Anda di halaman 1dari 32

1

I. PETUNJUK UMUM
1. TATA TERTIB
1.1 Peserta harus hadir 5 menit sebelum waktu praktikum yang ditetapkan dimulai
dengan mengisi daftar hadir, dan bagi yang terlambat tanpa alasan yang dapat
dipertanggungjawabkan tidak diperkenankan mengikuti acara praktikum.
1.2 Peserta harus menggunakan pakaian praktikum yang bersih dan rapi dan harus
tetap menjaga ketertiban dan kesopanan selama acara praktikum berlangsung.
1.3 Sebelum acara praltikum dimulai, peserta harus sudah siap membaca petunjuk
praktikum yang selalu dibawa setiap acara praktikum.
1. !lat"alat harus digunakan secara hati"hati, dan kerusakan adalah tanggung jawab
praktikan secara indi#idual atau secara kelompok.
1.5 Penggunaan bahan kimia yang berbahaya harus hati"hati dan ikuti petunjuk yang
disiapkan untuk itu, dan kalau ragu"ragu minta bimbingan asisten.
1.$ Selesai acara praktikum, laporan hasil pelaksanaan praktikum harus ditunjukkan
kepada pengawas praktikum untuk disahkan
1.% Semua alat"alat yang digunakan dalam acara praktikum dibersihkan dan disusun
kembali pada tempatnya secara rapi kecuali pengawas praktikum memberikan
instruksi lain.
1.& !cara praktikum harus sudah selesai 5 menit sebelum batas waktu praktikum
berakhir dan menandatangani absen kembali.
2. PEMBUATAN LAPORAN
2.1 'aporan sementara yang singkat (ma) 2 lembar* harus dibuat setiap acara
praktikum yang berisi hasil praktikum dan diserahkan paling lambat satu hari
setelah acara praktikum.
2.2 +ormat laporan sementara dan cara penyajiannya adalah sebagai berikut ,
- u k u P r a k t i k u m - i o k i m i a - u k u P r a k t i k u m - i o k i m i a
2
PENDAHULUAN
Apa yang dikerjakan secara umum ? :
Apakah itu penting dilakukan (mengapa, jelaskan) ? :
BAHAN DAN METODE
Bagaimana prosedur pelaksanaannya ? (uraikan dengan kalimat) :
HASIL PENGAMATAN
Apa hasil yang diperoleh ? :
2.3 Pada akhir masa praktikum, semua laporan sementara ini akan menjadi laporan
akhir praktikum. .ntuk itu perluaslah uraian di atas seperti pendahuluan dari
/ halaman pada laporan sementara menjadi 1 halaman pada laporan akhir.
0emudian tambahkan bab berikut ,
PEMBAHASAN
Apakah hasil pengamatannya logis ? cari alasan ilmiah mengapa demikian (sesuai /
tidak sesuai)
KESIMPULAN
- u k u P r a k t i k u m - i o k i m i a - u k u P r a k t i k u m - i o k i m i a
3
II. PERLENGKAPAN DAN KEAMANAN
LABORATORIUM
1alam upaya meningkatkan dan memanfaatkan sumber daya alami secara
lebih baik dan efisien tanpa menimbulkan dampak lingkungan dan bahaya yang tidak
diinginkan, maka peranan dan manajemen laboratorium mempunyai arti yang sangat
penting. 2elengkapi laboratorium dengan peralatan hendaknya disesuaikan dengan
bidang yang akan dikembangkan.
1. PERLENGKAPAN LABORATORIUM
Persyaratan fisik dari suatu laboratorium -iokimia harus mengikuti acuan
dasar yang berlaku. 1isamping bangunan yang memenuhi syarat dan terorganisir,
termasuk pengawasan ketat terhadap laboratorium isotope dan penyimpanan limbah
atau 3at"3at kimia berbahaya. !dapun kebutuhan akan alat"lat pendukung yang
memenuhi syarat dapat digolongkan menjadi dua ,
a. Peralatan besar termasuk perlengkapan pendukungnya
b. Peralatan kecil beserta perlengkapannya
1.1 Peralatan Besar
1.1.1 .mum
!utocla#e
2icrowa#e 4 5#en
!6ua 1istillatory atau 7ater 1istiller
8ank 9itrogen :air
;uang 1ingin
2esin Pembuat <s (:rushed =ce*
>ood untuk tempat kerja 3at"3at kimia #olatile berbahaya
1apur
1.1.2 :entrifuge dan ;otor
.ltra centrifuge
:entrifuge dengan kecepatan rendah
1.1.3 <lectrophoresis
Power Supplies
Sisir, Spacer, Plat glass, :lam
Shaking 7ater bath
Shaker
1.1. !udio#isual dan ;uang ?elap
0amera
.@ 8ransluminator
.@ Protector
1.1.5 !lat 'ain
7ater bath
Spectrophotometer
- u k u P r a k t i k u m - i o k i m i a - u k u P r a k t i k u m - i o k i m i a
4
:omputer dan Software
0romatografi
1.2 Peralatan Ke!l
2icropipette
Pipette
@orte) mi)er
8abung 4 -otol
8abung <pendorf
Sarung tangan, baju praktek4jas lab
!luminium foil, plastik autocla#e
2. KEAMANAN LABORATORIUM
1aerah lingkungan kerja sedapat mungkin menjamin keselamatan pekerja
laboratorium, tidak ada polusi lingkungan terutama dari agent biology yang ber"
bahaya. Aaminan tersebut didukung dengan tersedia dan digunakannya alat"alat
keselamatan laboratorium yang meliputi ,
jas lab
sarung tangan (glo#es*
kaca mata
masker
fire e)tinguisher
fume cupboard
-ahaya yang mungkin timbul, yaitu ,
-ahaya dari biology agent
-ahaya listrik
-ahaya kimia berbahaya meliputi
" bahan beracun (ha3ard4to)ic*
" bahan mudah terbakar (flammable*
" bahan mudah meledak (e)plosi#e*
" bahan pemicu kanker (karsiogenik*
-ahaya lingkungan dan penyimpanan
3. PENGGUNAAN ALAT"ALAT LABORATORIUM
.ntuk memperoleh hasil analisa yang benar, maka harus diketahui cara"cara
perlakukan umum yang sering dijumpai dalam laboratorium
Penimbangan
Pelarutan
Pengenceran konsentrasi larutan.
Penyaringan
Penggunaam peralatan besar4standar yang ada
Penggunaan alat"alat ukur #olume cairanB gelas ukur, pipette ukur, pipette
#olume, labu ukur dan burette
- u k u P r a k t i k u m - i o k i m i a - u k u P r a k t i k u m - i o k i m i a
#
4. METODE
.ntuk menghindari kekeliruan dalam pembuatan larutan, beberapa istilah
berikut perlu dipelajari secara seksama sebelum masa pratikum dimulai ,
M$lar!tas %M& Aumlah molekul 3at per liter larutan
0onsentrasi molar biasanya disajikan dalam kurung persegi ,
(>
C
* mol D w4-2B w D berat (g* dan -2 D berat molekul
1 mmol D 1E
"3
mol
1 mol D 1E
"$
mol
1 nmol 1 m mol D 1E
"F
mol
1 mmol4liter D 1 mol4ml
1 mol4liter D 1 n mol4ml
1 nmol4liter D 1 pmol4ml
Suatu larutan 1 2 mengandung suatu angka !#ogadro molekul ,
!ngka !#ogadro D jumlah molekul per g"mol
D jumlah atom per g"atom
D jumlah ion per g"ion
D $,E23 ) 1E
23
N$r'al!tas %N& Aumlah ekui#alen 3at per liter larutan
<kui#alen D w4<7
Satu ekui#alen (<7* dari suatu asam atau basa adalah berat yang
mengandung 1 g"atom (1 mol* dari hydrogen yang dapat diper"
tukarkan, atau 1 g"ion (1 mol* dari hidrosil yang dapat
dipertukar"kan <7 dari suatu senyawa yang terlibat dalam reaksi
oksidasi"reduksi adalah berat yang memberikan atau menerima 1
faraday
(1 mol* elektron.
