Anda di halaman 1dari 3

KEBUDAYAAN

Budaya berasal dari akar kata buddhayah (Sanskerta) yang berarti bentuk, buddhi yang
berarti budi atau akal. Jadi secara harfiah berarti hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal.
Dalam bahasa Inggris disebut culture berasal dari bahasa Latin colere yang berarti
mengolah/mengerjakan sebagai daya dan usaha manusia untuk merubah alam. Kebudayaan
merupakan hasil karya manusia yang berkembang sesuai dengan ruang dan waktu. Kebudayaan
tidak dapat dilepaskan perannya dengan tradisi dan seni. Apabila kebudayaan diilhami oleh
perasaan-perasaan maka hasil karyanya akan bersifat seni. Apabila kebudayaan dihasilkan oleh
karya secara fisik hasilnya karyanya akan berupa iptek/teknologi. Sedangkan tradisi merupakan
hal yang diwariskan secara turun-temurun dan diterima oleh masyarakat di suatu daerah tertentu.
Manusia merupakan makhluk dengan kedudukan tertinggi di antara makhluk ciptaan
Tuhan lainnya (sumo primat). Manusia dibekali oleh pikiran, otak maupun akal yang menjaga
mereka tetap rasional dan mampu berinteraksi dengan lingkungannya. Manusia mampu
mempertahankan hidup dan memecahkan berbagai permasalahan dalam hidupnya yang
merupakan hasil dari kerja pikiran dan akalnya.
Yang nyata dan dapat dibedakan secara jelas yaitu manusia dapat membuat berbagai alat-
alat untuk membantunya mempermudah kehidupannya. Manusia dengan segala usahanya
tersebut juga merupakan keunggulan manusia dibandingkan dengan makhluk ciptaan Tuhan
lainnya. Lama kelamaan kecakapan mengerjakan pekerjaan-pekerjaan ini menjadi faktor
terpenting yang menyebabkab kemajuan dan perluasan hasil ciptaan manusia. Nantinya manusia
akan berpikir tidak hanya tentang bagaimana mendapatkan makanan namun kebutuhan hidup
lainnua sesuai dengan perkembangan zaman. Akan timbul hasrat-hasrat dalam menambah hasil
usaha guna mempermudah hidup, meningkatkan perekonomian, keindahan, organisasi keduduan,
mengetahui segala hal dan mengupas hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan, keseluruhan
menimbulkan ciptaan-ciptaan manusia.
Segala ciptaan manusia ini yang sesungguhnya hanyalah hasil usahanya untuk mengubah
dan memberi bentuk serta susunan baru kepada pemberia Tuhan sesuai dengan kebutuhan
jasmani dan rohani, itulah yang disebut dengan kebudayaan. Maka pada hakikatnya kebudayaan
itu mempunyai dua segi yang tidak bisa dilepaskan hubungannya satu sama lain.
a. Segi kebendaan : Meliputi segala benda buatan manusia sebagai perwujudan akalnya.
Hasilnya berupa sesuatu yang dapat dilihat dan diraba manusia
b. Segi kerohanian : Terdiri atas alam pikiran dan perasaan yang tersusun teratur. Tidak dapat
diraba hanyalah penjelmaan saja yang dipahami dari keagamaan, kesenian, kemasyarakatan
dan lain-lain.
Manusia dan kebudayaan merupakan sesuatu yang berkaitan erat dengan kehidupan.
Untuk melangsungkan kebudayaan diperlukan manusia sebagai subjek, karena kebudayaan akan
bersifat diwariskan secara turun temurun. Cara-cara meneruskan kebudayaan dipermudah juga
dengan kemampuan manusia untuk berbicara. Bahasa merupakan perantara yang utama bagi
manusia.
Sejarah kebudayaan meliputi kebudayaan-kebudayaan di waktu yang lampau dalam
pertumbuhan dan perkembangannya dari masa ke masa. Kebudayaan-kebudayaan lampau
tersebut sampai kepada kita berupa peninggalan-peninggalan yang terdiri atas harta kebendaan
dan kerohanian. Peninggalan kebudayaan kebendaan dapat langsung kita teliti dan selidiki oleh
karena berwujud dan dapat diraba. Sebaliknya kebudayaan kerohanian seperti pikiran,
pandangan hidup, kepandaian bahasa dan sastra hanya dapat kita tangkap apabila kita
berhubungan langsugn dengan kondisi lingkungan setempat.
Sesungguhnya peninggalan tertulis pun berupa benda pula baik berupa buku maupun batu
atau logam berukir. Berhubung dengan hal ini mengingat kenyataan bahwa tulisan itu tidak
sudah dari semula ada melainkan ada saatnya tulisan itu mula-mula didapatkan. Maka di dalam
kebudayaan diadakan 2 pembagian besar yaitu zaman sebelum dan sesudah adanya keterangan-
keterangan tertulis: pra sejarah dan jaman sejarah.
Kebudayaan Indonesia pun sekarang merupakan hasil dari perkembangan dari masa ke
masa. Dan dalam perkembangan tersebut banyak sekali terdapat pengaruh dari luar yang
memberi pengaruhnya tersendiri. Perlu dikemukakanbahwa proses perkembangan masih terus
berlanjut sehingga kebudayaan Indonesia pun terus mengalami perkembangan sesuai dengan
zaman.

Anda mungkin juga menyukai