DI DESA WONOREJO KECAMATAN LAWANG KABUPATEN MALANG
Mochamad Fathoni, Izzat Q Buchari, Hisbi Maulana, Arizal Herendra P, Nurliawati Jurusan Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Malang
ABSTRAK Telekomunikasi merupakan salah satu hasil teknologi. Perkembangan teknologi informasi dalam hal ini teknologi transformasi data juga telah demikian pesatnya, sehingga dapat memberikan kontribusi yang sangat berarti terhadap pelaksanaan aktifitas manusia untuk berkomunikasi dari segala penjuru dunia. Berkembangnya teknologi transformasi data yang diiringi dengan perkembangan teknologi komputer baik software dan hardware telah berhasil mewujudkan suatu bentuk jaringan komputer terpadu yang bersifat global. Namun permasalahan yang terjadi saat ini yang berkaitan dengan telekomunikasi adalah biaya telekomunikasi yang mahal sehingga sangat sulit menyentuh kelompok masyarakat menengah ke bawah sehingga menjadi masalah pokok yang harus diselesaikan. Sistem VoIP(Voice Over Internet Protocol) Pedesaan ini diciptakan sebagai solusi untuk mengatasi permasalahan yang berkaitan dengan mahalnya biaya telekomunikasi jarak jauh yang sampai saat ini menjadi problem di kalangan masyarakat menengah ke bawah, sehingga dengan adanya sistem VoIP Pedesaan ini dapat mengurangi biaya telekomunikasi masyarakat setempat. Sistem VoIP(Voice Over Internet Protocol) Pedesaan ini dibuat dengan menggunakan Asterisk yang merupakan software pendukung untuk membangun sistem komunikasi berbasis jaringan computer, dengan menggunakan jaringan computer local area dimana terdapat 1 komputer server sebagai pusat sistem ditanam dan 6 titik computer client yang berjauhan yang berhubungan dengan jaringan computer sehingga antar client bisa berhubungan. Harapan besar kami dari sistem VoIP (Voice Over Internet Protocol) Pedesaan ini adalah terciptanya kemudahan bagi masyarakat sekitar dalam hal komunikasi local area sehingga dapat menekan biaya komunikasi masyarakat dan dapat dialihkan ke biaya kebutuhan hidup lainnya. Kata Kunci : Komunikasi, Sistem VoIP(Voice Over Internet Protocol) Pedesaan, biaya komunikasi
I. PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah Desa Wonorejo terletak di kecamatan Lawang Kabupaten Malang. Sebagaimana desa pada umumnya, Desa Wonorejo ini sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani dan peternak. Pada saat kami mengunjungi Desa ini, kami melihat bahwa kondisi ekonomi di daerah ini termasuk kurang. Dan untuk melakukan komunikasi juga sering terhambat karena factor ekonomi khususnya komunikasi jarak jauh yang masih dalam satu area Desa dan membutuhkan banyak biaya. Karena hal tersebut maka kami akan membuat alat telekomunikasi tanpa membutuhkan banyak biaya dan sangat terjangkau oleh kalangan manapun juga mengingat program ini belum pernah dilakukan di manapun. Ide tersebut merupakan salah satu alternatif masyarakat Desa Wonorejo untuk memanfaatkan alat ini sebagai sarana untuk melakukan komunikasi antar warga yang rumahnya jauh. Kami ingin mensosialisasikan program Jaringan VoIP kepada warga Desa Wonorejo kecamatan Lawang. VoIP disebut juga internet telephone merupakan teknologi yang menawarkan solusi telepon melalui jaringan paket (IP Network). Jaringan VoIP ini nantinya akan dijadikan sekaligus sebagai percontohan skala Pedesaan untuk membantu dan memudahkan kegiatan telekomunikasi bagi warga sekitar. Dari awal sudah kami jelaskan bagaimana keadaan masyarakat Desa Wonorejo ini. Dengan hanya bertani dan beternak mereka memenuhi kebutuhan hidup mereka. Kami berharap dapat mengurangi biaya hidup mereka dalam hal berkomunikasi jarak jauh dengan menggunakan VoIP. Perumusan Masalah 1. Bagaimana bentuk sosialisasi VoIP pedesaan akan dirancang? 2. Bagaimana teknis pembuatan VoIP pedesaan yang dijalankan? 3. Bagaimana pelaksanaan, perawatan, dan kelanjutan dari program VoIP pedesaan ini? 4. Apa saja manfaat yang akan diperoleh dari program VoIP pedesaan ini? Tujuan Program 1. Mensosialisasikan kepada masyarakat agar masyarakat mengetahui bahwa ada teknologi yang lebih mudah dan murah dalam melakukan komunikasi jarak jauh lewat telepon. 2. Agar mengetahui bagaimana cara menggunakam teknologi VoIP yang telah dibuat. 3. Agar masyarakat terjun langsung dalam melaksanakan dan yang nantinya akan merawat dan mengelola keberlanjutan program ini. 4. Agar masyarakat dapat merasakan manfaat dari dijalankannya VoIP pedesaan ini.