.mumnya
E( ) M(*n
9 D jumlah ion >
C
atau 5>
"
yang dapat diperlukan per molekul
(untuk asam dan basa* , atau D jumlah electron yang hilang atau
diperoleh per molekul (untuk bahan yang pengoksidasi dan
pereduksi*.
9 D n2
2isal , E,E1 2>
2
S5

D E,E2 9
Persen
berat4#olume -erat dalam gram dari suatu 3at per 1EE ml larutan
Perse milligram -erat dalam milligram dari suatu 3at per 1EE ml larutan
- u k u P r a k t i k u m - i o k i m i a - u k u P r a k t i k u m - i o k i m i a
+
5smolaritas 2olaritas partikel dalam suatu larutan
Suatu larutan 1 2 dari 3at yang tidak berdiosiasi D 1 5smolar
('arutan mengandung $,E23 ) 1E 23 partiker per liter*
Suatu larutan 1 2 garam yang berdisosiasi D n 5smolar, dimana
nDjumlah ion yang dihasilkan per molekul
5smolaritas sering digunakan dalam studi fisiologi dimana
jaringan atau sel harus direndam dalam suatu larutan dengan
osmolaritas yang sama sebagaimana sitoplasma untuk mencegah
penyerapan atau pelepasan air.
Soal
1* -erapa molaritas ,EE g 9a5> yang dilarutkan dalam 2EE m' air.
2* .ntuk mengencerkan 5E m'. 05> E,5 2 menjadi E,25 2, berapa liter air
yang harus ditambahkan.
- u k u P r a k t i k u m - i o k i m i a - u k u P r a k t i k u m - i o k i m i a
,
III. PENGANTAR BIOKIMIA
1. PENDAHULUAN
-iokimia mempelajari proses kimia yang terjadi di dalam 3at hidup, sel hidup
adalah kumpulan 3at tak hidup. Sel tersusun dari empat unsur utama , :, >, 5, 9 dan
mengandung berbagai 3at lain dalam jumlah lebih sedikit, seperti 9a, 0, P, S, 2g,
:a, +e dan Gn. .nsur"unsur ini semua di dalam sel membentuk karbohidrat, lemak,
protein dan asam nukleat.
Autaan reaksi kimia yang dikatalisis oleh en3im berlangsung di dalam sel
hidup. ;eaksi"reaksi ini secara kolektif sebagai metabolisme. !kan tetapi kita tidak
boleh menganggap metabolisme sel sebagai suatu kantung yang dikelilingi membran
yang berisi en3im"en3im yang bekerja secara acak.
2etabolisme adalah aktifitas sel yang amat terkoordinasi, mempunyai tujuan
dan mencakup berbagai kerjasama banyak system multi en3im. 2etabolisme mem"
punyai fungsi spesifik yaitu 1* untuk memperoleh energi kimia dari degradasi sari
makanan yang kaya akan energi kimia atau energi solar. 2* untuk mengubah molekul
nutrien menjadi prekusor unit pembangun bagi makromolekul sel. 3* menggabung"
kan unit"unit pembangun ini menjadi protein, asam nukleat, lipida, polisakarida dan
komponen sel lainnya dan * untuk membentuk dan mendegradasi biomolekul yang
diperlukan di dalam fungsi khusus sel.
-iomolekul tersebut terdapat pada unsur sel tumbuhan yang terdiri dari,
1. 1inding sel
-erfungsi sebagai kulit pelindung yang kaku, relatif tebal, berpori dan amat kuat,
umumnya dianggap sekresi protoplas. 8erdiri dari dinding sel primer yang
plastis"fleksibel dan dinding sel sekunder yang lebih masif dan merupakan
bagian terbesar dari dinding sel.
2. 2embran plasma
2embran plasma mengelilingi bagian luar sel dan terdiri atas karbohidrat, lipid
dan protein. Pada tempat tertentu dibagian luar terdapat struktur yang mengan"
dung karbohidrat serta tempat yang berfungsi sebagai reseptor. 1ibagian tengah
terutama terdiri dari lipid. Protein berada di salah satu atau kedua sisi lapisan
membran plasma atau terbenam di dalamnya.
3. Sitoplasma
Sitoplasma mencakup segala sesuatu yang ada di sebelah dalam dari membran
plasma kecuali inti sel atau nucleus. Sitoplasma mengandung berbagai garam,
en3im dan beranekaragam substrat.
. Plastida
Plastida adalah organel khusus dalam sitoplasma, organel ini dikelilingi oleh dua
membran. Plastida yang khas dalam sel tumbuhan adalah khloroplas yang
mengandung sejumlah besar pigmen khlorofil. 0hloroplas menyerap energi
matahari pada proses fotosintesis. 0hloroplas mengandung 19!, ;9! dan
ribosom.
5. 2itokondria
2itokondria adalah organel yang memegang peranan dalam langkah terakhir dari
oksidasi karbohidrat dan sintesis !8P. 2engandung 19!, ;9! dan ribosom
- u k u P r a k t i k u m - i o k i m i a - u k u P r a k t i k u m - i o k i m i a
-
$. =nti atau nukleus
5rganel terbesar di alam inti sel ialah nucleus. 1i dalam inti terdapat 19!,
;9! dan protein, namun hanya 19! dan ;9! saja yang disintesis.
?ambar 1. !natomy sel tanaman (2olecular <)pression, 2EE5*
%. !nak inti atau nucleolus
!nak inti adalah suatu struktur bulat di dalam inti sel yang merupakan tempat
sintesis ;9! ribosom dan merupakan kumpulan ribosom yang struktunya
dibentuk oleh protein.
&. 0omplek golgi
0omplek golgi berfungsi mengubah protein sehingga siap disekresikan. Struktur
kompleks golgi tersusun dari #esikel membran yang tersusun sejajar atu sama
lain yang rapat dan berkesinambungan dengan retikulum indoplasma.
F. ;etikulum endoplasma
;etikulum endoplasma merupakan suatu struktur kelanjutan membran inti dam
suatu sistem membran intrasel yang meyimpan memisahkan dan memindahkan
berbagai 3at di dalam sel. ;etikulum <ndoplasma berfungsi alam sintesa protein,
steroid dan karbohidrat.
1E. Peroksisome
2engandung berbagai macam en3im oksidatif. <n3im katalase terdapat pada
peroksisome
11. ;ibosom
;ibosom dapat berbentuk tunggal sebagai monosom maupun dalam bentuk
polisom yaitu agregat dari sejumlah ribosom dapat mencapai 3E buah yang ambil
bagian dalam sintesa protein.
- u k u P r a k t i k u m - i o k i m i a - u k u P r a k t i k u m - i o k i m i a
.
2. TUJUAN
2enguraikan struktur dan fungsi metabolik utama dari sel tanaman
2emberikan gambaran tentang tempat terjadinya proses kimia dalam sel
hidup khususnya tanaman
3. METODE
1* ?ambarkan anatomy sel hewan dan tumbuhan sebutkan persamaan dan
perbedaannyaH
2* Aelaskan hubungan antara sel, sumber energi dan biokimiaH
- u k u P r a k t i k u m - i o k i m i a - u k u P r a k t i k u m - i o k i m i a
1/
I0. EN1IM
1. PENDAHULUAN
<n3im mempunyai peranan penting dalam kehidupan organisme yang ber"
fungsi sebagai katalisator dalam reaksi"reaksi kimia dalam sel. ;eaksi yang
demikian banyak dan beragam dalam protoplasma serta berlangsung dalam waktu
yang sama secara teratur tanpa kekacauan dapat terjadi dengan adanya en3im. !da
beberapa sifat katalitas yang dimiliki en3im yaitu , (1* <n3im mempercepat kecepat"
an reaksi (2* Sifat dan kuantitas en3im tetap pada akhir reaksi, (3* <n3im tidak
mengubah keseimbangan akhir reaksi dan (* <n3im mengurangi energi akti#asi.
