Anda di halaman 1dari 21

PERAN ILMU PRAGMATIK DALAM BERBAHASA

A. Pendahuluan
Ketika bahasa sudah dihubungkan dengan manusia lain, maka ia tidak lagi sekedar
menjadi teori yang hanya membahas bahasa itu sendiri. Namun bahasa itu sendiri akan
memandang atau menempatkan kedudukannya dalam hubungannya dengan pemakai atau
penutur dari bahasa di dalam masyarakat, karena dalam kehidupan bermasyarakat manusia
tidak lagi sebagai individu, akan tetapi sebagai masyarakat sosial. Oleh karena itu, segala
sesuatu yang dilakukan manusia dalam bertutur akan selalu dipengaruhi oleh situasi dan
kondisi di sekitarnya.
1

Bahasa sendiri berfungsi sebagai alat komunikasi atau alat interaksi, dimana ada pihak
yang berkomunikasi, informasi yang dikomunikasikan, dan alat yang digunakan untuk
berkomunikasi.
2
Dalam perjalananya kebutuhan akan pengetahuan linguistik saja tidaklah
ukup jika bahasa sebagai alat komunikasi yang diuapkan seseorang yang kadang hanya bisa
dipahami maknanya melalui konteks. Dalam hal ini, pragmatik menjelaskan bagaimana
pengguna bahasa dapat mengatasi keambiguitasan, karena makna tersebut bergantung pada
ara, tempat, !aktu tertentu dari uapan si penutur. Kemampuan untuk memahami makna
dari si pembiara itu disebut dengan kompetensi pragmatis. Kesadaran pragmatis dianggap
sebagai salah satu aspek yang paling menantang dari pembelajaran bahasa, dan meskipun
dapat diajarkan, sering hanya datang melalui pengalaman.
Dalam makalah ini akan dibahas mengenai pragmatik bahasa, meliputi definisi,
sejarah pragmatik, aspek"aspek pragmatik, teori"teori seputar pragmatik ontoh"ontoh
bahasa pragmatik dalam masyarakat mengingat bah!a pragmatik sering datang hanya
1
# $utu %ijana dkk., Sosiolinguistik: Kajian Teori dan Analisis &'ogyakarta( $ustaka $elajar, 2))*+,
hal. ,.
2
-bdul .haer dkk., Sosiolinguistik: Perkenalan Awal &/akarta( 0ineka .ipta, 2))1+, hal 1,.
melalui pengalaman si penutur dan la!an tutur untuk bisa dipahami maksud dan maknanya,
kemudian peran ilmu pragmatik dalam berbahasa, dan penutup.
B. Definisi Pragmai!
2ehubungan dengan istilah pragmatik ini akan banyak ditemukan definisi atau
pengertiannya. Berikut teori"teori tentang pragmatik dari beberapa ahli3
Ketika membiarakan pragmatik tentu tidak akan lepas dari teori tentang kebahasaan
4enurut 5. .asser dalam philosophy of Symbolic Forms, bah!a teori kebahasaan dibagi
menjadi tiga abang, yaitu &1+ semantik, berhubungan dengan makna"makna tanda bahasa,
&2+ sintaktik, berhubungan dengan kombinasi tanda"tanda, &6+ pragmatik, berhubungan
dengan asal"usul, pemakaian, dan akibat pemakaian tanda"tanda itu dalam tingkah laku
dimana mereka berada &fungsi tanda itu+.
6
7eorge 'ule sendiri juga mendefinisikan pragmatik menjadi empat bagian.
1
1. $ragmatik sebagai studi tentang makna yang disampaikan oleh penutur &atau penulis+ dan
ditafsirkan oleh pendengar8atau pembaa &Pragmatics is the study of speaker meaning.
2. $ragmatik adalah studi tentang makna kontekstual !Pragmatics is the study of conte"tual
meaning, dimana melibatkan penafsiran tentang apa yang dimaksudkan orang di dalam
suatu konteks khusus dan bagaimana konteks itu berpengaruh terhadap apa yang
dikatakan. Dalam hal ini diperlukan suatu pertimbangan tentang bagaimana ara penutur
mengatur apa yang ingin mereka katakan yang disesuaikan dengan orang yang mereka
ajak biara, di mana, kapan, dan dalam keadaan apa.
6. $ragmatik merupakan studi tentang bagaimana agar lebih banyak yang disampaikan
daripada yang dituturkan atau bagaimana ara pendengar dapat menyimpulkan apa yang
dituturkan agar dapat sampai pada suatu interpretasi makna yang dimaksudkan oleh
6
2tephen 9llmann, Pengantar Semantik, :erj. 2umarsono &'ogyakarta ( $ustaka $elajar, 2)),+, hlm.
1,.
4
http://elib.unikom.ac.id/download.php?id=17271.
2
penutur &Pragmatics is the study of how more gets communicated than is said+. /enis studi
ini menggali betapa banyak sesuatu yang tidak dikatakan ternyata menjadi bagian yang
disampaikan. 2ehingga dapat disimpulkan bah!a studi ini adalah studi penarian makna
yang tersamar.
