ANASTESI SPINAL PADA OPERASI SECTIO SECAREA DENGAN
RIWAYAT PREEKLAMPSI BERAT
(Case Report OK) Oleh: Tetra Arya Saputra Ahmad Farizan R. Lovensia Rinavi Adrin Pembimbing: dr. Hartaan! Sp.An dr. "usnita #ebora! Sp.An $%PA&'T%RAA& $L'&'$ A&%ST%S' FA$(LTAS $%#O$T%RA& (&')%RS'TAS LA*P(&+ RS(# AH*A# "A&' ,-./ 1 I. STATUS ANESTESI PASIEN A. IDENTITAS &ama : &y. 0 (mur : /- tahun 0enis $elamin : Perempuan Agama : 'slam Alamat : 1angun Re2o #iagnosa : +/P,A. Operasi : Se3tio 4aesaria 5 *O6 Operator : dr. 6ahdi! Sp.O+ Ahlianestesi : dr. "usnita #ebora!Sp.An &o. R* : ,78.99 Anamnesis : autoanamnesa
A. Ananes!s" Ke#$%an Utaa" a$ e#a%!r&an 'en(an %!pertens! 'an (#a$&oa R!)a*at" Pasien datang :e RSA" *etro dengan :eluhan mau melahir:an dengan hipertensi dan glau:oma.$eluhan disertai dengan pusing! :a:i beng:a:. Pasein hamil 7; minggu. Pasien sebelumnya peri:sa :e RS permata Hati! :emudian do:ter menyaran:an untu: di raat. A:hirnya pasien dibaa :e RSA" *etro. Setelah diraat do:ter menyaran:an untu: terminasi :ehamilan dengan S4. $emudian pasien diminta untu: puasa. R!)a*at pen*a&!t 'a%$#$" Riayat Hipertensi tida: ada Riayat Alergi tida: ada 2 Riayat Operasi sebelumnya ada! operasi glau:oma 9 tahun yang lalu Riayat asma tida: ada Riayat #* tida: ada R!)a*at pen*a&!t &e#$ar(a" Riayat hipertensi ada Riayat Asma tida: ada Riayat Alergi tida: ada B. Peer!&saan +!s!&" $eadaan umum : Tampa: Sa:it Sedang $esadaran : 4ompos mentis Te:anan #arah : .9-<..- mmhg &adi : 9- =<menit RR : ,;=<menit Suhu : 7>!; - 4 1erat 1adan : ;-:g Tinggi badan : .;- 3m Kepa#a *ata : $on2ungtiva ananemis S3lera : ':teri: ?@A *allampati s3ore : / Tiromental distan3e : > 3m Le%er $elen2ar tiroid : Pembesaran ?@A $+1 : Pembesaran ?@A 4or 3 'nspe:si : '3tus 3ordis tida: terlihat Palpasi : '3tus 3ordis teraba Per:usi : $esan redup Aus:ultasi : 10 . @10 , reguler! gallop ?@A. *urmur ?@A Paru 'nspe:si : Pergera:an :edua hemithora= simetris Palpasi : Fremitus normal Per:usi : Sonor<sonor Aus:ulasi : )esi:uler 5<5! ron:hi @<@! heezing @<@ Abdomen 'nspe:si : 3embung! simetris Palpasi : hepar dan lien tida: bisa dinilai Per:usi : tida: dila:u:an Aus:ulasi : 1( ?5A %:stremitas Atas : Hangat 5<5! edem @<@ 1aah : Hangat 5<5! edem @<@! deBormitas@<@ Stat$s o,stetr! TF( ,.3m *eman2ang! pu:a +/P,A. ?7; mingguA C. Peer!&saan Pen$n-an(" .. /eato#o(! #arah Rutin Hasil &ormal Haemoglobin .-!9 g<dl ., C .> g<dl Hemato:rit ,9!/ D 7; C /8D Leu:osit ...>--<El 7.F-- C .-.>-- <El Trombosit .;-.---<El .;-.---@ /;-.--- <El %ritrosit 7!92uta<El 7!>@ ;!F 2uta<El *asaPerdarahan ,G .G@>G *asaPembe:uan .,G 9G@.;G 4 $imia #arah Hasil &ormal AST ?S+OTA .; H,; (<L ALT ?S+PTA .> H 7- (<L (reum ,7 mg<dl .;@;- mg<dl $reatinin -!FF mg<dl -!F @ .!7 mg<dl 0. Ur!ne #en(&ap (rine leng:ap Hasil &ormal 6arna $uning 2ernih pH >!; ; C F Protein positiB &egatiB Leu:osit &egatiB &egatiB D. D!a(nosa +/P,A. hamil 7; minggu belum inpartu 0TH pres:ep 5 P%1 5 glau:oma ?ASA ''A E. In1ore' Consent Tinda:an anestesi dan operasi telah diterang:an dan dimengerti! disetu2ui! :emudian ditandatangani oleh :eluarga pasien. +. Prose'$rAnestes! Status Fisi: : ASA '' $esadaran : 4ompos mentis Airay : bernaBas spontan Te:anan #arah : .9-<..- mmhg &adi : 9- =<menit RR : ,;=<menit Suhu : 7>!; - 4 SpO, : 99D Pree'!&as! : niBedipin .- mg Tinda:an Operasi : se3tio 3aesaria 5 *O6 0enis Anestesi : Regional Anestesi Te:ni: Anestesi : Spinal 5 pasien dalam posisi dudu: tega: dan :epala menundu: #ila:u:an desinBe:si di se:itar daerah tusu:an yaitu regio vertebra lumbal /@; #ila:u:an subara3hnoid blo: dengan 2arm spinal no ,8 pada regio lumbal /@; Approa3h median 1arbotage ?5A L4S :eluar 2ernih Respirasi spontan Me'!&as! Anestesi spinal : 1upiva3ain ,- mg ?. ampulA Posisi : telentang #urante operasi : O, , liter Ca!ran Total Asupan 4airan .. $ristaloid : RL , 3olB ,. Produ: #arah : @ 4airan yang $eluar .. Perdarahan : /-- ml ,. (rin : .-- ml G. Mon!tor!n( *onitoring selama operasi ? . 2am A &adi Saat mulai anastesi : 9; =< menit Saat operasi : &adi tertinggi : .-- =<menit &adi terendah : F- =<menit Saturasi o:sigen : 9F@.-- D 6 /. Instr$&s! Post Operas! Head up 7- dera2at selama ,/ am 'nBus RL 7- tetes < menit *onitoring 2alan naBas Analgeti: :etoproBen sup 7 dd , Ta=ima= , dd. g Amlodipin .=.