Anda di halaman 1dari 8

Lakukan Hal ini Sebelum Anda Berumrah

Oleh: H. A. M. Ackman. Lc. M.Si




Sebelum Anda berumrah ada beberapa amalan penting yang tidak boleh dilupakan.
Dan amalan ini merupakan penyempurna ibadah Umroh itu sendiri, karena peroleh
Mabrur atau MAqbul dalam Umroh itu terkait dengan amalan sebelum berangkat.
Karena tidak mungkin bahwa Mabrur, soleh ataupun takwa itu sendiri diperoleh
hanya dalam waktu 1 minggu saja tanpa persiapan lahir batin di tanah air.

Persiapan Di Tanah Air
Persiapan Dhohir
Bertobat dari segala dosa dan maksiat, baik dosa kepada Allah Swt, yaitu
pelanggaran dari segala larangan-Nya dan keengganan melaksanakan
perintahNya, maupun dosa kepada sesama manusia.
Meminta izin orang tua atau yang dituakannya.
Membayar segala utang, mengembalikan harta yang diperoleh dengan cara
zhalim (korupsi) dan aniaya (merampas hak orang lain).
Dana yang digunakan benar-benar halal dan bersih.
Menyiapkan nafkah yang cukup bagi keluarga yang ditinggalkan.
Banyak bersedekah kepada dhuafa, fakir dan miskin.
Carilah kawan seperjalanan yang saleh, yang baik, senang menolong, sering
mengingatkan jika lupa, suka menegur jika ada kesalahan, memotivasi kepada
keteguhan dan kesabaran.
Sebelum berangkat, berpamitan kepada teman, tetangga dan saudara lainya
yang berdekatan. Meminta restu mereka, dan mendoakan untuk mereka
Persiapan Batin
Niat dan tujuan semata-mata karena Allah Swt, dan bukan untuk mencari
kemasyhuran dan gelar.
Memperbanyak sedekah.
Meninggalkan rafats (ucapan kotor; tidak berguna), fusq (maksiat, keluar dari
ketaatan kepada Allah Swt), dan jidl (berbantahan, bertengkar dll)
Rendah hati, lemah-lembut, mengutamakan kebaikan, budi pekerti yang baik.
Tidak menyakiti orang lain, husnu zhan (berbaik sangka), sabar dan tabah
dalam menghadapi perbuatan yang tidak menyenangkan dan menyakitkan
Ikhlas dalam segala ucapan dan perbuatan. Tidak memperhitungkan segala apa
yang telah dikeluarkan untuk menyempurnakan ibadah haji maupun umrah
Ikhlas dan sabar dalam menghadapi musibah atau kerugian yang menimpa fisik
dan harta. Sebab segala musibah dan kerugian yang diterima secara ikhlas,
termasuk kebaikan berpahala di sisi Allah Swt
Menjelang Berangkat
Salat sunat Safar (bepergian) dua rakaat dengan membaca Fatihah dan al-
Kafirun di rakaat pertama dan Fatihah dan al-Ikhlas di rakaat kedua. Boleh
membaca Ayat Kursi
1
atau Surat al-Quraisy dan satu kali sebelum keluar rumah
atau doa lainnya yang dihafal dan disukai.
Berdoa bagi keluarga maupun teman yang ditinggalkan
Ketika naik kendaraan atau pesawat terbang bacalah doa
Bismillah
Setelah duduk membaca lagi:
Alhamdulillah
Diteruskan dengan membaca:
Subhnaladz sakhara lan hdz wa m kunn lah muqrinn wa inn il
robbin lamunqolibn
Segala puji bagi Allah yang telah memudahkan kami (padahal) kami tidak sanggup
mengendalikannya. sesungguhnya kami akan kembali kepada Allah. (QS. Al-
Zukhruf: 14)
