Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

HADITS AKHLAK
(Kewajiban Terhadap Agama)



Oleh :
Kelompok X


Muhammad Yani : 15.1.09.1.005
June :15.1.09.1.053



FAKULTAS TARBIYAH
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
MATARAM
2012
KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami ucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena atas segala
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulisan makalah ini yang berjudul Kewajiban
Terhadap Agama dapat terselesaikan walawpun dengan berbegai kekurangan.
Penulisan makalah ini selain sebagai tugas wajib mahasiswa, juga sebagai bahan
diskusi dalam menghasilkan kesamaan pemahaman pada mata kuliah Hadits Akhlak
Akhirnya penulis mengharapkan keritik dan saran guna memperbaiki penyusunan
makalah selanjutnya. Sekecil apapun arti tulisan dalam makalah ini diharapkan dapat
memberikan manfaat yang sebesar-besarnya, semoga Allah SWT. Senantiasa memberikan
rahmat-Nya kepada kita semua. Amin..


BAB I
PENDAHULUAN

Siapaun tidak akan dapat membantah lagi, bahwa pada saat sekarang ini kehidupan
dan penghidupan manusia sedang dilanda oleh krisis di dalam segala bidangnya.
Mngapa demikian? Sebab manusia sudah melupakan atau menyampingkan sesuatu
yang sangat vital di dalam kehidupan dan penghidupan mereka, yaitu meningkalkan
kewajiban mereka terhadap agamanya sendiri.
Manusia sudah menjadi sangat sombong. Tidak tau-menau mengenai Agama, mereka
mengatakan mampu mengatasi segala masalah tanpa agama, sehingga berakibat kehidupan
kita pada saat sekarang ini dilanda oleh krisis disegala bidang, oleh karana itu, agama akan
kita fahami jika kita mengetahuai kewajiban seorang mahluk kepada sang khaliknya.


BAB II
PEMBAHASAN
KEWAJIBAN TERHADAP AGAMA
A. MEMPELAJARI
Mempelajari agama bagi orang-orang yang beriman merupakan suatu kewajiban,
hal ini disebapkan karena:
1. Karna manusia mempunyai agama.
Ep) -g].- E4gN *.-
OUce"- ^_
19. Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam.
(Q.S. ALI IMRAN:19)

2. Diperintahkan oleh Allah dan Rasul-Nya.
Allah berfirman dalam surat Shaad ayat 29:
RU4-g +OE4^4O^ El^O)
[4O4:N` W-NO+O4Og
gOg-4C-47 4O-EO441g4
W-O7q U4:^- ^g_
29. Ini adalah sebuah Kitab yang kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah
supaya mereka memperhatikan ayat-ayatNya dan supaya mendapat pelajaran orang-
orang yang mempunyai fikiran.
Dalam sabdanya, yang diriwayat oleh Ahmad, Bukhari, Turmudzi dan Dawud
yang artinya sbb: Yang sebaik-baik kamu ialah yang mempelajari Al-Quran dan
mengerjakannya.
Itulah antara lain perintah Allah dan Rasul-Nya untuk mempelajari Al-
Quran, Mempelajari Al-Quran berarti mempelajari agama. Apabila manusia
tidak mau mempelajari agamama, Allah menyatakan bahwa hatinya itu telah tertutup.
Yang membuat hati mereka tertutup ialah:
a. Perbuatan dosa
Sebagai mana yang difirmankan Allah dalam surah Al-Muthaffifin: 14
EE W 4 4p-4O _O>4N
jgjOU~ E` W-O+^~E
4pO+:O'4C ^j
14. Sekali-kali tidak (demikian), Sebenarnya apa yang selalu mereka
usahakan itu menutupi hati mereka.
Ayat di atas diberikan keterangn oleh nabi dalam sabdanya yang
diriwayatkan oleh Ahmad yang artinya sbb:
Apabila seorang mumin mengerjakan satu dosa timbullah satu titik hitam pada
hatinya, tetapi jika ia taubat, menarik diri dan meminta ampun bersihlah hatinya kembali, dan
jika ia tambah terus dosanya itu sehingga menutupi hatinya, itulah yang disebut rona
yang disebutkan oleh Allah dalam Al-Qurannul karim.
b. Kekafiran
Orang yang dalam hatinya ada unsur kekafiran akan mencegah manusia dari
mempelajari agama dan akan membuat keributan dikala manusia mempelajari
agama.tentu saja hal ini akan dilaksanakan dengan bermacam-macam cara dan sarana
dan hal ini mereka membiyai dengan biaya yang melimpah, Allah SWT dalam Q.S.
Al-Anfal ayat 36 berfirman:
Ep) -g~-.- W-NOEE
4pOgLNC _4O^`
W-OO4Og }4N O):Ec *.- _
^@g
36. Sesungguhnya orang-orang yang kafir menafkahkan harta mereka untuk
menghalangi (orang) dari jalan Allah.