Luaran yang Diharapkan Program kreativitas mahasiswa penerapan teknologi ini, diharapkan bisa lebih memudahkan masyarakat Desa Wonorejo khususnya dalam hal komunikasi . Desa Wonorejo nantinya kami harapkan akan lebih terbantu dengan fasilitas VoIP ini. Mereka dapat menyisihkan uang untuk keperluan komunikasi rumah tangganya untuk memenuhi keperluan yang lebih penting lainnya. Untuk selanjutnya, kami berharap VoIP pedesaan ini dapat dilanjutkan, dikelola, dan dirawat oleh warga Desa Wonorejo sebagai salah satu alternatif pemenuhan kebutuhan komunikasi jarak jauh sehari-hari dan kami juga berharap program yang kami laksanakan ini sebagai percontohan untuk Desa yang lain.
Kegunaan Program Aspek Ekonomi Diawal sudah dijelaskan bahwa program VoIP ini akan sangat membantu masyarakat Desa Wonorejo dalam pemenuhan kebutuhan komunikasi rumah tangga. Tentunya hanya dengan memanfaatkan teknologi internet, masyarakat sudah dapat melakukan komunikasi jarak jauh dengan harga yang jauh lebih terjangkau. Aspek Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dari segi ilmu pengetahuan dan teknologi atau yang biasa disebut IPTEK, VOIP ini tentunya akan menambah wawasan masyarakat terutama tentang teknis pembuatan, pengelolaan, perawatan, dan kelanjutan dari VoIP itu sendiri. VOIP ini diharapkan mampu mengubah pola pikir masyarakat Desa Wonorejo sekaligus sebagai pendorong minat masyarakat setempat untuk lebih meningkatkan kemampuan dalam bidang teknologi.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Voice over Internet Protocol (VoIP) dikenal juga dengan sebutan IP Telephony didefinisikan sebagai suatu sistem yang menggunakan jaringan internet untuk mengirimkan data paket suara dari suatu tempat ke tempat yang lain menggunakan perantara protokol IP (Tharom, 2002). Dengan kata lain teknologi ini mampu melewatkan trafik suara yang berbentuk paket melalui jaringan IP. Jaringan IP sendiri adalah merupakan jaringan komunikasi data yang berbasis packet-switch. VoIP merupakan teknologi yang membawa sinyal suara digital dalam bentuk paket data dengan protokol IP. Suara yang masuk diubah dalam bentuk format digital. Kita ketahui bahwa computer merupakan suatu perangkat digital yang melakukan pengolahan data dalam bentuk bit (binary digit). Dengan perkembangan teknologi DSP (Digital Signal Processing) telah menghasilkan perangkat yang mampu mengolah sinyal analog (misalnya sinyal audio) sebagai sinyal input dan diolah menjadi sinyal digital dan menghasilkan sinyal keluaran dalam bentuk sinyal analog kembali. Proses ini dilakukan oleh soundcard atau DSP board. Data dalam format digital akan dikirimkan dalam jaringan internet, akan dibagi dalam paket-paket kecil. Hal ini dapat memudahkan dan mempercepat transportasi. Jadi kalau ada data yang hilang, data tidak perlu dikirim ulang