Diteruskan dengan membaca:
Allahu Akbar 3 x
Atau membaca:
Subhnaka inn dzolamtu nafs faghfir l innah l yaghfiru dzunb ill
anta
Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku menganiaya diriku sendiri (maka) ampuni
aku karena tidak ada (yang) bisa mengampuni kecuali Engkau. (HR. Abu Daud,
Tirmidzi, Nasa dengan sanad sahih)
Selalu dalam keadaan berwudlu dan shalat berjamaah
Banyaklah berbuat kebaikan dalam perjalanan selain sabar dan tawakal kepada
Allah Swt
Berdoalah di setiap kesempatan dalam perjalanan karena doa yang sedang
bepergian mustajab sebagaimana disebutkan dalam hadist:
Tiga doa yang mustajab dan tidak diragukan: doa orang yang dizhalimi, doa orang
yang sedang bepergian, dan doa orang tua kepada anaknya. (HR. Tirmidzi)
2. Tata Cara Umrah
Melaksanakan Sunat-Sunat Ihram
Sebelum ihram rapikan kuku, rambut, jenggot, kumis, bulu ketiak dan bulu
lainnya. Kemudian mandi (membasahi badan dari kepala sampai kaki), menyela-
nyela jari tangan dan kaki, kemudian berwudhu.
Selanjutnya mengenakan pakaian ihram. Bagi pria yang satu disebut Rida (kain
bagian atas) dan Izzar (kain bagian bawah).
Pakaian ihram untuk wanita sama halnya dengan pakaian ketika shalat. Yaitu
jilbab yang harus menutupi seluruh rambut (rambut tidak boleh terlihat). Baju
harus menutupi dada. Tidak boleh memakai pakain tipis hingga terlihat rambut
atau kulit, selain telapak muka dan telapak tangan. Kaki memakai kaos
kaki/stoking.
Sebelum niat boleh memakai wewangian, body lotion, parfum dan lainnya.
Namun tidak boleh dilakukan sesudah niat.
Bila salat wajib didirikan, kerjakan salat sunat ihram setelahnya, atau boleh
menjadikan salat wajib itu penganti salat sunat ihram.
Perhatian
Shalat sunnat ini tidak diniatkan untuk ihram, tapi berniat mengerjakan shalat
sunnat yang disebabkan satu sebab. Misalnya shalat dhuha, shalat hajat,
tahiyatul masjid dll.
Yang bermiqat di Madinah sebaiknya mengerjakan semua sunah ihram di hotel.
Setelah berpakaian ihram, salat sunat dan niat dilakukan di Bir Ali.
2. Ihram Umrah
Ihram umrah adalah niat untuk melaksanakan umrah kemudian diikuti dengan
Talbiyah. Ihram umrah ini merupakan tanda telah masuknya rangkaian ibadah
umrah dengan diharamkannya melakukan segala sesuatu selama melalaksanakan
umrah sebagaimana takbiratul ihram dalam shalat.
Niat untuk umrah antara lain:
Labbaika Allhuma Umratan
Aku taati panggilan-Mu untuk melakukan umrah
Setelah niat tidak boleh melanggar larangan ihram. Tidak boleh berkata buruk,
mengunjing, bertengkar, berdebat yang tidak bermanfaat dan larangan lainnya
untuk menjaga kesempurnaan umrah. Banyaklah membaca talbiyah:
Labak allhumma labak, labak l syarka laka labak, innal hamda wan
nimata laka wal mulku, l syarka laka
Aku penuhi seruan-Mu Ya Allah, aku penuhi seruan-Mu tidak ada sekutu bagi-Mu.
Sesungguhnya segala puji, nikmat dan seluruh kerajaan milik-Mu dan tidak ada
sekutu bagi-Mu.
Setelah berulang kali membaca talbiyah diselingi shalawat:
allhumma shalli wa sallim al muhammad wa al Ali muhammad
Ya Allah limpahkan kesejahteraan dan keselematan kepada Muhammad dan
keluarganya.
Kemudian bacalah doa yang disukai, misalnya doa:
allhumma inna nas-aluka ridhka wal jannah wa nadzubika min
sakhatika wannr.
Ya Allah kami meminta ridha-Mu dan surgaMu. Kami berlindung dari kemarahan
dan api neraka.
3. Masuk ke Masjidil Haram
Ketika masuk masjid dahulukan kaki kanan dengan membaca:
Allahumaftah l abwba rohmatika
Ya Allah bukakan bagiku semua pintu RahmatMu.
Kemudian berjalan dengan tenang dan khusuk sambil membaca talbiyah.
Ketika melihat Kabah berdoa sambil mengangkat kedua tangan:
Allahumma zid hdzal baita tasyrfan wa tadzman wa takrman wa
mahabatan wa zid man syarrafahu wa karamahu mimman hajjahu
watamarahu tasyrfan wa tadzman wa takrman wa birran
Ya Allah tambahlah kehormatan, kebesaran, kemuliaan dan kemegahan rumah ini.
Tambahkan pula kehormatan, kebesaran, kemuliaan dan kebaikan bagi yang telah
menghormati dan memuliakan rumahMu dari orang yang berhaji dan umrah. (HR.
Syafii) dan lainnya)
Setelah itu berdoalah menurut keinginan anda.
4. Memulai Tawaf
Ketika hendak tawaf benarkan letak baju ihram menjadi Idhthiba. Yaitu ujung baju
ihram bagian kanan disimpan di pundak sebelah kiri.
Mulailah tawaf dengan berjalan cepat (raml) di tiga putaran pertama
sambil idhtihba di seluruh putaran. Dan bacalah doa diatas setiap kali Isyarah
(melambaikan tangan ke arah Hajar Aswad) .
Ketika raml bacalah doa ini:
Allhumajalh hajjan mabrran wa dzanban maghfran wa sayan
masykran
Ya Allah jadikan aku haji yang mabrur, dosa yang diampuni dan sai yang
diampuni. (HR. Syafii)
Perhatian
Raml (berjalan cepat) di 3 putaran pertama tawaf hanya disunahkan ketika
pertama kali tawaf umrah dalam satu pejalanan. Dan tidak disunahkan pada
tawaf sesudahnya. Bila tidak mampu maka berusaha semampunya ber-raml.
Bila tidak sanggup juga berjalanlah biasa. Raml hanya disunahkan bagi laki-laki.
Idhtiba disunahkan dalam setiap tawaf untuk umrah.
Tidak ada doa khusus dalam setiap putaran tawaf. Bacalah doa yang dikuasai.
Doa dalam Al-Quran dan Hadist lebih diutamakan.
Selesai raml pada 3 putaran pertama mulai mulai berjalan biasa pada empat putaran
akhir. Pada putaran selanjutnya bacalah:
Allhumaghfir warham wafu amma talam wa antal aazul akrom,
Allhuma robban tin fidduny hasanah wa fil khirati hasanah wa qin
adzabanr
Ya Allah rahmati dan ampunilah aku dari dosa yang Engkau ketahui, karena Engkau
Maha Besar dan Mulia. Ya Allah berilah aku kebaikan dunia dan akhirat, bebaskan
aku dari api neraka.
Selama tawaf bacalah dzikir dan doa pilihan anda atau membaca doa ini:
Subhnallahi wal hamdulillhi wa l illha illallah wallhu akbar wa l
haula wa l quwwata illa billhi
Maha Suci Allah, Segala puji bagiNya dan tidak ada Tuhan selain Allah, Allah Maha
Besar dan tidak ada daya upaya kecuali dari Allah. (HR. Ibnu Majah)