1. $ragmatik merupakan studi tentang ungkapan dari jarak hubungan, yaitu seberapa dekat
atau jauh jarak pendengar &Pragmatics is the study of the e"pression of relati#e distance.
$enutur menentukan seberapa banyak kebutuhan yang dituturkan. /arak hubungan di sini
merupakan jarak keakraban, baik keakraban fisik, sosial, atau konseptual, menyiratkan
adanya pengalaman yang sama.
2ementara itu ;evinson dalam bukunya Pragmatics mendefinisikan bah!a pragmatik
adalah penelitian atau kajian tentang kemampuan pemakai bahasa mengaitkan atau
menyesuaikan kalimat"kalimat yang dipakai dengan konteksnya. $ragmatik juga merupakan
sebuah kajian atau penelitian di bidang deiksis, implikatur, praanggapan, penuturan atau
tindak bahasa, dalam struktur !aana.
<
4enurut 4orris, kajian tentang pragmatik merupakan bagian dari teori semiotik, hal
ini disebabkan karena pragmatik berhubungan langsung dengan tingkah laku pemakai bahasa,
yakni antara penutur dan la!an tutur. %alaupun pragmatik selalu berhubungan dengan
semantik, karena tingkah laku itu efek dari pemahaman terhadap makna, tetapi pragmatik
lebih mengedepankan aktualisasi dari suatu teks bahasa.
*
Dari serangkaian definisi"definisi di atas dapat dipahami bah!a pragmatik
mempunyai akupan arti yang luas3 tidak hanya studi tentang makna yang disampaikan oleh
penutur, tetapi juga studi tentang penggunaan bahasa dalam sehari"hari berdasarkan
konteksnya. 4akna bahasa sesuai konteks inilah yang akan menjadi bahasan utama dalam
makalah ini.
5
2ar!iji 2u!andi, Serbalinguistik: $engupas Pelbagai Praktik %ahasa &2olo( 9N2 $ress, 2))=+, hal.
*1.
6
/ohn ;yons, Semantics &.ambridge ( .ambridge 9niversity $ress, 1>>,+, hlm. 111"11,.
6
". Se#arah Pragmai!
4unulnya istilah pragmatik dapat dihubungkan dengan seorang filsuf yang bernama
.harles 4orris &1>6=+. #a sebenarnya mengolah kembali pemikiran para filsuf pendahulunya
seperti ;oke &1=6> ? 1>11+ dan $eire &1*62"1,)1+ mengenai semiotik &ilmu tanda dan
lambang+. Oleh 4orris semiotik dibagi menjadi tiga abang( sintaksis, semantik, dan
pragmatik. 2intaksis mempelajari hubungan formal antara tanda"tanda, semantik mempelajari
hubungan antara tanda dengan obyek, dan pragmatik mengkaji hubungan antara tanda dengan
penafsir. :anda"tanda yang dimaksud di sini adalah tanda bahasa bukan tanda yang lain.
,
$erubahan linguistik di -merika pada tahun 1>,)"an diilhami oleh karya filsuf"filsuf
seperti( -ustin &1>*2+ dan 2earle &1>*>+, yang melimpahkan banyak perhatian pada bahasa.
:eori mereka mengenai tindak ujaran mempengaruhi perubahan linguistik dari pengkajian
bentuk"bentuk bahasa &yang sudah mapan dan merata pada tahun 1><)"1>*)"an+ ke arah
fungsi"fungsi bahasa dan pemakaiannya dalam komunikasi.
Di #ndonesia konsep pragmatik baru diperkenalkan pertama kali dalam kurikulum
bidang studi Bahasa #ndonesia &Kurikulum 1>=1+ yang diterbitkan oleh Departemen
$endidikan dan Kebudayaan.
=

D. As$e!%As$e! Pragmai!
Di dalam pragmatik terdapat beberapa aspek terpenting yang hanya diungkapkan oleh
$eter 7rundy melalui teorinya yaitu ada beberapa keutamaan, yang merupakan hal terpenting
dalam pragmatik. 'aitu (
>
7
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/200/10/programatik/ diakses pada tanggal 6) Oktober
2))>.
!
&bid.

http://elib.unikom.ac.id/download.php?id=17271 &$eter 7rundy' (oing Pragmatics &$eter


7rundy( O@ford 9niversity $ress, )***++
1
1. Ketepatan &Appropriacy+
Dalam hal ini diperlukan ketepatan antara uapan si penutur dengan situasi yang
sedang ia hadapi, dan orang yang ia tuju.
.ontoh( &$ada saat taABiah di rumah teman+
-( &dengan suara pelan+ nanti dikuburkan jam berapa C
B( /am )1()) sore
2. 4akna 2eara :ak ;angsung &+on,literal or indirect meaning+
:idak semua makna yang dikehendaki penutur disampaikan le!at ujarannya seara
harfiah. :erkadang makna harfiah sangat jauh kedudukannya dengan makna tak langsung.
$ada kenyataannya, makna tak langsung juga merupakan jenis bahasa yang digunakan dalam
dunia nyata, sedangkan makna harfiah hanya merupakan satu aspek makna yang disampaikan
dalam sebuah ujaran.
