TENTANG TATA CARA PERLINDUNGAN TERHADAP KORBAN DAN SAKSI DALAM PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA YANG BERAT
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 34 ayat (3) Undang-undang Nomor 26 ahun 2!!! tentang Pengadilan "ak #sasi Manusia$ %erlu meneta%kan Peraturan Pemerintah tentang ata &ara Perlindungan terhada% 'orban dan (aksi )alam Pelanggaran "ak #sasi Manusia yang *erat+ Mengingat : ,- Pasal . ayat (2) Undang Undang )asar ,/4.+ 2- Undang-undang Nomor 26 ahun 2!!! tentang Pengadilan "ak #sasi Manusia (0embaran Negara 1e%ublik 2ndonesia ahun 2!!! Nomor 2!3$ ambahan 0embaran Negara Nomor 4!26)+
*#* 2 '44NU#N UMUM Pasal , )alam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: ,- Perlindungan adalah suatu bentuk %elayanan yang wa8ib dilaksanakan oleh a%arat %enegak hukum atau a%arat keamanan untuk memberikan rasa aman baik 9isik mau%un mental$ ke%ada korban dan saksi$ dari an:aman$ gangguan$ teror$ dan kekerasan dari %ihak mana%un$ yang diberikan %ada taha% %enyelidikan$ %enyidikan$ %enuntutan$ dan atau %emeriksaan di sidang %engadilan- 2- 'orban adalah orang %erseorangan atau kelom%ok orang yang mengalami %enderitaan sebagai akibat %elanggaran hak asasi manusia yang berat yang memerlukan %erlindungan 9isik dan mental dari an:aman$ gangguan$ teror$ dan kekerasan dari %ihak mana%un- 3- (aksi adalah orang yang da%at memberikan keterangan guna ke%entingan %enyelidikan$ %enyidikan$ %enuntutan$ dan atau %emeriksaan di sidang %engadilan tentang %erkara %elanggaran hak asasi manusia yang berat yang ia dengar sendiri$ lihat sendiri$ dan alami sendiri$ yang memerlukan %erlindungan 9isik dan mental dari an:aman$ gangguan$ teror$ dan kekerasan dari %ihak mana%un- 4- #n:aman$ gangguan$ teror$ dan kekerasan adalah segala bentuk %erbuatan memaksa yang bertu8uan menghalang-halangi atau men:egah seseorang$ sehingga baik langsung atau tidak langsung mengakibatkan orang tersebut tidak da%at memberikan keterangan yang benar untuk ke%entingan %enyelidikan$ %enyidikan$ %enuntutan$ dan atau %emeriksaan di sidang %engadilan- Pasal 2 (,) (etia% korban atau saksi dalam %elanggaran hak asasi manusia yang berat berhak mem%eroleh %erlindungan dari a%arat %enegak hukum dan a%arat keamanan- (2) Perlindungan oleh a%arat %enegak hukum dan a%arat keamanan sebagaimana dimaksud dalam ayat (,) diberikan se8ak taha% %enyelidikan$ %enyidikan$ %enuntutan$ dan atau %emeriksaan di sidang %engadilan- Pasal 3 Perlindungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2$ wa8ib dilaksanakan oleh a%arat %enegak hukum dan a%arat keamanan-
*#* 22 *4NU'-*4NU' P4102N)UN5#N Pasal 4 Perlindungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 meli%uti: a. %erlindungan atas keamanan %ribadi korban atau saksi dari an:aman 9isik dan mental+ b. %erahasiaan identitas korban atau saksi+ c. %emberian keterangan %ada saat %emeriksaan di sidang %engadilan tan%a bertata% muka dengan tersangka-
*#* 222 ## # P4M*412#N P4102N)UN5#N Pasal . (,) Perlindungan terhada% korban dan saksi dilakukan berdasarkan: a- inisiati9 a%arat %enegak hukum dan a%arat keamanan+ dan atau b- %ermohonan yang disam%aikan oleh korban atau saksi- (2) Permohonan sebagaimana dimaksud dalam ayat (,) huru9 b disam%aikan ke%ada : a- 'omisi Nasional "ak #sasi Manusia$ %ada taha% %enyelidikan+ b- 'e8aksaan$ %ada taha% %enyidikan dan %enuntutan+ :- Pengadilan$ %ada taha% %emeriksaan- (3) Permohonan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) disam%aikan lebih lan8ut ke%ada ke%ada a%arat keamanan untuk ditindaklan8uti- (4) Permohonan %erlindungan da%at disam%aikan se:ara langsung ke%ada a%arat keamanan- Pasal 6 (etelah menerima %ermohonan sebagaimana dimaksud dalam Pasal .$ a%arat %enegak hukum atau a%arat keamanan melakukan: a- klari9ikasi atas kebenaran %ermohonan+ dan b- identi9ikasi bentuk %erlindungan yang di%erlukan- Pasal ; (,) Pemberian %erlindungan terhada% korban dan saksi dihentikan a%abila: a- atas %ermohonan yang bersangkutan+ b- korban dan atau saksi meninggal dunia+ atau :- berdasarkan %ertimbangan a%arat %enegak hukum atau a%arat keamanan$ %erlindungan tidak di%erlukan lagi- (2) Penghentian %erlindungan sebagaimana dimaksud dalam ayat (,) huru9 :$ harus diberitahukan se:ara tertulis ke%ada yang bersangkutan dalam waktu %aling lambat 3 (tiga) hari sebelum %erlindungan dihentikan-