- mg Puasa / 2am sampai bising usus positiB Aasi te:anan darah Aasi perdarahan I. Kea'aan Pas2a Be'a% Pasien masu: '4( dengan :eadaan $eadaan umum : Tampa: Sa:it Sedang $esadaran : 4ompos mentis Te:anandarah : .89<99 mmHg &adi : F7= < menit! bernapas spontan Respirasi : .F = < menit Suhu I 7>!; 3el3ius 3. Res$e Prose'$r Anestes! &y 0! usia /- tahun dengan diagnosis +/P,A. hamil 7; minggu dengan P%1 dan glau:oma status ASA ''. Pada pasien ini dila:u:an tinda:an operasi S4 5 *O6! dila:u:an premedi:asi dengan niBedipin .- mg! :emudian pembiusan spinal anestesi dengan bupiva3aine ,- mg. &adi saat mulai anastesi 9;=<menit! saat operasi nadi tertinggi .--=<menit dan nadi terendah F-=<menit! dengan saturasi o:sigen 9F@.--D. Pada saat operasi berlangsung total 3airan yang masu: ?RLA .---33 dan total 3airan yang :eluar ?darah dan urinA ;--33 7 B. TIN3AUAN PUSTAKA Anestes! 8 Anestesi dibagi men2adi dua :elompo: yaitu anestesi umum dan anestesi lo:al. Anestesi umum adalah bentu: anestesi yang paling sering diguna:an atau dipra:te::an yang dapat disesuai:an dengan 2umlah terbesar pembedahan. Pada :asus ini anestesi yang diguna:an adalah anestesi lo:al yaitu te:ni: untu: menghilang:an atau mengurangi sensasi di bagian tubuh tertentu. Persiapan pra anestesi Persiapan pra anestesi sangat mempengaruhi :eberhasilan anestesi dan pembedahan. $un2ungan pra anestesi harus dipersiap:an dengan bai:! pada bedah ele:tiB umumnya dila:u:an .@, hari sebelumnya! sedang:an pada bedah darurat a:tu yang tersedia lebih sing:at. Adapun tu2uan :un2ungan pra anestesi adalah: - *empersiap:an mental dan Bisi: se3ara optimal. - *eren3ana:an dan memilih tehni: serta obatCobat anestesi yang sesuai dengan Bisi: dan :ehenda: pasien. - *enentu:an status Bisi: penderita dengan :lasiBi:asi ASA ?American Society of AnesthesiologyA. ASA I Pasien normal sehat! :elainan bedah terlo:alisir! tanpa :elainan Baali! bio:imiai! dan psi:iatris. Ang:a mortalitas ,D. ASA IIPasien dengan gangguan sistemi: ringan sampai dengan sedang sebagai a:ibat :elainan bedah atau proses patoBisiologis. Ang:a mortalitas .>D. ASA III Pasien dengan gangguan sistemi: berat sehingga a:tivitas harian < live style terbatas. Ang:a mortalitas 7FD. ASA I4 Pasien dengan gangguan sistemi: berat yang mengan3am 2ia! tida: selalu sembuh dengan operasi. *isal: insuBisiensi Bungsi organ! angina menetap. Ang:a mortalitas >FD. ASA 4Pasien dengan :emung:inan hidup :e3il. Tinda:an operasi hampir ta: ada harapan hidup dalam ,/ 2am! bai: dengan operasi maupun tanpa operasi. Ang:a mortalitas 9FD. 9 $lasiBi:asi ASA 2uga dipa:ai pada pembedahan darurat dengan men3antum:an tanda huruB % ?emergensiA! misal ASA ' %! ASA '' %. . Selain itu dibutuh:an 2uga pemeri:saan praoperasi anestesi yang meliputi: 1. Anamnesis a. 'dentiBi:asi pasien yang terdiri dari nama! umur! dll. b. $eluhan saat ini dan tinda:an operasi yang a:an dihadapi. 3. Riayat penya:it yang sedang<pernah diderita yang dapat men2adi penyulit anestesi seperti alergi! diabetes melitus! penya:it paru :ronis ?asma bron:hial! pneumonia! bron:hitisA! penya:it 2antung! hipertensi! dan penya:it gin2al. d. Riayat obat@obatan yang meliputi alergi obat! intoleransi obat! dan obat yang sedang diguna:an dan dapat menimbul:an intera:si dengan obat anesteti: seperti :orti:osteroid! obat antihipertensi! antidiabeti:! antibioti:! golongan aminogli:osid! dll. e. Riayat anestesi dan operasi sebelumnya yang terdiri dari tanggal! 2enis pembedahan dan anestesi! :ompli:asi dan peraatan intensiB pas3a bedah. B. Riayat :ebiasaan sehari@hari yang dapat mempengaruhi tinda:an anestesi seperti mero:o:! minum al:ohol! obat penenang! nar:oti:! dan muntah. g. Riayat :eluarga yang menderita :elainan seperti hipertensi maligna. h. Riayat berdasar:an sistem organ yang meliputi :eadaan umum! pernaBasan! :ardiovas:ular! gin2al! gastrointestinal! hematologi! neurologi! endo:rin! psi:iatri:! ortopedi dan dermatologi. i. *a:anan yang tera:hir dima:an. ,. Pemeri:saan Fisi: a. Tinggi dan berat badan. (ntu: memper:ira:an dosis obat! terapi 3airan yang diperlu:an! serta 2umlah urin selama dan sesudah pembedahan. b. Fre:uensi nadi! te:anan darah! pola dan Bre:uensi pernaBasan! serta suhu tubuh. 10 3. 0alan naBas ?airayA. 