6. Kesimpulan &&nference+
Di dalam suatu perakapan, terkadang timbul satu pertanyaan tentang bagaimana kita
mendapatkan makna seara harfiah &ontohnya perakapan panjang+ dan memahami makna
tak langsung &ontohnya pertentangan+ dari serangkaian kata"kata yang munul. $ada
kenyataannya kita harus menarik benang merah atau menarik kesimpulan sebagai apa yang
dimaksudkan oleh penutur. :erkadang kesimpulan yang dihasilkan ukup dramatis dan lebih
menarik dibandingkan makna harfiah itu sendiri. Dalam hal ini, setiap ujaran terlihat seperti
mengundang suatu kesimpulan.
1. :idak dapat ditentukan &&ndeterminacy+
Beberapa makna yang dijadikan bahan untuk suatu kesimpulan mempunyai satu
konsek!ensi yang penting. Dalam beberapa hal, terkadang ujaran yang kita dengar tidak
jelas, atau istilahnya dalam linguistik yaitu( Dunder,determinedA &di ba!ah ketentuan+.
<
Kesimpulan yang kita tarik menentukan apakah makna yang mungkin merupakan suatu
pemikiran yang dimaksud oleh penutur. 2uatu konteks dalam hal ini juga dapat membantu
kita untuk menentukan makna, dan dengan mengetahui siapa penutur, kita juga dapat
menentukan apa yang penutur maksudkan. 2ehingga dapat ditarik kesimpulan bah!a
pragmatik merupakan bagian yang mempelajari ara untuk menilai kemampuan kita seara
sistematis dalam menentukan maksud penutur bahkan ketika ujaran"ujarannya seara
dramatis berada di ba!ah ketentuan &-nder determined+.
<. Konteks &.onte"t+
Eubungan antara konteks dan bahasa merupakan hal utama dalam pragmatik, karena
seorang pragmatis tertarik akan makna suatu ujaran. 4ereka juga tertarik akan konteks yang
ada dalam ujaran, sejak itu, seperti yang semua orang tahu, konteks dapat membantu dalam
menentukan makna yang dimaksudkan penutur untuk pendengar.
$emahaman konteks sangat diperlukan dalam analisis pragmatik. 4engapaC Bertolak
dari pemahaman konteks inilah satuan"satuan bahasa dalam suatu tuturan dapat dijelaskan.
Konteks ialah segala aspek yang berkaitan dengan lingkungan fisik dan sosial sebuah tuturan.
4engartikan konteks sebagai pengetahuan latar belakang tuturan yang sama"sama dimiliki
baik oleh penutur maupun oleh petutur dan yang membantu petutur menafsirkan makna
tuturan. Dengan demikian, konteks dapat mengau pada tuturan sebelum dan sesudah tuturan
yang petutur dimaksud, mengau kepada keadaan sekitar yang berkaitan dengan kebiasaan
partisipan, adat istiadat, dan budaya masyarakat. Konteks pun dapat mengau pada kondisi
fisik, mental, serta pengetahuan yang ada di benak penutur maupun petutur. 9nsur !aktu dan
tempat terkait erat dengan hal"hal tersebut.
1)
*. Eubungan &/ele#ance+
Eubungan &/ele#ance+ sangat dibutuhkan untuk memahami makna ujaran. Eal itu
10
"u#i$ono %ir$otino$o& 'nali(i( )ragmatik dalam )enelitian )enggunaan *aha(a& 2006 & hal.
154 +
*
dikarenakan adanya mekanisme yang memungkinkan setiap orang untuk memeriksa apakah
dia telah menapai pemahaman yang paling relevan. /ele#ance telah dilihat oleh 2perber dan
%ilson &1>><+ sebagai prinsip terpenting suatu laporan untuk mengetahui ara seseorang
memahami bahasa.
,. 0efleksivitas &/efle"i#ity+
2eringkali ketika sedang berbiara, ada satu fikiran bah!a bagaimana ujaran si
penutur bisa ook dalam suatu perakapan seara keseluruhan atau bagaimana penutur ingin
dimengerti. Ketika penutur memberitahu pendengar betapa mereka ingin agar pendengar
dapat memahami apa yang mereka uapkan, mereka membuat gugus pemahaman lebih
mudah.
E. Te&ri%Te&ri Se$uar Pragmai!
Banyak teori"teori yang berhubungan dengan pragmatik, di antaranya sebagai berikut3
11
'. Im$li!aur (Implicature)
/ika seorang pendengar mendengar ungkapan, pertama"tama dia harus berasumsi bah!a
penutur sedang melaksanakan kerja sama dan bermaksud untuk menyampaikan informasi.
#nformasi itu tentunya &memiliki makna+ lebih banyak dari pada sekedar kata"kata itu. 4akna
ini merupakan makna tambahan yang disampaikan, yang disebut dengan implikatur.
Kemudian 7rie juga mengemukakan bah!a sebuah tuturan dapat mengimplikasikan
proposisi yang bukan merupakan bagian dari tuturan tersebut. $roposisi yang diiplikasikan itu
dapat disebut dengan implikatur perakapan.
