Anda di halaman 1dari 32

ANASTESI SPINAL PADA OPERASI SECTIO SECAREA DENGAN

RIWAYAT PREEKLAMPSI BERAT


(Case Report OK)
Oleh:
Tetra Arya Saputra
Ahmad Farizan R.
Lovensia
Rinavi Adrin
Pembimbing:
dr. Hartaan! Sp.An
dr. "usnita #ebora! Sp.An
$%PA&'T%RAA& $L'&'$ A&%ST%S'
FA$(LTAS $%#O$T%RA& (&')%RS'TAS LA*P(&+
RS(# AH*A# "A&'
,-./
1
I. STATUS ANESTESI PASIEN
A. IDENTITAS
&ama : &y. 0
(mur : /- tahun
0enis $elamin : Perempuan
Agama : 'slam
Alamat : 1angun Re2o
#iagnosa : +/P,A.
Operasi : Se3tio 4aesaria 5 *O6
Operator : dr. 6ahdi! Sp.O+
Ahlianestesi : dr. "usnita #ebora!Sp.An
&o. R* : ,78.99
Anamnesis : autoanamnesa

A. Ananes!s"
Ke#$%an Utaa" a$ e#a%!r&an 'en(an %!pertens! 'an (#a$&oa
R!)a*at"
Pasien datang :e RSA" *etro dengan :eluhan mau melahir:an dengan
hipertensi dan glau:oma.$eluhan disertai dengan pusing! :a:i beng:a:.
Pasein hamil 7; minggu. Pasien sebelumnya peri:sa :e RS permata Hati!
:emudian do:ter menyaran:an untu: di raat. A:hirnya pasien dibaa :e
RSA" *etro. Setelah diraat do:ter menyaran:an untu: terminasi
:ehamilan dengan S4. $emudian pasien diminta untu: puasa.
R!)a*at pen*a&!t 'a%$#$"
Riayat Hipertensi tida: ada
Riayat Alergi tida: ada
2
Riayat Operasi sebelumnya ada! operasi glau:oma 9 tahun yang lalu
Riayat asma tida: ada
Riayat #* tida: ada
R!)a*at pen*a&!t &e#$ar(a"
Riayat hipertensi ada
Riayat Asma tida: ada
Riayat Alergi tida: ada
B. Peer!&saan +!s!&"
$eadaan umum : Tampa: Sa:it Sedang
$esadaran : 4ompos mentis
Te:anan #arah : .9-<..- mmhg
&adi : 9- =<menit
RR : ,;=<menit
Suhu : 7>!;
-
4
1erat 1adan : ;-:g
Tinggi badan : .;- 3m
Kepa#a
*ata : $on2ungtiva ananemis
S3lera : ':teri: ?@A
*allampati s3ore : /
Tiromental distan3e : > 3m
Le%er
$elen2ar tiroid : Pembesaran ?@A
$+1 : Pembesaran ?@A
4or
3
'nspe:si : '3tus 3ordis tida: terlihat
Palpasi : '3tus 3ordis teraba
Per:usi : $esan redup
Aus:ultasi : 10
.
@10
,
reguler! gallop ?@A. *urmur ?@A
Paru
'nspe:si : Pergera:an :edua hemithora= simetris
Palpasi : Fremitus normal
Per:usi : Sonor<sonor
Aus:ulasi : )esi:uler 5<5! ron:hi @<@! heezing @<@
Abdomen
'nspe:si : 3embung! simetris
Palpasi : hepar dan lien tida: bisa dinilai
Per:usi : tida: dila:u:an
Aus:ulasi : 1( ?5A
%:stremitas
Atas : Hangat 5<5! edem @<@
1aah : Hangat 5<5! edem @<@! deBormitas@<@
Stat$s o,stetr!
TF( ,.3m
*eman2ang! pu:a
+/P,A. ?7; mingguA
C. Peer!&saan Pen$n-an("
.. /eato#o(!
#arah Rutin Hasil &ormal
Haemoglobin .-!9 g<dl ., C .> g<dl
Hemato:rit ,9!/ D 7; C /8D
Leu:osit ...>--<El 7.F-- C .-.>-- <El
Trombosit .;-.---<El .;-.---@ /;-.--- <El
%ritrosit 7!92uta<El 7!>@ ;!F 2uta<El
*asaPerdarahan ,G .G@>G
*asaPembe:uan .,G 9G@.;G
4
$imia #arah Hasil &ormal
AST ?S+OTA .; H,; (<L
ALT ?S+PTA .> H 7- (<L
(reum ,7 mg<dl .;@;- mg<dl
$reatinin -!FF mg<dl -!F @ .!7 mg<dl
0. Ur!ne #en(&ap
(rine leng:ap Hasil &ormal
6arna $uning 2ernih
pH >!; ; C F
Protein positiB &egatiB
Leu:osit &egatiB &egatiB
D. D!a(nosa
+/P,A. hamil 7; minggu belum inpartu 0TH pres:ep 5 P%1 5 glau:oma
?ASA ''A
E. In1ore' Consent
Tinda:an anestesi dan operasi telah diterang:an dan dimengerti! disetu2ui!
:emudian ditandatangani oleh :eluarga pasien.
+. Prose'$rAnestes!
Status Fisi: : ASA ''
$esadaran : 4ompos mentis
Airay : bernaBas spontan
Te:anan #arah : .9-<..- mmhg
&adi : 9- =<menit
RR : ,;=<menit
Suhu : 7>!;
-
4
SpO, : 99D
Pree'!&as! : niBedipin .- mg
Tinda:an Operasi : se3tio 3aesaria 5 *O6
0enis Anestesi : Regional Anestesi
Te:ni: Anestesi : Spinal
5
pasien dalam posisi dudu: tega: dan :epala menundu:
#ila:u:an desinBe:si di se:itar daerah tusu:an yaitu regio vertebra lumbal
/@;
#ila:u:an subara3hnoid blo: dengan 2arm spinal no ,8 pada regio lumbal
/@;
Approa3h median
1arbotage ?5A
L4S :eluar 2ernih
Respirasi spontan
Me'!&as!