0alan naBas diperi:sa untu: mengetahui adanya trismus! :eadaan gigi geligi! adanya gigi palsu! gangguan Ble:si e:stensi leher! deviasi ortopedi dan dermatologi. Ada pula pemeri:saan mallampati! yang dinilai dari visualisasi pembu:aan mulut ma:simal dan posisi protusi lidah. Pemeri:saan mallampati sangat penting untu: menentu:an :esulitan atau tida:nya dalam mela:u:an intubasi. Penilaiannya yaitu: 1) *allampati ' : palatum molle! uvula! dinding posterior oropharyn:! tonsilla palatina dan tonsilla pharyngeal 2) *allampati '' : palatum molle! sebagian uvula! dinding posterior 3) *allampati ''': palatum molle! dasar uvula 4) *allampati '): palatum durum sa2a d. 0antung! untu: mengevaluasi :ondisi 2antung. e. Paru@paru! untu: melihat adanya dispneu! ron:i dan mengi. B. Abdomen! untu: melihat adanya distensi! massa! asites! hernia! atau tanda regurgitasi. g. %:stremitas! terutama untu: melihat adanya perBusi distal! sianosis! adanya 2ari tabuh! inBe:si :ulit! untu: melihat di tempat@tempat pungsi vena atau daerah blo: saraB regional. Pree'!&as! Anestes! Premedi:asi anestesi adalah pemberian obat sebelum anestesi. Adapun tu2uan dari premedi:asi antara lain: a. *emberi:an rasa nyaman bagi pasien! misal : diazepam. b. *enghilang:an rasa :haatir! misal : diazepam 3. *embuat amnesia! misal : diazepam! midazolam d. *emberi:an analgesia! misal pethidin e. *en3egah muntah! misal : domperidol! meto:lopropamid B. *emperlan3ar indu:si! misal : pethidin g. *engurangi 2umlah obat@obat anesthesia! misal pethidin h. *ene:an reBle:@reBle: yang tida: diingin:an! misal : sulBas atropin. i. *engurangi se:resi :elen2ar saluran naBas! misal : sulBas atropin dan 11 hiosin. Premedi:asi diberi:an berdasar atas :eadaan psi:is dan Bisiologis pasien yang ditetap:an setelah dila:u:an :un2ungan prabedah. #engan demi:ian ma:a pemilihan obat premedi:asi yang a:an diguna:an harus selalu dengan mempertimbang:an umur pasien! berat badan! status Bisi:! dera2at :e3emasan! riayat pema:aian obat anestesi sebelumnya! riayat hospitalisasi sebelumnya! riayat penggunaan obat tertentu yang berpengaruh terhadap 2alannya anestesi! per:iraan lamanya operasi! ma3am operasi! dan ren3ana anestesi yang a:an diguna:an. Sesuai dengan tu2uannya! ma:a obat@obat yang dapat diguna:an sebagai obat premedi:asi dapat digolong:an seperti di baah ini: a. &ar:oti: analgeti:! misal morBin! pethidin. b. TransJuillizer yaitu dari golongan benzodiazepin! misal diazepam dan midazolam 3. 1arbiturat! misal pentobarbital! penobarbital! se:obarbital. d. Anti:olinergi:! misal atropin dan hiosin. e. Antihistamin! misal prometazine. B. Antasida! misal gelusil g. H , reseptor antagonis! misal 3imetidine #alam :ondisi ibu dan Betus normal! dapat dila:u:an , pilihan te:ni: anestesi yaitu +eneral Anestesia dan Regional Anestesia. +A dan RA yang dila:u:an dengan terampil! hampir sama pengaruhnya terhadap bayi baru lahir. &amun demi:ian! :arena risi:o untu: ibu dan :aitannya dengan Apgar s:or yang lebih rendah dengan +A! ma:a RA untu: bedah 4esar lebih disu:ai. RA a:an memberi:an hasil neonatal terpapar lebih sedi:it obat anestesi ?terutama saat diguna:an te:ni: spinalA! memung:in:an ibu dan pasangannya 2uga dapat mengi:uti proses :elahiran bayi mere:a. Penggolongan anestesi lo:al" 12 Anestesi Lokal Struktur Kimia obat Cara emberian otensi !bat "ster Ami#e $lok Sara% Sentral $lok Sara% &e'i S(ort A)tin* +e#ium A)tin* Kokain , Klor'rokain, $en-okain, rokain, &etrakain Li#okain, rilokain, "ti#okain, $u'i.akain, +e'i.akain, /o'i.akain Lon* a)tin* &o'i)al in%iltrasi $lok ner. /e*ional i. *an*lion 'leksus s'inal e'i#ural ser.ikal torakal lumbal Sa)ral0 kau#al ANESTESI SPINAL Anestesi spinal merupa:an te:ni: anestesi regional yang bai: untu: tinda:an tinda:an bedah! obstetri:! operasi@operasi bagian baah abdomen dan e:stremitas baah. Te:ni: ini dila:u:an dengan memasu::an larutan anestesi lo:al :edalam ruang subara:hnoid paralisis temporer saraB 13 Lo&as! " L, C S. Ke$nt$n(ante&n!&anestes!sp!na# " K 1iaya relatiB murah K Perdarahan lebih ber:urang K *engurangi respon terhadap stress ?perubahan Bisiologis tubuh terhadap :erusa:an 2aringanA K $ontrol nyeri yang lebihsempurna K *enurun:an mortalitas pas3a operasi In'!