Anda di halaman 1dari 49

Assalamualikum

Wr.Wb


Kelompok B-10
Irsalina Ramly 1102006286
Lisa Chaerunisa 1102007165
Mulan Ade Putri.SV 1102007184
Nurul Prawitasari 1102007204
Pipit Suwarnita 1102006203
Rini Andriani 1102007234
Rizky Triyadi 1102007241
Satrio Bagoes.P 1102007225
Wisnu Sakti Dwi.P 1102007293



KESEIMBANGAN CAIRAN
Keseimbangan Cairan Tubuh
Keseimbangan cairan tubuh adalah
pertahanan kuantitas cairan tubuh agar
tetap stabil dalam tubuh.Untuk mencapai
keseimbangan maka setiap pemasukan
harus diseimbangi dengan perubahan
pengeluaran.

Cairan adalah zat tunggal dimana jumlah
energinya tidak begitu besar, gaya tarik-menarik
antar molekulnya lebih besar daripada energi
kinetiknya sehingga pergerakan molekulnya
cairan agak terbatas. Bahan yang langsung
mengalir secara alamiah, bukan padat atau gas.
Larutan adlah campuran yang homogen dari
dua atau lebih macam zat terdiri dari solute (zat
terlarut) dan solvent (pelarut).



Fisiologi cairan tubuh :
Dengan sifat fisiknya yang unik dan rumit, air
sangat diperlukan bagi hampir semua proses
fisiologi. Sifat fisiokimia yang membuat air sangan
penting mencangkup kapasitas pengikatan
hidrogen yang besar, momentum dipole yang
tinggi, struktur yang tersusun baik, titik didih dan
titik beku yang tinggi serta panas spesifik yang
tinggi.

Biokimia cairan tubuh :
Cairan Intraseluler
Kompartemen ini merupakan dua pertiga dari
keseluruhan air dalam tubuh dan memberikan
lingkungan bagi sel untuk :
Membuat
Menyimpan dan menggunakn energi
Memperbaiki dirinya sendiri
Mengadakan reputasi
Melaksanakan berbagai fungsi khusus
Cairan intraseluler ini sangat kaya akan ion
K+, P, dan Mg2+ .


Cairan Ekstraseluler
Kompartemen ini berisikan sekitar
sepertiga dari keseluruhan air di dalam tubuh dan
didistribusikan diantara plasma serta intertisial.
Cairan ekstraseluler ini merupakan cairan
penghantar. Cairan ini mengangkut nutrien sel,
oksigen, berbagai ion serta unsur mineral renik
dan berbagai molekul pengatur(hormon) yang
meng koordinasikan berbagai fungsi pada sel
yang terpisah jauh. Cairan ekstraseluler
membuang CO2 berbagai produk limbah dan
bahan-bahan baik toksik atau tidak. Cairan
Ekstraseluler ditandai dengan kandungan Na+
serta ca2+ yang tinggi, dan Cl- merupakan anion
utama.


Klasifikasi Larutan dan Cairan

Secara teoritis bila dilihat dari definisi
larutan, maka ada sembilan kemungkinan
macam larutan. Yaitu:
Bila solvent : suatu cairan
solute : gas, zat padat, atau cairan lain
Bila solvent : zat padat
solute : gas, cairan, atau zat padat lain
Bila solvent : gas
solute : cairan, zat padat, atau gas lain
Klasifikasi Cairan :
Cairan Intraseluler ( CIS )
Seluruh cairan dlm sel (2/3 dari cairan di
dalam tubuh) 40% dari berat badan dan terdiri
dari 75 triliyun sel.Rata-rata cairan masing-
masing sel mengandung campurannya
tersendiri dengan berbagai konstituen,tapi
konsentrasi zat-zat ini cukup mirip antara satu
sel dengan lainnya.


Cairan extrasel ( CES)
Seluruh cairan di luar sel ada 3 ;
Intertestial:Cairan diantara sel,diruang antar sel
yang berisi air.
Intravaskuler:Terkandung didlm pembuluh darah
Transselluler:Terkandung didlm rongga khusus
dr tbh,20% dr berat tbh
Mekanisme rennin-angiotensin-
aldosteron





Macam-macam cairan dalm tubuh :
Cairan Serebrospinal
Produk ultrafiltrasi darah di pleksus ventrikel otak
dan menempatai ruang subarachnoid.

Cairan Synovial
Adalah cairan persendian, berfungsi sebagai
lubrikan permukaan persendiaan.