cukup paket-paket yang hilang saja. Pada awal perkembangannya, VoIP hanya dapat dipakai antar PC multimedia dengan kualitas rendah. Sesuai dengan perkembangan teknologi, kini VoIP memungkinkan komunikasi antar PC ke telepon dan komunikasi antar telepon dengan kualitas layak sehingga layanan VoIP mulai banyak dijual oleh operator-operator telekomunikasi di dunia. Oleh karena itu jaringan IP harus didesain agar memenuhi persyaratan delay dan packet loss. Packet loss (kehilangan paket data pada proses transmisi) dan delay merupakan masalah yang berhubungan dengan kebutuhan bandwidth, namun lebih dipengaruhi oleh stabilitas rute yang dilewati data pada jaringan, metode antrian yang efisien, pengaturan pada router, dan penggunaan kontrol terhadap kongesti (kelebihan beban data) pada jaringan. Packet loss terjadi ketika terdapat penumpukan data pada jalur yang dilewati.Hal ini mendorong agar arsitektur VoIP menyediakan infrastruktur yang memiliki kemampuan dan fitur seperti halnya SS7 (Signaling System no 7) di PSTN. Panggilan VoIP memiliki dua jenis komunikasi yang menempati jaringan IP antara pemanggil (calling party) dan pihak yang dipanggil (called party), yaitu aliran informasi pembicaraan dan message-message signaling yang mengontrol hubungan dan karakteristik aliran media. Untuk membawa informasi digunakan Realtime Transport Protocol (RTP). Sedangkan untuk pensinyalan terdapat dua standar yang dikeluarkan oleh dua badan dunia, yaitu H.323 yang dikembangkan oleh ITU-T dan Session Initiation Protocol (SIP) oleh IETF (Internet Engineering Task Force). Format Paket VoIP Tiap paket VoIP terdiri atas dua bagian, yakni header dan payload (beban). Header terdiri atas IP header, Real-time Transport Protocol, User Datagram Protocol (UDP) header, dan link header. Format paket VoIP dapat dilihat pada gambar berikut (Tharom, 2002) :
Gambar 4. Format Paket VoIP
IP header bertugas menyimpan informasi routing untuk mengirimkan paket-paket ke tujuan. Pada tiap header IP disertakan tipe layanan atau Type of Service (ToS) yang memungkinkan paket tertentu seperti paket suara yang non real time. UDP header memiliki ciri tertentu yaitu tidak menjamin paket akan mencapai tujuan sehingga UDP cocok digunakan pada aplikasi voice real time yang sangat peka terhadap delay dan latency. RTP header adalah header yang dapat dimanfaatkan untuk melakukan framing dan segmentasi data real time. Seperti UDP, RTP juga tidak mendukung reabilitas paket untuk sampai ke tujuan. RTP menggunakan protokol kendali yang disebut RTCP (Real- time Transport Control Protocol) yang mengendalikan QoS dan sinkronisasi media stream yang berbeda. Untuk link header, besarnya sangat bergantung pada media yang digunakan. Tabel berikut menunjukkan perbedaan ukuran header untuk media yang berbeda dengan metode kompresi G.729.