&as! a. bedah abdomen bagian baah! misal: op hernia! apendi:sitis b. bedah urologi 3. bedah anggota gera: bagian baah 14 d. bedah obstetri gine:ologi e. bedahanore3talL perianal! misal: ophemoroid Kontra!n'!&as! Absolut .. $elainan pembe:uan darah ?:oagulopatiA ,. 'nBe:si daerah insersi 7. Hipovolemia berat /. Penya:it neurologis a:tiB ;. Pasien menola: Relative .. R. pembedahanutamatulangbela:ang ,. nyeripunggung 7. aspirin sebelumoperasi /. Heparin preoperasi ;. Pasien tida: :ooperatiB atau emosi tida: stabil Kop#!&as! A:ut 1. hipotensidikarenakandilatasipembuluh darahmax 2. bradi:ardi dikarenakan blok terlalu tinggi, berikan SA 15 3. Hipoventilasi berikan O 2 4. *ual muntah dikarenakan hipotensi terlalu tajam, berikan epedril 5. total spinal obat anestesi naik ke atas, berikan GA Pas3a tinda:an .. nyeritempatsunti:an ,. nyeripunggung 7. nyeri:epala 4. retensi urin dikarenakan sakral terblok pasang kateter Prose'$r a. Persiapan .. Persiapanpasien @ 'nBormed 3onsent @ Pasangmonitoru:urtanda vital @ Pre load RL<&S .; ml<:g11 ,. Alatdanobat @ Spinal nedle + ,;@,9 @ Spuit 7 33<;33<.-33 @ Lido:ain ;D hiperbari:! 1upiva3aine @ %Bedrin! SA 16 @ Petidin! :atapres! adrenalin @ Obat emergen3y b. Posisi pasien - Posisi pasien dudu: atau de:ubitus lateral. Posisi dudu: merupa:an posisi termudah. 1iasanya di:er2a:an di atas me2a operasi tanpa di pindah lagi!:arena perubahan posisi berlebihan dalam a:tu 7- menit pertama a:an menyebab:an penyebaran obat. 0i:a posisi dudu:! pasien disuruh memelu: bantal! agar posisi tulang bela:ang stabil! dan pasien membung:u: agar prosesus spinosus mudah teraba. 0i:a posisi de:ubitus lateral! ma:a beri bantal :epala! agar pasien merasa ena: dan menstabil:an tulang bela:ang. - Tentu:an tempat tusus:an. Perpotongan antara garis yang menghubung:an :edua :rista ilia:a dengan tulang punggung ialah L/ atau L/@;. (ntu: Tusu:an pada L.@, atau diaatasnya berisi:o trauma terhadap medulla spinalis. - Steril:an tempat tusu:an dengan betadin atau al3ohol - 1eri anesteti: lo:al pada tempat tusu:an. 17 - La:u:an penyunti:an 2arum spinal di tempat penusu:an pada bidang medial dengan sudut .-@7- dera2ad terhadap bidang horizontal :earah 3ranial. 0arum lumbal a:an menembus :ulit@sub:utis@lig.supraspinosum@ lig. interspinosum@lig. Blavum@ruang epidural@duramater@ruang sub ara:hnoid. $ira@:ira 2ara: :ulit@lig.Blavumdeasa M>3m. - 4abut stilet ma:a 3airan serebro spinal a:an menetes :eluar. - Pasang spuit yang berisi obat! masu::an pelan@pelan ?-!; ml<deti:A diselingi aspirasi sedi:it! untu: memasti:an posisi 2arumt etap bai:. Pos!s!'$'$& $euntungan: lebih nyata! pro3essus spinosum lebih mudah diraba! garis tengah lebih teridentiBi:asi ?gemu:A BUPI4ACAINE - Farma:odinami: : Obat menembus saraB dalam bentu: tida: terionisasi ?lipoBili:A! tetapi saat di dalam a:son terbentu: beberapa mole:ul terionisasi! dan mole:ul@mole:ul ini memblo: :anal &a5! serta men3egah pembentu:an potensial a:si. Absorpsi sistemi: anesteti: ini dapat menga:ibat:an perangsangan dan atau pene:anan sistem saraB pusat. Rangsangan pusat biasanya berupa gelisah! tremor dan menggigil! :e2ang! dii:uti depresi dan :oma! a:hirnya ter2adi henti napas. Fase depresi dapat ter2adi tanpa Base e:sitasi sebelumnya. @ Farma:o:ineti: : $e3epatan absorpsi anesteti: ini tergantung dari dosis total dan :onsentrasi obat yang diberi:an! 3ara pemberian! dan vas:ularisasi tempat pemberian! serta ada tida:nya epineBrin dalam larutan anesteti:. 1upiva3aine mempunyai aitan lambat ?sampai dengan 7- menitA tetapi mempunyai durasi :er2a yang sangat 18 pan2ang!sampai dengan F 2am bila diguna:an untu: blo: syaraB. Lama :er2a bupiva3aine lebih pan2ang se3ara nyata daripada anesteti: lo:al yang biasa diguna:an. 0uga terdapat periode analgesia yang tetap setelah :embalinya sensasi. @ %Be: samping : Penyebab utama eBe: samping :elompo: obat ini mung:in berhubungan dengan :adar plasma yang tinggi! yang dapat disebab:an oleh overdosis! in2e:si intravas:uler yang tida: disenga2a atau degradasi metaboli: yang lambat. Sistemi: : 1iasanya ber:aitan dengan sistem saraB pusat dan :ardiovas:ular seperti hipoventilasi atau apneu! hipotensi dan henti 2antung. SSP : +elisah! ansietas! pusing! tinitus! dapat ter2adi penglihatan :abur atau tremor! :emung:inan mengarah pada :e2ang. Hal ini dapat dengan 3epat dii:uti rasa mengantu: sampai tida: sadar dan