan dan bahan lain yang telah dihimpun untuk menambah
pemahaman mengenai bahan"bahan, hal ini bertujuan untuk
mengkomunikasikan apa yang telah ditemukan, karena itu pekerjaan
143ey * Moleong, -b /it. h 1&(
1)
analisa meliputi kegiatan mengerjakan data, menatanya, membangunnya
menjadi satuan"satuan yang dapat dikelola, menemukan apa yang akan
dilaporkan. ,dapun yang dimaksud dengan deskriptif adalah menuturkan
dan menafsirkan data yang ada, misalnya situasi yang dialami, suatu hubungan
kegiatan, pandangan sikap yang nampak atau tentang suatu proses yang
sedang berlangsung, pengaruh yang sedang bekerja, kecenderungan yang
nampak, pertentangan yang meruncing dan sebagainya.
:&
,dapun langkah"langkah analisis data itu adalah 2
1F #eduksi data, artinya menganalisis data dengan menonjolkan hal"
hal yang penting, menggolongkan, membuang hal"hal yag tidak
dibutuhkan dan mengorganisasikan data agar lebih sistematis
F Penyajian data, dilakukan setelah diadakan proses reduksi data
proses penyajian data ini adalah mengungkapkan secara keseluruhan
dari sekelompok data yang diperoleh baik secara observasi maupun
dengan wawancara yang dilakukan dengan yang ada di SMP %egeri
( Malalak. <emudian penulis memberikan deskripsi dari setiap data
yang terkumpul baik dari hasil observasi, wawancara dan
dokumentasi berupa kata"kata agar mudah dipahami arah dan
maksud data yang terkumpul.
:1
:& -inarno Surachmad, Dasar&dasar dan $eknik Resear2%, .8andung2 'arsito, 1441/, h.
11
:1 3ey. *. Moleong, -" /it, h. ))
14
(F Penarikan kesimpulan0verifikasi, dimana kesimpulan akhir pada
penelitian kualitatif tidak ditarik kecuali setelah proses pengumpulan
data berakhir, kesimpulan yang dibuat perlu diverifikasi dengan cara
melihat atau mempertanyakan kembali, sambil meninjau secara
sepintas pada catatan lapangan untuk memperoleh pemahaman yang
lebih tepat.
:
: Harouk Muhammad, 9jali, Metode Penelitian Sosial, .*akarta2 P'$< Press #atu
,gung, &&:/, h. 45

Anda mungkin juga menyukai

  • Soal Cpns
    Soal Cpns
    Dokumen19 halaman
    Soal Cpns
    Halwi Darwis Jambak
    Belum ada peringkat
  • Kelengkapan Dokumen Safari Ramadhan 2022
    Kelengkapan Dokumen Safari Ramadhan 2022
    Dokumen4 halaman
    Kelengkapan Dokumen Safari Ramadhan 2022
    Halwi Darwis Jambak
    Belum ada peringkat
  • Undangan Rapat
    Undangan Rapat
    Dokumen1 halaman
    Undangan Rapat
    Halwi Darwis Jambak
    Belum ada peringkat
  • Surat Apel Gabungan 9 Mei
    Surat Apel Gabungan 9 Mei
    Dokumen1 halaman
    Surat Apel Gabungan 9 Mei
    Halwi Darwis Jambak
    Belum ada peringkat
  • Zakat Profesi
    Zakat Profesi
    Dokumen11 halaman
    Zakat Profesi
    Halwi Darwis Jambak
    Belum ada peringkat
  • Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
    Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
    Dokumen4 halaman
    Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
    Halwi Darwis Jambak
    Belum ada peringkat
  • West Us
    West Us
    Dokumen18 halaman
    West Us
    Halwi Darwis Jambak
    Belum ada peringkat
  • Kepala Sekolah Sebagai Supervisor
    Kepala Sekolah Sebagai Supervisor
    Dokumen11 halaman
    Kepala Sekolah Sebagai Supervisor
    Halwi Darwis Jambak
    Belum ada peringkat
  • Pendidikan Akhlak Menurut Maskawaih
    Pendidikan Akhlak Menurut Maskawaih
    Dokumen13 halaman
    Pendidikan Akhlak Menurut Maskawaih
    Halwi Darwis Jambak
    Belum ada peringkat
  • West Us
    West Us
    Dokumen18 halaman
    West Us
    Halwi Darwis Jambak
    Belum ada peringkat
  • Perkataan
    Perkataan
    Dokumen2 halaman
    Perkataan
    Halwi Darwis Jambak
    Belum ada peringkat
  • Proposal Ku
    Proposal Ku
    Dokumen52 halaman
    Proposal Ku
    Halwi Darwis Jambak
    Belum ada peringkat
  • Suvervisi
    Suvervisi
    Dokumen10 halaman
    Suvervisi
    Halwi Darwis Jambak
    Belum ada peringkat
  • Kata Penganta1
    Kata Penganta1
    Dokumen1 halaman
    Kata Penganta1
    Halwi Darwis Jambak
    Belum ada peringkat
  • Kepedulian Sosial
    Kepedulian Sosial
    Dokumen9 halaman
    Kepedulian Sosial
    Halwi Darwis Jambak
    Belum ada peringkat
  • Etika
    Etika
    Dokumen17 halaman
    Etika
    Halwi Darwis Jambak
    Belum ada peringkat
  • Etika
    Etika
    Dokumen17 halaman
    Etika
    Halwi Darwis Jambak
    Belum ada peringkat
  • Sample
    Sample
    Dokumen19 halaman
    Sample
    Halwi Darwis Jambak
    Belum ada peringkat
  • Outline
    Outline
    Dokumen1 halaman
    Outline
    Halwi Darwis Jambak
    Belum ada peringkat