Cairan Limfe
Cairan interstisial yang memasuki saluran limfe dan
untuk kemudian memasuki sirkulasi darah melalui
duktus torasikus dan jumlahnya kira-kira 1-2 liter
sehari untuk orang dewasa.
Semen
Yaitu suspensi spermatozoa dalam plasma seminal,
merupakan campuran secret prostate, vesikel
seminalis, epididimis, kelenjar uretra, kelenjar Cowper
dan Vas de ferens.

Keringat
Merupakan secret kelenjar eksokrin keringat dan
bersifat mendinginkam tubuh.
Air Mata
Merupakan secret kelenjar lakrimal, berupa cairan
jernih dan pada mulanya bersifat cairan isotonik tetapi
berubah menjadi hipertonik setelah melewati kornea
sebab terjadi evaporasi.

KONSENTRASI LARUTAN
Konsentrasi larutan adalah kepadatan
zat terlarut (solute) dalam suatu volume air
tertentu.
Cara menetukan konsentrasi larutan ada 2 :
Berdasarkan massa/berat zat terlarut dalam
sejumlah massa/berat pelarut/larutan.
a. % b/b ; jumlah gram zat terlarut dalam 100
gram larutan.
%b/b = gram solute x 100%
gram solvent


b.Molalitas (kemolalan) m ; jumlah mol zat yang terlarut
dalam 1000 gram zat pelarut.
m = mol solute
gram solvent
atau m = gram solute x 1000
Mr solut gram solvent

c.Fraksi mol ; perbandingan mol solute terhadap mol
total larutan.
d.% mol ; fraksi mol dikali 100





Contoh Soal:
a.Berapa berat solute yang dikandung
dalam larutan 400 gram NaCl 10% ?
Jawab : Berat solute = 10% x 400 gr
= 40 gr

b.Molalitas (m) dari CaCl2 30% dengan Mr
CaCl2 =111?
Jawab : m = 30 x 1000 = 3,861
111 70








Berdasarkan massa/berat zat terlarut dalam sejumlah
volume larutan.
a.Molaritas (kemolaran) ; jumlah mol zat terlarut dalam 1
liter larutan.
b.Normalitas (kenormalan) ; jumlah mol ekivalen zat
terlarut dalam 1L larutan.
c.mg% ; untuk larutan biologis, mg solute dalam 100ml
larutan
d.ppm ; part per million
e.ppb ; part per billion



Contoh Soal:
Hitung berapa Molaritas dari 64,92 gr
MgCl2 yang dilarutkan dalam air sehingga
volume akhir larutan menjadi 600 ml (
=1,082 gr/ml; Mr MgCl2 = 95,23) ?
Jawab : M = 64,92 x 1000 = 1,14
95,23 600

Konsep Osmolaritas dan Ketonusan
Osmolaritas adalah proses
perpindahan pelarut melewati suatu
membrane yang tergantung pada jumlah
partikel dalam larutan.Berdasarkan
osmolaritasnya larutan dapat dibedakan
menjadi 3 :
1. ISOTONIK, bila larutan mempunyai osmolaritas yang sama
dengan larutan lainnya sehingga tidak terjadi osmosis
karena konsentrasinya sama.
2. HYPOTONIK, larutan mempunyai osmolaritas lebih kecil
dari osmolaritas larutan lainnya sehingga osmosis terjadi ke
dalam larutan yang lebih tinggi konsentasinya dari
larutanyang lebih rendah konsentrasinya akibatnya larutan
akan menggembung lama-kelamaan akan mengalami
haemolysis.
3. HYPERTONIK, bila osmolaritasnya lebih besar dari larutan
lainnya sehingga osmosis terjadi kedalam larutan yang
lebih rendah konsentrasinya dari larutan yang lebih tinggi
konsentrasinya akibatnya isi sel keluar dari sel,sel pun
mengerut dan mengalami plasmolysis


Larutan padat cair
Larutan padat cair adalah larutan yang solutenya berasal
dari zat padat yang dalam batas-batas tertentu dapat larut
dalam air walaupun ada perbedaan dalam kelarutannya.