henti napas. %Be: SSP lain yang mung:in timbul adalah mual! muntah! :edinginan! dan :onstri:si pupil. $ardiovas:uler : #epresi mio:ardium! penurunan 3urah 2antung! hambatan 2antung! hipotensi! bradi:ardia! aritmia ventri:uler! meliputi ta:i:ardia ventri:uler dan Bibrilasi ventri:uler! serta henti 2antung. Alergi : (rti:aria! pruritus! eritema! edema angioneureti: ?meliputi edema laringA! bersin! episode asma! dan :emung:inan ge2ala anaBila:toid ?meliputi hipotensiberatA. &eurologi: : Paralisis tung:ai! hilangnya :esadaran! paralisis pernapasan dan bradi:ardia ?spinal tinggiA! hipotensi se:under dari blo: spinal! retensi urin!in:ontinensia Be:al dan urin! hilangnya sensasi perineal dan Bungsi se:sualIanestesia persisten! parestesia! :elemahan! paralisis e:stremitas baah dan hilangnya :ontrol sBingter! sa:it :epala! sa:it punggung! meningitis septi:! meningismus! lambatnya persalinan! mening:atnya :e2adian persalinan dengan Bor3ep! atau :elumpuhan saraB :ranial :arena tra:si saraB pada :ehilangan 3airan serebrospinal. 19 Pree&#aps!a Berat (PEB) Pen(ert!an Per:ataan Ne:lampsiaO berasal dari "unani yang berarti NhalilintarO :arena ge2ala e:lampsia datang dengan mendada: dan menyebab:an suasana gaat dalam :ebidanan.
Pre@e:lampsia ialah penya:it dengan tanda@tanda :has te:anan darah tinggi ?hipertensiA! pembeng:a:an 2aringan ?edemaA! dan ditemu:annya protein dalam urin ?proteinuriaA yang timbul :arena :ehamilan. Penya:it ini umumnya ter2adi dalam triulan :e@7 :ehamilan! tetapi dapat 2uga ter2adi pada trimester :edua :ehamilan.
Sering tida: di:etahui atau diperhati:an oleh anita hamil yang bersang:utan! sehingga tanpa disadari dalam a:tu sing:at pre@e:lampsia berat bah:an dapat men2adi e:lampsia yaitu dengan tambahan ge2ala :e2ang@:e2ang dan atau :oma. $e2adian e:lampsia di negara ber:embang ber:isar antara -!7D sampai -!8D. $edatangan penderita sebagian besar dalam :eadaan pre@e:lampsia berat dan e:lampsia Et!o#o(! Apa yang men2adi penyebab pree:lampsia dan e:lampsia sampai se:arang belum di:etahui. Telah terdapat banya: teori yang men3oba menerang:an sebab penya:it tersebut! a:an tetapi tida: ada yang dapat memberi 2aaban yang memuas:an.
Teori yang se:arang dipa:ai sebagai penyebab pre@e:lampsia adalah ischemia placenta. &amun teori ini belum dapat menerang:an semua hal yang bertalian dengan penya:it ini. Pada pemeri:saan darah :ehamilan normal terdapat pening:atan angiotesin! renin dal aldosteron sebagai :ompensasi sehingga peredaran darah dan metabolisme dapat berlangsung. Pada pree:lampsia dan e:lampsia ter2adi penurunan angiotesin! renin! dan aldosteron! tetapi 2uga 20 di2umpai edema! hipertensi dan proteinurin. 1erdasar:an teori is3hemia implantasi pla3enta! bahan troBoblas a:an diserap :e dalam sir:ulasi yang dapat mening:at:an sensitiBitas terhadap angiotesin ''! renin dan aldosteron! spasme pembuluh darah arteriol dan tertahannya garam dan air. Teori is3hemia daerah implantasi plasenta didu:ung :enyataan sebagai beri:ut: a. Pre@e:lampsia dan e:lampsia lebih banya: ter2adi pada primigravida! hamil ganda dan molahidatiosa b. $e2adiannya ma:in mening:at dengan ma:in tuanya umur :ehamilan ). +e2ala penya:it ber:urang bila ter2adi :ematian 2anin Pato1!s!o#o(! Pada pree:lampsia yang berat dan e:lampsia dapat ter2adi perburu:an patologis pada se2umlah organ dan sistem yang :emung:inan dia:ibat:an oleh vasospasme dan is:emia. 6anita dengan hipertensi pada :ehamilan dapat mengalami pening:atan respon terhadap berbagai substansi endogen ?seperti prostaglandin! trombo=anA yang dapat menyebab:an vasospasme dan agregasi platelet. Penumpu:an trombus dan pendarahan dapat mempengaruhi sistem saraB pusat yang ditandai dengan sa:it :epala dan deBisit saraB lo:al dan :e2ang. &e:rosis gin2al dapat menyebab:an penurunan la2u Biltrasi glomerulus dan proteinuria. $erusa:an hepar dari ne:rosis hepatoseluler menyebab:an nyeri epigastrium dan pening:atan tes Bungsi hati. *aniBestasi terhadap :ardiovas:uler meliputi penurunan volume intravas:ular! mening:atnya 3ardia3 output dan pening:atan tahanan pembuluh periBer. Pening:atan hemolisis mi3roangiopati menyebab:an anemia dan trombositopeni. 'nBar: plasenta dan obstru:si plasenta menyebab:an pertumbuhan 2anin terhambat bah:an :ematian 2anin dalam rahim.