Anestesi spinal : 1upiva3ain ,- mg ?. ampulA
Posisi : telentang
#urante operasi : O, , liter
Ca!ran
Total Asupan 4airan
.. $ristaloid : RL , 3olB
,. Produ: #arah : @
4airan yang $eluar
.. Perdarahan : /-- ml
,. (rin : .-- ml
G. Mon!tor!n(
*onitoring selama operasi ? . 2am A
&adi
Saat mulai anastesi : 9; =< menit
Saat operasi : &adi tertinggi : .-- =<menit
&adi terendah : F- =<menit
Saturasi o:sigen : 9F@.-- D
6
/. Instr$&s! Post Operas!
Head up 7- dera2at selama ,/ am
'nBus RL 7- tetes < menit
*onitoring 2alan naBas
Analgeti: :etoproBen sup 7 dd ,
Ta=ima= , dd. g
Amlodipin .=.- mg
Puasa / 2am sampai bising usus positiB
Aasi te:anan darah
Aasi perdarahan
I. Kea'aan Pas2a Be'a%
Pasien masu: '4( dengan :eadaan
$eadaan umum : Tampa: Sa:it Sedang
$esadaran : 4ompos mentis
Te:anandarah : .89<99 mmHg
&adi : F7= < menit! bernapas spontan
Respirasi : .F = < menit
Suhu I 7>!; 3el3ius
3. Res$e Prose'$r Anestes!
&y 0! usia /- tahun dengan diagnosis +/P,A. hamil 7; minggu dengan
P%1 dan glau:oma status ASA ''. Pada pasien ini dila:u:an tinda:an
operasi S4 5 *O6! dila:u:an premedi:asi dengan niBedipin .- mg!
:emudian pembiusan spinal anestesi dengan bupiva3aine ,- mg. &adi saat
mulai anastesi 9;=<menit! saat operasi nadi tertinggi .--=<menit dan nadi
terendah F-=<menit! dengan saturasi o:sigen 9F@.--D. Pada saat operasi
berlangsung total 3airan yang masu: ?RLA .---33 dan total 3airan yang
:eluar ?darah dan urinA ;--33
7
B. TIN3AUAN PUSTAKA
Anestes!
8
Anestesi dibagi men2adi dua :elompo: yaitu anestesi umum dan anestesi
lo:al. Anestesi umum adalah bentu: anestesi yang paling sering diguna:an
atau dipra:te::an yang dapat disesuai:an dengan 2umlah terbesar
pembedahan.
Pada :asus ini anestesi yang diguna:an adalah anestesi lo:al yaitu te:ni:
untu: menghilang:an atau mengurangi sensasi di bagian tubuh tertentu.
Persiapan pra anestesi
Persiapan pra anestesi sangat mempengaruhi :eberhasilan anestesi dan
pembedahan. $un2ungan pra anestesi harus dipersiap:an dengan bai:! pada
bedah ele:tiB umumnya dila:u:an .@, hari sebelumnya! sedang:an pada
bedah darurat a:tu yang tersedia lebih sing:at. Adapun tu2uan :un2ungan
pra anestesi adalah:
- *empersiap:an mental dan Bisi: se3ara optimal.
- *eren3ana:an dan memilih tehni: serta obatCobat anestesi yang sesuai
dengan Bisi: dan :ehenda: pasien.
- *enentu:an status Bisi: penderita dengan :lasiBi:asi ASA ?American
Society of AnesthesiologyA.
ASA I Pasien normal sehat! :elainan bedah terlo:alisir! tanpa :elainan
Baali! bio:imiai! dan psi:iatris. Ang:a mortalitas ,D.
ASA IIPasien dengan gangguan sistemi: ringan sampai dengan sedang
sebagai a:ibat :elainan bedah atau proses patoBisiologis. Ang:a mortalitas
.>D.
ASA III Pasien dengan gangguan sistemi: berat sehingga a:tivitas
harian < live style terbatas. Ang:a mortalitas 7FD.
ASA I4 Pasien dengan gangguan sistemi: berat yang mengan3am 2ia!
tida: selalu sembuh dengan operasi. *isal: insuBisiensi Bungsi organ!
angina menetap. Ang:a mortalitas >FD.
ASA 4Pasien dengan :emung:inan hidup :e3il. Tinda:an operasi hampir
ta: ada harapan hidup dalam ,/ 2am! bai: dengan operasi maupun tanpa
operasi. Ang:a mortalitas 9FD.
9
$lasiBi:asi ASA 2uga dipa:ai pada pembedahan darurat dengan
men3antum:an tanda huruB % ?emergensiA! misal ASA ' %! ASA '' %.
.
Selain itu dibutuh:an 2uga pemeri:saan praoperasi anestesi yang meliputi:
1. Anamnesis
a. 'dentiBi:asi pasien yang terdiri dari nama! umur! dll.
b. $eluhan saat ini dan tinda:an operasi yang a:an dihadapi.
3. Riayat penya:it yang sedang<pernah diderita yang dapat men2adi
penyulit anestesi seperti alergi! diabetes melitus! penya:it paru :ronis
?asma bron:hial! pneumonia! bron:hitisA! penya:it 2antung! hipertensi!
dan penya:it gin2al.
d. Riayat obat@obatan yang meliputi alergi obat! intoleransi obat! dan
obat yang sedang diguna:an dan dapat menimbul:an intera:si dengan
obat anesteti: seperti :orti:osteroid! obat antihipertensi! antidiabeti:!
antibioti:! golongan aminogli:osid! dll.
e. Riayat anestesi dan operasi sebelumnya yang terdiri dari tanggal!
2enis pembedahan dan anestesi! :ompli:asi dan peraatan intensiB
pas3a bedah.