12
2edangkan di dalam bukunya, ;evinson mengungkapkan bah!a implikatur
&implicature+ disebut juga implikatur perakapan &con#ersational implicature+ merupakan
konsep yang ukup penting dalam pragmatik karena empat hal, yaitu(
11
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/200/10/programatik/
12
Kunjana 0ahardi, Pragmatik: Kesantunan &mperatif %ahasa #ndonesia &/akarta( 5rlangga, 2))<+, hal.
16.
,
a. Konsep implikatur memungkinkan penjelasan fakta"fakta kebahasaan yang tidak
terjangkau oleh teori linguistik.
b. Konsep implikatur memberikan penjelasan tentang makna berbeda dengan yang
dikatakan seara lahiriah. 2ebagai ontoh, pertanyaan tentang !aktu dapat dija!ab tidak
dengan menyebutkan !aktunya seara langsung, tetapi dengan penyebutan peristi!a
yang biasa terjadi pada !aktu tertentu. .ontoh(
-( /am berapa sekarangC
B( Korannya sudah datang.
:ampaknya kedua kalimat itu tidak berkaitan seara konvensional. Namun pembiara kedua
sudah mengetahui bah!a ja!aban yang disampaikannya sudah ukup untuk menja!ab
pertanyaan pembiara pertama, sebab dia sudah mengetahui jam berapa koran biasa
diantarkan.
a. Konsep implikatur dapat menyederhanakan struktur dan isi deskripsi semantik.
$erhatikan dua kalimat di ba!ah ini(
&1+ 4ungkin ada kehidupan di planet mars.
&2+ 4ungkin ada kehidupan di planet mars dan mungkin pula tidak ada kehidupan di
planet mars.
Dari kajian implikatur, kalimat &1+ sudah mengandung pengertian seperti yang
terkandung dalam kalimat &2+ selain strukturnya, isi dalam kalimat &2+ itu dapat
dinyatakan seara lebih sederhana.
b. Konsep implikatur dapat menjelaskan beberapa fakta bahasa seara tepat. 2ebagai ontoh,
ujaran Ddia jelekA yang berarti kebalikannya, ara kerja metafora dan peribahasa dapat
dijelaskan oleh konsep implikatur.
'ang juga sering disinggung dalam bahasa implikatur adalah teori implikatur Gri*e.
:eori implikatur Gri*e itu ialah teori tentang bagaimana orang menggunakan bahasa. Gri*e
=
berpendapat bah!a pelaksanaan perakapan itu dipandu oleh seperangkat asumsi. -sumsi itu
didasarkan atas pertimbangan rasional dan dapat dirumuskan sebagai panduan untuk
menggunakan bahasa seara efektif dan efisien dalam perakapan.
Dari semua konsep di atas, yang seringkali menjadi masalah dalam implikatur, menurut
$eter 7rundy adalah dari sebagian besar ujaran, bagaimana kita dapat memisahkan antara apa
yang dikatakan dengan apa yang dimaksud oleh penutur. Dalam hal ini menurutnya konteks
dapat digunakan untuk menentukan maksud penutur dengan apa yang dia katakan seara
implisit.
+. Tinda! Bahasa (Speech Acts)
Dalam usaha untuk mengungkapkan diri mereka, orang"orang tidak hanya menghasilkan
tuturan yang mengandung kata"kata dan struktur"struktur gramatikal saja, tetapi mereka juga
memperlihatkan tindakan"tindakan melalui tuturan"tuturan itu. :indakan"tindakan yang
ditampilkan le!at tuturan biasanya disebut tindak tutur. :eori tindak tutur tersebut pertama
kali dimunulkan oleh -ustin pada tahun 1><< hingga 1>*2 melalui bukunya 0ow to (o
Things with 1ords. 4enurutnya, beberapa kalimat pernyataan dalam bahasa tidak harus
digunakan dengan maksud untuk membuat pernyataan benar atau salah, karena kalimat"
kalimat itu tidak saja digunakan untuk mengatakan sesuatu, yaitu untuk memberikan sesuatu,
tetapi juga digunakan untuk melakukan sesuatu seara aktif. Kalimat"kalimat itu tidak dapat
ditanggapi dengan pernyataan itu benar atau itu keliru. Kalimat dan ujaran yang dinyatakan
kalimat itu oleh -ustin disebut performatif &performati#es+. $ernyataan selain ujaran yang
tergolong dalam performatif itu disebut konstatif &constati#es+.
-ustin menggolongkan tindak bahasa menjadi tiga bagian dan ketiganya dilaksanakan
seara serentak. :indak pertama ialah tindak lokusi &locutionary act+, merupakan pengujaran
kata atau kalimat dengan makna dan auan tertentu. :indak yang kedua ialah tindak ilokusi
&illocutionary act+, merupakan pembuatan pernyataan, ta!aran, janji, dan lain"lain dalam
>
pengujaran. $embuatan pernyataan, ta!aran, janji, dan lain"lain itu dinyatakan menurut daya
konvensional yang berkaitan dengan ujaran itu atau seara langsung dengan ekspresi"ekspresi
performatif. Ketiga ialah tindak perlokusi &perlocutionary act+, merupakan pengaruh yang
dihasilkan pada pendengar karena pengujaran kalimat itu dan pengaruh itu berkaitan dengan
situasi pengujarannya.