Terdapat beberapa factor yang mempengaruhi kkelarutan
larutan padat cair.Faktor-faktornya adalah:
1. Jenis zat sebagai solute atau solvent
2. Adanya ion sejenis
3. pH
4. Hidrolisa
5. Kompleks
6. Interaksi antara solute-solvent
7. Suhu
8. Energi Solvasi



Berdasarkan larutan dalam air, maka
larutan padat cair mempunyai sifat-sifat
antara lain;
1. Larut dalam air, terdiri dari:
-. Kation; Na
+
,K
+
,Li,NH
3
-. Anion;NO
3
,CH
3
COO
-
,Cl
-
,ClO
3
2. Tidak larut dalam air
Faktor-faktor yang mempengaruhi keseimbangan cairan
tubuh adalah :
Asupan dan output harian
Sumber input air
Berasal dari larutan/cairan makanan yang
dimakan,normalnya menambah cairan tubuh
sekitar 2100 ml/hari.
Berasal dari sintesis dalam tubuh sebagai hasil
oksidasi karbohidrat ,menambah sekitar 200
ml/hari.
Sumber ouput air
Pengeluaran caiaran yang tidak
dirasakan(insensible fluidless)adalah
pengeluaran cairan yang terjadi terus-menerus
pada makhluk hidup yang kita tidak sadari.Ada
2 macam insensible fluidless :


1. Insensible watter loss melalui kulit.Cairan hilang
sekitar 300-400 ml/hari .
2. Insensible watter loss melalui traktus
respiratorius(paru-paru).Cairan hilang antara 300-400
ml/hari.
Kehilangan cairan lewat keringat tergantung
pada aktivitas fisik dan suhu lingkungan.volume
keringat 100 ml/hari.
Kehilangan cairan lewat feses,cairan yang
dikeluarkan hanya sejumlah kecil(100 ml/hari).
Kehilangan cairan lewat ginjal(urin
Tekanan koloid osmotik
Tekanan osmotik yang ditimbulkan oleh
protein plasma, tekanan ini dapat
menimbulkan gerakan cairan secara osmosis
dari ruang Interstisial

Tekanan hidrostatik
Adalah tekanan yang maningkat 1 mmhg
untuk setiap jarak 13,6 mm dibawah
permukaan,tekanan ini diakibatkan oleh berat
air.



Kadar ion natrium
Na berfungsi menarik air.Air akan tertarik ke tempat
dimana konsentrasi natrium lebih tinggi.
Umur
Bertambah tua umur seseorang, bertambah kurang
cairan tubuhnya.
Aktivitas seseorang
Atlet lebih banyak cairan tubuhnya dibandingkan
dengan non atlet.
Pengaturan hormonal, seperti ADH
Dua respon yang berbeda yaitu respon menyimpan
air lewat antidiuresis dan homeostatis.


Penurunan volume darah.
Sekitar 10% sampai 15% dirasakan oleh
osmoreseptor hipotalamus dan mengakibatkan
peningkatan produksi ADH.
Peningkatan osmolalitas plasma.
Menstimulasi osmoreseptor hipotalamus dan
menyebabkan refleks sekresi.

Peningkatan konsentrasi ion natrium (hipernatremia)
dan glukosa (hiperglikemia) plasma merupakan stimulus
utama untuk pelepasan ADH.






GANGGUAN KESEIMBANGAN
CAIRAN TUBUH
Macam-Macam Gangguan Keseimbangan Cairan
Tubuh dan Penyebabnya.
Gangguan keseimbangan cairan terutama air dapat
menimbulkan:
1. Dehidrasi merupakan penurunan jumlah CES
dengan cepat.Kekurangan air dalam satu periode
waktu yang tidak dapat diganti melalui mekanisme
regulator normal.
Dengan demikian tubuh berada dalam
keseimbangan air yang negative, kehilangan air akibat
kondisi abnormal atau stress terjadi melalui demam,
luka bakar, hiperventilasi, muntah, diare atau keringat
yang berlebih.
2. Overhidrasi (intoksikasi air) adalah suatu keadaan
klinis akibat kelebihan cairan ekstraselular.
Secara keseluruhan atau kelebihan cairan baik
dalam kompartemen plasma maupun kompartemen
cairan interstitial.

3. Hypovolemia,penipisan volume CES.Ini terjadi karena
kehilangan cairan melalui kulit dan ginjal

4. Hypervolemia,penambahan volume CES.Ini terjadi
karena stimulus kronis pada ginjal untuk menahan
natrium dan air, fungsi ginjal abnormal dengan
penurunan ekskresi natrium dan air.Hypervolemia dapat
menimbulkan gagal jantung dan edema pulmoner.



5. Asites adalah penimbunan cairan bebas secara
abnormal di rongga peritoneum.Disebabkan oleh
banyak penyakit, diantaranya; gagal jantung, sirosis
hati, gagal ginjal.

