Anda di halaman 1dari 28

BETON

I. Pengertian Beton
Beton adalah campuran agregat halus dan agregat kasar sebagai bahan
pengisi. Ditambah semen dan air yang digunakan sebagai bahan pengikat dan atau
menggunakan bahan tambahan. Sekarang ini penggunaan beton banyak digunakan
untuk sebagai konstruksi, misalnya jalan, jembatan, lapangan terbang, waduk,
bendungan dan lainya.Dengan melakukan analisa bahan maka dalam hal
pembuatan beton harus lebih teliti dengan berbagai macam material-material yang
digunakan dalam pembuatan tersebut, dikrenakan apabila suatu material dalam
beton itu tidak bagus maka hasil dari beton tersebut tidak akan mencapai pada
hasil yang diinginkan.Sehingga dengan diadakannya analisa bahan terhadap
material yang akan digunakan untuk pembuatan beton maka hasil dapat diperoleh
dengan baik. (Wibawa, 2!".
II. Jenis-jenis Beton
#enurut Wibawa (2!", beton mempunyai macam-macam jenis$
Beton %ingan
Beton ringan adalah beton yang dibuat dengan beban dan
kemampuan penghantaran panas yang lebih kecil dengan berat jenis
kurang dari &! kg'm(.
Beton masa
Beton masa adalah beton yang dituang dalam )olume besar, yaitu
perbandingan antara )olume dan luas permukaannya besar. Biasanya
beton masa dimensinya lebih dari * cm.
+errosemen
+errosemen adalah suatu bahan gabungan yang diperoleh dengan
cara memberikan suatu tulangan yang berupa anyaman kawat baja
sebagai pemberi kekuatan tarik dan daktilitas pada mortar semen.
&
Beton Serat (Fibre Concrete"
Beton serat adalah bahan komposit yang terdiri dari beton biasa
dan bahan lain yang berupa serat. Serat dalam beton ini ber,ungsi
mencegah retak-retak, sehingga menjadikan beton lebih daktail
daripada beton biasa.
Beton -on .asir
Beton non pasir adalah bentuk sederhana dari jenis beton ringan
yang diperoleh dengan cara menghilangkan bagian halus agregat pada
pembuatan beton. /idak adanya agregat halus dalam campuran
menghasilkan suatu sistem berupa keseragaman rongga yang
terdistribusi di dalam massa beton, serta berkurangnya berat jenis
beton.
Beton siklop
Beton siklop adalah adalah beton normal ' beton biasa, yang
menggunakan ukuran agregat yang relati, besar. 0kuran agregat kasar
mencapai 2 cm, namun proporsi agregat yang lebih besar ini
sebaiknya tidak lebih dari 2 persen agregat seluruhnya.
Beton hampa
Beton hampa adalah beton yang setelah diaduk dan dituang serta
dipadatkan sebagaimana beton biasa, air sisa reaksi disedot dengan
cara khusus, disebut )akum ()accum method". 1ir yang tertinggal
hanya air yang dipakai untuk reaksi dengan semen sehingga beton
yang diperoleh sangat kuat.
Beton #ortar
Beton mortar adalah adukan yang terdiri dari pasir, bahan perekst,
dan air. #enurut (/jokrodimulyo, &22*" membagi mortar
berdasarakan jenis bahan ikatnya menjadi empat jenis, yaitu
2
&" #ortar lumpur
#ortar lumpur dibuat dari campuran pasir, tanah liat'lumpur dan
air. .asir, tanah liat dan air tersebut dicampur sampai rata dan
mempunyai kelecekan yang cukup baik. 3umlah pasir harus diberikan
secara tepat untuk memperoleh adukan yang baik. /erlalu sedikit pasir
menghasilkan mortar yang retak retak setelah mengeras sebagai
akibat besarnya susutan pengeringan. /erlalu banyak pasir
menyebabkan adukan kurang dapatnmelekat. #ortar ini biasanya
dipakai sebagai bahan tembok atau bahan tungku api didesa.
2" #ortar kapur
#ortar kapur dibuat dari campuran pasir, kapur dan air. 4apur dan
pasir mula-mula dicampur dalam keadaan kering, kemudian
ditambahkan air. 1ir diberikan secukupnya agar diperoleh adukan
yang cukup baik ( mempunyai kelecakan baik ". Selama proses
pengerasan kapur mengalami susutan, sehingga jumlah pasir umumnya
dipakai 2 atau ( kali )olume kapur. #ortar ini biasa dipakai untuk
pembuatan tembok bata.
(" #ortar Semen
#ortar semen dibuat dari campuran pasir, semen portland dan air
dalam perbandingan campuran yang tepat. .erbandingan antara
)olume semen dan )olume pasirberkisar antara & $ 2 dan & $ * atau
lebih besar. #ortar ini kekuatannya lebih besar daripada kedua mortar
terdahulu, oleh karena itu biasa dipakai untuk tembok, pilar, kolomatau
bagian lain yang menahan beban. 4arena mortar ini rapat air maka
juga dipakaiuntuk bagian luar dan yang berada dibawah tanah. .asir
dan semen mula-mula dicampur secara kering sampai merata diatas
suatu tempat yang rata dan rapat air. 4emudian sebagian air yang
diperlukan ditambahkan kemudian diaduk lagi.