$enggunaan istilah tindak menakup tindakan seperti DmenyuruhA, DbertanyaA, dan
DmemberitahuA. 2elain itu juga di dalam tindak bahasa, dilakukan hipotesa performatif yang
terdiri dari dua jenis yaitu performatif eksplisit &penuturan yang biasanya dalam bentuk8versi
perintah+ dan performatif implisit&si penutur tidak mengungkapkan maksud ujarannya seara
langsung+.
:indak tutur juga dapat diklasifikasikan ke dalam < jenis yaitu( de!larasi &jenis
tindak tutur yang mengubah dunia melalui tuturan, penutur memiliki peran institusional
khusus, dalam konteks khusus dan menoba menggambarkan makna ujarannya+,
re$resenaif &jenis tindak tutur yang menyatakan apa yang diyakini penutur kasus atau
bukan+, e!s$resif &jenis tindak tutur yang menyatakan sesuatu yang dirasakan oleh penutur+,
dire!if &jenis tindak tutur yang dipakai oleh penutur untuk menyuruh orang lain melakukan
sesuatu+, dan yang terakhir !&misif &jenis tindak tutur yang dipahami oleh penutur untuk
mengikatkan dirinya terhadap tindakan"tindakan di masa yang akan datang+.
$embahasan terakhir mengenai tindak tutur yaitu bah!a tindak tutur juga dapat
dibedakan menjadi tindak tutur langsung dan tidak langsung. :indak tutur langsung adalah
bentuk deklaratif untuk membuat suatu pernyataan bukan permohonan, sedangkan tindak
tutur tidak langsung merupakan permohonan yang terjadi apabila ada hubungan tidak
langsung antara struktur dan fungsi.
1)
,. "&n&h%"&n&h Bahasa Pragmai! dalam Mas-ara!a
2ebagaimana teori"teori yang telah dipaparkan sebelumnya bah!a ilmu pragmatik
menjadi sebuah disiplin yang harus dipelajari oleh manusia sebagai pelaku komunikasi dalam
kehidupan masyarakat, meskipun pada hakikatnya banyak ungkapan"ungkapan atau bahasa
yang hanya bisa dipahami maknanya berdasarkan konteks tertentu atau pengalaman
seseorang. 4aka berikut ontoh"ontoh bahasa atau ungkapan"ungkapan yang ditemui sehari"
hari yang mengandung unsur"unsur pragmatik3
Situasi(
16
$ukul )1.1) biasanya 0eli sudah bangun dan belajar. $ukul )*.)) mandi langsung
memakai baju sekolah. 2ambil menanti %ugar dan ayahnya siap untuk sarapan
bersama, 0eli sering mengikuti tayangan :$# sambil berdandan. 2elesai berbedak
dan menyisir rambutnya, ia ke kamar mendekati ayahnya yang masih belum bangun
dari tempat tidurnya, meskipun matanya telah terbuka dan tadi sudah salat subuh.
0eli memiliki kebiasaan yang baik setelah mandi dan berdandan ia selalu menium
ayahnya. $agi ini setelah menyisir rambutnya, ia pun melakukan hal itu, dan
sebaliknya.
Percakapan(
0 ( $a, ium, $aF
4 ( Eeem.
0 ( &0eli menium pipi kanan, kiri, dan dahi ayahnya dan begitu.
pula sebaliknya si ayah.+
Sudah siang' Pa. !2
4 ( 'a.
0 ( Papa belum mandi. !3
&mplikasi( 0eli menyuruh ayahnya bangun.
1,
"u#i$ono %ir$otino$o& 'nali(i( )ragmatik dalam )enelitian )enggunaan *aha(a& 2006 & hal.
160. +
11
0eli menyuruh ayahnya mandi.
Eipotesis tuturan berbunyi(
-. $enutur mengatakan kepada petutur bah!a &$roposisi+G
$enutur mengatakan kepada petutur bah!a &hari sudah siang+
Eipotesis daya perakapan dari tuturan(
B. :ujuan penutur ialah agar H$etutur mengetahui &bah!a $roposisi+G
:ujuan penutur ialah agar H$etutur mengetahui &bah!a hari sudah siang+I
Eipotesis daya perakapan itu menyatakan bah!a tuturan adalah tuturan penutur yang
menginformasikan fakta kepada petutur. Kemudian dilakukan pengajian hipotesis
berdasarkan prinsip kerja sama apakah sesuai dengan bukti kontekstual yang ada ataukah
tidak dengan menookkan bukti itu pada konsekuensi ., D, dan 5 berikut ini.
