Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

SISTEM TERDISTRIBUSI
Enkripsi dan Deskrifsi




DISUSUN
OLEH :
Iip saripudin 10109361



PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
2013

Enkrifsi dan Dekrifsi Page i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan terima kasih atas hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
Kriptografi dan Enkripsi ini dengan baik dan tepat waktu.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah system terdistribusi, Makalah ini
berisi sejarah munculnya kriptografi dan enkripsi deskrifsi cara kerja, algoritma dan manfaat
penggunaan kriptografi dan enkripsi deskrifsi dalam penyajian data yang bersifat rahasia.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa hasil yang telah dicapai dalam penyusunan tugas ini,
masih sangat jauh untuk mencapai taraf kesempurnaan. Untuk itu, penulis menerima segala
kritik dan saran dari pembaca sekalian. Penulis berharap, semoga Makalah Enkrifsi dan
Dekrifsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.










Enkrifsi dan Dekrifsi Page ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................. i
DAFTAR ISI ........................................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................................... 1
1.3 Tujuan ..................................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 3
2.1 Kriptografi ............................................................................................................................... 3
2.1.1 Definisi Kriptografi ......................................................................................................... 3
2.1.2 Sejarah Kriptografi .......................................................................................................... 4
2.1.3 Tujuan Kriptografi .......................................................................................................... 5
2.1.4 Prinsip Kriptografi .......................................................................................................... 6
2.1.5 Algoritma Kriptografi ..................................................................................................... 6
2.2 Enkripsi ................................................................................................................................... 8
2.2.1 Definisi Enkripsi ............................................................................................................. 8
2.2.2 Sistem Kerja Enkripsi ..................................................................................................... 8
2.3 Dekripsi ................................................................................................................................. 10
2.3.1 Definisi Dekripsi ........................................................................................................... 10
2.3.2 Sistem Kerja Dekripsi ................................................................................................... 10
BAB III PENUTUP ............................................................................................................................... 1
2.4 Kesimpulan ............................................................................................................................. 1
2.5 Saran ....................................................................................................................................... 1





Enkrifsi dan Dekrifsi Page 1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Aktivitas manusia yang sangat dibantu oleh teknologi, membuat teknologi dan
telekomunikasi menjadi kebutuhan utama pada sebagian besar lapisan masyarakat. Kemajuan
di bidang telekomunikasi dan komputer telah memungkinkan seseorang untuk melakukan
transaksi bisnis secara cashless, selain itu ia juga dapat mengirimkan informasi kepada
temannya secara on-line. Kemudahan yang ditawarkan oleh teknologi dan telekomunikasi
tersebut, sangat beresiko bagi user apabila informasi yang sensitif dan berharga tersebut
diakses oleh user yang tidak berhak. Misalnya informasi tentang kartu kredit, ATM,
password dan lain sebagainya.
Kriptografi dan enkripsi sangat dibutuhkan dalam pengamanan informasi. Dengan adanya
kriptografi, data atau informasi yang dikirim dapat terhindar dari pembajakan, penghapusan,
dan penyubtitusian yang dilakukan oleh user yang tidak berhak. Dalam hal ini, digunakan
suatu metode yaitu autentikasi yang berkaitan dengan identifikasi/pengenalan kesatuan sistem
maupun informasi itu sendiri. Jadi jika ada pengiriman data melalui kanal, dapat diketahui
pihak-pihak yang saling berkomunikasi siapa saja, keaslian data, isi data, waktu pengiriman,
dll. Non repudiasi yang menjadi salah satu aspek keamanan dalam ilmu kriptografi berguna
untuk meminimalisir dan mecegah penyangkalan terhadap pengiriman maupun terciptanya
informasi oleh si pengirim atau pembuat.
1.2 Rumusan Masalah
Berikut ini adalah rumusan masalah dalam pembuatan makalah Kriptografi dan
Enkripsi:
a. Apa yang melatarbelakangi munculnya kriptografi dan enkripsi ?
b. Bagiamana sistem kerja kriptografi dan enkripsi?
c. Bagaimana cara kerja algoritma kriptografi?
d. Apakah manfaat kriptografi dan enkripsi untuk pengguna?
e. Bagaimana tingkat keakuratan kriptografi dan enkripsi?


