Anda di halaman 1dari 5

1/4/2014

Benteng Indonesia

ESU F O SM RET

MU R O F

GOLB

SU TU O B A

WEI V RE V O

EM OH

YB T NE SERP YL D UORP

AISEN ODNI GNETNEB


WEIV REVO
ayaduB haraje S nasiraW iagabe S gnetneB ayngnitneP

wei vre vo
ygolodohtem
n alp
AISEN ODNI NRE TSAE

Pilih Nama Benteng............................


AISEN ODNI LAR TNEC

Pilih Nama Benteng............................


AISEN ODNI NRE TSE W

Pilih Nama Benteng............................


YRASS OLG
SELCI TRA & S WEN

Pada sekitar awal abad ke16, begitu banyak bangsa-bangsa asing datang ke Indonesia dan
mengeksplorasi kekayaan alam kita. Rempah-rempah, kayu dan barang tambang adalah salah satu dari
berbagai komoditi yang menarik pada masa itu. Untuk sejumlah alasan beberapa bangsa asing tersebut
berupaya untuk mempertahankan kedudukannya dan memonopoli usaha dagang di Indonesia .
Portugis, Belanda dan Inggris sebagai negara-negara yang pernah singgah ke Indonesia , membangun
kubu-kubu pertahanan atau benteng dalam upaya mempertahankan keamanan mereka dalam
berdagang. Benteng-benteng saat ini memiliki nilai yang tinggi karena merupakan Warisan Sejarah dan
Budaya milik bersama dari beberapa negara yang telah disebutkan di atas dan bahkan juga termasuk
Indonesia . Beberapa benteng di Indonesia dalam kondisi yang terpelihara dan dimanfaatkan dengan
cukup baik, tapi lebih banyak jumlah benteng yang terbengkalai dan dalam kondisi memprihatinkan.
Sangat penting untuk memiliki sebuah visi yang nyata dalam melakukan pemugaran benteng sebagai
warisan sejarah, karena benteng merupakan salah satu objek yang menarik dalam peranannya sebagai
bagian sejarah Indonesia dan kekayaan budaya bangsa.

noissim & noisi v

Indonesia adalah salah satu negara yang sangat unik di dunia. Suatu negara kepulauan dengan
beraneka ragam kekayaan alam, berbagai produk agrikultur iklim tropis dan tanah yang sangat subur,
telah dikenal dan banyak menarik minat berbagai bangsa-bangasa di seluruh belahan dunia.

HCRAES DECNA VDA

Terdapat lebih dari 275 benteng pertahanan yang tersebar di seluruh Indonesia, baik di pulau-pulau
besar hingga di kepualuan terkecil menjadi saksi perjalanan sejarah yang luar biasa, memiliki kondisi
fisik yang beraneka ragam. Sebagai contoh benteng besar yang dahulu dikenal sebagai Kastil Batavia di
Jakarta, telah dihancurkan pada awal abad ke19, namun seperti Benteng Vredeburg di Yogyakarta,
Benteng Rotterdam di kota Makassar di Sulawesi Tenggara dan Benteng Malborough di Bengkulu masih
dalam kondisi yang sangat baik, memiliki fungsi baru, berdiri kokoh dan menjadi landmark kota yang
sangat penting. Mengingat fungsinya sebagai bangunan pertahanan sekaligus untuk kegiatan
perdagangan, maka benteng harus memperhatikan elemen-elemen dalam seni arsitektur militer. Selain
itu penting untuk membuat rencana ruang-ruang untuk para pedagang, kantor, gudang untuk persediaan
barang, gereja (tempat ibadah), rumah sakit dan tentu saja barak-barak bagi tentara, gudang amunisi,
membuat benteng menjadi sebuah bangunan yang merupakan sebuah kompleks atau kota kecil
dengan berbagai fasilitis untuk komunitas di dalamnya. Bahkan dapat dikatakan sebuah pemukiman
dari peradaban barat dalam sebuah lingkungan dengan iklim tropis timur. Penentuan untuk lokasi
pemukiman dalam skala kecil dan padat ini dipengaruhi oleh karakteristik lingkungan dan fungsi
strategis dari benteng itu sendiri, sehingga pada umumnya benteng berlokasi di daerah pesisir dekat
pelabuhan atau di sepanjang tepian sungai.

http://www.bentengindonesia.org/bAV.php?p=bBI

1/5

1/4/2014

Benteng Indonesia

Ide untuk melaksanakan proyek dokumentasi benteng-benteng bersejarah di seluruh kepulauan di