B. Riayat :ebiasaan sehari@hari yang dapat mempengaruhi tinda:an
anestesi seperti mero:o:! minum al:ohol! obat penenang! nar:oti:!
dan muntah.
g. Riayat :eluarga yang menderita :elainan seperti hipertensi maligna.
h. Riayat berdasar:an sistem organ yang meliputi :eadaan umum!
pernaBasan! :ardiovas:ular! gin2al! gastrointestinal! hematologi!
neurologi! endo:rin! psi:iatri:! ortopedi dan dermatologi.
i. *a:anan yang tera:hir dima:an.
,. Pemeri:saan Fisi:
a. Tinggi dan berat badan. (ntu: memper:ira:an dosis obat! terapi
3airan yang diperlu:an! serta 2umlah urin selama dan sesudah
pembedahan.
b. Fre:uensi nadi! te:anan darah! pola dan Bre:uensi pernaBasan! serta
suhu tubuh.
10
3. 0alan naBas ?airayA. 0alan naBas diperi:sa untu: mengetahui adanya
trismus! :eadaan gigi geligi! adanya gigi palsu! gangguan Ble:si
e:stensi leher! deviasi ortopedi dan dermatologi. Ada pula
pemeri:saan mallampati! yang dinilai dari visualisasi pembu:aan
mulut ma:simal dan posisi protusi lidah. Pemeri:saan mallampati
sangat penting untu: menentu:an :esulitan atau tida:nya dalam
mela:u:an intubasi. Penilaiannya yaitu:
1) *allampati ' : palatum molle! uvula! dinding posterior oropharyn:!
tonsilla palatina dan tonsilla pharyngeal
2) *allampati '' : palatum molle! sebagian uvula! dinding posterior
3) *allampati ''': palatum molle! dasar uvula
4) *allampati '): palatum durum sa2a
d. 0antung! untu: mengevaluasi :ondisi 2antung.
e. Paru@paru! untu: melihat adanya dispneu! ron:i dan mengi.
B. Abdomen! untu: melihat adanya distensi! massa! asites! hernia! atau
tanda regurgitasi.
g. %:stremitas! terutama untu: melihat adanya perBusi distal! sianosis!
adanya 2ari tabuh! inBe:si :ulit! untu: melihat di tempat@tempat pungsi
vena atau daerah blo: saraB regional.
Pree'!&as! Anestes!
Premedi:asi anestesi adalah pemberian obat sebelum anestesi. Adapun tu2uan
dari premedi:asi antara lain:
a. *emberi:an rasa nyaman bagi pasien! misal : diazepam.
b. *enghilang:an rasa :haatir! misal : diazepam
3. *embuat amnesia! misal : diazepam! midazolam
d. *emberi:an analgesia! misal pethidin
e. *en3egah muntah! misal : domperidol! meto:lopropamid
B. *emperlan3ar indu:si! misal : pethidin
g. *engurangi 2umlah obat@obat anesthesia! misal pethidin
h. *ene:an reBle:@reBle: yang tida: diingin:an! misal : sulBas atropin.
i. *engurangi se:resi :elen2ar saluran naBas! misal : sulBas atropin dan
11
hiosin.
Premedi:asi diberi:an berdasar atas :eadaan psi:is dan Bisiologis pasien yang
ditetap:an setelah dila:u:an :un2ungan prabedah. #engan demi:ian ma:a
pemilihan obat premedi:asi yang a:an diguna:an harus selalu dengan
mempertimbang:an umur pasien! berat badan! status Bisi:! dera2at :e3emasan!
riayat pema:aian obat anestesi sebelumnya! riayat hospitalisasi
sebelumnya! riayat penggunaan obat tertentu yang berpengaruh terhadap
2alannya anestesi! per:iraan lamanya operasi! ma3am operasi! dan ren3ana
anestesi yang a:an diguna:an.
Sesuai dengan tu2uannya! ma:a obat@obat yang dapat diguna:an sebagai obat
premedi:asi dapat digolong:an seperti di baah ini:
a. &ar:oti: analgeti:! misal morBin! pethidin.
b. TransJuillizer yaitu dari golongan benzodiazepin! misal diazepam dan
midazolam
3. 1arbiturat! misal pentobarbital! penobarbital! se:obarbital.
d. Anti:olinergi:! misal atropin dan hiosin.
e. Antihistamin! misal prometazine.
B. Antasida! misal gelusil
g. H
,
reseptor antagonis! misal 3imetidine
#alam :ondisi ibu dan Betus normal! dapat dila:u:an , pilihan te:ni: anestesi
yaitu +eneral Anestesia dan Regional Anestesia. +A dan RA yang dila:u:an
dengan terampil! hampir sama pengaruhnya terhadap bayi baru lahir. &amun
demi:ian! :arena risi:o untu: ibu dan :aitannya dengan Apgar s:or yang lebih
rendah dengan +A! ma:a RA untu: bedah 4esar lebih disu:ai. RA a:an
memberi:an hasil neonatal terpapar lebih sedi:it obat anestesi ?terutama saat
diguna:an te:ni: spinalA! memung:in:an ibu dan pasangannya 2uga dapat
mengi:uti proses :elahiran bayi mere:a.
Penggolongan anestesi lo:al"
12
Anestesi Lokal
Struktur
Kimia obat
Cara
emberian
otensi
!bat
"ster
Ami#e
$lok Sara% Sentral
$lok Sara% &e'i
S(ort A)tin*
+e#ium A)tin*
Kokain , Klor'rokain,
$en-okain, rokain, &etrakain
Li#okain, rilokain,
"ti#okain, $u'i.akain,
+e'i.akain, /o'i.akain
Lon* a)tin*
&o'i)al
in%iltrasi
$lok ner.
/e*ional i.
*an*lion
'leksus
s'inal
e'i#ural
ser.ikal
torakal
lumbal
Sa)ral0
kau#al
ANESTESI SPINAL
Anestesi spinal merupa:an te:ni: anestesi regional yang bai: untu: tinda:an
tinda:an bedah! obstetri:! operasi@operasi bagian baah abdomen dan e:stremitas
baah. Te:ni: ini dila:u:an dengan memasu::an larutan anestesi lo:al :edalam
ruang subara:hnoid paralisis temporer saraB
13
Lo&as! " L, C S.