Enkrifsi dan Dekrifsi Page 2

1.3 Tujuan
a. Menjelaskan latar belakang atau sejarah munculnya kriptografi enkripsi dan dekrifsi.
b. Menjelaskan sistem kerja kriptografi enkripsi dan dekrifsi.
c. Menjelaskan algoritma yang digunakan dalam kriptografi dan dekrifsi.
d. Menjelaskan manfaat kriptografi dan enkripsi bagi pengguna.
e. Menjelaskan tingkat keakuratan kriptografi enkripsi dekrifsi.












Enkrifsi dan Dekrifsi Page 3

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kriptografi
2.1.1 Definisi Kriptografi
Kriptografi (Cryptography) berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari 2 kata
yaitu yang berarti rahasia atau tersembunyi dan yang berarti tulisan. Maka
Kriptografi dapat diartikan sebagai tulisan rahasia.
Secara umum kriptografi merupakan ilmu dan seni untuk menjaga kerahasiaan berita [bruce
Schneier - Applied Cryptography]. Arti lain Kriptografi adalah ilmu yang mempelajari
teknik-teknik matematika yang berhubungan dengan aspek keamanan informasi seperti
kerahasiaan data, keabsahan data, integritas data, sertaautentikasi data [A. Menezes, P. van
Oorschot and S. Vanstone - Handbook of Applied Cryptography]. Tidak semua aspek
keamanan informasi ditangani oleh kriptografi.
Yang dimaksud dengan kriptografi adalah ilmu yang mempelajari teknik-teknik matematika
yang berhubungan dengan aspek keamanan informasi seperti kerahasiaan data, keabsahan
data, integritas data, serta autentikasi data. Namun, tidak semua aspek keamanan informasi
ditangani oleh kriptografi. Enkripsi erat kaitannya dengan dekripsi, untuk itulah muncul
istilah kriptanalisis. Kriptanalisis adalah ilmu dan seni untuk memecahkan informasi yang
telah dienkripsi tanpa mengetahui kunci yang digunakan. Pelaku kriptanalisis disebut dengan
kriptanalis.

Gambar 1 Pohon Kriptografi

Enkrifsi dan Dekrifsi Page 4

2.1.2 Sejarah Kriptografi
Kriptografi telah berkembang sejak 4000 tahun yang lalu berupa Hieroglyph di Mesir. Teknik
penyembunyian pesan pada zaman dahulu kebanyakan menggunakan metode enkripsi dengan
paper and pencil (Classic Cryptography). Berbeda dengan kriptografi modern yang
menggunakan sumber daya komputasi yang semakin berkembang.

Sejarah kriptografi zaman dulu pun pernah menyebutkan tentang scytale menggunakan daun
papyrus yang dililitkan pada batang pohon yang mempunyai diameter tertentu. Penyadian
pesan (plaintext) ditulis secara horisontal pada daun papyrus, selanjutnya setelah daun
dilepas, maka yang akan terlihat pada daun papyrus yang panjang itu hanyalah rangkaian
huruf yang tak berarti/ tidak membentuk kata (ciphertext). Scytale ini dulu digunakan oleh
tentara Sparta di Yunani.

Pada zaman kerajaan Yunani Kuno, Caesar cipher digunakan oleh raja Julius Caesar. Metode
enkripsi ini dilakukan dengan menggeserkan tiga karakter dengan kunci A = C, kita akan
menyandikan KRIPTOGRAFI, maka cipherteksnya NULSWRJUDIL. Caesar cipher ini
merupakan metode paling sederhana dalam enkripsi pesan dengan 26 kemungkinan kunci.