6. Edema,meningkatnya cairan extraseluler dan
extravaskuler dalam sela-sela jaringan dan rongga
serosa.Terjadi perpindahan cairan dari ruang
extravaskuler ke ruang Interstisial,menyebabkan
kelebihan volume cairan Interstisial sehingga terjadi
pembengkakan jaringan lunak.

Disebabkan oleh karena peningkatan permeabilitas
kapiler, berkurangnya protein
plasma(hypoproteinemia), peningkatan ekanan darah
kapiler(tekanan hidrostatik), obstruksi saluran limfe,
peningkatan tekanan koloid osmotic dalam jaringan,
retensi natrium dan air.




Mekanisme Edema :
Cairan bertambah dalam intertisial

Tekanan hidrostatik naik

Aliran getah bening dan sirkulasi darah naik

Konsentrasi dalam interstisial turun

Tekanan absortif dalam dinding kapiler

Penimbunan menyebabkan tekanan hidrostatik
dan tekananosmotik rendah

edema


Klasifikasi edema :
1. Edema lokal : terbatas pada organ atau pembuluh darah
tertentu
2. Ekstremitas unilateral, obstruksi pada vena atau pembuluh
limfe:
Trombosis vena dalam
Obstruksi oleh tumor
Limfedema primer
Edema statis pada ekstremitas lumpuh


Gejala klinis Edema :
Peningkatan tekanan darah
Denyut nadi penuh, kuat
Melambatnya waktu pengosongan vene-vena tangan
(>3-5 detik)
Ronki basah diseluruh lapangan paru
Penambahan berat badan secara cepat :
2 % = kelebihan ringan
5 % = kelebihan sedang
8 % = kelebihan berat

Penanggulangan Edema :
Memperbaiki penyakit dasar bila mungkin
Retriksi asupan natrium untuk minimalisasi retensi air
Pemberian diuretik
Hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian diuretik :
Saat yang tepat
Resiko yang akan dihadapi bila edema dikurangi
Waktu yan dibutuhkan untuk menangani dema
Cepat atau lambat



Manifestasi gejala kelebihan air dalam tubuh:
a.Konsentrasi natrium meningkat, merangsang reseptor di dalam
hypothalamus yang menimbulkan rasa haus berlebihan.
b.Hipothalamus merangsang hipofisis serebri untuk mengeluarkan
ADH.
c.ADH masuk ke aliran darah sistemik menuju ke efektornya yaitu
tubulus uriniferes di dalam korteks ginjal(nefron).
d.ADH mempengaruhi reabsorpsi air.
e.Dampak kelebihan air secara fisik :
-Edema.
-Hidrotoraks.
- Hidroperikardium.
-Hidroperitoneum.






KAPILER DARAH

Kapiler darah adalah setiap pembuluh darah yang
menghubungkan arteriol dan venol yang bersifat
semipermeabel yang sesungguhnya tempat untuk
pertukaran darah dan jaringan sekitarnya.


Susunan Kapiler Darah
Dinding kapiler :
Diameter kapiler besarnya 4-9 mikrometer
Total ketebalan kira-kira 0,5 mikrometer
Terdiri dari :
sel endotel
saluran vesikular
membran dasar
celah interseluler
gelombang plasmalemal

KESEIMBANGAN ELEKTROLIT
Natrium
Natrium merupakan kation utama di dalam cairan
ekstraselular. Kadarnya di dalam tubuh diatur oleh ginjal
dan dipengaruhi oleh hormon aldosteron.
Fungsinya di dalam tubuh :
Pada Aktivitas neuromuskular sebagai transmisi dan
konduksi impuls syaraf
mengatur osmolalitas vaskular
mengatur keseimbangan air, bila kadar natrium
meningkat akan terjadi retensi air
mengatur keseimbangan asam basa


Nilai normalnya di darah : 135-146 mEq/liter atau mmol/liter
Nilai normalnya di urin : 40-220 mEq/liter/hari
Sumber natrium : bacon, corned beef, ham, potato chips, pretzels dengan
garam, soda, crackers, saos tomat, dan lain-lain.
Kebutuhan harian : 2-4 gram/hari.
Ekskresi : ginjal (terutama), kulit
Gangguan :
- Hiponatremia (<135 mEq/L)
Etiologi
rendahnya kadar Na di makanan
muntah, diare, aspirasi dari saluran cerna (NGT, kolostomi, dan lain-lain)
gangguan tubulus ginjal : tidak respon terhadap ADH pengeluaran Na, Cl
dan air
Pengaruh hormon Syndrome of Inappropiate ADH (SIADH) :
luka bakar : hilangnya Na dan Cl disebabkan oleh adanya luka dan
penguapan dari kulit yang terbuka
alkalosis metabolik : peningkatan konsentrasi ion bikarbonat penurunan
konsentrasi ion klorida
diuretik : meningkatkan ekskresi Na di urin