.. $enutur yakin &bah!a $roposisi+ G $enutur yakin &bah!a hari sudah siang+ !$aksim
Kualitas
D. $enutur yakin Hbah!a $etutur tidak mengetahui &bah!a $roposisi+I G $enutur yakin
Hbah!a $etutur tidak mengetahui &bah!a, hari sudah siang+I
!$aksim Kuantitas
5. $eutur yakin &bah!a sebaiknya H$etutur mengetahui&bah!a $roposisi+I+ G $enutur
yakin &bah!a sebaiknya H$etutur mengetahui &bah!a hari sudah siang+I+
:ernyata konsekuensi . didukung bukti yang ada dalam data bah!a memang benar
hari sudah siang( pukul )*.2). :etapi, konsekuensi D tidak demikian, karena data yang ada
menunjukkan bah!a si ayah telah mengetahui bah!a hari sudah siang, ia sudah sembahyang,
tidak tidur lagi, sudah bangun, dan sudah menium 0eli. 0eli mengetahui semua itu sehingga
$enutur tidak yakin bah!a t tidak mengetahui bah!a hari sudah siang. Dengan demikian
$enutur melanggar maksim kuantitas karena tidak memberikan informasi baru bagi $etutur.
-kibat dari itu, $enutur pun melanggar maksim hubungan karena konsekuensi 5 pun tidak
12
terdukung bukti, $enutur tidak yakin bah!a ayahnya sebaiknya diberi tahu bah!a hari sudah
siang karena 0eli mengetahui bah!a ayahnya telah tahu. $emberitahuan itu tidak relevan
dengan tujuan yang ada pada rumusan B. Karena konsekuensi D dan 5 tidak sesuai dengan
bukti kontekstual, maka hipotesis B ditolak. 9ntuk selanjutnya, disusun hipotesis baru yang
paling dekat dengan bukti kontekstual yang ada dan yang sangat besar peluangnya untuk
dapat diterima.
-. $enutur mengatakan kepada $etutur &bangun+
B. :ujuan $enutur ialah menyuruh agar H$etutur &bangun+I
.. $enutur yakin &bah!a perlu menyuruh $etutur bangun+
D. $enutur yakin Hbah!a $etutur tidak mengetahui maksud &bah!a $enutur menyuruh
$etutur bangun+I
5. $enutur yakin &bah!a sebaiknya H$etutur mengetahui &bah!a $enutur menyuruh
$etutur bangun+I+
Eipotesis B diuji dengan membandingkan konsekuensi ., D, dan 5 dengan data yang ada.
2etelah diuji, ternyata bah!a . didukung oleh data( 0eli yang sudah berdandan bertujuan
menyuruh ayahnya segera bangun untuk melakukan aktivitas mandi, berpakaian, sarapan
bersama, lalu ayah"nya mengantar ke sekolah sebagaimana yang biasa mereka lakukan setiap
pagi. 0eli memakai 2atuan $ragmatis menginformasikan fakta karena ia menaati $rinsip
2opan 2antun. 2ebagai anak ia telah memahami bah!a tidak sopan untuk memerintah
ayahnya seara langsung sehingga ia tidak mau memakai 2atuan $ragmatis menyuruh.
Konsekuensi D pun didukung data. 0eli yakin bah!a ayahnya yang berada di kamar tidak
mengetahui bah!a 0eli sudah mandi, sudah mengenakan baju sekolah, dan bahkan sudah
berdandan sehingga menghendaki ayahnya bangun. Oleh karena. itu, ukup relevan jika, 0eli
menyuruh ayahnya untuk bangun sehingga, konsekuensi 5 pun sesuai dengan data
kontekstual.
16
Easil pengujian hipotesis menunjukkan bah!a konsekuensi ., D, 5 sesuai dengan
data kontekstual. Dengan demikian, hipotesis B dapat diterima. #nterpretasi tesis B adalah
bah!a tuturan J, Sudah siang' Pa' yang diproduksi oleh 0eli termasuk :uturan yang
bermuatan #mplikatur $erakapan. :uturan itu mempunyai implikasi pragmatis menyuruh,
yaitu, 0eli menyuruh ayahnya untuk bangun .
Easil interpretasi #mplikatur $erakapan seperti yang telah dilakukan dengan analisis
heuristik itu sifatnya tidak terlalu pasti. Dalam hal ini ;eeh &1>=>(6)+ menyatakan bah!a
penjelasan terhadap implikatur mengandung sifat probabilitas. -pa yang dimaksudkan oleh
$enutur dengan :uturan"nya tidak pernah dapat diketahui seara pasti. Kaktor kondisi yang
diamati, :uturan, dan konteksnya mengarahkan $enutur untuk menyimpulkan interpretasi
dari peluang"peluang yang paling mungkin. 4enafsirkan daya $erakapan sebuah :uturan
sama dengan pekerjaan tebak menebak atau dengan istilah anggihnya meniptakan
hipotesis"hipotesis. 2eorang penafsir yang baik sekalipun tidak selalu sanggup membuat
kesimpulan yang pasti mengenai maksud $enutur karena sering kali terjadi suatu :uturan
sengaja dikaburkan oleh penuturnya. -gaknya demikian juga, penafsiran #mplikatur
$erakapan anak usia 2D yang masih berada dalam proses usaha menguasai B#. 2atu :uturan
yang berupa B; mengekspresikan suatu 2atuan $ragmatis. 2atuan $ragmatis dapat
menyiratkan satu atau lebih 2atuan $ragmatis lain sebagai implikasi pragmatis yang
me!ujudkan #mplikatur $erakapan pada diri $etutur.
