NOMOR . TAHUN 2012 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN NUNUKAN TAHUN 2012 - 2032 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NUNUKAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka mewujudkan keterpaduan pembangunan antar- sektor, antar wilayah, dan antar pelaku dalam pemanfaatan ruang di Kabupaten Nunukan, diperlukan pengaturan penataan ruang secara serasi, selaras, seimbang, berdayaguna, berhasilguna, berbudaya dan berkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan; b. bahwa keberadaan ruang yang terbatas dan pemahaman masyarakat yang berkembang terhadap pentingnya penataan ruang, memerlukan penyelenggaraan penataan ruang yang transparan, efektif dan partisipatif, agar terwujud ruang yang aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan; c. bahwa untuk mengakomodasi dinamika perkembangan pembangunan yang tumbuh pesat di Kabupaten Nunukan dan untuk menjamin keterpaduan dan keserasian antara encana !ata uang "ilayah Kabupaten Nunukan dengan encana !ata uang "ilayah #ro$insi Kalimantan !imur dan Nasional, diperlukan sinkronisasi terhadap encana !ata uang "ilayah Kabupaten Nunukan; d. bahwa dengan ditetapkannya #eraturan #emerintah Nomor %& !ahun %''( tentang encana !ata uang "ilayah Nasional, yang dijabarkan ke dalam #eraturan )aerah #ro$insi Kalimantan !imur tentang encana !ata uang "ilayah #ro$insi Kalimantan !imur, maka encana !ata uang "ilayah tersebut perlu dijabarkan ke dalam encana !ata uang "ilayah Kabupaten*Kota; dan e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, b, c, dan d perlu menetapkan #eraturan )aerah tentang encana !ata uang "ilayah Kabupaten Nunukan !ahun %'+% - %',%. [1] Mengingat : a. -ndang--ndang )asar Negara epublik .ndonesia !ahun +/01 #erubahan Kedua #asal +( ayat 2&3; b. -ndang--ndang Nomor 04 !ahun +/// tentang #embentukan Kabupaten Nunukan, Kabupaten Kutai 5arat, Kabupaten Kutai !imur dan Kota 5ontang 26embaran Negara !ahun +/// Nomor +41, !ambahan 6embaran Negara Nomor ,(/&3, sebagaimana telah diubah dengan -ndang-undang Nomor 4 !ahun %''' tentang #erubahan 7tas -ndang-undang Nomor 04 !ahun +/// 26embaran Negara !ahun %''' Nomor 40, !ambahan 6embaran Negara Nomor ,/&%3; c. -ndang--ndang Nomor ,% !ahun %''0 tentang #emerintahan )aerah 26embaran Negara epublik .ndonesia !ahun %''0 Nomor +%1, !ambahan 6embaran Negara epublik .ndonesia Nomor 00,43 sebagaimana telah dua kali diubah terakhir dengan -ndang--ndang epublik .ndonesia Nomor +% !ahun %''( tentang perubahan kedua atas -ndang--ndang Nomor ,% tahun %''0 tentang #emerintahan )aerah 26embaran Negara epublik .ndonesia tahun %''( Nomor 1/, !ambahan 6embaran Negara epublik .ndonesia Nomor 0(003; d. -ndang--ndang Nomor %& !ahun %''4 tentang #enataan uang 26embaran Negara epublik .ndonesia !ahun %''4 Nomor &(, !ambahan 6embaran Negara epublik .ndonesia Nomor 04%13; e. #eraturan #emerintah Nomor ,( !ahun %''4 tentang #embagian -rusan #emerintahan antara #emerintah, #emerintahan )aerah #ro$insi dan #emerintahan )aerah Kabupaten*Kota 26embaran Negara epublik .ndonesia !ahun %''4 Nomor (%, !ambahan 6embaran Negara epublik .ndonesia Nomor 04,43; f. #eraturan #emerintah epublik .ndonesia Nomor %& !ahun %''( tentang encana !ata uang "ilayah Nasional 26embaran Negara epublik .ndonesia !ahun %''( Nomor 0(, !ambahan 6embaran Negara epublik .ndonesia Nomor 0(,,3; g. #eraturan #emerintah Nomor +1 !ahun %'+' tentang #enyelenggaraan #enataan uang 26embar Negara epublik .ndonesia !ahun %'+' Nomor %+ !ambahan 6embaran Negara epublik .ndonesia Nomor 1+',3; dan h. #eraturan #emerintah Nomor &( !ahun %'+' tentang 5entuk dan !ata 8ara #eran Masyarakat dalam #enataan uang 26embaran Negara epublik .ndonesia !ahun %'+' Nomor ++(, !ambahan 6embaran Negara epublik .ndonesia Nomor 1+&'3. [2] Den!n Pe"#e$%&%!n Be"#!'! DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN NUNUKAN (!n BUPATI NUNUKAN M E M U T U S K A N ) Menetapkan : #97!-7N )797: !9N!7N; 9N87N7 !7!7 -7N; ".67<7: K75-#7!9N N-N-K7N !7:-N %'+% - %',% BAB I KETENTUAN UMUM P!#!* 1 )alam #eraturan )aerah ini yang dimaksud dengan : +. #emerintah #usat, selanjutnya disebut #emerintah, adalah #residen epublik .ndonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan Negara epublik .ndonesia. %. #emerintah #ro$insi adalah #emerintah #ro$insi Kalimantan !imur. ,. #emerintah )aerah adalah 5upati dan #erangkat )aerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan )aerah. 0. 5upati adalah 5upati Nunukan. 1. )ewan #erwakilan akyat )aerah yang selanjutnya disebut )#) adalah )ewan #erwakilan akyat )aerah Kabupaten Nunukan. &. uang adalah wadah yang meliputi ruang darat, ruang laut, dan ruang udara, termasuk ruang di dalam bumi sebagai satu kesatuan wilayah, tempat manusia dan makhluk lain hidup, melakukan kegiatan, dan memelihara kelangsungan hidupnya. 4. !ata ruang adalah wujud struktur ruang dan pola ruang. (. #enataan ruang adalah suatu sistem proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang. /. "ilayah adalah ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur terkait yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek administratif dan*atau aspek fungsional. +'. #erencanaan tata ruang adalah suatu proses untuk menentukan struktur ruang dan pola ruang yang meliputi penyusunan dan penetapan rencana tata ruang. ++. encana tata ruang adalah hasil perencanaan tata ruang. +%. encana !ata uang "ilayah Kabupaten yang selanjutnya disingkat !" Kabupaten adalah rencana tata ruang wilayah yang mengatur rencana struktur ruang dan pola ruang wilayah Kabupaten. +,. =truktur ruang adalah susunan pusat-pusat permukiman dan sistem jaringan prasarana dan sarana yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat yang secara hirarkis memiliki hubungan fungsional. +0. #usat Kegiatan Nasional yang selanjutnya disebut #KN adalah kawasan perkotaan yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala internasional, nasional, atau beberapa pro$insi. [3] +1. #usat Kegiatan "ilayah yang selanjutnya disebut #K" adalah kawasan perkotaan yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala pro$insi atau beberapa kabupaten*kota. +&. #usat Kegiatan 6okal yang selanjutnya disebut #K6 adalah kawasan perkotaan yang berfungsi sebagai pusat koleksi dan distribusi lokal yang menghubungkan kawasan perkotaan dan perdesaan skala kabupaten atau kecamatan. +4. #usat Kegiatan 6okal #romosi yang selanjutnya disebut #K6# adalah kawasan perkotaan yang dipromosikan karena memiliki keunggulan yang berfungsi sebagai pusat koleksi dan distribusi lokal yang menghubungkan kawasan perkotaan dan perdesaan skala kabupaten atau kecamatan. +(. #usat Kegiatan =trategis Nasional yang selanjutnya disebut #K=N adalah kawasan perkotaan yang ditetapkan untuk mendorong pengembangan kawasan perbatasan Negara. +/. #usat #elayanan Kawasan yang selanjutnya disebut ##K adalah kawasan perkotaan yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala kecamatan atau beberapa desa, atau berpotensi untuk melayani kegiatan kecamatan-kecamatan wilayah belakangnya atau melayani antar kecamatan, khususnya kecamatan yang berdekatan. %'. #usat #elayanan 6ingkungan yang selanjutnya disebut ##6 adalah pusat permukiman yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala antar desa. atau berpotensi sebagai pusat kegiatan yang melayani desa* kelurahan yang ada di kecamatan tersebut. %+. >alan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah permukaan tanah dan*atau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan lori, dan jalan kabel. %%. =istem jaringan jalan adalah satu kesatuan ruas jalan yang saling menghubungkan dan mengikat pusat-pusat pertumbuhan dengan wilayah yang berada dalam pengaruh pelayanannya dalam satu hubungan hierarkis. %,. >alan arteri adalah jalan umum yang berfungsi melayani angkutan utama dengan ciri perjalanan jarak jauh, kecepatan rata-rata tinggi, dan jumlah jalan masuk dibatasi secara berdaya guna. %0. >alan kolektor adalah jalan umum yang berfungsi melayani angkutan pengumpul atau pembagi dengan ciri perjalanan jarak sedang, kecepatan rata-rata sedang, dan jumlah jalan masuk dibatasi. %1. >alan lokal adalah jalan umum yang berfungsi melayani angkutan setempat dengan ciri perjalanan jarak dekat, kecepatan rata-rata rendah, dan jumlah jalan masuk tidak dibatasi. %&. =empadan jalan adalah garis batas tertentu sebelah kanan kiri sumbu jalan yang merupakan batas luar dari bidang tanah yang dibatasi oleh penguasa jalan. %4. "ilayah =ungai yang selanjutnya disebut "= adalah kesatuan wilayah pengelolaan sumberdaya air dalam satu atau lebih daerah aliran sungai dan*atau pulau kecil yang luasnya kurang dari atau sama dengan %.''' km%. %(. )aerah 7liran =ungai yang selanjutnya disebut )7= adalah suatu wilayah daratan yang merupakan satu kesatuan dengan sungai dan anak sungainya, yang berfungsi menampung, menyimpan dan mengalirkan air yang berasal dari curah hujan ke danau atau ke laut secara alami, yang batas di darat merupakan pemisah topografis dan batas di laut sampai dengan daerah perairan yang masih terpengaruh akti$itas daratan. %/. )aerah .rigasi yang selanjutnya disebut ). adalah kesatuan lahan yang mendapat air dari satu jaringan irigasi. [4] ,'. >aringan irigasi adalah saluran, bangunan, dan bangunan pelengkapnya yang merupakan satu kesatuan yang diperlukan untuk penyediaan, pembagian, pemberian, penggunaan, dan pembuangan air irigasi. ,+. .rigasi perdesaan adalah jaringan irigasi desa yaitu jaringan irigasi yang dibangun dan dikelola oleh masyarakat desa atau pemerintah desa. ,%. #ola ruang adalah distribusi peruntukan ruang dalam suatu wilayah yang meliputi peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan peruntukan ruang untuk fungsi budi daya. ,,. Kawasan adalah wilayah yang memiliki fungsi utama lindung atau budi daya. ,0. Kawasan lindung adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumber daya alam dan sumber daya buatan. ,1. Kawasan esapan 7ir adalah kawasan yang mempunyai kemampuan tinggi untuk meresapkan air hujan, sehingga merupakan tempat pengisian air bumi 2akuifer3 yang berguna sebagai sumber air. ,&. =empadan adalah kawasan tertentu di sekeliling, sepanjang atau di kiri kanan serta atas dan bawah sumber air yang mempunyai manfaat penting untuk melestarikan sumber air. ,4. =empadan #antai adalah daratan sepanjang tepian yang lebarnya proporsional dengan bentuk dan kondisi fisik pantai, minimal +'' 2seratus3 meter dari titik pasang tertinggi ke arah darat. ,(. ;aris sempadan pantai yang selanjutnya disebut ;=# adalah kawasan tertentu sepanjang pantai yang mempunyai manfaat penting untuk mempertahankan kelestarian fungsi pantai. #erlindungan terhadap sempadan pantai dilakukan untuk melindungi wilayah pantai dari kegiatan yang mengganggu kelestarian fungsi pantai. ,/. =ungai adalah tempat atau wadah air berupa jaringan pengaliran air mulai dari mata air sampai muara dengan dibatasi kanan dan kiri di sepanjang pengalirannya oleh garis sempadan. 0'. "aduk adalah air buatan yang terbentuk sebagai akibat dibangunnya bendungan dan pelebaran alur* badan* palung sungai, atau dataran yang diperdalam. 0+. )anau adalah wadah air yang terbentuk secara alamiah, dapat berupa bagian dari sungai yang lebar dan kedalamannya jauh melebihi ruas-ruas lain dari sungai yang bersangkutan. 0%. Kawasan suaka alam adalah kawasan dengan ciri khas tertentu, baik di daratan maupun di perairan yang mempunyai fungsi pokok sebagai kawasan pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya yang juga berfungsi sebagai wilayah sistem penyangga kehidupan. 0,. Kawasan cagar alam adalah kawasan suaka alam yang karena kondisi alamnya mempunyai kekhasan tumbuhan, satwa dan ekosistemnya atau ekosistem tertentu yang perlu dilindungi dan perkembangannya berlangsung secara alami. 00. Kawasan suaka margasatwa adalah kawasan suaka alam yang mempunyai ciri khas berupa keanekaragaman dan atau keunikan jenis satwa yang untuk kelangsungan hidupnya dapat dilakukan pembinaan dan perlindungan terhadap habitatnya. 01. Kawasan hutan konser$asi adalah kawasan pelestarian alam untuk tujuan koleksi tumbuhan dan atau satwa yang alami atau buatan, jenis asli dan atau bukan asli yang dimanfaatkan bagi kepentingan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, budaya, pariwisata dan rekreasi. [5] 0&. Kawasan taman wisata alam adalah kawasan pelestarian alam yang terutama dimanfaatkan untuk pariwisata dan rekreasi alam. 04. Kawasan rawan bencana adalah kawasan dengan kondisi atau karakteristik geologis, biologis, hidrologis, klimatologis dan geografis pada satu wilayah untuk jangka waktu tertentu yang mengurangi kemampuan mencegah, meredam, mencapai kesiapan dan mengurangi kemampuan untuk menanggapi dampak buruk bahaya tertentu. 0(. Kawasan rawan gerakan tanah adalah kawasan yang berdasarkan kondisi geologi dan geografi dinyatakan rawan longsor atau kawasan yang mengalami kejadian longsor dengan frekuensi cukup tinggi. 0/. Kawasan rawan banjir adalah daratan yang berbentuk flat, cekungan yang sering atau berpotensi menerima aliran air permukaan yang relatif tinggi dan tidak dapat ditampung oleh drainase atau sungai, sehingga melimpah ke kanan dan ke kiri serta menimbulkan masalah yang merugikan manusia. 1'. Kawasan kars adalah kawasan batuan karbonat berupa batugamping dan dolomite yang memperlihatkan morfologi kars, atau daerah yang mempunyai karakteristik bentang alam dan hidrologi unik yang terjadi akibat adanya kombinasi antara batuan yang mudah larut, porositas sekunder, dan pengaruh air alami sebagai agen pelarutan mengandung aspek batuan 2geologi3 dan bentang alam 2geomorfologi3 meliputi aspek hidrologi-hidrogeologi serta keseluruhan aspek lingkungannya. 1+. #rinsip-prinsip mitigasi bencana adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana. 1%. Kawasan budidaya adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber daya buatan. 1,. Kawasan peruntukan hutan produksi adalah kawasan yang diperuntukan untuk kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok memproduksi hasil hutan. 10. Kawasan peruntukan pertanian adalah kawasan yang diperuntukan bagi kegiatan pertanian yang meliputi kawasan pertanian lahan basah, kawasan pertanian lahan kering, kawasan pertanian tanaman tahunan*perkebunan, dan peternakan. 11. 6ahan pertanian pangan berkelanjutan adalah bidang lahan pertanian yang ditetapkan untuk dilindungi dan dikembangkan secara konsisten guna menghasilkan pangan pokok bagi kemandirian, ketahanan, dan kedaulatan pangan nasional. 1&. Kawasan agropolitan adalah kawasan yang terdiri atas satu atau lebih pusat kegiatan pada wilayah perdesaan sebagai sistem produksi pertanian dan pengelolaan sumberdaya alam tertentu yang ditunjukkan oleh adanya keterkaitan fungsional dan hierarki keruangan satuan sistem permukiman dan sistem agrobisnis. 14. Kawasan minapolitan adalah suatu kawasan pengembangan ekonomi berbasis sektor kelautan dan perikanan yang dikembangkan secara terintegrasi oleh pemerintah, swasta, dan masyarakat. 1(. Kawasan industri merupakan kawasan tempat pemusatan kegiatan industri yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana penunjang yang dikembangkan dan dikelola oleh perusahaan kawasan industri yang telah memiliki i?in usaha kawasan industri. 1/. Kawasan peruntukan industri adalah bentangan lahan yang diperuntukkan bagi kegiatan .ndustri berdasarkan encana !ata uang "ilayah yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. &'. Kawasan peruntukan pertambangan adalah kawasan yang memiliki potensi sumber daya bahan tambang yang berwujud mineral logam, mineral non logam, dan panas [6] bumi berdasarkan peta*data geologi dan merupakan tempat dilakukannya seluruh tahapan kegiatan pertambangan yang meliputi penelitian, penyelidikan umum, eksplorasi, operasi produksi*eksploitasi dan pasca tambang, baik di wilayah daratan maupun perairan, serta tidak dibatasi oleh penggunaan lahan, baik kawasan budi daya maupun kawasan lindung. &+. Kawasan peruntukan pariwisata adalah kawasan yang diperuntukan bagi kegiatan pariwisata atau segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata termasuk pengusa- haan obyek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait di bidang kepariwisataan. &%. Kawasan peruntukan permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup di luar kawasan lindung, baik berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan. &,. Kawasan perdesaan adalah wilayah yang mempunyai kegiatan utama pertanian, termasuk pengelolaan sumberdaya alam dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perdesaan, pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi. &0. Kawasan perkotaan adalah wilayah yang mempunyai kegiatan utama bukan pertanian dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perkotaan, pemusatan dan distribusi pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi. &1. Kawasan peruntukan perdagangan dan jasa adalah kawasan yang diperuntukan untuk kegiatan perdagangan dan jasa, termasuk pergudangan, yang diharapkan mampu mendatangkan keuntungan bagi pemiliknya dan memberikan nilai tambah pada kawasan perkotaan dan kawasan perdesaan. &&. Kawasan peruntukan pertahanan dan keamanan adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk kepentingan kegiatan pertahanan dan keamanan. &4. uang !erbuka :ijau yang selanjutnya disebut !: adalah area memanjang*jalurdan*atau mengelompok, yang penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh secara alamiah maupun yang sengaja ditanam. &(. uang !erbuka :ijau Kawasan #erkotaan yang selanjutnya disingkat !:K# adalah bagian dari ruang terbuka suatu kawasan perkotaan yang diisi oleh tumbuhan dan tanaman guna mendukung manfaat ekologi, sosial, budaya, ekonomi dan estetika. &/. #embangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup adalah upaya sadar dan terencana yang memadukan lingkungan hidup, termasuk sumber daya ke dalam proses pembangunan untuk menjamin kemampuan, kesejahteraan dan mutu hidup generasi masa kini dan generasi masa depan. 4'. 6ingkungan hidup adalah kesatuan ruang dan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan kehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. 4+. )aya dukung lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. 4%. )aya tampung lingkungan hidup kemampuan lingkungan hidup untuk menyerap ?at, energi dan atau komponen lain yang masuk atau dimasukan kedalamnya. 4,. 9kosistem adalah tatanan unsur lingkungan hidup yang merupakan kesatuan utuh, menyeluruh dan saling mempengaruhi dalam membentuk keseimbangan, stabilitas dan produkti$itas lingkungan hidup. [7] 40. @asilitas sosial adalah fasilitas yang dibutuhkan masyarakat dalam lingkungan permukiman. 41. @asilitas umum adalah fasilitas lain yang tidak termasuk kawasan komersial, kawasan industri, kawasan khusus dan fasilitas sosial. 4&. Kawasan =trategis Nasional yang selanjutnya disebut K=N adalah wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting secara nasional terhadap kedaulatan negara, pertahanan dan keamanan Negara, ekonomi, sosial, budaya dan*atau lingkkungan, termasuk wilayah yang ditetapkan sebagai warisan dunia. 44. Kawasan =trategis Kabupaten yang selanjutnya disebut K=K adalah wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup kabupaten terhadap ekonomi, sosial, budaya, lingkungan, dan*atau pendayagunaan sumberdaya alam dan teknologi. 4(. Kabupaten daratan Kalimantan (mainland) adalah wilayah Kabupaten Nunukan yang terletak di daratan #ulau Kalimantan. 4/. #emanfaatan ruang adalah upaya untuk mewujudkan struktur ruang dan pola ruang sesuai dengan rencana tata ruang melalui penyusunan dan pelaksanaan program beserta pembiayaannya. ('. #engendalian pemanfaatan ruang adalah upaya untuk mewujudkan tertib tata ruang. (+. #eraturan ?onasi adalah ketentuan yang mengatur tentang persyaratan pemanfaatan ruang dan ketentuan pengendaliannya dan disusun untuk setiap blok*?ona peruntukan yang penetapan ?onanya dalam rencana rinci tata ruang. (%. .?in pemanfaatan ruang adalah i?in yang dipersyaratkan dalam kegiatan pemanfaatan ruang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (,. Arang adalah orang perseorangan dan*atau korporasi. (0. 5adan hukum adalah perkumpulan orang yang mengadakan kerja sama atau membentuk badan usaha bertujuan profit maupun non profit dan merupakan satu kesatuan yang memenuhi syarat-syarat yang ditentukan oleh hukum. (1. 5adan Koordinasi #enataan uang )aerah, yang selanjutnya disebut 5K#) adalah badan bersifat ad-hoc yang dibentuk untuk mendukung pelaksanaan -ndang--ndang Nomor %& !ahun %''4 tentang #enataan uang di Kabupaten Nunukan dan mempunyai fungsi membantu pelaksanaan tugas 5upati dalam koordinasi penataan ruang di Kabupaten. (&. Masyarakat adalah orang perorangan, kelompok orang termasuk masyarakat hukum adat atau badan hukum. (4. #eran serta masyarakat adalah berbagai kegiatan masyarakat, yang timbul atas kehendak dan prakarsa masyarakat untuk berminat dan bergerak dalam penyelenggaraan penataan ruang. ((. #enyelenggaraan penataan ruang adalah kegiatan yang meliputi pengaturan, pembinaan, pelaksanaan, dan pengawasan penataan ruang. (/. #engaturan penataan ruang adalah upaya pembentukan landasan hukum bagi #emerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam penataan ruang. /'. #embinaan penataan ruang adalah upaya untuk meningkatkan kinerja penataan ruang yang diselenggarakan oleh #emerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat. /+. #elaksanaan penataan ruang adalah upaya pencapaian tujuan penataan ruang melalui pelaksanaan perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang. [8] /%. #engawasan penataan ruang adalah upaya agar penyelenggaraan penataan ruang dapat diwujudkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. /,. Klaster ekonomi adalah kawasan yang memiliki potensi perkembangan ekonomi dari berbagai aspek yang didukung oleh sarana prasarana pendukung dan diprioritaskan pembangunannya. BAB II TU+UAN, KEBI+AKAN DAN STRATEGI PENATAAN RUANG WILAYAH KABUPATEN B!,!n Ke#!$% T%&%!n Pen!$!!n R%!n P!#!* 1 T%&%!n -en!$!!n "%!n .,*!/!0 1!2%-!$en adalah terwujudnya penataan ruang wilayah yang pro rakyat berbasis agroindustri dan berwawasan lingkungan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat. B!,!n Ke(%! Ke2,&!1!n (!n S$"!$e, Pen!$!!n R%!n P!"!"!3 1 Ke2,&!1!n Pen!$!!n R%!n P!#!* 2 2+3 -ntuk mewujudkan tujuan penataan ruang wilayah sebagaimana dimaksud dalam #asal % ditetapkan kebijakan penataan ruang wilayah Kabupaten Nunukan. 2%3 Kebijakan penataan ruang Kabupaten sebagaimana dimaksud pada ayat 2+3 terdiri atas: a. pengembangan sentra-sentra pertanian, perkebunan, kehutanan, dan perikanan terkait pengembangan agroindustri; b. pengembangan sistem pusat kegiatan dan sistem pelayanan sarana dan prasarana wilayah secara berjenjang dan sinergis; c. pemantapan fungsi kawasan lindung sebagai penyeimbang ekosistem wilayah; d. pemanfaatan potensi sumberdaya alam dengan memperhatikan daya dukung lingkungan; dan e. peningkatan fungsi kawasan kepentingan pertahanan dan keamanan. P!"!"!3 2 S$"!$e, Pen!$!!n R%!n P!#!* 3 2+3 -ntuk melaksanakan kebijakan penataan ruang wilayah sebagaimana dimaksud dalam #asal , ayat 2+3 ditetapkan strategi penataan ruang wilayah kabupaten. 2%3 #engembangan sentra-sentra pertanian, perkebunan, kehutanan, dan perikanan terkait pengembangan agroindustri sebagaimana dimaksud dalam #asal , ayat 2%3 huruf a dengan strategi meliputi: [9] a. menetapkan pengembangan klaster ekonomi; b. memantapkan ekonomi utama yang telah ada dan di$ersifikasi; c. mengoptimalkan distribusi spasial kegiatan ekonomi; dan d. memperkuat keterkaitan internasional dalam pemasaran produk lokal; 2,3 #engembangan sistem pusat kegiatan dan sistem pelayanan prasarana wilayah secara berjenjang dan sinergis sebagaimana dimaksud dalam #asal , ayat 2%3 huruf b dengan strategi meliputi: a. memantapkan pengembangan #K" didukung oleh pusat kegiatan #K6, ##K dan ##6 yang saling berhirarki dan saling interdependen; b. memantapkan dan meningkatkan peranan #K=N di kabupaten sebagai pintu gerbang internasional, pos lintas batas, simpul utama transportasi, dan pusat pertumbuhan ekonomi; c. meningkatkan keterkaitan antara #K", #K6, ##K, dan ##6 melalui keterpaduan sistem transportasi dan sistem prasarana lainnya; d. meningkatkan kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan transportasi wilayah yang seimbang dan terpadu; e. meningkatkan kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan energi listrik, dan telekomunikasi dalam memenuhi kebutuhan semua lapisan masyarakat; f. meningkatkan keterpaduan pendayagunaan sumberdaya air melalui peningkatan kapasitas pelayanan jaringan irigasi dan sumber-sumber air untuk pengairan; dan g. meningkatkan kualitas dan jangkauan pelayanan air minum, air limbah, drainase, dan persampahan secara terpadu melalui kemitraan pemerintah, swasta, dan masyarakat. 203 #emantapan fungsi kawasan lindung sebagai penyeimbang ekosistem wilayah sebagaimana dimaksud dalam #asal , ayat 2%3 huruf c dengan strategi meliputi : a. meningkatan fungsi kawasan lindung di dalam dan di luar kawasan hutan; b. memulihkan secara bertahap kawasan lindung yang telah berubah fungsi; c. membatasi pengembangan prasarana wilayah di sekitar kawasan lindung untuk menghindari tumbuhnya kegiatan perkotaan yang mendorong alih fungsi lahan lindung; d. mengendalikan pemanfaatan sumber daya alam dan sumber daya buatan pada kawasan lindung; dan e. menetapkan kawasan pertanian lahan basah beririgasi teknis sebagai kawasan lahan sawah berkelanjutan yang tidak dapat dialihfungsikan untuk kegiatan budidaya lainnya. 