Diabetes Melitus (DM) merupakan golongan penyakit kronis yang
ditandai dengan peningkatan kadar gula darah (hiperglikemia) dalam darah sebagai akibat adanaya gangguan sistem metabolisme tubuh. Kadar glukosa yang tinggi ini dapat mempercepat pembentukan trigliserida dalam hati sehingga menyebabkan kadar trigliserida meningkat atau yang disebut dengan (Hypertriglyceridemia). Trigliserida merupakan salah satu jenis lemak atau lipid yang penting sehubungan dengan atherosclerosis (Evy, 2011). Apabila kadar trigleserida meningkat, maka resiko terjadinya atherosclerosis juga meningkat sehingga dapat memungkinkan terjadinya penyakit infark miokard, stroke dan penyakit vaskuler perifer. Selama ini, peningkatan kadar trigliserida belum mendapatkan perhatian yang khuss dan belum dapat ditangani dengan baik. Dari beberapa literatur, diduga daun sirsak dapat menurunkan kadar trigliserida pada penderita diabetes mellitus. Dengan meningkatanya kesejahteraan hidup dan kesediaan pangan, mengakibatkan penduduk di dunia kurang memperhatikan makanan yang dikonsumsi sehingga menyebabkan peningkatan resiko terjadinya penyakit diabetes mellitus. Indonesia sendiri menempati urutan keempat dengan jumlah penderita diabetes mellitus terbesar di dunia setelah India, Cina dan Amerika serikat ( Departemen Kesehatan, 2005). Manifestasi diabetes mellitus di dalam rongga mulut yaitu, xerostomia (mulut kering), gingivitis dan periodontitis, sariawan, rasa mulut terbakar, karies gigi dll, sehingga penyakit diabetes mellitus ini perlu penanganan yang tepat agar tidak terjadi komplikasi yang lebih parah dikemudian. Sekarang ini sudah banyak berbagai macam pengobatan yang digunakan pada penderita diabetes mellitus seperti pemberian obat hipoglikemik oral (OHO) dan injeksi insulin. Namun penatalaksanaan tersebut memiliki efektifitas yang terbatas, adanya efek samping yaitu hiploglikemia, gangguan saluran pencernaan, dan reaksi alergi serta harga sediaan yang masih relative mahal untuk golongan menengah ke bawah (Astiyandani dkk, 2010). Oleh karena itu pada saat ini banyak sekali dilakukan penelitian terhadap tumbuhan tumbuhan yang mungkin dapat menjadi obat untuk penyakit diabetes mellitus ini. Tumbuhan herbal yang sekarang sedang banyak diteliti ini mempunyai efek yang lebih aman dan harganya relative lebih terjangkau. Salah satu tanaman di Indonesia yang memiliki manfaat dalam pengobatan penyakit diabetes melitus adalah daun sirsak (Annona muricata L.). Daun sirsak mengandung Flavonoid yang memilki efek hipoglikemik dengan beberapa mekanisme yaitu dengan menghambat absorpsi glukosa, meningkatkan toleransi glukosa, merangsang pelepasan insulin atau bertindak seperti insulin, meningkatkan ambilan glukosa oleh jaringan perifer serta mengatur enzim enzim yang berperan dalam metabolisme karbohidrat (Chaiyathullah, 2013). Dengan menurunnya kadar glukosa dalam darah juga akan berpengaruh terhadap penurunan kadar trigliserida, tapi pengaruh daun sirsak terhadap penurunan kadar trigliserida ini belum terbukti dengan jelas. Oleh karena itu, penulis ingin melakukan penelitian mengenai efek daun sirsak terhadap kadar trigliserida pada tikus wistar jantan yang diabetik.