Anda di halaman 1dari 1

Mengingat pentingnya penguasaan konsep fisika sebagai dasar teknologi, maka penguasaan konsep fisika oleh

siswa harus benar-benar baik. Untuk dapat menguasai konsep fisika secara mantap dalam proses
pembelajaran, salah satunya dapat digunakan pembelajaran kooperatif model STAD. Model ini dapat
melibatkan siswa untuk berperan aktif selama proses belajar mengajar fisika berlangsung dan dapat
menciptakan hubungan kerjasama, toleransi antar siswa yang masing-masing mempunyai kemampuan
akademik yang berbeda.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan prestasi fisika siswa yang diajar dengan menggunakan
pembelajaran kooperatif model STAD dimungkinkan lebih baik dari pada siswa yang diajar dengan
menggunakan metode konvensional dan untuk mengetahui keaktifan siswa

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu dan rancangan eksperimennya adalah Control Group
Pretest-Postest. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X SMAN 11 Malang tahun pelajaran 2006/2007
yang terdiri dari empat kelas, kemudian sampel diperoleh dengan teknik purposive sampling, kelas yang
terpilih yaitu kelas X-1 sebagai kelas eksperimen dan X-2 sebagai kelas kontrol. Instrumen penelitian ini
antara lain berupa instrumen perlakuan, instrumen tes, dan instrumen observasi keaktifan siswa. Sebelum
pembelajaran kooperatif model STAD dilaksanakan, kedua kelompok diberi pretest untuk mengetahui
kemampuan awal fisika siswa. Selanjutnya kedua kelas diberi perlakuan yang berbeda, kelas eksperimen
diajar dengan menggunakan pembelajaran kooperatif model STAD dan kelas kontrol diajar dengan metode
konvensional. Setelah perlakuan berakhir kedua kelompok diberi postest dengan soal yang sama untuk
mengetahui kemampuan akhir fisika siswa. Analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah uji-t dari
gain skor prestasi siswa.

Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh rata-rata gain skor prestasi untuk kelas eksperimen 8,18 dan untuk
kelas kontrol 2,28; thitung 9,406 > ttabel = 1,99 dan probabilitas 0,000 < taraf signifikansi 5%, yang berarti
terdapat perbedaan antara prestasi belajar siswa yang diajar dengan menggunakan pembelajaran kooperatif
model STAD dan metode konvensional. Dari hasil penghitungan check list lembar observasi keaktifan siswa
dapat diketahui bahwa rata-rata frekwensi keaktifan kelompok eksperimen 14 orang dan rata-rata frekwensi
keaktifan kelompok kontrol 5 orang, hal ini berarti siswa yang diajar dengan menggunakan model STAD lebih
aktif dibanding pembelajaran konvensional. Jadi dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif model
STAD lebih baik dari pada pembelajaran konvensional.
Perbedaan prestasi dan keaktifan siswa antara pembelajaran kooperatif model STAD dan konvensional pada pokok bahasan pemantulan cahaya kelas X SMU Negei 11 Malang / Wahyu Ina Fitria
Author : Wahyu Ina Fitria
Page 1

Anda mungkin juga menyukai