3. Agama harus dilaksanakan dengan sepenuh pengertian.
4 -^> 4` "^1 El gO) vUg
_ ^@g
36. Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan
tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan
diminta pertanggungan jawabnya.(Q.S. Al-Isra:36)
4. Agama merupakan sumber kebenaran bagi manusia. Karena yang benar itu
hanyalah yang datang dari Allah, sebagaimana firman-Nya dalam Q.S. Al-
Baqarah: 147.
O-E^- }g` El))OO W E E=O7>
=}g` 4)O4;^- ^j_
147. Kebenaran itu adalah dari Tuhanmu, sebab itu jangan sekali-kali kamu
termasuk orang-orang yang ragu.
5. Agama merupakan sumber dari seluruh aktivitas manusia. Sebab:
a. Seluruh aktivitas manusia harus benar. Kalau aktivitas manusia salah
pasti akan membawa malapetaka. Sedang sumber kebenaran adalah
agama.
b. Agama telah mengatur seluruh aktivitas manusia, sampai masuk dan
keluar kakus di aturnya sedemikian rupa.

+ Jadi dalam mempelajari agama hendaklah:
1. Dipelajari secara keseluruhan.
2. Dipelajari motivasi bagi setiap ketentuannya.
3. Dipelajari cara pelaksanaan setiap ketentuannya dengan tepat dan
benar.
4. Dipelajari tujuan setiap ketentuannya.