Kemudian Tatto, yang digunakan oleh Herodotus untuk mengirimkan pesan rahasia. Yakni
dengan membotaki kepala budak/kurirnya, lalu kepala budak tersebut ditulisi pesan. Rambut
budak dibiarkan tumbuh, dan setelah itu budak tersebut dikirim ke tujuan. Untuk membaca
pesan, kepala budak dicukur kembali. Namun cara seperti itu memakan waktu yang cukup
lama dan kurang efektif. Di India pun sandi digunakan oleh para pecinta (lover) untuk
berkomunikasi rahasia, seperti disebutkan dalam buku Kama Sutra.

Pada awal perkembangan agama Kristen, pernah dikenal angka 666 yang menyatakan cara
kriptografis untuk menjaga tulisan religi dari gangguan otoritas politik ataupun budaya.
Dalam kitab Perjanian Baru, angka ini lebih dikenal sebagai Angka si Buruk Rupa (Number
of the Beast).

Kemudian sejarah ke depan, dimana ditemukan mesin-mesin sandi. Ditemukannya telegram
Zimmermann yang membawa Amerika pada Perang Dunia I. Dahulu pada zaman Perang
Dunia II, Jerman dan dan Jepang menggunakan kriptografi dalam keperluan militernya,

Enkrifsi dan Dekrifsi Page 5

yakni Jerman dengan Enigma-nya dan Jepang dengan Purple. Namun akhirnya, pemecahan
algoritma mesin sandi Jerman, Enigma, akhirnya menyebabkan berakhirnya Perang Dunia II.

Perkembangan yang paling mengejutkan dalam sejarah kriptografi terjadi pada 1976 saat
Whitfield Diffie dan Martin Hellman mempublikasikan New Directions in Cryptography.
Tulisan ini memperkenalkan konsep revolusioner kriptografi kunci publik dan juga
memberikan metode baru dan jenius untuk pertukaran kunci, keamanan yang berdasar pada
kekuatan masalah logaritma diskret. Walaupun penulis tesis tersebut tidak mempunyai
praktek yang nyata akan bentuk skema enkripsi kunci publik pada saat itu, tetapi ide tersebut
memicu minat dan aktivitas yang besar dalam komunitas kriptografi. Pada tahun 1978,
Rivest, Shamir, dan Adleman menemukan enkripsi kunci publik yang pertama dan sekarang
ini dikenal dengan nama RSA (Rivest, Shamir, and Adleman). Skema RSA didasarkan pada
permasalahan matematika sulit yang terdiri dari pemfaktoran terhadap bilangan besar. Skema
kunci publik lainnya yang kuat dan praktis ditemukan oleh El Gamal. Skema ini juga
didasarkan masalah logaritma diskrit.
2.1.3 Tujuan Kriptografi
Ada empat tujuan mendasar dari ilmu kriptografi ini yang juga merupakan aspek keamanan
informasi yaitu :
a. Kerahasiaan (confidentiality), adalah menjaga isi dari informasi dengan enkripsi
(penyadian) dari siapapun kecuali yang memiliki otoritas atau kunci rahasia.
b. Keutuhan data (integrity), adalah penjagaan dari perubahan data secara tidak sah.
Untuk menjaga integritas data, sistem harus memiliki kemampuan untuk mendeteksi
manipulasi data oleh pihak-pihak yang tidak berhak, antara lain penyisipan,
penghapusan, dan pensubsitusian data lain kedalam data yang sebenarnya.
c. Jaminan atas identitas dan keabsahan (authenticity), adalah berhubungan dengan
identifikasi/pengenalan, baik secara kesatuan sistem maupun informasi itu sendiri.
Dua pihak yang saling berkomunikasi harus saling memperkenalkan diri. Informasi
yang dikirimkan melalui kanal harus diautentikasi keaslian, isi datanya, waktu
pengiriman, dan lain-lain.
d. Anti penyangkalan (non-repudiation), adalah usaha untuk mencegah terjadinya
penyangkalan terhadap pengiriman/terciptanya suatu informasi oleh yang
mengirimkan/membuat.

