Anda di halaman 1dari 21

AL-QURAN

SEBAGAI SUMBER
HUKUM ISLAM
PERTAMA
BAB IV
Pembuktian Al-Quran sebagai Wahyu
dalam Persepketif Sains :
4 4O4C 4g~-.- W-NOEE Ep g 4OEOO- 4 O-4 44^~ L^>4O E_E4^4E W E4UEE_4 =}g` g7.E^- E7 7/E*
]/E W E 4pONLg`uNC ^@

dan Apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan
bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan
antara keduanya. dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka
Mengapakah mereka tiada juga beriman?
Q.S Al-Anbiyaa : 30
O4O>4 44l_^- Og+=O^4` LEEg`~E} "O-4 OO> O4` E OO- _ E7u4 *.- -Og~-.- =}^> E7 7/E* _ +O^^) lOO)lE=
E) ] OUE^> ^gg
88. dan kamu Lihat gunung-gunung itu, kamu sangka Dia tetap di tempatnya, Padahal ia berjalan sebagai jalannya
awan. (Begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu; Sesungguhnya Allah Maha
mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Q.S An-Naml : 88
Q.S Luqman : 10
4-UE= g 4OEOO- )OO4) l4E Og4+u4O> W _O^4 O) ^ O- =/<44O p EOg> 7) O+44 OgOg }g` ]7 lO+.-E1 _
4L^4O^4 =}g` g7.EOO- w7.4` E4u-4^ OgOg }g` ] uEe CjOE ^
10. Dia menciptakan langit tanpa tiang yang kamu melihatnya dan Dia meletakkan gunung-gunung (di permukaan)
bumi supaya bumi itu tidak menggoyangkan kamu; dan memperkembang biakkan padanya segala macam jenis
binatang. dan Kami turunkan air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan padanya segala macam tumbuh-tumbuhan
yang baik.



Fungsi Al-Quran
1. Hud (petunjuk) Q.S Yusuf : 111
; ] ~E O) )=~ E4OgN Oj+w U4:^- 4` 4p~E LVCg4 O 4O4^NC }: 4 4-Cg> Og~-.- 4u-4
gOuCE4C O^>4 ] 7/E* O4-4 LO4uO4O4 Og 4pONLg`uNC ^
111. Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al
Quran itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan
menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman.
Fungsi Al-Quran
2. bayyint (penjelasan) Q.S Yusuf : 111
Al-Quran sebagai bayyint berfungsi memberikan
penjelasan tentang apa-apa yang dipertanyakan oleh
manusia.


Al_Quran harus dijadikan rujukan semua peraturan
yang dibuat oleh manusia, jadi manusia tidak boleh
membuat aturan sendiri


Fungsi Al-Quran
3. Furqn (Pembeda)
pembeda antara yang haq dan yang bthil,
antara muslim dan luar muslim, antara nilai yang
diyakini benar oleh mukmin dan nilai yang
dipegang oleh orang-orang kufur

Fungsi Al-Quran
4. Syifa (obat, resep)
pembeda antara yang haq dan yang bthil,
antara muslim dan luar muslim, antara nilai yang
diyakini benar oleh mukmin dan nilai yang
dipegang oleh orang-orang kufur

Cara menafsirkan Al-Quran :
dua macam penafsiran
Tafsir tahlili

ialah menafsirkan Al-Quran
secara runtut, ayat perayat, dari
mulai surat Al-Ftihah ayat
pertama sampai surat An-Ns
ayat terakhir, tanpa terikat oleh
tema, judul atau pokok bahasan
Tafsir Maudlui

ialah penafsiran berdasarkan
tema-tema yang dipilih
sebelumnya
Dilihat dari caranya
Cara menafsirkan Al-Quran :
Terbagi 2 (dua)
Tafsr bi al-Ma`tsur