B. MENGAMALKAN
Mengamalkan agama bagi orang-orang beriman merupakan kewajiban yang
mutlak. Hal ini disebabkan antara lain oleh:
1. Karena manusia sudah berjanji untuk taat kepada Allah, dijelaskan dalam
Surah Al-Araf ayat 172.
^O)4 EO ElG4O }g` /j_4
4E1-47 }g` g-jOO_
g4+CjOO -EOg;+4 -O>4N
jgO^ eO 7)4O) W
W-O7~ _O>4 O .4^;)_E- O ]
W-O7O> 4O4C gOE41^-
^^) EL ;}4N -EOE- 4-)-gEN
^_g
172. Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari
sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya
berfirman): "Bukankah Aku Ini Tuhanmu?" mereka menjawab: "Betul (Engkau
Tuban kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari
kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (Bani Adam) adalah orang-
orang yang lengah terhadap Ini (keesaan Tuhan)",
2. Karena tujuan Allah menciptakan manusia adalah untuk mengamalkan agama-
Nya, (Surah Adz-Dzariyat ayat 56)
4`4 e^UE= O}_^- "^e"-4
) p+lu4Og ^)g
56. Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi
kepada-Ku.
3. Karena manusia dikirim Allah ke bumi ini adalah untuk mengamalkan agama-
Nya, (Surah Al-Baqarah ayat 30)
^O)4 4~ CG4O gOj^UEUg
O)E+) gN~E} O) ^O-
LOEO)UE= W W-EO7~ NE^_`
OgOg }4` O^NC OgOg
lgOEC4 47.4`g].- }^44
E)Ol=O+^ Eg;O4 +Eg-+^4
El W 4~ EO)E+) NU;N 4`
4pOUu> ^@
30. Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku
hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa
Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat
kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih
dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya
Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."
4. Karena manusia akan dimintai pertanggung jawaban oleh Allah terhadap
pengamalan agama-Nya, (Surah An-Nahl ayat 93)
O4 47.E- +.- :UEE
LOE`q LEEg4 }4 O_NC }4`
+7.4=EC Og;_4C4 }4` +7.4=EC _
O}U4*O+4 O4N +L7
4pOUEu> ^_@
93. Dan kalau Allah menghendaki, niscaya dia menjadikan kamu satu umat (saja),
tetapi Allah menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada
siapa yang dikehendaki-Nya. dan Sesungguhnya kamu akan ditanya tentang apa yang
Telah kamu kerjakan.
5. Karena manusia hanya akan mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan dengan
mengamalkan agama Allah saja secara tepat dan benar, (Surah Al-Maidah ayat
16 dan Surah Ar-Radu ayat 29)
Al-Maidah ayat 16:
Og;_4C gO) +.- ^;4` E74l->-
+O4^4O;jO +lc UOO-
_N_@OuCNC4 =}g)` geEUe-
) jOO4- gOg^^O))
)_Cg;_4C4 _O) O4O
14-OG` ^g
16. Dengan Kitab Itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keredhaan-
Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan Kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-
orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya,
dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus.
Ar-Radu ayat 29:
4g~-.- W-ONL4`-47 O'4;C>4
_+OU~ @O^O) *.-
@O-O) *.- O'E;C>
COU^- ^gg -g~-.-
W-ONL4`-47 W-OUg4N4
geE)UO- _O.OC _
}ONO4 4*4` ^g_
28. (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan
mengingat Allah. Ingatlah, Hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi
tenteram.
29. Orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka kebahagiaan dan
tempat kembali yang baik.
6. Karena Allah memerintahkan kepada manusia untuk mentaati-Nya dan Rasul-
Nya, sebagaimana firman-Nya dalam Surah Al-Anfal ayat 20:
Og^4C -g~-.- W-EONL4`-47
W-ONOgC -.- N.Oc4O4 4
W-O-4O> +Ou44N +^4
4pONEO ^g
20. Hai orang-orang yang beriman, taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya, dan
janganlah kamu berpaling dari pada-Nya, sedang kamu mendengar (perintah-
perintah-Nya),
7. Allah melarang mentaati manusia begitu saja, sebagaimana firman-Nya dalam
surah Al-Ahzab ayat 48:
4 ;7gC> 4jOg^-
4-g4L^-4 uvE14 _.O
4O>4 O>4N *.- _ _O>E4
*.) 1E14 ^jg
48. Dan janganlah kamu menuruti orang-orang yang kafir dan orang- orang
munafik itu, janganlah kamu hiraukan gangguan mereka dan bertawakkallah kepada
Allah. dan cukuplah Allah sebagai Pelindung.

+ Jadi dalam Mengamalkan agama hendaklah:
1. Dalam seluruh aspek kemanusiaan (lahir dan bathin) dan seluruh aspek
kehidupan manusia (sosial, ekonomi, politik, seni, ilmu
pengetahuan/teknologi, filsafat, agama, pendidikan, keamanan dan
sebagainya).
Sebab agama mengatur semua itu. Allah memerintahkan dalam Surah
Al-Baqarah ayat 208:
E_GC^4C -g~-.-
W-ONL4`-47 W-OU7=u1- O)
UpO- LO-. 4
W-ON):4> V4O7C7=
^}C^OO=- _ +O^^) :
4N -)lG` ^gg
208. Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam
keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan.
Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.
2. Dengan penuh kesungguhan.
Allah memerintahkan dalam Surah Al-Haj ayat 78:
W-)_E_4 O) *.- E-EO
jg1E__ _ ^_g
78. Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-
benarnya.
3. Dengan siap mengorbankan segala yang dimiliki.
Allah SWT berfirman dalam Surah At-Taubah ayat 111:
Ep) -.- O4O4;-- ;g`
--gLg`u^- _=O^
+O4O^`4 ]) O_
OE4E^- _ ^
111. Sesungguhnya Allah Telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan
harta mereka dengan memberikan surga
4. Dengan sedia menahankan segala derita yang ditimbulkan oleh
pengalaman agama itu.
Allah berfirman pada Surah Al-Baqarah ayat 214:
u +:OEO p W-OU7=;>
OE4E^- O4 7g>4C N1E`
4g~-.- W-OUE= }g` 7)U:~ W
NguOOE` +7.Ec4l^-
+7.-O--4 W-O7@O^Ne4
_/4EO 4O4C NOcO-
4g~-.-4 W-ONL4`-47 +OE4`
_/44` +O^e *.- Ep)
4O^e *.- _UC@O~ ^gj
214. Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk syurga, padahal belum
datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu
sebelum kamu? mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta
digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah
Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah datangnya
pertolongan Allah?" Ingatlah, Sesungguhnya pertolongan Allah itu amat
dekat.
5. Dengan tepat dan benar, sesuai dengan yang telah diajarkan oleh Allah
dan Rasul-Nya.
Nabi Muhammad saw bersabda: Yang artinyaBarang siapa yang
mengerjakan suatu amal tidak ada padanya perintah kami, maka dia
tertolak (H.R. Ahmad dan Muslim)