213 #emanfaatan potensi sumberdaya alam dengan memperhatikan daya dukung lingkungan sebagaimana dimaksud dalam #asal , ayat 2%3 huruf d dengan strategi meliputi : a. meningkatkan produksi dan produkti$itas pertanian, perkebunan dan perikanan yang berorientasi pada keunggulan kompetitif; dan b. membatasi kegiatan budidaya yang berpotensi tidak sesuai dengan daya dukung lingkungan; 2&3 #eningkatan fungsi kawasan untuk kepentingan pertahanan dan keamanan negara sebagaimana dimaksud dalam #asal , ayat 2%3 huruf e dengan strategi meliputi: [10] a. mendukung penetapan Kawasan =trategis Nasional dengan fungsi khusus #ertahanan dan Keamanan; b. mengembangkan kawasan lindung dan*atau kawasan budidaya tidak terbangun di sekitar kawasan khusus pertahanan dan keamanan; c. mengembangkan budidaya secara selektif di dalam dan di sekitar kawasan khusus pertahanan untuk menjaga fungsi pertahanan dan keamanan; dan d. turut serta menjaga dan memelihara aset-aset pertahanan dan keamanan. BAB III RENCANA STRUKTUR RUANG B!,!n Ke#!$% U'%' P!#!* 4 2+3 encana struktur ruang wilayah kabupaten meliputi : a. sistem pusat kegiatan; dan b. sistem jaringan prasarana wilayah. 2%3 =istem pusat kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat 2+3 huruf a meliputi: a. sistem perkotaan; dan b. sistem perdesaan. 2,3 =istem jaringan prasarana wilayah sebagaimana dimaksud pada ayat 2+3 huruf b meliputi: a. sistem jaringan prasarana utama; dan b. sistem jaringan prasarana lainnya. 203 encana struktur ruang wilayah kabupaten digambarkan dalam peta dengan tingkat ketelitian +:1'.''' sebagaimana tercantum dalam L!'-,"!n I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari #eraturan )aerah ini. B!,!n Ke(%! S,#$e' P%#!$ Ke,!$!n P!"!"!3 1 S,#$e' Pe"15$!!n P!#!* 6 2+3 =istem perkotaan sebagaimana dimaksud dalam #asal 1 ayat 2%3 huruf a terdiri atas : a. #K=N b. #K"; c. #K"p; d. #K6; dan e. ##K. [11] 2%3 #K=N sebagaimana dimaksud pada ayat 2+3 huruf a terdiri atas: a. Nunukan di Kecamatan Nunukan; b. =imanggaris di Kecamatan Nunukan; dan c. 6ong Midang di Kecamatan Krayan. 2,3 #K" sebagaimana dimaksud pada ayat 2+3 huruf b terdiri atas: a. kawasan perkotaan Nunukan di Kecamatan Nunukan; dan b. wilayah !au 6umbis di Kecamatan 6umbis Agong. 203 #K"p sebagaimana dimaksud pada ayat 2+3 huruf c terdiri atas: a. =ungainyamuk di Kecamatan =ebatik !imur; b. 6ong 5awan di Kecamatan Krayan; dan c. 6ong 6ayu di Kecamatan Krayan. 213 #K6 sebagaimana dimaksud pada ayat 2+3 huruf d terdiri atas: a. #erkotaan Mensalong di Kecamatan 6umbis; b. #erkotaan #embeliangan di Kecamatan =ebuku; c. #erkotaan 7tap di Kecamatan =embakung; dan d. =rinanti di Kecamatan =eimanggaris. 2&3 ##K sebagaimana dimaksud pada ayat 2+3 huruf e terdiri atas: a. 5inalawan di Kecamatan =ebatik 5arat; b. 7ji Kuning di Kecamatan =ebatik !engah; c. 5inuang di Kecamatan Krayan =elatan; d. 6embudud di Kecamatan Krayan; e. =eipancang di Kecamatan =ebatik -tara; dan f. !anjung Karang di Kecamatan =ebatik. P!"!"!3 2 S,#$e' Pe"(e#!!n P!#!* 7 2+3 =istem perdesaan sebagaimana dimaksud dalam #asal 1 ayat 2%3 huruf b berupa ##6. 2%3 ##6 terdiri atas pusat permukiman yang tidak termasuk #K=N, #K", #K"p, #K6, atau ##K. 2,3 ##6 sebagaimana dimaksud pada ayat 2+3 terdiri atas: a. =ekikilan di Kecamatan !ulin Ansoi; b. 5ambangan di Kecamatan =ebatik 5arat; c. =aduman di Kecamatan =embakung 7tulai; d. !anjung 7ru di Kecamatan =ebatik !imur; dan e. Makmur di Kecamatan !ulin Ansoi. [12] B!,!n Ke$,! S,#$e' +!",n!n P"!#!"!n! U$!'! P!#!* 8 =istem jaringan prasarana utama Kabupaten sebagaimana dimaksud dalam #asal 1 ayat 2,3 huruf a terdiri atas : a. sistem jaringan transportasi darat; b. sistem jaringan perkeretaapian; c. sistem jaringan transportasi laut; dan d. sistem jaringan transportasi udara. P!"!"!3 1 S,#$e' +!",n!n T"!n#-5"$!#, D!"!$ P!#!* 9 2+3 =istem jaringan transportasi darat sebagaimana dimaksud dalam #asal ( ayat 2+3 huruf a terdiri atas: a. jaringan jalan dan jembatan; b. jaringan prasarana lalu lintas angkutan jalan; c. jaringan pelayanan lalu lintas angkutan jalan; dan d. jaringan transportasi sungai dan penyeberangan. 2%3 >aringan jalan dan jembatan sebagaimana dimaksud pada ayat 2+3 huruf a terdiri atas: a. jaringan jalan nasional pada wilayah Kabupaten; b. jaringan jalan pro$insi pada wilayah Kabupaten; c. jaringan jalan kabupaten; dan d. jembatan. 2,3 >aringan jalan nasional pada wilayah Kabupaten sebagaimana dimaksud pada ayat 2%3 huruf a terdiri atas: a. jaringan jalan kolektor primer + 2K-+3 meliputi: +. ruas jalan Mensalong B =impang !iga 7pas; %. ruas jalan =impang !iga 7pas B =imanggaris; ,. ruas jalan =imanggaris B =ei -lar; 0. ruas jalan =imanggaris B 5atas Negara; dan 1. ruas jalan lingkar #ulau =ebatik. b. jaringan jalan strategis nasional meliputi : +. ruas jalan Mensalong B !au 6umbis B 5atas Negara Malaysia; %. ruas jalan 6ong Midang 25atas Negara3 B 6ong =emamu di Kabupaten Malinau; ,. ruas jalan 6ingkar =ebatik di #ulau =ebatik; [13] c. pengembangan jaringan jalan kolektor primer + 2K-+3, yaitu jalan lingkar #ulau Nunukan. 203 >aringan jalan pro$insi pada wilayah Kabupaten sebagaimana dimaksud pada ayat 2%3 huruf b terdiri atas: a. ruas jalan =imanggaris B Mansalong; dan b. jalan strategis pro$insi berupa ruas jalan =imanggaris B !au 6umbis. 213 >aringan jalan Kabupaten sebagaimana dimaksud pada ayat 2%3 huruf c berupa pembangunan, peningkatan dan pemeliharaan ruas jalan kabupaten tercantum dalam L!'-,"!n II dan merupakan bagian tidak terpisahkan dari #eraturan )aerah ini. 2&3 >embatan sebagaimana dimaksud pada ayat 2%3 huruf d berupa pembangunan, dan pemeliharaan jembatan kabupaten tercantum dalam L!'-,"!n II dan merupakan bagian tidak terpisahkan dari #eraturan )aerah ini. 243 >aringan prasarana lalu lintas dan angkutan jalan sebagaimana dimaksud pada ayat 2+3 huruf b terdiri atas: a. rencana pembangunan terminal penumpang !ipe 7 berada di =imanggaris; b. rencana pembangunan terminal penumpang !ipe 5 berada di 6ong Midang Kecamatan Krayan dan Mansalong Kecamatan 6umbis; c. rencana pembangunan terminal penumpang !ipe 8 berada di Kecamatan Nunukan =elatan, =ebuku, =embakung, dan Kecamatan =ebatik; d. optimalisasi terminal penumpang !ipe 8 berada di Kecamatan Nunukan dan di 5ambangan Kecamatan =ebatik 5arat; e. pengembangan penerangan jalan umum 2#>-3 di seluruh kecamatan menggunakan skala prioritas meliputi: +. peningkatan peran serta masyarakat dalam pelaksanaan pengawasan keberadaan #>- liar dan meminimalisir pencurian komponen dan kabel #>-; %. pengembangan teknologi penggunaan energi dari listrik ke tenaga surya dan tenaga bayu*angin; ,. pemeliharaan penerangan jalan umum; f. pengembangan perlengkapan jalan berupa pengadaan dan pemasangan perlengkapan jalan pada jaringan jalan di perkotaan dan jaringan jalan strategis kabupaten; g. optimalisasi unit pengujian kendaraan bermotor berada di Kecamatan Nunukan; dan h. pengembangan unit pengujian kendaraan bermotor di #ulau =ebatik dan di wilayah daratan #ulau Kalimantan. 2(3 >aringan pelayanan lalu lintas dan angkutan jalan sebagaimana dimaksud pada ayat 2+3 huruf c berupa penataan jaringan trayek angkutan penumpang meliputi: a. angkutan penumpang #ulau Nunukan, terdiri dari : +. dalam Kota Nunukan; %. =edadap B Mamolo; dan ,. =ei @atimah B 5inusan. b. angkutan penumpang dalam #ulau =ebatik; c. angkutan penumpang di wilayah daratan #ulau Kalimantan, terdiri dari : +. =ungai -lar B =imenggaris - =ebuku B =embakung B 6umbis; [14] %. Mensalong B Malinau. d. angkutan umum perdesaan yang melayani pergerakan penduduk antar ibukota kecamatan di wilayah kabupaten daratan Kalimantan meliputi : +. #embeliangan B 7tap; %. #embeliangan B =anur B Makmur B =ekikilan; dan ,. #embeliangan B Mansalong. 2/3 >aringan transportasi sungai dan penyeberangan sebagaimana dimaksud pada ayat 2+3 huruf d terdiri atas: a. penataan jaringan trayek angkutan penumpang dan barang meliputi: +. Nunukan B =ebatik 2Nunukan B 5ambangan, =edadap B Mantikas, Nunukan B =ungainyamuk3 %. Nunukan B =imanggaris; ,. Nunukan B =ungai -lar; 0. Mensalong B 5inter B !au 6umbis; 1. Mensalong B !arakan; &. Nunukan B #embeliangan; dan 4. Nunukan B 7tap; b. peningkatan dermaga-dermaga di Nunukan, =ebuku, =ei -lar, =imenggaris, =embakung, Mensalong, 5inter, dan !au 6umbis. c. penyediaan dan pemasangan rambu-rambu lalu lintas sungai dan sarana pengawasan keselamatan lainnya. d. pengembangan sarana-prasarana angkutan penyeberangan, meliputi : +. optimalisasi pelabuhan dan pelayaran lintas penyeberangan Nunukan B !arakan; dan %. pembangunan angkutan penyeberangan lintas penyeberangan Nunukan - =ebatik, Nunukan B =imenggaris dan =ebatik B =imenggaris. P!"!"!3 2 S,#$e' +!",n!n Pe"1e"e$!!-,!n P!#!* : 2+3 =istem jaringan perkeretaapian sebagaimana dimaksud dalam #asal ( ayat 2+3 huruf b terdiri atas: a. rencana pengembangan jaringan jalur kereta api; dan b. stasiun kereta api. 2%3 encana pengembangan jaringan jalur kereta api sebagaimana dimaksud pada ayat 2+3 huruf a adalah jaringan jalur kereta api umum antarkota. 2,3 >aringan jalur kereta api umum antarkota sebagaimana dimaksud pada ayat 2%3, berupa pembangunan jaringan jalur kereta api nasional, meliputi : #ro$insi Kalimantan =elatan B Kuaro B 6ong kali B #enajam B 5alikpapan B =anga-sanga - =amarinda B 5ontang B =anggata B Muara "ahau B Muara 6esan B !anjung edeb B !anjung 5atu B !anah [15] Kuning B !anjung =elor B Kerang 7gung B =esayap B !idung #ale B Nunukan Kota B Mensalong B #embeliangan B =alang B =imanggaris B 5atas Negara; dan 203 =tasiun kereta api sebagaimana dimaksud dalam ayat 2+3 huruf b adalah stasiun kelas kecil yang direncanakan di Mensalong dan =imanggaris. P!"!"!3 3 S,#$e' +!",n!n T"!n#-5"$!#, L!%$ P!#!* 10 2+3 =istem jaringan transportasi laut sebagaimana dimaksud dalam #asal ( ayat 2+3 huruf c terdiri atas : a. pengembangan pelabuhan laut; dan b. alur pelayaran lalu lintas laut. 2%3 #engembangan pelabuhan laut sebagaimana dimaksud pada ayat 2+3 huruf a terdiri atas : a. pengembangan #elabuhan #engumpul =kala !ersier !unon !aka berada di Kecamatan Nunukan; b. pengembangan pelabuhan #engumpul =kala !ersier =ungainyamuk berada di Kecamatan =ebatik !imur; dan c. pengembangan dan operasionalisasi #os 6intas 5atas 6aut 2#6563 6iem :ie >ung dan =ungaipancang; 2,3 7lur pelayaran lalu lintas laut sebagaimana dimaksud pada ayat 2+3 huruf b terdiri atas : a. optimalisasi alur pelayaran terdiri atas; +. Nunukan B =ebatik; %. Nunukan B !arakan; ,. Nunukan B 5alikpapan; 0. Nunukan B Makassar; 1. Nunukan B #antoloan; &. Nunukan B #are-#are; 4. Nunukan B !oli-!oli; (. Nunukan B =urabaya; /. Nunukan B N!!; dan +'. Nunukan B !awau 2Malaysia3. b. encana pengembangan alur pelayaran nasional dan internasional meliputi : +. Nunukan B 5itung; %. Nunukan B =andakan 2Malaysia3; dan ,. Nunukan B @ilipina =elatan. P!"!"!3 4 S,#$e' +!",n!n T"!n#-5"$!#, U(!"! [16] P!#!* 11 2+3 =istem jaringan transportasi udara sebagaimana yang dimaksud dalam #asal ( ayat 2+3 huruf d berupa hirarki bandar udara. 2%3 :irarki bandar udara sebagaimana dimaksud pada ayat 2+3 terdiri atas: a. bandar udara pengumpul skala tersier; b. bandar udara pengumpan; c. bandar udara khusus perbatasan darat; dan d. bandar udara penanganan bencana. 2,3 5andar udara pengumpul skala tersier sebagaimana dimaksud pada ayat 2%3 huruf a berupa bandar udara Nunukan di Kecamatan Nunukan; 203 5andar udara pengumpan sebagaimana dimaksud pada ayat 2%3 huruf b terdiri atas: a. bandar udara <u$ai =emaring di Kecamatan Krayan; dan b. 5andar udara 6ong 6ayu di Kecamatan Krayan =elatan. 213 5andar udara khusus perbatasan darat sebagaimana dimaksud pada ayat 2%3 huruf c terdiri atas: a. 5andar udara khusus !au 6umbis di Kecamatan 6umbis; b. bandar udara khusus 5inuang di Kecamatan Krayan =elatan; c. bandar udara khusus Kampung 5aru di Kecamatan Krayan; d. bandar udara khusus Kurid di Kecamatan Krayan; e. bandar udara khusus 6embudud di Kecamatan Krayan; f. bandar udara khusus 5erian 5aru di Kecamatan Krayan; g. bandar udara khusus #aC-pan di Kecamatan Krayan; h. bandar udara khusus 5uduk Kubul di Kecamatan Krayan; i. bandar udara khusus 6ong ungan di Kecamatan Krayan =elatan; dan j. bandar udara khusus mansalong di Kecamatan 6umbis. 2&3 5andar udara penanganan bencana sebagaimana dimaksud pada ayat 2%3 huruf d yaitu 5andar -dara Nunukan. B!,!n Kee'-!$ S,#$e' +!",n!n P"!#!"!n! L!,nn/! P!#!* 12 =istem jaringan prasarana lainnya sebagaimana dimaksud dalam #asal 1 ayat 2,3 huruf b terdiri atas: a. sistem jaringan energi; b. sistem jaringan telekomunikasi; c. sistem jaringan sumber daya air; d. sistem jaringan prasarana lingkungan; dan [17] e. sistem jalur dan ruang e$akuasi. P!"!"!3 1 Ren;!n! S,#$e' +!",n!n Ene", P!#!* 13 2+3 encana sistem jaringan energi sebagaimana dimaksud dalam #asal +, huruf a meliputi: a. pembangkit tenaga listrik; b. transmisi kabel listrik bawah laut; dan c. pengembangan energi alternatif 29nergi baru dan terbarukan3 2%3 #embangkit tenaga listrik sebagaimana dimaksud pada ayat 2+3 huruf a berupa : a. #embangkit 6istrik !enaga )iesel 2#6!)3 terdapat di =ungai 5ilal Kapasitas !erpasang +(,& M" dengan )aya Mampu (,04 M" di Kecamatan Nunukan, =ungainyamuk Kecamatan =ebatik !imur Kapasitas !erpasang ,,/( M" dengan )aya Mampu %,%+ M", )esa 7tap Kecamatan =embakung Kapasitas !erpasang ,1' K$a dengan )aya Mampu ,'' KDa; b. pengembangan #embangkit 6istrik !enaga )iesel 2#6!)3 di #embeliangan Kecamatan =ebuku sebesar 0%' kD7. c. pengembangan #embangkit 6istrik !enaga -ap 2#6!-3 =ei.banjar 5inusan Kecamatan Nunukan sebesar % E 4 M". d. operasionalisasi #embangkit 6istrik !enaga ;as 2#6!;3 di )esa !epian Kecamatan =embakung sebesar ( M". e. #erluasan jaringan listrik untuk )esa Mansalong Kecamatan 6umbis 2.nterkoneksi jaringan dari #!. #6N anting Malinau3; 2,3 !ransmisi kabel bawah laut sebagaimana dimaksud pada ayat 2+3 huruf b yaitu dari #6!; di )esa !epian 2=ebaung3 ke #ulau Nunukan 2=ei. 6ancang3, dan dari #ulau Nunukan 2=edadap3 ke #ulau =ebatik.26iang 5unyu3. 203 #engembangan wilayah usaha #!. #6N 2#ersero3 7rea 5erau anting Nunukan di wilayah perbatasan Kecamatan Krayan dan sekitarnya dengan pembukaan -nit layanan 6istrik #6N di Krayan dan rencana pengembangan unit layanan #6N di Kecamatan =ebuku sebagai langkah awal dan tolok ukur peningkatan atio 9lektrifikasi 213 #engembangan energi alternatif 29nergi baru dan terbarukan3 sebagaimana dimaksud pada ayat 2+3 huruf c berupa #embangkit 6istrik !enaga Mikro :idro 2#6!M:3 dan #embangkit 6istrik !enaga =urya 2#6!=3, baik berupa #6!= komunal maupun #6!= =:= 2unit rumah tangga3 yang tersebar di seluruh kecamatan dengan memaksimalkan potensi yang ada pada daerah setempat dengan memperhatiakn karateristik )esa P!"!"!3 2 S,#$e' +!",n!n Te*e15'%n,1!#, P!#!* 14 2+3 =istem jaringan telekomunikasi sebagaimana dimaksud dalam #asal +, huruf b meliputi: a. pengembangan jaringan kabel teresterial; [18] b. pengembangan jaringan nirkabel 2seluler3; dan c. pengembangan jaringan satelit. 2%3 #engembangan jaringan kabel teresterial sebagaimana dimaksud pada ayat 2+3 huruf a berupa peningkatan jaringan kabel telepon di seluruh kecamatan; 2,3 #engembangan jaringan nirkabel 2seluler3 sebagaimana dimaksud pada ayat 2+3 huruf b berupa pengelolaan menara*Base Transceiver Station 25!=3 dan pemancar radio di seluruh kecamatan; 203 #engembangan menara 5!= diarahkan sebagai menara bersama antar penyedia jasa seluler; 213 #engembangan jaringan satelit sebagaimana dimaksud pada ayat 2+3 huruf c berupa peningkatan dan pengembangan layanan internet sebagai fasilitas umum di seluruh kecamatan. P!"!"!3 3 S,#$e' +!",n!n S%'2e" D!/! A," P!#!* 16 2+3 encana sistem jaringan sumberdaya air sebagaimana dimaksud dalam #asal +, huruf c terdiri atas : a. pengelolaan wilayah sungai; b. pengelolaan waduk dan embung; c. sistem jaringan irigasi; d. sistem jaringan air baku untuk air minum, pertanian dan industri; e. jaringan air bersih ke kelompok pengguna; dan f. sistem pengendalian banjir. 2%3 #engelolaan wilayah sungai sebagaimana dimaksud pada ayat 2+3 huruf a berupa wilayah sungai 2"=3 lintas negara =esayap meliputi : a. )7= =esayap; b. )7= =embakung; c. )7= =ebakis; d. )7= =ebuku; e. )7= =imenggaris; dan f. )7= 6inuang Kayan. 2,3 #engelolaan waduk dan embung sebagaimana dimaksud pada 2+3 huruf b terdiri atas : a. waduk berupa waduk 5ilal berada di Kecamatan Nunukan; dan b. embung meliputi: +. embung 5olong berada di Kecamatan Nunukan; dan %. embung =ebatik berada di Kecamatan =ebatik. 203 =istem jaringan irigasi sebagaimana dimaksud pada ayat 2+3 huruf c terdiri atas : a. pengelolaan daerah irigasi 2).3 kewenangan pro$insi; dan [19] b. pengelolaan ). kewenangan kabupaten. 213 #engelolaan daerah irigasi 2).3 kewenangan pro$insi sebagaimana dimaksud pada ayat 203 huruf a terdiri atas : a. ). !erang 5aru seluas kurang lebih +.+&' 2seribu seratus enam puluh3 hektar berada di Kecamatan Krayan; b. ). 5inalawan seluas kurang lebih +.''' 2seribu3 hektar berada di Kecamatan =ebatik 5arat; c. ). !anjung 7ru seluas kurang lebih +.''' 2seribu 3 hektar berada di Kecamatan =ebatik; dan d. ). =ebatik seluas kurang lebih +.+'' 2seribu seratus3 hektar berada di kecamatan =ebatik. 2&3 #engelolaan ). kewenangan kabupaten sebagaimana dimaksud pada ayat 203 huruf b terdiri atas : a. ). Mensapa seluas kurang lebih 1&' 2lima ratus enam puluh3 hektar berada di Kecamatan Nunukan =elatan; b. ). =etabu seluas kurang lebih 11' 2lima ratus lima puluh3 hektar berada di Kecamatan =ebatik 5arat; c. ). 5erian 5aru seluas kurang lebih 11' 2lima ratus lima puluh3 hektar berada di Kecamatan Krayan; dan d. ). !anjung Karya seluas kurang lebih 1%1 2lima ratus dua puluh lima3 hektar berada di Kecamatan Krayan. 243 =istem jaringan air baku untuk air minum, pertanian dan industri sebagaimana dimaksud pada ayat 2+3 huruf d berupa rencana pengembangan penyediaan air baku meliputi pemanfaatan sumber-sumber air baku melalui embung 5ilal dan embung 5olong. 2(3 >aringan air bersih ke kelompok pengguna sebagaimana dimaksud pada ayat 2+3 huruf e terdiri atas: a. jaringan perpipaan di Kecamatan Nunukan; b. jaringan perpipaan di Kecamatan Nunukan =elatan; c. jaringan perpipaan di kawasan perkotaan =ebatik; d. jaringan perpipaan di kawasan perkotaan =ebatik 5arat; e. jaringan perpipaan di kawasan perkotaan =ebatik !imur; f. jaringan perpipaan di kawasan perkotaan =ebatik -tara; g. jaringan perpipaan di kawasan perkotaan =ebatik !engah; h. jaringan perpipaan di Kecamatan =ebuku; i. jaringan perpipaan di Kecamatan !ulin Ansoi; j. jaringan perpipaan di Kecamatan =embakung; k. jaringan perpipaan di Kecamatan =embakung 7tulai; l. jaringan perpipaan di Kecamatan 6umbis; m. jaringan perpipaan di Kecamatan 6umbis Agong; n. jaringan perpipaan di Kecamatan Krayan; dan o. jaringan perpipaan di Kecamatan Krayan =elatan. [20] 2/3 =istem pengendalian banjir sebagaimana dimaksud pada ayat 2+3 huruf f berupa konstruksi pengendali banjir. 2+'3 Konstruksi pengendali banjir sebagaimana dimaksud pada ayat 2(3 terdiri atas: a. perbaikan dan pengaturan sistem meliputi: +. perbaikan infrastruktur pengendali banjir; %. perbaikan sumur resapan pada kawasan hunian atau permukiman; ,. pengaturan gugus tugas penanganan dan pengendalian banjir; 0. pengendalian tata ruang; 1. pengaturan debit banjir; &. pengaturan daerah rawan banjir; 4. peningkatan peran masyarakat; (. pengaturan untuk mengurangi dampak banjir terhadap masyarakat; /. pengelolaan daerah tangkapan air; dan +'. pengelolaan keuangan. b. pembangunan pengendali banjir meliputi: +. pembuatan sumur resapan pada kawasan hunian permukiman; %. pembuatan tanggul baru atau mempertinggi tanggul yang sudah ada; ,. normalisasi sungai; 0. pembuatan bangunan-bangunan pelindung tebing pada tempat yang rawan longsor; dan 1. pemasangan pompa banjir pada kawasan terindikasi rawan banjir. P!"!"!3 4 S,#$e' +!",n!n P"!#!"!n! L,n1%n!n P!#!* 17 2+3 =istem jaringan prasarana lingkungan sebagaimana dimaksud dalam #asal +, huruf d terdiri atas : a. sistem jaringan drainase; b. sistem jaringan persampahan; c. sistem jaringan air minum; dan d. sistem jaringan pengelolaan limbah. 2%3 =istem jaringan drainase sebagaimana dimaksud pada ayat 2+3 huruf a terdiri atas : a. jaringan drainase primer meliputi: +. =ungai =ebuku; %. =ungai =eimanggaris; ,. =ungai =embakung; 0. =ungai 5olong; [21] 1. =ungai 5ilal; &. =ungai Mansapa; dan 4. =ungai #ancang. b. jaringan drainase sekunder meliputi: +. anak-anak sungai; dan %. saluran permanen yang dibuat secara khusus. c. jaringan drainase tersier berupa jaringan drainase yang terdapat pada kawasan permukiman. 2,3 =istem jaringan persampahan sebagaimana dimaksud pada ayat 2+3 huruf b terdiri atas : a. penyusunan rencana induk pengelolaan persampahan kabupaten; b. pengembangan teknologi komposing sampah organik pada kawasan permukiman perdesaan dan perkotaan; c. optimasi !empat #enampungan =ementara 2!#=3 di setiap pusat kegiatan masyarakat, pasar, permukiman, perkantoran, dan fasilitas sosial lainnya; d. rencana pembangunan !#7 terpadu berada di !anjung :arapan Kecamatan Nunukan; dan e. penerapan , 2reduce, reuse, dan recycle3. 203 =istem jaringan air minum sebagaimana dimaksud pada ayat 2+3 huruf c terdiri atas: a. pengembangan dan peningkatan pelayanan sumber air minum perkotaan meliputi : +. =ungai 5olong melayani area Kecamatan Nunukan dan Kecamatan Nunukan =elatan; %. =ungai 5ilal melayani area Kecamatan Nunukan dan Kecamatan Nunukan =elatan; ,. =ungai #ancang melayani area perkotaan =ebatik, =ebatik !engah, =ebatik -tara, =ebatik !imur dan =ebatik 5arat; 0. =ungai =embakung melayani area perkotaan 7tap Kecamatan =embakung; 1. #engolahan dan pipanisasi air bersih pada sungai-sungai Kecamatan Krayan; &. #engolahan dan pipanisasi air bersih pada sungai-sungai Kecamatan Krayan =elatan; dan 4. #engolahan sumber air tanah dan pipanisasi di #embeliangan Kecamatan =ebuku. b. peningkatan pelayanan sambungan langsung; dan c. peningkatan pelayanan kran umum. 213 =istem jaringan pengelolaan limbah sebagaimana dimaksud pada ayat 2+3 huruf d meliputi: a. rencana pengelolaan limbah domestik; dan b. rencana pengelolaan limbah industri. 2&3 encana pengelolaan limbah domestik sebagaimana dimaksud pada ayat 213 huruf a meliputi : [22] a. pemenuhan prasarana jamban ber-septic tank pada setiap rumah di kawasan permukiman perkotaan dan perdesaan; b. pengembangan jamban komunal 2"8 umum3; dan 243 encana pengelolaan limbah industri sebagaimana dimaksud pada ayat 213 huruf b berupa pengembangan prasarana pengolahan limbah industri, limbah medis, limbah bahan berbahaya dan beracun 25,3 secara mandiri. P!"!"!3 6 S,#$e' +!*%" (!n R%!n E<!1%!#, P!#!* 18 2+3 =istem jalur dan ruang e$akuasi bencana alam sebagaimana dimaksud dalam #asal +, huruf e meliputi : a. jalur e$akuasi bencana tanah longsor tersebar di seluruh kecamatan wilayah Kabupaten Nunukan; b. jalur e$akuasi bencana abrasi berada di wilayah sepanjang pantai #ulau =ebatik dan #ulau Nunukan meliputi: +. Kecamatan =ebatik 5arat; dan %. Kecamatan Nunukan; c. jalur e$akuasi bencana banjir Kecamatan =embakung berada pada jalan darat 7tap, Kunyit; dan d. jalur e$akuasi bencana tanah longsor berada di Kecamatan =eimanggaris, =ebuku, !ulin Ansoi, =embakung 7tulai. 2%3 #engembangan ruang e$akuasi sebagaimana dimaksud pada ayat 2+3 meliputi: a. lapangan terbuka di seluruh kecamatan; b. gedung pemerintah di seluruh kecamatan; c. gedung olahraga di seluruh kecamatan; dan d. gedung pertemuan di seluruh kecamatan. 2,3 Ketentuan lebih lanjut mengenai jalur dan ruang e$akuasi bencana diatur dalam peraturan bupati. BAB I= RENCANA POLA RUANG B!,!n Ke#!$% U'%' P!#!* 19 2+3 encana pola ruang wilayah Kabupaten terdiri atas : a. kawasan lindung; dan b. kawasan budidaya. [23] 2%3 encana pola ruang wilayah kabupaten digambarkan dalam peta dengan tingkat ketelitian + : 1'.''' sebagaimana tercantum dalam L!'-,"!n III yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari #eraturan )aerah ini. B!,!n Ke(%! K!.!#!n L,n(%n P!#!* 1: Kawasan lindung sebagaimana dimaksud dalam #asal +/ ayat 2+3 huruf a terdiri atas : a. kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya; b. kawasan perlindungan setempat; dan c. kawasan suaka alam, pelestarian alam, dan cagar budaya; P!"!"!3 1 K!.!#!n Y!n Me'2e",1!n Pe"*,n(%n!n Te"0!(!- K!.!#!n B!.!0!nn/! P!#!* 20 Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya sebagaimana dimaksud dalam #asal %' huruf a berupa hutan lindung seluas kurang lebih +14.,4/,4 2seratus lima puluh tujuh ribu tigaratus tujuh puluh sembilan koma tujuh3 hektar dan berstatus Holding Zone seluas kurang lebih +%.+,/,1 2duabelas ribu seratus tiga puluh sembilan koma lima3 hektar meliputi : a. kawasan hutan lindung di #ulau Nunukan seluas kurang lebih %.&,+,% 2dua ribu enam ratus tiga puluh satu koma dua3 hektar dan berstatus holding zone seluas kurang lebih %.