Anda di halaman 1dari 6

Diagram Fasa Fe-Fe3C

Diagram kesetimbangan fasa Fe-Fe3C adalah alat penting untuk memahami struktur
mikro dan sifat-sifat baja karbon. Suatu jenis logam paduan besi (Fe) dan karbon (C).
diagram fasa Fe-Fe3C juga merupakan dasar pembuatan baja dan besi cor dalam pembuatan
logam. Karbon larut didalam besi dalam bentuk larutan padat(solid solution) hingga 0,05%
berat pada temperature ruangan. Pada kadar karbon lebih dari 0,055 akan terbentuk endapan
karbon dalam bentuk hard intermetallic stoichiomater compound(Fe3C)yang lebih dikenal
sebagai cementi atau karbid.



Keterangan diagram Fe-Fe3C :
0,008%C : batas kelarutan minimum karbon pada ferit pada temperature kamar
0,025%C : batas kelarutan maksimum karbon pada ferit padatemperatur 723
o
C
0,083%C : titik eutectoid
2%C : batas kelarutan pada besi delta pada temperature 1130
o
C
4,3%C : titik eutectoid
18%C : batas kelarutan pada besi delta pada temperature 1439
o
C
Garis A0 :garis temperature dimana terjadi transformasi magnetic dari sementit
Garis A1 : garis temperature dimana terjadi austenite (gamma) menjadi ferrit dalam
pendinginan
Garis A2 : garis termperatur dimana terjadi transformasi magnetic pada ferit
Garis A3 : garis temperature dimana terjadi perubahan ferit menjadi austenite(gamma)
pada pemanasan
Garis A : garis yang menunjukan kandungan karbon dan transformasi baja
hypoeutectoid
Garis E : garis yang menunjukan transformasi baja eutectoid
Garis B : garis yang menunjukkan kandungan karbon dari baja transformasi baja
hypoeutectoid
Garis liquidus : garis yang menunjukan awal dari proses pendinginan(pembekuan)
Garis solidus : garis yang menunjukan batas antara austenite solid dan austenite liquid.



Transformasi pada diagram fasa Fe-Fe3C

Diagram kesetimbangan fasa Fe-Fe3C adalah alat penting untuk memahami struktur
mikro dan sifat-sifat baja karbon. Suatu jenis logam paduan besi (Fe) dan karbon (C).
diagram fasa Fe-Fe3C juga merupakan dasar pembuatan baja dan besi cor dalam pembuatan
logam. Karbon larut didalam besi dalam bentuk larutan padat(solid solution) hingga 0,05%
berat pada temperature ruangan. Pada kadar karbon lebih dari 0,055 akan terbentuk endapan
karbon dalam bentuk hard intermetallic stoichiomater compound(Fe3C)yang lebih dikenal
sebagai cementi atau karbid. Dari diagram fasa tersebut dapat diperoleh informasi-informasi
penting lain antara lain:
1. Fasa yang terjadi pada komposisi dan temperature yang berbeda dengan pendinginan
lambat.
2. Temperature pembekuan dan daerah daerah pembekuan paduan Fe-C bisa dilakukan
pendinginan lambat
3. Temperature cair masing-masing paduan
4. Batas-batas kelarutan atau atau batas kesetimbangan dari unsur karbon fasa tertentu.
5. Reaksi reaksi metalurgi yang terbentuk.
Besi merupakan salah satu logam yang memiliki sifat allotropi, sifat allotropi dimiliki
besi sendiri ada 3 yaitu:
1. Delta iron()mampu melarutkan karbon max 0,1% pada 1500
o
C
2. Gamma iron()mampu melarutkan karbon max 2% pada 1130
o
C
3. Alpha iron() mampu melarutkan karbon max 0,025% pada 723
o
C
Transformasi allotropic pada besi, Fe(), Fe() dan Fe() terjadi secara difusi sehingga
membutuhkan waktu tertentu pada temperature konstan Karena reaksi mengeluarkan panas
laten.

Transformasi Baja


\



Trasformasi baja hypoeutectoid (<0.8% C)
Pada baja jenis ini apabila suhu dinaikan maka akan menjadi austenite lalu bila didinginkan
lagi maka kosentrasi akan semakin jenuh . jadihasil akhir dari pendinginan transformasi baja
hypoeutectoid adalah ferite dan pearlite dengan matrix Ferrite.
Transformasi baja eutectoid
Pada baja jenis ini besi ferrite dapat berubah menjadi austerit pada suhu terendah yaitu 723 o
C-1333oC. Fase ferrite setelah dinaikan suhunya dapat berubah fase menjadi ferit dan
menjadi perlit bila didinginkan . jadi hasil akhir dari pendinginingan transformasi baja
eutectoid adalah perlit.
Transformasi baja hypereutectoid (>0.8% C)
Pada transformasi ini batas butir yang terbentuk apabila diinginkan adalah cemeutites
semakin dingin maka kosentrasi dibatas butir semakin bertambah dan bila dibawah suhu
austenite maka terbentuk pula perlite. Sehingga hasil akhir dari pendinginan transformasi baja
hypoercelitectoid adalah pearlite dengan matrix cementite.