6. Dengan bersama-sama atau kerjasama yang baik.
Allah berfirman dalam surah Al-Maidah ayat 2:
W-O+^4E>4 O>4N )O^-
O4O^+--4 W ^g
2. dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa,


C. MEWARISKAN
Mewariskan atau menyiarkan agama bagi orang-orang beriman merupakan
suatu kewajiban. Hal ini disebabkan karena:
1. Orang-orang beriman diperintahkan oleh Allah untuk memelihara diri mereka
dan anak istri mereka dari api neraka. Sebagaimana firman Allah dalam Surah
At-Tahrim ayat 6:
Og^4C 4g~-.-
W-ONL4`-47 W-EO~ 7=O^
7O)Uu-4 -4O4^
E-1O~4 +EEL-
7E4OEg4^-4 OgOU4
NOj^U4` [+EgN 1-Eg-
4pOOu4C -.- .4` -4O4`
4pOUE^4C4 4` 4p+OuNC ^g
6.Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari
api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya
malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap
apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa
yang diperintahkan.
Kalau sudah masuk surga berarti terpelihara dari neraka, berdasarkan itu agar
anak-istri kita terpelihara dari neraka, maka mereka harus kita warisi dengan iman dan
amal shaleh atau taqwa atau agama Allah.
2. Orang-orang beriman diperintahkan oleh Allah dan Rasul-Nya untuk
mengajak manusia kepada agama Allah, sebagaimana firman-Nya pada Surah
Ali Imran ayat 104:
}74^4 74g)` OE`q 4pONN;4C
O) )OOC^- 4pNON`4C4
NOuO^) 4pOE_uL4C4 ^}4N
@O4^- _ Elj^q4 N-
]O)U^^- ^j
104. Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru
kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang
munkar[217]; merekalah orang-orang yang beruntung.

[217] Ma'ruf: segala perbuatan yang mendekatkan kita kepada Allah;
sedangkan munkar ialah segala perbuatan yang menjauhkan kita dari pada-
Nya.
3. Orang-orang beriman diperintahkan oleh Allah dan Rasul-Nya untuk
menghilangkan kejahatan di muka bumi ini. Nabi Muhammad saw bersabda
yang Artiny: Barang siapa yang diantara kamu yang melihat kejahatan, mka
hendaklah ia mencegahnya dengan tangannya, jika ia tak sanggup, maka
hendaklah dengan lidahnya, dan jika ia juga tidak sanggup,maka hendaklah
dengan hatinya dan yang demikian ialah yang selemah-lenahbya iman.(H.R.
Muslim)
Menghilangkan kejahatan yang palik baik ialah mengajak orang yang
melakukan kejahatan tersebut kepada agama Allah.
Mewariskan atau menyiarkan agama henadklah dilaksanakan dengan:
1. Organisasi yang rapi.
Sayiidina Ali bin Abi Thalib pernah mengatakan, yang artinya sbb: Yang hak
yang tidak terorganisasi dengan rapi akan dikalahkan oleh yang bathil yang
terorganisasi dengan rapi
2. Perlengkapan yang cukup, sesuai dengan kondisi dan situasi. Allah
berfirman dalam surah Al- Anfal ayat 60:
W-OgN4 _ E`
+uC4-c- }g)` EO~ ^g
60. Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka.