+11,, 2dua ribu seratus lima puluh lima koma tiga3 hektare; b. kawasan hutan lindung di #ulau =ebatik seluas kurang lebih %.,'' 2dua ribu tiga ratus3 hektar dan berstatusholding zone seluas kurang lebih /40,0 2sembilan ratus tujuh puluh empat koma empat3 hektare; c. kawasan hutan lindung di di Kecamatan !ulin Ansoi seluas kurang lebih +&.44&,% 2enambelas ribu tujuh ratus tujuh puluh enam koma dua3 hektar dan berstatus holding zone seluas kurang lebih 1.//,,( 2lima ribu sembilan ratus sembilan puluh tiga koma delapan3 hektare; d. kawasan hutan lindung di Kecamatan =ebuku seluas kurang lebih ,0&,+ 2tigaratus empat puluh enam koma satu3 hektardan berstatus holding zone seluas kurang lebih ,0&,+ 2tigaratus empat puluh enam koma satu3 hektare; e. kawasan hutan lindung di Kecamatan 6umbisAgong seluas kurang lebih /0.,'',& 2sembilan puluh empat ribu tiga ratus koma enam3 hektardan berstatus holding zone seluas kurang lebih %.&&/,/ 2duaribu enam ratus enam puluh sembilan koma sembilan3 hektare; f. kawasan hutan lindung di Kecamatan Krayan seluas kurang lebih &.01',% 2enam ribu empat ratus lima puluh koma dua3 hektar; dan g. kawasan hutan lindung di Kecamatan Krayan=elatan seluas kurang lebih ,0.141,0 2tiga puluh empat ribu lima ratus tujuh puluh lima koam empat3 hektar. [24] P!"!"!3 2 K!.!#!n Pe"*,n(%n!n Se$e'-!$ P!#!* 21 2+3 Kawasan perlindungan setempat sebagaimana dimaksud dalam #asal %' huruf b meliputi: a. sempadan pantai; b. sempadan sungai; dan c. kawasan ruang terbuka hijau perkotaan. 2%3 =empadan pantai sebagaimana dimaksud pada ayat 2+3 huruf a seluas kurang lebih ,./', 2tiga ribu sembilan ratus tiga3 hektar meliputi: a. Kecamatan Nunukan; b. Kecamatan Nunukan =elatan; c. Kecamatan =ei Menggaris; d. Kecamatan =ebatik; e. Kecamatan =ebatik -tara; f. Kecamatan =ebatik !imur; g. Kecamatan =ebatik 5arat; dan h. Kecamatan =embakung. 2,3 =empadan sungai sebagaimana dimaksud pada ayat 2+3 huruf b tersebar di sepanjang kanan kiri sungai seluas kurang lebih ,'.+'' 2tiga puluh ribu seratus3 hektar meliputi: a. Kecamatan Nunukan; b. Kecamatan =ei Menggaris; c. Kecamatan =ebuku; d. Kecamatan !ulin Ansoi; e. Kecamatan =embakung; f. Kecamatan =embakung 7tulai; g. Kecamatan 6umbis; dan h. Kecamatan 6umbis Agong. 203 Kawasan ruang terbuka hijau perkotaan sebagaimana dimaksud pada ayat 2+3 huruf c seluas kurang lebih (01 2delapan ratus empat puluh lima3 hektar, ruang terbuka hijau sebagaimana dimaksud terdiri atas: a. ruang terbuka hijau publik; dan b. ruang terbuka hijau pri$at. (5) uang terbuka hijau publik sebagaimana dimaksud dalam ayat 203huruf a seluas kurang lebih +4, 2seratus tujuh puluh tiga3 hektar atau ,' F dari luas kawasan budidaya [25] perkotaan, terdiri atas: a. ruang terbuka hijau taman; b. ruang terbuka hijau tempat pemakaman -mum; c. ruang terbuka hijau sempadan jalan; d. ruang terbuka hijau sempadan sungai; e. ruang terbuka hijau hutan kota; dan f. ruang terbuka hijau lapangan olah raga. 2&3 uang terbuka hijau taman sebagaimana dimaksud pada ayat 213 huruf a, terdapat di setiap kecamatan dengan alokasi terpadu dengan area pusat pelayanan kecamatan seluas kurang lebih % hektar. 243 uang terbuka hijau tempat pemakaman umum 2!#-3 sebagaimana dimaksud pada ayat 213 huruf b, meliputi !#- yang sudah ada dan !#- yang akan dikembangkan di setiap Kecamatan seluas +' ha. 2(3 uang terbuka hijau sempadan jalan sebagaimana dimaksud pada ayat 2+3 huruf c, terdiri dari sempadan jalan kolektor dan lokal, serta jalan lingkar luar seluas kurang lebih 1, 2lima puluh tiga3 hektar. 2/3 uang terbuka hijau sempadan sungai sebagaimana dimaksud pada ayat 2+3 huruf d terdiri dari sempadan =ungai 5olong, =ungai =embilang, =ungai =edadap, =ungai #ancang, =ungai Nyamuk, =ungai 5ajau seluas kurang lebih +1 2 l i ma b e l a s 3 hektar. 2+'3 uang terbuka hijau hutan kota dimaksud pada ayat 2+3 huruf e berupa :utan Kota di Nunukan selatan Kecamatan Nunukan selatan seluas kurang lebih /,, 2sempilan koma tiga3 hektar. 2++3 uang terbuka hijau lapangan olah raga sebagaimana dimaksud pada ayat 2+3 huruf f berupa lapangan olah raga yang terdapat di dalam kecamatan Nunukan kecamatan Nunukan selatan kecamatan =ebatik utara kecamatan =ebatik timur kecamatan =ebatik seluas kurang lebih 4' 2 t uj uh pul uh3 hektar. 2+%3 uang terbuka hijau pri$at kota di wilayah pulau Nunukan dan #ulau =ebatik sebagaimana dimaksud dalam ayat 203 huruf b seluas kurang lebih &(% 2enam ratus delapan puluh dua3 hektar atau ,' F dari luas kawasan budidaya perkotaan meliputi : a. ruang terbuka hijau pekarangan rumah; b. ruang terbuka hijau perdagangan dan jasa; P!"!"!3 3 K!.!#!n S%!1! A*!', Pe*e#$!",!n A*!' (!n C!!" B%(!/! P!#!* 22 2+3 Kawasan suaka alam, pelestarian alam, dan cagar budaya sebagaimana dimaksud dalam #asal %' huruf c meliputi: a. kawasan suaka margasatwa 2=M3; b. kawasan konser$asi perairan daerah; c. kawasan pantai berhutan bakau atau mangro$e; d. taman nasional 2!N3; dan e. kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan. [26] 2%3 Kawasan Konser$asi #erairan )aerah kurang lebih seluas %%4 2dua ratus dua puluh delapan3 hectare meliputi: a. )esa =etabu Kecamatan =ebatik 5arat; dan b. !anjung 8antik Nunukan 5arat Kecamatan Nunukan. 2,3 Kawasan pantai berhutan bakau atau mangro$e sebagaimana dimaksud pada ayat 2+3 huruf c seluas kurang lebih ,/.'/+,% 2tiga puluh =embilan ribu =embilan puluh dua koma dua3hektar meliputi: a. Kecamatan =ei Menggaris; b. Kecamatan Nunukan; c. Kecamatan Nunukan =elatan; d. Kecamatan =ebuku; dan e. Kecamatan =embakung; 203 !aman nasional 2!N3 sebagaimana dimaksud pada ayat 2+3 huruf d seluas kurang lebih ,',.&,42tiga ratus tiga ribu enam ratus tiga puluh tujuh3 hektar berupa !N Kayan Mentarang berada di Kecamatan 6umbis Agong, Kecamatan Krayan dan Kecamatan Krayan =elatan. 213 Kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan sebagaimana dimaksud pada ayat 2+3 huruf eberupa kampung adat dansitus unggulan berskala kabupaten meliputi: a. rumah adat !anjung Karya berada di Kecamatan Krayan; b. rumah adat !ang 6aan berada di Kecamatan Krayan =elatan; c. rumah adat #aC -pan berada di Kecamatan Krayan =elatan; d. rumah adat 5inuang berada di Kecamatan Krayan =elatan; dan e. 5atu =icien berada di #aC -pan di Kecamatan Krayan =elatan. P!"!"!3 4 K!.!#!n R!.!n Ben;!n! A*!' P!#!* 23 2+3 Kawasan rawan bencana alam sebagaimana dimaksud dalam #asal %' huruf d meliputi: a. kawasan rawan tanah longsor; b. kawasan rawan abrasi; dan c. kawasan rawan banjir. 2%3 Kawasan rawan tanah longsor sebagaimana dimaksud pada ayat 2+3 huruf a seluas kurang lebih %'.,/(2dua puluh ribu tiga ratus =embilan puluh delapan3 hektar meliputi : a. Kecamatan =ei Menggaris; b. Kecamatan =ebuku; c. Kecamatan !ulin Ansoi; d. Kecamatan =embakung;dan e. Kecamatan =embakung 7tulai. [27] 2,3 Kawasan rawan abrasi sebagaimana dimaksud pada ayat 2+3 huruf b seluas kurang lebih +.+&, 2seribu seratus enam puluh tiga ribu3 hektar tersebar meliputi: a. #ulau Nunukan; dan b. #ulau =ebatik. 203 Kawasan rawan banjir sebagaimana dimaksud pada ayat 2+3 huruf c seluas kurang lebih %%.04+ 2dua puluh dua ribu empat ratus tujuh puluh satu3 hektar meliputi : a. Kecamatan =ebatik -tara; b. Kecamatan =ebatik !imur; c. Kecamatan =ebatik; d. Kecamatan =ebatik !engah; e. Kecamatan =ebatik 5arat; f. Kecamatan Nunukan; g. Kecamatan Nunukan =elatan; h. Kecamatan =ei Menggaris; i. Kecamatan =ebuku; j. Kecamatan =embakung; k. Kecamatan =embakung 7tulai; l. Kecamatan 6umbis; dan m. Kecamatan 6umbis Agong. B!,!n Ke$,! Ren;!n! K!.!#!n B%(,(!/! P!#!* 24 Kawasan budidaya sebagaimana dimaksud dalam #asal +/ ayat 2+3 huruf b terdiri atas : a. kawasan peruntukan hutan produksi; b. kawasan peruntukan pertanian; c. kawasan peruntukan perikanan; d. kawasan peruntukan pertambangan; e. kawasan peruntukan industri; f. kawasan peruntukan pariwisata; g. kawasan peruntukan permukiman; h. kawasan pertahanan dan keamanan; dan i. kawasan peruntukan lainnya. [28] P!"!"!3 1 K!.!#!n Pe"%n$%1!n H%$!n P"5(%1#, P!#!* 26 2+3 Kawasan peruntukan hutan produksi sebagaimana dimaksud dalam #asal %1 huruf a meliputi: a. kawasan peruntukan hutan produksi tetap; b. kawasan peruntukan hutan produksi terbatas; dan c. kawasan peruntukan hutan produksi yang dapat dikon$ersi. 2%3 Kawasan peruntukan hutan produksi tetap sebagaimana dimaksud pada ayat 2+3 huruf a ditetapkan seluas kurang lebih %+(.&1(,, 2dua ratus delapan belas ribuenam puluh lima delapan koma tiga3 hektar meliputi: a. Kecamatan Nunukan; b. Kecamatan Nunukan =elatan; c. Kecamatan =ebuku; d. Kecamatan !ulin Ansoi; e. Kecamatan =embakung; f. Kecamatan =embakung 7tulai; g. Kecamatan 6umbis;dan h. Kecamatan 6umbis Agong. 2,3 Kawasan peruntukan hutan produksi terbatas sebagaimana dimaksud pada ayat 2+3 huruf b ditetapkan seluas kurang lebih +,+.0(%,% 2seratus tiga puluh satu ribuempat ratus delapan puluh dua koma dua3 hektar meliputi: a. Kecamatan =ebuku; b. Kecamatan !ulin Ansoi; c. Kecamatan 6umbis; dan d. Kecamatan 6umbis. 203 Kawasan peruntukan hutan produksi kon$ersi sebagaimana dimaksud pada ayat 2+3 huruf c ditetapkan seluas kurang lebih %'.&&%,+ 2dua puluh ribu enam ratus enam puluh dua koma satu3 hektar dan berstatus holding zone seluas kurang lebih %'.&&%,+ berada di Kecamatan =ebuku dan Kecamatan !ulin Ansoi. P!"!"!3 2 K!.!#!n Pe"%n$%1!n Pe"$!n,!n P!#!* 27 2+3 Kawasan peruntukan pertanian sebagaimana dimaksud dalam #asal %1 huruf b terdiri atas : a. kawasan peruntukan pertanian tanaman pangan; b. kawasan peruntukan hortikultura; c. kawasan peruntukan perkebunan; dan d. kawasan peruntukan peternakan. [29] 2%3 Kawasan peruntukan pertanian tanaman pangan sebagaimana dimaksud pada ayat 2+3 huruf a meliputi : a. pertanian lahan basah; dan b. pertanian lahan kering. 2,3 #ertanian lahan basah sebagaimana dimaksud pada ayat 2%3 huruf a seluas kurang lebih +%1./(% 2seratus dua puluh lima ribu sembilan seratus delapan puluh dua3 hektar berupa 6ahan #ertanian #angan 5erkelanjutan 26#%53 berada di seluruh kecamatan. 203 #ertanian lahan kering sebagaimana dimaksud pada ayat 2%3 huruf b seluas kurang lebih +00.,'1 2seratus empat puluh empat ribu tiga ratus lima3 hektar berada di seluruh kecamatan. 213 #encadangan lahan untuk lokasi @ood 9state di Kecamatan Nunukan seluas +,.'1( :a , Kecamatan =ebuku seluas ,.&1% :a, dan Kecamatan =embakung seluas +.+1, :a; 2&3 Kawasan peruntukan perkebunan dengan komoditas unggulan berupa kelapa sawit, kakao, kopi, karet dan $anili sebagaimana dimaksud pada ayat 2+3 huruf c seluas kurang lebih ,'/.&'+ 2tiga ratus sembilan ribu enam ratus satu3 hektar tersebar di seluruh kecamatan, dengan rincian : a. kelapa sawit di Kecamatan Nunukan, Kecamatan =ebatik 5arat, Kecamatan =ebatik, =ebatik !engah, Kecamatan =eimanggaris, Kecamatan =ebuku, Kecamatan !ulin Ansoi, Kecamatan =embakung, Kecamatan =embakung 7tulai, Kecamatan 6umbis, Kecamatan 6umbis Agong; b. kakao di Kecamatan =ebatik !engah, Kecamatan =ebatik !imur, Kecamatan =ebatik, Kecamatan 5arat; c. kopi di Kecamatan 6umbis, Kecamatan =ebatik 5arat, Kecamatan =ebatik !engah, Kecamatan Krayan, Kecamatan Krayan =elatan; d. karet di Kecamatan 6umbis, Kecamatan =embakung; dan e. Danili di Kecamatan Krayan, Kecamatan Krayan =elatan; c. Kawasan peruntukan peternakan dengan komoditas unggulan ternak sapi*kerbau, ayam, itik tersebar di seluruh wilayah kecamatan; ternak babi pada Kecamatan Nunukan, Krayan dan Krayan =elatan; serta umah #emotongan :ewan 2#:3 dan penggemukan sapi seluas 1 :a di Kecamatan Nunukan =elatan. P!"!"!3 3 K!.!#!n Pe"%n$%1!n Pe",1!n!n P!#!* 28 2+3 Kawasan peruntukan perikanan sebagaimana dimaksud dalam #asal %1 huruf c terdiri atas : a. perikanan tangkap; b. perikanan budidaya; c. pengembangan prasarana perikanan. 2%3 #erikanan tangkap sebagaimana dimaksud pada ayat 2+3 huruf a meliputi: a. lokasi penyebaran perikanan tangkap; dan [30] b. jalur penangkapan perikanan laut. 2,3 6okasi penyebaran perikanan tangkap sebagaimana dimaksud pada ayat 2%3 huruf a berada pada wilayah laut kabupaten serta sungai B sungai di kecamatan =ebuku, Kecamatan =embakung, Kecamatan 6umbis dan Kecamatan =eimanggaris. 203 >alur penangkapan perikanan laut sebagaimana dimaksud pada ayat 2%3 huruf b merupakan >alur penangkapan ., terdiri dari : a. >alur penangkapan ikan . 7 berada pada perairan pantai sampai dengan % 2dua3 mil laut yang diukur dari permukaan air laut pada surut terendah;dan b. >alur penangkapan ikan . 5 berada pada perairan pantai di luar % 2dua3 mil laut sampai dengan 0 2empat3 mil laut. 213 #erikanan budidaya sebagaimana dimaksud ayat 2+3 huruf b meliputi komoditas perikanan udang, bandeng, kakap tambak, nila, mas, lele dengan lokasi tersebar di seluruh kecamatan, dan budidaya rumput laut pada wilayah pesisir pantai Kecamatan =imenggaris, Kecamatan Nunukan, Kecamatan Nunukan =elatan dan Kecamatan =ebatik 5arat. 2&3 #engembangan prasarana perikanan sebagaimana dimaksud pada ayat 2+3 huruf c yaitu Kawasan .ndustri #erikanan !erpadu di Mansapa Kecamatan Nunukan =elatan yang meliputi #elabuhan #erikanan, !empat #elelangan ikan, pabrik pengolahan hasil perikanan, pabrik es dan cold storage, ;udang umput 6aut dan lainnya; serta #angkalan #endaratan .kan 2##.3 di Kecamatan =ebatik meliputi !#., pabrik es dan cold storage. P!"!"!3 4 K!.!#!n Pe"%n$%1!n Pe"$!'2!n!n P!#!* 29 2+3 Kawasan peruntukan pertambangan sebagaimana dimaksud dalam #asal %1 huruf d terdiri atas : a. wilayah pertambangan mineral dan batubara; dan b. wilayah pertambangan minyak dan gas bumi. 2%3 "ilayah pertambangan mineral dan batubara sebagaimana dimaksud pada ayat 2+3 huruf a berupa wilayah usaha pertambangan 2"-#3 terdiri atas : a. mineral logam; b. mineral bukan logam dan batuan; dan c. batubara. 2,3 "ilayah pertambangan minyak dan gas bumi sebagaimana dimaksud pada ayat 2+3 huruf b meliputi : a. =tar 9nergy di daratan dan pantai #ulau Nunukan dan =ebatik b. #ertamina B Medco >o5 =imenggaris di =embakung c. 9N. Ail di lepas pantai =ebatik 2Karang -narang B 7mbalat3 d. #!. Medco 9# =embakung di =ebaung e. #!. Medco 9# Nunukan di lepas pantai selatan #ulau Nunukan [31] 203 Mineral logam sebagaimana dimaksud pada ayat 2%3 huruf a meliputi emas, bouksit, besi dan nickel dengan sebaran lokasi meliputi : a. Kecamatan Nunukan; b. Kecamatan Nunukan =elatan; c. Kecamatan =ebuku; d. Kecamatan !ulin Ansoi; e. Kecamatan =embakung; f. Kecamatan =embakung 7tulai; g. Kecamatan 6umbis; h. Kecamatan 6umbis Agong; i. Kecamatan Krayan; dan j. Kecamatan Krayan =elatan. 213 Mineral bukan logam dan batuan sebagaimana dimaksud pada ayat 2%3 huruf b meliputi batu gunung, pasir, sirtu, batu gamping, pasir kuarsa dan batubara muda dengan sebaran lokasi meliputi : a. Kecamatan =ebatik; b. Kecamatan =ebatik 5arat; c. Kecamatan =ebatik !imur; d. Kecamatan Nunukan; e. Kecamatan Nunukan =elatan; f. Kecamatan =eimanggaris; g. Kecamatan =ebuku; h. Kecamatan !ulin Ansoi; i. Kecamatan =embakung; j. Kecamatan =embakung 7tulai; k. Kecamatan 6umbis; l. Kecamatan Krayan; dan m. Kecamatan Krayan =elatan. 2&3 5atubara sebagaimana dimaksud pada ayat 2%3 huruf c tersebar di Kecamatan : a. Kecamatan Nunukan; b. Kecamatan =eimanggaris; c. Kecamatan =ebuku; d. Kecamatan !ulin Ansoi; e. Kecamatan =embakung; f. Kecamatan =embakung 7tulai; g. Kecamatan Krayan; dan h. Kecamatan Krayan =elatan. [32] P!"!"!3 6 K!.!#!n Pe"%n$%1!n In(%#$", P!#!* 2: 2+3 Kawasan peruntukan industri sebagaimana dimaksud dalam #asal %& huruf f terdiri atas : a. industri menengah; dan b. industri kecil dan rumah tangga. 2%3 Kawasan peruntukan industri menengah beserta jasa pendukungnya sebagaimana dimaksud pada ayat 2+3 huruf a meliputi jasa pergudangan, pengolahan kelapa sawit, perikanan dan lain-lain yang bersifat agroindusti dengan uraian : a. Kawasan pergudangan di Kecamatan Nunukan; b. industri pengolahan kelapa sawit di Kecamatan 6umbis, =ebuku, =embakung =imenggaris dan; c. .ndustri perikanan di Kecamatan =ebatik dan dan di Mensapa Kecamatan Nunukan =elatan d. .ndustri lain yang bersifat agroindustri di wilayah perkotaan #ulau Nunukan dan #ulau =ebatik 2,3 Kawasan peruntukan industri kecil dan rumah tangga sebagaimana dimaksud pada ayat 2+3 huruf b tersebar pada pusat-pusat pemukiman * kota kecamatan. P!"!"!3 7 K!.!#!n Pe"%n$%1!n P!",.,#!$! P!#!* 30 2+3 Kawasan peruntukan pariwisata sebagaimana dimaksud dalam #asal %1 huruf f terdiri atas : a. pariwisata budaya; dan b. pariwisata alam. 2%3 #ariwisata budaya sebagaimana dimaksud pada ayat 2+3 huruf a terdiri atas : a. kawasan wisata suku dayak Murud 2!egalen3; dan b. kawasan pembuatan garam gunung di 6ong 6ayu, 6ong -mung, 6ong Medang 2,3 #ariwisata alam sebagaimana dimaksud pada ayat 2+3 huruf b terdiri atas : a. kawasan wisata bahari meliputi : +. #antai 9tcing berada di Kecamatan Nunukan =elatan; %. 7ir !erjun 5inusan berada di Kecamatan Nunukan; dan ,. #antai 5atu 6amampu berada di Kecamatan =ebatik. b. kawasan ekowisata berupa !aman Nasional Kayan Mentarang 2!NKM3 berada di Kecamatan Krayan dan Krayan =elatan. P!"!"!3 8 K!.!#!n Pe"%n$%1!n Pe"'%1,'!n [33] P!#!* 31 2+3 Kawasan peruntukan permukiman sebagaimana dimaksud dalam #asal %1 huruf g terdiri atas : a. kawasan permukiman perkotaan; dan b. kawasan permukiman perdesaan. 2%3 Kawasan permukiman perkotaan sebagaimana dimaksud pada ayat 2+3 huruf a tersebar di wilayah : a. Kecamatan =ebatik; b. Kecamatan =ebatik 5arat; c. Kecamatan =ebatik !engah; d. Kecamatan =ebatik !imur; e. Kecamatan =ebatik -tara; f. Kecamatan Nunukan; g. Kecamatan Nunukan =elatan; h. Kecamatan =eimanggaris; i. Kecamatan =ebuku; 2,3 Kawasan permukiman perdesaan sebagaimana dimaksud pada ayat 2+3 huruf b berlokasi tersebar di : a. Kecamatan =ebatik; b. Kecamatan =ebatik 5arat; c. Kecamatan =ebatik !engah; d. Kecamatan =ebatik -tara; e. Kecamatan Nunukan =elatan; f. Kecamatan =eimanggaris; g. Kecamatan =ebuku; h. Kecamatan !ulin Ansoi; i. Kecamatan =embakung; j. Kecamatan =embakung 7tulai; k. Kecamatan 6umbis; l. Kecamatan 6umbis Agong; m. Kecamatan Krayan; dan n. Kecamatan Krayan =elatan. 203 6uas !otal Kawasan #ermukiman di Kabupaten Nunukan seluas +0./(+ :a P!"!"!3 9 K!.!#!n Pe"%n$%1!n Pe"$!0!n!n Ke!'!n!n [34] P!#!* 32 2+3 Kawasan peruntukan pertahanan keamanan sebagaimana dimaksud pada #asal 2%03 huruf h terdiri dari : a. kawasan strategis hankam dengan radius 1 2lima3 kilometer di sepanjang perbatasan darat; dan b. kawasan pemeriksaan dan pelayanan pertahanan keamanan. 2%3 Kawasan peruntukan pertanahan dan keamanan sebagaimana dimaksud dalam #asal 2,%3 huruf b terdiri atas : c. kawasan kepolisian resor, distrik militer, pangkalan angkatan laut, komando taktis satuan tugas pengamanan perbatasan, kawasan polisi militer, satuan marinir, bea cukai, imigrasi dan karantina kesehatan di Nunukan; d. kawasan kepolisian sektor, dan rayon militer di tiap-tiap kecamatan; e. pos gabungan !N. dan pos-pos pengamanan perbatasan di 7ji Kuning, =ei #ancang, =ei Nyamuk, #os Kaca, =imenggaris, !au 6umbis, 6ong Midang 6ong 6ayu dan #aC #ani; pos-pos pemeriksaan bea cukai, imigrasi dan karantina kesehatan pada titik-titik perbatasan, pelabuhan dan bandara BAB = PENETAPAN KAWASAN STRATEGIS KABUPATEN B!,!n Ke#!$% U'%' P!#!* 33 2+3 Kawasan strategis yang ditetapkan di Kabupaten terdiri atas: a. kawasan strategis dari sudut kepentingan pertahanan dan keamanan; dan b. kawasan strategis dari sudut kepentingan pertumbuhan ekonomi; 2%3 Kawasan strategis sebagaimana dimaksud pada ayat 2+3 digambarkan dalam peta dengan skala mengikuti ukuran kertas sebagaimana tercantum dalam L!'-,"!n I= yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari #eraturan )aerah ini. P!#!* 34 Kawasan strategis dari sudut kepentingan pertahanan dan keamanan sebagaimana dimaksud dalam #asal ,0 ayat 2+3 huruf a meliputi wilayah di sepanjang perbatasan darat dengan radius 1 2lima3 Kilometer termasuk kawasan #os 6intas 5atas )arat; dan Kawasan #erbatasan 6aut epublik .ndonesia meliputi wilayah pengelolaan laut kabupaten, Kawasan #os 6intas 5atas 6aut dan % 2dua3 pulau kecil terluar yang berbatasan dengan Negara Malaysia dan @ilipina yaitu : a. #ulau =ebatik; dan b. #ulau ;osong Makasar. P!#!* 36 [35] Kawasan strategis dari sudut kepentingan pertumbuhan ekonomi sebagaimana dimaksud dalam #asal ,0 ayat 2+3 huruf b berupa Kawasan =trategis Nasional dan Kawasan =trategis Kabupaten 2K=K3 meliputi: a. K=N Kawasan 7ndalan !arakan B!anjung #alas B Nunukan B #ulau 5unyu B Nunukan 2!7!7#7N 5-M73; b. K=K #elabuhan #erikanan Nusantara 2##N3 Mansapa; c. K=K 8oastal oad*>alan lingkar #ulau Nunukan; d. K=K Kota !erpadu Mandiri 2K!M3 5ahari #ulau =ebatik; e. K=K Kota !erpadu Mandiri 2K!M3 =imanggaris; f. kawasan #ertambangan batubara di 6inuang Kayam Kecamatan =embakung, wilayah =imenggaris di Kecamatan =imenggaris dan di Kecamatan =ebuku; g. kawasan #ertambangan minyak dan gas bumi di =ebaung Kecamatan Nunukan dan )esa !epian Kecamatan =embakung; h. kawasan industri #abrik Kelapa =awit di Kecamatan =ebuku, =imenggaris dan 6umbis; i. kawasan !ransmisi Kabel 5awah 6aut dari wilayah )esa !epian ke #ulau Nunukan, dan dari wilayah =edadap #ulau Nunukan ke 6iang 5unyu #ulau =ebatik; j. kawasan strategis perlindungan dan pelestarian alam yaitu !aman Nasional Kayan Mentarang. BAB =I ARAHAN PEMAN>AATAN RUANG WILAYAH KABUPATEN B!,!n Ke#!$% U'%' P!#!* 37 2+3 7rahan pemanfaatan ruang wilayah kabupaten terdiri atas: a. indikasi program utama; b. indikasi lokasi; c. indikasi sumber pendanaan; d. indikasi pelaksana kegiatan; dan e. indikasi waktu pelaksanaan. 2%3 .ndikasi program utama sebagaimana dimaksud pada ayat 2+3 huruf a meliputi: a. perwujudan struktur ruang; b. perwujudan pola ruang; dan c. perwujudan kawasan strategis kabupaten. 2,3 .ndikasi lokasi sebagaimana dimaksud pada ayat 2+3 huruf b berada di wilayah Kabupaten. 203 .ndikasi sumber pendanaan sebagaimana dimaksud pada ayat 2+3 huruf c, meliputi: [36] a. dana #emerintah #usat; b. dana #emerintah #ro$insi; c. dana #emerintah Kabupaten; d. dana 5-MN; e. dana swasta; dan f. dana masyarakat. 213 .ndikasi pelaksana kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat 2+3 huruf d, meliputi: a. #emerintah #usat; b. #emerintah #ro$insi; c. #emerintah Kabupaten; d. 5-MN; e. =wasta; dan f. Masyarakat. 2&3 .ndikasi waktu pelaksanaan sebagaimana dimaksud pada ayat 2+3 huruf e sampai tahun %',% dibagi kedalam 0 2empat3 tahap meliputi : a. tahap pertama tahun %'+% sampai dengan tahun %'+&; b. tahap kedua tahun %'+4 sampai dengan tahun %'%+; c. tahap ketiga tahun %'%% sampai dengan tahun %'%&; dan d. tahap keempat tahun %'%4 sampai dengan %',%. 243 incian indikasi program sebagaimana dimaksud pada ayat 2+3 tercantum dalam L!'-,"!n = yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari #eraturan )aerah ini. B!,!n Ke(%! In(,1!#, P"5"!' U$!'! Pe".%&%(!n S$"%1$%" R%!n P!#!* 38 .ndikasi program struktur ruang sebagaimana dimaksud dalam #asal ,4 ayat 2%3 huruf a terdiri atas: a. pengembangan sistem pusat kegiatan; dan b. pengembangan sistem jaringan prasarana wilayah. P!"!"!3 1 Pe".%&%(!n S,#$e' P%#!$ Ke,!$!n P!#!* 39 2+3 #engembangan sistem pusat kegiatan sebagaimana dimaksud dalam #asal ,( huruf a terdiri atas : a. pengembangan sistem perkotaan; dan [37] b. pengembangan sistem perdesaan. 2%3 #engembangan sistem perkotaan sebagaimana dimaksud pada ayat 2+3 huruf a diwujudkan dengan indikasi program meliputi : a. pengembangan #K6 meliputi : +. penyusunan )! perkotaan #K6; %. peningkatan pelayanan kegiatan; dan ,. penyediaan sarana dan prasarana pendukung kewilayahan. b. pengembangan ##K meliputi : +. peningkatan pelayanan kegiatan; dan %. penyediaan sarana dan prasarana pendukung pusat kegiatan lokal. 2,3 #engembangan sistem perdesaan sebagaimana dimaksud pada ayat 2+3 huruf b diwujudkan dengan indikasi program meliputi : a. peningkatan pelayanan kegiatan; dan b. penyediaan sarana dan prasarana pendukung pusat kegiatan lokal. P!"!"!3 2 Pe".%&%(!n S,#$e' +!",n!n P"!#!"!n! W,*!/!0 P!#!* 3: 2+3 #engembangan sistem jaringan prasarana wilayah sebagaimana dimaksud dalam #asal ,( huruf b terdiri atas: a. pengembangan sistem jaringan prasarana utama; dan b. pengembangan sistem jaringan prasarana lainnya. 2%3 #engembangan sistem jaringan prasarana utama sebagaimana dimaksud pada ayat 2+3 huruf a meliputi: a. pengembangan sistem jaringan transportasi darat; b. pengembangan sistem jaringan perkeretaapian; c. pengembangan sistem jaringan transportasi laut; dan d. pengembangan sistem jaringan transportasi udara. 2,3 #engembangan sistem jaringan transportasi darat sebagaimana dimaksud pada ayat 2%3 huruf a meliputi: a. pengembangan jaringan jalan dan jembatan; b. pengembangan jaringan prasarana lalu lintas angkutan jalan; c. pengembangan jaringan pelayanan lalu lintas angkutan jalan; dan d. pengembangan jaringan transportasi sungai, danau, dan penyeberangan. 203 #engembangan jaringan jalan dan jembatan sebagaimana dimaksud pada ayat 2,3 huruf a diwujudkan dengan indikasi program meliputi: a. pembangunan dan peningkatan ruas jalan kolektor primer + nasional; [38] b. pembangunan, peningkatan dan pemeliharaan jaringan jalan pro$insi pada wilayah kabupaten; c. pembangunan, peningkatan dan pemeliharaan jaringan jalan kabupaten; d. pembangunan jembatan; dan e. pemeliharaan jembatan. 213 #engembangan jaringan prasarana lalu lintas angkutan jalan sebagaimana dimaksud pada ayat 2,3 huruf b diwujudkan dengan indikasi program meliputi: a. pembangunan terminal penumpang !ipe 7; b. pembangunan terminal penumpang !ipe 5; dan c. pembangunan dan optimalisasi terminal penumpang !ipe 8. 