Ke$nt$n(ante&n!&anestes!sp!na# "
K 1iaya relatiB murah
K Perdarahan lebih ber:urang
K *engurangi respon terhadap stress ?perubahan Bisiologis tubuh terhadap
:erusa:an 2aringanA
K $ontrol nyeri yang lebihsempurna
K *enurun:an mortalitas pas3a operasi
In'!&as!
a. bedah abdomen bagian baah! misal: op hernia! apendi:sitis
b. bedah urologi
3. bedah anggota gera: bagian baah
14
d. bedah obstetri gine:ologi
e. bedahanore3talL perianal! misal: ophemoroid
Kontra!n'!&as!
Absolut
.. $elainan pembe:uan darah ?:oagulopatiA
,. 'nBe:si daerah insersi
7. Hipovolemia berat
/. Penya:it neurologis a:tiB
;. Pasien menola:
Relative
.. R. pembedahanutamatulangbela:ang
,. nyeripunggung
7. aspirin sebelumoperasi
/. Heparin preoperasi
;. Pasien tida: :ooperatiB atau emosi tida: stabil
Kop#!&as!
A:ut
1. hipotensidikarenakandilatasipembuluh darahmax
2. bradi:ardi dikarenakan blok terlalu tinggi, berikan SA
15
3. Hipoventilasi berikan O
2
4. *ual muntah dikarenakan hipotensi terlalu tajam, berikan
epedril
5. total spinal obat anestesi naik ke atas, berikan GA
Pas3a tinda:an
.. nyeritempatsunti:an
,. nyeripunggung
7. nyeri:epala
4. retensi urin dikarenakan sakral terblok pasang
kateter
Prose'$r
a. Persiapan
.. Persiapanpasien
@ 'nBormed 3onsent
@ Pasangmonitoru:urtanda vital
@ Pre load RL<&S .; ml<:g11
,. Alatdanobat
@ Spinal nedle + ,;@,9
@ Spuit 7 33<;33<.-33
@ Lido:ain ;D hiperbari:! 1upiva3aine
@ %Bedrin! SA
16
@ Petidin! :atapres! adrenalin
@ Obat emergen3y
b. Posisi pasien
- Posisi pasien dudu: atau de:ubitus lateral. Posisi dudu: merupa:an posisi
termudah. 1iasanya di:er2a:an di atas me2a operasi tanpa di pindah
lagi!:arena perubahan posisi berlebihan dalam a:tu 7- menit pertama
a:an menyebab:an penyebaran obat. 0i:a posisi dudu:! pasien disuruh
memelu: bantal! agar posisi tulang bela:ang stabil! dan pasien
membung:u: agar prosesus spinosus mudah teraba. 0i:a posisi de:ubitus
lateral! ma:a beri bantal :epala! agar pasien merasa ena: dan
menstabil:an tulang bela:ang.
- Tentu:an tempat tusus:an. Perpotongan antara garis yang menghubung:an
:edua :rista ilia:a dengan tulang punggung ialah L/ atau L/@;. (ntu:
Tusu:an pada L.@, atau diaatasnya berisi:o trauma terhadap medulla
spinalis.
- Steril:an tempat tusu:an dengan betadin atau al3ohol
- 1eri anesteti: lo:al pada tempat tusu:an.
17
- La:u:an penyunti:an 2arum spinal di tempat penusu:an pada bidang
medial dengan sudut .-@7- dera2ad terhadap bidang horizontal :earah
3ranial. 0arum lumbal a:an menembus :ulit@sub:utis@lig.supraspinosum@
lig. interspinosum@lig. Blavum@ruang epidural@duramater@ruang sub
ara:hnoid. $ira@:ira 2ara: :ulit@lig.Blavumdeasa M>3m.
- 4abut stilet ma:a 3airan serebro spinal a:an menetes :eluar.
- Pasang spuit yang berisi obat! masu::an pelan@pelan ?-!; ml<deti:A
diselingi aspirasi sedi:it! untu: memasti:an posisi 2arumt etap bai:.
Pos!s!'$'$&
$euntungan: lebih nyata! pro3essus spinosum lebih mudah diraba! garis
tengah lebih teridentiBi:asi ?gemu:A
BUPI4ACAINE
- Farma:odinami: :
Obat menembus saraB dalam bentu: tida: terionisasi ?lipoBili:A! tetapi saat di
dalam a:son terbentu: beberapa mole:ul terionisasi! dan mole:ul@mole:ul ini
memblo: :anal &a5! serta men3egah pembentu:an potensial a:si. Absorpsi
sistemi: anesteti: ini dapat menga:ibat:an perangsangan dan atau pene:anan
sistem saraB pusat. Rangsangan pusat biasanya berupa gelisah! tremor dan
menggigil! :e2ang! dii:uti depresi dan :oma! a:hirnya ter2adi henti napas. Fase
depresi dapat ter2adi tanpa Base e:sitasi sebelumnya.
@ Farma:o:ineti: :
$e3epatan absorpsi anesteti: ini tergantung dari dosis total dan :onsentrasi
obat yang diberi:an! 3ara pemberian! dan vas:ularisasi tempat pemberian! serta
ada tida:nya epineBrin dalam larutan anesteti:. 1upiva3aine mempunyai aitan
lambat ?sampai dengan 7- menitA tetapi mempunyai durasi :er2a yang sangat
18
pan2ang!sampai dengan F 2am bila diguna:an untu: blo: syaraB. Lama :er2a
bupiva3aine lebih pan2ang se3ara nyata daripada anesteti: lo:al yang biasa
diguna:an. 0uga terdapat periode analgesia yang tetap setelah :embalinya
sensasi.
@ %Be: samping :
Penyebab utama eBe: samping :elompo: obat ini mung:in berhubungan
dengan :adar plasma yang tinggi! yang dapat disebab:an oleh overdosis!
in2e:si intravas:uler yang tida: disenga2a atau degradasi metaboli: yang
lambat.