Transformasi pada Besi Tuang/Besi Cor

Diagram Besi Cor Besi Cor Kelabu menurut Maurer

Secara umum proses pembekuan dari besi cor dengan kandungan C antara 2% sampai
4% adalah sebagai berikut: Dari cairan (kemungkinan pada saat ini telah terdapat inti-inti
grafit) akan terbentuk kristal g-primer yang dengan demikian konsntrasi C didalam sisa
cairan akan meningkat menuju kekomposisi eutektik. Sisa cairan kemudian akan
tertransformasi secara eutektik menjadi ledeburit dan sejumlah grafit.
Pada pendinginan selanjutnya sementit pada ledeburit akan tertransformasi menjadi
austenit dan grafit dan untuk selanjutnya grafi-grafit akan tersegregasi keluar dari austenit
(serpanjang garis ES diagram biner Besi-Karbon). Grafit-grafit sekunder ini terbentuk
menempel pada grafit primer yang oleh karenanya tumbuh semakin besar.
Akhirnya, pada pendinginan stadium 3, terjadilah transformasi eutektoid dimana
kristal g (austenit) akan berubah menjadi perlit. Ketika pendinginan berlanjut (temperatur
sesaat setelah 720
o
C), sebagian dari perlit juga akan terurai menjadi ferit dan grafit yang
sebagaimana grafit terdahulu tumbuh menempel pada grafit-grafit yang telah ada, sehingga
akhirnya ferit yang terbentuk akan selalu berada disekitar grafit (awan ferit).
Hal yang sangat penting sehubungan dengan struktur dasar (matriks) besi cor adalah
pengaruh unsur Si terhadap besikarbida (Fe
3
C), dimana Si akan mengakibatkan besikarbida
terurai menjadi besisilikat dan karbon (grafit) sebagaimana reaksi berikut:
Fe
3
C + Si > Fe
3
Si + C
Kandungan Si yang tinggi memiliki pengaruh yang mirip dengan kandungan C yang
dinaikkan serta mengakibatkan perlambatan laju pendinginan sehingga mengarah ke sistim
stabil Besi-Grafit.

Transformasi pada Besi Tuang Kelabu

Pada dasarnya semua produk cor logam sesnsitif terhadap ketebalan dinding prosuk.
Senakin tebal produk maka kecepatan solidufikasi (pembekuan) menjadi lembih lambat. Hal
ini akan berakibat membesarnya ukuran butiran serta menurunkan kekuatan tarik. Besi cor
kelabu memiliki sensitifitas terhadap ketebalan yang paling tinggi dibanding bahan cor
lainnya. Pada besi cor kelabu hipoeutektik, awal pembekuan terjadi ketika terbentuknya
dendrit-dendrit austenit, yaitu pada saat suhu cairan menurun dan melewati suhu liquidus.
Kandungan C dalam sisa cairan akan meningkat terus hingga mencapai komposisi
eutektiknya (CE = 4.3%) yaitu pada suhu sekitar 1150
o
C tergantung pada kandungan Si.
Pada saat inilah terjadi pertumbuhan grafit lamelar dan austenit secara berbarengan
(transformasi eutektik) hingga akhirnya seluruh sisa cairan menjadi beku (solid).
Jumlah deposit dari austenit-grafit tegantung dari jumlah inti pembekuan yang terjadi.
Selama pembekuan (pertumbuhan sel-sel eutektik), unsur P terdorong kebatas-batas butiran
dan membentuk steadit pada suhu sekitar 980
o
C. Keberadaan steadit pada batas butiran
mengisi ruang-ruang yang semestinya dapat diisi oleh pertumbuhan grafit. Ukuran dari sel-sel
eutektik sangat tergantung dari tingkat pengintian dan laju pembekuan, yaitu berkisar antara
500 sampai dengan 25000 sel pe inch persegi.
Oleh karena densitas grafit jauh lebih rendah dari besi, maka penyusutan normal
hanya terjadi ketika pendinginan berlangsung dari sejak suhu liquidus hingga mencapai suhu
solidus. Untuk selanjutnya, pada saat terjadi transformasi eutektik, sel-sel eutektik yang
mengandung grafit tumbuh. Pertumbuhan (grafit) ini mengkompensasi penyusutan sehingga
(tergantung dari jumlah sel-sel eutektik) penyusutan akan berkurang atau bahkan justru
memuai. Pada grade besi cor kelabu tertentu, pemuaian terjadi sedemikian besarnya sehingga
mampu menutup rongga-rongga shrinkage yang terjadi selama solidifikasi.

Anda mungkin juga menyukai