+a&tor R!s!&o 6anita hamil 3enderung dan mudah mengalami pree:lampsia bila mempunyai Ba:tor@Ba:tor predisposi sebagai beri:ut: .. &ulipara ,. $ehamilan ganda 21 7. (sia H ,- atau P 7; th /. Riayat pree:lampsia! e:lampsia pada :ehamilan sebelumnya ;. Riayat dalam :eluarga pernah menderita pree:lampsia >. Penya:it gin2al! hipertensi dan diabetes melitus yang sudah ada sebelum :ehamilan K#as!1!&as! a. Pree:lamsi Ringan! bila disertai :eadaan beri:ut: .A Te:anan darah ./-<9- mmHg atau lebih diu:ur pada posisi berbaring terlentang atau :enai:an diastole .; mmHg atau lebih :enai:an sistole 7- mmHg atau lebih. Penentuan te:anan darah dila:u:an minimal , :ali dengan 2ara: a:tu > 2am pada :eadaan istirahat. ,A %dema se3ara umum! :a:i! 2ari tangan! dan mu:a atau :enai:an berat badan . :g atau lebih per minggu. Penambahan berat badan ini disebab:an oleh retensi air dalam 2aringan dan :emudian baru edema nampa:! edema ini tida: hilang dengan istirahat. 7A 7A Proteinurina pada pemeri:saan urin midstream atau :ateter menun2u:an 5. atau 5, atau . gr<liter. b. Pree:lamsi 1erat .A Te:anan darah .>-<..- mmHg atau lebih pada posisi tirah baring ,A Protein uria Q; gr dalam urin ,/ 2am atau lebih dari 57 pada pemeri:saan diagnosti: setida:nya pada dua :ali pemeri:saan yang ber2ara: setida:nya / 2am. 7A Oliguria yaitu 2umlah urin :urang dari /-- 33 per ,/ 2am. /A Adanya gangguan serebral! gangguan visus! dan nyeri epigastrium. ;A Terdapat oedem paru dan sianosis. 3. %:lampsi Pada umumnya :e2angan didahului oleh memburu:nya pree:lampsia. Serangan %:lampsi dibagi men2adi / ting:at: 22 .A Ting:at aal atau aura. $eadaan ini berlangsung :ira@:ira 7- deti:. *ata penderita terbu:a tanpa melihat! :elopa: mata bergetar demi:ian pula tangannya. ,A $emudian timbul ting:atan :e2angan toni: yang berlangsung :urang lebih 7- deti:. #alam ting:atan ini seluruh otot men2adi :a:u! a2ahnya :elihatan :a:u tangan menggenggam! dan :a:i membeng:o: :e dalam. PernaBasan berhenti! mu:a mulai men2adi sianoti:! lidah dapat tergigit. 7A Stadium ini :emudian disusul oleh ting:at :e2angan :loni: yang berlangsung antara .@, menit. Spasmus toni: menghilang. Semua otot ber:ontra:si dan berulang@ulang dalam tempo yang 3epat. *ulut membu:a dan menutup dan lidah dapat tergigit lagi. 1ola mata menon2ol. #ari mulut :eluar ludah yang berbusa! mu:a menun2u::an :ongestian sianosis. Penderita men2adi tida: sadar. /A Se:arang ia memasu:i ting:at :oma. Lamanya :etida:sadaran tida: selalu sama. Se3ara perlahan@lahan penderita men2adai sadar lagi! a:an tetapi dapat ter2adi pula baha sebelum timbul serangan baru dan yang berulang! sehingga ia tetap dalam :oma.
Se2t!o Caesar!a Pen(ert!an Se3tio 3aesaria adalah lahirnya 2anin! plasenta! dan selaput :etuban melalui irisan yang dibuat pada dinding perut dan rahim! dengan membu:a dinding perut dan dinding uterus. *enurut 6i:n2osastro ?,--,A! terdapat beberapa 2enis se3tio 3aesaria yang di:enal saat ini! yaitu: .. Se3tio 3aesaria transperitonealis proBunda ,. Se3tio 3aesaria :lasi:<3orporal 7. Se3tio 3aesaria e:straperitoneal /. Se3tio 3aesaria dengan te:ni: histere:tomi Te:ni: yang saat ini lebih sering diguna:an adalah te:ni: se3tio 3aesarea transperitoneal proBunda dengan insisi di segmen baah uterus. $eunggulan te:ni: ini antara lain perdarahan a:ibat lu:a insisi tida: begitu banya:! bahaya peritonitis tida: terlalu besar! dan perut pada umumnya :uat 23 sehingga bahaya rupture uteri di masa mendatang tida: besar :arena dalam masa niBas segmen baah uterus tida: mengalami :ontra:si yang :uat seperti :orpus uteri. Hal ini menyebab:an lu:a dapat sembuh sempurna. 'ndi:asi Se3tio 4aesaria a. 'ndi:asi ibu .A #isproporsi 2anin dan panggul ,A Stenosis servi:s uteri 7A Tumor 2alan lahir yang menimbul:an obstru:si /A Pree:lamsi<hipertensi ;A 1a:at rupture uteri >A Panggul sempit 8A Perdarahan ante partum b. 'ndi:asi 2anin .A $elainan leta: Leta: lintang! leta: sungsang! leta: dahi dan leta: mu:a dengan dagu dibela:ang! dan presentasi ganda. ,A +aat 2anin 3. 'ndi:asi a:tu<proBila:sis .A Partus lama ,A Partus ma3et<tida: ma2u $ontraindi:asi a. 'nBe:si intra uterin b. 0anin mati 3. Syo:<anemi: berat yang belum diatasi d. $elainan :ongenital berat $ompli:asi se3tio 3aesaria Fa:tor@Ba:tor yang mempengaruhi morbiditas dan mortalitas pembedahan antara lain :elainan atau gangguan yang men2adi indi:asi untu: mela:u:an pembedahan! dan lama persalinan berlangsung. 