Semua en3im tersusun dari protein dan karena itu sangat sensitif terhadap
berbagai macam faktor dan keadaan. 0esempatan suatu en3im melanjutkan aktifitas
katalitasnya tanpa perubahan kuantitatif untuk suatu jangka waktu yang cukup lama
sangat sedikit, baik di dalam maupun di luar sel. -anyak reaksi berlangsung per"
lahan dan kadang"kadang pada tingkat yang tidak dapat diukur, karena jumlah
molekul reaktan dalam keadaan aktif sangat kecil. Aumlah ini dapat ditingkatkan
dengan penambahan energi. Perbedaan energi diantara molekul aktif (energi subtrat
yang sudah diaktifkan* dengan dan tidak aktif (energi subtrat awal* disebut energi
aktifasi. :ara yang paling sederhana untuk membuat suatu reaksi berlangsung cepat
adalah dengan memberikan energi ektra berupa panas.
!kan tetapi pemecahan ini sangat terbatas penerapannya dalam sistem
biologis, karena senyawa"senyawa yang terlibat dalam reaksi akan rusak dan tidak
aktif pada temperatur yang tinggi misalnya diatas sekitar E
o
:. !danya en3im akan
mengurangi banyak energi akti#asi, sehingga reaksi dapat berlangsung cepat tanpa
penambahan energi akti#asi, sehingga reaksi dapat berlangsung cepat tanpa pe"
nambahan energi dari luar. 0arena itu kuantitas en3im atau tepatnya tingkat tempat
aktif (acti#e site* menentukan jumlah substrat yang dapat dirubah menjadi produk.
>ubungan diantara kecepatan reaksi dengan konsentrasi en3im adalah asymptotic.
>ubungan kecepatan dengan konsentrasi substrat dapat dapat dianalisa
dengan menggunakan persamaan 2ichaelis 2enten yaitu ,
- u k u P r a k t i k u m - i o k i m i a - u k u P r a k t i k u m - i o k i m i a
11
?ambar 2. >ubungan antara laju reaksi en3im dan konsenrasi substrat menurut persamaan 2ichaelis
I 2enten
1imana @ D kecepatan reaksi
@ ma) D kecepatan reaksi maksimum (apabila semua tempat aktif
en3im subtrat*
JSK D konsentrasi substrat
Penyelesaian permasalahan di atas dapat dilakukan dengan pendekat 'inewea#er"
-ark plot yaitu ,
1 / V = 1 / V
max
+ K
m
/ V
max
. 1 / [ S ]
dan dengan cara analisa regresi linier, @
ma)
dan 0
m
dapat diperoleh. Sebagai contoh,
suatu substrat dengan konsentrasi yang berbeda dikon#ersi menjadi produk oleh
suatu en3im dengan kecepatan yang berbeda seperti berikut ,
8abel 1. :ontoh Penggunaan Persamaan Ldouble recripocalL atau L'inewa#er -urk
No S V X = 1/[S] Y = 1/[V]
1 0,02 0,01 50,00 200,00
2 0,60 0,08 1,67 12,50
3 2,50 0,20 0,40 5,00
4 2,50 0,20 0,40 5,00
5 10,00 0,31 0,10 3,23
6 15,00 0,35 0,07 2,86
V maks
=
0,275237
KM
=
1,081337
R
2
=
0,999772
2. TUJUAN
- u k u P r a k t i k u m - i o k i m i a - u k u P r a k t i k u m - i o k i m i a
12
2.1 Pada praktikum berikut dirancang untuk memperlajari suatu reaksi en3im yaitu
pemecahan hydrogen perioksida (>
2
5
2
* menjadi air dan oksigen. ;eaksi ini
dikatalisa oleh en3im katalase yang merupakan satu di antara en3im yang
mengkatalisa hanya satu reaksi dan terdapat dalam sel tanaman misalnya dalam
umbi kentang
2.2 1iharapkan praktikan bisa menguasai metode penyelesaian persamaan 2ichaelis
I 2enten dengan berbagai pendekatan.
3 BAHAN DAN METODE
3.1 Ba2an
.mbi kentang
>idrogen peroksida
-lender (tidak mutlak*
8abung reaksi bercabang
-uret
Pipet
3.2 Met$3e
3.2.1 !mbillah umbi kentang secukupnya kemudian cuci sampai bersih, keringkan
dengan kertas tisu dan kupas.
3.2.2 Siapkan preparat yang mengandung en3im katalase dengan menghancur"kan
kentang tersebut dengan memeras cairannya keluar melewati kain katun
halus. 'arutan keruh akan diperoleh, mengandung katalase aktif dan setiap
bagian larutan tersebut mengandung jumlah en3im yang sama
3.2.3 Pipet 1.E ml preparat tersebut dengan lebih dahulu mengocoknya dengan rata
dan tempatkan dalam suatu cabang dari suatu tabung reaksi bercabang
3.2. 8empatkan 2 ml >
2
5
2
dalam cabang tabung yang lain. >ati"hati jangan
sampai preparat dan >
2
5
2
mengenai bagian atas tabung.
3.2.5 8utuplah tabung tersebut sedemikian sehingga berhubungan dengan buret
berskala yang berisi air. Samakan permukaan air pada buret dengan pada
reser#oir
3.2.$ 8uangkan en3im dalam subtrat >
2
5
2
dengan terlebih dahulu mencatat waktu.
;eaksi katalisa akan berlangsung dan 5
2
akan die#olusi yang menekan
permukaan air pada buret. <#olusi oksigen terjadi dengan cepat.
3.2.% 0erjakan seperti di atas dengan menggunakan 2, 3, , 5 dan $ ml >
2
5
2
dan 3
ml preparat katalase. >itunglah e#olusi 5
2
pada $E detik pertama dan
gambarlah hubungan e#olusi 5
2
dengan subsrat.
- u k u P r a k t i k u m - i o k i m i a - u k u P r a k t i k u m - i o k i m i a
katalase
2 H
2
O
2
2H
2
O + O
2
13
3.3 Pen4a'atan
3.3.1 :atatlah perubahan tinggi permukaan air dalam buret setiap 3E detik.
Samakan tinggi permukaan air setiap selesai mencatat perubahan sehingga
tekanan tetap sama. 'anjutkan prosedur tersebut sampai e#olusi oksigen
selesai.
3.3.2 :atat temperatur ruangan pada saat reaksi berlangsung.
3.3.3 >itunglah jumlah 5
2
yang die#olusi dalam mg dengan persamaan berikutB
4. LAPORAN
>asil"hasil yang dilaporkan dibahas sesuai dengan penekanan pada tujuan.
Pembahasan ditekankan pada (i* jumlah 5
2
yang die#olusi dan apakah sama dengan
yang diharapkan dari jumlah >
2
5
2
(1 liter >
2
5
2
D 1.11 kg*, (ii* hubungan kecepatan
reaksi dengan subtrat dan (iii* besaran @
ma)
dan 0
m
dari en3im katalase
#. SOAL
1. Pada suatu reaksi, fosfoenol piru#at menjadi piru#at yang dikatalis menggunakan
piru#at kinase
a. tulislah reaksinya
b. sebutkan masing"masing bagiannya (<,S,P*
2. Aika reaksi yang di atas menunjukkan data maka hitung nilai 0m dan @ma),
menurut persamaan ,
a. 'inewea#er I -urk
b. <adie >ofste
c. >anes I 7oolf
3. Aika nilai 0m JSK, hitung nilai kecepatan awalnya.
- u k u P r a k t i k u m - i o k i m i a - u k u P r a k t i k u m - i o k i m i a
a.32 (273 + t)
a ml O
2 =
x mg O
2
22,414

273
t = temperatur ruang
14
0. SIMULASI EN1IM
1. PENDAHULUAN
Proses inhibisi merupakan cara kontrol reaksi en3im di dalam sel, yang terdiri
dari re#ersible dan irre#ersible . =nhibisi re#ersible ditentukan secara kuantitatif
menggunakan persamaan kinetik 2ichaelis I 2enten, yang terdiri dari kompetitif
dan non kompetitif. .ntuk membedakannya dengan menaikkan konsentrasi substrat.