2&3 #engembangan jaringan pelayanan lalu lintas angkutan jalan sebagaimana dimaksud pada ayat 2,3 huruf c diwujudkan dengan indikasi program meliputi: a. pengembangan perlengkapan jalan dan penerangan jalan umum 2#>-3; b. optimalisasi unit pengujian kendaraan bermotor; dan c. penataan jaringan trayek angkutan penumpang. 243 #engembangan jaringan transportasi sungai, danau dan penyeberangan sebagaimana dimaksud pada ayat 2,3 huruf d diwujudkan dengan indikasi program meliputi: a. pembangunan sarana dan prasarana lalu lintas angkutan sungai dan penyeberangan; b. pengembangan angkutan perintis sungai dan penyeberangan. 2(3 #engembangan jaringan perkeretaapian sebagaimana dimaksud pada ayat 2%3 huruf b diwujudkan dengan indikasi program meliputi: a. peningkatan jalur kereta api; dan b. pengembangan stasiun kereta api. 2/3 #engembangan jaringan transportasi laut sebagaimana dimaksud pada ayat 2%3 huruf c diwujudkan dengan indikasi program meliputi: a. pengembangan pelabuhan, terminal khusus dan dermaga; dan b. penataan alur pelayaran lalu lintas laut. 2+'3 #engembangan jaringan transportasi udara sebagaimana dimaksud pada ayat 2%3 huruf d diwujudkan dengan indikasi program meliputi: a. delineasi kawasan bandara udara; dan b. penentuan Kawasan Keselamatan Aperasi #enerbangan 2KKA#3. 2++3 #engembangan sistem jaringan prasarana lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat 2+3 huruf b terdiri atas: a. pengembangan sistem jaringan energi; b. pengembangan sistem jaringan telekomunikasi; c. pengembangan sistem jaringan sumber daya air; d. pengembangan sistem jaringan prasarana lingkungan; dan e. pengembangan sistem jalur dan ruang e$akuasi. [39] 2+%3 #engembangan sistem jaringan energi sebagaimana dimaksud pada ayat 2++3 huruf a diwujudkan dengan indikasi program meliputi: a. pembangunan gardu induk; b. pengembangan jaringan energi listrik; c. pengembangan pembangkit listrik eksisting; d. pembangunan atau pengembangan #6!M:; e. pengembangan pembangkit listrik tenaga panas bumi; f. pembangunan pembangkit listrik tenaga angin; g. pemanfaatan #6!-; h. pengembangan sumber energi bahan bakar nabati dan biogas; i. pemanfaatan teknologi sel surya; j. pengembangan =##59; dan k. pengembangan =#5-. 2+,3 #engembangan sistem jaringan telekomunikasi sebagaimana dimaksud pada ayat 2++3 huruf b diwujudkan dengan indikasi program meliputi: a. perluasan jaringan telepon kabel atau teresterial; b. perluasan jaringan telepon nirkabel; dan c. pengembangan sistem jaringan satelit. 2+03 #engembangan sistem jaringan sumber daya air sebagaimana dimaksud pada ayat 2++3 huruf c diwujudkan dengan indikasi program meliputi: a. pengelolaan wilayah sungai 2"=3 berupa "= lintas negara; b. pengelolaan waduk, dan embung; c. pengelolaan jaringan irigasi; d. pengembangan jaringan air baku untuk air minum meliputi: +. pengembangan penyediaan air baku pertanian; %. pengembangan penyediaan air baku industri; dan ,. pengembangan penyediaan air minum; e. pengembangan jaringan air bersih ke kelompok pengguna meliputi: +. peningkatan sistem jaringan pipa air bersih hingga ke wilayah perdesaan. %. pengembangan kemitraan dalam rangka peningkatan jaringan air bersih ke wilayah yang belum terjangkau; dan ,. pengembangan sistem penyediaan air bersih oleh masyarakat berupa pembentukan kelembagaan pengelola air di perdesaan. f. pengembangan sistem pengendalian banjir meliputi: +. pembangunan perbaikan infrastruktur pengendali banjir meliputi : a3 check dam; b3 tanggul; c3 dam pengendali; d3 saluran pembuangan; dan [40] e3 bendung. %. perbaikan sumur resapan pada kawasan permukiman; ,. pengaturan gugus tugas penanganan dan pengendali banjir; 0. pengendalian tata ruang; 1. pengaturan debit banjir; &. pengaturan tata guna lahan dataran banjir; 4. penataan daerah lingkungan sungai; (. peningkatan peran masyarakat; /. pengaturan untuk mengurangi dampak banjir; +'. pengelolaan daerah tangkapan air; dan ++. pengelolaan keuangan penanganan bencana. 2+13 #engembangan sistem jaringan prasarana lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat 2++3 huruf d meliputi: a. pengembangan sistem jaringan drainase; b. pengembangan sistem jaringan persampahan; c. pengembangan sistem jaringan air minum; dan d. pengembangan sistem jaringan pengelolaan limbah. 2+&3 #engembangan sistem jaringan drainase sebagaimana dimaksud pada ayat 2+13 huruf a diwujudkan dengan indikasi program meliputi: a. pengembangan jaringan drainase primer; b. pengembangan jaringan drainase sekunder; dan c. pengembangan jaringan drainase tersier. 2+43 #engembangan sistem jaringan persampahan sebagaimana dimaksud pada ayat 2+13 huruf b diwujudkan dengan indikasi program meliputi: a. penyusunan rencana induk pengelolaan persampahan Kabupaten; b. pengembangan teknologi komposing; c. penyediaan !#= di setiap pusat kegiatan; d. optimalisasi sistem pengelolaan sampah; e. pengembangan !##7= regional; dan f. penerapan sistem ,. 2+(3 #engembangan sistem jaringan air minum sebagaimana dimaksud pada ayat 2+13 huruf c diwujudkan dengan indikasi program meliputi: a. pengembangan dan peningkatan pelayanan sumber air minum perkotaan; b. peningkatan pelayanan sambungan langsung; dan c. peningkatan pelayanan kran umum. 2+/3 #engembangan sistem jaringan pengelolaan limbah sebagaimana dimaksud pada ayat 2+13 huruf d diwujudkan dengan indikasi program meliputi: a. pengelolaan limbah domestik; dan b. pengelolaan limbah industri. [41] 2%'3 #engembangan sistem jalur dan ruang e$akuasi sebagaimana dimaksud pada ayat 2++3 huruf e diwujudkan dengan indikasi program meliputi: a. penetapan jalur e$akuasi; b. penyediaan ruang e$akuasi; dan c. penyediaan kelengkapan ruang e$akuasi. B!,!n Ke$,! In(,1!#, P"5"!' U$!'! Pe".%&%(!n P5*! R%!n P!#!* 40 .ndikasi program utama perwujudan pola ruang sebagaimana dimaksud dalam #asal ,4 ayat 2%3 huruf b terdiri atas: a. pengembangan kawasan lindung; dan b. pengembangan kawasan budidaya. P!"!"!3 1 Pe".%&%(!n K!.!#!n L,n(%n P!#!* 41 2+3 #engembangan kawasan lindung sebagaimana dimaksud dalam #asal 0+ huruf a terdiri atas: a. pengembangan kawasan yang memberi perlindungan terhadap kawasan bawahannya; b. pengembangan kawasan perlindungan setempat; c. pengembangan kawasan suaka alam, pelestarian alam, dan kawasan cagar budaya; dan d. pengembangan kawasan rawan bencana alam; 2%3 #engembangan kawasan yang memberi perlindungan terhadap kawasan bawahannya berupa hutan lindung sebagaimana dimaksud pada ayat 2+3 huruf a diwujudkan dengan indikasi program meliputi: a. penetapan tata batas kawasan lindung di dalam kawasan hutan; b. perlindungan kawasan serta peningkatan kualitasnya; c. pengembalian fungsi lindung dengan rehabilitasi dan reboisasi; d. pengembangan hutan dan tanaman tahunan; e. perlindungan fungsi hidrologis bagi kegiatan pemanfaatan lahan; dan f. pemeliharaan fungsi hidrologis bagi kegiatan pemanfaatan lahan. 2,3 #engembangan kawasan perlindungan setempat sebagaimana dimaksud pada ayat 2+3 huruf b diwujudkan dengan indikasi program meliputi: [42] a. penetapan kawasan perlindungan setempat; b. penataan ruang kawasan sempadan pantai; c. penataan ruang kawasan sempadan sungai; d. penataan ruang kawasan sekitar waduk atau danau; e. penataan ruang kawasan sekitar situ; f. penataan daratan sekeliling mata air; g. penetapan batas wilayah; h. pengembangan !: perkotaan; dan i. optimalisasi !: perkotaan. 203 #engembangan kawasan suaka alam, pelestarian alam, dan kawasan cagar budaya sebagaimana dimaksud pada ayat 2+3 huruf c diwujudkan dengan indikasi program meliputi: a. penetapan kawasan suaka alam, pelestarian alam, dan kawasan cagar budaya; b. mempertahankan flora dan fauna; c. mereboisasi kawasan; d. pelestarian kawasan pantai berhutan bakau; e. pelestarian wisata alam dan wisata alam laut; f. mempertahankan taman nasional; g. pengembangan taman wisata alam dan wisata alam laut; dan h. pelestarian cagar budaya dan ilmu pengetahuan. 213 #engembangan kawasan rawan bencana alam sebagaimana dimaksud pada ayat 2+3 huruf d diwujudkan dengan indikasi program meliputi: a. identifikasi dan in$entarisasi kawasan rawan bencana; b. penetapan ?ona e$akuasi bencana alam; c. pemasangan tanda 2sign board) atau peringatan dini terhadap daerah rawan bencana; d. program reboisasi dan menghutankan kawasan rawan bencana alam; e. normalisasi sungai di kawasan rawan banjir; f. pencegahan dan kesiapsiagaan penanggulangan bencana; dan g. melakukan sosialisasi kepada masyarakat pada daerah rawan bencana. P!"!"!3 2 Pe".%&%(!n K!.!#!n B%(,(!/! P!#!* 42 2+3 #engembangan kawasan budidaya sebagaimana dimaksud dalam #asal 0+ huruf b meliputi: a. pengembangan kawasan peruntukan hutan produksi; [43] b. pengembangan kawasan peruntukan pertanian; c. pengembangan kawasan peruntukan perikanan; d. pengembangan kawasan peruntukan pertambangan; e. pengembangan kawasan peruntukan industri; f. pengembangan kawasan peruntukan pariwisata; g. pengembangan kawasan peruntukan permukiman; dan h. pengembangan kawasan peruntukan lainnya. 2%3 #engembangan kawasan peruntukan hutan produksi sebagaimana dimaksud pada ayat 2+3 huruf a diwujudkan dengan indikasi program meliputi: a. penetapan tata batas kawasan hutan produksi; b. pemanfaatan atau penguasaan hutan produksi terbatas secara lestari; c. pemanfaatan komoditas hasil hutan; d. pengelolaan hutan produksi berbasis masyarakat; dan e. peningkatan pemasaran hasil produksi. 2,3 #engembangan kawasan peruntukan pertanian sebagaimana dimaksud pada ayat 2+3 huruf b meliputi: a. pengembangan kawasan tanaman pangan; b. pengembangan kawasan pertanian hortikultura; c. pengembangan kawasan perkebunan; dan d. pengembangan kawasan peternakan. 203 #engembangan kawasan tanaman pangan sebagaimana dimaksud pada ayat 2,3 huruf a meliputi: a. pengembangan pertanian lahan basah; dan b. pengembangan pertanian lahan kering. 213 #engembangan pertanian lahan basah sebagaimana dimaksud pada ayat 203 huruf a diwujudkan dengan indikasi program meliputi: a. penetapan kawasan lahan pertanian pangan berkelanjutan berupa sawah seluas kurang lebih +.'11 2=eribu 6ima #uluh 6ima3 hektar; b. peningkatan produkti$itas pertanian tanaman pangan berupa intensifikasi, di$ersifikan dan pola tanam; c. pengembangan pertanian lahan basah dengan dukungan irigasi; d. peningkatan keterampilan pertanian; e. pengembangan sarana dan prasarana pendukung; dan f. pengembangan pertanian terpadu. 2&3 #engembangan pertanian lahan kering sebagaimana dimaksud pada ayat 203 huruf b diwujudkan dengan indikasi program meliputi: a. penetapan kawasan peruntukan pertanian lahan kering; b. intensifikasi dan ekstensifikasi pertanian; dan c. bimbingan dan penyuluhan. [44] 243 #engembangan kawasan pertanian hortikultura sebagaimana dimaksud pada ayat 2,3 huruf b diwujudkan dengan indikasi program meliputi: a. penetapan kawasan peruntukan hortikultura; b. intensifikasi dan ekstensifikasi budidaya hortikultura; dan c. pengembangan manajemen pengelolaan. 2(3 #engembangan kawasan perkebunan sebagaimana dimaksud pada ayat 2,3 huruf c diwujudkan dengan indikasi program meliputi: a. penetapan kawasan peruntukan perkebunan; b. pengembangan perkebunan besar dengan pelibatan masyarakat dalam pola #erkebunan .nti akyat 2#.3; c. pengembangan perkebunan rakyat mandiri dan atau plasma dalam pola #.; d. intensifikasi dan ekstensifikasi perkebunan; e. peremajaan tanaman yang sudah tua; dan f. peningkatan pemasaran hasil produksi. 2/3 #engembangan kawasan peternakan sebagaimana dimaksud pada ayat 2,3 huruf d diwujudkan dengan indikasi program meliputi: a. identifikasi dan in$entarisasi kawasan pengembangan peternakan; b. intensifikasi dan optimalisasi budidaya peternakan; c. pembangunan pasar hewan; d. pengembangan breeding center; e. penyediaan insfrastruktur pendukung kegiatan peternakan; dan f. pengembangan manajemen pengelolaan. 2+'3 #engembangan kawasan peruntukan perikanan sebagaimana dimaksud pada ayat 2+3 huruf c diwujudkan dengan indikasi program meliputi: a. penetapan kawasan pengembangan perikanan; b. intensifikasi dan kemitraan dalam kegiatan perikanan; c. pengembangan perikanan unggulan; d. pengembangan tempat pembenihan ikan; e. peningkatan produksi ikan; dan f. peningkatan pengelolaan dan pelestarian sumber daya perikanan. 2++3 #engembangan kawasan peruntukan pertambangan sebagaimana dimaksud pada ayat 2+3 huruf d diwujudkan dengan indikasi program meliputi : a. penataan dan penelitian potensi ?ona pertambangan; b. pengembangan kawasan pertambangan secara kewilayahan; c. penetapan kawasan peruntukan pertambangan; d. penyusunan peraturan peri?inan kegiatan pertambangan; e. penertiban kegiatan pertambangan liar; f. pendataan ulang i?in pertambangan; g. reklamasi kawasan pasca tambang; [45] h. reboisasi tanaman di sekitar kawasan pertambangan; dan i. pengembangan kegiatan pertambangan umum lainnya. 2+%3 #engembangan kawasan peruntukan industri sebagaimana dimaksud pada ayat 2+3 huruf e diwujudkan dengan indikasi program meliputi: a. pengembangan kegiatan industri menengah; b. penataan dan pengembangan kegiaan industri kecil dan menengah sesuai potensi wilayah; c. penyediaan infrastruktur pendukung kegiatan industri; d. pengembangan aneka produk olahan; e. peningkatan sistem pemasaran; f. promosi kepada calon in$estor; dan g. peningkatan kemitraan antar-industri. 2+,3 #engembangan kawasan peruntukan pariwisata sebagaimana dimaksud pada ayat 2+3 huruf f diwujudkan dengan indikasi program meliputi : a. penataan dan pengembangan kawasan peruntukan pariwisata; b. penataan dan pengendalian pembangunan kawasan wisata; c. penyediaan infrastruktur pendukung kegiatan wisata; d. promosi ke daerah-daerah potensial wisatawan; e. pengembangan manajemen pengelolaan; dan f. optimalisasi pengelolaan wilayah pengembangan pariwisata. 2+03 #engembangan kawasan peruntukan permukiman sebagaimana dimaksud pada ayat 2+3 huruf g diwujudkan dengan indikasi program meliputi : a. penataan ruang dan pengembangan kawasan permukiman perkotaan; b. penataan ruang dan pengembangan kawasan permukiman perdesaan; c. pengendalian pertumbuhan pembangunan permukiman; d. pengembangan perumahan harga terjangkau; e. penataan dan rehabilitasi kawasan permukiman; f. peningkatan sanitasi lingkungan permukiman; g. peningkatan kualitas sarana dan prasarana permukiman; dan h. penyiapan lahan kasiba dan lisiba. 2+13 #engembangan kawasan peruntukan lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat 2+3 huruf h meliputi : a. pengembangan kawasan perdagangan dan jasa; b. pengembangan kawasan pesisir dan laut; c. pengembangan kawasan pertahanan dan keamanan; d. pengembangan kawasan pemerintahan; dan e. pengembangan kawasan sosial dan fasilitas umum. 2+&3 #engembangan kawasan perdagangan dan jasa sebagaimana dimaksud pada ayat 2+13 huruf a diwujudkan dengan indikasi program meliputi : [46] a. pengembangan sarana perdagangan dan jasa dalam rangka mendukung sistem perkotaan; dan b. pengembangan kegiatan perdagangan dan jasa dalam rangka mendukung #K" Nunukan; 2+43 #engembangan kawasan pesisir dan laut sebagaimana dimaksud pada ayat 2+13 huruf b diwujudkan dengan indikasi program meliputi : a. penataan dan pengembangan kawasan pesisir dan laut; dan b. penyediaan infrastruktur pendukung kegiatan sekitar pesisir dan laut; 2+(3 #engembangan kawasan pertahanan dan keamanan sebagaimana dimaksud pada ayat 2+13 huruf c diwujudkan dengan indikasi program berupa pengembangan kawasan pertahanan dan keamanan. 2+/3 #engembangan kawasan pemerintahan sebagaimana dimaksud pada ayat 2+13 huruf d diwujudkan dengan indikasi program berupa pembangunan infrastruktur kawasan pemerintahan. 2%'3 #engembangan kawasan sosial dan fasilitas umum sebagaimana dimaksud pada ayat 2+13 huruf e diwujudkan dengan indikasi program meliputi : a. pengembangan fasilitas permukiman perkotaan; b. pengembangan fasilitas permukiman perdesaan; c. pengembangan fasilitas pendidikan; d. pengembangan fasilitas kesehatan; e. pengembangan fasilitas peribadatan; f. pengembangan fasilitas kebudayaan, olah raga dan rekreasi; g. pengembangan fasilitas pemerintahan dan pelayanan umum; dan h. pengembangan fasilitas perekonomian*jasa. BAB =II KETENTUAN PENGENDALIAN PEMAN>AATAN RUANG B!,!n Ke#!$% U'%' P!#!* 43 2+3 Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah kabupaten terdiri atas: a. ketentuan umum peraturan ?onasi; b. ketentuan peri?inan; c. ketentuan pemberian insentif dan disinsentif; dan d. sanksi administratif. 2%3 =etiap kegiatan pemanfaatan ruang harus didasarkan dan diintegrasikan dengan Kajian 6ingkungan :idup =trategis 2K6:=3 sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan untuk memastikan prinsip pembangunan berkelanjutan. [47] B!,!n Ke(%! Ke$en$%!n U'%' Pe"!$%"!n ?5n!#, P!#!* 44 2+3 Ketentuan umum peraturan ?onasi sebagaimana dimaksud dalam #asal 01 ayat 2+3 huruf a digunakan sebagai pedoman penyusunan peraturan ?onasi. 2%3 Ketentuan umum peraturan ?onasi sebagaimana dimaksud pada ayat 2+3 terdiri atas: a. ketentuan umum peraturan ?onasi struktur ruang; b. ketentuan umum peraturan ?onasi pola ruang; dan c. ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan strategis. 2,3 Ketentuan umum peraturan ?onasi sebagaimana dimaksud pada ayat 2+3 dan ayat 2%3 digunakan sebagai pedoman bagi Kabupaten dalam menerbitkan peri?inan. B!,!n Ke$,! Ke$en$%!n U'%' Pe"!$%"!n ?5n!#, S$"%1$%" R%!n P!#!* 46 Ketentuan umum peraturan ?onasi struktur ruang sebagaimana dimaksud dalam #asal 01 ayat 2%3 huruf a meliputi: a. ketentuan umum peraturan ?onasi sistem pusat kegiatan; dan b. ketentuan umum peraturan ?onasi sistem jaringan prasarana wilayah. P!"!"!3 1 Ke$en$%!n U'%' Pe"!$%"!n ?5n!#, S,#$e' P%#!$ Ke,!$!n P!#!* 47 2+3 Ketentuan umum peraturan ?onasi sistem pusat kegiatan sebagaimana dimaksud dalam #asal 04 huruf a meliputi: a. ketentuan umum peraturan ?onasi pada sistem perkotaan; dan b. ketentuan umum peraturan ?onasi pada sistem perdesaan. 2%3 Ketentuan umum peraturan ?onasi pada sistem perkotaan sebagaimana dimaksud pada ayat 2+3 huruf a disusun dengan ketentuan: a. Ketentuan umum peraturan ?onasi #K" Nunukan disusun dengan ketentuan : +. boleh untuk kegiatan perkotaan berskala pro$insi, didukung fasilitas dan prasarana yang sesuai dengan skala pelayanan antar daerah; %. intensitas pemanfaatan ruang tingkat menengah yang berkelanjutan melalui pengendalian pengembangan hunian horisontal, dapat dikembangkan bangunan bertingkat serta kasiba dan lisiba; ,. pelarangan terhadap kegiatan yang tidak sesuai dan*atau dapat menurunkan kualitas lingkungan permukiman perkotaan; dan 0. pembatasan terhadap kegiatan bukan perkotaan yang dapat mengurangi fungsi sebagai kawasan perkotaan. b. Ketentuan umum peraturan ?onasi #K6, disusun dengan ketentuan : [48] +. boleh untuk kegiatan perkotaan berskala kabupaten, didukung fasilitas dan prasarana yang sesuai dengan skala pelayanan antar kecamatan; %. intensitas pemanfaatan ruang sedang hingga tinggi, dan dapat dikembangkan bangunan bertingkat serta kasiba dan lisiba; ,. pelarangan terhadap kegiatan yang tidak sesuai dan*atau dapat menurunkan kualitas lingkungan permukiman perkotaan; dan 0. pembatasan terhadap kegiatan bukan perkotaan yang dapat mengurangi fungsi sebagai kawasan perkotaan. c. Ketentuan umum peraturan ?onasi ##K, disusun dengan ketentuan : +. boleh untuk kegiatan perkotaan berskala perkotaan, didukung fasilitas dan prasarana yang sesuai dengan skala pelayanan kecamatan dan beberapa desa; %. intensitas pemanfaatan ruang rendah hingga sedang, dan mulai dikembangkan bangunan bertingkat serta kasiba dan lisiba; ,. pelarangan terhadap kegiatan yang tidak sesuai dan*atau dapat menurunkan kualitas lingkungan permukiman perkotaan; dan 0. pembatasan terhadap kegiatan bukan perkotaan yang dapat mengurangi fungsi sebagai kawasan perkotaan. 2,3 Ketentuan umum peraturan ?onasi pada sistem perdesaan sebagaimana dimaksud pada ayat 2+3 huruf b disusun dengan ketentuan: a. diperbolehkan pemanfaatan ruang disekitar jaringan prasarana mendukung berfungsinya sistem perdesaan dan jaringan prasarana; b. diperbolehkan penyediaan fasilitas dan infrastruktur untuk peningkatan kegiatan perdesaan; c. pembatasan intensitas pemanfaatan ruang agar tidak mengganggu fungsi sistem perdesaan dan jaringan prasarana; dan d. pelarangan pemanfaatan ruang yang menyebabkan gangguan terhadap berfungsinya sistem perdesaan dan jaringan prasarana. P!"!"!3 2 Ke$en$%!n U'%' Pe"!$%"!n ?5n!#, S,#$e' +!",n!n P"!#!"!n! W,*!/!0 P!#!* 48 2+3 Ketentuan umum peraturan ?onasi sistem jaringan prasarana wilayah sebagaimana dimaksud dalam #asal 04 huruf b terdiri atas: a. ketentuan umum peraturan ?onasi sistem prasarana utama; dan b. ketentuan umum peraturan ?onasi sistem prasarana lainnya. 2%3 Ketentuan umum peraturan ?onasi sistem prasarana utama sebagaimana dimaksud pada ayat 2+3 huruf a meliputi: a. ketentuan umum peraturan ?onasi sistem jaringan transportasi darat; b. ketentuan umum peraturan ?onasi sistem jaringan perkeretaapian; c. ketentuan umum peraturan ?onasi sistem jaringan transportasi laut; dan d. ketentuan umum peraturan ?onasi sistem jaringan transportasi udara. 2,3 Ketentuan umum peraturan ?onasi sistem prasarana lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat 2+3 huruf b meliputi: a. ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan sekitar sistem jaringan energi; b. ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan sekitar sistem jaringan telekomunikasi; [49] c. ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan sekitar sistem jaringan sumberdaya air; d. ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan sekitar sistem jaringan prasarana lingkungan; dan e. ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan sekitar jalur dan ruang e$akuasi. P!#!* 49 2+3 Ketentuan umum peraturan ?onasi sistem jaringan transportasi darat sebagaimana dimaksud dalam #asal 0/ ayat 2%3 huruf a terdiri atas : a. ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan sekitar jaringan jalan dan jembatan; b. ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan sekitar jaringan prasarana lalu lintas angkutan jalan; c. ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan sekitar jaringan pelayanan lalu lintas angkutan jalan; dan d. ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan sekitar jaringan transportasi sungai, danau, dan penyeberangan. 2%3 Ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan sekitar jaringan jalan dan jembatan sebagaimana dimaksud pada ayat 2+3 huruf a terdiri atas: a. ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan sekitar jalan tol; b. ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan sekitar jalan arteri primer; c. ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan sekitar jalan kolektor primer; dan d. ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan sekitar jalan lokal primer. 2,3 Ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan sekitar jalan tol sebagaimana dimaksud pada ayat 2%3 huruf a disusun dengan ketentuan: a. diperbolehkan untuk prasarana pergerakan yang menghubungkan antar pusat kegiatan yang mempunyai spesifikasi dan pelayanan lebih tinggi daripada jalan umum yang ada; b. intensitas bangunan di sepanjang jalan tol adalah rendah; c. pelarangan alih fungsi lahan yang berfungsi lindung di sepanjang jalan tol; d. pembatasan terhadap bangunan dengan penetapan garis sempadan bangunan dan penetapan batas lahan ruang pengawasan jalan serta jalan akses yang tidak mengganggu fungsi jalan tol; e. ketinggian bangunan maksimum % lantai; dan f. pembatasan alih fungsi lahan budidaya disepanjang jalan tol agar tidak mengganggu fungsinya. 203 Ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan sekitar jalan arteri primer sebagaimana dimaksud pada ayat 2%3 huruf b disusun dengan ketentuan: a. diperbolehkan untuk prasarana pergerakan yang menghubungkan antar pusat-pusat kegiatan utama pada skala pelayanan nasional dan pro$insi; b. pembatasan terhadap bangunan dengan penetapan garis sempadan bangunan yang terletak ditepi jalan arteri primer; c. pelarangan alih fungsi lahan yang berfungsi lindung di sepanjang jalan arteri primer; d. dapat juga dimanfaatkan bagi pergerakan lokal dengan tidak mengurangi fungsi per gerakan antar pusat-pusat utama tersebut; dan e. pembatasan alih fungsi lahan berfungsi budidaya di sepanjang jalan arteri primer agar tidak mengurangi fungsi pergerakan antar pusat-pusat utama. 213 Ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan sekitar jalan kolektor primer sebagaimana dimaksud pada ayat 2%3 huruf c disusun dengan ketentuan: [50] a. diperbolehkan untuk prasarana pergerakan yang menghubungkan antar pusat-pusat kegiatan pada skala pro$insi; b. dapat juga dimanfaatkan bagi pergerakan lokal dengan tidak mengurangi fungsi pergerakan antar pusat-pusat kegiatan dalam wilayah tersebut; c. pelarangan alih fungsi lahan yang berfungsi lindung di sepanjang jalan kolektor primer; d. pembatasan terhadap bangunan dengan penetapan garis sempadan bangunan yang terletak ditepi jalan kolektor primer; dan e. pembatasan alih fungsi lahan berfungsi budidaya di sepanjang jalan kolektor primer agar tidak mengurangi fungsi pergerakan antar pusat-pusat kegiatan dalam wilayah. 