Anda di halaman 1dari 1

1.

Kasus Secure Parking



Dalam kasus Anny R. Gultom dan Hontas Tambunan, keduanya kehilangan mobilnya di Plaza Cempaka Mas pada 2000 lalu. Kini perkaranya sudah
berkekuatan hukum tetap (inkracht). Keduanya berhasil meminta ganti rugi pada Secure Parking Rp60 juta sebagai kompensasi kehilangan mobil.
Putusan Mahkamah Agung (MA) No. 1246/K/PDT/2003 menegaskan, sesuai dengan Pasal 1365 jo Pasal 1367 KUHPerdata, Secure Parking selaku
pengelola perparkiran, bertanggung jawab atas perbuatan melawan hukum yang dilakukan sendiri ataupun pegawainya yang mengakibatkan
kerugian penggugat (Anny dan Hontas).

2. Kasus Indomie di Taiwan

Tanggal 9 Juni 2010, Food and Drugs Administration (FDA) Taiwan melayangkan surat teguran kepada Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia di
Taiwan karena produk tersebut tidak sesuai persyaratan FDA.Dalam surat itu juga dicantumkan tanggal pemeriksaan Indomie dari Januari-20
Mei 2010 terdapat bahan pengawet yang tidak diizinkan di Taiwan di bumbu Indomie goreng dan saus barberque, ucap Direktur Indofood Sukses
Makmur, Franciscus Welirang, Kamis (14/10) kemarin.

Dalam surat tersebut dilampirkan pemeriksaan produk Indomie dari Januari-20 Mei 2010 terdapat bahan pengawet yang tidak diizinkan di
Taiwan di bumbu Indomie goreng dan saus barberque, katanya.Dalam kasus penarikan Indomie di Taiwan ternyata bermula pada 9 Juni lalu saat
Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia di Taiwan mendapatkan surat dari Food and Drugs Administration (FDA) Taiwan yang memberitahukan mi
instan produk Indofood tidak sesuai persyaratan FDA.

Franciscus Welirang didampingi direktur Indofood lainnya menyatakan, pertengahan Juni 2010 Indofood merespon surat itu. Namun, dalam surat
balasan tersebut, Indofood menyatakan selalu menyesuaikan persyaratan dan peraturan yang berlaku di Taiwan.Pada 2 Juli 2010 telah terjadi
pertemuan antara Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan dan Importir tunggal Indomie di Taiwan untuk merencanakan Nota
Kesepahaman.

Indomie sendiri, menurut Franciscus, memiliki dua jenis label Indomie untuk ekspor dan domestik.Sejak Juli hingga awal Oktober 2010,
Fransiscus tidak mendengar masalah apapun terhadap Indomie yang diekspor ke Taiwan. Pada 8 Oktober 2010 tiba-tiba mendengar pengumuman
di media Taiwan dan Hongkong di kecap Indomie terdapat pengawet yang tidak sesuai.

Atas laporan inilah kemudian pihak Indofood mencari fakta di Taiwan untuk mencari tau apa yang sebenarnya terjadi.Saat ini kami belum
menemukan konteks yang tepat karena dari pihak Taiwan belum ada pengumuman lebih lanjut, ucapnya.
Kasus 3
Awal mulanya, Randy membeli 2 unit, masing-masing iPad 16 Gb seharga Rp6,6 juta dan iPad 64Gb seharga Rp8,5 juta. Menurut pengacara X dan
Y, Mr. AB, Y menjual ke X dengan keuntungan Rp300-400 ribu per unit. Dian lalu menjualnya kembali di situs Kaskus.
Siapa nyana, karena itulah keduanya terjerat hukum. Polisi yang menyamar menjadi pembeli menyatakan minatnya untuk membeli iPad itu.
Kesepakatan dibuat, mereka bertemu di Plaza Citiwalk, Jakarta, pada 24 November 2010 lalu. Dalam pertemuan itu, polisi tak hanya menyatakan
minatnya untuk membeli 2 buah iPad, namun juga bilang ingin memborong 8 buah sekaligus. Artinya masih ada 6 unit lagi yang harus disediakan. X
menyatakan tidak ada. Dia lalu menghubungi Y, karena temannya itu masih memiliki beberapa stok lagi. Disepakatilah pembelian menjadi 8 buah
iPad, ujar Mr. AB kepada VIVAnews di Jakarta, Sabtu, 2 Juli 2011.
Polisi lalu menanyakan apakah iPad-iPad itu dilengkapi buku manual dalam Bahasa Indonesia. Keduanya menyatakan tidak ada. Polisi langsung
menciduk keduanya. Mereka digelandang ke Polda Metro Jaya dan 8 iPad itu ditahan sebagai barang bukti. Keduanya ternyata didakwa Pasal 8
ayat 1 huruf J UU No. 8/1999 mengenai Perlindungan Konsumen dan Pasal 52 UU No. 36/1999 tentang Telekomunikasi.

Anda mungkin juga menyukai