:ara lain untuk menggolongkan inhibitor adalah menurut tempat kerjanya. -eberapa
mengadakan ikatan dengan en3im pada tempat yang sama dengan substrat (catalytic
atau acti#e site*, lainnya berikatan pada bagian (allosteric site* yang lain dari tempat
substrat.
Penghambatan kompetitif terjadi pada tempat untuk mengikat substrat.
Struktur kimia inhibitor (=* mirip dengan substrat (S*, oleh karenanya dapat
bergabung bolak"balik (re#ersible* dengan en3im. Aika inhibitor dan substrat
terdapat, keduanya bersaing untuk tempat pengikatan yang sama pada permukaan
en3im (gambar 3*
?ambar (3*. =nhibitor kompetitif pada tempat kerja en3im
?ambar (*. =nhibitor nonkompetitif pada tempat kerja en3im
Pada inhibisi non kompetitif yang re#ersible tidak terjadi persaingan antara S
dan = dalam memperebutkan acti#e site pada subtrat. Struktur inhibitor biasanya
sedikit atau tidak mirip dengan <n3im dan dapat dianggap berikatan dengan Subtrat
pada tempat yang berlainan (gambar *. Sedangkan inhibitor non kompetitif yang
- u k u P r a k t i k u m - i o k i m i a - u k u P r a k t i k u m - i o k i m i a
1#
irre#ersible adalah disebabkan oleh racum en3im seperti yodoasetamid, ion logam
berat (!?
C
, >g
2C
* dan 3at pengoksidasi. =nhibitor tersebut tidak memiliki struktur
yang mirip dengan substrat sehingga kenaikan konsenrasi substrat umunya tidak
efektif untuk memperbaiki penghambatan ini. Penghambatan non kompetitif
re#ersible dan irre#ersible keduanya memperlihatkan kinetika yang sama.
Penghambatan kompetitif memberikan sekumpulan garis dengan titik potong
yang sama pada sumbu 14# tetapi dengan sudut yang berbeda. 0arena perpotongan
pada sumbu 14# sama dengan 14@ maks maka @ maks tidak berubah dengan adanya
penghambat kompetitif. Sedangkan penghambatan non kompetitif, memberikan
sekumpulan garis yang memiliki titik potong yang sama pada sumbu 14JSK,
menunjukkan bahwa 0m bagi substrat tidak berubah tetapi @ maks menurun
(gambar 5*.
?ambar 5. !. 8anpa inhibitor -. 0ompetitif inhibitor :. 9on kompetitif inhibitor
>ubungan kuantitatif antara laju reaksi (#* dengan konsentrasi substrat JSK dan
inhibitor J=K untuk reaksi reaksi inhibisi en3im kompetitif yang mengikuti persamaan
2ichaelis I 2enten ,
>ubungan kuantitatif antara laju reaksi (#* dengan konsentrasi substrat JSK dan
inhibitor J=K untuk reaksi reaksi inhibisi en3im non kompetitif yang mengikuti
persamaan 2ichaelis I 2enten ,
- u k u P r a k t i k u m - i o k i m i a - u k u P r a k t i k u m - i o k i m i a
V maks
v =
KS !"
1+ #1 + $
S" K!
1+
2. TUJUAN
.ntuk memahami bagaimana en3im mengatur kecepatan reaksi dengan
membandingkan kondisi normal4tanpa inhibitor dan terhadap inhibitor kompetitif
dan non kompetitif
3. METODE
3.1 Alat
0omputer dan perlengkapannya
Software simulasi
3.2 Met$3e
3.2.1 !ktifkan komputer dan masuklah dalam program 7indows
3.2.2 Pilih menu Start di pojok kiri bawah dengan menggunakan mouse dan klik
kanan
3.2.3 Pilih menu +ind atau Search
3.2. =si kolom nama file dengan, <9P;51.e)e
3.2.5 =si 'ook in dengan, 2y :omputer
3.2.$ !ktifkan dengan menekan enter
3.2.% Pilih salah satu kategori simulasi en3im, aktifkan
3.2.& 2asukkan data pada masing"masing kolom
3.2.F !mati grafik yang dihasilkan.
3.3 Pe'5a2asan
3.3. !pa yang dimaksud en3im alosterik, jelaskan H
- u k u P r a k t i k u m - i o k i m i a - u k u P r a k t i k u m - i o k i m i a
V maks
v =
KS !"
( 1+ )(1 + )
S" K!
1,
0I. KROMATOGRA6I
1. PENDAHULUAN
0romatografi merupakan istilah yang berasal dari bahasa Munani yang berarti
penulisan dengan warna, walaupun sekarang istilah tersebut dapat juga dipisahkan
dari senyawa"senyawa yang tidak berwarna.
Pemisahan yang terjadi dalam kromatografi dilaksanakan dengan
memanipulasi sifat"sifat dari senyawa, yaitu , 1* kecenderungan suatu molekul untuk
larut dalam cairan (kelarutan* 2* kecenderungan suatu molekul untuk bertaut dengan
suatu serbuk padat (absorbsi* 3* kecenderungan suatu molekul untuk menguap
(#olatilitas*
1alam kromatografi, senyawa"senyawa yang akan dipisahkan ditempatkan
pada situasi dinamik (bergerak* yaitu melakukan pengaliran dan selain itu akan
terjadi peristiwa pelarutan, absorbsi atau penguapan. Secara umum dapat dikatakan
bahwa kromatografi adalah suatu proses migrasi diferensial dimana komponen"
komponen sample ditahan secara selektif oleh fase diam.
0lasifikasi kromatografi didasarkan pada jenis fase"fase yang digunakan ,
fase gerak, fase diam. 1apat juga didasarkan atas teknik , kromatografi kolom,
kromatografi lapis tipis. Aenis lain, klasifikasi berdasarkan prinsipnya , kromatografi
partisi, kromatografi absorbsi. 0adang semua cara klasifikasi tersebut digabung.
-erikut ini tercantum jenis"jenis kromatografi yang umum digunakan.
8abel 1. Aenis"jenis 0romatografi
6ase Ber4era7 6ase D!a' Te7n!7 Kr$'at$4ra8! Pr!ns!9
?as Padat ?as Padat !bsorbsi
:air Padat 0olom, 'apis 8ipis dan kertas Pertukaran =on, Permiasi gel
:air :air 0olom, 'apis 8ipis dan 0ertas Partisi
?as :air ?as " :air Partisi
2. TUJUAN
.ntuk mengetahui proses pemisahan senyawa tertentu dari bahan daun tanaman atau
bahan lainnya.
3. METODE PELAKSANAAN
3.1 Alat
2ortar dan pestle
0romatograf
:utter
8imbangan
Pipet
3. Bahan
0ertas kromatograf
1aun"daunan dengan warna yang berbeda4tanaman yang berbeda
!seton
-uffer (d>25 E.115, =sopropanol 1E ml, 0erosin 1EE ml*
- u k u P r a k t i k u m - i o k i m i a - u k u P r a k t i k u m - i o k i m i a
1-
3.3 !etode
3.3.1 1aun"daun terpilih dihilangkan tulang daunnya.