2&3 Ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan sekitar jalan lokal primer sebagaimana dimaksud pada ayat 2%3 huruf d disusun dengan ketentuan: a. diperbolehkan untuk prasarana pergerakan yang menghubungkan antar pusat-pusat kegiatan dalam wilayah pada skala kabupaten; b. dapat juga dimanfaatkan bagi pergerakan lokal dengan tidak mengurangi fungsi pergerakan antar pusat-pusat kegiatan dalam wilayah tersebut; c. pelarangan alih fungsi lahan berfungsi lindung di sepanjang jalan lokal primer; d. pembatasan terhadap bangunan dengan penetapan garis sempadan bangunan yang terletak ditepi jalan lokal #rimer; dan e. pembatasan alih fungsi lahan berfungsi budidaya di sepanjang jalan 6okal primer agar tidak mengurangi fungsi pergerakan antar pusat-pusat dalam wilayah. 243 Ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan sekitar jaringan prasarana lalu lintas angkutan jalan sebagaimana dimaksud pada ayat 2+3 huruf b berupa pembangunan dan peningkatan terminal penumpang dan barang disusun dengan ketentuan: a. diperbolehkan untuk prasarana terminal, sub terminal bagi pergerakan orang, barang dan kendaraan; b. pelarangan terhadap pemanfaatan ruang di dalam lingkungan kerja terminal dan sub terminal yang dapat mengganggu kegiatan tersebut; dan c. pembatasan terhadap pemanfaatan ruang di dalam lingkungan kerja terminal dan sub terminal yang harus memperhatikan kebutuhan ruang. 2(3 Ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan sekitar jaringan pelayanan lalu lintas angkutan jalan sebagaimana dimaksud pada ayat 2+3 huruf c disusun dengan ketentuan: a. diperbolehkan melalui trayek sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan; b. pembatasan trayek dalam satu ruas jalan untuk mencegah kemacetan dan pemerataan jalur; c. tidak diperbolehkan angkutan kota antar pro$insi melalui jalan kota; dan d. diperbolehkan penyediaan halte untuk penurunan penumpang. 2/3 Ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan sekitar jaringan transportasi sungai, danau, dan penyeberangan sebagaimana dimaksud pada ayat 2+3 huruf d disusun dengan ketentuan: a. pelarangan kegiatan yang mengganggu keselamatan dan keamanan pelayaran; b. ketentuan pelarangan kegiatan di ruang udara bebas di atas perairan yang berdampak pada keberadaan alur pelayaran sungai, danau dan penyeberangan; c. ketentuan pelarangan kegiatan di bawah perairan yang berdampak pada keberadaan alur pelayaran sungai, danau dan penyeberangan; dan d. pembatasan pemanfaatan perairan yang berdampak pada keberadaan alur pelayaran sungai, danau dan penyeberangan, termasuk pemanfaatan ruang di pelabuhan sungai, danau dan penyeberangan. [51] P!#!* 4: 2+3 Ketentuan umum peraturan ?onasi sistem jaringan perkeretaapian sebagaimana dimaksud dalam #asal 0/ ayat 2%3 huruf b terdiri atas: a. ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan sekitar jaringan jalur kereta api; dan b. ketentuan umum peraturan ?onasi bagi peningkatan stasiun kereta api sesuai standar. 2%3 Ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan sekitar jaringan jalur kereta api sebagaimana dimaksud pada ayat 2+3 huruf a disusun dengan ketentuan: a. pemanfaatan ruang di sepanjang sisi jaringan jalur kereta api disusun dengan intensitas menengah hingga tinggi yang kecenderungan pengembangan ruangnya dibatasi; b. ketentuan pelarangan pemanfaatan ruang pengawasan jalur kereta api yang dapat mengganggu kepentingan operasi dan keselamatan transportasi perkeretaapian; c. pembatasan pemanfaatan ruang yang peka terhadap dampak lingkungan akibat lalu lintas kereta api di sepanjang jalur kereta api; d. pembatasan jumlah perlintasan sebidang antara jaringan jalur kereta api dan jalan; dan e. penetapan garis sempadan bangunan di sisi jaringan jalur kereta api dengan memperhatikan dampak lingkungan dan kebutuhan pengembangan jaringan jalur kereta api. 2,3 Ketentuan umum peraturan ?onasi bagi peningkatan stasiun kereta api sesuai standar sebagaimana dimaksud pada ayat 2+3 huruf b disusun dengan ketentuan: a. diperbolehkan untuk peningkatan sarana dan prasarana stasiun kereta api bagi peningkatan pelayanan; b. pelarangan terhadap pemanfaatan ruang di dalam lingkungan kerja stasiun kereta api yang dapat mengganggu kegiatan pelayanan; dan c. pembatasan terhadap pemanfaatan ruang di dalam lingkungan kerja stasiun kereta api yang harus memperhatikan kebutuhan ruang. P!#!* 60 2+3 Ketentuan umum peraturan ?onasi sistem jaringan transportasi laut sebagaimana dimaksud dalam #asal 0/ ayat 2%3 huruf c terdiri atas: a. ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan sekitar pelabuhan; dan b. ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan sekitar alur pelayaran. 2%3 Ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan sekitar pelabuhan sebagaimana dimaksud pada ayat 2+3 huruf a disusun dengan ketentuan: a. pengendalian pemanfaatan ruang untuk kebutuhan operasional dan pengembangan kawasan pelabuhan; b. ketentuan pelarangan kegiatan di ruang udara bebas di atas badan air yang berdampak pada keberadaan jalur transportasi laut; dan c. pembatasan pemanfaatan ruang di lingkungan kerja dan kepentingan pelabuhan, yang telah mendapatkan i?in sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. 2,3 Ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan sekitar alur pelayaran sebagaimana dimaksud pada ayat 2+3 huruf b disusun dengan ketentuan: [52] a. pengendalian pemanfaatan ruang pada badan air di sepanjang alur pelayaran sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; dan b. pemanfaatan ruang pada kawasan pesisir dan pulau kecil di sekitar badan air di sepanjang alur pelayaran yang dilakukan dengan tidak mengganggu akti$itas pelayaran. P!#!* 61 Ketentuan umum peraturan ?onasi sistem jaringan transportasi udara sebagaimana dimaksud dalam #asal 0/ ayat 2%3 huruf d disusun dengan ketentuan: a. pengendalian pemanfaatan ruang untuk kebutuhan operasional dan pengembangan kawasan bandara; b. perlindungan terhadap fungsi kawasan lindung; c. perlindungan terhadap lahan pertanian pangan berkelanjutan; d. pemanfaatan ruang di sekitar bandara sesuai dengan kebutuhan pengembangan bandara berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan e. penetapan batas-batas kawasan keselamatan operasi penerbangan dan kebisingan. P!#!* 62 Ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan sekitar sistem jaringan energi sebagaimana dimaksud dalam #asal 0/ ayat 2,3 huruf a disusun dengan ketentuan : a. pemanfaatan ruang di sekitar pembangkit tenaga listrik yang memperhitungkan jarak aman dari kegiatan lain; b. ketentuan pelarangan pemanfaatan ruang bebas di sepanjang jalur transmisi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan c. pembatasan pemanfaatan ruang di sekitar pembangkit tenaga listrik, jaringan =-!! dan =-!9! dengan memperhatikan keselamatan dan keamanan sekitarnya. P!#!* 63 Ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan sekitar sistem jaringan telekomunikasi sebagaimana dimaksud dalam #asal 0/ ayat 2,3 huruf b disusun dengan ketentuan : a. kegiatan pertanian yang diperbolehkan, berupa lahan basah dan lahan kering maupun ruang terbuka hijau sepanjang tidak menganggu batas yang ditetapkan; b. pelarangan pemanfaatan ruang bebas di sekitar menara pemancar sesuai dengan ketentuan perundang-undangan; dan c. pembatasan pemanfaatan ruang untuk penempatan menara pemancar telekomunikasi bersama yang memperhitungkan aspek keamanan dan keselamatan akti$itas kawasan di sekitarnya. P!#!* 64 2+3 Ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan sekitar sistem jaringan sumberdaya air sebagaimana dimaksud dalam #asal 0/ ayat 2,3 huruf c meliputi: a. ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan sekitar wilayah sungai; b. ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan sekitar waduk dan embung; [53] c. ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan sekitar prasarana daerah irigasi; d. ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan sekitar prasarana air bersih; dan e. ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan sekitar prasarana pengendalian banjir. 2%3 Ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan sekitar wilayah sungai sebagaimana dimaksud pada ayat 2+3 huruf a disusun dengan ketentuan: a. pemanfaatan ruang pada kawasan di sekitar wilayah sungai dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan dan fungsi lindung kawasan; dan b. pemanfaatan ruang di sekitar wilayah sungai lintas daerah dilakukan secara selaras dengan pemanfaatan ruang pada wilayah sungai di kabupaten* kota yang berbatasan dengan Kabupaten Nunukan. 2,3 Ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan sekitar waduk dan embung sebagaimana dimaksud pada ayat 2+3 huruf b disusun dengan ketentuan: a. kegiatan perikanan diperbolehkan sepanjang tidak merusak tatanan lingkungan dan bentang alam yang akan menggagu kualitas maupun kuantitas air; b. pelarangan terhadap pemanfaatan ruang dan kegiatan di sekitar waduk*bendungan yang dapat mengganggu kualitas sumberdaya air; dan c. pembatasan terhadap pemanfaatan ruang di sekitar wilayah waduk agar tetap dapat dijaga kelestariannya. 203 Ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan sekitar prasarana daerah irigasi sebagaimana dimaksud pada ayat 2+3 huruf c disusun dengan ketentuan: a. kegiatan pertanian yang diperbolehkan sepanjang tidak merusak tatanan lingkungan dan bentang alam yang akan menggagu kualitas maupun kuantitas air; b. pelarangan terhadap pemanfaatan ruang dan kegiatan di sekitar daerah irigasi yang dapat mengganggu kualitas sumberdaya air; dan c. pembatasan terhadap pemanfaatan ruang di sekitar daerah irigasi agar tetap dapat dijaga kelestariannya. 213 Ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan sekitar prasarana air bersih sebagaimana dimaksud pada ayat 2+3 huruf d disusun dengan ketentuan: a. kegiatan pertanian yang diperbolehkan sepanjang tidak merusak tatanan lingkungan dan bentang alam yang akan mengganggu kualitas maupun kuantitas air; b. pelarangan terhadap pemanfaatan ruang dan kegiatan di sekitar sumberdaya air yang dapat mengganggu kualitas sumberdaya air; dan c. pembatasan terhadap pemanfaatan ruang di sekitar wilayah sungai dan waduk agar tetap dapat dijaga kelestarian lingkungan dan fungsi lindung kawasan. 2&3 Ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan sekitar prasarana pengendalian banjir sebagaimana dimaksud pada ayat 2+3 huruf e disusun dengan ketentuan: a. kegiatan pertanian yang diperbolehkan sepanjang tidak merusak tatanan lingkungan dan bentang alam yang akan menggagu sistem pengendali banjir; b. pelarangan terhadap pemanfaatan ruang dan kegiatan di sekitar sistem pengendali banjir; dan c. pembatasan terhadap pemanfaatan ruang di sekitar sistem pengendali banjir agar tetap sesuai dengan fungsinya. P!#!* 66 2+3 Ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan sekitar sistem jaringan prasarana lingkungan sebagaimana dimaksud dalam #asal 0/ ayat 2,3 huruf d meliputi: a. ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan sekitar sistem jaringan drainase; [54] b. ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan sekitar sistem jaringan persampahan; c. ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan sekitar sistem jaringan air minum; dan d. ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan sekitar sistem jaringan pengelolaan limbah. 2%3 Ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan sekitar sistem jaringan drainase sebagaimana dimaksud pada ayat 2+3 huruf a disusun dengan ketentuan: a. kegiatan pertanian dan !: diperbolehkan, sepanjang tidak merusak tatanan lingkungan dan bentang alam yang akan mengganggu sistem drainase; b. pelarangan terhadap pemanfaatan ruang dan kegiatan di sekitar sungai dan saluran utama untuk kegiatan yang akan merusak sistem drainase; dan c. pembatasan terhadap pemanfaatan ruang di sekitar sungai dan saluran utama agar tetap dapat dijaga kelestariannya. 2,3 Ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan sekitar sistem jaringan persampahan sebagaimana dimaksud pada ayat 2+3 huruf b disusun dengan ketentuan: a. kegiatan daur ulang sampah diperbolehkan sepanjang tidak merusak lingkungan dan bentang alam maupun perairan setempat; b. pelarangan terhadap pemanfaatan ruang dan kegiatan di sekitar persampahan yang dapat mengganggu kualitas lingkungan; dan c. pembatasan terhadap pemanfaatan ruang di sekitar persampahan agar dapat dipantau kelestariannya. 203 Ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan sekitar sistem jaringan air minum sebagaimana dimaksud pada ayat 2+3 huruf c disusun dengan ketentuan: a. kegiatan pertanian yang diperbolehkan sepanjang tidak merusak tatanan lingkungan dan bentang alam yang akan menggagu kualitas maupun kuantitas air; b. pelarangan terhadap pemanfaatan ruang dan kegiatan di sekitar mata air yang dapat mengganggu kualitas air; dan c. pembatasan terhadap pemanfaatan ruang di sekitar mata air agar tetap dapat dijaga kelestarian lingkungan dan fungsi lindung kawasan. 213 Ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan sekitar sistem jaringan pengelolaan limbah sebagaimana dimaksud pada ayat 2+3 huruf d meliputi: a. ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan sekitar sistem air limbah domestik; b. ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan sekitar sistem air limbah industri; dan c. ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan sekitar sistem limbah 5,. 2&3 Ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan sekitar sistem air limbah domestik sebagaimana dimaksud pada ayat 213 huruf a meliputi: a. kegiatan pertanian diperbolehkan sepanjang tidak merusak lingkungan dan bentang alam yang akan menganggu unit pengolahan limbah domestik; b. pelarangan terhadap pemanfaatan ruang dan kegiatan di sekitar pengolahan limbah domestik dengan radius kurang lebih +'','' m%; dan c. pembatasan terhadap pemanfaatan ruang di sekitar pengolahan limbah domestik agar tetap dapat dijaga keberlanjutannya. 243 Ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan sekitar sistem air limbah industri sebagaimana dimaksud pada ayat 213 huruf b meliputi: a. kegiatan pertanian diperbolehkan sepanjang tidak merusak lingkungan dan bentang alam yang akan menganggu unit pengolahan air limbah industri; b. pelarangan terhadap pemanfaatan ruang dan kegiatan di sekitar pengolahan air limbah industri dengan radius kurang lebih +1','' m; dan c. pembatasan terhadap pemanfaatan ruang di sekitar pengolahan air limbah industri agar tidak menimbulkan pencemaran dan dampak lingkungan. [55] 2(3 Ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan sekitar sistem limbah 5, sebagaimana dimaksud pada ayat 213 huruf c meliputi: a. kegiatan pertanian diperbolehkan sepanjang tidak merusak lingkungan dan bentang alam yang akan menganggu unit pengolahan limbah 5,; b. pelarangan terhadap pemanfaatan ruang dan kegiatan di sekitar pengolahan limbah 5, dengan radius kurang lebih +'','' m; dan c. pembatasan terhadap pemanfaatan ruang di sekitar pengolahan limbah 5, agar tetap dapat dijaga keberlanjutannya. P!#!* 67 Ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan sekitar jalur dan ruang e$akuasi bencana sebagaimana dimaksud dalam #asal 0/ ayat 2,3 huruf e disusun dengan ketentuan : a. keberadaan ruang terbuka diperbolehkan sepanjang tidak merusak tatanan lingkungan dan bentang alam yang akan mengganggu kualitas lingkungan; b. pelarangan terhadap pemanfaatan ruang dan kegiatan di ruang terbuka yang dapat mengganggu jalur dan ruang e$akuasi bencana; dan c. pembatasan terhadap penggunaan pemanfaatan ruang di sekitar ruang terbuka agar tetap dapat berfungsi sebagai jalur dan ruang e$akuasi bencana. B!,!n Kee'-!$ Ke$en$%!n U'%' Pe"!$%"!n ?5n!#, P5*! R%!n P!#!* 68 Ketentuan umum peraturan ?onasi pola ruang sebagaimana dimaksud dalam #asal 0& ayat 2%3 huruf b meliputi: a. ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan lindung; dan b. ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan budidaya. P!"!"!3 1 Ke$en$%!n U'%' Pe"!$%"!n ?5n!#, K!.!#!n L,n(%n P!#!* 69 2+3 Ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan lindung sebagaimana dimaksud dalam #asal 1/ huruf a terdiri atas: a. ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan yang memberi perlidungan terhadap kawasan bawahannya; b. ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan perlindungan setempat; c. ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan suaka alam, pelestarian alam, dan cagar budaya; dan d. ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan rawan bencana alam. 2%3 Ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan yang memberi perlindungan terhadap kawasan bawahannya sebagaimana dimaksud pada ayat 2+3 huruf a disusun dengan ketentuan: [56] a. diperbolehkan pengembangan kegiatan pariwisata alam terbatas dengan syarat tidak boleh merubah bentang alam; b. pelarangan seluruh kegiatan yang berpotensi mengurangi luas kawasan hutan dan tutupan $egetasi; dan c. diperbolehkan kegiatan budidaya untuk penduduk asli dengan luasan tetap, tidak mengurangi fungsi lindung kawasan dan dibawah pengawasan ketat. d. diperbolehkan dilakukan penyediaan sumur resapan atau waduk pada lahan terbangun yang sudah ada; e. dii?inkan untuk kegiatan hutan rakyat; f. diperbolehkan permukiman yang sudah terbangun di kawasan resapan air sebelum ditetapkan sebagai kawasan lindung dengan syarat: +. tingkat kerapatan bangunan rendah dengan K)5 maksimum %' 2dua puluh3 persen dan K65 maksimum 0' 2empat puluh3 persen; %. perkerasan permukiman menggunakan bahan yang memiliki daya serap tinggi; dan ,. dalam kawasan resapan air apabila diperlukan disarankan dibangun sumur-sumur resapan dan*atau waduk sesuai ketentuan yang berlaku. g. dii?inkan terbatas untuk kegiatan budidaya tidak terbangun yang memiliki kemampuan tinggi dalam menahan limpasan air hujan; h. diperbolehkan wisata alam dengan syarat tidak mengubah bentang alam; i. dibolehkan kegiatan pendidikan dan penelitian dengan syarat tidak mengubah bentang alam; dan j. pelarangan untuk seluruh jenis kegiatan yang mengganggu fungsi resapan air. 2,3 Ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan perlindungan setempat sebagaimana dimaksud pada ayat 2+3 huruf b terdiri atas: a. ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan sempadan pantai; b. ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan sempadan sungai; c. ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan sekitar waduk atau situ; d. ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan sekitar mata air; dan e. ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan ruang terbuka hijau perkotaan. 203 Ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan sempadan pantai sebagaimana dimaksud pada ayat 2,3 huruf a meliputi: a. pengoptimalan pemanfaatan ruang terbuka hijau; b. pelarangan pemanfaatan dan kegiatan pada kawasan yang mengurangi fungsi kawasan; c. diperkenankan kegiatan fisik buatan untuk perlindungan kawasan; d. diperbolehkan dilakukan kegiatan budidaya pesisir, dan ekowisata pada kawasan sempadan pantai yang termasuk ?ona pemanfaatan terbatas dalam wilayah pesisir; e. diperbolehkan di dalam kawasan sempadan pantai yang termasuk ?ona lain dalam wilayah pesisir sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; f. pelarangan membuang limbah secara langsung; dan g. lahan milik negara dan merupakan lahan bebas diperuntukkan bagi perluasan kawasan lindung. 213 Ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan sempadan sungai sebagaimana dimaksud pada ayat 2,3 huruf b meliputi: a. ketentuan lebar sempadan sungai sesuai ketentuan berlaku meliputi: [57] +. sekurang-kurangnya 1 meter di sebelah luar sepanjang kaki tanggul di luar kawasan perkotaan dan , meter di sebelah luar sepanjang kaki tanggul di dalam kawasan perkotaan; %. sekurang-kurangnya +'' meter di kanan kiri sungai besar dan 1' meter di kanan kiri sungai kecil yang tidak bertanggul di luar kawasan perkotaan; ,. sekurang-kurangnya +' meter dari tepi sungai untuk sungai yang mempunyai kedalaman tidak lebih dari , meter; 0. sekurang-kurangnya +1 meter dari tepi sungai untuk sungai yang mempunyai kedalaman lebih dari , meter sampai dengan %' meter; 1. sekurang-kurangnya ,' meter dari tepi sungai untuk sungai yang mempunyai kedalaman lebih dari %' meter; dan &. sekurang-kurangnya +'' meter dari tepi sungai untuk sungai yang terpengaruh pasang surut air laut, dan berfungsi sebagai jalur hijau. b. pelarangan membuang limbah industri ke sungai; c. pengoptimalan pemanfaatan ruang terbuka hijau; d. pelarangan pendirian bangunan selain bangunan pengelolaan badan air dan*atau pemanfaatan air; dan e. diperbolehkan pengembangan kegiatan budidaya perikanan air tawar. 2&3 Ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan sekitar waduk atau situ sebagaimana dimaksud pada ayat 2,3 huruf c meliputi: a. diperbolehkan pemanfaatan ruang terbuka hijau; b. tidak diperkenankan alih fungsi lindung yang menyebabkan kerusakan kualitas sumber air; c. diperbolehkan membangun waduk yang digunakan untuk pariwisata selama tidak mengurangi kualitas tata air yang ada; d. tidak boleh menggunakan lahan secara langsung untuk bangunan yang tidak berhubungan dengan konser$asi waduk; e. pendirian bangunan dibatasi hanya untuk menunjang fungsi taman rekreasi; f. diperkenankan dilakukan kegiatan penunjang pariwisata alam sesuai ketentuan yang berlaku; dan g. ketentuan lebar sempadan sesuai dengan ketentuan meliputi: +. kawasan sempadan waduk besar ditetapkan selebar +' 2seratus3 meter diatas permukaan laut3 di sekitar daerah genangan; %. kawasan sempadan waduk kecil ditetapkan selebar 1' 2lima puluh3 meter di sekitar genangan dari air pasang tertinggi; ,. kriteria garis sempadan bangunan terhadap waduk paling sedikit +'' 2seratus3 meter dari titik pasang tertinggi ke arah darat; 0. pembuatan sabuk hijau dengan lebar +'' 2seratus3 meter; dan 1. penetapan kawasan penyangga di luar kawasan sempadan waduk dengan jarak +.''' 2seribu3 meter. 243 Ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan sekitar mata air sebagaimana dimaksud pada ayat 2,3 huruf d meliputi: a. dii?inkan kegiatan preser$asi dan konser$asi seperti reboisasi lahan; b. tidak diperkenankan alih fungsi lindung yang menyebabkan kerusakan kualitas sumber air; c. diperkenankan pemanfaatan sempadan mata air untuk air minum atau irigasi; d. dii?inkan digunakan untuk pariwisata selama tidak mengurangi kualitas tata air yang ada; [58] e. tidak boleh menggunakan lahan secara langsung untuk bangunan yang tidak berhubungan dengan konser$asi mata air; f. diperbolehkan pemanfaatan ruang terbuka hijau; g. pelarangan kegiatan yang dapat menimbulkan pencemaran terhadap mata air; dan h. ketentuan kawasan perlindungan pada sekitar sumber mata air meliputi: +. perlindungan setempat difokuskan pada badan air dari mata air; %. perlindungan setempat kawasan sekitar sumber mata air di luar kawasan permukiman ditetapkan minimal radius %'' 2dua ratus3 meter; ,. perlindungan setempat kawasan sekitar sumber mata air di kawasan permukiman ditetapkan minimal radius +'' 2seratus3 meter; dan 0. kawasan dengan radius +1 2lima belas3 meter dari sumber mata air harus bebas dari bangunan kecuali bangunan penyaluran air. 2(3 Ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan ruang terbuka hijau perkotaan sebagaimana dimaksud pada ayat 2,3 huruf e meliputi: a. diperbolehkan pemanfaatan ruang terbuka hijau sebagai konser$asi lingkungan, peningkatan keindahan kota, rekreasi, dan sebagai penyeimbang guna lahan industri dan permukiman; b. diperbolehkan pendirian bangunan yang menunjang kegiatan rekreasi dan fasilitas umum lainnya; c. diwajibkan penyediaan tanah pemakaman minimal seluas + 2satu3 hektar pada masing-masing kelurahan; d. pelarangan seluruh kegiatan yang bersifat alih fungsi !:; dan e. pelarangan pendirian bangunan yang bersifat permanen. 2/3 Ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan suaka alam, pelestarian alam dan cagar budaya sebagaimana dimaksud pada ayat 2+3 huruf c disusun dengan ketentuan: a. tidak diperbolehkan adanya alih fungsi kawasan dan hanya dimanfaatkan untuk kegiatan penelitian, pendidikan, dan pariwisata; b. dilarang melakukan kegiatan dan pendirian bangunan yang tidak sesuai dengan fungsi kawasan; dan c. diperbolehkan pengembangan sarana dan prasarana pada kawasan situs-situs yang dijadikan objek wisata dengan syarat berada di luar situs. 2+'3 Ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan rawan bencana alam sebagaimana dimaksud pada ayat 2+3 huruf d terdiri atas: a. ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan rawan tanah longsor; b. ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan rawan gelombang pasang atau tsunami; c. ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan rawan banjir; d. ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan rawan angin puting beliung; dan e. ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan rawan kekeringan. 