Tabel 1. Link Layer Header Size
Kualitas Layanan VoIP Quality of Service (QoS) adalah kemampuan suatu jaringan untuk menyediakan layanan yang lebih baik pada trafik data tertentu pada berbagai jenis platform teknologi. QoS tidak diperoleh langsung dari infrastruktur yang ada, melainkan diperoleh langsung dengan mengimplementasikannya pada jaringan bersangkutan (Onno, Tharom. 2001). Aplikasi VoIP merupakan aplikasi real time, sehingga tidak dapat mentolerir delay (dalam batasan tertentu) dan packet loss. Delay dapat diminimalkan dengan menggunakan teknologi packet switching sebagai pengganti data switching. Cara lain yang dapat ditempuh adalah mengoptimalkan penggunaan bandwidth, mengatur metode antrian yang dipakai dan menggunakan protokol-protokol managemen untuk mengatur paket data yang dilewatkan. QoS pada IP Telephony adalah parameter-parameter yang menunjukkan kualitas paket data jaringan, agar didapatkan hasil suara sama dengan menggunakan telepon tradisional (PSTN). Beberapa parameter yang mempengaruhi QoS antara lain latency (keterlambatan data) dan delay pada jaringan internet. Selain itu QoS juga dipengaruhi oleh pemenuhan kebutuhan bandwidth, jenis kompresi data, interoperabilitas peralatan (vendor yang berbeda) dan jenis standar multimedia yang digunakan (H.323/SIP/MGCP). Latency Latency adalah waktu yang dibutuhkan oleh suatu perangkat dari meminta hak akses ke jaringan sampai mendapatkan hak akses itu. Ada dua jenis latency, yaitu real dan induced. Real latency berhubungan dengan fisikal jaringan dan karakteristik penyambungan dari media pengangkutannya, seperti pensinyalan elektriknya dan clocked speed, juga berhubungan dengan RTT (Round Trip-time) selama ditransmisikan dari sumber ke tujuan melalui berbagai perubahan kecepatan transmisi. Induced latency adalah delay yang terjadi akibat delay antrian pada peralatan jaringan (misalnya Ethernet card router), delay proses pada end-systems, dan kongesti lain jaringan antara sumber dan tujuan. Pada jaringan yang cukup besar delay antrian tidak dapat ditangani secara baik (misalnya penggunaan metode antrian yang berbeda pada tiap router). Delay Dalam jaringan VoIP, delay merupakan suatu permasalahan yang harus diperhitungkan karena bagus tidaknya suara tergantung dari waktu delay. Besarnya delay maksimum yang direkomendasikan oleh ITU untuk aplikasi suara adalah 150 ms, sedangkan delay maksimum dengan kualitas suara yang masih dapat diterima pengguna adalah 250 ms.
III. METODE PENDEKATAN
Pendekatan diterapkan kepada seluruh warga sekitar Desa Wonorejo Kecamatan Lawang serta jajaran perangkat Desa Wonorejo Kecamatan Lawang. Kami melakukan survey yang nantinya dapat kami gunakan untuk memecahkan masalah yang terjadi pada desa tersebut. Selain itu kami melakukan analisis kebutuhan yang diperlukan untuk membangun teknologi VoIP Pedesaan. Metode pelaksanaan yang kami gunakan dalam penerapan teknologi VoIP Pedesaan di Desa Wonorejo Kecamatan Lawang Kabupaten Malang ini terdiri atas beberapa tahap:
Gambar diatas menggambarkan proses-proses pembuatan aplikasi ini, pada tahap pengujian sistem, jika dirasa kurang sesuai dengan harapan goal sistem atau masih terdapat kekurangan, maka akan dilakukan rekayasa sistem ulang untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Pada proses pengujian bagian-bagian yang dapat diuji adalah software, hardware, user, input, dan output sistem. Pada perancangan sistem aplikasi ini kami meggunakan model Waterfall sebagai standart pengerjaan sistem. Sistem ini mempunyai karakteristik membagi dan membedakan fase spesifikasi pengerjaan. Dan tiap-tiap fase tersebut saling berkaitan yang berpengaruh pada kompleksitas sistem yang dibangun. Penjelasan masing-masing fase : 1. Analisa dan definisi kebutuhan Pada tahapan ini kami mengadakan analisa dan mendefinisikan kebutuhan yang ada pada desa tersebut terkait dengan masalah komunikasi antar dusun dalam lingkup desa. Metode yang kami pakai adalah mencari informasi berdasarkan referensi (media cetak dan elektronik), studi lapang dan wawancara langsung kepada pihak desa. 2. Desain sistem dan software Setelah mendapatkan informasi yang cukup terkait sistem yang ada pada desa yang bersangkutan maka kami segera membuat desain sistem berdasarkan data-data tersebut. 3. Implementasi dan unit testing Proses implementasi dan unit testing dikerjakan setelah desain sistem dirasa sudah selesai dan memenuhi persyaratan yang sudah ditentukan sehingga pembuatan program dapat dilaksanakan. 4. Integrasi dan testing sistem Pada tahapan ini software VoIP Pedesaan sudah dapat diintegrasikan dengan sistem lain yang sudah ada sehingga performa dari sistem yang sudah dibuat berjalan optimal. 5. Operasi dan maintenance Pada tahap ini sistem sudah dapat berjalan dengan maksimal sesuai rencana pembuatan yang sudah dikonsep dengan matang dan akan dilakukan maintenance jika suatu hari terjadi debug.