(
5" #ortar 4husus
#ortar khusus dibuat dengan menambahkan bahan khusus pada
mortar kapur dan mortar semen dengan tujuan tertentu. #ortar ringan
diperoleh dengan menambahkan asbestos fibers, jute fibers (serat
rami", butir kayu, serbuk gergajian kayu dan sebagainya. #ortar ini
digunakan untuk bahan isolasi panas atau peredam suara. Selain itu
juga ada mortar tahan api, diperoleh dengan menambahkan bubuk
bata-api dengan aluminous cement, dengan perbandingan satu
aluminous cement dan dua bubuk bata-api. #ortar ini biasanya dipakai
untuk tungku api dan sebagainya.
III. Sifat-sifat Beton
#enurut 0tomo (2!", yaitu$
a" Beton Segar
6al-hal yang berkaitan dengan si,at-si,at beton segar$
&" 4emudahan pengerjaan
Si,at ini merupakan ukuran dari tingkat kemudahan adukan untuk
diaduk, diangkut, dituang dan dipadatkan.
0nsur-unsur yang mempengaruhi si,at kemudahan pengerjaan
beton segar$
3umlah air yang dipakai dalam campuran adukan beton. #akin
banyak air yang dipakai makin sudah beton segar dikerjakan.
.enambahan semen kedalam campuran karena pasti diikuti
dengan bertambahnya air campuran untuk memperoleh nilai ,as
tetap.
7radasi campuran air pasir dan kerikil.
.emakaian butir maksimum kecil yang dipakai.
.emakaian butir-butir batuan yang bulat.
8ara pemadatan adukan beton menentukan si,at pekerjaan yang
berbeda.
5
2" .emisahan 4erikil
4ecenderungan butir-butir kerikil untuk memisahkan diri
dari campuran adukan beton disebut segregation.
4ecenderungan pemisahan kerikil ini di perbesar dengan$
a.8ampuran yang kurus (kurang semen"
b. /erlalu banyak air
c.Semakin besar butir kerikil
d. Semakin ksar permukaan kerikil
.emisahan kerikil dari adukan beton eberakibat kurang baik
terhadap betonnya setelah mengeras. 0ntuk mengurangi
kecenderungan pemisahan kerikil tersebut maka diusahakan hal-hal
sebagai berikut$
a. 1ir yang diberikan sedikit mungkin.
b. 1dukan beton jangan dijatuhkan dengan ketinggian terlalu
besar.
c. 8ara pengangkutan, penuanagan maupun pemadatan harus
mengikuti cara-cara yang betul.
(" .emisahan air
4ecenderungan air campuran untuk naik keatas
(memisahkan diri" pada beton segar yang baru saja dipadatkan
disebut bleeding.
.emisahan air dapat dikurangi dengan cara-cara berikut$
a. #emberi lebih banyak semen
b. #enggunakan air sedikit mungkin
c. #enggunakan pasir lebih banyak.
9
b" Beton 4eras
Si,at mekanis beton keras diklasi,ikasikan$
&. Si,at jangka pendek atau sesaat, yang terdiri dari$
a. 4ekuatan tekan
4uat tekan beton dipengaruhi oleh$
&. .erbandingan air semen dan tingkat pemadatannya. 3enis
semen dsan kualitasnya (mempengaruhi kekuatan rat-rata
dan kuatbatas beton".
2. 3enis an lekak lekuk bidang permukaan agregat.
(. 0mur (pada keadaan normal kekkuatan bertambah sesuai
dengan umurnya".
5. Suhu (kecepatan pengersan beton bertambah dengan
bertambahnya suhu".
9. :,isiensi dan perawatan
b. 4ekuatan tarik
4ekuatan tarik beton berkisar seperdelapan belas kuat
desak pada waktu umurnya masih muda dan berkisar
seperduapuluh sesudahnya.
4uat tarik merupakan bagian penting didalam menahan
retak-retak akibat perubahan kadar air dan suhu.
c. 4ekuatan geser
Di dalam praktek, geser dalam beton selalu diikui oleh
desak dan tarik oleh lenturan dan bahkan didalam pengujian tidak
mungkin menghilangkan elemen lentur.
2. Si,at 3angka .anjang, yang terdiri dari$
a. %angkak
%angkak adalah penambahan terhadap waktu akibat
beton yang bekerja.
*
+aktor-,aktor yang mempengaruhi rangkak adalah
&. kekuatan (rangkak dikurangi bila kenaikan kekuatan
semakin besar"
2. perbandinagan campuran (bila ,as dan )olume pasta
semen berkurang, maka rangkak berkurang".
(. semen
5. agregat (rangkak bertambha bil agregat makin halus".
9. perawatan.
*. umur (kecepa;tan rangkak berkurang sejalan dengan
umur beton".
b. Susut
Susut adalah berkurangnya )olume elemen beton
jika terjadi kehilangan uap air karena penguapan.
+aktor-,aktor yang mempengaruhi besarnya susut adalah
&. agregat (sebagai penahan susut pasta semen".
2. ,aktor air semen (semakin besar ,as semakin besar
pula e,ek susut".
(. ukuran elemen beton (kelajuan dan besarnya susut
akan berkurang bila )olume elemen betonnya
semakin besar".
5. kondisi lingkungan.
9. banyaknya penulangan.
*. bahan tambahan.
IV. Kelebihan dan Kekurangan Beton
a. 4elebihan Beton
4elebihan beton dibandingkan dengan bahan bangunan lain adalah$
&. 6arga relati, murah karena menggunakan baha-bahan dasar dari bahan
lokal.