3.3.2 8imbang daun tersebut masing"masing 3 g
3.3.3 1aun dihancurkan dengan cara ditumbuk dengan mortar dan pestle
3.3. <kstrak daun dituangi 1E ml aceton kemudian dihomogenkan
3.3.5 Pasta daun disaring, kemudian hasil saringan diteteskan pada kertas kromato"
grafi pada titik yang telah ditentukan
3.3.$ 0eringkan kertas, ulang kali
3.3.% 8uangkan kertas kromatografi dalam larutan buffer, sampai batas yang telah
ditentukan
3.3.& !mbil kertas kromatografi dan hitung ;f"nya
3." #engamatan
3..1 :atat perubahan fisik yang adaB
warna ekstrak awal
warna eksrak akhir
3..2 >itung panjang distribusi khlorofil
3..3 >itung ;f
3.$ #em%ahasan
3.5.1 !pa yang ditunjukkan oleh warna yang didapatN
3.5.2 !pa yang dapat disimpulkan dari panjang ;f
- u k u P r a k t i k u m - i o k i m i a - u k u P r a k t i k u m - i o k i m i a
1.
0II. ASAM NUKLEAT
1. PENDAHULUAN
.nit terkecil dari suatu kehidupan adalah sel yang merupakan pabrik kecil
dimana bahan"bahan dasar seperti asam amino, lipin dan elemen"elemen dasar lain"
nya diterima, dan senyawa"senyawa baru yang lebih kompleks (protein, lipida
kompleks, karbohidrat dan asam nukleat* diproduksi. ;ibuan en3im yang berbeda
diperlukan untuk kelangsungan proses"proses biokimia dalam sel. Setiap sel mem"
punyai kemampuan mengandakan diri dengan kode 19! sebagai cetak biru, bahan"
bahan dasar sebagai komponen penyusun dan dengan bantuan katalis en3im (0irby,
1FFE*.
2enurut model 7atson":rick, makro molekul 19! merupakan utas ganda
dimana pita"pita komponen dihubungkan oleh ikatan hydrogen. =katan"ikatan ini
sangat stabil, namun akan terlepas pada pemanasan F5
o
: sampai 1EE
o
: dan akan
menempel lagi bila temperatur diturunkan pada $5
o
:. .nit dasar dari 19! adalah
nukleotida yang terdiri dari basa (!denin, ?uanin, 8imin dan Sitosin*, gula
dioksiribosa dan grup fosfat. 9ukleotida"nukleotida itu saling dirangkaikan dengan
ikatan"ikatan fosfodiester ko#alen yang menghubungkan karbon 5O pada sebuah
gugus dioksiribosa dengan karbon 3O pada gugus berikutnya. 0eempat macam basa
tersebut tersambung ke rantai gula fosfat .
?ambar.$ Struktur 19! (8he 9ational >ealth 2useum, 1FFF*
2asing"masing basa purin (!denin an ?uanin* selalu berpasangan dengan
basa pirimidin (8imin dan Sitosin*. !denin selalu berpasangan dengan8imin sedang"
kan ?uanin selalu berpasangan dengan Sitosin sehinga menghasilkan suatu model
pilih ganda simetris. Semua basa dari molekul 19! selalu berada di sebelah dalam
pilin ganda dengan gula"fosfat di sebelah luar. 1engan demikian basa"basa pada
untaian yangsatu berada dekat sekali dengan basa"basa pada untaian yang lain.
Pasangan"pasangan basa ini ditautkan oleh ikatan"ikatan hydrogen yang relatif
lemah, !denin dengan 8imin diikat oleh dua atom hydrogen, ?uanin dan Sitosin
diikat oleh tiga atom hydrogen (Stansfield, 1F&3*
Sel tumbuhan terbungkus dalam membran sitoplasma yang dikelilingi sel
yang kuat. .ntuk mengeluarkan 19! dari dalam sel terlebih dahulu harus meng"
hancurkan membran dan dinding sel tersebut. :ara yang paling sering dilakukan
pada bakteri adalah dengan menggunakan bahan kimia. Selain itu, seperti yang
- u k u P r a k t i k u m - i o k i m i a - u k u P r a k t i k u m - i o k i m i a
2/
sering dilakukan pada tanaman, dapat pula dilakukan dengan cara fisik yaitu meng"
hancurkan sel menggunakan mortar dan pestle pada kondisi beku dengan bantuan
nitrogen cair. 8epung sel yang diperoleh melalui cara fisik ini kemudian dilarutkan
dengan beberapa bahan kimia, kemudian disentrifugasi untuk memisahkan
supernatan yang mengandung 19!, ;9! dan protein dari debris sel.
2. TUJUAN
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui penampakan asam nukleat dari
bagian tanaman.
3. BAHAN DAN METODE
3.1 Ba2an
3.1.1 Sayuran misalnya broccoli
3.1.2 1etergent bubuk sebanyak E,%"E,& sendok teh
3.1.3 ?aram meja sebanyak 2,5 sendok teh
3.1. <thanol %EP
3.2 Alat
3.2.1 -eaker glass ukuran 2EE ml dan 5EE ml
3.2.2 Sendok teh
3.2.3 2ortar dan pestle
3.2. Saringan teh
3.2.5 :hop stick (pengaduk4sumpit*
3.3. Met$3e
3.3.1 2asuk dan campurkan garam meja dan detergen bubuk ke dalam beaker glass
yang berisi 2EE ml air, aduk hingga larut merata.
3.3.2 8umbuk dua kuntum brokoli4sayuran menggunakan mortar dan pestle
3.3.3 8uangkan 1EE ml larutan detergent " garam meja ke sayuran tersebut dan
tunggu 1E I 15 menit
3.3. Saring menggunakan saringan teh ke dalam beaker glass ukuran 5EE ml
3.3.5 8ambahkan ethanol %EP dua kali lipat #olume cairan hasil penyaringan
menggunakan chop stick4pengaduk secara perlahan"lahan.
3.3.$ 8unggu beberapa saat dan perhatikan dua lapisan yang terbentuk dalam
beaker glass
3.3.% !mbil lapisan yang melayang menggunakan pengaduk
3.4. Pen4a'atan
3..1 !mati 19! yang dihasilkan, gambar sel tanaman, dimana kira"kira letak
asam nukleat
3..2 Sebutkan fungsi dari bahan kimia yang digunakan, mengapa diperlukan
bahan kimia untuk mendapatkan 19!
3..3 -uatlah essay dengan topik B apakah anda mengkonsumsi 19! tiap hari,
(apa"mengapa"kapan"dimana dan bagaimana, 1 lembar saja*
- u k u P r a k t i k u m - i o k i m i a - u k u P r a k t i k u m - i o k i m i a
21
0III. KARBOHIDRAT
1. PENDAHULUAN
0arbohidrat tersebar luas baik dalam jaringan binatang maupun tumbuhan.
1alam tumbuhan karbohidrat dihasilkan oleh fotosintesis dan mencakup selulosa
yang merupakan rangka tumbuhan serta pati dari sel tumbuhan. Pada sel binatang
karbohidrat dalam bentuk glukosa dan glikogen berperan sebagai sumber yang
penting untuk energi bagi akti#itas #ital.
0arbohidrat merupakan senyawa karbon, hidrogen dan oksigen yang terdapat di
alam. -anyak karbohidrat mempunyai rumus empiris :>
2
5. 0arbohidrat adalah
polihidroksi aldehida atau keton atau deri#at4turunan dari mereka (gambar 1* atau
0arbohidrat didefinisikan sebagai deri#at aldehida atau keton dari alkohol polihidrik
(lebih dari 1 gugus 5>*
?ambar %. Perbedaan gugus fungsi aldehide dan keton
!ldose merupakan gugus fungsi dari kelompok aldehid dengan rumus umum
:
n
>
2n
E dan gugus fungsi , :5>. Suatu aldehida mempunyai sekurangnya satu
atom hydrogen yang terikat pada atom karbonil. 0etose merupakan gugus fungsi
ketone dengan rumus umum D !'1<>=1 D :
n
>
2n
E dan gugus fungsional " : "
/ . Suatu keton memiliki 2 gugus alkil yang terikat pada karbonil.
0lasifikasi karbohidrat
0arbohidrat dibagi dalam golongan utama , yaitu
a. 2onosakarida
b. 1isakarida
c. 5ligosakarida
d. Polisakarida
1.1 M$n$sa7ar!3a
!dalah karbohidrat yang paling sederhana dengan rumus %: ; H
2
O&
n
2onosakarida tidak dapat terhidrolisis menjadi molekul karbohidrat yang lebih kecil.