5. Rukun Yamani
Di Rukun Yamani (sudut yang berdampingan dengan Hajar Aswad) isyarah (tangan
diarahkan) dengan tangan kanan tanpa mencium tangan sesudahnya.
Antara Rukun Yamani dengan Hajar Aswad bacalah doa:
Allhumma rabban tin fidduny hasanah wa fil khirati hasanah wa
qin adzabannr
Ya Tuhan, berilah kami kebaikan di dunia dan akhirat, dan selamatkan kami dari api
neraka.


6. Salat di Maqam Ibrahim
Selesai tawaf kemudian menuju maqam Ibrahim sambil membaca:
Wattakidz min maqmi ibrhma musholl
Dan Jadikanlah sebagian dari Maqam Ibrahim tempat salat.
Pakaian yang tadinya idhthiba dilepas dan selimutkan ke badan kemudian salat
sunnat dua rakaat. Rakaat pertama membaca Fatihah dan al-Kafirun, rakaat kedua
membaca fatihah dan al-Ikhlas. Sesudah salat bacalah menurut keinginan anda.


Perhatian
Tidak ada doa khusus dalam setiap putaran tawaf kecuali hanya beberapa doa
yang telah disebutkan diatas. Anda boleh membaca doa sendiri atau dengan
bahasa yang anda kuasai.
Tidak disunahkan mengusap, mencium atau menempelkan benda untuk
mengambil berkah karena hal ini tidak diajarkan Nabi saw.
Mencium Hajar Aswad adalah sunah sedangkan menghormati sesama Muslim
wajib hukumnya, maka jangan mengejar pahala sunah namun berakibat dosa.
Jangan paksakan mencium Hajar Aswad bila keadaan penuh sesak. Bila
keadaan penuh sesak dan tidak memungkinkan raml, berjalan biasa atau tetap
raml semampunya.
Jangan paksakan salat yang berhadapan langsung dengan maqam Ibrahim bila
penuh sesak, carilah tempat kosong. Kemudian Istilam (bila memungkinkan) ke
arah Hajar Aswad sambil berdoa di Multazam (bila memungkinkan) atau cukup
berdoa di tempat anda berada.
Maqam Ibrahim bukanlah kuburan Nabi Ibrahim, maka hindari mengusap,
mencium untuk mengharap berkah. Ingat! Jangan rusak ibadah anda dengan
perbuatan yang tidak ada tuntunannya.
Ketika umrah berikutnya dalam tawaf hanya berjalan biasa
tanpa raml maupun idhtiba.


7. Minum Air Zam-zam
Sebelum Sai disunahkan minum air Zam-Zam sambil menghadap Kabah. Ketika
minum, bernafas 3 kali kemudian sisa air minum diusapkan ke kepala, muka dan
dada.


8. Sai
Sebelum ke shafa letakan kembali pakain dengan cara idhthiba (bagi laki-laki) dan
ketika mendekat shafa bacalah:
Innash-shof wal marwata min sya-irillhi, Abda-u bim bada Allh bihi
Sesungguhanya Shafa dan Marwah sebagian dari syiar Allah. Aku mulai dengan apa
yang dimulai Allah.
Ketika sampai di Shafa menghadap Kabah dengan mengangkat kedua tangan sambil
membaca:
Allahu Akbar 3 x
L ilha illallahu wahdahu l syarka lahu, lahul mulku walahul hamdu
yuhy wa yumtu wa huwa al kulli syai-in qadir, L ilhi illallahu
wahdahu, anjaza wadahu wa nasharo abdahu wahazamal ahzba
wahdahu
Tidak ada Tuhan selain Allah tidak ada sekutu bagiNya, milik-Nya semua kerajaan
dan pujian. Ia yang menghidupkan dan yang mematikan, Ia Maha Berkuasa atas
segala sesuatu. Tidak ada Tuhan selain Allah, ditepati janji-Nya, dibela hambaNya
dan dikalahkan semua musuh olehNya.
Bacalah doa ini 3 x kemudian mulai berjalan untuk Sai.
Bagi laki-laki ketika berada diantara dua lampu hijau berjalan cepat (raml) sambil
membaca:
Rabbighfir warham wa tajwaz amma talam innaka antal aazul akrom,
Allhumma tina fidduny hasanah wa fil khiroti hasanah wa qin
adzabannr
Ya Allah ampuni aku, hapuskan segala dosa yang Engkau ketahui, (karena)
sesungguhnya Engkau Maha Mulia dan Maha Besar. Ya Allah berilah aku kebaikan
dunia akhirat dan selamatkan aku dari api neraka.
Selesai Raml berjalan biasa lagi hingga di Marwah. Ketika sampai di Mawah
menghadap kiblat sambil bertakbir dan berdoa seperti di permulaan Sai. Kemudian
mulai berjalan kearah Shafa dan be-raml ketika melewati dua lampu hijau.
Sai dilakukan tujuh putaran, antara Shafa dan Marwah dihitung satu putaran dan
begitu pula sebaliknya dan sai akan berakhir di Marwah.
9. Tahallul
Selesai Sai kemudian Tahallul dengan menggunting atau mencukur rambut
sedangkan bagi wanita hanya mengunting beberapa helai rambut sepanjang ruas
jari saja. Ketika mencukur rambut mulailah mencukurnya pada bagian sebelah kanan
kepala dan berdoa:
Allhummaghfir lil muhalliqna wa lil muqoshirn
Ya Allah, ampunilah orang yang bercukur dan yang bergunting.
Mengunting atau memotong rambut boleh dilakukan oleh siapa saja, anak kecil ke
orang tua atau sebaliknya, istri kepada suaminya atau sebaliknya. Hendaknya wanita
dipotong oleh muhrimnya. Anda menjadi halal kembali dan selesailah umrah anda.
Bermqt Dari Tanm atau Jiranah
Selama berada di Mekah dianjurkan untuk memperbanyak umrah.
Sebaiknya semua kesunahan ihrm dilakukan di hotel termasuk mandi dan
berpakaian ihrm. Sampai mqt hanya salat sunnah ihrm dan berniat kemudian
kembali lagi ke Masjidil Haramuntuk Tawf, sa dan tahallul.
Umrah ini tidak disunahkan Raml ketika Tawf.
Tawaf Wada Bagi Yang Berumah
Bagi yang berumrah selain di bulan haji, ketika akan meninggalkan kota Mekkah
disunahkan melakukan Thawaf Wada. Caranya seperti melakukan Thawaf Sunnah.
Sunnahnya diakhiri dengan shalat sunnat thawaf setelah 7 kali thawaf. Bagi wanita
yang berhalangan (haid, nifas dll) tidak disarankan thawaf wada dan cukup berdoa
di pintu Masjid al-Haram.