Enkrifsi dan Dekrifsi Page 6

2.1.4 Prinsip Kriptografi
Pada prinsipnya, Kriptografi memiliki 4 komponen utama yaitu:
1. Plaintext, yaitu pesan yang dapat dibaca
2. Ciphertext, yaitu pesan acak yang tidka dapat dibaca
3. Key, yaitu kunci untuk melakukan teknik kriptografi
4. Algorithm, yaitu metode untuk melakukan enkrispi dan dekripsi
Adapun proses dasar pada Kriptografi yaitu:
1. Enkripsi (Encryption)
2. Dekripsi (Decryption)
Berikut adalah ilustrasi 4 komponen dan 2 proses yang digunakan dalam teknik kriptografi.


Gambar 2 Ilustrasi kriptografi
2.1.5 Algoritma Kriptografi
Algoritma kriptografi dibagi menjadi tiga bagian berdasarkan kunci yang dipakainya :

a. Algoritma Simetri
Algoritma ini sering disebut dengan algoritma klasik karena memakai kunci yang
sama untuk kegiatan enkripsi maupun dekripsi. Algoritma ini sudah ada sejak lebih
dari 4000 tahun yang lalu. Bila mengirim pesan dengan menggunakan algoritma ini, si
penerima pesan harus diberitahu kunci dari pesan tersebut agar bisa mendekripsikan
pesan yang terkirim. Keamanan dari pesan yang menggunakan algoritma ini

Enkrifsi dan Dekrifsi Page 7

tergantung pada kunci. Jika kunci tersebut diketahui oleh orang lain maka orang
tersebut akan dapat melakukan enkripsi dan dekripsi terhadap pesan. Algoritma yang
memakai kunci simetri di antaranya adalah :
1. Data Encryption Standard (DES),
2. RC2, RC4, RC5, RC 6,
3. International Data Encryption Algorithm (IDEA),
4. Advanced Encryption Standard (AES),
5. On Time Pad (OTP),
6. A5, dan lain sebagainya.
b. Algoritma Asimetri
Algoritma asimetri sering juga disebut dengan algoritma kunci public, dengan arti
kata kunci yang digunakan melakukan enkripsi dan dekripsi berbeda. Pada algoritma
asimetri kunci terbagi menjadi dua bagian, yaitu :
1. Kunci umum (public key), kunci yang boleh semua orang tahu (dipublikasikan).
2. Kunci rahasia (private key), kunci yang dirahasiakan (hanya boleh diketahui oleh satu
orang).
Kunci-kunci tersebut berhubungan satu sama lain. Dengan kunci public orang dapat
mengenkripsi pesan tetapi tidak bisa mendekripsikannya. Hanya orang yang memiliki
kunci rahasia yang dapat mendekripsikan pesan tersebut. Algoritma asimetri bisa
mengirimkan pesan dengan lebih aman daripada algoritma simetri.
Algoritma yang memakai kunci public di antaranya adalah :
1. Digital Signature Algorithm (DSA),
2. RSA,
3. Diffle-Hellman (DH),
4. Elliptic Curve Cryptography (ECC),
5. Kriptografi Quantum, dan lain sebagainya.
Kelebihan :
1. Distribusi kunci pada masalah keamanan menjadi lebih baik
2. Jumlah kunci yang lebih sedikit menghasilkan masalah manajemen kunci yang
lebih baik
Kelemahan :
1. Kecepatan yang lebih rendah bila dibandingkan dengan algoritma simetris

