Anda di halaman 1dari 39

LAPORAN PENGAMATAN

RAMBU DAN MARKA JALAN



DI KOTA SINGAPURA
(Tanggal 14 Mei 2013 - 16 MEI 2013)

DOSEN
IPHAN F. RADAM,MT
ASRUL ARIFIN, MT
M. ARSYAD, MT

Disusun oleh:
ADIMAS FITRADI (H2A211009)
DYAH PRADHITYA HARDIANI (H2A211010)
YAULA STELLAMARIS (H2A211015)








KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
MAGISTER TEKNIK SIPIL
TAHUN 2013
Sistem dan Teknologi Transportasi Massal (HS2231)

Program Studi Magister Teknik Sipil
Universitas Lambung Mangkurat Page 2

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa atas segala
rahmat dan karuniaNya sehingga laporan hasil pengamatan tentang Rambu dan
Marka Jalan di kota Singapore dapat terselesaikan .
Laporan hasil pengamatan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi
mahasiswa sebagai bahan perbandingan dan perbaikan dalam pelaksanaan
studi pengamatan selanjutnya.
Kegiatan ini terlaksana berkat bantuan dari banyak pihak sehingga dalam
kesempatan ini tidak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada :
1. Kepala Program Studi Magister Teknik Sipil Universitas Lambung
Mangkurat yang memberikan bimbingan dan arahan dalam persiapan dan
pelaksanaan kegiatan ini.
2. Bapak Asrul..... dan Bapak Iphan Fitrian Radham, MT yang telah
mendampingi kami selama pelaksanaan kegiatan pengamatan.
3. Land Transport Gallery Singapore yang telah berkenan menerima
kunjungan kami dan memberikan banyak informasi tentang transportasi
jalan di Singapura.
Demikian, semoga laporan hasil pengamatan ini dapat berguna dan
bermanfaat.

Banjarmasin, .... Juni 2013
Penulis




Sistem dan Teknologi Transportasi Massal (HS2231)

Program Studi Magister Teknik Sipil
Universitas Lambung Mangkurat Page 3

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Menyadari peranan transportasi dalam kehidupan manusia, lalu lintas dan
angkutan beserta prasarana jalan harus ditata dalam satu sistem terpadu yang
mampu mewujudkan tersedianya jasa transportasi yang tertib, selamat, aman,
nyaman, cepat, tepat, teratur, lancar, dan dengan biaya yang terjangkau oleh
daya beli masyarakat.
Rambu dan marka jalan merupakan salah satu bagian penting dalam
prasarana jalan yang sangat berguna bagi pengguna jalan. Marka jalan
memberikan petunjuk dan jika marka jalan dipatuhi maka lalu lintas jalan akan
menjadi rapi dan teratur.
Keinginan untuk mengetahui dan mengamati secara langsung bagaimana
sistem transportasi jalan khususnya penerapan rambu dan marka jalan di negara
lain. Dipilih Singapura sebagai negara tetangga terdekat yang merupakan satu
dari sedikit negara di dunia yang memiliki sistem transportasi selain Jerman dan
Jepang.

1.2 Tujuan
Tujuan kegiatan studi banding ini adalah:
1. Memperoleh informasi mengenai system transportasi jalan di Singapura
2. Memperoleh gambaran tentang rambu dan marka jalan di Singapura

1.3 Manfaat
Hasil pengamataan yang diperoleh dari kegiatan ini diharapkan dapat
bermanfaat dan mampu memberikan gambaran tentang rambu dan marka jalan
di kota Singapura.

Sistem dan Teknologi Transportasi Massal (HS2231)

Program Studi Magister Teknik Sipil
Universitas Lambung Mangkurat Page 4

1.4 Pelaksanaan Pengamatan
1.4.1 Waktu dan Tempat
Kegiatan dilaksanakan pada hari Selasa, 14 Mei 2013 s.d Sabtu, 16
Mei 2013 dengan objek kunjungan Land Transport Gallery Singapore
serta pengamatan langsung di jalan-jalan kota Singapura.