1eberapa :ompli:asi yang dapat timbul antara lain sebagai beri:ut: 24 a. 'nBe:si puerperal 'nBe:si puerperal yang ter2adi bisa bersiBat ringan! seperti :enai:an suhu selama beberapa hari dalam masa niBas. $ompli:asi yang ter2adi 2uga bisa bersiBat berat! seperti peritonitis! sepsis! dan sebagainya. 'nBe:si pas3a operatiB ter2adi apabila sebelum pembedahan sudah terdapat ge2ala@ge2ala inBe:si intrapartum! atau ada Ba:tor@Ba:tor yang merupa:an predisposisi terhadap :elainan tersebut. 1ahaya inBe:si dapat diper:e3il dengan pemberian antibiot:a! namun tida: dapat dihilang:an sama se:ali. b. Perdarahan Perdarahan banya: bisa timbul a:tu pembedahan 2i:a 3abang@3abang arteria uterine i:ut terbu:a! atau :arena ter2adinya atonia uteri. 3. Suatu :ompli:asi yang baru tampa: pada :emudian hari $ompli:asi 2enis ini yaitu :emung:inan ter2adinya rupture uteri pada masa :ehamilan yang selan2utnya. Hal ini disebab:an oleh :urang :uatnya perut pada dinding uterus. d !omplikasi pada anak "enurut statistik di negara#negara dengan penga$asan antenatal dan intra natal yang baik, kematian perinatal pasca sectio caesaria berkisar antara %& dan '& 25 C. ANALISA KASUS 1erdasar:an hasil anamnesis! pemeri:saan Bisi: dan pemeri:saan penun2ang yang dila:u:an terhadap &y. 0! /- tahun! didapat:an baha pasien dengan +/P,A. hamil 7; minggu dengan P%1 dan glau:oma riayat asma ?@A! riayat alergi ?@A! riayat operasi glau:oma 9 tahun yang lalu! riayat hipertensi ?@A!riayat #* ?@A. #alam hal ini! :ami menganalisis penentuan ASA! pemedi:asi. Pemilihan 2enis anestesi! pemberian terapi 3airan durante operasi! mana2emen pas3a operatiB. .. Penent$an ASA Pada pasien ini! penentuan ASA sudah tepat! yaitu ASA ,! :arena pasien menderita penya:it sistemi: yang ringan yaitu riayat hipertensi. Hal ini sesuai dengan landasan teori sebagai beri:ut : S:ala yang paling luas adalah diguna:an untu: memper:ira:an resi:o yaitu :lasiBi:asi status Bisi: menurut ASA. Tu2uannya adalah suatu sistem untu: menilai :esehatan pasien sebelum operasi. Ameri3an So3iety oB Anesthesiologists ?ASAA mengadopsi sistem :lasiBi:asi status enam :ategori Bisi:I Ke#as Stat$s +!s!& ASA ' Pasien tida: memili:i :elainan organi: maupun sistemi: selain penya:it yang a:an dioperasi ASA '' Seorang pasien dengan penya:it sistemi: ringan sampai sedang. ASA ''' Seorang pasien dengan penya:it sistemi: berat yang belum mengan3am 2ia. ASA ') Seorang pasien dengan penya:it sistemi: berat yang mengan3am 2ia. ASA ) Penderita se:arat yang mung:in tida: bertahan dalam a:tu ,/ 2am dengan atau tanpa pembedahan! 26 :ategori ini meliputi penderita yang sebelumnya sehat! disertai dengan perdarahan yang. tida: ter:ontrol! begitu 2uga penderita usia lan2ut dengan penya:it terminal (ntu: operasi darurat! di bela:ang ang:a diberi huruB % ?emergencyA. 0. 4!s!t pre operas! 'an pree'!&as! Pada pasien ini! sebelum operasi! telah dila:u:an visit terlebih dahulu! visit pre operasi bertu2uan mengetahui :ondisi pasien meliputi airay! breathing! 3ir3ulasi! dissability! membina sambung rasa pada :eluargapasien! danmenentu:an te:ni: anestesi yang a:an dila:u:an. Hal@hal tersebut sudah dila:u:an dengan bai: pada &y. 0 Pada pasien ini dila:u:an premedi:asi dengan niBedipin .- mg bertu2uan untu: menurun:an te:anan darah :arena pada pasien ini te:anan darahnya tergolong tinggi. Pemberian niBedipin aman terhadap ibu hamil! selain untu: menurun:an te:anan darah 2uga berBungsi sebagai to:oliti:. &iBedipine ini tida: memili:i eBe: teratogeni:. 5. Pe!#!%an 3en!s Anestes! Pada pasien ini dila:u:an regional anestesi. Pemilihan anestesi regional sebagai te:ni: anestesi pada pasien ini berdasar:an pertimbangan baha pasien a:an men2alani operasi se3tion se3area sehingga pasien memerlu:an blo3:ade pada regio abdomen baah untu: mempermudah operator dalam mela:u:an operasi. Te:ni: ini umumnya sederhana! 3u:up eBe:tiB! dan mudah diguna:an. Pada pasien ini diberi:an obat anestesi bupiva3ain dimana onset :er2a bupiva3ain lebih lama ?.-@.; menitA dibanding:an lido3ain ?;@.- menitA tetapi durasi :er2anya lebih lama yaitu se:itar ?.!;@F 2amA dibanding:an lido3ain ?.@, 2amA. $e3epatan absorpsi anesteti: ini tergantung dari dosis total dan :onsentrasi obat yang diberi:an! 3ara pemberian! dan vas:ularisasi tempat pemberian! serta ada tida:nya epineBrin dalam larutan 27 anesteti:. Selain itu terdapat periode analgesia yang tetap setelah :embalinya sensasi. 6. Mana-een Ca!ran D$rante Operat!1
