Permasalahan Kependudukan Melalui Pendewasaan Usia Perkawinan
Oleh: Rizka Isti Qomarya Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya Indonesia merupakan negara dengan laju pertumbuhan penduduk yang tinggi Hasil sementara sensus penduduk 2010 oleh BPS, laju pertambahan penduduk 20002010 mencapai 1,49%, lebih tinggi dibanding 1990 -2000 sebesar 1,45%. Di Indonesia setiap tahun tidak kurang terjadi peristiwa kelahiran sebanyak 4,5 juta (5,4 % kelahiran penduduk dunia). Pada tahun 2011 IPM Indonesia mengalami penurunan yang cukup signifikan dari urutan ke 108 menjadi urutan ke 124 dari 187 negara.
Tingginya Angka Pernikahan Usia Muda Laju Pertumbuhan Penduduk Tinggi Data di Indonesia Perempuan yang menikah di bawah usia 16 tahun masih cukup banyak, yaitu 28,3% pada tahun 1996, dan 29% pada tahun 1998. Sekitar 3,7% dari 32,2 juta keluarga di indonesia adalah keluarga remaja belia di bawah usia 20 tahun (Azwar, 2002) Berdasarkan Susenas 2010 yang dilakukan BPS, sebesar 1,59% anak perempuan berumur 1017 tahun di Indonesia berstatus kawin dan pernah kawin dengan persentase terbesar di Kalimantan Tengah (3,32%) dan terkecil Sumatera Barat (0,33%).
Lanjutan Berdasarkan penelitian yang dilakukan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak (PKPA) di Indonesia, lebih dari 20%masyarakatnya menikahkan anak-anaknya dalam usia dini (pernikahan dini). Berdasarkan statistik tahun 2005, jumlah perempuan yang menikah usia dini mencapai 1600 orang sedangkan lelaki sekitar sekitar 500 orang.
Sosial, budaya, dan ekonomi Kehamilan Tidak Dikehendaki Hubungan Seks yang tidak sehat Pengaruh media informasi Pengaruh teman sebaya juga sangat besar terhadap perilaku seksual remaja yang beresiko Lemahnya control orang dewasa dan lingkungan Lemahnya penegakan hukum
Pernikahan Usia Muda Fertilitas Tinggi Permasalahan Kependudukan Kuantitas Kualitas Sisi Kuantitas 1. Jumlah kelahiran yang masih cukup besar setiap tahun diperkirakan 4- 4,5 juta bayi lahir di Indonesia 2. Persebaran penduduk yang tidak merata, hampir sebagian besar penduduk Indonesia (sekitar 60-70 %) tinggal di Pulau Jawa padahal luas Pulau Jawa hanya 7 % dari luas wilayah Indonesia 3. Struktur umur penduduk masih tergolong kepada struktur umur muda sehingga angka ketergantungan masih cukup tinggi
Lanjutan Sisi Kualitas 1. Angka kematian ibu (AKI) atau Maternal Mortality Rate (MMR) masih 228/100.000 kelahiran hidup 2. Angka kematian bayi (AKB) atau Infant Mortality Rate (IMR) masih 34 per 1.000 kelahiran hidup 3. 60% penduduk hanya tamat SD atau lebih rendah 4. HDI peringkat ke 124 dari 187 Negara dan urutan ke 6 dari 10 Negara ASEAN 5. Angka Harapan Hidup Indonesia: 68/72 Tahun 6. Angka kemiskinan: 31,02 juta jiwa (13,3% dari total penduduk Indonesia) *BPS 2010 7. Angka pengangguran: 7,14% dari angkatan kerja 116,5 juta (BPS, Agustus 2010)
Lanjutan Pendewasaan usia perkawinan dapat menurunkan tingkat fertilitas dan mengatasi permasalahan penduduk Manfaat Pendewasaan Usia Perkawinan 1. Menurunkan angka kelahiran penduduk 2. Memberikan kesadaran kepada remaja agar mempertimbangkan segala aspek sebelum merencakan berkeluarga 3. Menjamin kesehatan reproduksi bagi wanita 4. Menurunkan AKI dan AKB 5. Mengurangi angka perceraian
Strategi Peningkatan Peranan Remaja 1. Peningkatan assets/capabilities remaja atau pengembangan segala sesuatu yang positif seperti terdapat pada diri remaja (pengetahuan, sikap, perilaku, hobi, minat dan sebagainya) 2. Pengembangan resources/oportunities, yaitu jaringan dan dukungan yang diberikan kepada remaja dan program PKBR oleh semua stakeholders terkait (orang tua, teman, sekolah, organisasi remaja, pemerintah, media massa, dan sebagainya) 3. Pemberian pelayanan kedua (second chance) kepada remaja yang telah menjadi korban Triad KRR, agar sembuh dan kembali hidup normal.
Remaja memiliki dalam Pendewasaan Usia Perkawinan Dengan generasi berencana (Genre), dimana genersi/remaja pada masa transisi merencanakan kapan akan menikah dengan menunda usia perkawinan sampai minimal 20 tahun untuk perempuan dan 25 tahun untuk laki-laki, remaja menjadi contoh tauladan, sehat/tidak terkena problema seks bebas NAPZA dan HIV/AIDS, dengan perencanaan dan persiapan kehidupan berumah tangga, kapan harus hamil, berapa jarak kelahiran, dan bercita-cita untuk mewujudkan keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera, sehingga kelak menjadi keluarga yang berkualitas, dan dapat mencegah ledakan penduduk Indonesia dimasa yang akan datang.
Jangan pernahkan sia siakan masa mudamu, walaupun hanya sehari. Jauhi Free Sex, Say No to Drugs, No HIV/AIDS, and Thinking Before Action!