Sistemi: : 1iasanya ber:aitan dengan sistem saraB pusat dan
:ardiovas:ular seperti hipoventilasi atau apneu! hipotensi dan henti 2antung.
SSP : +elisah! ansietas! pusing! tinitus! dapat ter2adi penglihatan :abur
atau tremor! :emung:inan mengarah pada :e2ang. Hal ini dapat dengan 3epat
dii:uti rasa mengantu: sampai tida: sadar dan henti napas. %Be: SSP lain yang
mung:in timbul adalah mual! muntah! :edinginan! dan :onstri:si pupil.
$ardiovas:uler : #epresi mio:ardium! penurunan 3urah 2antung!
hambatan 2antung! hipotensi! bradi:ardia! aritmia ventri:uler! meliputi
ta:i:ardia ventri:uler dan Bibrilasi ventri:uler! serta henti 2antung.
Alergi : (rti:aria! pruritus! eritema! edema angioneureti: ?meliputi edema
laringA! bersin! episode asma! dan :emung:inan ge2ala anaBila:toid ?meliputi
hipotensiberatA.
&eurologi: : Paralisis tung:ai! hilangnya :esadaran! paralisis pernapasan
dan bradi:ardia ?spinal tinggiA! hipotensi se:under dari blo: spinal! retensi
urin!in:ontinensia Be:al dan urin! hilangnya sensasi perineal dan Bungsi
se:sualIanestesia persisten! parestesia! :elemahan! paralisis e:stremitas
baah dan hilangnya :ontrol sBingter! sa:it :epala! sa:it punggung!
meningitis septi:! meningismus! lambatnya persalinan! mening:atnya :e2adian
persalinan dengan Bor3ep! atau :elumpuhan saraB :ranial :arena tra:si saraB
pada :ehilangan 3airan serebrospinal.
19
Pree&#aps!a Berat (PEB)
Pen(ert!an
Per:ataan Ne:lampsiaO berasal dari "unani yang berarti NhalilintarO :arena ge2ala
e:lampsia datang dengan mendada: dan menyebab:an suasana gaat dalam
:ebidanan.

Pre@e:lampsia ialah penya:it dengan tanda@tanda :has te:anan darah tinggi
?hipertensiA! pembeng:a:an 2aringan ?edemaA! dan ditemu:annya protein dalam
urin ?proteinuriaA yang timbul :arena :ehamilan. Penya:it ini umumnya ter2adi
dalam triulan :e@7 :ehamilan! tetapi dapat 2uga ter2adi pada trimester :edua
:ehamilan.

Sering tida: di:etahui atau diperhati:an oleh anita hamil yang
bersang:utan! sehingga tanpa disadari dalam a:tu sing:at pre@e:lampsia berat
bah:an dapat men2adi e:lampsia yaitu dengan tambahan ge2ala :e2ang@:e2ang dan
atau :oma. $e2adian e:lampsia di negara ber:embang ber:isar antara -!7D
sampai -!8D. $edatangan penderita sebagian besar dalam :eadaan pre@e:lampsia
berat dan e:lampsia
Et!o#o(!
Apa yang men2adi penyebab pree:lampsia dan e:lampsia sampai se:arang belum
di:etahui. Telah terdapat banya: teori yang men3oba menerang:an sebab
penya:it tersebut! a:an tetapi tida: ada yang dapat memberi 2aaban yang
memuas:an.

Teori yang se:arang dipa:ai sebagai penyebab pre@e:lampsia adalah ischemia
placenta. &amun teori ini belum dapat menerang:an semua hal yang bertalian
dengan penya:it ini. Pada pemeri:saan darah :ehamilan normal terdapat
pening:atan angiotesin! renin dal aldosteron sebagai :ompensasi sehingga
peredaran darah dan metabolisme dapat berlangsung. Pada pree:lampsia dan
e:lampsia ter2adi penurunan angiotesin! renin! dan aldosteron! tetapi 2uga
20
di2umpai edema! hipertensi dan proteinurin. 1erdasar:an teori is3hemia implantasi
pla3enta! bahan troBoblas a:an diserap :e dalam sir:ulasi yang dapat
mening:at:an sensitiBitas terhadap angiotesin ''! renin dan aldosteron! spasme
pembuluh darah arteriol dan tertahannya garam dan air. Teori is3hemia daerah
implantasi plasenta didu:ung :enyataan sebagai beri:ut:
a. Pre@e:lampsia dan e:lampsia lebih banya: ter2adi pada primigravida! hamil
ganda dan molahidatiosa
b. $e2adiannya ma:in mening:at dengan ma:in tuanya umur :ehamilan
). +e2ala penya:it ber:urang bila ter2adi :ematian 2anin
Pato1!s!o#o(!
Pada pree:lampsia yang berat dan e:lampsia dapat ter2adi perburu:an patologis
pada se2umlah organ dan sistem yang :emung:inan dia:ibat:an oleh vasospasme
dan is:emia. 6anita dengan hipertensi pada :ehamilan dapat mengalami
pening:atan respon terhadap berbagai substansi endogen ?seperti prostaglandin!
trombo=anA yang dapat menyebab:an vasospasme dan agregasi platelet.
Penumpu:an trombus dan pendarahan dapat mempengaruhi sistem saraB pusat
yang ditandai dengan sa:it :epala dan deBisit saraB lo:al dan :e2ang. &e:rosis
gin2al dapat menyebab:an penurunan la2u Biltrasi glomerulus dan proteinuria.
$erusa:an hepar dari ne:rosis hepatoseluler menyebab:an nyeri epigastrium dan
pening:atan tes Bungsi hati. *aniBestasi terhadap :ardiovas:uler meliputi
penurunan volume intravas:ular! mening:atnya 3ardia3 output dan pening:atan
tahanan pembuluh periBer. Pening:atan hemolisis mi3roangiopati menyebab:an
anemia dan trombositopeni. 'nBar: plasenta dan obstru:si plasenta menyebab:an
pertumbuhan 2anin terhambat bah:an :ematian 2anin dalam rahim.