2elain ontoh perakapan yang melibatkan antara 0eli dan ayahnya di atas, berikut
tabel yang memuat ontoh tuturan dan konteksnya &banyak unsur, diantaranya adalah
setting+3
11
14
5rmi Dyah Kurnia, 1ujud Formal dan 1ujud Pragmatik &mperatif dalam %ahasa, 9N2
&karsonoja!ul.blog.uns.a.id8...8sejarah"perkembangan"pragmatik.do+,

Kunjana 0ahardi, Pragmatik:
Kesantunan &mperatif %ahasa #ndonesia &/akarta( 5rlangga, 2))<+, hal. >6"1)1., $engalaman penulis.

11
Tuuran.Ung!a$an K&ne!s Tuuran
Kamu tidak ingin tampil beda
to?
Tuturan ini disampaikan
seorang anak kos semester
pertama yang baru menempuh
kuliah di kota kepada temannya
di mall ketika keduanya
melihat-lihat baju.
Pakailah jam kalau ujian. Tuturan tersebut terjadi antar
mahasiswa ketika akan
berangkat ujian. Untuk
berjaga-jaga supaya tepat
waktu dalam mengerjakan soal.
Kalau gurunya menerangkan
hendaknya diperhatikan
Tuturan ini diucapkan seorang
ibu kepada anaknya yang nilai
ulangan hariannya jelek. Jadi
seorang bu menjelaskan kepada
anaknnya untuk lebih
memperhatikan guru agar
nilainya bagus.
-( ADi luar ramai.A
B( A#ya, kalau begitu aku masuk.A
:uturan ini diuapkan oleh dua mahasis!a
yang sedang belajar bersama di depan kamar.
2edangkan di luar kamar ramai.
!" Kamus yang kamu pinjam
kemaren belum selesai aku
baca.
#" Kalau begitu nanti sore
aku antar ke kamarmu.
Tuturan tersebut diucapkan
$ahasiswa di kampus saat
keduanya akan kembali ke kamar
masing-masing.
Keduanya sudah memahami kode
tuturan jadi dalam melakukan
1<
percakapan akan nyambung.
!" %udah malam& kamu tidur
sini ta mbak?
#" 'ho kok sudah jam segini.
Kalau begitu
aku pulang sekarang.
Tuturan tersebut diucapkan
orang kepada temannya yang
pada malam hari ke kosnya.
Karena dirasa sudah terlalu
malam dan tidak baik bagi
seorang perempuan untuk pulang
terlalu malam
!" Tidak sekalian kembali
sebulan lagi saja? (ugi
lho.
#" )*ah& justru itu yang
saya inginkan.
!" +$encibir,
Tuturan itu diucapkan santri
kepada temannya yang baru saja
terlambat kembali ke pondok
selama tiga hari.
-oba bukalah almari itu&
kalau bisa aku beri hadiah
tepuk tangan.
Tuturan di atas diucapkan anak
kos kepada teman sekamarnya.
.ia menyuruh temannya untuk
membuka pintu almari yang
sulit dibuka.
'ain kali kalau kembali ke
pondok datang telat lagi saja
ya/
Tuturan tersebut diucapkan
pengurus kepada seorang santri
yang sering telat datang ke
pondok selesai pulang.
#esok kalau sedang membaca
tidak usah memperhatikan
guruya ya/
Tuturan tersebut diucapkan
guru kepada siswa karena tidak
lancar membaca bacaan
berbahasa !rab.
)Jagalah kebersihan
lingkungan
#unyi tuturan peringatan di
sebuah taman wisata. .itulis
1*
oleh pegawai taman untuk
orang-orang yang berkunjung di
taman. Karena sebelumnya
banyak pengunjung yang kurang
bertanggung jawab buang sampah
sembarangan
)wah piring kotornya banyak
nih..... +sambil membawa
piring ke tempat cucian,
Tuturan tersebut diucapkan
anak kos kepada teman
sekosnya. .ia meminta temannya
untuk membantunya mencuci
piring.
)Tangganya itu tadi di pel
lho ren..........
)Tuturan tersebut diucapkan
anak kos kepada temannya
ketika mau pulang ke rumah
lewat tangga. .ia meminta
temannya untuk berhati-hati.
)$bak....saya dan teman saya
sudah haus.......
))Tuturan tersebut diucapkan
kepada penjual makanan di
warung karena lupa belum
menyiapkan minuman kepada
pelanggan terlebih dahulu0.
!" )%st. !da orang ren.
#" )!h& tolonglah engkau
lebih dekat ke pintu
Tuturan seorang teman kepada
teman dekatnya pada saat
mereka berdua berada di dalam
kamar. $ereka sedang
membicarakan sesuatu dengan
asyiknya& namun seketika itu
juga ada orang yang mengetuk
1,
pintu.
Tikungan Tajam / #unyi tuturan peringatan pada
sebuah jalan yang berkelok-
kelok di daerah Priangan
Jabar. .engan kondisi sekitar
yang pasti orang sudah tahu
situasi jalan& pasti akan
langsung memahami maksud dari
peringatan pada papan
tersebut.
