Anda di halaman 1dari 1

Patogenesis

Salah satu yang berperan dalam proses pernapasan adalah adanya tekanan negatif pada
rongga pleura selama berlangsungnya siklus respirasi. Apabila terjadi suatu kebocoran akibat
pecahnya alveoli, bula atau bleb sub pleura maka akan timbul suatu hubungan antara alveoli
yang pecah dengan rongga pleura maka udara akan pindah ke rongga pleura yang bertekanan
negatif hingga tercapai tekanan yang sama atau hingga kebocoran tertutup. Tekanan negatif di
rongga pleura tidak sama besar di seluruh pleura, tekanan lebih negatif pada daerah apeks
dibandingkan dengan daerah basal. Mekanisme terjadinya pneumothoraks spontan adalah akibat
dari lebih negatifnya tekanan di daerah puncak paru dibandingkan dengan bagian basal dan
perbedaan tekanan tersebut akan menyebabkan distensi lebih besar pada alveoli daerah apeks.
Distensi yang berlebihan pada paru normal akan menyebabkan rupture alveoli subpleural. Hal
lain yang sering menyebabkan terjadinya pneumotoraks spontan adalah pecahnnya bula atau bleb
subpleural. Sebuah penelitian melaporkan baha meskipun secara klinis penderita
pneumotoraks spontan primer tidak menunjukkan kelainan di paru, ternyata ditemukan bula
subpleura pada !" # kasus. Mekanisme terbentuknya bula tersebut masih dipertanyakan.
Mekanisme terjadinya pneumotoraks spontan sekunder adalah akibat peningkatan
tekanan alveolar melebihi tekanan interstisial paru dan menyebabkan udara dari alveolus
berpindah ke rongga interstisial kemudian menuju hilus dan menyebabkan pneumomediastinum.
$emudian udara akan berpindah melalui pleura parietalis pars mediastinal ke rongga pleura
sehingga menimbulkan pneumotoraks. %eningkatan tekanan alveolus ini terjadi pada penyakit
penyerta pada pneumotoraks spontan sekunder. Di &ndonesia, T' paru menjadi penyebab
terbanyak dan perlu dipikirkan bila terjadi pada penderita usia muda.
(Sahn SA, Heffner )*. +,-,. Spontaneuos pneumothora.. N Eng J Med. /0+1 2"23!04

Anda mungkin juga menyukai