2++3 Ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan rawan tanah longsor sebagaimana dimaksud pada ayat 2++3 huruf a disusun dengan ketentuan: a. pengoptimalan konser$asi pada kawasan rawan longsor; b. tidak dii?inkan kegiatan yang mengganggu fungsi lindung kawasan rawan bencana longsor; dan c. pembatasan pendirian bangunan kecuali untuk kepentingan pemantauan ancaman bencana dan kepentingan umum. 2+%3 Ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan rawan gelombang pasang atau tsunami sebagaimana dimaksud pada ayat 2++3 huruf b disusun dengan ketentuan : a. pengoptimalan konser$asi pada kawasan rawan longsor; [59] b. tidak dii?inkan kegiatan yang mengganggu fungsi lindung kawasan rawan gelombang pasang atau tsunami; dan c. pembatasan pendirian bangunan kecuali untuk kepentingan pemantauan ancaman bencana dan kepentingan umum. 2+,3 Ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan rawan banjir sebagaimana dimaksud pada ayat 2++3 huruf c disusun dengan ketentuan: a. diwajibkan pembuatan sumur resapan; b. diwajibkan penetapan lokasi dan jalur e$akuasi dari permukiman penduduk; c. pembatasan pendirian bangunan selain untuk kepentingan pemantauan ancaman bencana dan kepentingan umum; d. diperkenankan pemanfaatan dataran banjir bagi ruang terbuka hijau dan pembangunan fasilitas umum dengan kepadatan rendah; dan e. pelarangan pemanfaatan ruang bagi kegiatan permukiman dan fasilitas umum penting lainnya. 2+03 Ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan rawan angin puting beliung sebagaimana dimaksud pada ayat 2++3 huruf d disusun dengan ketentuan: a. diperbolehkan bagi kegiatan budidaya secara terbatas; b. diperbolehkan pendirian bangunan untuk kepentingan pemantauan ancaman bencana dan kepentingan umum; dan c. tidak diperbolehkan kegiatan strategis. 2+13 Ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan rawan kekeringan sebagaimana dimaksud pada ayat 2++3 huruf e disusun dengan ketentuan: a. diijinkan untuk kegiatan budidaya guna meningkatkan daya resap air; dan b. pembatasan alih fungsi lahan menjadi kawasan terbangun. P!"!"!3 2 Ke$en$%!n U'%' Pe"!$%"!n ?5n!#, K!.!#!n B%(,(!/! P!#!* 6: 2+3 Ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan budidaya sebagaimana dimaksud dalam #asal 1/ huruf b terdiri atas: a. ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan peruntukan hutan produksi; b. ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan peruntukan pertanian; c. ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan peruntukan perikanan; d. ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan peruntukan pertambangan; e. ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan peruntukan industri; f. ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan peruntukan pariwisata; g. ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan peruntukan permukiman; dan h. ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan peruntukan lainnya. 2%3 Ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan peruntukan hutan produksi sebagaimana dimaksud pada ayat 2+3 huruf a disusun dengan ketentuan: a. pembatasan pemanfaatan hasil hutan untuk menjaga kestabilan neraca sumber daya kehutanan; b. pembatasan pendirian bangunan untuk menunjang kegiatan pemanfaatan hasil hutan; [60] c. tidak diperbolehkan kegiatan kehutanan dalam kawasan hutan produksi yang menimbulkan gangguan lingkungan; d. diperbolehkan adalah kegiatan wisata; e. tidak diperbolehkan alih fungsi kawasan hutan produksi untuk kegiatan lain di luar kehutanan; dan f. diperbolehkan alih fungsi hutan produksi dengan syarat berpedoman pada peraturan perundang-undangan berlaku. 2,3 Ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan peruntukan pertanian sebagaimana dimaksud pada ayat 2+3 huruf b terdiri atas: a. ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan pertanian tanaman pangan; b. ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan pertanian hortikultura; c. ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan perkebunan; dan d. ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan peternakan. 203 Ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan pertanian tanaman pangan sebagaimana dimaksud pada ayat 2,3 huruf a meliputi : a. ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan pertanian lahan basah; dan b. ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan pertanian lahan kering. 213 Ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan pertanian lahan basah sebagaimana dimaksud pada ayat 203 huruf a disusun dengan ketentuan: a. pelarangan alih fungsi 6#%5 selain untuk kepentingan umum dengan berpedoman peraturan perundang-undangan; b. pelarangan tumbuhnya kegiatan perkotaan di sepanjang jalur transportasi yang menggunakan lahan sawah dikon$ersi; c. diperbolehkan permukiman perdesaan di kawasan pertanian lahan basah non irigasi teknis khususnya bagi penduduk yang bekerja disektor pertanian; d. tidak diperbolehkan menggunakan lahan yang dikelola dengan mengabaikan kelestarian lingkungan; e. tidak diperbolehkan pemborosan penggunaan sumber air; f. diperbolehkan bangunan prasarana wilayah dan bangunan pendukung kegiatan pertanian; dan g. diperbolehkan kegiatan wisata alam secara terbatas, penelitian, dan pendidikan. 2&3 Ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan pertanian lahan kering sebagaimana dimaksud pada ayat 203 huruf b disusun dengan ketentuan: a. diperbolehkan alih fungsi lahan pertanian lahan kering tidak produktif menjadi peruntukan lain secara selektif; b. diwajibkan pelaksanaan konser$asi lahan; c. tidak diperbolehkan menggunakan lahan mengabaikan kelestarian lingkungan; d. diperbolehkan dialihfungsikan sesuai engan ketentuan peraturan perundang- undangan; e. diperbolehkannya permukiman perdesaan bagi penduduk yang bekerja disektor pertanian; f. diperbolehkan bangunan prasarana wilayah dan bangunan pendukung kegiatan pertanian; dan g. diperbolehkan kegiatan wisata alam secara terbatas, penelitian, dan pendidikan. 243 Ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan pertanian hortikultura sebagaimana dimaksud pada ayat 2,3 huruf b disusun dengan ketentuan: a. tidak diperbolehkan menggunakan lahan mengabaikan kelestarian lingkungan; b. diperbolehkan dialihfungsikan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; [61] c. diperbolehkan permukiman perdesaan khususnya bagi penduduk yang bekerja disektor pertanian; d. diperbolehkan bangunan prasarana wilayah dan bangunan pendukung kegiatan pertanian; dan e. diperbolehkan kegiatan wisata alam secara terbatas, penelitian, dan pendidikan. 2(3 Ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan perkebunan sebagaimana dimaksud pada ayat 2,3 huruf c disusun dengan ketentuan: a. diwajibkan pelaksanaan konser$asi lahan; b. diperbolehkan alih fungsi lahan perkebunan besar swasta terlantar untuk kegiatan non perkebunan; c. diperbolehkannya permukiman perdesaan bagi penduduk yang bekerja disektor perkebunan; d. tidak diperbolehkan penanaman jenis tanaman perkebunan bersifat menyerap air; e. tidak diperbolehkan merubah jenis tanaman perkebunan bagi kawasan perkebunan besar yang tidak sesuai dengan peri?inan; f. diperbolehkan bangunan pendukung kegiatan perkebunan dan jaringan prasarana wilayah; dan g. diperbolehkan alih fungsi kawasan perkebunan menjadi fungsi lainnya dengan syarat sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. 2/3 Ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan peternakan sebagaimana dimaksud pada ayat 2,3 huruf d disusun dengan ketentuan: a. diperbolehkan bangunan prasarana wilayah dan bangunan pendukung kegiatan peternakan; b. diperkenankan pengembangan sarana dan prasarana peternakan; c. tidak boleh mengembangkan kawasan peternakan yang dibebani fungsi pariwisata merusak fungsi pariwisata; dan d. tidak boleh mengakibatkan pencemaran dan kerusakan lingkungan lainnya. 2+'3 Ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan peruntukan perikanan sebagaimana dimaksud pada ayat 2+3 huruf c disusun dengan ketentuan: a. diperbolehkan bangunan prasarana wilayah dan bangunan pendukung kegiatan perikanan; b. diperbolehkan pengembangan sarana dan prasarana perikanan; c. pembatasan pemanfaatan sumber daya perikanan tidak melebihi potensi lestari; d. tidak diperbolehkan pengembangan kawasan perikanan yang dibebani fungsi wisata merusak fungsi pariwisata; dan e. tidak boleh mengakibatkan pencemaran dan kerusakan lingkungan lainnya. 2++3 Ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan peruntukan pertambangan sebagaimana dimaksud pada ayat 2+3 huruf d disusun dengan ketentuan: a. kegiatan pertambangan baru dapat dilakukan dalam setiap kawasan ?onasi lain sesuai dengan ketentuan perijinan yang berlaku; b. diperbolehkan pembangunan sarana prasarana penunjang kegiatan pertambangan; c. tidak diperbolehkan pemanfaatan ruang yang mengganggu fungsi kawasan lindung atau fungsi budidaya lainnya di sekitar kawasan pertambangan; d. pelarangan kegiatan penambangan di kawasan rawan bencana dengan tingkat kerentanan tinggi; e. pelarangan kegiatan penambangan yang menimbulkan kerusakan lingkungan; f. wajib melaksanakan reklamasi pada lahan-lahan bekas galian*penambangan; [62] g. pengembangan kawasan pertambangan dilakukan dengan mempertimbangkan potensi bahan tambang, kondisi geologi dan geohidrologi dalam kaitannya dengan kelestarian lingkungan; h. pengelolaan kawasan bekas penambangan harus direhabilitasi sesuai dengan ?ona peruntukan yang ditetapkan, sehingga menjadi lahan yang dapat digunakan kembali sebagai kawasan hijau, ataupun kegiatan budi daya lainnya dengan tetap memperhatikan aspek kelestarian lingkungan hidup; i. pada kawasan yang teridentifikasi keterdapatan minyak dan gas bumi serta panas bumi yang bersifat strategis nasional dan bernilai ekonomi tinggi, sementara lahan pada bagian atas kawasan tersebut meliputi kawasan lindung atau kawasan budi daya sawah yang tidak boleh alih fungsi, maka pengeboran eksplorasi dan*atau eksploitasi minyak dan gas bumi serta panas bumi dapat dilaksanakan, namun harus disertai 7M)76; j. Kewajiban melakukan pengelolaan lingkungan selama dan setelah berakhirnya kegiatan penambangan; k. !idak diperbolehkan menambang batuan di perbukitan yang di bawahnya terdapat mata air penting atau pemukiman; l. !idak diperbolehkan menambang bongkah-bongkah batu dari dalam sungai yang terletak di bagian hulu dan di dekat jembatan; m. #ercampuran kegiatan penambangan dengan fungsi kawasan lain diperbolehkan sejauh mendukung atau tidak merubah fungsi utama kawasan; n. #enambangan pasir atau sirtu di dalam badan sungai hanya diperbolehkan pada ruas-ruas tertentu yang dianggap tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan; o. melengkapi peri?inan sesuai ketentuan yang berlaku; dan p. pelaksanaan kegiatan penambangan harus sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan. 2+%3 Ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan peruntukan industri sebagaimana dimaksud pada ayat 2+3 huruf e disusun dengan ketentuan: a. diwajibkan penyediaan ?ona penyangga; b. diperbolehkan pemanfaatan ruang kegiatan industri baik sesuai dengan kemampuan penggunaan teknologi, potensi sumberdaya alam dan =)M di sekitarnya; c. diperbolehkan kegiatan industri yang hemat dalam penggunaan air dan non-polutif; d. diperbolehkan kegiatan industri yang tidak mengakibatkan kerusakan atau alih fungsi kawasan lindung; e. pelarangan bentuk kegiatan yang memberikan dampak merusak dan menurunkan kualitas lingkungan; f. diwajibkan memiliki sistem pengolahan limbah yang tidak mengganggu kelestarian lingkungan; g. diwajibkan menyediakan dan mengelola limbah 5,; h. diwajibkan pengelolaan limbah terpadu sesuai standar keselamatan internasional bagi industri yang lokasinya berdekatan; i. diperbolehkan kegiatan industri yang memiliki sumber air baku memadai dan menjaga kelestariannya; j. diperbolehkan kegiatan industri yang memiliki sarana prasarana pengelolaan sampah; k. diperbolekan kegiatan industri yang memiliki sistem drainase memadai; l. diperbolehkan kegiatan industri yang memiliki sumber energi untuk memenuhi kebutuhan industri; [63] m. diperbolehkan pengembangan ?ona industri pada sepanjang jalan arteri atau kolektor dengan syarat dilengkapi frontage road; n. pembatasan pembangunan perumahan baru sekitar kawasan peruntukan industri; o. .ndustri baru diwajibkan berlokasi di kawasan peruntukan industri; dan p. .ndustri baru diwajibkan memanfaatkan sumber daya lokal. 2+,3 Ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan peruntukan pariwisata sebagaimana dimaksud pada ayat 2+3 huruf f disusun dengan ketentuan: a. diperbolehkan kegiatan wisata, sarana dan prasarana dengan syarat tidak mengganggu fungsi kawasan lindung; b. diperbolehkan pemanfaatan kawasan fungsi lindung untuk kegiatan wisata sesuai a?as konser$asi sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya, perlindungan terhadap situs peninggalan kebudayaan masa lampau; c. diwajibkan penerapan ciri khas arsitektur daerah setempat pada setiap bangunan hotel dan fasilitas penunjang pariwisata; d. diwajibkan penyediaan fasilitas parkir; e. diwajibkan penggunaan tata busana adat daerah pada petugas jasa pariwisata sesuai dengan jenis jasa yang disediakan; f. diperbolehkan dilakukan penelitian dan pendidikan; dan g. diperbolehkan optimalisasi pemanfaatan lahan-lahan tidur yang sementara tidak diusahakan. 2+03 Ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan peruntukan permukiman sebagaimana dimaksud pada ayat 2+3 huruf g disusun dengan ketentuan: a. diwajibkan penyediaan kelengkapan, keselamatan bangunan, dan lingkungan; b. diwajibkan penetapan jenis dan syarat penggunaan bangunan; c. diwajibkan penyediaan drainase, sumur resapan, dan tendon air hujan yang memadai; d. diwajibkan penyediaan fasilitas parkir; e. diperbolehkan peruntukan kawasan permukiman dialihfungsikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; f. diperbolehkan dibangun prasarana wilayah sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku; g. diperbolehkan adanya kegiatan industri skala rumah tangga dan fasilitas sosial ekonomi lainnya dengan skala pelayanan lingkungan; dan h. tidak diperbolehkan kegiatan yang menganggu fungsi permukiman dan kelangsungan kehidupan sosial masyarakat. 2+13 Ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan peruntukan lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat 2+3 huruf h terdiri atas: a. ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan perdagangan dan jasa; b. ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan pesisir dan laut; c. ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan peruntukan pertahanan dan keamanan negara; d. ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan pemerintahan; e. ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan peruntukan fasilitas umum dan fasilitas sosial; dan f. ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan enclave. 2+&3 Ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan perdagangan dan jasa sebagaimana dimaksud pada ayat 2+&3 huruf a disusun dengan ketentuan : [64] a. pengendalian pertumbuhan dan penyebaran sarana dan prasarana perdagangan dan jasa yang mengganggu fungsi kawasan lindung; b. pelarangan pengembangan kawasan perdagangan dan jasa yang menyebabkan kerusakan kawasan resapan air dan pelarangan pengambilan air tanah di daerah yang telah ditetapkan sebagai ?ona pemanfaatan air tanah kritis dan rusak; c. lokasi pasar penunjang yang berfungsi menampung produk pertanian dan didirikan berdekatan dengan sumber pasokan, serta tidak mengganggu fungsi kawasan lindung; d. perdagangan perkulakan hanya boleh berlokasi pada akses sistem jaringan jalan arteri atau kolektor primer atau arteri sekunder; e. hypermarket dan pusat perbelanjaan hanya boleh berlokasi pada akses sistem jaringan jalan arteri atau kolektor dan tidak boleh berada pada lahan pelayanan lokal atau lingkungan di dalam kota*perkotaan; f. supermarket dan departement store tidak boleh berlokasi pada sistem jaringan jalan lingkungan dan tidak boleh berada pada kawasan pelayanan lingkungan di dalam kota*perkotaan; g. pelarangan penyelenggaraan perdagangan supermarket dan departement store pada lokasi sistem jaringan jalan lingkungan dan berlokasi di kawasan pelayanan lingkungan permukiman; h. penyediaan areal parkir yang memadai dan fasilitas sarana umum lainnya di pusat perbelanjaan serta toko modern; dan i. jarak lokasi pendirian pasar modern atau toko modern terhadap pasar tradisional paling sedikit % km. 2+43 Ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan pesisir dan laut sebagaimana dimaksud pada ayat 2+&3 huruf b disusun dengan ketentuan : a. pemanfaatan ruang untuk permukiman petani* nelayan dengan kepadatan rendah; b. pemanfaatan ruang untuk kawasan pemijahan dan*atau kawasan sabuk hijau; c. pengendalian pemanfaatan sumberdaya perikanan tidak melebihi potensi lestari; d. pembatasan kawasan budidaya tambak atau tanpa unit pengolahannya sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; e. pemanfaatan pesisir dan laut untuk tujuan obser$asi, penelitian dan kompilasi data dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan wajib melibatkan lembaga dan*atau instansi terkait dan*atau pakar setempat; f. ketentuan memenuhi syarat pengelolaan lingkungan, memperhatikan kemampuan sistem tata air setempat serta menggunakan teknologi yang ramah lingkungan untuk kegiatan selain kegiatan konser$asi, pendidikan, dan pelatihan; g. pengendalian pemanfaatan bangunan sepanjang pesisir atau sempadan pantai; h. ketentuan peningkatan kualitas lingkungan permukiman serta prasarana dan sarana dasar lingkungan permukiman di kawasan pesisir, serta penurunan luasan kawasan kumuh; i. ketentuan penyediaan infrastruktur pendukung bagi bisnis kelautan dan wisata bahari; dan j. ketentuan pengaturan dan penataan kawasan bisnis kelautan dan wisata bahari. 2+(3 Ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan peruntukan pertahanan dan keamanan negara sebagaimana dimaksud pada ayat 2+&3 huruf c disusun dengan ketentuan: a. diwajibkan penetapan kawasan pertahanan dan keamanan negara sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; b. pembatasan kegiatan budidaya di sekitar kawasan pertahanan dan keamanan negara; dan [65] c. diperkenankan penyediaan infrastruktur pendukung kawasan pertahanan dan keamanan negara ditetapkan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. 2+/3 Ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan pemerintahan sebagaimana dimaksud pada ayat 2+&3 huruf d disusun dengan ketentuan : a. dii?inkan mengembangkan akti$itas budidaya produktif lainnya sebagai pendukung akti$itas pemerintahan; b. dibolehkan pengembangan akti$itas budidaya lainnya dengan tidak mengganggu akti$itas pemerintahan; dan c. dilarang segala akti$itas budidaya yang akan mengganggu akti$itas pemerintahan. 2%'3 Ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan peruntukan fasilitas umum dan fasilitas sosial sebagaimana dimaksud pada ayat 2+&3 huruf e disusun dengan ketentuan: a. diperbolehkan mengembangkan akti$itas budidaya produktif lainnya; dan b. dilarang segala akti$itas budidaya yang akan mengganggu akti$itas. 2%+3 Ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan encla$e sebagaimana dimaksud pada ayat 2+&3 huruf f disusun dengan ketentuan: a. diperbolehkan mengembangkan akti$itas budidaya produktif yang mendukung fungsi kawasan lindung hutan dengan luasan tetap; dan b. dilarang segala akti$itas budidaya yang akan mengganggu kawasan lindung hutan. B!,!n Ke*,'! Ke$en$%!n U'%' Pe"!$%"!n ?5n!#, K!.!#!n S$"!$e,# K!2%-!$en P!#!* 70 2+3 Ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan strategis sebagaimana dimaksud dalam #asal 0& ayat 2%3 huruf c terdiri atas: a. ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan strategis dari sudut kepentingan pertumbuhan ekonomi; b. ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan strategis dari sudut kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup; dan 2%3 Ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan strategis kabupaten dari sudut kepentingan pertumbuhan ekonomi, sebagaimana dimaksud pada ayat 2+3 huruf a disusun dengan ketentuan: a. diperbolehkan pengembangan sarana dan prasarana penunjang guna menimbulkan minat in$estasi; b. diperbolehkan perubahan fungsi ruang minimal melalui arahan bangunan $ertikal sesuai kondisi kawasan; c. diperbolekan penyediaan ruang terbuka hijau; d. diperbolehkan secara terbatas perubahan atau penambahan fungsi ruang tertentu pada ruang terbuka di kawasan ini; dan e. tidak diperbolehkan perubahan fungsi dasar. 2,3 Ketentuan umum peraturan ?onasi kawasan strategis kabupaten lainnya sebagaimana dimaksud ayat 2+3 huruf b disusun dengan ketentuan: a. diwajibkan kawasan memiliki kerusakan fungsi lingkungan dikembalikan ke rona awal; b. diperbolehkan kegiatan rehabilitasi lahan pada kerusakan lingkungan; c. diperbolehkan pembuatan sumur resapan pada kawasan dengan kemampuan tanah meresapkan air; dan d. diperbolehkan penambahan bangunan penunjang kepentingan pariwisata. [66] B!,!n Keen!' Ke$en$%!n Pe",@,n!n P!"!"!3 1 U'%' P!#!* 71 2+3 Ketentuan peri?inan sebagaimana dimaksud dalam #asal 01 ayat 2+3 huruf b adalah ketentuan peri?inan yang terkait dengan i?in pemanfaatan ruang yang menurut ketentuan perundang-undangan harus ditempuh dan dimiliki sebelum pelaksanaan pemanfaatan ruang. 2%3 Ketentuan peri?inan sebagaimana dimaksud pada ayat 2+3 meliputi : a. bentuk i?in pemanfaatan ruang; dan b. mekanisme pemberian i?in pemanfaatan ruang. 2,3 Ketentuan peri?inan sebagaimana dimaksud pada ayat 2%3 merupakan acuan bagi pejabat yang berwenang dalam pemberian i?in pemanfaatan ruang berdasarkan rencana struktur dan pola ruang yang ditetapkan dalam #eraturan )aerah ini. 203 .?in pemanfaatan ruang sebagaimana dimaksud pada ayat 2,3 adalah : a. .?in lokasi dan*atau fungsi ruang; b. 7mplop ruang; dan c. Kualitas ruang. 213 .?in pemanfaatan ruang sebagaimana dimaksud pada ayat 203 diberikan untuk : a. menjamin pemanfaatan ruang sesuai dengan rencana tata ruang, peraturan ?onasi, dan standar pelayanan minimal bidang penataan ruang; b. mencegah dampak negatif pemanfaatan ruang; dan c. melindungi kepentingan umum dan masyarakat luas. 2&3 .?in pemanfaatan ruang diberikan kepada calon pengguna ruang yang akan melakukan kegiatan pemanfaatan ruang pada suatu kawasan atau ?ona berdasarkan rencana tata ruang. 243 )alam proses perolehan i?in pemanfaatan ruang sebagaimana dimaksud pada ayat 213 dapat dikenakan retribusi. 2(3 etribusi sebagaimana dimaksud pada ayat 2&3 merupakan biaya untuk administrasi peri?inan. P!"!"!3 2 Ben$%1 I@,n Pe'!n3!!$!n R%!n P!#!* 72 2+3 .?in pemanfaatan ruang sebagaimana dimaksud dalam #asal &, ayat 2%3 huruf a meliputi : a. i?in prinsip; b. i?in lokasi; [67] c. i?in penggunaan pemanfaatan tanah; d. i?in mendirikan bangunan; dan e. i?in lain berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan. 2%3 .?in prinsip sebagaimana dimaksud pada ayat 2+3 huruf a adalah persetujuan pendahuluan yang diberikan kepada orang atau badan hukum untuk menanamkan modal atau mengembangkan kegiatan atau pembangunan di wilayah kabupaten, dengan ketentuan : a. i?in prinsip yang diberikan harus sesuai dengan arahan kebijakan dan alokasi penataan ruang wilayah; dan b. i?in prinsip dipakai sebagai kelengkapan persyaratan teknis permohonan i?in lainnya, yaitu i?in lokasi, i?in penggunaan pemanfaatan tanah, i?in mendirikan bangunan, dan i?in lainnya. 2,3 .?in lokasi sebagaimana dimaksud pada ayat 2+3 huruf b adalah i?in yang diberikan kepada pemohon untuk memperoleh ruang yang diperlukan dalam rangka melakukan akti$itasnya, dengan ketentuan : a. i?in lokasi merupakan dasar untuk melakukan pembebasan lahan dalam rangka pemanfaatan ruang. b. i?in lokasi diberikan berdasarkan i?in prinsip apabila berdasarkan peraturan daerah yang berlaku diperlukan i?in prinsip. c. i?in lokasi diberikan berdasarkan rencana tata ruang wilayah kabupaten. 203 .?in penggunaan pemanfaatan tanah sebagaimana dimaksud pada ayat 2+3 huruf c adalah i?in pemanfaatan lahan untuk suatu kegiatan. 213 .?in mendirikan bangunan sebagaimana dimaksud pada ayat 2+3 huruf d adalah i?in untuk melakukan kegiatan pembangunan fisik bangunan yang diberikan kepada orang atau badan yang akan melakukan mendirikan bangunan. 2&3 .?in lain sebagaimana yang dimaksud pada ayat 2+3 huruf e adalah i?in usaha pengembangan sektoral yang disyaratkan sesuai peraturan perundang-undangan. 243 Ketentuan lebih .anjut mengenai i?in pemanfaatan ruang sebagaimana yang dimaksud pada ayat 2+3 sampai dengan ayat 2&3 ditetapkan dengan peraturan bupati. P!"!"!3 3 Me1!n,#'e Pe'2e",!n I@,n Pe'!n3!!$!n R%!n P!#!* 73 2+3 Mekanisme pemberian i?in pemanfaatan ruang sebagaimana dimaksud dalam #asal &, ayat 2%3 huruf b meliputi : a. pemberian i?in pemanfaatan ruang dilakukan menurut prosedur sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; b. pemberian i?in diberikan oleh pejabat yang berwenang dengan mengacu pada rencana tata ruang dan peraturan ?onasi; c. pemberian i?in dilakukan secara terkoordinasi melalui Arganisasi #erangkat )aerah sesuai kewenangannya dengan mempertimbangkan rekomendasi hasil forum 5K#) berdasarkan rangkuman berbagai pertimbangan kajian dan rekomendasi dari dinas teknis dan instansi terkait yang berwenang; [68] d. i?in pemanfaatan ruang yang diperoleh melalui prosedur yang benar tetapi kemudian terbukti tidak sesuai dengan rencana tata ruang wilayah kabupaten, dibatalkan oleh pemerintah kabupaten sesuai dengan kewenangannya; e. i?in pemanfaatan ruang yang dikeluarkan dan*atau diperoleh dengan tidak melalui prosedur yang benar, batal demi hukum; f. terhadap kerugian yang ditimbulkan akibat pembatalan i?in sebagaimana dimaksud pada huruf e dapat dimintakan penggantian yang layak kepada pemerintah kabupaten melalui organisasi perangkat daerah pemberi i?in; g. i?in pemanfaatan ruang yang tidak sesuai lagi akibat adanya perubahan rencana tata ruang wilayah dapat dibatalkan oleh pemerintah kabupaten dengan memberikan ganti kerugian yang layak. h. =etiap pejabat pemerintah kabupaten yang berwenang menerbitkan i?in pemanfaatan ruang dilarang menerbitkan rekomendasi dan* atau i?in yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang. i. Ketentuan lebih lanjut mengenai prosedur perolehan i?in dan tata cara penggantian yang layak sebagaimana dimaksud pada huruf f dan ayat 243 dan ayat 2/3 diatur dengan peraturan bupati. 