+a&tor R!s!&o
6anita hamil 3enderung dan mudah mengalami pree:lampsia bila mempunyai
Ba:tor@Ba:tor predisposi sebagai beri:ut:
.. &ulipara
,. $ehamilan ganda
21
7. (sia H ,- atau P 7; th
/. Riayat pree:lampsia! e:lampsia pada :ehamilan sebelumnya
;. Riayat dalam :eluarga pernah menderita pree:lampsia
>. Penya:it gin2al! hipertensi dan diabetes melitus yang sudah ada sebelum
:ehamilan
K#as!1!&as!
a. Pree:lamsi Ringan! bila disertai :eadaan
beri:ut:
.A Te:anan darah ./-<9- mmHg atau lebih diu:ur pada posisi berbaring
terlentang atau :enai:an diastole .; mmHg atau lebih :enai:an sistole 7-
mmHg atau lebih. Penentuan te:anan darah dila:u:an minimal , :ali
dengan 2ara: a:tu > 2am pada :eadaan istirahat.
,A %dema se3ara umum! :a:i! 2ari tangan! dan mu:a atau :enai:an berat
badan . :g atau lebih per minggu. Penambahan berat badan ini disebab:an
oleh retensi air dalam 2aringan dan :emudian baru edema nampa:! edema
ini tida: hilang dengan istirahat.
7A 7A Proteinurina pada pemeri:saan urin midstream atau :ateter menun2u:an
5. atau 5, atau . gr<liter.
b. Pree:lamsi 1erat
.A Te:anan darah .>-<..- mmHg atau lebih pada posisi tirah baring
,A Protein uria Q; gr dalam urin ,/ 2am atau lebih dari 57 pada pemeri:saan
diagnosti: setida:nya pada dua :ali pemeri:saan yang ber2ara: setida:nya
/ 2am.
7A Oliguria yaitu 2umlah urin :urang dari /-- 33 per ,/ 2am.
/A Adanya gangguan serebral! gangguan visus! dan nyeri epigastrium.
;A Terdapat oedem paru dan sianosis.
3. %:lampsi
Pada umumnya :e2angan didahului oleh memburu:nya pree:lampsia.
Serangan %:lampsi dibagi men2adi / ting:at:
22
.A Ting:at aal atau aura. $eadaan ini berlangsung :ira@:ira 7- deti:. *ata
penderita terbu:a tanpa melihat! :elopa: mata bergetar demi:ian pula
tangannya.
,A $emudian timbul ting:atan :e2angan toni: yang berlangsung :urang lebih
7- deti:. #alam ting:atan ini seluruh otot men2adi :a:u! a2ahnya
:elihatan :a:u tangan menggenggam! dan :a:i membeng:o: :e dalam.
PernaBasan berhenti! mu:a mulai men2adi sianoti:! lidah dapat tergigit.
7A Stadium ini :emudian disusul oleh ting:at :e2angan :loni: yang
berlangsung antara .@, menit. Spasmus toni: menghilang. Semua otot
ber:ontra:si dan berulang@ulang dalam tempo yang 3epat. *ulut
membu:a dan menutup dan lidah dapat tergigit lagi. 1ola mata menon2ol.
#ari mulut :eluar ludah yang berbusa! mu:a menun2u::an :ongestian
sianosis. Penderita men2adi tida: sadar.
/A Se:arang ia memasu:i ting:at :oma. Lamanya :etida:sadaran tida: selalu
sama. Se3ara perlahan@lahan penderita men2adai sadar lagi! a:an tetapi
dapat ter2adi pula baha sebelum timbul serangan baru dan yang berulang!
sehingga ia tetap dalam :oma.

Se2t!o Caesar!a
Pen(ert!an
Se3tio 3aesaria adalah lahirnya 2anin! plasenta! dan selaput :etuban melalui
irisan yang dibuat pada dinding perut dan rahim! dengan membu:a dinding
perut dan dinding uterus. *enurut 6i:n2osastro ?,--,A! terdapat beberapa
2enis se3tio 3aesaria yang di:enal saat ini! yaitu:
.. Se3tio 3aesaria transperitonealis proBunda
,. Se3tio 3aesaria :lasi:<3orporal
7. Se3tio 3aesaria e:straperitoneal
/. Se3tio 3aesaria dengan te:ni: histere:tomi
Te:ni: yang saat ini lebih sering diguna:an adalah te:ni: se3tio 3aesarea
transperitoneal proBunda dengan insisi di segmen baah uterus. $eunggulan
te:ni: ini antara lain perdarahan a:ibat lu:a insisi tida: begitu banya:!
bahaya peritonitis tida: terlalu besar! dan perut pada umumnya :uat
23
sehingga bahaya rupture uteri di masa mendatang tida: besar :arena dalam
masa niBas segmen baah uterus tida: mengalami :ontra:si yang :uat
seperti :orpus uteri. Hal ini menyebab:an lu:a dapat sembuh sempurna.
'ndi:asi Se3tio 4aesaria
a. 'ndi:asi ibu
.A #isproporsi 2anin dan panggul
,A Stenosis servi:s uteri
7A Tumor 2alan lahir yang menimbul:an obstru:si
/A Pree:lamsi<hipertensi
;A 1a:at rupture uteri
>A Panggul sempit
8A Perdarahan ante partum
b. 'ndi:asi 2anin
.A $elainan leta:
Leta: lintang! leta: sungsang! leta: dahi dan leta: mu:a dengan
dagu dibela:ang! dan presentasi ganda.