Daftar Pustaka
1. Gayo, H.M. Iwan, 2004, Buku Pintar Haji dan Umrah (Jakarta: Pustaka Warga
Negara)
2. Juzayr, Abdul Rahman, 1990, Kitb al-Fiqh al al-Madzhib al-Arbaah (Beirut:
Dar al-Fikr)
3. Khiyari, Ahmad, 1993, Tarkh al-Maalim al-Madnah al Munawwarah Qadman
wa Hadtsan(Jeddah, Dar al-Ilm)
4. Khurbthul, Ali, tt, Tarkh Kabah, (Beirut: Dar al- Jail)
5. Mubarakfur, Shafiyyurahmn. 2002, Tarikh Makkah al- Mukarramah, (Riyadh:
Dar as-Salam)
6. Mundzir, Abdul Adzm, 1992, Tahdzb at-Targhb wa at- Tarhb. (Beirut: Darul
Jail)
7. Nawaw, Muhyidn, tt, al-Majm Syarh al-Muhaddzab, (Beirut: Darul Fikri)
8. _________________ al-Adzkr (Beirut: Dar al-Fikr)
9. _________________ Syarh Muslim, (Beirut: Dar Kutub Ilmiyyah)
10. Rwah, Abdul Fatth, 2003, Kitb al-dhh F Mansik al-Hajj wa al-Umrah,
Cetakan Kelima, (Mekkah: Maktab al- Imddiyyah)
11. Rousydy, Latif, 1989, Manasik Haji dan Umrah Rasulullah s.a.w (Medan:
Rimbow)
12. Sbiq, Sayyid, 1992, Fiqh as-Sunnah (Beirut: Dar al-Fikr)
13. Shihab, Quraish, 2003, Haji bersama M. Quraish Shihab (Bandung: Mizan)
14. Qudmah, Ibnu, 1997, al-Mughn, Cetakan Kedua, (Mekah: Mustaph al-Bz)
15. Qr, Mul Al, 1998, Irsyad asy-Syr, Cetakan Pertama, (Mekkah: Abbs
Ahmad al-Bz)
16. Zuhayl, Wahbah, 1989, al-Fiqh al-Islamiyyah wa Adilatuhu (Beirut: Dar al-Fikr

Anda mungkin juga menyukai