1.4.2 Peserta
Peserta yang terlibat dalam seluruhnya berjumlah 13 orang yang
terdiri dari 11 orang mahasiswa dan 2 orang dosen pendamping dengan
obyek pengamatan terbagi menjadi 3 item yaitu : Marka Jalan, Mass Rapid
Transit dan Bus Rapid Transit

1.4.3 Jadwal Kunjungan
Tanggal Agenda Peserta
14 Mei 2013
Perjalanan Banjarmasin-Singapura
Pengamatan langsung di jalan kota
Singapura
Mahasiswa dan
dosen
pendamping
15 Mei 2013
Kunjungan ke Land Transport Gallery
Pengamatan langsung di jalan kota
Singapura
Mahasiswa dan
dosen
pendamping
16 Mei 2013
Pengamatan langsung di jalan kota
Singapura Perjalanan Singapura-
Banjarmasin
Mahasiswa dan
dosen
pendamping


BAB III
DASAR TEORI

2.1 Pengertian Marka Jalan
Marka jalan adalah suatu tanda yang berada di permukaan jalan atau di
atas permukaan jalan yang meliputi peralatan atau tanda yang membentuk garis
Sistem dan Teknologi Transportasi Massal (HS2231)

Program Studi Magister Teknik Sipil
Universitas Lambung Mangkurat Page 5

membujur, garis melintang, garis serong serta lambang lainnya yang berfungsi
untuk mengarahkan arus lalu lintas dan membatasi daerah kepentingan lalu
lintas. Marka jalan ini dibedakan berdasarkan fungsinya menjadi 5 jenis yaitu
marka membujur, marka melintang, marka serong, marka lambang, dan marka
lainnya.
Persyaratan detail mengenai marka jalan ini diatur dalam Keputusan
Menteri Perhubungan, KM No. 60 tahun 1993 tentang Marka Jalan. Persyaratan
detail tersebut meliputi jenis, warna, fungsi, bahan, ukuran, kekuatan hukum,
penempatan, pembinaan dan pengawasan dan ketentuan lainnya. Setiap
perencanaan dan pemasangan marka jalan haruslah mengikuti ketentuan
tersebut diatas. Beberapa jenis marka yang digunakan dalam penanganan DRK di
Provinsi Kalimantan Timur dan Sulawesi Selatan ini antara lain garis putus, garis
penuh, marka penyeberangan (zebra cross), chevron, marka pada pulau lalu
lintas, marka segitiga (yield), marka huruf stop, dan marka suara dijabarkan
secara singkat pada poin berikut. Penjabaran secara singkat ini didasarkan pada
Standar Produk untuk Jalan Perkotaan yang diterbitkan oleh Direktorat
Pembinaan Jalan Kota, Ditjen Bina Marga, Departemen Pekerjaan Umum.

2.2 Jenis Marka Jalan
2.2.1 Marka Garis Putus
Marka garis putus digunakan sebagai:
Sumbu jalan pada jalan dua lajur dua arah (2/2UD);
Pemisah jalur pada jalur pada arah yang mempunyai lebih dari satu
lajur.
Jalur peringatan pada jalur percepatan, perlambatan dan
penghampiran pada penghalang.
Detail marka garis putus ini digambarkan pada Gambar 2.1.








Sistem dan Teknologi Transportasi Massal (HS2231)

Program Studi Magister Teknik Sipil
Universitas Lambung Mangkurat Page 6





















Gambar 2.1 Marka Garis Putus

2.2.2 Marka Garis Penuh
Marka garis penuh digunakan sebagai:
Sumbu jalan pada jalan dua lajur dua arah (2/2UD);
Untuk sumbu jalan dua arah dengan jumlah lajur setiap arah minimal
2 lajur;
Garis tepi perkerasan;
Garis pengarah lajur pada persimpangan;
Sistem dan Teknologi Transportasi Massal (HS2231)

Program Studi Magister Teknik Sipil
Universitas Lambung Mangkurat Page 7

Larangan pindah lajur atau mendahului apabila dikombinasikan
dengan garis putus.
Detail marka garis penuh ini digambarkan pada Gambar 2.2 dan Gambar 2.3.

2.2.3 Marka Penyeberangan (Zebra Cross)
Marka Penyeberangan (Zebra Cross) ditempatkan pada daerah persimpangan
atau pada ruas jalan yang berpotensi untuk diseberangi pejalan kaki. Lebar
minimum marka penyeberangan adalah 2,5m dan maksimum 5m. Untuk
penyeberangan yang lebih besar dari 5m, maka zebra cross dapat diganti dengan
dua buah garis melintang jalur sejajar dengan garis stop.