2. beton termasuk bahan haus dan tahan terhadap kebakaran, sehinnga
biaya. perawatan termasuk rendah.
<
(. beton termasuk bahan yang berkekuatan tinggi, serta mempunyai si,at
tahan terhadap pengkaratan'pembusukan oleh kondisi alam.
5. ukuran lebih kecil jika dibandingkan dengan pasangan batu.
9. beton segar dapat dengan mudah diangkut maupun dicetak dalam
bentuk apapun dan ukuran seberapapun tergantung keiginan.
b. 4ekurangan Beton
4ekurangan beton dibandingkan dengan bahan bangunan lain
adalah$
&. Beton mempunyai kuat tarik yang rendah sehingga mudah retak, oleh
karena itu diperlukan baja tulangan untuk menahannya.
2. beton segar mengerut saat pengeringan dan beton keras mengembang
jika basah sehingga dilatasi (construction joint) perlu diadakan pada
beton yang berdimensi besar untuk memberi tempat bagi susut
pengerasan dan pengembangan beton.
(. beton dapat mengembang dan menyusut bila terjadi perubahan suhu,
sehingga perlu diatasi untuk mencegah terjadinya retak-retak akibat
perubahan suhu.
5. beton sulit untuk kedap air secara sempurna, sehingga selalu dapat
dimasuki air dan air yang membawa garam dapat merusak beton.
9. beton bersi,at getas sehingga harus dihitung dan didetail secara
seksama agar setelah dikombinasikan dengan baja tulangan menjadi
bersi,at detail.
V. Kuat Tekan Beton
#enurut S4 S-= # - &5 -&2!2 - : kuat tekan beton adalah besarnya beban
per satuan luas yang menyebabkan benda uji beton hancur bila dibebani gaya
tekan tertentu, yang dihasilkan oleh mesin tekan.
Sedangkan menurut #ulyono (2*" mengemukakan bahwa kuat tekan
beton mengidenti,ikasikan mutu sebuah struktur di mana semakin tinggi tingkat
!
kekuatan struktur yang dikehendaki, maka semakin tinggi pula mutu beton yang
dihasilkan.
-ilai kuat tekan beton dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut $
f! " P#$
Dimana $
,>c ? 4uat /ekan Beton (#pa"
. ? Beban runtuh'gaya tekan (4-"
1 ? @uas .enampang benda uji (cm2"
4uat /ekan beton biasanya di uji pada hari-hari tertentu, selanjutnya
untuk menentukan kuat tekan dan umur beton digunakan rumus regresi sebagai
berikut$
Y = a + b * Ln.x
Dimana$
y ? 4uat /ekan Beton (#pa"
A ? umur beton (6ari"
%. &aktor $ir Se'en (&$S)
+aktor 1ir Semen adalah perbandingan antara berat air dan berat semen
dalam campuran adukan beton. Secara umum diketahui bahwa semakin tinggi
nilai +1S, maka semakin rendah mutu'kekuatan beton. -ilai +1S yang rendah di
tambah dengan kekuatan agregat yang baik dipercaya dapat meningkatkan mutu
beton. /api nilai +1S yang terlalu rendah dapat mengurangi kemudahan
pekerjaan pada beton itu sendiri.
6ubungan +1S dengan 4uat /ekan Beton
/eori +eret, &!2* (Neville,1975" mengemukakan suatu rumusan umum
hubungan matematis antara kuat tekan beton dengan )olume 1bsolut semen,
udara dan air sebagai berikut $
s " K (! # ! * e * a )
+
2
Dimana $
S ? 4uat tekan beton
4 ? 4onstanta
c ? Bolume 1bsolut semen
e ? Bolume absolut air
a ? Bolume absolut udara
/eori 1brams, &2&2 (Neville, 1975" mengemukakan teorinya yang
terkenal dengan nama $bra',s la-. /eori ini dijabarkan dalam bentuk matematis
sebagai berikut $
&, ! " ($ # B
%./
) .-#!
Dimana $
,>c ? 4uat tekan beton (kg'cm2"
1 ? 4onstanta empirik biasanyan diambil 2!5
B ? 4onstanta yang tergantung pada jenis semen dan biasa diambil 5
w'c ? +aktor air semen
Dalam praktek untuk mengatasi kesulitan pekerjaan karena rendahnya
nilai +1S maka digunakan bahan tambah CAdmiture ConcreteD yang bersi,at
menambah keenceran C!lasticit" !lasticili#er AdmitureD.
a" +aktor yang #empengaruhi 4uat /ekan Beton
#enurut 0tomo (2!" ,aktor-,aktor yang mempengaruhi kuat
tekan beton adalah$
&. pengaruh cuaca buruk berupa pengembangan dan penyusutan yang
diakibatkan oleh petrgantian panas dan dingin.
2. daya perusak kimiawi, seperti air laut (garam", asam sul,at, alkali,
limbah, dan lain-lain.
(. daya tahan terhadap haus (abrasi" yang disebabkan oleh gesekan
orang berjalan kaki, lalu lintas, gerakan ombak, dan lain-lain
&
#enurut Bahsuan (22" 1da beberapa ,aktor yang
mempengaruhi kuat tekan beton, yaitu $
&. Bahan-bahan penyusutan beton $ air, semen, agregat, admiture,
bahan tambahan.
2. #etode pencampuran $ penentuan proporsi bahan, pengadukan,
pengeceron, pemadatan
(. .erawatan $ .embasahan'perendaman, suhu dan waktu.