3. Metode yang serasi dengan materi, perlengkapan, tenaga penyampai
dan situasi serta kondisi orang-orang yang dihadapi. Allah telah
mengemukakan tiga macam metode pokok, yaitu: hikmah, mauizhatul
hasanah (pengajaran yang baik) dan diskusi, sebagaimana firman-Nya
dalam surah An-Nahl ayat 125:
7vu1- _O) O):Ec El)4O
gOE'g4^)
gOgNOE^-4 gO4L=OO4^- W
_^gE_4 /-) "Og-
}=O;O _ ^g)
125. Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah[845] dan
pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.

[845] Hikmah: ialah perkataan yang tegas dan benar yang dapat
membedakan antara yang hak dengan yang bathil.

4. Tenaga penyampai yang profesional. Nabi Muhammad saw bersabda
yang Artinya: Apabila suatu urusan diserahkan kepada orang yang
bukan ahlinya, maka tuggu sajalah kehancurannya. (H.R. Bukhari)

5. Biaya yang memadai. Allah berfirman dalam surah Al-Baqarah ayat
195:
W-Og^4 O) O):Ec *.-
^_)
195. Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah,


D. MEMPERTAHANKAN
Dengan amat tegas sekali Allah memberitahukan kepada orang-orang
beriman, bahwa ada beberapa oknum yang akan menyesatkan atau menghalangi
mereka di jalan Allah atau yang akan memusuhi mereka.
Oknum-oknum tersebut ialah:
1. Nafsu.
Allah berfirman pada surah Saad ayat 26:
4 ;7)l4> O4OE_^- El^U_N1
}4N O):Ec *.- _ ^gg
26. dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, Karena ia akan menyesatkan kamu
dari jalan Allah.
Dalam kitab Ihyaa nabi muhammad saw bersabda yang artinya: Musuh yang
paling perlu kamu lawan ialah nafsumu yang ada dalam tubuhmu.
2. Syetan.
Allah berfirman di dalam surah An-Nisa ayat 60:
C@ONC4 }C^OO=- p _^U_NC
EU= -4Og4 ^g
60. dan syaitan bermaksud menyesatkan mereka (dengan) penyesatan yang sejauh-
jauhnya.
3. Orang kafir.
Allah berfirman yang disebtkan di surah An-Nisa ayat 101:
Ep) 4jOg^- W-O+^~E 7
-E4N 4LO)lG` ^
101. Sesungguhnya orang-orang kafir itu adalah musuh yang nyata bagimu.
4. Orang munafiq.
Allah berfirman dalam surah Al-Munafikun ayat 4:
+ E^- u]OEOu _ O
^j
5. mereka Itulah musuh (yang sebenarnya/Munafik) Maka waspadalah terhadap
mereka;
Karna itu Allah memerintahkan kepada orang-orang beriman untuk tidak mengikuti
mereka atau melawan dan menjadikan mereka sebagai musuh. Dengan demikian kita orang-
oarang yang beriman wajib mempertahankan agama dari tantangan dan oknum-oknum
tersebut.
Oknum-oknum tersebut menantang atau mengganggu dengan berbagai macam
cara dan sarana, seperti:
1. Nafsu. Dengan mendorng berbuat jahat, dalam surah Yusuf ayat: 53 .
Ep) "^EL- E4OE`V
g7EOOO) ^)@
53. Karena Sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan,
2. Syetan. Dengan tipuan, Q.S. An-Nisa 120.
-g4C jgOg)4ENC4 W 4`4
N-g4C }C^OO=- )
-O^O7N ^g
120. Syaitan itu memberikan janji-janji kepada mereka dan membangkitkan
angan-angan kosong pada mereka, padahal syaitan itu tidak menjanjikan
kepada mereka selain dari tipuan belaka.
3. Orang kafir. Dengan memerangi, Q.S. Al-Baqarah: 217.
4 4pO7-4O4C
74^OUg-NC _/4EO
71NO4C }4N :gLCg1
^g_
217.Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat)
mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran).

Perang ini mereka lakukan dengan dua macam cara yaitu:
a. Perang panas dengan senjata
b. Perang dingin dengan kebudayaan.
4. Orang munafiq. Dengan mengaku pura-oura beriman, Q.S. Al-
Baqarah: 8
=}g`4 +EE4- }4` NO4C
E44`-47 *.)
gO4O^)4 @O=E- 4`4
- 4-g4g`u) ^g
8. Di antara manusia ada yang mengatakan: "Kami beriman kepada Allah
dan hari kemudian[22]," pada hal mereka itu Sesungguhnya bukan orang-
orang yang beriman.

