Anda di halaman 1dari 3

TUJUAN, BUKTI dan KERTAS KERJA AUDIT

Diposkan oleh Kem_BLoh on Jumat, 24 Juli 2009


Label: Auditing
TUJUAN AUDIT

Tujuan umum audit atas laporan keuangan adalah untuk menyatakan pendapat atas kewajaran
laporan keuangan, dalam semua hal yang material, sesuai dengan prinsip akuntansi berterima
umum diIndonesia.

Asersi Manajemen Dalam Laporan Keuangan

Asersi(Assertions) adalah pernyataan manajemen yang terkandung didalam komponen laporan
keuangan. Pernyataan tersebut dapat bersifat implisit atau eksplisit.

Asersi Manajemen Dan TUJUAN Audit

Tujuan umum audit atas laporan keuangan adalah untuk menyatakan pendapat atas kewajaran
laporan keuangan, dalam semua hal yang material, sesuai dengan prinsip akuntansi berterima
umum di Indonesia.

TUJUAN Khusus Audit

Untuk mendapatkan bukti sebagai pendukung pendapat atas laporan keuangan, auditor
merumuskan tujuan tujuan khusus audit untuk setiap rekening dalam laporan keuangan.

BUKTI Audit

Bukti audit merupakan konsep fundamental dalam auditing. Dalam SA 326.14 menyatakan
bahwa bukti audit terdiri dari data akuntansi dan semua informasi penguat yang tersedia bagi
auditor.

Tujuan Standar Pekerjaan Lapangan Ketiga

Standar pekerjaan lapangan ketiga berbunyi sebagai berikut:

Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi, pengamatan, pengajuan
pertanyaan dan konfirmasi sebagai dasar yang memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan
keuangan yang diaudit.

Standar tersebut menyebutkan empat sumber, yaitu: inspeksi, observasi, pengajuan pertanyaan,
dan konfirmasi. Sumber-sumber ini berkaitan dengan prosedur auditing menginspeksi,
mengobservasi, mengajukan pertanyaan, dan mengkonfirmasi.

Jenis-Jenis Informasi

Didepan telah dijelaskan bahwa bukti audit terdiri dari akunntansi dan informasi penguat. Pada
uraian berikut ini akan dibahas tentang delapan jenis informasi penguat yang paling penting
adalah, yaitu: (1) Bukti analitis, (2) Bukti Dokumen, (3) Konfirmasi, (4) Pernyataan tertulis.

Prosedur-Prosedur Audit

Prosedur audit merupakan tindakan-tindakan yang dilakukan atau metode dan teknik yang
digunakan oleh auditor untuk mendapatkan dan mengevaluasi bukti audit.

Jenis-Jenis Prosedur Audit

Prosedur audit yang biasa dilakukan auditor yaitu: (1) Prosedur analitis, (2) Menginspeksi, (3)
Mengkonfirmasi, (4) Mengajukan pertanyaan, (5) Menghitung, (6) Menelusur, (7) Mencocokkan
kedokumen, (8) Mengamati, (9) Melakukan ulang, serta (10) Teknik audit berbantuan komputer.

Penggolongan Prosedur Audit

Prosedur-prosedur audit biasanya diklesifikasikan berdasarkan tujuannya menjadi beberapa
kategori, yaitu: (1) Prosedur-prosedur untuk Mendapatkan Pemahaman, (2) Pengujian
Pengendalian, (3) Pengujian Substantif.

KERTAS KERJA

Pendokumentasian bukti audit diselenggarakan dalam kertas kerja. Dalam PSA No.15, kertas
kerja (SA 339.03)menyebutkan bahwa kertas kerja adalah catatan-catatan yang diselenggarakan
auditor auditor mengenai audit yang ditempuhnya , pengujian yang dilakukannya, informasi
yang diperolehnya, dan kesimpulan yang dibuatnya sehubungan dengan auditnya yang berfungsi
untuk:

Menyediakan penunjang utama bagi laporan audit
Membantu auditor dalam melaksanakan dan mensupervisi audit
Menjadi bukti bahwa audit telah dilaksanakan sesuai dengan standar auditing

Jenis-jenis KERTAS KERJA

Berbagai kertas kerja dibuat auditor selama audit berlangsung. Kertas kerja tersebut terdiri dari
1. Daftar saldo pemeriksaan
2. Daftar dan analisis
3. Memorandum dan informasi pendukung, dan
4. Jurnal penyesuaian dan reklasifikasi.

Daftar dan Analisis

Istilah kertas kerja daftar dan kertas kerja analisis bisa dipakai saling menggantikan untuk
menunjukkan kertas kerja individual yang berisi bukti-bukti yang mendukung pos-pos yang
terdapat dalam daftar saldo pemeriksaan.

Pembuatan KERTAS KERJA
Teknik penting yang harus diperhatikan dalam pembuatan kertas kerja, yaitu: (1) judul, (2)
nomor index, (3) Referensi silang, (4) Tanda pengerjaan (tick mark), (5) Tanda tangan dan
Tanggal.

Review atas KERTAS KERJA

Review atas kertas kerja dalam suatu kantor akuntan publik dilakukan pada berbagai tingkat.
Pada tahap pertama, review dilakukan oleh pengawas langsung(supervisor) dari si pembuat
kertas kerja.

Pengarsipan KERTAS KERJA

Kertas kerja biasanya diarsipkan berdasarkan dua kategori, yaitu: (1) Arsippermanen, (2) Arsip
tahun berjalan.

Pemilik dan penyimpan KERTAS KERJA

Kertas kerja adalah milik auditor, namun hak pemilikan auditor atas kertas kerja ini mendapat
kendala dari organisasi profesi si auditor sendiri.Kertas kerja disimpan auditor dan ia
bertanggungjawab untuk menjaga keamanan dan kerahasiaannya.


Untuk mengetahui dan memahami lebih lanjut mengenai materi TUJUAN, BUKTI DAN
KERTAS KERJA AUDIT silahkan download materi selengkapnya dengan mengunduhnya di
link di bawah ini.

Anda mungkin juga menyukai