5. 4eadaan pada saat pengecoran dilaksanakan, yang terutama
dipengaruhi oleh lingkungan setempat.
b" Eat-Fat yang dapat #engurangi 4ekuatan /ekan Beton
Ditinjau dari aksinya, Fat-Fat yang berpengaruh buruk tersebut
pada beton dibedakan menjadi ( macam, yaitu$
&. Eat yang menggangu proses hidrasi semen.
2. Eat yang melapisi agregat sehingga mnganggu terbentuknya lekatan
yang baik antara agregat dan pasta semen.
(. butiran-butiran yang kurang tahn cuaca, yang bersi,at lemah dan
menimbulkan reaksi kimia antar agregat dan pasta semen.
Eat-Fat ini dapat berupa kandungan organik, lempung, atau
bahan-bahan halus lainnya, misalnya silt atau debu pecahan batu, garam,
shale lempung kayu, arang, pyrites (tanah tambang yang mengandung
belerang", dan lain-,lain.
Berikut ini berbagai macam Fat yang dapat mengurangi kuat
tekan beton dan kadar konsentrasinya dalam campuran seperti yang
tercantum dalam tabel berikut.
/abel. Eat-Fat yang dapat mengurangi kekuatan
&&
c" .erbandingan 4uat /ekan Beton Silinder dan 4ubus
4uat beton yang diperoleh dari benda uji silinder berbeda dengan
kuat beton yang diperoleh dari benda uji kubus. 1da beberapa re,erensi
yang memberikan hubungan antara kuat tekan silinder dengan kuat tekan
kubus.
&. #enurut 1.#. -e)ille, C.roperties o, 8oncreteD, (
rd
:dition, .itman
.ublishing, @ondon, &2!&.
4uat
tekan
silinder
(#.a"
<,

&9,9

2,

25,9

2<,

(5,9

(<,

5&,9

59,

9&,9
4uat
tekan
kubus
(#.a"
2,2
&
2,&
(
25,*
2
2!,&
*
22,*
<
(<,&

(2,(
*
5(,*
!
5*,!
!
9(,*9
%atio
silinder
' kubus
,<
*
,<< ,!& ,!< ,2& ,2( ,25 ,29 ,2* ,2*
2. #enurut =SG Standard (!2(H&2<< (:"
4andungan unsur kimiawi 4onsentrasi maksimum ppm
8lorida, 8l $
- beton pratekan
- beton bertulangan
9 ppm
&. ppm
&. ppm
Sul,at, SG
5
* ppm
1lkali, -a
2
G I ,*9! 4
2
G" 9. ppm
/otal solids 9(.& ppm
&2
4uat
tekan
silinder
(#.a"
2, 5, *, !, &, &2, &*, 2, 29, (, (9, 5, 59, 9,
4uat
tekan
kubus
(#.a"
2,9 9, <,9 &, &2,9 &9, 2, 29, (, (9, 5, 59, 9, 99,
%atio
silinder '
kubus
,! ,! ,! ,! ,! ,! ,! ,! ,!( ,!* ,!! ,!2 ,2 ,2&
(. #enurut BS.&!!&
%asio kubus ' silinder ? &,29 untuk semua kelas mutu. Di samping
itu, kadang-kadang dipakai juga benda uji silinder yang memiliki
diameter yang berbeda dengan standar, namun perbandingan antara
diameter dengan tingginya tetap diusahakan &$2. Benda uji dengan
diameter lebih kecil seringkali digunakan untuk pengujian beton dengan
kuat tekan yang sangat tinggi (di atas 9 #.a" supaya kapasitas alat uji
yang dibutuhkan tidak terlalu besar. 4orelasi kuat tekan untuk masing-
masing dimensi benda uji dapat dilihat pada tabel di bawah ini (%e,
C8oncrete #anualD, 0nited States Bureau o, %eclamation, <
th
:dition,
&2*(".
0kuran silinder
(mm"
9 A & <9 A &9 &9 A (
2 A
5
( A
*
59 A
2
* A
&2
2 A
&!
4uat tekan relati, &,2 &,* &, ,2* ,2& ,!* ,!5 ,!2
d" Bahan /ambahan
&(
Bahan /ambah 4imia
#enurut 1S/# 8.525 (&229$ .295" dan .edoman Beton &2!2
S4B= .&.5.9(.&2!2 (0lasan .edoman Beton &2!2$22" dibedakan menjadi
< tipe bahan tambah yaitu 1 Cwater-reducing 1dmiAturesD, B Cretarding
1dmiAturesD, 8 Caccelerating 1dmiAturesD, D Cwater reducing and
retarding 1dmiAturesD, : Cwater reducing and accelerating
1dmiAturesD, + Cwater reducing, high range 1dmiAturesD, 7 Cwater
reducing, high range retarding 1dmiAturesD,
Bahan /ambah #ineral
1bu terbang batubara
Slag
Silika ,ume
.enghalus gradasi
4euntungan penggunaan bahan tambah mineral $
&. memperbaiki kinerja workability
2. mengurangi panas hidrasi
(. mengurangi biaya pengerjaan beton
5. mempertinggi daya tahan terhadap serangan sul,at dan reaksi
alkali-silika, mempertinggi usia, kekuatan tekan, dan keawetan
beton
9. mengurangi penyusutan dan mengurangi porositas dan daya
serap air dalam beton.