.okter kepada pasien yang
masih anak kecil1 )Tiduran
dulu& yuk& di tempat tidur
sebelah/ Tak kasih es biar
anyep
Tuturan ini terjadi dalam
ruang periksa di sebuah
klinik& disampaikan oleh
seorang dokter kepada pasien
yang masih anak-anak pada
waktu ia akan mencabut
giginya.
)harap hubungi dokter
terdekat jika sakit
berlanjut/
Tuturan ini merupakan cuplikan
percakapan dalam sebuah wacana
iklan obat-obatan di tele2isi.
.iharapkan ketika meminum obat
.
G. Peran Ilmu Pragmai! dalam Ber/ahasa
Kita semua mengetahui bah!a bahasa sebagai alat komunikasi mempunyai peranan
penting dalam interaksi manusia. Bahasa dapat digunakan manusia untuk menyampaikan ide,
gagasan, keinginan, perasaaan dan pengalamannya kepada orang lain. :anpa bahasa manusia
1=
sulit berinteraksi dengan sesama atau masyarakat.
Bahasa merupakan alat pertukaran informasi. Namun, kadang"kadang informasi yang
dituturkan oleh komunikator memiliki maksud terselubung. Oleh karena itu, setiap manusia
harus memahami maksud dan makna tuturan yang diuapkan oleh la!an tuturnya. Dalam hal
ini tidak hanya sekedar mengerti apa yang telah diujarkan oleh si penutur, tetapi juga konteks
yang digunakan dalam ujaran tersebut harus dipahami. Kegiatan semaam ini akan dapat
dianalisis dan dipelajari dengan pragmatik. 4aka setelah dipaparkan banyak ontoh dari
ungkapan bahasa pragmatik di sekitar kita dapat diambil sebuah kesimpulan dimana
pragmatik bukan memandang bahasa dari segi strukur atau formalitasnya yang kadang ia
tidak dapat dipahami, namun lebih kepada fungsi dari bahasa itu sendiri, seperti memahami
hal"hal di luar bahasa yaitu membantu kita dalam mengamati bahasa untuk memahami posisi
sosial. $ragmatik juga berkaitan erat dengan makna. $ragmatik dapat membantu
memeahkan problem interpretasi tuturan yang bergantung pada penilaian kontribusi dari
berbagi jenis konteks untuk penginterpretasian tersebut. $ragmatik juga berfungsi untuk
mengaitkan kalimat"kalimat dengan konteks yang sesuai sehingga kalimat"kalimat tersebut
dapat dimaknai. $ragmatik mengkaji makna ujaran yang terkomunikasikan atau
dikomunikasikan. Kemudian hal itu menjadi bagian dari pelaksanaan komunikasi manusia
dalam berinteraksi yang kadang tidak membutuhkan formalitas apalagi legalitas. 2ehingga
peran ilmu pragmatik dalam kaitannya dengan berbahasa pun menjadi begitu nyata,
disamping membantu dalam pemahaman makna bahasa terkait dengan konteks, bahasa
pragmatik sendiri dapat membuat la!an penutur menjadi lebih merasa nyaman.
H. Penuu$
Bahasa merupakan bagian dari masyarakat yang berinteraksi dan berkomunikasi.
2ehingga ia tidak bisa dipandang seara sederhana, namun jika sudah berada dalam tataran
sosial atau masyarakat dibutuhkan hal yang dapat mengungkan hal yang berada dibaliknya.
1>
$ragmatik merupakan satu"satunya tataran dalam linguistik yang mengkaji bahasa dengan
memperhitungkan penggunanya, selain itu ketidakmampuan sintaksis dan semantik dalam
menjelaskan fenomena penggunaan bahasa sehari"hari, menjadikannya dirasa perlu dikaji
tersendiri, sehingga dalam pengajaran bahasa, pragmatik berperan dalam pengembangan
kompetensi komunikatif.
Dafar Pusa!a
.
.haer, -bdul dkk. 2))1. Sosiolinguistik: Perkenalan Awal. /akarta( 0ineka .ipta.
5rmi Dyah Kurnia, 1ujud Formal dan 1ujud Pragmatik &mperatif dalam %ahasa, 9N2
&karsonoja!ul.blog.uns.a.id8...8sejarah"perkembangan"pragmatik.do+
http://elib.unikom.ac.id/download.php?id=17271.
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/200/10/programatik/ diakses pada tanggal 6) Oktober
2))>.
2)
;yons, /ohn. 1>>,. Semantics. .ambridge ( .ambridge 9niversity $ress.
0ahardi, Kunjana. 2))<. Pragmatik: Kesantunan &mperatif %ahasa #ndonesia. /akarta(
5rlangga.
2ar!iji 2u!andi, Serbalinguistik: $engupas Pelbagai Praktik %ahasa &2olo( 9N2 $ress,
2))=.
9llmann, 2tephen. 2)),. Pengantar Semantik, :erj. 2umarsono. 'ogyakarta ( $ustaka
$elajar.
%ijana, # $utu %ijana dkk. 2))*. Sosiolinguistik: Kajian Teori dan Analisis. 'ogyakarta(
$ustaka $elajar.
21

Anda mungkin juga menyukai