,A +aat 2anin
3. 'ndi:asi a:tu<proBila:sis
.A Partus lama
,A Partus ma3et<tida: ma2u
$ontraindi:asi
a. 'nBe:si intra uterin
b. 0anin mati
3. Syo:<anemi: berat yang belum diatasi
d. $elainan :ongenital berat
$ompli:asi se3tio 3aesaria
Fa:tor@Ba:tor yang mempengaruhi morbiditas dan mortalitas pembedahan antara
lain :elainan atau gangguan yang men2adi indi:asi untu: mela:u:an
pembedahan! dan lama persalinan berlangsung. 1eberapa :ompli:asi yang dapat
timbul antara lain sebagai beri:ut:
24
a. 'nBe:si puerperal
'nBe:si puerperal yang ter2adi bisa bersiBat ringan! seperti :enai:an suhu
selama beberapa hari dalam masa niBas. $ompli:asi yang ter2adi 2uga bisa
bersiBat berat! seperti peritonitis! sepsis! dan sebagainya. 'nBe:si pas3a
operatiB ter2adi apabila sebelum pembedahan sudah terdapat ge2ala@ge2ala
inBe:si intrapartum! atau ada Ba:tor@Ba:tor yang merupa:an predisposisi
terhadap :elainan tersebut. 1ahaya inBe:si dapat diper:e3il dengan
pemberian antibiot:a! namun tida: dapat dihilang:an sama se:ali.
b. Perdarahan
Perdarahan banya: bisa timbul a:tu pembedahan 2i:a 3abang@3abang arteria
uterine i:ut terbu:a! atau :arena ter2adinya atonia uteri.
3. Suatu :ompli:asi yang baru tampa: pada :emudian hari
$ompli:asi 2enis ini yaitu :emung:inan ter2adinya rupture uteri pada masa
:ehamilan yang selan2utnya. Hal ini disebab:an oleh :urang :uatnya perut
pada dinding uterus.
d !omplikasi pada anak
"enurut statistik di negara#negara dengan penga$asan antenatal dan intra
natal yang baik, kematian perinatal pasca sectio caesaria berkisar antara
%& dan '&
25
C. ANALISA KASUS
1erdasar:an hasil anamnesis! pemeri:saan Bisi: dan pemeri:saan penun2ang yang
dila:u:an terhadap &y. 0! /- tahun! didapat:an baha pasien dengan +/P,A.
hamil 7; minggu dengan P%1 dan glau:oma riayat asma ?@A! riayat alergi ?@A!
riayat operasi glau:oma 9 tahun yang lalu! riayat hipertensi ?@A!riayat #* ?@A.
#alam hal ini! :ami menganalisis penentuan ASA! pemedi:asi. Pemilihan 2enis
anestesi! pemberian terapi 3airan durante operasi! mana2emen pas3a operatiB.
.. Penent$an ASA
Pada pasien ini! penentuan ASA sudah tepat! yaitu ASA ,! :arena pasien
menderita penya:it sistemi: yang ringan yaitu riayat hipertensi. Hal ini
sesuai dengan landasan teori sebagai beri:ut :
S:ala yang paling luas adalah diguna:an untu: memper:ira:an resi:o yaitu
:lasiBi:asi status Bisi: menurut ASA. Tu2uannya adalah suatu sistem untu:
menilai :esehatan pasien sebelum operasi. Ameri3an So3iety oB
Anesthesiologists ?ASAA mengadopsi sistem :lasiBi:asi status enam :ategori
Bisi:I
Ke#as Stat$s +!s!&
ASA '
Pasien tida: memili:i :elainan organi: maupun
sistemi: selain penya:it yang a:an dioperasi
ASA ''
Seorang pasien dengan penya:it sistemi: ringan
sampai sedang.
ASA '''
Seorang pasien dengan penya:it sistemi: berat yang
belum mengan3am 2ia.
ASA ')
Seorang pasien dengan penya:it sistemi: berat yang
mengan3am 2ia.
ASA ) Penderita se:arat yang mung:in tida: bertahan dalam
a:tu ,/ 2am dengan atau tanpa pembedahan!
26
:ategori ini meliputi penderita yang sebelumnya
sehat! disertai dengan perdarahan yang. tida:
ter:ontrol! begitu 2uga penderita usia lan2ut dengan
penya:it terminal
(ntu: operasi darurat! di bela:ang ang:a diberi huruB % ?emergencyA.
0. 4!s!t pre operas! 'an pree'!&as!
Pada pasien ini! sebelum operasi! telah dila:u:an visit terlebih dahulu! visit
pre operasi bertu2uan mengetahui :ondisi pasien meliputi airay! breathing!
3ir3ulasi! dissability! membina sambung rasa pada :eluargapasien!
danmenentu:an te:ni: anestesi yang a:an dila:u:an. Hal@hal tersebut sudah
dila:u:an dengan bai: pada &y. 0
Pada pasien ini dila:u:an premedi:asi dengan niBedipin .- mg bertu2uan
untu: menurun:an te:anan darah :arena pada pasien ini te:anan darahnya
tergolong tinggi. Pemberian niBedipin aman terhadap ibu hamil! selain untu:
menurun:an te:anan darah 2uga berBungsi sebagai to:oliti:. &iBedipine ini
tida: memili:i eBe: teratogeni:.
5. Pe!#!%an 3en!s Anestes!
Pada pasien ini dila:u:an regional anestesi. Pemilihan anestesi regional
sebagai te:ni: anestesi pada pasien ini berdasar:an pertimbangan baha
pasien a:an men2alani operasi se3tion se3area sehingga pasien memerlu:an
blo3:ade pada regio abdomen baah untu: mempermudah operator dalam
mela:u:an operasi. Te:ni: ini umumnya sederhana! 3u:up eBe:tiB! dan
mudah diguna:an. Pada pasien ini diberi:an obat anestesi bupiva3ain dimana
onset :er2a bupiva3ain lebih lama ?.-@.; menitA dibanding:an lido3ain ?;@.-
menitA tetapi durasi :er2anya lebih lama yaitu se:itar ?.!;@F 2amA
dibanding:an lido3ain ?.@, 2amA. $e3epatan absorpsi anesteti: ini tergantung
dari dosis total dan :onsentrasi obat yang diberi:an! 3ara pemberian! dan
vas:ularisasi tempat pemberian! serta ada tida:nya epineBrin dalam larutan
27
anesteti:. Selain itu terdapat periode analgesia yang tetap setelah :embalinya
sensasi.