Bahan /ambah @ainnya
&5
&. air etraining
2. beton tanpa slump
(. polimer
5. bahan pembantu untuk mengeraskan permukaan beton
($ardener concrete)
9. bahan pembantu kedap air (%ater &roofing)
*. bahan tambah pemberi warna
<. bahan tambah untuk memperkuat ikatan beton lama dengan
beton baru (bonding agent for concrete)
$lasan Penggunaan Bahan Ta'bahan $
memodi,ikasi beton segar, mortar dan grouting
&. menambah si,at kemudahan pengerjaan tanpa menambah atau
mengurangi kandungan air dengan si,at pengerjaan sama.
2. menghambat atau mempercepat waktu pengikatan awal dari
campuran beton.
(. mengurangi ataun mencegah perubahan )olume.
5. mengurangi segregasi.
9. meningkatkan si,at penetrasi dan pemompaan beton segar.
*. mengurangi kehilangan nilai slump
memodi,ikasi beton keras, mortar dan grouting
&. mengurangi ekolusi panas selama pengerasan awal (beton muda".
&9
2. mempercepat laju pengembangan kekutan beton pada umur muda.
(. menambah kekuatan beton (kuat tekan, kuat lentur atau kuat geser
dari beton".
5. menambah si,at keawetan beton.
9. mengurangi kapilaritas dari air dan mengurangi si,at
permeabilitas.
*. menghasilkan struktur beton yang baik dan menambah kekuatan
ikatan beton bertulang.
<. mencegah korosi yang terjadi pada baja.
!. menghasilkan warana tertentu pada beton atau mortar.
VI. E0aluasi Pekerjaan Beton
4ekuatan yang diproduksi dilapangan mempunyai kecenderungan
untuk ber)ariasi dari adukan ke adukan. Besarnya )ariasi tergantung pada
berbagai ,aktor, antara lain$
&. )ariasi mutu bahan dari satu adukan ke adukan berikutnya.
2. )ariasi cara adukan.
(. stabilitas pekerja.
#enurut isi buku D.erencanaan 8ampuran dan .engendalian #utu
BetonD (&225", bahwa beton yang memenuhi syarat (mutunya tercapai" jika
memenuhi persyaratan berikut$
a. nilai rata-rata dari semua pasangan hasil uji (yang masing-masing
pasangan terdiri dari empat hasil uji kuat tekan beton" tidak kurang dari
(,c> I ,!2 Sc".
b. /idak satupun dari hasil uji tekan (rata-rata dari dua silinder" kurang dari
,!9 ,c>.
&*
3ika salah satu dari dua persyaratan tersebut tidak terpenuhi, maka
selain memperbaiki adukan beton berikutnya harus diambil langkah-langkah
untuk meningkatkan kuat tekan rata-rata betonnya.
Sedangkan bila kedua persyaratan tidak terpenuhi, maka selian
memperbaiki adukan beton berikutnya harus pula diambil langkah-langkah
untuk memastikan bahwa daya dukung struktur beton yang sudah dibuat
masih tidak membahayakan terhadap beban yang akan ditahan.
@angkah-langkah itu antara lain$
a. 1nalisis ulang struktur berdasrakan kuat tekan beton sesungguhnya
(actual).
b. 0ji yang merusak (non desructi)e test", misalnya dengan Schmidt
%ebound 6ammer (6amer test". .ull out test, 0ltrasonic .ulse Belocity
test, atau Semy Destructi)e test, yaitu uji bior inti, dan sebagainya.
#etode 8ore Drill
!emeri'saan (uat )e'an dengan Cara !engambilan *eton +nti
&<
#etoda core drill adalah suatu metoda pengambilan sampel beton
pada suatu struktur bangunan. Sampel yang diambil (bentuk silinder"
selanjutnya dibawa ke laboratorium untuk dilakukan pengujian seperti
4uat tekan, 4arbonasi dan .ullout test. .engujian kuat tekan (1S/# 8-
(2" dari sampel tersebut diatas biasanya lebih dikenal dengan pengujian
CBeton =ntiD. 1lat uji yang digunakan adalah mesin tekan dengan kapasitas
dari 2 k- sampai dengan ( k-.
0ji core drill atau bor inti ialah cara uji beton keras dengan cara
mengambil contoh silinder beton dari daerah yang kuat tekannya
diragukan. .engambilan contoh dilakukan dengan alat bor yang mata
bornya berupa CpipaD dari intan, sehingga diperoleh contoh beton berupa
silinder.
Silinder beton yang diperoleh tergantung ukuran diameter mata-
bornya, umumnya antara 9 mm sampai &9 mm. -amun sebaiknya
diameter silinder tidak kurang dari ( kali ukuran maksimum agregat
betonnya.
3ika uji bor inti dipilih maka beberapa hal yang perlu diperhatikan
(S4 S-=-*&-&22-("$ (&" 0mur beton minimal &5 hari. (2" .engambilan
contoh silinder beton dilakukan di daerah yang kuat tekannya diragukan,
biasanya berdasarkan data hasil uji contoh beton dari masing-masing
bagian struktur. Dari satu daerah beton diambil satu titik pengambilan
contoh. ((" Dari satu pengambilan contoh (daerah beton yang diragukan
mutunya" diambil ( titik pengeboran. .engeboran harus ditempat yang
tidak membahayakan struktur, misalnya jangan dekat sambungan
tulangan, momen maksimum, dan tulangan utama. (5" .engeboran harus
tegak lurus dengan permukaan beton. (9" @ubang bekas pengeboran harus
segera diisi dengan beton yang mutunya minimal sama.