Indonesia , digagas oleh pihak Direktorat Purbakala dan Permuseuman Departemen Kebudayaan dan
Pariwisata. Proyek ini merupakan sebuah kerja sama antara Pusat Dokumentasi Arsitektur (PDA) selaku
institusi berbadan hukum non pemerintah di Indonesia bekerja sama dengan Direktorat Purbakala dan
Permuseuman Departemen Kebudayaan dan Pariwisata (BudPar). Dalam pelaksanaannya PDA akan
bekerja sama pula dengan Passchier Architect and Consultan (PAC) sebagai institusi non pemerintah di
Belanda. PAC berperan sebagai counterpart PDA terutama dalam melakukan hal melakukan penelitian
arsip dan pendanaan. Ditinjau dari segi fungsi dan peranan masing-masing institusi serta demi
kemudahan birokrasi dan administrasi, MOU dibuat secara terpisah yakni antara PDA dan Budpar dan
MOU antara PDA dan PAC.

Namun sebagai penggagas ide, Direktorat Purbakala dan Permuseuman Departemen Kebudyaan dan
Pariwisata memegang peranan penting dalam proyek ini; yakni sebagai institusi pemerintah yang
memiliki wewenang dalam memiliki, mengelola, memelihara dan memugar bangunan bersejarah
sebagai aset warisan budaya yang tercantum dalam UU no.5/1992 mengenai Bangunan dan Kawasan
Cagar Budaya. Proposal proyek ini adalah produk atas usaha kerja sama pihak Departemen
Kebudayaan dan Pariwisata dinas Perlindungan dan Pemugaran, PDA dan PAC.
nape D asaM ime D naragumeP

Menyikapi pentingnya nilai sejarah dan budaya yang dimilikinya, benteng-beneng sebagai benda cagar
budaya haruslah dikonservasi. Dokumentasi adalah sebagai langkah awal dalam proses pemugaran
yang sangat penting untuk menghadapi berbagai situasi kritis yang mungkin terjadi sewaktu-waktu. Isi
dan kualitas dokumentasi berdasarkan standard internasional serta mengacu pada UU Cagar Budaya.
Dokumentasi ini akan menghasilkan sebuah data base yang komperehensif yang memiliki nilai untuk
diaplikasikan dengan mudah dalam proses pemugaran maupun adative re-use benteng-benteng
tersebut di masa yang akan datang. Berbagai universitas, organisasi pelestarian dan ahli-ahli dalam
bidangnya akan berperanserta dalam kegiatan penelitian dan tim evaluasi. Kegiatan utama dalam
proyek ini adalah pekerjaan survey lapangan ke berbagai lokasi dan penelitian arsip baik di Indonesia
maupun di Belanda.

Mengingat benteng merupakan bangunan yang cukup unik maka untuk survey dan pengumpulan data di
lapangan diperlukan sebuah uji coba dan pelatihan untuk format inventarisasi dan dokumentasi yang
sesuai. Setelah proses awal pendokumentasian selesai dilaksanakan, akan dihasilkan sebuah Laporan
Analisis mengenai hasil survey lapangan tersebut. Metodologi yang dipakai dalam setiap prosesnya
akan melalui sebuah evaluasi, karena sangat penting untuk menjamin sebuah hasil yang berkualitas.
natujnale kreB gnajnaP a kgna J margorP

http://www.bentengindonesia.org/bAV.php?p=bBI

2/5

1/4/2014

Benteng Indonesia

Seperti telah dijelaskan sebelumnya, proyek dokumentasi ini digagas oleh Direktorat Purbakala dan
Permuseuman, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata sebagai institusi pemerintah yang memiliki
wewenang dalam memelihara dan memugar bangunan bersejarah sebagai aset warisan budaya yang
tercantum dalam UU no.5/1992 mengenai Bangunan dan Kawasan Cagar Budaya. Hasil dan keluaran
dari proyek ini adalah sebuah data base inventarisasi berdasarkan data survey lapangan dan studi
literatur (arsip). Metodologi survey dan transparansi dari setiap produk dokumentasi merupakan jaminan
bahwa hasil dari kegiatan ini nantinya akan menjadi sebuah proyek yang berkelanjutan dan dapat
dimanfaatkan dalam proses pemugaran selanjutnya. Selain itu, salah satu potensi dari hasil proyek ini
adalah sebuah data base bangunan bersejarah yang dapat dilegitimasi (diregistrasi dan disertifikasi)
oleh Undang-undang sebagai bangunan cagar budaya yang dilindungi oleh Pemerintah (masuk dalam
Daftar Bangunan Cagar Budaya yang diliindungi oleh Undang-undang), dan ini akan mempermudah
pula proses konservasi benteng di masa yang akan datang. Sebagai contoh, jika benteng-benteng
tersebut telah dilindungi oleh Undang-undang, maka ancaman terhadap pengrusakan dan
penghancuran juga dapat diminimalisasi. Oleh karena itu akan menjadi tugas Sub-Din Registrasi dan
Penetapan Departemen Kebudayaan dan Pariwisata untuk menindaklanjuti hasil proyek ini.
ta karaysaM naradase K