-erasa manis.
2engandung 3"% atom karbon.
8erbagi dalam gugus aldose atau ketose
- u k u P r a k t i k u m - i o k i m i a - u k u P r a k t i k u m - i o k i m i a
22
Aumlah karbon dan gugus fungsional menjadi dasar penamaan dari monosakarida.
0ata QulR kadang"kadang dimasukkan ke dalam nama (menggantikan keto* yang
menunjukkan bahwa monosakarda tersebut adalah ketose.
8abel . :ontoh penamaan monosakarida
Aumlah atom karbon
(=stilah umum monosakarida*
?ugus +ungsional
Al3$se
?ugus +ungsional
Ket$ne
3 (8riose* !ldotriose
0etotriose
8riulose

(8etrose*
!ldotetrose
0etotetrose
8etrulose
5
(Pentose*
!ldopentose
0etopentose
Pentulose
$
(>e)ose*
!ldohe)ose
0etohe)ose
>e)ulose
Pr$<e7s! 6!s2er
Aumlah tertinggi dari atom karbon asimetris (misalnya yang terjauh dari karbon
permulaan* menentukan apakah monosakarida tersebut termasuk isomer 1 atau '.
1alam proyeksi fisher, isomer S1O memiliki gugus fungsi hydro)yl ("5>* yang
terletak di sebelah kanan dari Qtangan4lenganR 0arbon khiral. Sebagai catatan
penamaan 14' tidak untuk akti#itas rotasi optik dari susunan. yang demikian
ditandai menggunakan notasi (C* or ("*.
1 D gugus hidroksil pada karbon kiral yang terjauh dari karbon 1 terletak di
sebelah kanan
' D gugus hidroksil pada karbon kiral yang terjauh dari karbon 1 terletal di
sebelah kiri
?ambar &. :ontoh untuk gugus fungsional aldehide
- u k u P r a k t i k u m - i o k i m i a - u k u P r a k t i k u m - i o k i m i a
23
0eterangan gambar ,
" 0arbon 1 dalam bentuk karbonil aldehida
" 0arbon 2 adalah khiral tetapi bukan khiral terjauh4tertinggi
" 0arbon 3 adalah nomor tertinggi dari khiral karena karbon bukan khiral sebab
berisi 2 hidrogen
" 1 atau ' menunjukkan sebelah kanan atau kiri dari karbon khiral
?ambar F. :ontoh untuk gugus fungsional keton
Pr$<e7s! Ha=$rt2
5ksigen cincin yang berada pada sisi terjauh dari cincin dan karbon 1 berada
disebelah kanan
?ugus :>
2
5> ujung yang ditempatkan di atas untuk deret I1 dan di bawah
untuk deret I'
!tom"atom hydrogen pada karbon cincin biasanya tidak ditampakkan
?ugus apa saja yang berada di sebelah kanan dalam proyeksi +ischer berada di
sebelah bawah proyeksi >aworth
?ugus apa saja yang berada di sebelah kiri dalam proyeksi +ischer berada di
sebelah atas proyeksi >aworth
?ambar 1E. :ontoh proyeksi >aworth untuk kasus 1"glucose
0eterangan gambar
Pyranose dipakai untuk merujuk pada struktur cincin (cincin $ anggota dengan 5
karbon dan 1 oksigen*
.ntuk struktur cincin 5 anggota (empat atom karbon dengan 1 oksigen* four
carbons and 1 o)ygen* disebut cincin furanose
- u k u P r a k t i k u m - i o k i m i a - u k u P r a k t i k u m - i o k i m i a
24
An$'ers.
Gambar 11 a!"#a$%$G!&'os( b()a$%$G!&'os(

Struktur di mana 5> diproyeksikan ke bawah atau trans terhadap :>25> ujung
disebut $anomer
Struktur di mana 5> diproyeksikan ke atas atau cis terhadap :>25> ujung
disebut $anomer
Pr$<e7s! K$n8$r'as!
?ambar 12. Proyeksi konformasi
Aika 5> berada di atas pada proyeksi >aworth maka berada di sebelah atas
proyeksi konfomasi
Aika 5> berada di bawah pada proyeksi >aworth maka berada di sebelah
bawah proyeksi konfomasi
?ambar 13. :ontoh proyeksi konformasi
untuk b()a$%$ G!&'os( *a+ a!"#a$%$
G!&'os(
1.2 D!sa7ar!3a
0arbohidrat yang tersusun dari 2 satuan monosakarida yang dipersatukan oleh
ikatan glikosida dari karbon :"1 dari suatu satuan ke suatu 5> satuan yang lain
Suatu cara satuan yang la3im adalah hubungan glikosida " dan " dari satuan
pertama ke gugus hidroksil dari satuan ke dua
>ubungan tersebut disebut 1,O " atau 1,O " bergantung pada : glikosida
>idrolisis sukrosa menghasilkan suatu campuran yang kasar yang sering disebut
gula in#ert, sebab fruktosa dengan le#orotasi yang terbentuk kuat merubah4in#ert
kerja sukrosa yang sebelumnya adalah dekstrorotasi
- u k u P r a k t i k u m - i o k i m i a - u k u P r a k t i k u m - i o k i m i a
2#
?ambar 1. !setal monosakarida disebut glikosida
?ambar 15 (a* Sukrosa (1,2 "* dan (b* 'aktosa (1,"*
1.3 Ol!4$sa7ar!3a
!da beberapa perbedaan pendapat mengenai jumlah satuan monosakarida yang
menyusun oligosakarida. -eberapa ahli menyebutkan bahwa aligosakarida adalah
karbohidrat yang menghasilkan 2 I $ monosakarida pada hidrolisis atau ahli lain
menyebutkan adalah karbohidrat yang tersusun dari 2 sampai & satuan monosakarida.
.nit monomer dasar yang membentuk komplek oligosakarida terbatas pada ,
>e)oses. ?lucose, mannose, galactose (semua dari gugus fungsional aldose*, dan
fructose (gugus fungsional ketose*
Pentoses. ;ibose, )ylose (keduanya gugus fungsional aldoses*
P$l!sa7ar!3a
>omopolysaccharide. Sebuah polisakarida yang tersusun dari monosakarida
idektik.
>eteropolysaccharide. Sebuah polisakarida yang tersusun dari monosakarida
berbeda
.nsur pokok polisakarida yang paling umum adalah 1"?lucose
1.4.1 Pat!
?ambar 1$. :ontoh salah satu pati yang berupa amilosa yang merupakan polimer linear dari 1" 1"
glukosa
1.4.2 Sel>l$sa
- u k u P r a k t i k u m - i o k i m i a - u k u P r a k t i k u m - i o k i m i a
2+
2olekul selulosa merupakan rantai"rantai atau mikrofibil, dari ?D"4l>7$sa sampai
sebanyak 1.EEE satuan yang terdapat sebagai berkas"berkas terpuntir mirip tali,
yang terikat satu sama lain oleh ikatan hidrogen.
?ambar 1%. :ontoh selulose, 1"glukosa dalam ikatan (1 *
2. TUJUAN
.ntuk mengetahui kandungan karbohidrat bahan makanan yang dihasilkan
oleh tanaman.