2%3 Ketentuan lebih lanjut mengenai pemberian i?in pemanfaatan ruang sebagaimana dimaksud pada ayat 2+3 ditetapkan dengan peraturan bupati. B!,!n Ke$%&%0 Ke$en$%!n Pe'2e",!n In#en$,3 (!n D,#,n#en$,3 P!"!"!3 1 U'%' P!#!* 74 Ketentuan pemberian insentif dan disinsentif sebagaimana dimaksud dalam #asal 01 ayat 2+3 huruf c meliputi: a. .nsentif merupakan imbalan yang diberikan terhadap pelaksanaan kegiatan yang sejalan dengan rencana tata ruang; dan b. )isinsentif merupakan imbalan yang diberikan untuk mencegah, membatasi pertumbuhan, atau mengurangi kegiatan yang tidak sejalan dengan rencana tata ruang. P!"!"!3 2 Ke$en$%!n Pe'2e",!n In#en$,3 P!#!* 76 2+3 .nsentif yang diberikan imbalan terhadap pelaksanaan kegiatan yang sejalan dengan rencana tata ruang sebagaimana dimaksud dalam #asal && huruf a meliputi: a. insentif yang diberikan kepada masyarakat yang lahannya dijadikan lahan pertanian berkelanjutan; b. insentif yang diberikan kepada pengusaha dan swasta dalam pelaksanaan kegiatan yang sejalan dengan rencana tata ruang; dan [69] c. insentif yang diberikan kepada pemerintahan kecamatan atau desa apabila dalam pelaksanaan kegiatan yang sejalan dengan rencana tata ruang. 2%3 .nsentif yang diberikan kepada masyarakat yang mau lahannya dijadikan lahan pertanian berkelanjutan sebagaimana dimaksud pada ayat 2+3 huruf a meliputi: a. kemudahan memperoleh pinjaman dengan bunga rendah, pupuk dan pemasaran; b. pembangunan dan peningkatan infrastruktur; c. kemudahan prosedur peri?inan; dan d. pemberian penghargaan kepada masyarakat. 2,3 .nsentif yang diberikan kepada pengusaha dan swasta dalam pelaksanaan kegiatan yang sejalan dengan rencana tata ruang sebagaimana dimaksud pada ayat 2+3 huruf b meliputi: a. kemudahan prosedur peri?inan; b. pemberian penghargaan; dan c. pembangunan serta pengadaan infrastruktur. 203 .nsentif yang diberikan kepada pemerintahan kecamatan atau desa apabila dalam pelaksanaan kegiatan yang sejalan dengan rencana tata ruang sebagaimana dimaksud pada ayat 2+3 huruf c meliputi : a. kemudahan prosedur peri?inan; b. kemudahan dalam mendapatkan kegiatan pembangunan serta pengadaan infrastruktur; dan c. pemberian penghargaan dan kenaikan pangkat. 213 Ketentuan mengenai tata cara tentang pemberian insentif sebagaimana dimaksud pada ayat 2+3 diatur lebih lanjut oleh #eraturan 5upati. P!"!"!3 3 Ke$en$%!n Pe'2e",!n D,#,n#en$,3 P!#!* 77 2+3 #emberian disinsentif untuk mencegah, membatasi pertumbuhan, atau mengurangi kegiatan yang tidak sejalan dengan rencana tata ruang sebagaimana dimaksud dalam #asal && huruf b meliputi: a. disinsentif yang diberikan kepada masyarakat, pengusaha dan swasta dalam pelaksanaan kegiatan yang tidak sejalan dengan rencana tata ruang; dan b. disinsentif yang diberikan kepada pemerintahan kecamatan dan pemerintahan desa dalam pelaksanaan kegiatan yang tidak sejalan dengan rencana tata ruang. 2%3 )isinsentif yang diberikan kepada masyarakat, pengusaha dan swasta dalam pelaksanaan kegiatan yang tidak sejalan dengan rencana tata ruang sebagaimana dimaksud pada ayat 2+3 huruf a meliputi: a. pengenaan pajak yang tinggi, disesuaikan dengan besarnya biaya yang dibutuhkan untuk mengatasi dampak yang ditimbulkan akibat tidak sejalan dengan pemanfaatan ruang; b. pembatasan penyediaan infrastruktur; c. pengenaan kompensasi; d. i?in tidak diperpanjang; dan e. penalti. [70] 2,3 )isinsentif yang diberikan kepada pemerintahan kecamatan dan pemerintahan desa dalam pelaksanaan kegiatan yang tidak sejalan dengan rencana tata ruang sebagaimana dimaksud ayat 2+3 huruf b meliputi: a. diberhentikan dari urusan kepemerintahan; b. di non aktifkan dari jabatan; dan c. pemecatan. 203 Ketentuan mengenai tata cara tentang pemberian disinsentif sebagaimana dimaksud pada ayat 2+3 diatur lebih lanjut oleh #eraturan 5upati. B!,!n Ke(e*!-!n A"!0!n S!n1#, P!#!* 78 2+3 =anksi dikenakan atas pelanggaran rencana tata ruang yang berakibat pada terhambatnya pelaksanaan program pemanfaatan ruang, baik yang dilakukan oleh penerima i?in maupun pemberi i?in. 2%3 #engenaan sanksi administratif berfungsi sebagai: a. perangkat untuk mencegah, membatasi pertumbuhan atau mengurangi kegiatan yang tidak sejalan dengan rencana tata ruang; dan b. penertiban pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang. 2,3 >enis pelanggaran rencana tata ruang terdiri atas : c. pelanggaran fungsi ruang; d. pelanggaran intensitas pemanfaatan ruang; e. pelanggaran tata massa bangunan; dan f. pelanggaran kelengkapan prasarana bangunan. 203 #engenaan sanksi administratif ditetapkan berdasarkan: a. hasil pengawasan penataan ruang; b. tingkat simpangan implementasi rencana tata ruang; c. kesepakatan antar instansi yang berwenang; dan d. peraturan perundang-undangan sektor terkait lainnya. 213 #engenaan sanksi administratif dilakukan secara berjenjang dalam bentuk: a. peringatan tertulis; b. penghentian sementara kegiatan; c. penghentian sementara pelayanan umum; d. penutupan lokasi; e. pencabutan i?in; f. pembatalan i?in; g. pembongkaran bangunan; h. pemulihan fungsi ruang; dan*atau i. denda administratif. [71] P!#!* 79 2+3 #eringatan tertulis sebagaimana dimaksud dalam #asal &/ ayat 213 huruf a diberikan oleh pejabat yang berwenang dalam penertiban pelanggaran pemanfaatan ruang melalui penertiban surat peringatan tertulis sebanyak-banyaknya , 2tiga3 kali dengan tenggang waktu maksimal 4 2tujuh3 hari. 2%3 #enghentian sementara kegiatan sebagaimana dimaksud dalam #asal &/ ayat 213 huruf b dilakukan melalui langkah-langkah: a. penertiban surat pindah penghentian kegiatan sementara dari pejabat yang berwenang melakukan penertiban pelanggaran pemanfaatan ruang; b. apabila pelanggar mengabaikan perintah penghentian kegiatan sementara, pejabatan yang berwenang melakukan penertiban dengan menertibakan surat keputusan pengenaan sanksi penghentian semmentara secara paksa terhadap kegiatan pemanfaatan ruang; c. pejabat yang berwenang melakukan tindakan penertiban dengan memberitahukan kepad pelangar mengenai pengenaan sanksi pemberhentian kegiatan pemanfaatan ruang dan akan segera dilakukan tiandakan penertiban oleh aparat penertiban; d. berdasarkan surat keputusan pengenaan sanksi, pejabat yang berwenang melakukan penertiban dengan bantuan aparat penertiban melakukan penghentian kegiatan pemanfaatan ruang secara paksa; dan e. setelah kegiatan pemanfaatan ruang dihentikan, pejabat yang berwenang melakukan pengawasan agar kegiatan pemanfaatan ruang yang dihentikan tidak beroperasi kembali sampai dengan terpenuhinya kewajiban pelanggar untuk menesuaikan pemanfaatan ruangnya dengan rencana tata ruang dan*atau ketentuan teknis pemanfaatan ruang yang berlaku. 2,3 #enghentian sementara pelayanan umum sebagaimana dimaksud dalam #asal &/ ayat 213 huruf c dilakukan melalui langkah-langkah: a. penertiban surat pemberitahuan penghentian sementara pelayanan umum dari pejabat yang berwenang melakukan penertiban pelanggaran pemanfaatan ruang 2membuat surat pemberitahuan penghentian sementara pelayanan umum3; b. apabila pelanggar mengabaikan surat pemberitahuan yang disampaikan, pejabat yang berwenang melakukan penertiban surat keputusan pengenaan sanksi penghentian sementara pelayanan umum kepada pelanggar dengan memuat rincian jenis-jenis pelayanan umum yang akan diputuskan; c. pejabat yang berweang melakukan tindakan penertiban memberitahukan kepada pelanggar mengenai pengenaan sanksi pemberhentian sementara pelayanan umum yang akan segera dilaksanakan, disertai penjelasan umum yang akan diputus; d. pejabat yang berwenang menyampaikan perintah kepada penyedia pelayanan umum untuk menghentikan pelayanan kepada pelanggar, disertai penjelasan secukupnya; e. penyedia jasa pelayanan umum menghentikan pelayanan kepada pelanggar; dan f. pengawasan terhadap penerapan sanksi penghentian sementara pelayanan umum dilakukan untuk memastikan tidak terdapat pelayanan umum kepada pelanggar sampai dengan pelanggar memenuhi kewajibannya untuk menyesuaikan pemanfaatan ruangnya dengan rencana tata ruang dan ketentuan teknis pemanfaatan ruang yang berlaku. 203 #enutupan lokasi sebagaimana dimaksud dalam #asal &/ ayat 213 huruf d dilakukan melalui langkah-langkah: a. penertiban surat perintah penutupan lokasi dari pejabat yang berwenang melakukan penertiban pelanggaran pemanfaatan ruang; b. apabila pelanggar mengabaikan surat perintah yang disampaikan, pejabat yang berwenang menerbitkan surat keputusan pengenaan sanksi penutupan lokasi kepada pelanggar; [72] c. pejabat yang berwenang melakukan tindakan penertiban dengan memberitahukan kepada pelanggar mengenai pengenaan sanksi penutupan lokasi yang akan segera dilaksanakan; d. berdasarkan surat keputusan pengenaan sanksi, pejabat yang berwenang denga bantun aparat penertiban melakukan penutupan lokasi secara paksa; dan e. pengawasan terhadap penerapan sanksi penutupan lokasi, untuk memastikan lokasi yang ditutup tidak dibuka kembali sampai dengan pelanggar memenuhi kewajibannya untuk menyesuaikan pemanfaatan ruangnya dengan rencanatata ruang dan ketentuan teknis pemanfaatan ruang yang berlaku. 213 #encabutan i?in sebagaimana dimaksud dalam #asal &/ ayat 213 huruf e dilakukan melalui langkah-langkah: a. menerbitkan surat pemberitahuan sekaligus pencabutan i?in oleh pejabat yang berwenang melakukan penertiban pelanggaran pemanfaatan ruang; b. apabila pelanggar mengaaikan surat pemberitahuan yang disampaikan, pejabat yang berwenang menertbitkan surat keputusan pengenaan sanksi pencabutan i?in pemanfaatan ruang; c. pejabat yang berwenang memberitahukan kepada pelanggar mengenai pengenaan sanksi pencabutan i?in; d. pejabat yang berwenang melakukan tindakan penertiban mengajukan permohonan pencabutan ijin kepada pejabat yang memiliki kewenangan untuk melakukan pencabutan i?in; e. pejabat yang memiliki kewenangan untuk melakukan pencabutan i?in menerbitkan keputusan pencabutan i?in; f. memberitahukan kepada pemanfaatan ruang mengenai status i?in yang telah dicabut, sekaligus perintah untuk menghentikan kegiatan pemanfaatan ruang secara permanen yang telah dicabut i?innya; dan g. apabila pelanggar mengabaikan perintah untuk menghentikan kegiatan yang telah dicabut i?innya, pejabat yang berwenang melakukan penertiban kegiatan tanpa i?in sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. 2&3 #embatalan i?in sebagaimana dimaksud dalam #asal &/ ayat 213 huruf f dilakukan melalui langkah-langkah: a. membuat lembar e$aluasi yang berisikan perbedaan antara pemanfaatan ruang menurut dokumen perijinan dengan arahan pola pemanfaatan ruang dalam rencana tata ruang yang berlaku; b. memberitahukan kepada pihak yang memanfaatkan ruang perihal rencana pembatalan i?in, agar yang bersangkutan dapat mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menagntisipasi hal-hal akiat pembatalan i?in; c. menerbitkan surat keputusan pembatalan i?in oleh ejabat yang berwenang melakukan penertiban pelanggaran pemanfaatan ruang; d. memberitahukan kepada pemegang i?in tentang keputusan pembatalan i?in; e. menertibkan surat keputusan pembatalan i?in dari pejabat yang memiliki kewenangan untuk melakukan pembatalan i?in; dan f. memberitahukan kepada pemanfaat ruang mengenai status i?in yang dibatalkan. 243 #embongkaran bangunan sebagaimana dimaksud dalam #asal &/ ayat 213 huruf g dilakukan melalui langkah-langkah: a. menertibakan surat pemberitahuan pembongkaran bangunan dari pejabat yang berwenang melakukan penertiban pelanggaran pemanfaatan ruang; b. apabila pelanggar mengabaikan surat pemberitahuan yang disampaikan, pejabat yang berwenang melakukan penertiban mengeluarkan surat keputusan pengenaan sanksi pembongkaran bangunan; [73] c. pejabat yang berwenang melakukan penertiban memberitahukan kepada pelanggar mengenai pengenaan sanksi pembongkaran bangunan bangunan yang akan segera dilaksanakan; dan d. berdasarkan surat keputusan pengenaan sanksi pembongkaran bangunan secara paksa. 2(3 #emulihan fungsi uang sebagaimana dimaksud dalam #asal &/ ayat 213 huruf h dilakukan melalui langkah-langkah: a. menetapkan ketentuan pemulihan fungsi ruang yang berisi bagian-bagian yang harus dipulihkan fungsinya dan cara pemulihannya; b. pejabat yang berwenang melakukan penertiban pelanggaran pemnfaatan ruang menerbikan surat pemberitahuan pperintah pemulihan fungsi ruang; c. apabila pelanggar mengabaikan surat pemberitahuan yang disampaikan, pejabat yang berwenang melakukan penertiban mengeluarkan surat keputusan pengenaan sanksi pemulihan fungsi ruang; d. pejabat yang berwenang melakukan tindakan penertiban, memberitahukan kepada pelanggar mengenai pengenaan sanksi pemulihan fungsi ruang yang harus dilaksanakan pelanggar dalam jangka waktu tertentu; e. pejabat yang berwenang melakukan tindakan penertiban dan melakukan pengawasan pelaksanaan kegiatan pemulihan fungsi ruang; f. apabila sampai jangka waktu yang ditentukan pelanggar belum melaksanakan pemulihan fungsi ruang, pejabat yang bertanggung jawab melakukan tindakan penertiban dapat melakukan tindakan paksa untuk melakukan pemulihan fungsi ruang; dan g. apabila pelanggar pada saat itu dinilai tidak mampu membiayai kegiatan pemulihan fungsi ruang, pemerintah dapat mengajukan penetapan pengadilan agar pemulihan dilakukan oleh pemerintah atas beban pelanggar dikemudian hari. 2/3 5atas waktu pengenaan sanksi administratif secara berjenjang maksimal /' 2sembilan puluh3 hari. 2+'3 )enda administratif sebagaimana dimaksud pada ayat 2%3 huruf i dapat dikenakan secara tersendiri atau bersama-sama dengan pengenaan sanksi administratif sebesar +' kali nilai Nilai >ual Abyek #ajak 2N>A#3. BAB =III KETENTUAN PERALIHAN P!#!* 7: 7pabila pemanfaatan ruang yang sudah ada sebelum #eraturan )aerah ini diundangkan tidak sesuai dengan rencana pemanfaatan ruang, maka : +3 5agi kegiatan pemanfaatan ruang yang sudah memiliki i?in dan dalam pelaksanaan tidak mengubah perwujudan sektor*pola pemanfaatan ruang, maka kegiatan tersebut dapat diteruskan; %3 5agi kegiatan pemanfaatan ruang yang sudah memiliki i?in dan dalam pelaksanaan mengubah perwujudan struktur*pola pemanfaatan ruang, maka kegiatan tersebut diatur sesuai dengan ketentuan yang berlaku; ,3 5agi kegiatan pemanfaatan ruang yang tidak memiliki i?in, namun dalam pelaksanaannya tidak mengubah perwujudan struktur*pola pemanfaatan ruang, maka kegiatan tersebut dapat di?inkan dengan mengikuti prosedur tertentu melalui pembayaran retribusi dan denda sesuai dengan peraturan per-ndang--ndangan; [74] 03 5agi kegiatan pemanfaatan ruang yang tidak memiliki i?in, namun dalam pelaksanaannya mengubah perwujudan struktur*pola pemanfaatan ruang, maka kegiatan tersebut harus dibongkar atau dihentikan. BAB IA KETENTUAN PERALIHAN P!#!* 80 )alam hal terdapat penetapan kawasan hutan oleh Menteri Kehutanan terhadap bagian wilayah Kabupaten yang kawasan hutannya belum disepakati pada saat #eraturan )aerah ini ditetapkan, rencana dan album peta disesuaikan dengan peruntukan kawasan hutan berdasarkan hasil kesepakatan dan*atau Keputusan Menteri Kehutanan. BAB A KETENTUAN PENUTUP P!#!* 81 )engan diberlakukannya #eraturan )aerah ini, maka hal-hal yang belum cukup diatur dalam #eraturan )aerah ini sepanjang mengenai teknis pelaksanaannya diatur lebih lanjut oleh 5upati.
P!#!* 81 #eraturan )aerah ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan. 7gar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan #eraturan )aerah ini dengan penempatannya dalam 6embaran )aerah Kabupaten Nunukan. Ditetapkan di Nunukan pada tanggal ..................... 2012 5-#7!. N-N-K7N ttd Diundangkan di Nunukan pada tanggal ............................. 2012 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN NUNUKAN
ttd LEMBARAN DAERAH KABUPATEN NUNUKAN NOMOR : ..... TAHUN : 2012 [75] PEN+ELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN NUNUKAN NOMOR . TAHUN 2012 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN NUNUKAN TAHUN 2012 - 2032 I. UMUM +. uang "ilayah Kabupaten Nunukan sebagai bagian dari wilayah Negara Kesatuan epublik .ndonesia, pada hakikatnya merupakan karunia !uhan <ang Maha 9sa yang harus dikembangkan dan dilestarikan pemanfaatannya secara optimal agar dapat menjadi wadah bagi kehidupan manusia serta makhluk hidup lainnya secara berkelanjutan demi kelangsungan hidup yang berkualitas. #ancasila merupakan dasar negara dan falsafah negara, yang memberikan keyakinan bahwa kebahagiaan hidup akan tercapai jika didasarkan atas keselarasan, keserasian dan keseimbangan, baik dalam hubungannya dengan kehidupan pribadi, hubungan manusia dengan manusia lain, hubungan manusia dengan alam sekitarnya maupun hubungan manusia dengan !uhan <ang Maha 9sa. =edangkan -ndang--ndang )asar +/01 sebagai landasan konstitusional mewajibkan agar sumberdaya alam dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. Kemakmuran tersebut haruslah dapat dinikmati oleh generasi sekarang maupun generasi yang akan datang. %. uang sebagai sumberdaya alam tidaklah mengenal batas wilayah, karena ruang pada dasarnya merupakan wadah atau tempat bagi manusia dan makhluk hidup lainnya untuk hidup dan melakukan kegiatannya, akan tetapi jika ruang dikaitkan dengan pengaturannya, haruslah mengenal batas dan sistemnya. )alam kaitan tersebut, ruang wilayah Kabupaten Nunukan meliputi tiga matra, yakni ruang daratan, ruang lautan dan ruang udara. uang wilayah Kabupaten Nunukan sebagai unsur lingkungan hidup, terdiri atas berbagai ruang wilayah yang masing-masing sebagai sub sistem yang meliputi aspek alamiah 2fisik3, ekonomi, sosial budaya dengan corak ragam dan daya dukung yang berbeda satu dengan lainnya. #engaturan pemanfaatan ruang wilayah yang didasarkan pada corak dan daya dukungnya akan meningkatkan keselarasan, keseimbangan sub sistem, yang berarti juga meningkatkan daya tampungnya. #engelolaan sub-sistem yang satu akan berpengaruh kepada kepada sub-sistem [76] yang lain, yang pada akhirnya akan mempengaruhi sistem ruang secara keseluruhan. Aleh karena itu, pengaturan ruang menuntut dikembangkan suatu sistem dengan keterpaduan sebagai ciri utamanya. 7da pengaruh timbal balik antara ruang dan kegiatan manusia. Karakteristik ruang menentukan macam dan tingkat kegiatan manusia, sebaliknya kegiatan manusia dapat merubah, membentuk dan mewujudkan ruang dengan segala unsurnya. Kecepatan perkembangan manusia seringkali tidak segera tertampung dalam wujud pemanfaatan ruang, hal ini disebabkan karena hubungan fungsional antar ruang tidak segera terwujud secepat perkembangan manusia. Aleh karena itu, rencana tata ruang wilayah yang disusun, haruslah dapat menampung segala kemungkian perkembangan selama kurun waktu tertentu. ,. uang wilayah Kabupaten Nunukan, mencakup wilayah kecamatan yang merupakan satu kesatuan ruang wilayah yang terdiri atas satuan- satuan ruang yang disebut dengan kawasan. )alam berbagai kawasan terdapat macam dan budaya manusia yang berbeda, sehingga diantara berbagai kawasan tersebut seringkali terjadi tingkat pemanfaatan dan perkembangan yang berbeda- beda. #erbedaan ini apabila tidak ditata, dapat mendorong terjadinya ketidakseimbangan pembangunan wilayah. Aleh karena itu, rencana tata ruang wilayah, secara teknis harus mempertimbangkan : 2i3 keseimbangan antara kemampuan ruang dan kegiatan manusia dalam memanfaatkan serta meningkatkan kemampuan ruang ; 2ii3 keseimbangan, keserasian dan keselarasan dalam pemanfaatan antar kawasan dalam rangka meningkatkan kapasitas produkti$itas masyarakat dalam arti luas. 0. Meningkatnya kegiatan pembangunan yang memerlukan lahan, baik tempat untuk memperoleh sumber daya alam mineral atau lahan pertanian maupun lokasi kegiatan ekonomi lainnya, seperti industri, pariwisata, pemukiman dan administrasi pemerintahan, potensial meningkatkan terjadinya kasus-kasus konflik pemanfaatan ruang dan pengaruh buruk dari suatu kegiatan terhadap kegiatan lainnya. 5erkenaan dengan hal tersebut, diperlukan perencanaan tata ruang yang baik dan akurat, agar perkembangan tuntutan berbagai kegiatan pemanfaatan ruang dan sumberdaya yang terdapat di dalamnya dapat berfungsi secara optimal, terkendali, selaras dengan arah pembangunan )aerah Kabupaten Nunukan 1. Kendatipun perencanaan tata ruang sepenuhnya merupakan tindak pemerintahan atau sikap tindak administrasi negara, dalam proses penyusunan sampai pada penetapannya perlu melibatkan peran serta masyarakat. #eran serta masyarakat dalam perencanaan tata ruang menjadi penting dalam kerangka menjadikan sebuah tata ruang sebagai hal yang responsif 2responsi$e planning3, artinya sebuah perencanaan yang tanggap terhadap preferensi serta kebutuhan dari masyarakat yang potensial terkena dampak apabila perencanaan tersebut diimplementasikan. !egasnya, dalam konteks perencanaan tata ruang, sebenarnya ada dua hal yang harus diperhatikan. #ertama, kewajiban #emerintah untuk memberikan informasi, Kedua, hak masyarakat untuk di dengar 2the right to be heard3. )alam praktek, pada dasarnya dua aspek ini saling berkaitan karena penerapannya menunjukkan adanya jalur komunikasi dua arah. )engan kewajiban pemerintah untuk memberi informasi yang menyangkut rencana kegiatan*perbuatan administrasi, dan adanya hak bagi yang terkena 2langsung maupun tidak langsung3 oleh kegiatan*perbuatan pemerintah, mengandung makna bahwa mekanisme itu telah melibatkan masyarakat dalam prosedur administrasi negara, di pihak lain dapat menunjang pemerintahan yang baik dan efektif, karena dengan mekanisme seperti itu pemerintah dapat memperoleh informasi yang layak sebelum mengambil keputusan. Mekanisme seperti itu dapat menumbuhkan suasana saling percaya antara pemerintah dan rakyat sehingga dapat mencegah sengketa yang mungkin terjadi serta memungkinkan terjadinya penyelesaian melalui jalur musyawarah. [77] &. =ecara normatif, perencanaan tata ruang dimaksud perlu diberi status dan bentuk hukum agar dapat ditegakkan, dipertahankan dan ditaati oleh pihak-pihak yang bersangkutan. :anya rencana yang memenuhi syarat-syarat hukumlah yang dapat melindungi hak warga masyarakat dan memberi kepastian hukum, baik bagi warga maupun bagi aparatur pemerintah termasuk didalamnya administrasi negara yang bertugas melaksanakan dan mempertahankan rencana, yang sejak perencanaannya sampai penetapannya memenuhi ketentuan hukum yang berlaku. 7pabila suatu rencana telah diberi bentuk dan status hukum, maka rencana itu terdiri atas atas susunan peraturan-peraturan yang pragmatis, artinya segala tindakan yang didasarkan kepada rencana itu akan mempunyai akibat hukum. 4. -ndang--ndang No. %& !ahun %''4 tentang #enataan uang pada #asal 4( mengamanatkan bahwa #eraturan )aerah Kabupaten tentang rencana tata ruang wilayah kabupaten disusun atau disesuaikan paling lambat dalam waktu , 2tiga3 tahun terhitung sejak -ndang--ndang ini diberlakukan. )engan demikian maka #eraturan )aerah Kabupaten Nunukan Nomor +% tahun %'', tentang encana !ata uang "ilayah Kabupaten Nunukan harus segera diganti dengan #eraturan )aerah baru untuk disesuaikan dengan -ndang -ndang Nomor %& !ahun %''4 tentang #enataan uang. (. 5erdasarkan uraian di atas, maka perlu disusun #eraturan )aerah baru yang akan menjadi acuan dalam pelaksanaan program-program pembangunan di daerah serta mendorong percepatan perkembangan masyarakat secara tertib, teratur dan berencana. #eraturan )aerah sendiri merupakan bagian tak terpisahkan dari kesatuan sistem perundang-undangan secara nasional, oleh karena itu peraturan daerah tidak boleh bertentangan dengan peraturan perundang- undangan yang lebih tinggi atau bertentangan dengan kepentingan umum. Kepentingan umum yang harus diperhatikan bukan saja kepentingan rakyat banyak )aerah yang bersangkutan, melainkan kepentingan )aerah lain dan kepentingan seluruh rakyat .ndonesia. .ni berarti, pembuatan peraturan peraturan perundang- undangan tingkat daerah, bukan sekedar melihat batas kompetensi formal atau kepentingan )aerah yang bersangkutan, tetapi harus dilihat pula kemungkinan dampaknya terhadap daerah lain atau kepentingan nasional secara keseluruhan. II. PASAL DEMI PASAL #asal + 8ukup jelas #asal % 8ukup jelas #asal , 7yat 2+3 8ukup jelas 7yat 2%3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas :uruf d 8ukup jelas :uruf e 8ukup jelas #asal 0 7yat 2+3 [78] 8ukup jelas 7yat 2%3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas :uruf d 8ukup jelas 7yat 2,3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas :uruf d 8ukup jelas :uruf e 8ukup jelas :uruf f 8ukup jelas :uruf g 8ukup jelas 7yat 203 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas :uruf d 8ukup jelas :uruf e 8ukup jelas 7yat 213 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas 7yat 2&3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas :uruf d 8ukup jelas #asal 1 [79] 7yat 2+3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas 7yat 2%3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas 7yat 2,3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas 7yat 203 8ukup jelas #asal & 7yat 2+3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas :uruf d 8ukup jelas :uruf e 8ukup jelas 7yat 2%3 8ukup jelas 7yat 2,3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas 7yat 203 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas 7yat 213 8ukup jelas 7yat 2&3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b [80] 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas #asal 4 7yat 2+3 8ukup jelas 7yat 2%3 8ukup jelas 7yat 2,3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas :uruf d 8ukup jelas :uruf e 8ukup jelas #asal ( 7yat 2+3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas :uruf d 8ukup jelas 7yat 2%3 8ukup jelas #asal / 7yat 2+3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas :uruf d 8ukup jelas 7yat 2%3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas :uruf d 8ukup jelas 7yat 2,3 [81] :uruf a #enetapan jaringan kolektor primer + 2K-+3 mengacu pada Keputusan Menteri #ekerjaan -mum Nomor &,'*K#!=*M*%''/ tentang #enetapan uas-uas >alan )alam >aringan >alan #rimer Menurut @ungsinya =ebagai >alan 7rteri )an >alan Kolektor +. :uruf b #enetapan jaringan strategis nasional mengacu pada Keputusan Menteri #ekerjaan -mum Nomor &,+*K#!=*M*%''/ tentang #enetapan uas-uas >alan Menurut =tatusnya =ebagai >alan Nasional. 7yat 203 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas 7yat 213 8ukup >elas 7yat 2&3 8ukup >elas 7yat 243 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas :uruf d 8ukup jelas :uruf e 8ukup jelas :uruf f 8ukup jelas :uruf g 8ukup jelas 7yat 2(3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas :uruf d 8ukup jelas 7yat 2/3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c [82] 8ukup jelas #asal +' 7yat 2+3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas 7yat 2%3 8ukup >elas 7yat 2,3 #enetapan jaringan jalur kereta api nasional berdasarkan -- No. %, !ahun %''4 tentang #erkeretaapian. 7yat 203 8ukup >elas #asal ++ 7yat 2+3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas 7yat 2%3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas :uruf d 8ukup jelas 7yat 2,3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas #asal +% 7yat 2+3 8ukup >elas