Bila beton yang diambil berada dalam kondisi kering selama masa
layannya, benda uji silinder beton (hasil bor inti" harus diuji dalam kondisi
kering. Bila beton yang diambil berada dalam kondisi sangat basah selama
&!
masa layannya, maka silinder harus direndam dahulu minimal 5 jam dan
diuji dalam kondisi basah.
4uat tekan beton pada titik pengambilan contoh (daerah beton
yang diragukan" dapat dinyatakan tidak membahayakan jika kuat tekan (
silinder beton (minimum ( silinder beton" yang diambil dari daerah beton
tersebut memenuhi 2(dua" persyaratan sebagai berikt$ (&" 4uat tekan rata-
rata dari ( silinder betonnya tidak kurang dari ,!9 ,c> (2" 4uat tekan
masing-masing silinder betonnya tidak kurang dari ,<9 ,c> (%onynedia,
2&".
#etode 6ummer /est
#enurut 4elana (2!" 6ummer test yaitu suatu alat pemeriksaan
mutu beton tanpa merusak beton. Disamping itu dengan menggunakan
metode ini akan diperoleh cukup banyak data dalam waktu yang relati,
singkat dengan biaya yang murah.
#etode pengujian ini dilakukan dengan memberikan beban intact
(tumbukan" pada permukaan beton dengan menggunakan suatu massa
&2
yang diakti,kan dengan menggunakan energi yang besarnya tertentu. 3arak
pantulan yang timbul dari massa tersebut pada saat terjadi tumbukan
dengan permukaan beton benda uji dapat memberikan indikasi kekerasan
juga setelah dikalibrasi, dapat memberikan pengujian ini adalah jenis
J6ammerJ.
1lat ini sangat berguna untuk mengetahui keseragaman material
beton pada struktur. 4arena kesederhanaannya, pengujian dengan
menggunakan alat ini sangat cepat, sehingga dapat mencakup area
pengujian yang luas dalam waktu yang singkat. 1lat ini sangat peka
terhadap )ariasi yang ada pada permukaan beton, misalnya
keberadaan partikel batu pada bagian-bagian tertentu dekat permukaan.
Gleh karena itu, diperlukan pengambilan beberapa kali pengukuran
disekitar setiap lokasi pengukuran, yang hasilnya kemudian dirata-ratakan
British Standards (BS" mengisyaratkan pengambilan antara 2 - 29 kali
pengukuran untuk setiap daerah pengujian seluas maksimum ( mm
2
.
a" 4elebihan dan kekurangan 6ummer test, antara lain$
4elebihan
&. #urah
2. .engukuran bisa dilakukan dengan cepat
(. .raktis (mudah digunakan".
5. /idak merusak
4ekurangan
&. 6asil pengujian dipengaruhi oleh kerataan permukaan,
kelembaban beton, si,atsi,at dan jenis agregat kasar, derajad
karbonisasi dan umur beton. Gleh karena itu perlu diingat
bahwa beton yang akan diuji haruslah dari jenis dan kondisi
yang sama.
2. Sulit mengkalibrasi hasil pengujian.
(. /ingkat keandalannya rendah.
5. 6anya memberikan in,ormasi mengenai karakteristik beton
pada permukaan kalibrasi.
2
Seperti yang disebutkan sebelumnya, banyak sekali )ariabel
yang berpengaruh terhadap hasil pengukuran dengan menggunakan
peralatan hummer. Gleh karena itu sangat sulit untuk mendapatkan
diagram kalibrasi yang bersi,at umum yang dapat menghubungkan
parameter tegangan beton sebagai ,ungsi dari pada jumlah skala
pemantulan hummer dan dapat diaplikasikan untuk
sembarang beton.
3adi dengan kata lain diagram kalibrasi sebaiknya berbeda
untuk setiap jenis campuran beton yang berbeda. Gleh karena itu
setiap jenis beton yang berbeda, perlu diturunkan diagram kalibrasi
tersebut perlu dilakukan pengujian tekan sample hasil coring untuk
setiap jenis beton yang berbeda dari struktur yang sedang ditinjau.
6asil uji coring tersebut kemudian dijadikan sebagai
konstanta untuk mengkalibrasikan bacaan yang didapat dari
peralatan hummer tersebut. .erlu diberi catatan disini bahwa
penggunaan diagram kalibrasi yang dibuat oleh produsen alat uji
hummer sebagainya dihindarkan, karena diagram kalibrasi tersebut
diturunkan atas dasar pengujian beton dengan jenis dan ukuran
agregat tertentu, bentuk benda uji yang tertentu dan kondisii test
yang tertentu.

b" .ersiapan dan /ata 8ara .engujian
/itik test untuk kolom diambil sebanyak 9 (lima" titik, masing-
masing titik test terdiri dari ! (delapan" titik tembak, untuk balok
diambil sebanyak ( (tiga" titik test, masing-masing titik terdiri dari 9
(lima" titik tembak sedang pelat lantai diambil sebanyak 9 (lima" titik
test masing-masing terdiri dari 9 (lima" titik tembak.
/ata 8ara .engujian
2&
&. Sentuhan ujung plunger yang terdapat pada ujung alat
hummer test pada titik-titik yang akan ditembak dengan
memegang hummer sedemikian rupa dengan arah tegak lurus
atau miring bidang permukaan beton yang akan ditest.