3. BAHAN DAN METODE
Par>tan3.1 Ba2an
3.1.1 Sodium sitrat
3.1.2 Sodium karbonat
3.1.3 :opper sulfate
3.1. !6uades
3.1.5 ?ula putih
3.1.$ 0entang
3.1.% Pati kanji
3.2 Alat
3.2.1 8abung reaksi
3.2.2 Pipet tetes
3.2.3 Penjepit tabung (kayu*
3.2. -unsen (pembakar*
3.2.5 -eaker glass
3.2.$ ?elas ukur
3.2.% 0erta saring
3.2.& Pisau
3.2.F Saringan teh
3.2.1E
3.2.11 0ain kasa
3.2.12 Pengaduk
- u k u P r a k t i k u m - i o k i m i a - u k u P r a k t i k u m - i o k i m i a
2,
3.3 Met$3e
3.3.1 Pe'5>atan Rea4ent Bene3!t
a. -enedict Q!R ,
timbang 1%3 g sodium citrat
timbang 1EE g sodium karbonat
larutkan kedalam &EE ml air hangat (a6uades* dalam beaker glass
takar dengan gelas ukur sebanyak 1EE ml dari larutan tersebut, saring dan
masukkan ke dalam beaker glass
tambahkan a6uades hingga #olumenya mencapai &5E ml.
b. -enedict Q-R,
timbang 1%.3 g cooper sulfate
larutkan dalam 1EE air dan tambahkan #olumenya hingga 15E ml
c. -enedict reagent
:ampurkan larutan -enedict Q!R ke dalam -enedict Q-R dengan pelan"pelan
menggunakan pengaduk dalam beaker glass 2EE ml.
3.3.2 Pe'5>atan Lar>tan Kar5$2!3rat
a. 'arutkan 1 g gula putih ke dalam 1EE ml air
b. 'arutkan 1 g pati kanji ke dalam 1EE ml air
c. Parut kentang, peras dengan kain kasa masukkan cairan ke dalam beaker
3.3.3 Pen4>@!an Kar5$2!3rat
a. 2asukkan 2 tetes larutan benedict ke dalam tabung reaksi
b. 8ambahkan 5 tetes larutan karbohidrat
c. Panaskan selama 5 menit
3.4 Pen4a'atan
3..1 !mati perubahan warna yang terbentuk, jelaskan jenis karbohidrat
berdasarkan warna
3..2 Sebut dan jelaskan reaksi kimia diantara setiap bahan kimia dan karbohidrat
yang diuji
3..3 Aelaskan mengapa dipilih tepung kanji, gula dan kentang sebagai bahan uji.
3.. 'akukan untuk sumber karbohidrat yang lain.
- u k u P r a k t i k u m - i o k i m i a - u k u P r a k t i k u m - i o k i m i a
2-
AI. BIODESEL
1. PENDAHULUAN
Pembuatan biodesel dari minyak goreng yang dapat digunakan langsung
tanpa modifikasi mesin diesel sangat sederhana. 8etapi kecermatan ekstra diperlukan
dalam pembuatan bidesel untuk mendapatkan hasil yang baik dan khususnya dalam
penanganan 9atrium hidroksida dan 2etanol yang sangat beracun. -iodesel
memiliki beberapa keunggulan dari petro diesel yang berasal dari minyak bumi yaitu
antara lain (i* pembakaran lebih bersih (polusi lebih rendah* (ii* kandungan cetane
lebih tinggi (ledakan atau knocking lebih rendah*, (iii* pelumasan (lubricity* lebih
baik dan (i#* pembuatannya sederhana (biodesel dapat dibuat dari minyak
bekas4minyak jelanta*
2inyak goreng bekas pakai (minyak jelanta* mengandung kontaminan seperti
air, yang mengganggu kerja katalis (9a5>* dan asam lemak bebas (!'-* saat
penggunaan yang mengganggu reaksi transesterifikasi sehingga kebutuhan kalatis
menjadi lebih banyak dari yang digunakan untuk minyak goreng baru (murni*.
Penggunaan katalis yang berlebihan akan menghasilkan bahan berupa selai (jelly*
0ecermatan yang tinggi diperlukan untuk mendapatkan hasil yang tinggi dan
untuk menghindari kecelakaan kerja karena bahan pereaksi yang digunakan beracu
yaitu 9a5> dan 2etanol (jangan kene kulit, menghirup uapnya apalagi termakkan,
dan bilas bagian badan yang ena secepat mungkin air secukupnya*
2. TUJUAN
" .ntuk mencari sumber"sumber bahan bakar alternatif yang mungkin dapat
dikembangkan di =ndonesia
" .ntuk membuat biodesel dengan bahan dasar minyak goreng
3. BAHAN DAN METODE %1&
3.1 Ba2an
3.1.1 2inyak goreng baru (1l*
3.1.2 2etanol (:>
3
>* (2EE ml*
3.1.3 9atrium hidroksida (9a5>* (g*
3.2 Alat
3.2.1 ;uangan dengan alat pengisap udara (baisanya disebut sebagai ruang asam
atau pembakaran*
3.2.2 !lat pencampur (blender* yang terbuat dari kacar (jangan plastik karena ini
bereaksi dengan metanol* dengan pengatur kecepatan.
3.2.3 8imbangan dengan ketelitian mg
3.2. ?elas ukur (beaker* kapasitas 2EE ml T 1EEE ml dan gelas piala kapasitas U
15EE ml
3.2.5 Sendok gelas atau baja anti karat (stanless steel*
3.2.$ 0acamata pengaman
3.2.% 2asker atau pelindung mulut dan hidung dari bahan kimia
3.2.& Sarung tangan karet
- u k u P r a k t i k u m - i o k i m i a - u k u P r a k t i k u m - i o k i m i a
2.
3.2.F Pakaian laboratorium lengan panjang
3.2.1E 0ertas pengisap (tissue paper*
3.3 Met$3e
3.3.1 Pakailah pakaian laboratorium, sarung tangan karet, kacamata pengaman dan
masker
3.3.2 Siapkan blender dalam ruang asam dengan kertas pengisap sebagai
mengaman percikan
3.3.3 !mbil 2EE ml metanol (hati"hati jangan kena tangan dan dihiisap uapnya*
dengan gelas ukur dan masukkan ke dalam blender
3.3. 8imbang 3,5 g 9a5> di atas wadah plastik (timbang dulu wadah plastik
misalnya ) gram, sehingga berat total wadah plastik dan 9a5> menjadi ) C
3.5 gram*. >aluskan dahulu 9a5> secukupnya apabila berupa gumpalan
dengan spatula dan pestel (pestle* sebelum ditimbang
3.3.5 >idupkan #entilasi ruang asam dan hidupkan blender yang berisi metanol
dengan kecepatan rendah
3.3.$ 2asukkan bubuk 9a5> sedikit demi sedikit dan perlahan dlam 2etanol
(hati"hati jangan sampai menimbulkan percikan* . ;eaksi ini agak keras yang
mengeluarkan panas sehingga 9a5> harus ditambahkan sedikit demi sedikit
untuk menghindari reaksi yang sangat keras
3.3.% Setelah semua diberikan, biarkan beberapa saat (2 menit* hingga semua
9a5> larut untuk menghasilkan senyawa 2etoksida 9atrium (sodium
meto)ide, :>
3
59a*
:H
3
OH B NaOH :H
3
OH B H
2
O
:atatan , metoksida natrium harus segera digunakan dalam pembuatan
biodesel sehingga jangan dibuat dalam jumlah besar untuk disimpan karena
efekti#itasnya menurun dengan waktu
3.3.& 2asukkan minyak goreng (1 liiter* dalam blender yang masih di putar secara
perlahan dan atur kecepatan putaran yang cukup membuat pusaran (jangan
lebih yang membuat percikan* kemudian biarkan demikian sekitar 2E"3E
menit.
3.3.F Pindahkan isi blender ke gelas piala (U 15EE ml* dan berikan label ditambah
dengan penjelasan (berbahaya4beracun* dan tempatkan pada tempat yang
aman.
3.3.1E Setelah 3E"$E menit atau lebih, larutan dalam gelas piala akan terbagi pada
dua bagian yaitu (i* bahan berwarna gelap (gliserol* pada bagian bawah dan
(ii* bahan berwarna terang (biodesel* pada bagian atas. Pindahkanlah cairan
pada bagian atas dengan hati"hati pada wadah gelas dan erikan label biodesel.
Sisanya yaitu gliserol dapat dibuang atau disimpan sebagai bahan baku
pembuatan sabun.