7yat 2%3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas 7yat 2,3 8ukup >elas 7yat 203 [83] :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas 7yat 213 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas :uruf d 8ukup jelas :uruf e 8ukup jelas :uruf f 8ukup jelas :uruf g 8ukup jelas #asal +, 8ukup jelas #asal +0 7yat 2+3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas 7yat 2%3 8ukup jelas 7yat 2,3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas :uruf d 8ukup jelas :uruf e 8ukup jelas :uruf f 8ukup jelas #asal +1 7yat 2,3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas [84] 7yat 2%3 8ukup jelas 7yat 2,3 8ukup jelas 7yat 203 8ukup jelas 7yat 213 8ukup jelas #asal +& 7yat 2+3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas :uruf d 8ukup jelas :uruf e 8ukup jelas :uruf f 8ukup >elas 7yat 2%3 #enetapan wilayah sungai 2"=3 lintas negara =esayap berdasarkan #eraturan Menteri #ekerjaan umum Nomor ++ 7*#!*M*%''&. :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas :uruf d 8ukup jelas [85] :uruf e 8ukup jelas :uruf 8ukup >elas 7yat 2,3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas 7yat 203 #enetapan daerah irigasi 2).3 pro$insi dan kabupaten berdasarkan Keputusan Menteri #ekerjaan -mum Nomor ,/' !ahun %''4. :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas 7yat 213 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas :uruf d 8ukup jelas 7yat 2&3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas :uruf d 8ukup jelas 7yat 243 8ukup >elas 7yat 2(3 [86] :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas :uruf d 8ukup jelas :uruf e 8ukup jelas :uruf f 8ukup >elas :uruf g 8ukup jelas :uruf h 8ukup jelas :uruf i 8ukup >elas 7yat 2/3 8ukup >elas 7yat 2+'3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas #asal +4 7yat 2+3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas :uruf d 8ukup jelas 7yat 2%3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c [87] 8ukup jelas 7yat 2,3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas :uruf d 8ukup jelas :uruf e 8ukup jelas 7yat 203 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas 7yat 213 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas 7yat 2&3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas 7yat 243 8ukup >elas #asal +( 7yat 2+3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas [88] :uruf c 8ukup jelas :uruf d 8ukup jelas 7yat 2%3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas :uruf d 8ukup jelas 7yat 2,3 8ukup >elas #asal +/ 7yat 2+3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas 7yat 2%3 8ukup >elas #asal %' 8ukup jelas #asal %+ 8ukup jelas #asal %% 7yat 2+3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas [89] 7yat 2%3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas :uruf d 8ukup jelas :uruf e 8ukup jelas 7yat 2,3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas 7yat 203 #enetapan luas !: adalah ,'F dari luas / kawasan perkotaan yang ada di Kabupaten Nunukan :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas :uruf d 8ukup jelas #asal %, 7yat 2+3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas :uruf d [90] 8ukup jelas :uruf e 8ukup jelas 7yat 2%3 8ukup >elas 7yat 2,3 8ukup >elas 7yat 203 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas 7yat 213 8ukup >elas 7yat 2&3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas :uruf d 8ukup jelas :uruf e 8ukup jelas #asal %0 7yat 2+3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas [91] 7yat 2%3 8ukup >elas 7yat 2,3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas 7yat 203 8ukup >elas #asal %1 8ukup >elas #asal %& 7yat 2+3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas 7yat 2%3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas :uruf d 8ukup jelas 7yat 2,3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas [92] 7yat 203 8ukup >elas #asal %4 7yat 2+3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas :uruf d 8ukup jelas 7yat 2%3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas 7yat 2,3 8ukup >elas 7yat 203 8ukup >elas 7yat 213 8ukup >elas #asal %( 7yat 2+3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas 7yat 2%3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas [93] 7yat 2,3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas :uruf d 8ukup jelas :uruf e 8ukup jelas 7yat 203 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas 7yat 203 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas #asal %/ 7yat 2+3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas 7yat 2%3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas [94] 7yat 2,3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas 7yat 203 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas 7yat 213 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas #asal ,' 7yat 2+3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas 7yat 2%3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas :uruf d 8ukup jelas :uruf e 8ukup jelas [95] :uruf f 8ukup jelas #asal ,+ 7yat 2+3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas 7yat 2%3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas 7yat 2,3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas #asal ,% 7yat 2+3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas 7yat 2%3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas :uruf d 8ukup jelas :uruf e 8ukup jelas :uruf f 8ukup jelas 7yat 2,3 [96] 8ukup jelas #asal ,, 7yat 2+3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas 7yat 2%3 8ukup jelas #asal ,0 Kawasan strategis dari sudut kepentingan pertahanan dan keamanan di Kabupaten Nunukan adalah berupa Kawasan =trategis Nasional 2K=N3 Nunukan, 6ong Midang, =imanggaris sedangkan penetapan % pulau kecil terluar berdasarkan -- Nomor %4 !ahun %''4 tentang #engelolaan "ilayah #esisir dan #ulau-#ulau Kecil. #asal ,1 8ukup >elas #asal ,& 7yat 2+3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas :uruf d 8ukup jelas :uruf e 8ukup jelas 7yat 2%3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas [97] :uruf c 8ukup jelas 7yat 2,3 8ukup >elas 7yat 203 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas :uruf d 8ukup jelas :uruf e 8ukup jelas :uruf f 8ukup jelas 7yat 213 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas :uruf d 8ukup jelas :uruf e 8ukup jelas :uruf f 8ukup jelas 7yat 2&3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b [98] 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas :uruf d 8ukup jelas 7yat 243 8ukup >elas #asal ,4 8ukup >elas . #asal ,( 7yat 2+3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas 7yat 2%3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas 7yat 2,3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas #asal ,/ 7yat 2+3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas 7yat 2%3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas [99] :uruf d 8ukup jelas G 7yat 2,3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas :uruf d 8ukup jelas 7yat 203 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas :uruf d 8ukup jelas :uruf e 8ukup jelas 7yat 213 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas 7yat 2&3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas [100] 7yat 243 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas 7yat 2(3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas 7yat 2/3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas 7yat 2+'3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas 7yat 2++3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas :uruf d 8ukup jelas :uruf e 8ukup jelas 7yat 2+%3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas [101] :uruf c 8ukup jelas :uruf d 8ukup jelas :uruf e 8ukup jelas :uruf f 8ukup jelas :uruf g 8ukup jelas :uruf h 8ukup jelas :uruf i 8ukup jelas :uruf j 8ukup jelas :uruf k 8ukup jelas 7yat 2+,3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas 7yat 2+03 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas :uruf d 8ukup jelas :uruf e 8ukup jelas :uruf f 8ukup jelas [102] 7yat 2+13 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas :uruf d 8ukup jelas 7yat 2+&3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas 7yat 2+43 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas :uruf d 8ukup jelas :uruf e 8ukup jelas :uruf f 8ukup jelas 7yat 2+(3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b [103] 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas 7yat 2+/3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas 7yat 2%'3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas #asal 0' 8ukup >elas #asal 0+ 7yat 2+3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas :uruf d 8ukup jelas 7yat 2%3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas :uruf d [104] 8ukup jelas :uruf e 8ukup jelas :uruf f 8ukup jelas 7yat 2,3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas :uruf d 8ukup jelas :uruf e 8ukup jelas :uruf f 8ukup jelas :uruf g 8ukup jelas :uruf h 8ukup jelas :uruf i 8ukup jelas 7yat 203 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas :uruf d 8ukup jelas :uruf e 8ukup jelas :uruf f [105] 8ukup jelas :uruf g 8ukup jelas :uruf h 8ukup jelas 7yat 213 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas :uruf d 8ukup jelas :uruf e 8ukup jelas :uruf f 8ukup jelas :uruf g 8ukup jelas #asal 0% 7yat 2+3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas :uruf d 8ukup jelas :uruf e 8ukup jelas :uruf f 8ukup jelas :uruf g 8ukup jelas [106] :uruf h 8ukup jelas 7yat 2%3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas :uruf d 8ukup jelas :uruf e 8ukup jelas 7yat 2,3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas :uruf d 8ukup jelas 7yat 203 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas 7yat 213 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas [107] :uruf d 8ukup jelas :uruf e 8ukup jelas :uruf f 8ukup jelas 7yat 2&3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas 7yat 243 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas 7yat 2(3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas :uruf d 8ukup jelas :uruf e 8ukup jelas :uruf f 8ukup jelas 7yat 2/3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b [108] 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas :uruf d 8ukup jelas :uruf e 8ukup jelas :uruf f 8ukup jelas 7yat 2+'3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas :uruf d 8ukup jelas :uruf e 8ukup jelas :uruf f 8ukup jelas 7yat 2++3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas :uruf d 8ukup jelas :uruf e 8ukup jelas :uruf f 8ukup jelas :uruf g [109] 8ukup jelas :uruf h 8ukup jelas :uruf i 8ukup jelas 7yat 2+%3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas :uruf d 8ukup jelas :uruf e 8ukup jelas :uruf f 8ukup jelas :uruf g 8ukup jelas 7yat 2+,3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas :uruf d 8ukup jelas :uruf e 8ukup jelas :uruf f 8ukup jelas 7yat 2+03 :uruf a 8ukup jelas [110] :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas :uruf d 8ukup jelas :uruf e 8ukup jelas :uruf f 8ukup jelas :uruf g 8ukup jelas :uruf h 8ukup jelas 7yat 2+13 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas :uruf d 8ukup jelas :uruf e 8ukup jelas 7yat 2+&3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas 7yat 2+43 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas [111] 7yat 2+(3 8ukup >elas 7yat 2+/3 8ukup >elas 7yat 2%'3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas :uruf d 8ukup jelas :uruf e 8ukup jelas :uruf f 8ukup jelas :uruf g 8ukup jelas :uruf h 8ukup jelas #asal 0, 7yat 2+3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas :uruf d 8ukup jelas 7yat 2%3 8ukup >elas #asal 00 7yat 2+3 [112] 8ukup >elas 7yat 2%3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas 7yat 2,3 8ukup >elas #asal 01 8ukup >elas #asal 0& 7yat 2+3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas 7yat 2%3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas 7yat 2,3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas :uruf d 8ukup jelas #asal 04 7yat 2+3 :uruf a 8ukup jelas [113] :uruf b 8ukup jelas 7yat 2%3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas :uruf d 8ukup jelas 7yat 2,3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas :uruf d 8ukup jelas :uruf e 8ukup jelas #asal 0( 7yat 2+3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas :uruf d 8ukup jelas 7yat 2%3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas [114] :uruf d 8ukup jelas 7yat 2,3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas :uruf d 8ukup jelas :uruf e 8ukup jelas :uruf f 8ukup jelas 7yat 203 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas :uruf d 8ukup jelas :uruf e 8ukup jelas 7yat 213 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas :uruf d 8ukup jelas [115] :uruf e 8ukup jelas 7yat 2&3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas :uruf d 8ukup jelas :uruf e 8ukup jelas 7yat 243 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas 7yat 2(3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas :uruf d 8ukup jelas 7yat 2/3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas [116] :uruf d 8ukup jelas #asal 0/ 7yat 2+3 8ukup >elas 7yat 2%3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas :uruf d 8ukup jelas :uruf e 8ukup jelas 7yat 2,3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas #asal 1' 7yat 2+3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas 7yat 2%3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas 7yat 2,3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b [117] 8ukup jelas #asal 1+ 8ukup >elas #asal 1% 8ukup >elas #asal 1, 8ukup >elas #asal 10 7yat 2+3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas :uruf d 8ukup jelas :uruf e 8ukup jelas 7yat 2%3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas 7yat 2,3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas 7yat 203 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas [118] :uruf c 8ukup jelas 7yat 213 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas 7yat 2&3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas #asal 11 7yat 2+3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas :uruf d 8ukup jelas 7yat 2%3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas 7yat 2,3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c [119] 8ukup jelas 7yat 203 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas 7yat 213 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas 7yat 2&3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas 7yat 243 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas 7yat 2(3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas #asal 1& 8ukup >elas #asal 14 [120] 8ukup >elas #asal 1( 7yat 2+3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas :uruf d 8ukup jelas 7yat 2%3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas :uruf d 8ukup jelas :uruf e 8ukup jelas :uruf f 8ukup jelas :uruf g 8ukup jelas :uruf h 8ukup jelas :uruf i 8ukup jelas :uruf j 8ukup jelas 7yat 2,3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas [121] :uruf d 8ukup jelas :uruf e 8ukup jelas 7yat 203 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas :uruf d 8ukup jelas :uruf e 8ukup jelas :uruf f 8ukup jelas :uruf g 8ukup jelas 7yat 213 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas :uruf d 8ukup jelas :uruf e 8ukup jelas 7yat 2&3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas :uruf d [122] 8ukup jelas :uruf e 8ukup jelas :uruf f 8ukup jelas :uruf g 8ukup jelas 7yat 243 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas :uruf d 8ukup jelas :uruf e 8ukup jelas :uruf f 8ukup jelas :uruf g 8ukup jelas :uruf h 8ukup jelas 7yat 2(3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas :uruf d 8ukup jelas :uruf e 8ukup jelas 7yat 2/3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas [123] :uruf c 8ukup jelas 7yat 2+'3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas :uruf d 8ukup jelas :uruf e 8ukup jelas 7yat 2++3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas 7yat 2+%3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas 7yat 2+,3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas :uruf d 8ukup jelas [124] :uruf e 8ukup jelas 7yat 2+03 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas 7yat 2+13 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas #asal 1/ 7yat 2+3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas :uruf d 8ukup jelas :uruf e 8ukup jelas :uruf f 8ukup jelas :uruf g 8ukup jelas :uruf h 8ukup jelas 7yat 2%3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas [125] :uruf d 8ukup jelas :uruf e 8ukup jelas :uruf f 8ukup jelas 7yat 2,3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas :uruf d 8ukup jelas 7yat 203 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas 7yat 213 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas :uruf d 8ukup jelas :uruf e 8ukup jelas :uruf f 8ukup jelas :uruf g 8ukup jelas [126] 7yat 2&3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas :uruf d 8ukup jelas :uruf e 8ukup jelas :uruf f 8ukup jelas :uruf g 8ukup jelas 7yat 243 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas :uruf d 8ukup jelas :uruf e 8ukup jelas 7yat 2(3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas :uruf d 8ukup jelas :uruf e [127] 8ukup jelas :uruf f 8ukup jelas :uruf g 8ukup jelas 7yat 2/3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas :uruf d 8ukup jelas 7yat 2+'3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas :uruf d 8ukup jelas :uruf e 8ukup jelas 7yat 2++3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas :uruf d 8ukup jelas :uruf e 8ukup jelas :uruf f 8ukup jelas [128] :uruf g 8ukup jelas :uruf h 8ukup jelas :uruf i 8ukup jelas :uruf j 8ukup jelas :uruf k 8ukup jelas :uruf l 8ukup jelas :uruf m 8ukup jelas :uruf n 8ukup jelas :uruf o 8ukup jelas :uruf p 8ukup jelas 7yat 2+%3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas :uruf d 8ukup jelas :uruf e 8ukup jelas :uruf f 8ukup jelas :uruf g 8ukup jelas :uruf h 8ukup jelas :uruf i [129] 8ukup jelas :uruf j 8ukup jelas :uruf k 8ukup jelas :uruf l 8ukup jelas :uruf m 8ukup jelas :uruf n 8ukup jelas :uruf o 8ukup jelas :uruf p 8ukup jelas 7yat 2+,3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas :uruf d 8ukup jelas :uruf e 8ukup jelas :uruf f 8ukup jelas :uruf g 8ukup jelas 7yat 2+03 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas [130] :uruf d 8ukup jelas :uruf e 8ukup jelas :uruf f 8ukup jelas :uruf g 8ukup jelas :uruf h 8ukup jelas 7yat 2+13 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas :uruf d 8ukup jelas :uruf e 8ukup jelas :uruf f 8ukup jelas 7yat 2+&3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas :uruf d 8ukup jelas :uruf e 8ukup jelas [131] :uruf f 8ukup jelas :uruf g 8ukup jelas :uruf h 8ukup jelas :uruf i 8ukup jelas 7yat 2+43 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas :uruf d 8ukup jelas :uruf e 8ukup jelas :uruf f 8ukup jelas :uruf g 8ukup jelas :uruf h 8ukup jelas :uruf i 8ukup jelas :uruf j 8ukup jelas 7yat 2+(3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas [132] 7yat 2+/3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas 7yat 2%'3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas 7yat 2%+3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas #asal &' 7yat 2+3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas 7yat 2%3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas :uruf d 8ukup jelas :uruf e 8ukup jelas 7yat 2,3 :uruf a 8ukup jelas [133] :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas :uruf d 8ukup jelas #asal &+ 7yat 2+3 8ukup jelas 7yat 2%3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas 7yat 2,3 8ukup jelas 7yat 203 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas 7yat 213 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas 7yat 2&3 8ukup jelas 7yat 243 8ukup jelas [134] 7yat 2(3 8ukup jelas #asal &% 7yat 2+3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas :uruf d 8ukup jelas :uruf e 8ukup jelas 7yat 2%3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas 7yat 2,3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas 7yat 203 8ukup jelas 7yat 213 8ukup jelas 7yat 2&3 8ukup jelas 7yat 243 8ukup jelas [135] #asal &, 7yat 2+3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas :uruf d 8ukup jelas :uruf e 8ukup jelas :uruf f 8ukup jelas :uruf g 8ukup jelas :uruf h 8ukup jelas :uruf i 8ukup jelas 7yat 2%3 8ukup jelas #asal &0 8ukup >elas #asal &1 7yat 2+3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas 7yat 2%3 [136] :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas :uruf d 8ukup jelas 7yat 2,3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas 7yat 203 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas 7yat 213 8ukup jelas #asal && 7yat 2+3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas 7yat 2%3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas [137] :uruf c 8ukup jelas :uruf d 8ukup jelas :uruf e 8ukup jelas 7yat 2,3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas 7yat 203 8ukup jelas #asal &4 7yat 2+3 8ukup jelas 7yat 2%3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas 7yat 2,3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas :uruf d 8ukup jelas 7yat 203 :uruf a [138] 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas :uruf d 8ukup jelas 7yat 213 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas :uruf d 8ukup jelas :uruf e 8ukup jelas :uruf f 8ukup jelas :uruf g 8ukup jelas :uruf h 8ukup jelas :uruf i 8ukup jelas #asal &( 7yat 2+3 8ukup >elas 7yat 2%3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas [139] :uruf d 8ukup jelas :uruf e 8ukup jelas 7yat 2,3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas :uruf d 8ukup jelas :uruf e 8ukup jelas :uruf f 8ukup jelas 7yat 203 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas :uruf d 8ukup jelas :uruf e 8ukup jelas 7yat 213 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas :uruf d 8ukup jelas [140] :uruf e 8ukup jelas :uruf f 8ukup jelas :uruf g 8ukup jelas 7yat 2&3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas :uruf d 8ukup jelas :uruf e 8ukup jelas :uruf f 8ukup jelas 7yat 243 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas :uruf d 8ukup jelas 7yat 2(3 :uruf a 8ukup jelas :uruf b 8ukup jelas :uruf c 8ukup jelas :uruf d 8ukup jelas [141] :uruf e 8ukup jelas :uruf f 8ukup jelas :uruf g 8ukup jelas 7yat 2/3 8ukup jelas 7yat 2+'3 8ukup jelas #asal &/ 7yat 2+3 8ukup jelas 7yat 2%3 8ukup jelas 7yat 2,3 8ukup jelas 7yat 203 8ukup jelas #asal 4' 8ukup >elas #asal 4+ 8ukup >elas !7M57:7N 69M577N )797: K75-#7!9N N-N-K7N !7:-N %'+% NAMA................... [142]