[22] Hari kemudian ialah: mulai dari waktu mahluk dikumpulkan di padang
mahsyar sampai waktu yang tak ada batasnya.

Allah memerintahkan kepada orang orang-orang beriman untuk menjawab
tantangan atau gangguan mereka secara seimbang.
^}E OE4-;N- 7^OU4
W-4;N gO^OU4N uVg)
4` OE4-;N- 7^OU4 _
W-OE>-4 -.-
W-EOU;N-4 Ep -.- E74`
4-+^- ^_j
194. barangsiapa yang menyerang kamu, Maka seranglah ia, seimbang
dengan serangannya terhadapmu. bertakwalah kepada Allah dan Ketahuilah,
bahwa Allah beserta orang-orang yang bertakwa.(Q.S. Al-Baqarah:194)
Ayat ini juga menyatakan, bahwa orang-orang beriman tidak boleh agresif
(mendahului). Ada lagi beberapa ayat lain yang melarang orang-orang beriman
bersikap agresif ini diantaranya:
Q.S. AL-BAQARAH AYAT 190 Allah Berfirman:
W-OUg-~4 O) O):Ec *.-
4g~-.- 74^OUg-NC 4
W-4-u> _ ]) -.- OUNC
-g4-u^- ^_
190. Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu,
(tetapi) janganlah kamu melampaui batas, Karena Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang melampaui batas.
Jadi orang yang beriman hanya boleh menjawab tantangan atau gangguan dan
itupun harus seimbang, tidak boleh melebihi. Tetapi walaupun demikian, Allah
memerintahkan kepada orang-orang beriman untuk menyiapakan segala macam cara/kekutan
yang disanggupi untuk menghadapi penantang atau pengganggu tersebut, sebagaimana
difirmankan Allah dalam surah Al-Anfal ayat 60:
W-OgN4 _ E` +uC4-c- }g)`
EO~ ;g`4 O4jO ^OEC^-
]O+lg-O> gO) E4N *.- E4N4
4@OE=-474 }g` )_g^1 N_4^OUu>
+.- _Uu4C _ 4`4 W-OgL> }g`
7/E* ) O):Ec *.- O4ONC 7O)
+^4 ]OU;> ^g
60. Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari
kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh
Allah dan musuhmu dan orang orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah
mengetahuinya. apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalasi dengan cukup
kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan).

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Agama mewajibkan kepada kita semua khususnya umat Islam, untuk
mempelajari agama karena agama adalah penerang dan petunjuk bagi semua orang,
setelah kita mempelajari dan memahai agama itu sendiri, kita diwajibkan pula untuk
mengamalakannya, ajaran yang mengenai anjuran dan larangan harus kita amalkan
karna itulah tujuan agama yang kita pelajari.
Setelah kita pelajari dan amalkan, pemaham dan peraktinya telah kita
ketahuai, selanjutnya kita diwajibkan untuk mewarisinya, karan kita ini tidak akan
kekal selamanya pasti kita semua akan merasakan yang namanya mati, oleh sebab itu
pemahaman yang kita ketahui hendaklah di wariskan kepada anak, istri, suami,
keluarga kita dan kaum muslimin-muslimat di manapun kita berada.
Kemudian yang lebih penting lagi, setelah kita mempelajari, mengamalkan
dan mewaris agama kita ini, kita diwajibkan untuk mempertahankannya, jangan
sampai agama yang ada di dalam diri kita ini sampai kita lepas dan buang kita harus
mempertahankan sampai nyawa ini berpisah dengan jasadnya.



DAFTAR PUSTAKA

Zaini, Syahminan, Mengapa Manusia Harus Beragama, Jakarta: Kalam Mulia, 1986.
Nata, Abudin, Paradigma Pendidikan I slam, Jakarta: PT Grasindo, 2001.
Asad, Aliy, Bimbingan Bagi Penuntut Ilmu, Yogyakarta: Menara, 1978.
Diktorat Pembinaan PAI, Pendidikan Agama I slam, Bandung: Lubuk Agung, 1994.

Anda mungkin juga menyukai