*#* 2< P4M*2#7##N Pasal 3 (,) 'orban dan saksi tidak dikenakan biaya a%a%un atas %erlindungan yang diberikan ke%ada dirinya- (2) (egala biaya yang di%erlukan untuk %elaksanaan %erlindungan terhada% korban dan saksi dibebankan %ada anggaran masing-masing instansi a%arat %enegak hukum atau a%arat keamanan-
*#* < P4NUUP Pasal / Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku %ada tanggal diundangkan- #gar setia% orang mengetahuinya$ memerintahkan %engundangan Peraturan Pemerintah ini dengan %enem%atannya dalam 0embaran Negara 1e%ublik 2ndonesia-
)iteta%kan di =akarta %ada tanggal ,3 Maret 2!!2 P14(2)4N 14PU*02' 2N)6N4(2#$ ttd- M45#>#2 (64'#1N6PU12 )iundangkan di =akarta %ada tanggal ,3 Maret 2!!2 (4'14#12( N45#1# 14PU*02' 2N)6N4(2#$ ttd- *#M*#N5 '4(6>6 04M*#1#N N45#1# 14PU*02' 2N)6N4(2# #"UN 2!!2 N6M61 6 (alinan sesuai dengan aslinya (4'14#12# '#*2N4 12 'e%ala *iro Peraturan Perundang-undangan 22$ ttd 4dy (udibyo P4N=40#(#N ##( P41#U1#N P4M412N#" 14PU*02' 2N)6N4(2# N6M61 2 #"UN 2!!2 4N#N5 ## # P4102N)UN5#N 41"#)#P '61*#N )#N (#'(2 )#0#M P40#N55#1#N "#' #(#(2 M#NU(2# 7#N5 *41#
I. UMUM )alam %roses %eradilan %idana$ salah satu alat bukti yang %enting adalah kesaksian orang yang mendengar$ melihat$ dan mengalami sendiri tindak %idana- )emikian %entingnya %osisi keterangan saksi sebagai alat bukti yang utama terlihat dengan ditem%atkannya saksi dalam deretan %ertama alat bukti dalam Pasal ,34 Undang-undang Nomor 3 ahun ,/3, tentang "ukum #:ara Pidana- )alam %roses %eradilan %elanggaran hak asasi manusia yang berat$ sesuai dengan Undang- undang Nomor 26 tahun 2!!! tentang Pengadilan "#M$ ke%ada korban dan saksi %erlu diberikan %erlindungan baik 9isik mau%un mental dari an:aman$ gangguan$ teror$ atau kekerasan dari %ihak mana%un- )engan 8aminan %emberian %erlindungan tersebut dihara%kan baik korban mau%un saksi da%at memberikan keterangan yang benar$ sehingga %roses %eradilan terhada% %elanggaran hak asasi manusia yang berat da%at dilaksanakan dengan baik- #gar %erlindungan tersebut da%at diberikan sesuai dengan hukum dan keadilan$ maka sesuai dengan ketentuan Pasal 34 Undang-undang Nomor 26 ahun 2!!!$ %erlindungan tersebut %erlu diteta%kan dalam Peraturan Pemerintah- )alam Peraturan Pemerintah ini %erlindungan yang diberikan ke%ada korban dan atau saksi meli%uti %erlindungan baik 9isik mau%un mental$ %erahasiaan identitas$ dan %emberian keterangan %ada %roses %emeriksaan di sidang %engadilan tan%a bertata% muka dengan tersangka- Permohonan %erlindungan da%at dia8ukan oleh korban dan saksi ke%ada a%arat %enegak hukum dan atau a%arat keamanan$ dan %erlindungan diberikan se:ara :uma-:uma-
II. P#(#0 )4M2 P#(#0 Pasal , &uku% 8elas Pasal 2 #yat (,) &uku% 8elas #yat (2) 7ang dimaksud ?%emeriksaan di sidang %engadilan? adalah %roses %emeriksaan %ada sidang di Pengadilan Negeri$ Pengadilan inggi$ atau Mahkamah #gung- Pasal 3 &uku% 8elas Pasal 4 &uku% 8elas Pasal . #yat (,) huru9 a 7ang dimaksud inisiati9 a%arat %enegak hukum atau a%arat keamanan adalah tindakan %erlindungan yang langsung diberikan berdasarkan %ertimbangan a%arat bahwa korban dan saksi %erlu segera dilindungi- 2nisiati9 tersebut da%at berasal dari la%oran masyarakat- huru9 b &uku% 8elas #yat (2) Permohonan %erlindungan yang dia8ukan %ada taha% tertentu sebagaimana dimaksud dalam ayat ini$ sekaligus meru%akan %ermohonan untuk taha% berikutnya- #yat (3) &uku% 8elas #yat (4) &uku% 8elas Pasal 6 &uku% 8elas Pasal ; &uku% 8elas Pasal 3 &uku% 8elas Pasal / &uku% 8elas