Pertimbangan pemberian 3airan sangat penting untu: pasien durante operasi. Perhati:an 2i:a ditemu:an pemberian 3airan yang berlebihan! namun masalah biasanya 2arang dengan pasien yang urin outputnya 3u:up. *a:a perlu dila:u:an pemantauan pada urin outputnya! 2i:a 3airan yang berlebihan diberi:an ma:a a:an menyebab:an edema paru. Per%!t$n(an Ren2ana Pe,er!an Ca!ran 11 : ;- :g Puasa : > 2am Lama operasi : . 2am Perdarahan : /-- 33 4airan yang diberi:an : RL .---33 a. Ke,$t$%an 2a!ran a!ntenan2e $nt$& pas!en 'en(an ,erat ,a'an 7 &( ,33 = ;-:g R .--33<2am ,. Pen((ant! P$asa Lama puasa = maintenan3e R > 2am = .-- 33 R >-- 33 2. 3$#a% 2a!ran se#aa operas! ,erat (stress operas!) >33 = ;- R 7-- 33< 2am 0am ' : *5SO5.<,PPR .--57--57--R 8-- 33 0am '' : *5SO5.</PPR .--57--5.;-R ;;- 33 0am ''' : *5SO5.</PPR .--57--5.;-R ;;- 33 4airan yang diberi:an pada pasien ini selama operasi : 0am ' : RL .--- 33 28 Per'ara%an se#aa operas! #arah yang disu33ion R ;;- 33 4u3i &a4l R 7 -- 33 C ,;- 33 $assa :e3il .; :assa = .-33 R .;- 33 0umlah perdarahan R /-- 33 Perdarahan R /-- 33 %1) ?8- = 11A R 8- = ;- R 7;-- 33 +rade Perdarahan /-- = .--D R ..!/D 7;-- 0i:a perdarahan .-D : diganti dengan larutan Bisiologis ?RLA 7 :ali lipat 0i:a perdarahan .;@,-D : diganti dengan :oloid se2umlah perdarahan 0i:a perdarahan P,-D : diganti dengan b se2umlah perdarahan Pada pasien ini ter2adi perdarahan sebanya: ..!/D atau /-- 33! sehingga diberi:an pemberian larutan Bisiologis ?RLA 7 :ali lipat. 8. Mana-een Pas2a Operat!1 Setelah operasi selesai! pasien dipindah:an :e ruang '4(. 'ndi:asi pasien masu: '4( adalah :egagalan atau :risis pada sistem pernaBasan! sistem hemodinami:! sistem saraB usat! sistem endo:rin dan metaboli:! sistem pembe:uan darah! overdosis obat! rea:si obat dan :era3unan! inBe:si berat atau sepsis! dan pasien post operasi besar yang memerlu:an pemantauan intensiB untu: men3egah :ompli:asi berat. Pada pasien ini indi:asi masu: '4( adalah post operasi sedang dengan glau:oma yang memerlu:an pemantauan intensiB untu: pain management. 29 Pasien berbaring dengan tetap men2aga dan memantau 2alan naBas agar tida: tersumbat! dengan pemberian o:sigen mengguna:an nasal 3anul sebanya: 7 Liter<menit! monitoring pedarahan dan dipuasa:an hingga bising usus positiB. 30 D. KESIMPULAN Penggunaan anestesi sangat penting untu: mela:u:an tinda:an medis tertentu agar tinda:an anestesi ber2alan dengan bai: sesuai dengan tu2uan anestesi diperlu:an :un2ungan praanestesi. Sebagaimana tinda:an medis lainnya! tinda:an anestesi :husunya penggunaan obat@obatan anestesi memili:i risi:o tersendiri! sehingga anestesi dalam persalinan perlu mempertimbang:an :eamanan ibu dan bayi. Pemeri:saan pra anestesi yang bai: dan teliti memung:in:an :ita mengetahui :ondisi pasien dan memper:ira:an masalah yang mung:in timbul sehingga dapat mengantisipasinya serta dapat menentu:an te:ni: anestesi yang a:an dipa:ai. Anestesi spinal memung:in:an ibu untu: tetap sadar pada saat :elahiran dan mendengar suara tangisan dari bayinya! sehingga te:ni: anestesi tersebut men2adi pilihan para ibu hamil dan do:ter. Pada ma:alah ini disa2i:an :asus anestesi spinal pada operasi se3tio 3aesarea pada anita! usia /- tahun! status Bisi: ASA '' dengan diagnosis pree:lamsia berat gravida hamil preterm. Prosedur anestesi spinal pada se3tio 3asarea dalam :asus ini tida: mengalami hambatan yang berarti bai: dari segi anestesi maupun dari tinda:an operasinya. Selama di ruang pemulihan pasien sadar penuh! hemodinami: stabil! dan tida: ter2adi hal yang memerlu:an penanganan serius. 31 DA+TAR PUSTAKA .. *organ! %dard 0r! d::. (linical Anesthesiology. ,--;.Lange. *3 +ra Hill ,. Longne3:er % #avid! d::. Anesthesiology. ,--F. *3 +ra Hill 7. Stoelting $ Robert! d::. Anesthesia and (o#)xisting *isease. ,--,. 4hur3hill Livingstone /. LatieB A Said! d::. Anestesiologi. ,-.-. 1agian Anestesiologi dan Terapi intensiB Fa:ultas $edo:teran (niversitas 'ndonesia. ;. 6illiam! d::. Obstetric. %disi ,7. ,-.-. 4uninghan F+! d:: >. Hyderally H. 4ompli3ations oB Spinal Anesthesia.The *ountsinai 0ournal oB *edi3ine.0an@*ar ,--,. 8. $atz 0! Aidinis S0. 4ompli3ations oB Spinal and %pidural Anesthesia.0 1one 0oint Surg Am.,-.-I >,:.,.9@.,,,. 32