Anda di halaman 1dari 1

Kabur (Syubhat) Antara Muslim dan Non Muslim Kalau didapatkan mayat dan tidak

diketahui apakah ia muslim atau bukan, maka kalau ia berada di daerah muslim ia tetap
dihukumi seperti orang Islam. Bila tidak, maka bagi orang yang melihatnya tidak wajib
melakukan sesuatu baginya, karena ragu pada dasar taklif itu (tuntutan syara). Kalau
mayat orang-orang Islam bercampur baur dengan non Muslim dan tidak bisa
dibedakannya; Maka Hambali, Imamiyah dan Syafii: Hendaknya dishalat satu persatu
dengan niat hanya akan menshalat yang Islam saja. Hanafi:Diambil mayoritas. Kalau
kebanyakan yang meninggal itu orang-orang Islam, hendaknya dishalati. Tapi bila tidak,
maka tidak usah dishalatkan


Jika Jenazah Kaum Muslim dan Kaum Kafir Berbaur, Apa yang Kita Lakukan?
Pertanyaan Pertama dari Fatwa Nomor11233
Pertanyaan 1: Sebuah kecelakan mobil terjadi mengakibatkan semua penumpang tewas.
Dalam kecelakaan ini, mayat muslim dan non-muslim tidak bisa diidentifikasi. Bagaimana
cara memandikan, menyalati, dan mengubur mayat-mayat ini?
Jawaban 1: Semua korban kecelakaan ini dimandikan, dikafani dan disalatkan dengan niat memandikan,
mengafani, menyalatkan dan menguburkan mereka yang muslim.

(Nomor bagian 8; Halaman 376)

Wabillahittaufiq, wa Shallallahu `ala Nabiyyina Muhammad wa Alihi wa Shahbihi wa Sallam.
Komite Tetap Riset Ilmiah dan Fatw

Anda mungkin juga menyukai