IV. PELAKSANAAN PROGRAM
Waktu dan Tempat Pelaksanaan No. Kegiatan Bulan ke- Maret April Mei Juni 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Persiapan X X 2 Sosialisasi X X 3 Praktek X X X X 4 Pendampingan Praktek X X X X X X X X 5 Monitoring dan Evaluasi
X 6 Pengembangan X X X X X X X X 7 Laporan Akhir X
Tahapan Pelaksanaan/Jadwal Faktual Pelaksanaan No Tahap Lokasi 1 Perijinan Kantor Desa Wonorejo Kec. Lawang Kab. Malang 2 Study Literatur Perpustakaan UMM 3 Study Lapang Desa Wonorejo Kec. Lawang Kab. Lawang 4 Design System Rumah 5 Pengujian System Desa Wonorejo Kec. Lawang Kab. Malang 6 Coding / Listing Program Rumah 7 Pengujian / Testing Unit Kantor Desa Wonorejo Kec. Lawang Kab. Malang 8 Perbaikan Rumah 9 Penyusunan Laporan Rumah
Instrumen Pelaksanaan
1. PC Untuk Server Processor Pentium4 3.0 GHz Motherboard Memory 1 Gb HDD + 80 Gb On Board VGA Sound Ethernet Card Stavolt
2. Klien Phone Wireless Phone
3. Penyebar Sinyal Access Point Box Access point Outdor PoE (Power Over Ethernet)
4. Antenna Antenna Omni 15 Dbi
5. Tiang Penyangga Paralon Besi 5x5
6. Peralatan Tambahan Tang Crimping Lan Tester 7. Kabel Kabel Pigtail 10 M Kabel UTP 20 M Kabel Standard 20 M Terminal + Jack Connector Male Connector Female
Rancangan dan Realisasi Biaya : TANGGAL JENIS PENGELUARAN JUMLAH BARANG BIAYA 28-Apr-11 TPLINK TL-WA500G@180000 2 Rp. 360.000
MG BOX KECIL@87500 2 Rp. 175.000
TPLINK TL-ANT24PT PIGTAIL SMA TO N@95000 1 Rp. 95.000 29-Apr-11 kabel utp belden 20 m 1 Rp. 70.000
tang krimping 1 Rp. 75.000
RJ 45 10 Rp. 25.000
POE Injector@45000 2 Rp. 90.000 01-Mei-11 Las Box Server + Tiang penyangga 1 Rp. 85.000 02-Mei-11 Pylox 15 g KW 1 Rp. 19.500
Pada tahap persiapan kami merancang kebutuhan-kebutuhan apa saja yang nantinya akan dibuat sebagai alat pendukung terbentuknya sistem VoIP Pedesaan ini. Kemudian kami melakukan proses perancangan sistem tersebut selama kurang lebih dua bulan. Dalam pembuatannya kami melakukan pengecekan secara berkala sehingga diharapkan tidak ada kesalahan yang signifikan berkaitan dengan sistem yang telah kami bangun tersebut. Dalam proses pembuatan sistem ini tim PKMT sedikit mengalami kendala berkaitan dengan kompleksitas sistem yang dibuat. Namun dengan beberapa literature yang ada di beberapa media cetak maupun media elektronik yang isinya berkitan dengan pembuatan sistem tersebut akhirnya sistem tersebut dapat diselesaikan dengan maksimal. Dalam penyuluhan ke kantor Desa Wonorejo kami mengalami beberapa kendala diantaranya adalah terjadi perbedaan persepsi tentang waktu yang telah ditetapkan oleh tim PKMT dengan pihak perangkat desa. Namun dengan melakukan konfirmasi ulang tentang waktu dan tempat penyuluhan, maka acara penyuluhan dapat dilaksanakan. Dalam penyuluhan tersebut kami melakukan sosialisasi tentang mekanisme kerja sistem VoIP Pedesaan tersebut sehingga nantinya perangkat desa dan warga Desa setempat dapat menggunakannya dengan maksimal. Setelah melakukan penyuluhan di kantor Desa Wonorejo, kami mendapat respon positif dari pihak perangkat desa bahwa mereka tertarik dengan teknologi yang kami tawarkan dan saat ini sudah berlangsung proses negosiasi dengan pihak Desa terkait implementasi sistem tersebut dan membuat kesepakatan bahwa dalam penerapannya nanti tim PKMT akan melakukan proses instalasi dengan alat-alat yang telah disediakan oleh pihak perangkat Desa Wonorejo Kecamatan Lawang Kabupaten Malang. Pada perkembangannya sistem ini nantinya mempunyai prospek pengembangan masa depan yang sangat potensial misalnya dengan menambahkan teknologi SMS Gateway sehingga dalam penerapannya nantinya dapat lebih maksimal tidak hanya fasilitas telephone gratis saja tapi juga dapat melakukan pengiriman pesan via SMS secara gratis pula bagi pengguna ponsel yang dapat terhubung pada jaringan local area.