6. Mana-een Ca!ran D$rante Operat!1

Pertimbangan pemberian 3airan sangat penting untu: pasien durante operasi.
Perhati:an 2i:a ditemu:an pemberian 3airan yang berlebihan! namun masalah
biasanya 2arang dengan pasien yang urin outputnya 3u:up. *a:a perlu
dila:u:an pemantauan pada urin outputnya! 2i:a 3airan yang berlebihan
diberi:an ma:a a:an menyebab:an edema paru.
Per%!t$n(an Ren2ana Pe,er!an Ca!ran
11 : ;- :g
Puasa : > 2am
Lama operasi : . 2am
Perdarahan : /-- 33
4airan yang diberi:an : RL .---33
a. Ke,$t$%an 2a!ran a!ntenan2e $nt$& pas!en 'en(an ,erat ,a'an
7 &(
,33 = ;-:g R .--33<2am
,. Pen((ant! P$asa
Lama puasa = maintenan3e R > 2am = .-- 33 R >-- 33
2. 3$#a% 2a!ran se#aa operas! ,erat (stress operas!)
>33 = ;- R 7-- 33< 2am
0am ' : *5SO5.<,PPR .--57--57--R 8-- 33
0am '' : *5SO5.</PPR .--57--5.;-R ;;- 33
0am ''' : *5SO5.</PPR .--57--5.;-R ;;- 33
4airan yang diberi:an pada pasien ini selama operasi :
0am ' : RL .--- 33
28
Per'ara%an se#aa operas!
#arah yang disu33ion R ;;- 33
4u3i &a4l R 7 -- 33 C
,;- 33
$assa :e3il .; :assa = .-33 R .;- 33
0umlah perdarahan R /-- 33
Perdarahan R /-- 33
%1) ?8- = 11A R 8- = ;- R 7;-- 33
+rade Perdarahan
/-- = .--D R ..!/D
7;--
0i:a perdarahan .-D : diganti dengan larutan Bisiologis ?RLA 7 :ali lipat
0i:a perdarahan .;@,-D : diganti dengan :oloid se2umlah perdarahan
0i:a perdarahan P,-D : diganti dengan b se2umlah perdarahan
Pada pasien ini ter2adi perdarahan sebanya: ..!/D atau /-- 33! sehingga
diberi:an pemberian larutan Bisiologis ?RLA 7 :ali lipat.
8. Mana-een Pas2a Operat!1
Setelah operasi selesai! pasien dipindah:an :e ruang '4(. 'ndi:asi pasien
masu: '4( adalah :egagalan atau :risis pada sistem pernaBasan! sistem
hemodinami:! sistem saraB usat! sistem endo:rin dan metaboli:! sistem
pembe:uan darah! overdosis obat! rea:si obat dan :era3unan! inBe:si berat
atau sepsis! dan pasien post operasi besar yang memerlu:an pemantauan
intensiB untu: men3egah :ompli:asi berat. Pada pasien ini indi:asi masu:
'4( adalah post operasi sedang dengan glau:oma yang memerlu:an
pemantauan intensiB untu: pain management.
29
Pasien berbaring dengan tetap men2aga dan memantau 2alan naBas agar tida:
tersumbat! dengan pemberian o:sigen mengguna:an nasal 3anul sebanya: 7
Liter<menit! monitoring pedarahan dan dipuasa:an hingga bising usus positiB.
30
D. KESIMPULAN
Penggunaan anestesi sangat penting untu: mela:u:an tinda:an medis tertentu
agar tinda:an anestesi ber2alan dengan bai: sesuai dengan tu2uan anestesi
diperlu:an :un2ungan praanestesi. Sebagaimana tinda:an medis lainnya! tinda:an
anestesi :husunya penggunaan obat@obatan anestesi memili:i risi:o tersendiri!
sehingga anestesi dalam persalinan perlu mempertimbang:an :eamanan ibu dan
bayi. Pemeri:saan pra anestesi yang bai: dan teliti memung:in:an :ita
mengetahui :ondisi pasien dan memper:ira:an masalah yang mung:in timbul
sehingga dapat mengantisipasinya serta dapat menentu:an te:ni: anestesi yang
a:an dipa:ai.
Anestesi spinal memung:in:an ibu untu: tetap sadar pada saat :elahiran dan
mendengar suara tangisan dari bayinya! sehingga te:ni: anestesi tersebut
men2adi pilihan para ibu hamil dan do:ter.
Pada ma:alah ini disa2i:an :asus anestesi spinal pada operasi se3tio 3aesarea pada
anita! usia /- tahun! status Bisi: ASA '' dengan diagnosis pree:lamsia berat
gravida hamil preterm.
Prosedur anestesi spinal pada se3tio 3asarea dalam :asus ini tida: mengalami
hambatan yang berarti bai: dari segi anestesi maupun dari tinda:an operasinya.
Selama di ruang pemulihan pasien sadar penuh! hemodinami: stabil! dan tida:
ter2adi hal yang memerlu:an penanganan serius.
31
DA+TAR PUSTAKA
.. *organ! %dard 0r! d::. (linical Anesthesiology. ,--;.Lange. *3 +ra
Hill
,. Longne3:er % #avid! d::. Anesthesiology. ,--F. *3 +ra Hill
7. Stoelting $ Robert! d::. Anesthesia and (o#)xisting *isease. ,--,.
4hur3hill Livingstone
/. LatieB A Said! d::. Anestesiologi. ,-.-. 1agian Anestesiologi dan Terapi
intensiB Fa:ultas $edo:teran (niversitas 'ndonesia.
;. 6illiam! d::. Obstetric. %disi ,7. ,-.-. 4uninghan F+! d::
>. Hyderally H. 4ompli3ations oB Spinal Anesthesia.The *ountsinai 0ournal
oB *edi3ine.0an@*ar ,--,.
8. $atz 0! Aidinis S0. 4ompli3ations oB Spinal and %pidural Anesthesia.0
1one 0oint Surg Am.,-.-I >,:.,.9@.,,,.
32

Anda mungkin juga menyukai