2. .lunger ditekan secara periahan-lahan pada titik tembak
dengan tetap menjaga kestabilan arah dari alat hummer.
.ada saat ujung plunger akan lenyap masuk kesarangnya
akan terjadi tembakan oleh plunger terhadap beton, dan tekan
tombol yang terdapat dekat pangkal hammer.
(. @akukan pengetesan terhadap masing-masing titik tembak
yang telah ditetapkan semula dengan cara yang sama.
5. /arik garis )ertikal dari nilai pantul yang dibaca pada gra,ik
& yaitu hubungan antara nilai pantul dengan kekuatan tekan
beton yang terdapat pada alat hummer sehingga memotong
kur)a yang sesuai dengan sudut tembak hummer.
9. Besar kekuatan tekan beton yang ditest dapat dibaca pada
sumbu )ertikal yaitu hasil perpotongan garis horiFontal
dengan sumbu )ertikal.
.enentuan jumlah pengujian yang dibutuhkan ditentukan oleh$
&. /ingkat akurasi yang ditentukan (hubungannya dengan
statistik".
2. /ingkat kesulitan pengujian'pengambilan sample.
(. Biaya yang dibutuhkan.
5. /ingkat kerusakan.
#ethode 6ammer /est
&. .engujian jenis ini dilakukan pada pengujian-pengujian
setempat dan bersi,at tidak merusak struktur. Dapat digunakan
dengan mudah (praktis", pengukuran dapat dilakukan dengan
22
cepat dengan memperoleh data yang cukup banyak dan biaya
murah.
2. Beton yang diuji haruslah dari jenis dan kondisi yang sama
karena hasil pengujian dipengaruhi oleh kerataan permukaan,
kelembaman beton, si,at dan jenis agregat kasar, drajad
kombinasi dan umur beton.
(. /ingkat keandalan rendah, sulit mengkalibrasi hasil pengujian
dan si,atnya hanya memberikan in,ormasi mengenai
karakteristik teton pada permukaan
Schmidt 6ammer adalah salah satu bentuk pengujian yang
bersi,at tidak merusak (non destructi)e test" yang paling banyak
digunakan. .ada umumnya untuk menguji kekuatan elemen
struktur yang terpasang atau beton pracetak digunakan Schmidt
6ammer jenis -. -amun jenis - tidak dapat digunakan pada benda
uji dengan ketebalan kurang dari & mm. .enelitian ini
menggunakan Schmidt 6ammer jenis @ yang dapat digunakan
untuk menge)aluasi kekuatan beton yang terpasang pada suatu
struktur atau suatu benda uji dengan ketebalan kurang dari &
mm. -ilai yang diperoleh secara langsung dari hasil Schmidt
6ammer adalah nilai % (%ebound -umber" yang merupakan nilai
kekerasan dari permukaan beton yang diuji.
.enelitian ini bertujuan untuk mendapatkan korelasi antara
nilai % dari Schmidt 6ammer dengan kuat tekan dari benda uji
silinder dengan diameter & mm dan tinggi 2 mm yang terbuat
dari beton ringan pada umur 2! hari. 0ntuk mendapatkan kuat
tekan yang berbeda-beda maka miA desain beton dibuat dengan
,aktor air semen (+as" yang berbedabeda. 6asil penelitian
menunjukkan -ilai % Schmidt 6ammer dan kuat tekan bertambah
seiring dengan berkurangnya +as. 4orelasi nilai % Schmidt
2(
6ammer dan kuat tekan sangat baik sehingga Schmidt 6ammer
jenis @ dapat digunakan untuk menaksir kekuatan beton ringan
.enelitian ini menguji korelasi antara nilai % Schmidt
6ammer dengan kuat tekan beton dari benda uji silinder yang
berdiameter & mm dan tinggi 2 mm. Dari penelitian ini dapat
disimpulkan sebagai berikut $
&. -ilai % Schmidt 6ammer dan kuat tekan bertambah seiring
dengan berkurangnya +as (,aktor air semen".
2. 4orelasi nilai % dan kuat tekan pada umur 2! hari sangat baik
sehingga Schmidt 6ammer jenis @ dapat digunakan untuk
menaksir kekuatan beton ringan yang berdimensi kurang dari
& mm.
VII. Pengujian Beton
&. 0ji Slump
-ilai dari slump adalah berupa rentang, yang besarannya adalah
kisaran dari batas maksimum dan minimumnya.
2. Bobot =si 1gregat
a. Bobot isi 1gregat 4asar (7embur"
Berat isi dalam keadaan seimbang adalah berat isi yang ditentukan
menurut pasal !.2. tentang pengukuran berat isi dalam keadaan
seimbang, dicapai oleh beton ringan struktural setelah disimpan
dalam ruangan dengan kelembaban relati, 9 K L 9 K dan temperatur
2(
o
8 L 2
o
8 selama jangka waktu yang cukup sampai berat konstan
tercapai (S-= (-(52-&225".
Berat isi kering o)en adalah berat seperti yang ditentukan dalam
pasal !.(. tentang pengukuran berat isi kering o)en, dicapai oleh
beton ringan struktural setelah dimasukkan dalam o)en pengering
pada &&
o
8 L 9
o
8 selama periode waktu cukup sampai berat konstan
tercapai (S-= (52$2!". Berat isi kering o)en berat seperti yang
25
ditentukan dalam pasal !.(. tentang pengukuran berat isi kering o)en,
dicapai oleh beton ringan struktural setelah dimasukkan dalam o)en
pengering pada &&
o
8 L 9
o
8 selama periode waktu cukup sampai
berat konstan tercapai (S-= (-(52-&225".