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
Sesuai dengan target luaran yang diharapkan bahwa program VoIP Pedesaan mampu meningkatnya taraf hidup masyarakat di Desa Wonorejo Kecamatan Lawang Kabupaten Malang meskipun dalam kuantitas kecil. Meningkatnya taraf hidup masyarakat ini adalah berupa bertambahnya kemampuan masyarakat setempat yang kaitannya dalam memanfaatkan teknologi informasi yang semakin lama semakin berkembang pesat, sehingga diharapkan dapat mengikuti arus perkembangan jaman khususnya dalam bidang teknologi. Selain itu dengan adanya program ini masyarakat dapat terbantu dari segi biaya telekomunikasi jarak jauh yang dirasa sangat membebani warga setempat sehingga nantinya biaya tersebut dapat dialokasikan pada biaya hidup lainnya yang lebih urgent.
VII. DAFTAR PUSTAKA
Davidson, J. Peters, J. 2000. Voice Over IP Fundamentals. Indianapolis : Cisco Press
Sudiarta, Pande Ketut. 2007. Pengaruh VPN terhadap keamanan dan kualitas voip, Transmisi Jilid 9.
Tanemnaum, A,S. 2000. Jaringan Komputer Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta : Prenhallindo
Telkom, 2000. Tutorial VoIP. Bandung : PT. Telkom Indonesia
Tharom, Tabratas. 2002. Teknis dan Bisnis VoIP. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo
Tharom, Tabratas. Onno W. Purbo. 2001. Teknologi VoIP (Voice Over Internet Protocol). Jakarta : PT. Elex Media Komputindo.
Minoli, D. Minoli, E, 1998. Delivering Voice Over IP Network. New York : John Wiley & Sons, Inc
Blanchard, E. 2001. Introduction to Networking and Data Communication : IEEE 802.3 Protocol. Diambil dari www.thelinuxreview.com
Iskandarsyah, HM. 2003. Dasar-dasar Jaringan VoIP. Diambil dari http://ikc.kawanua.net.id/beseri/iskandar-voip
Purbo, Onno W. 2004. Bandwidth Requirement For Internet Telephony. Diambil dari http://sandbox.bellanet.org/~onno/
Purbo, Onno W. 2004. Panduan Singkat Untuk Pembangunan VoIP Perjuangan. Diambil dari http://www.prasetyo.net/voip/guidel1.htm
LAMPIRAN
Kegiatan I
Keterangan : Koordinasi anggota
Kegiatan II
Keterangan : Lokasi kegiatan
Kegiatan III
Keterangan : Observasi kegiatan ke Desa Wonorejo
Kegiatan IV
Keterangan : Koordinasi dengan kepala desa Kegiatan V
Keterangan : Proses pembuatan VoIP Pedesaan
Kegiatan VI
Keterangan : Pembuatan Box PC Server.
Kegiatan VII
Keterangan : Sosialisasi di Kantor Desa Wonorejo Kecamatan Lawang Kabupaten Malang