Enkrifsi dan Dekrifsi Page 8

2. Kunci yang digunakan lebih panjang dibandingkan dengan algoritma
simetris brdampak pada masalah keamanan.
c. Fungsi Hash
Fungsi Hash sering disebut dengan funsi satu arah (one-way function), message
digest,fingerprint, fungsi kompresi dan message authentication code (MAC),
merupakan suatu fungsi matematika yang mengambil masukan panjang variabel dan
mengubahnya ke dalam urutan biner dengan panjang yang tetap. Fungsi Hash
biasanya diperlukan bila ingin membuat sidik jari dari suatu pesan. Sidik jari pada
pesan merupakan suatu tanda bahwa pesan tersebut benar-benar berasal dari orang-
orang yang diinginkan.
2.2 Enkripsi
2.2.1 Definisi Enkripsi
Enkripsi adalah proses mengamankan suatu informasi dengan membuat informasi tersebut
tidak dapat dibaca tanpa bantuan pengetahuan khusus.
E(P) = C
E = Enkripsi
P = Plaintext
C = Ciphertext
2.2.2 Sistem Kerja Enkripsi
Sistem kerja enksripsi adalah dengan merubah pesan yang dapat dibaca (plaintext) menjadi
pesan acak yang tidak dapat dibaca (ciphertext).
Berikut adalah contoh penggunaan algoritma Enkrifsi :

A B C D E F G H I J K L M
? ] [ - = + > < | / " ; :

N O P Q R S T U V W X Y Z
9 1 2 0 8 # 6 @ & Q 5 $ 7


Enkrifsi dan Dekrifsi Page 9

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 . , :
% c ~ { , _ d ) ! { \n \t c

; " / < > + = - * [ ] ? {
G i p s r h q b x t v o f

} ~ ! @ # $ % ^ & ( )
b w Y A T j z M n V x D L

\n \ti _
y I J

Plaintext Ciphertext
haii <?||
kamu "?:@
aku ?"@
dst


dalam melakukan proses untuk meng-enkripsi diperlukan sebuah algoritma. Pada contoh
diatas, algoritma yang digunakan adalah:
1. Konversikan huruf menjadi angka dan kalakter
2. konversikan angka yang diperoleh kembali menjadi huruf dan kalakter

Enkrifsi dan Dekrifsi Page 10

2.3 Dekripsi
2.3.1 Definisi Dekripsi
Dekripsi adalah fungsi transformasi dengan merubah kembali pesan dari enkripsi dimana
proses ini akan mengubah ciphertext menjadi plaintext dengan menggunakan algortima
pembalik.
D(C) = P
D = Dekripsi
E = Enkripsi
P = Plaintext
C = Ciphertext
2.3.2 Sistem Kerja Dekripsi
Untuk melakukan dekripsi ini, algoritma yang digunakan tentu saja berbeda dengan algortima
enkripsi, namun pada dasarnya adalah membalik algoritma enkripsi.
Berikut adalah contoh penggunaan deskripsi :

Ciphertext Plaintext
<?|| haii
"?:@ kamu
?"@ aku
dst
Perhatikan contoh algortima dekripsi berikut yang diambil dari algoritma enkripsi diatas:
1. Konversikan huruf menjadi angka dan kalakter

Enkrifsi dan Dekrifsi Page 11

2. Konversikan angka dan kumpulan kalakter yang diperoleh kembali menjadi huruf
Jika diperhatikan, baik algoritma enkripsi maupun dekripsi tidak jauh berbeda, yang berbeda
hanyalah ketika memasukkan cipher text maka algoritmanya dibalikan.

Enkrifsi dan Dekrifsi Page 1

BAB III
PENUTUP
2.4 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut:
1. Dengan algoritma kriptografi dan enkripsi, data yang disimpan menjadi tidak dapat
dibaca oleh orang yang tidak berhak
2. Dengan algoritma enkripsi data yang sangat rahasia dapat dipertahankan integritasnya
karena terdapat proses dekripsi yang mengubah data enkripsi menjadi data semula
3. Perform dari tampilan data menurun karena proses enkripsi data tersebut
2.5 Saran
Saran-saran untuk pengembangan makalah ini:
1. Dibuat sebuah system yang menerapkan langsung algoritma kriptografi dan enkripsi.
2. Penyantuman contoh untuk setiap jenis metode algoritma enkripsi

Anda mungkin juga menyukai