Proyek ini juga berfungsi untuk mengembangkan kesadaran masyarakat, dalam hal ini kesadaran akan
nilai bangunan dan kawasan bersejarah, karena nantinya dalam proses survey lapangan akan
melibatkan pula kerja sama antara masyarakat sekitar lokasi benteng, kantor-kantor UPT, gerakan atau
organisasi pelestarian, pemerintah daerah, universitas dan institusi lainnya yang terkait. Setelah proyek
ini selesai, sebuah pameran sederhana dan seminar untuk umum akan diselenggarakan, serta akan
diadakan launching produk publikasi populer. Seminar akan membahas mengenai benteng yang
berkaitan sebagai objek bangunan cagar budaya dan pengembangan serta pemanfaatannya kembali
untuk fungsi baru.

ta karaysaM sisabreB nanugnabmeP

Pembangunan Berbasis Masyarakat merupakan elemen yang sangat penting saat ini. Dalam
melaksanakan proses survey lapangan, sangat penting melibatkan masyarakat setempat (komunitas
lokal), yakni penduduk yang tinggal berdekatan di sekitar lokasi benteng. Bukan hanya sebagai salah
satu nara sumber dalam pengumpulan data inventarisasi (khusunya data sosial, budaya dan ekonomi),
tapi juga menstimulasi dan mengembangkan kesadaran masyarakat akan pentingnya arti benteng (yang
berlokasi dekat dengan tempat mereka tinggal dan beraktivitas setiap hari) dan lingkungan sekitarnya,
sebagai bangunan dan kawasan cagar budaya yang harus dilindungi dan dipelihara dengan baik. Ini
merupakan sebuah wacana yang sangat penting karena masyarakat yang tinggal di sekitar benteng
memiliki peran penting dan bertanggung jawab untuk turut serta melindungi dan memelihara bangunan
dan kawasan bersejarah kotanya. Pada akhirnya hal ini akan menjadi sebuah kerja sama yang

http://www.bentengindonesia.org/bAV.php?p=bBI

3/5

1/4/2014

Benteng Indonesia

menguntungkan dan mendukung antara pemerintah, para ahli dan masyarakat dalam membuat sebuah
program dan kegiatan pemugaran yang berkualitas di masa yang akan datang. Karena penggunaan
benteng untuk fungsi baru di masa yang akan datang tidak hanya berpengaruh secara spiritual namun
terlebih-lebih diharapkan dapat memiliki dampak positif terhadap pengembangan ekonomi masyarakat
daerah.

nemtimo K nad na kididneP

Sebuah tim yang terdiri dari tenaga ahli di bidangnya masing-masing akan berperan serta dalam proyek
ini. Selama proses survey (baik lapangan maupun studi literatur), akan dimungkinkan bagi para
mahasiswa untuk terlibat pula dalam proyek ini sebagai peserta dalam program pendidikan dan
pelatihan. Dapat digarisbawahi bahwa pentingnya penyebaran ilmu dengan adanya para tenaga ahli
terlibat dalam proyek ini dapat dilakukan melalui kuliah terbuka mengenai benteng-benteng di beberapa
universitas di daerah. Proyek ini nantinya akan berdampak lebih luas dan berkelanjutan terutama untuk
tujuan pendidikan sebagai salah satu program nasional yang sangat penting.

http://www.bentengindonesia.org/bAV.php?p=bBI

4/5

1/4/2014

Benteng Indonesia

2008 pusat dokumentasi arsitektur

http://www.bentengindonesia.org/bAV.php?p=bBI

5/5

Anda mungkin juga menyukai