ialah menafsirkan ayat dengan
ayat atau dengan hadith
Tafsir bi al-maqul

Ialah penafsirkan al-Quran
dengan logika
Dilihat dari pendekatannya
Penafsiran Quran Kaum Liberal
1. Tafsir Metaforis :
ialah mengambil makna kiasan, contohnya :
a. pernyataan bahwa tongkat (asha) nabi Musa menjadi
ular dianggap tidak rasional, karena kalau tongkat
bisa menjadi ular berarti telah mengubah sunnatullah
padahal sunnatullah tidak akan pernah berubah.
Supaya rasional, maka diambillah makna kedua dari
kata asha yakni pegangan. Dengan demikian maka
pernyataan menjadi : Musa melemparkan pegangan
(baca: agama Islam) ke tengah-tengah masyarakat.
Agama Musa tersebut ternyata sanggup mengalahkan
isme/ agama (ular-ular) ahli sihir, sehingga agama
Musa menang lantas menyebar cepat sekali,
Penafsiran Quran Kaum Liberal
1. Tafsir Metaforis :
ialah mengambil makna kiasan, contohnya :
a. pernyataan bahwa tongkat (asha) nabi Musa menjadi
ular dianggap tidak rasional, karena kalau tongkat
bisa menjadi ular berarti telah mengubah sunnatullah
padahal sunnatullah tidak akan pernah berubah.
Supaya rasional, maka diambillah makna kedua dari
kata asha yakni pegangan. Dengan demikian maka
pernyataan menjadi : Musa melemparkan pegangan
(baca: agama Islam) ke tengah-tengah masyarakat.
Agama Musa tersebut ternyata sanggup mengalahkan
isme/ agama (ular-ular) ahli sihir, sehingga agama
Musa menang lantas menyebar cepat sekali,
b. pernyataan Al-Quran yang menyatakan bahwa nabi
Ibrahim a.s tidak mempan dibakar api, adalah
pernyataan tidak rasional, sebab tidak mungkin api
yang panas menjadi dingin. Karena kalau demikian
berarti sunnatullah api berubah. Supaya rasional,
maka pernyataan tersebut harus ditafsirkan sbb :
Ibrahim dibakar oleh suasana masyarakat yang sangat
panas bagaikan api.
Penafsiran Quran Kaum Liberal
2. Tafsir Hermenetika :
Ialah menafsirkan ayat al-Quran dari sisi batini, contohnya :
a. Tidak ada satu ayat pun bahkan satu hadith pun yang
melarang perbudakan. Akan tetapi banyak sekali ayat
Al-Quran dan hadith yang menjelaskan bahwa
apabila seorang muslim melakukan pelanggaran atas
aturan tertentu, ia terkena finalti, yakni harus
memerdekakan seorang hamba sahaya (budak belian).
Kalau begitu pada hakikatnya, pada sisi batininya Al-
Quran melarang perbudakan.
b. Menurut kelompok Rasional Liberal, Allah memang
memerintahkan seorang pria muslim untuk menikah
dengan perempuan yang baik akhlaqnya sampai batas
maksimal empat orang isteri. Akan tetapi Al-Quran
sendiri langsung menjelaskan bahwa apabila kamu
khawatir berbuat tidak adil, lebih baik satu isteri saja.
Bahkan hadith nabi menjelaskan bahwa pria yang
tidak bersikap adil dalam berpoligami, di akhirat kelak
akan berjalan merangkak dengan lidah yang menjulur.
Kalau begitu demikian kelompok rasional Liberal
pada prinsipnya pernikahan dalam Islam adalah
monogamy dan mengharamkan poligami
Penafsiran Quran Kaum Liberal
3. Pendekatan Sosial Kesejarahan:
Keyakinan kelompok Rasional Liberal bahwa hukum itu
berkembang sesuai dengan perkembangan sosial, contoh :
Pada zaman jahiliyah, kaum wanita tidak mendapatkan harta
pusaka (warisan). Datanglah Islam. Islam memandang cara
demikian sangat tidak adil, maka Islam mengatur bahwa wanita
mendapatkan warisan tetapi setengah dari bagian pria. Diatur
demikian, karena apabila wanita yang semula tidak memperoleh
warisan, tiba-tiba mendapat bagian yang sama dengan pria, besar
kemungkinan akan mengakibatkan heboh nasional. Itu dulu, empat
belas abad yang silam. Sekarang zaman sudah berubah, oleh karena
itu perlu ada reinterpretasi terhadap konsep adil, apalagi wanita
zaman sekarang bukan lagi pihak yang tertanggung tetapi pihak
yang menanggung. Oleh karena itu pula, akan sangat memenuhi
prinsip keadilan apabila bagian perempuan sama besar dengan
bagian laki-laki.
KESIMPULAN
1. bahwa Al-Quran adalah
benar-benar wahyu Allah,
yang merupakan aturan
absolut yang berfungsi
sebagai pedoman hidup
2. Banyak sekali ayat-ayat Al-
Qur;an yang berisi informasi
tentang alam semesta yang
dapat dijadikan bukti bahwa
Al-Quran adalah wahyu
Allah
2. Banyak sekali ayat-ayat Al-
Qur;an yang berisi informasi
tentang alam semesta yang
dapat dijadikan bukti bahwa
Al-Quran adalah wahyu
Allah
SILAHKAN
DILANJUTKAN

Anda mungkin juga menyukai