Detail marka penyeberangan ini digambarkan pada Gambar 2.4.

2.2.4 Marka Chevron
Marka chevron digunakan sebagai marka penanda pada wilayah transisi
penggabung (merging) ataupun pemisahan (diverging) jalur/lajur lalu lintas guna
pengamanan terhadap suatu rintangan seperti median, pemisah, benda ditengah
jalan (monumen, dll). Penempatan marka chevron ini harus diawali dengan
marka garis peringatan dan garis pendekat atau diakhiri dengan marka pengarah
dan garis peringatan. Marka chevron dipasang diantara garis pendekat dan
penghalang. Perpanjangan garis tepi chevron merupakan garis tepi perkerasan.

Detail marka chevron ini digambarkan pada Gambar 2.5.











Sistem dan Teknologi Transportasi Massal (HS2231)

Program Studi Magister Teknik Sipil
Universitas Lambung Mangkurat Page 8





















Gambar 2.2 Marka Garis Penuh (1)







Sistem dan Teknologi Transportasi Massal (HS2231)

Program Studi Magister Teknik Sipil
Universitas Lambung Mangkurat Page 9





















Gambar 2.3 Marka Garis Penuh (2)







Sistem dan Teknologi Transportasi Massal (HS2231)

Program Studi Magister Teknik Sipil
Universitas Lambung Mangkurat Page 10





















Gambar 2.4 Marka Penyeberangan (Zebra Cross)







Sistem dan Teknologi Transportasi Massal (HS2231)

Program Studi Magister Teknik Sipil
Universitas Lambung Mangkurat Page 11





















Gambar 2.5 Marka Chevron

2.2.5 Marka pada Pulau Lalu Lintas
Marka pada pulau lalu lintas merupakan marka yang digunakan sebagai
tanda menju ke datau keluar dari pulau sesuai dengan marka penghalan dan
marka garis tepi perkerasan jalur lalu lintas dengan pulau tersebut. Penempatan
marka pulau ini disesuaikan dengan penempatan marka garis peringatan, garis
pengarah, chevron atau garis tepi perkerasan.

Detail marka pulau lalu lintas ini digambarkan pada Gambar 2.6.
Sistem dan Teknologi Transportasi Massal (HS2231)

Program Studi Magister Teknik Sipil
Universitas Lambung Mangkurat Page 12


2.2.6 Marka Segitiga (Yield)
Marka tanda segitiga (yield) digambarkan pada ruas pada ruas jalan
penghubung pada pertemuan jalan berprioritas (persimpangan jalan mayor dan
minor). Prioritas diberikan pada ruas jalan yang lebih besar (mayor road).
Penempatan tanda yield dipasang pada jarak antara 10-25m dari garis tepi
jalan atau kereb jalan utama. Penempatannya dikombinasikan dengan rambu
pada Tabel II A no. 1b (Kepmenhub KM No. 61/1993).

Detail marka pulau lalu lintas ini digambarkan pada Gambar 2.7.

2.2.7 Marka Huruf STOP
Marka huruf STOP ditulis diatas jalur pada ruas jalan penghubung (minor
road) pada pertemuan/persimpangan yang dikontrol oleh rambu lalu lintas.
Penempatan marka STOP ini dipasang pada jarak antara 10-25m dari garis
stop/zebra cross. Apabila tidak ada zebra cross, maka jarak penempatan dihitung
dari garis tepi perkerasan/kerb dari jalur utama (mayor road). Penempatan
marka STOP ini dikombinasikan dengan rambu pada Tabel IIA no. 1a
(Kepmenhub KM No. 61/1993).

Detail marka pulau lalu lintas ini digambarkan pada Gambar 2.8.












Sistem dan Teknologi Transportasi Massal (HS2231)

Program Studi Magister Teknik Sipil
Universitas Lambung Mangkurat Page 13






















Gambar 2.6 Marka pada Pulau Lalu Lintas







Sistem dan Teknologi Transportasi Massal (HS2231)

Program Studi Magister Teknik Sipil
Universitas Lambung Mangkurat Page 14






















Gambar 2.7 Marka Segitiga (Yield)







Sistem dan Teknologi Transportasi Massal (HS2231)

Program Studi Magister Teknik Sipil
Universitas Lambung Mangkurat Page 15






















Gambar 2.8 Marka Huruf STOP
2.3 Marka Suara
2.3.1. Pita Penggaduh/Garis Penderap (Rumble Strip)
Pita penggaduh/garis penderap (rumble strip) ini digunakan untuk
memberi kejutan kepada pengguna jalan dengan suara yang berderap apabila
kendaraan keluar dari jalur lalu lintas dan/atau melintas kearah bahu jalan.
Penempatan pita penggaduh ini ditempatkan pada bagian atau lokasi jalan yang
Sistem dan Teknologi Transportasi Massal (HS2231)

Program Studi Magister Teknik Sipil
Universitas Lambung Mangkurat Page 16

cukup berbahaya seperti timbunan badan jalan yang cukup tinggi, lebar bahu
yang relatif sempit dan lainnya.
Pita penggaduh merupakan salah satu bentuk rekayasa lalu lintas yang
berfungsi sebagai alat pengendali lalu lintas. Di bidang keselamatan jalan, rumble
strip juga sering dipakai sebagai salah satu bentuk rekayasa keselamatan jalan
yang tidak hanya berfungsi untuk mengendalikan kecepatan kendaraan pada
jalur lalu lintas tetapi juga pada bahu jalan. Secara teknik, pita penggaduh
dirancang untuk memberikan efek getaran maupun suara. Di dalam prakteknya,
efek getaran dan suara dari alat ini dimaksudkan untuk meningkatkan daya
konsentrasi pengemudi guna meningkatkan daya antisipasi, reaksi dan perilaku
pengemudi. Pita penggaduh ini dapat diimplementasikan untuk ruas antar kota
seperti ruas jalan arteri, kolektor dan jalan lokal, khususnya pada lokasi lokasi
rawan yang sangat berpotensi mendorong pengemudi untuk memacu kecepatan
tinggi. Alat ini sering juga digunakan pada lokasi lokasi yang memiliki potensi
kecelakaan yang melibatkan pejalan kaki.

Detail pita penggaduh/garis penderap (rumble strip) ini digambarkan pada
Gambar 2.9.

2.3.2. Daerah Berderap (Rumble Area)
Daerah berderap (rumble area) ini digunakan untuk memberi kejutan
kepada pengguna jalan dengan suara yang berderap sebagai peringatan tentang
adanya daerah yang dianggap cukup berbahaya di muka jalan tersebut. Alat ini
dimaksudkan agar pengguna jalan mengusahakan penurunan kecepatan pada
lokasi tertenti atau untuk menyadarkan pengguna jalan dari keadaan mengantuk
atau situasi monoton.
Penempatan daerah berderap ini ditempatkan pada jarak tertentu dari
wilayah berbahaya yang diharapkan terjadi penurunan kecepatan. Pemarkaan
pada bagian daerah berderap sama dengan pada pita penggaduh/garis penderap
(ukuran kotak dan tebal).

Detail daerah berderap (rumble area) ini digambarkan pada Gambar 2.10.
2.3.3. Daerah Pengejut (Jiggle Area)
Daerah pengejut (jiggle area) ini digunakan sebagai berupa getaran
kepada pengguna jalan sebagai peringatan atau tentang adanya daerah yang
dianggap cukup berbahaya dimuka jalan tersebut. Alat ini dimaksudkan agar
pengguna jalan mengusahakan penurunan kecepatan pada lokasi tertenti atau
untuk menyadarkan pengguna jalan dari keadaan mengantuk atau situasi
monoton.
Sistem dan Teknologi Transportasi Massal (HS2231)

Program Studi Magister Teknik Sipil
Universitas Lambung Mangkurat Page 17


Detail daerah pengejut (jiggle area) ini digambarkan pada Gambar 2.11.

2.3.4. Garis Pengejut (Jiggle Bars)
Garis pengejut (jiggle bars) ini digunakan sebagai kejutan berupa
goncangan kecil kepada pengguna jalan sebagai peringatan tentang adanya
lokasi yang dianggap cukup berbahaya dan mengusahakan agar pengguna jalan
memperlambat gerak laju kendaraannya. Penempatan daerah berderap ini
ditempatkan pada jarak tertentu dari wilayah berbahaya yang diharapkan terjadi
penurunan kecepatan.

Detail garis pengejut (jiggle bars) ini digambarkan pada Gambar 2.12.

2.3.5. Punuk Jalan (Hump)
Punuk jalan (hump) digunakan pada suatu ruas jalan dengan maksud agar
kendaraan dapat mengurangi kecepatanya. Hump ini hanya direkomendasikan
untuk digunakan pada jalan-jalan lokal dengan kecepatan rendah (< 20km/jam)
atau pada lokasi pekerjaan jalan. Penempatan hump ini harus didahului dengan
rambu-rambu seperti rambu Tabel I No. 23, 6b dan Tabel IIA No. 9. penempatan
hump ini tidak dibenarkan pada jalan arteri.

Detail punuk jalan (hump) ini digambarkan pada Gambar 2.13. Contoh aplikasi
punuk jalan digambarkan pada Gambar 2.14.











Sistem dan Teknologi Transportasi Massal (HS2231)

Program Studi Magister Teknik Sipil
Universitas Lambung Mangkurat Page 18






















Gambar 2.9 Pita Penggaduh/Garis Penderap (Rumble Strip)






Sistem dan Teknologi Transportasi Massal (HS2231)

Program Studi Magister Teknik Sipil
Universitas Lambung Mangkurat Page 19






















Gambar 2.10 Daerah Berderap (Rumble Area)
Gambar 2.11






Sistem dan Teknologi Transportasi Massal (HS2231)

Program Studi Magister Teknik Sipil
Universitas Lambung Mangkurat Page 20






















Gambar 2.12 Daerah Pengejut (Jiggle Area)
Gambar 2.13





Sistem dan Teknologi Transportasi Massal (HS2231)

Program Studi Magister Teknik Sipil
Universitas Lambung Mangkurat Page 21






















Gambar 2.14 Garis Pengejut (Jiggle Bars)








Sistem dan Teknologi Transportasi Massal (HS2231)

Program Studi Magister Teknik Sipil
Universitas Lambung Mangkurat Page 22





















Gambar 2.15 Punuk Jalan (Hump)

Beberapa kelebihan punuk jalan diantaranya adalah biaya konstruksi yang
memiliki harga yang relatif murah, mudah dilewati oleh sepeda motor dan
sangat efektif dalam memperlambat kecepatan perjalanan kendaraan yang
melintasinya. Beberapa kekurangannya adalah dapat menyebabkan
ketidaknyaman untuk pengendara, secara tidak langsung memaksa semua
kendaraan untuk mengurangi kecepatan termasuk kendaraan
darurat/emergency, dapat juga menyebabkan peningkatan terhadap polusi suara
dan polusi udara serta dapat mengurangi segi keindahan dalam penataan ruas
jalan.
Sistem dan Teknologi Transportasi Massal (HS2231)

Program Studi Magister Teknik Sipil
Universitas Lambung Mangkurat Page 23














Gambar 2.16 Beberapa contoh Aplikasi Punuk Jalan (Hump)

2.3.6. Speed Tables
Speed tables adalah traffic calming devices yang digunakan untuk memperlambat
kecepatan tempuh kendaraan yang biasa dibangun dengan menggunakan batu bata
ataupun tekstur bahan lain yang lebih tipis. Ukuran dari speed tables lebih panjang
humps dan dapat lebih efektif dalam mengurangi kecepatan kendaraan yang
melintasinya. Bahan atau material yang digunakan dalam membangun speed tables
dapat membuatnya memiliki bentuk yang lebih indah, lebih menarik perhatian, dan
dapat lebih menjadi untuk meningkatkan keselamatan. Speed tables dapat
menyebabkan tingkat kegaduhan yang dihasilkan lebih (gangguan polusi suara).







Sistem dan Teknologi Transportasi Massal (HS2231)

Program Studi Magister Teknik Sipil
Universitas Lambung Mangkurat Page 24








Gambar 2.17 Contoh Aplikasi Speed Tables

2.3.7. Raised crosswalks
Raised croswalks adalah speed tables yang dilengkapi oleh crosswalk
sebagai tanda bahwa speed tables ini dapat dilalui oleh pejalan kaki dan memang
disediakan pejalan kaki untuk dapat menyeberang jalan.

2.3.8. Peninggian Persimpangan (raised intersection)
Peninggian persimpangan (raised intersection) merupakan salah satu
upaya dalam mengupayakan pengurangan kecepatan kendaraan yang banyak di
implementasikan pada persimpangan. Alat ini merupakan modifikasi dari speed
table dengan ukuran yang lebih besar. Pembangunan speed table ini dilakukan
pada daerah persilangan/persimpangan.











Sistem dan Teknologi Transportasi Massal (HS2231)

Program Studi Magister Teknik Sipil
Universitas Lambung Mangkurat Page 25






Gambar 2.18 Contoh Aplikasi Raised Crosswalk

2.4 Bahan Pembuatan Marka
2.4.1 Marka Non-mekanik
Marka jalan merupakan campuran antara bahan pengikat, pewarna , dan
bola kaca kecil yang berfungsi untuk memantulkan cahaya/sinar lampu agar
marka dapat terlihat dengan jelas pada malam hari. Bahan yang dikelompokkan
terdiri dari :
a. Cat, biasanya merupakan marka jalan yang dapat dengan cepat hilang ,
sehingga hanya baik digunakan pada bagian jalan yang jarang dilewati
kendaraan.
b. Termoplastic, dalah bahan yang digunakan pada arus lalu lintas yang tinggi,
penerapannya dilakukan dengan pemanasan material marka jalan kemudian
dihamparkan dijalan dengan menggunakan alat.
c. Cold Plastic seperti termoplastik digunakan pada jalan dengan arus yang
tinggi , menggunakan resin dan pengeras yang dicampurkan sebelum
penghamparan dijalan dengan menggunakan alat khusus untuk itu.



2.4.2 Marka Mekanik
Marka mekanik adalah paku jalan yang biasanya dilengkapi oleh reflector.
Marka jenis ini ditanam/dipaku kepermukaan jalan melengkapi marka non
mekanik.



Sistem dan Teknologi Transportasi Massal (HS2231)

Program Studi Magister Teknik Sipil
Universitas Lambung Mangkurat Page 26


























BAB III
HASIL PENGAMATAN

3.1 Land Transport Authority
Didirikan pada 1 September 1995 dan diluncurkan oleh Menteri Perdana
Goh Chok Tong, dengan menggabungkan empat lembaga, yaitu Registry
Sistem dan Teknologi Transportasi Massal (HS2231)

Program Studi Magister Teknik Sipil
Universitas Lambung Mangkurat Page 27

Kendaraan, Mass Rapid Transit Corporation, Jalan & Divisi Transportasi Dinas
Pekerjaan Umum Singapura dan Divisi Transportasi Tanah kemudian-Menteri
Perhubungan. LTA adalah ujung tombak bagi pembangunan transportasi darat di
Singapura.
Misi LTA adalah untuk menyediakan sistem transportasi darat yang efisien,
hemat biaya dan berpusat pada rakyat untuk kebutuhan yang berbeda dan visinya
adalah sistem transportasi darat yang berpusat pada rakyat.
Tiga tujuan LTA adalah:
1. Untuk memberikan jaringan transportasi darat yang terintegrasi, efisien,
hemat biaya dan berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan bangsa.
2. Untuk merencanakan, mengembangkan dan mengelola sistem transportasi
darat Singapura untuk mendukung lingkungan yang berkualitas sementara
membuat penggunaan optimal dari tindakan transportasi dan menjaga
kesejahteraan masyarakat bepergian.
3. Untuk mengembangkan dan melaksanakan kebijakan untuk mendorong
penumpang untuk memilih mode transportasi paling tepat.

3.2 Land Transport Gallery
LTA Gallery terletak di kantor LTA di Jalan Hampshire. LTA Gallery, yang
terletak di utama LTA Hampshire Office, menawarkan pengalaman belajar
tentang evolusi sistem transportasi darat Singapura di lingkungan yang
menyenangkan dan interaktif.
Dengan stasiun simulasi kereta api, sebuah teater 40-seater, dan stasiun
multimedia antara gadget inovatif lainnya, Land Transport Gallery merupakan
perjalanan belajar yang menarik untuk segala usia.
Sistem dan Teknologi Transportasi Massal (HS2231)

Program Studi Magister Teknik Sipil
Universitas Lambung Mangkurat Page 28



Land Transport Gallery terdiri dari :
a. Perjalanan
Memulai perjalanan ke dunia transportasi darat. Melihat sekilas dari
beberapa Mega Proyek di Kota Global dan belajar lebih banyak tentang
aboutSingapore Transportasi Moda Today.
b. Kenangan
Perjalanan kembali ke Singapura pra-independen. Pelajari tentang Evolusi
Jaringan Jalan dan Moda Transportasi Dini.
c. Tahun Formatif
Langkah ke tahun-tahun setelah kemerdekaan Singapura. Mengungkap
tantangan dan perkembangan di Angkutan Umum, Transportasi Swasta dan
Prasarana Jalan.
d. Transportasi jalan hari ini
Kunci tiga dorongan strategis: Membuat Public Transport Mode Choice,
Rapat Kebutuhan Beragam dan Managing Penggunaan Road.
e. Visi dan Aspirasi
Mengintip ke masa depan dan pengalaman kenyamanan yang lebih besar di
ujung jari Anda melalui Stasiun wisatawan.
3.3 Marka dan Rambu Jalan
Rambu lalu lintas membantu untuk memandu gerakan aman dan tertib lalu
lintas. Mereka memberikan banyak kegunaan seperti:
Sistem dan Teknologi Transportasi Massal (HS2231)

Program Studi Magister Teknik Sipil
Universitas Lambung Mangkurat Page 29

Memberikan arah
Memberikan instruksi bahwa pengguna jalan harus mengamati
Memperingatkan pengguna jalan dari potensi bahaya
Menunjukkan Fasilitas dan tempat-tempat wisata di sekitarnya
Standarisasi LTA dan lokasi rambu lalu lintas didesain sehingga dapat dibaca
dan dipahami sekilas. Hal ini juga penting untuk membatasi jumlah rambu lalu
lintas di sepanjang jalan. Terlalu banyak tanda-tanda akan membingungkan
pengendara dan mengalihkan perhatian mereka ketika mereka mengemudi. Oleh
karena itu, rambu lalu lintas harus ditempatkan hanya jika diperlukan.
a. Tanda Wajib
Mereka adalah tanda-tanda wajib. Merupakan suatu pelanggaran untuk
tidak mematuhi mereka.

b. Tanda larangan
Mereka memberikan informasi tentang larangan dan kegagalan untuk
mematuhi tanda-tanda merupakan tindak pidana.

c. Tanda Peringatan
Tanda-tanda ini memperingatkan kemungkinan bahaya atau kondisi yang
tidak biasa ke depan. Berhati-hati, melambat ketika Anda mendekati tanda-
tanda.

d. Tanda Peraturan
Tanda-tanda ini mengatur pergerakan lalu lintas.
Sistem dan Teknologi Transportasi Massal (HS2231)

Program Studi Magister Teknik Sipil
Universitas Lambung Mangkurat Page 30


e. Tanda Informasi
Mereka memberikan informasi yang berguna bagi pengendara.

f. Tanda Directional
Tanda-tanda ini memberikan informasi tentang jalan yang Anda mendekati.

g. Tanda lain
Mereka terdiri dari tanda-tanda yang berbeda seperti tanda-tanda
penyeberangan pejalan kaki dan tanda-tanda fasilitas.

3.4 Fasilitas Bagi Penjalan Kaki
Di Singapura ada sejumlah penyeberangan pejalan kaki yang beroperasi.
Fasilitas ini dapat membantu untuk membuat jalan kita lebih aman.
1. Lampu Lalu Lintas

Dilihat dari gambar sebelumnya, dengan menekan tombol, Anda
memberitahu sistem bahwa Anda sedang menunggu untuk menyeberang jalan.
Lalu lintas kemudian akan berhenti untuk memungkinkan hal ini. Anda dapat
melanjutkan untuk menyeberang jalan ketika 'manusia hijau' datang.
Sistem dan Teknologi Transportasi Massal (HS2231)

Program Studi Magister Teknik Sipil
Universitas Lambung Mangkurat Page 31

Beberapa lampu lalu lintas dilengkapi dengan hitung mundur timer. Ini timer
dapat terletak di samping 'merah' dan sinyal 'manusia hijau', atau terintegrasi
dalam sinyal 'merah manusia. Mereka menunjukkan jumlah waktu yang tersisa
bagi Anda untuk menyeberang. Anda tidak harus menyeberang ketika 'manusia
hijau' berkedip, karena dikhawatirkan waktu untuk menyeberang sudah habis.