Berat isi teoritis beton adalah biasanya ditentukan di laboratorium,
nilainya diasumsikan tetap untuk semua campuran yang dibuat
dengan komposisi dan bahan yang identik. 6al ini diperhitungkan
dengan cara berat total material dalam campuran (kg" dibagi dengan
total )olume absolut (m(". Berat isi teoritis beton (kg'm(" dihitung
pada keadaan bebas udara (S-= &2<($2!".
%umus bobot isi gembur$
Berat isi rata-rata ? berat isi uji & I berat isi uji 2 H berat isi uji (
(
b. Bobot isi 1gregat 4asar (.adat"
Berat isi dalam keadaan seimbang adalah berat isi yang ditentukan
menurut pasal !.2. tentang pengukuran berat isi dalam keadaan
seimbang, dicapai oleh beton ringan struktural setelah disimpan
dalam ruangan dengan kelembaban relati, 9 K L 9 K dan temperatur
2(
o
8 L 2
o
8 selama jangka waktu yang cukup sampai berat konstan
tercapai (S-= (-(52-&225".
Berat isi kering o)en adalah berat seperti yang ditentukan dalam
pasal !.(. tentang pengukuran berat isi kering o)en, dicapai oleh
Berat isi gembur ?
Berat agregat gembur
M
gram
N
Bol. Bejana silinder kosong cm(
29
beton ringan struktural setelah dimasukkan dalam o)en pengering
pada &&
o
8 L 9
o
8 selama periode waktu cukup sampai berat konstan
tercapai (S-= (52$2!". Berat isi kering o)en berat seperti yang
ditentukan dalam pasal !.(. tentang pengukuran berat isi kering o)en,
dicapai oleh beton ringan struktural setelah dimasukkan dalam o)en
pengering pada &&
o
8 L 9
o
8 selama periode waktu cukup sampai
berat konstan tercapai (S-= (-(52-&225".
Berat isi teoritis beton adalah biasanya ditentukan di laboratorium,
nilainya diasumsikan tetap untuk semua campuran yang dibuat
dengan komposisi dan bahan yang identik. 6al ini diperhitungkan
dengan cara berat total material dalam campuran (kg" dibagi dengan
total )olume absolut (m(". Berat isi teoritis beton (kg'm(" dihitung
pada keadaan bebas udara (S-= &2<($2!".
%umus bobot isi padat $
Berat isi rata-rata ? berat isi uji & I berat isi uji 2 H berat isi uji (
(
1$&T$2 P3ST$K$
1swani =rma, Analisis !engaru$ )em&eratur ter$ada& (uat )e'an *eton,
(httpwww.,tsl.itb.ac.idwp-contentuploads22&2.-=rma-1swani-1.-dkk-
Bol.&*--o.2.pd,".
Berat isi padat ?
Berat agregat padat
M
gram
N
Bol. Bejana silinder kosong cm(
2*
Bahsuan %i,adli, 22, !erbandingan (uat )e'an *eton "ang ,engguna'an
,aterial *uatan dan ,aterial Alami,
(http$''journal.ung.ac.id',ilejurnal'#SBol9-o2'#SBol9-o2O2.pd,".
6ariawan 3ulian Bagus, 2<, !engaru$ !erbedaan (ara'teristi' )"&e -emen
.rdinar" !ortland Cement (.!C) dan !ortland Com&osite Cement (!CC)
ter$ada& (uat )e'an ,oortar,
(http$''www.gunadarma.ac.id'library'articles'graduate'ci)il-
engineering'2<'1rtikelO&(25<.pd,".
4elana, 2!, ,etode /ummer )est, (http$''archi)e.kaskus.us'thread'&22!5(P&".
-anang 6erman, Dalil, )e'nologi *eton, (http$'',ile.upi.edu'Direktori':-
+./4'30%..:-D./:4-=4.S=.=@'&2*222&2!!(&-
-1-1-7.D1@=@6:%#1-'B161-'.%:S:-/1S= #:-7131%
/:4-G@G7= B:/G-.pd,".
%onymedia, 2&, Core 0rill, (http$''ronymedia.com'2&'core-drill-test.html".
S-= &9-(2-&2!2, -emen dan *eton,
(h t t p $ ' ' w w w . s c r i b d . c o m ' d o c ' ( 2 < ( 9 ( ' S e m
e n - D a n - B e t o n " .
S-=-&9-(2-25, -emen &ortland &o#olan,
(http$''www.scribd.com'doc'5<&9!9'Sni-&9-(2-25-Semen-.ortland-
.oFolan".
0tomo 1ntarikso, 2!, !engujian *eton,
(http$''eprints.undip.ac.id'&<22<'&'%.O1-/1%=4SGO0/G#G.pd,".
Wibawa /atang, 2!, *eton, (http$''tatang-
wibawa.blogspot.com'2!'!'blog-post.html".
2<
Wordpress, 2&, !erbandingan (uat )e'an *eton,
(http$''sipilusm.wordpress.com'2&'('!'perbandingan-kuat-tekan-beton'".
2!

Anda mungkin juga menyukai