- Hipernatremi (> 145 mEq/L)
Etiologi
- Asupan air yang tidak mencukupi
- Kehilangan air yang berlebihan
- Bertambahnya natrium

Kalium
Kalium (K) merupakan kation terbanyak di dalam sel tubuh, sebanyak 90 % terdapat di cairan intrasel
dan 2-3 % terdapat di cairan ekstrasel

Fungsi kalium di dalam tubuh :
Aktivitas neuromuskular
transmisi dan konduksi impuls syaraf
kontraksi otot rangka, otot polos dan jantung
Cairan tubuh
mengatur osmolalitas intraselular
Selular
pompa natrium (Na) - kalium (K) : Na masuk ke dalam sel sedangkan K keluar dari sel
secara terus menerus untuk mempertahankan keseimbangan air dan aktivitas neuro
muskular. Bila Na masuk ke dalam sel maka akan terjadi depolarisasi (aktivitas sel), tapi
bila Na keluar dari sel maka K akan masuk ke dalam sel dan terjadi repolarisasi
aktivitas enzim untuk metabolisme selular
Asam basa
mengatur keseimbangan asam basa
kekurangan kalium alkalosis
kelebihan kalium asidosis

Sumber kalium :
buah-buahan
sayur-sayuran
buah kering
kacang-kacangan
Daging

Gangguan:
Hipokalemi (<3,5 mEq/L)
Etiologi:
-Rendahnya kadar K di makanan
-muntah, diare
-sindrom cushing

Hiperkalemi (>5.5 mEq/L)
Etiologi:
-Ekskresi kalium tidak memadai
-Asupan kalium yang berlebihan

LARUTAN BUFFER :
LARUTAN YG MAMPU MEMPERTAHANKAN pH
MESKIPUN PD LARUTAN TSB DITAMBAHKAN SEDIKIT
ASAM/BASA
KESEIMBANGAN ASAM BASA
CONTOH :
Buffer ASETAT:
mengandung CH
3
COOH (asam lemah) dan CH
3
COONa (garam),
dalam larutannya terdapat kesetimbangan :
CH
3
COOH + H
2
O CH
3
COO
-
+ H
3
O
+

Buffer FORMAT:
mengandung HCOOH (asam lemah) dan HCOONa (garam),
dalam larutannya terdapat kesetimbangan :
HCOOH + H
2
O HCOO
-
+ H
3
O
+
KAPASITAS BUFFER
-Ukuran seberapa banyak jumlah asam/basa yang dapat
ditambahkan tanpa terjadinya perubahan pH yang berarti
-Ukuran seberapa banyak perubahan pH yang terjadi
bila ditambah sedikit asam/basa
KAPASITAS BUFFER sangat tergantung pada berapa
banyak jumlah mol asam lemah dan basa konjugasi
yang terdapat dalam larutan
pH LARUTAN BUFFER
Karena Buffer terdiri dari asam lemah dan garamnya, maka pH
buffer sangat tergantung pada :
Nilai K
a
asam lemahnya
Konsentrasi asam lemah dan garamnya
Dimana :
[Asam]
[Garam]
[H
3
O
+
] = K
a
.
pH = pK
a
+ log
[Garam]
[Asam]
PERS. HENDERSON-HASSELBACH
pH = pK
a
+ log
[GARAM]
[ASAM]
GANGGUAN KESEIMBANGAN
ASAM BASA
Asidosis yaitu menekan aktivitas mental,jika asidosis
berlebihan akan menyebabkan disorientasi, koma, dan
kematian.
Asidosis respiratorik ; karbondioksida keluar
sedikit.
Asidosis metabolic ; basa bikarbonat hilang
dari tubuh.
Alkalosis yaitu meningkatkan overeksitibilitas system
saraf, jika parah dapat menyebabkan kontaksi otot
tertarik, konvulsi, dan kematian akibat teratur otot
repiratorik.
Alkalosis respiratorik ; CO
2
dikeluarkan terlalu cepat .
Alkalosis metabolik ; basa bikarbonat berlebihan.




TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai