Oleh :
Nazih Musyaffa
23010112140107
LEMBAR PENGESAHAN
Nama
NIM
Kelas
Kelompok
Tanggal Pengesahan
: Nazih Musyaffa
: 23010112140107
:B
: I (Satu)
:
Juni 2014
Menyetujui,
Koordinator Kelas
Produksi Ternak Potong dan Kerja
Asisten Pembimbing
Adhy Thimoty N.
NIM. 23010111130154
Ketua Laboratorium
Produksi Ternak Potong dan Perah
BK Pakan (%)
23,4
90,272
Konsumsi BK (kg)
4,183
3,129
7,312
Kebutuhan BK (kg)
2,51
3,338
5,588
PBBH (kg)
0,57
Konversi Pakan
12,828
No.
1
Hasil Praktikum
Analisis Bahan Kering Pakan
Rumput Lapangan
: 23,4%
Kosentrat
: 90,272%
Pembahasan
Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan bahwa, pakan yang
digunakan untuk ternak berupa rumput lapangan dan kosentrat. Rumput lapangan
mempunyai kadar bahan kering sebesar 23,4% dan bahan kering untuk konsentrat
sebesar 90,272%. Hal ini sesuai dengan pendapat Cakra et al., (2002) yang
menyatakan bahwa kadar BK rumput lapangan sebesar 21,67%. Sedangkan untuk
konsentrat mengandung bahan kering sebesar 87,56%. Hal ini sesuai dengan
pendapat Salundik et al.,(2008) bahwa bahan kering rumput lapangan sebesar
21,74% dan konsentrat sebesar 83,93%. Perbedaan kandungan rumput lapangan dan
konsentrat dikarenakan kedua bahan pakan tersebut merupakan jenis pakan yang
Bobot Awal
: 217 kg
Bobot Akhir
: 221 kg
PBBH
: 0,57 kg/hari
berbeda.
Berdasarkan hasil praktikum bahwa, PBBH sapi PFH sebesar 0,57 kg/hari
dengan bobot awal sebesar 217 kg, dan bobot akhir 221 kg, serta lama
pemeliharaan 7 hari. Hasil tersebut sesuai dengan pendapat Zakariah (2012) yang
menyatakan bahwa PBBH sapi PFH jantan memiliki PBBH sebesar 0,5 kg/hari.
Menurut Wijaya (2008) bahwa sapi PFH jantan memiliki PBBH sebesar 1,09
kg/hari. Perbedaan tersebut cukup signifikan yaitu sebesar 0,49 kg/hari. Faktorfaktor yang mempengaruhi perbedaan tersebut dikarenakan jumlah nutrien yang
diberikan terhadap ternak berbeda terutama dalam pemberian protein. Protein
Suhu Rektal
: 38,70C
Denyut Nadi
: 56,125 kali/menit
Frekuensi Nafas
: 45,37 kali/menit
bahwa rata-rata suhu rektal sebesar 380C. Berarti sapi PFH tersebut tidak berada
pada suhu kritis yaitu sebesar 39,50C dikarenakan ternak berhasil melakukan proses
termoregulasi melalui mekanisme homeostatis di dalam tubuh. Denyut nadi dan
frekuensi nafas sebesar 56,125 kali/menit dan 45,37 kali/menit. Hal tersebut tidak
sesuai dengan pendapat Yani dan Purwanto (2006) menyebutkan bahwa denyut
nadi dan frekuensi nafas sebesar 64 dan 77 kali/menit sedangkan frekuensi nafas
sebesar 31 dan 48 kali/menit. Tingginya denyut nadi merupakan respon dari tubuh
DAFTAR PUSTAKA
Bratakusumah, D.S., 2002. Kajian Manajemen Stratejik, Modul Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat II, Buku 2, Jakarta: Pusat Pendidikan dan
Latihan SPIMNAS Bidang Kepemimpinan, Lembaga Administrasi Negara.
Basuki, P. 2002. Pengantar Ilmu Ternak Potong dan Kerja. Bahan Kuliah. Fakultas Peternakan Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.
Cakra. I. G. L. Oka, I. G. M. Suwena, N. M, Suci Sukmawati. 2002. Konsumsi dan Koefisien Cerna Nutrien pada Kambing Peranakan Etawah yang Diberi
Pakan Konsentrat Ditambah Soda Kue (Sodium Bikarbonat). Jurusan Nutrisi dan Makanan Ternak. Fakultas Peternakan. Universitas Udayana.