- u k u P r a k t i k u m - i o k i m i a - u k u P r a k t i k u m - i o k i m i a
3/
4. BAHAN DAN METODE %2&
4.1 Ba2an
.1.1 2inyak goreng bekas (2?-*
.1.2 2etanol murni (U FFP*
.1.3 9a5> kering (dalam bentuk bubuk*
.1. =sopropyl alcohol (U FFP*
.1.5 !ir destilasi dan air bersih
.1.$ Phhenolphthalein (baru, larutan*
.1.% QPhenolR or QPhenol ;edR
.1.& @inegar
4.2 Met$3e 1 % Pe'>rn!an '!n<a7&
.2.1 1apatkan minyak goreng bekas sebanyak 2 liter yang dilengkapi dengan
informasi jenis (merek dagang dan spesifikasinya* dan pemakaiannya (untuk
menggoreng apaN*
.2.2 8empatkan minyak goreng bekas sebanyak 5 liter dalam panci aluminium
yang cukup besar (atau bahan lain yang biasa digunakan untuk memasak* dan
tempatkan thermometer di dalamnya untuk mengukur suhu minyak
kemudian. Panci yang besar diperlukan untuk membuat permukaan minyak
yang terbuka cukup luas
.2.3 8empat panci tersebut di atas pemanas yang suhunya bisa diatur dan
panaskan hingga $E
o
: sambil diaduk (gunakan sarung tangan dan baju
laboratorium*. !pabila letupan"letupan kecil terjadi (biasanya mulai
mendekati suhu 5E
o
:*, biarkan pada suhu $E
o
: tersebut (atau lebih* selama
15 menit atau lebih hingga letupan berhenti untuk menghilangkan semua air
dari minyak
.2. 'angsung saring minyak tersebut dengan dua lapis kain katun tipis halus
(cheesecloth* untuk memisahkan minyak dari kotoran dan tempatkan minyak
tersebut dalam gelas ukur dan biarkan selama semalam
.2.5 Perhatikan larutan minyak setelah 2 jam, air yang masih terdapat di
dalamnya akan terdapat pada bagian bawah dan minyak pada bagian atas dan
jika demikian pisahkan minyak tersebut dengan cara memindahkannya pada
tempat lain dengan hhati"hati hingga bagian bawah tidak ikut dituangkan.
4.3 Met$3e 2 % T!tras!&
.3.1 Siapkan bahan titrasi yaitu 1 g 9a5> dilarutkan dalam 1 liter air destilasi
yang diaduk hingga 9a5> larut semua dengan rata, kemudian masukkan
dalam buret (alat titrasi*
.3.2 Sampur 1E mililiters alkohol isopropyl (isopropyl* dengan 1 ml 2?-
(minyak goreng bekas* dalam erlenmeyer yang dilengkapi dengan pengocok
magnit dan tempatkan diatas pemanas dibawah alat titrasi
.3.3 Panaskan larutan sedikit dan berikan 2 tetes larutan indikator phenolphtalein
yang menghasilkan warna merah pada keadaan basa dan tidak berwarna
dalam keadaan asam.
.3. >idupkan pengocok (agak cepat* dan mulailah titrasi dengan larutan 9a5>
hingga menghasilkan warna jingga yang bertahan dalam waktu sekitar 1E
detik yang menandakan larutan telah mencapai p> D & I F. :atat jumlah
- u k u P r a k t i k u m - i o k i m i a - u k u P r a k t i k u m - i o k i m i a
31
larutan 9a5> yang digunakan dalam titrasi (mis. ! ml*. !pabila perubahan
warna terlalu cepat, encerkan larutan 9a5> (mis 1 g 9a5>42 liter air
destilasi*.
.3.5 :ara lain, tempatkan alat pengukur p> dalam larutan campuran 9o.$ dan
titrasi dengan larutan 9a5> secara perlahan (sambil dikocok* hingga p>
larutan mencapai &"F
.3.$ >itung jumlah 9a5> yang diperlukan untuk reaksi transesterifikasi minyak
menjadi biodesel. 0arena 1 ml 9a5> D 1 mg 9a5> (1 g9a5>41EEE ml air
destilasi*, maka pembuatan biodesel dari 1 liter (1EEE ml* 2?-
membutuhkan ! mg ) 1EEE ml D 1EEE ! mg D 1 g 9a5>. :atatan setiap
liter minyak goreng murni membutuhkan 3,5 gram 9a5> yang harus
ditambahkan, sehingga total kebutuhan 9a5> adalah ,
NaOH %4& ) %AB3C#&L
1imana 9a5> (g* adalah jumlah 9a5> yang dibutuhkan dalam gram, !Dml
9a5> hasil titrasi, 3.5 D g 9a5> yang dibutuhkan untuk minyak murni dan
' D jumlah minyak goreng bekas yang akan dikon#ersi menjadi biodesel.
>asil penelitian menunjukkan $ I % g 9a5> diperlukan per liiter 2?-
(!D$"% ml*
Aumlah 2etanol yang diperlukan untuk kon#ersi 2?- menjadi biodesel
adalah 2EP #olume minyak, untuk itu timbanglah minyak dan ambil dan
kalikan dengan 2EP D jumlah ml 2etanol (berat jenis 2etanol dan minyak
hampir sama*
.3.% 'anjutkan dengan pprosedur pembuatan biodesel dari minyak goreng murni
yang dimulai dengan langkah no.1
- u k u P r a k t i k u m - i o k i m i a - u k u P r a k t i k u m - i o k i m i a
32
DA6TAR PUSTAKA
!lberts, -. 1. -ray, A. 'ewis, 2. ;aff, 0. ;oberts dan A.1. 7atson. 1FF. -iologi
2olekuler Sel. <disi kedua, 2engenal Sel. 1iterjemahkan oleh !le) 8ri
0antjono 7. ?ramedia Pustaka .tama. 3$ pp.
>arper, >.!., ;odwell, @.7., 2ayes, P.!., 1F%F. -iokimia. 1iterjemahkan oleh
2ullawan, 2. Penerbit -uku 0edokteran <. ?. :. Aakarta.
>eddy, S. 1F&%. -iologi Pertanian. :@. ;ajawali. Aakarta.
'ehninger, !.'. 1FF3. 1asar"dasar -iokimia. 1iterjemahkan oleh 8henawidjaja, 2.
Penerbit <rlangga. Aakarta.
0irby, 'orne., 1FFE. 19! +ingerpriting, !n =ntroduction. Stockton Press. 3$5 pp.
2antell, S>., 2atthews, A.!. and 2c0ee. 1F&5. Principles of Plant -iotechnology.
!n =ntroduction to ?enetic <ngineering in Plants. -lack 7ell Scientific
Publications 5)ford. 2$F p.
2olecular <)pressions. 2EE5. Plant :ell Structure. www.micro.magnet.fsu.edu.
Schumm, 1.<. 1FF3. =ntisari -ikomia. 1iterjemahkan oleh Sadikin, 2. -inarupa
!ksara. Aakarta
Stansfield, 7.1., 1F&3. 8heory and Problem of ?enetic. SchaumOs 5utline Series.
2c?raw">ill -ook :ompany. 2&1 pp.
Sudarmadji, S. -ambang > dan Suhardji. 1F&. Prosedur !nalisa untuk -ahan
2akanan dan Pertanian. 'iberty. Mogjakarta. 1&& hal.
8he 9ational >ealth 2useum. 1FFF. Structure of 19!. ,,,a''(ss(-'(!!(+'(or.
7irahadikusumah, 2. 2EE1. -iokimiaB protein, en3im dan asam nukleat. Penerbit
=8-, -andung
@irtual 8e)tbook of 5rganic :hemistry. 1FFF.:arbohidrates. www.cem.msu.edu.
- u k u P r a k t i k u m - i o k i m i a - u k u P r a k t i k u m - i o k i m i a

Anda mungkin juga menyukai