Denpasar, Bali.
Harianto, 2006. Pembuatan Jerami Padi Fermentasi. Instalasi Pengkajian Teknologi Mataram Ngadiyono N., G. Murdjito, A. Agus, dan U. Supriyana. 2008.
Kinerja Produksi Sapi Peranakan Ongole Jantan dengan Pemberian Dua Jenis Konsentrat yang Berbeda. J.Indon.Trop.Anim.Agric. 33 [4]
Haryati Nina Woro. 2009. Kualitas Pakan dan Kecukupan Nutrisi Sapi Simental di Peternakan Mitra Tani Andini, Kelurahan Gunung Pati, Kota Semarang.
Jurusan Nutrisi dan Makanan Ternak. Fakultas Peternakan. UNDIP. Semarang.Ngadiyono N., G. Murdjito, A. Agus, dan U. Supriyana. 2008. Kinerja
Produksi Sapi Peranakan Ongole Jantan dengan Pemberian Dua Jenis Konsentrat yang Berbeda. J.Indon.Trop.Anim.Agric. 33 [4]
Nurdiati K, E. Handayanta, Lutojo. 2011. Efisiensi Produksi Sapi Potong pada Musim Kemarau di Peternakan Rakyat Daerah Pertanian Lahan Kering
Kabupaten Gunungkidul. Vol. 1 (1), Oktober 2012:52-58
Pond, W.G., D.C. Church, K.R. Pond and P.A. Schoknecht. 2005. Basic Animal Nutrition and Feeding. Fifth Ed. John Wiley and Sons, Inc. United States.
91- 109.
Purbowati E., W.S. Dilaga dan N.S.N. Aliyah. 2005. Penampilan Produksi Sapi Peranakan Ongole dan Peranakan Limousin Jantan dengan Pakan Konsentrat
dan Jerami Padi Fermentasi. Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro, Semarang.
Rusdin, M. I., Mustaring, Sri. P., Atik A. I. dan Sri U.D. 2009. Studi Potensi Kawasan Lore Tengah Untuk Pengembangan Sapi Potong. Vol 2 (2) : 94103
Salundik, Suryahadi, S.S. Mansjoer, D. Soepandi dan W. Ridwan. 2008. Analisis Kualitas Fisik dan Kimia Susu Sapi Perah dengan Pakan Klobot Jagung
dari Limbah Organik Pasar. Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi. ITB, Bogor.
Siregar, S. 2001. Ransum Ternak Ruminansia. Penebar Swadaya, Jakarta.
Soeprapto, H., dan Z.Abidin. 2006. Cara Tepat Penggemukan Sapi Potong, Jakarta: Agromedi Pustaka.
Utomo B., d.p. Miranti dan g.c. Intan. 2009. kajian termoregulasi sapi perah periode Laktasi dengan introduksi teknologi Peningkatan kualitas pakan.
Seminar Nasional Teknologi Peth.n : Jawa Tengernakan dan Veteriner. Ungaran.
Wijaya Agus. 2008. Pengaruh Imbangan Hijauan dengan Konsentrat Berbahan Baku Limbah Pengolahan Hasil Pertanian dalam Ransum Terhadap
Penampilan Sapi PFH Jantan. Skripsi. Fakultas Pertanian. Universitas Sebelas Mare. Surakarta.
Yani. A dan B.P. Purwanto. 2006. Pengaruh Iklim Mikro terhadap Respons Fisiologis Sapi Peranakan Fries Holland dan Modifikasi Lingkungan untuk
Meningkatkan Produktivitasnya. Vol. 29 No. 1. Fakultas Peternakan. IPB. Bogor.
Zakariah M. Askari. 2012. Evaluasi Kecernaan Beberapa Bahan Pakan pada Ternak Peranakan Ongole (PO) dan peranakan Frisien Holstein (PFH). Fakultas
Peternakan. UGM, Yogyakarta.
Zailzar Lili, Sujono, Suyatno, Ahmad Yani. 2009. Peningkatan Kualitas dan Ketersediaan Pakan untuk Mengatasi Kesulitan di Musim Kemarau pada
Kelompok peternak Sapi Perah. Fakultas Pertanian dan Peternakan. UMM, Malang.