2. Zebra Cross
Pengemudi harus memperlambat dan bersiaplah untuk berhenti ketika
langkah pejalan kaki ke pejalan kaki menyeberang. Namun, tidak semua
kendaraan akan berhenti untuk Anda, jadi tunggu sampai kendaraan telah
berhenti sebelum Anda mulai menyeberang

3. Jembatan Overhead pejalan kaki dan bawah Passes
Jembatan pejalan kaki dan kepala pejalan kaki di bawah melewati dibangun
sehingga pejalan kaki bisa menyeberang dengan aman tanpa mempengaruhi
arus lalu lintas. Berikut ini gambar jembatan overhead yang ada di Singapura.




Berikut ini beberapa gambar hasil pengamatan pelengkap jalan di singapura
beserta penjelasannya , yaitu :
Sistem dan Teknologi Transportasi Massal (HS2231)

Program Studi Magister Teknik Sipil
Universitas Lambung Mangkurat Page 32




























Keterangan Gambar :
Marka tuntunan arah kendaraan sehingga kendaraan teratur
dalam berlalu lintas

Keterangan Gambar :
Marka untuk penyeberang jalan pada simpang yang bersinyal

Keterangan Gambar :
Marka perintah bahwa kendaran tidak boleh berhenti di area
marka tersebut , dan marka ini terdapat pada persimpangan
persimpangan.

Sistem dan Teknologi Transportasi Massal (HS2231)

Program Studi Magister Teknik Sipil
Universitas Lambung Mangkurat Page 33
























Keterangan Gambar :
Marka untuk penyeberang jalan pada simpang yang tidak bersinyal

Keterangan Gambar :
Marka perintah ini
menunjukkan bahwa bus harus melalui
lajur ini.

Keterangan Gambar :
Marka yang memberi petunjuk boleh parkir di pinggir jalan

Sistem dan Teknologi Transportasi Massal (HS2231)

Program Studi Magister Teknik Sipil
Universitas Lambung Mangkurat Page 34









(a)








(b)








(c)
Sistem dan Teknologi Transportasi Massal (HS2231)

Program Studi Magister Teknik Sipil
Universitas Lambung Mangkurat Page 35









(d)











Keterangan Gambar :
Marka a, b , c dan dini digunakan untuk suatu ruas jalan dengan
maksud agar kendaraan dapat mengurangi kecepatannya, punuk (humps)
biasa digunakan pada jalan dengan kecepatan kendaraannya rendah

Keterangan Gambar :
Single garis kuning menandakan tidak ada parkir di sisi jalan 7:00-
19:00 kecuali pada hari Minggu dan hari libur.
Sistem dan Teknologi Transportasi Massal (HS2231)

Program Studi Magister Teknik Sipil
Universitas Lambung Mangkurat Page 36













Keterangan Gambar :
Ganda garis kuning menandakan tidak ada parkir di sisi jalan di
sepanjang waktu.
Keterangan Gambar :
Pusat putih baris menandakan tidak ada parkir di sisi jalan di
sepanjang waktu.
Keterangan Gambar :
No line menandakan Parkir pada satu sisi jalan saja
Sistem dan Teknologi Transportasi Massal (HS2231)

Program Studi Magister Teknik Sipil
Universitas Lambung Mangkurat Page 37





Single Vehicular Impact Guardrails


Double Vehicular Impact Guardrails





VIGs mencegah kendaraan dari membelok dari jalan ke lalu lintas,
menabrak benda padat atau jatuh dari tempat yang lebih tinggi. Dalam hal
terjadi tabrakan kendaraan dengan VIG tersebut, VIG membantu menyerap
dampak dan meminimalkan kerusakan kecelakaan untuk kendaraan. Para VIGs,
terletak di sebelah kolom jembatan dan dinding, juga akan membelokkan
kendaraan bertabrakan pergi, sehingga melindungi pengendara (dan kendaraan)
dari memukul struktur keras.

Keterangan Gambar :
STOP line menandakan Parkir pada satu sisi jalan saja
Keterangan Gambar :
Kecuali dinyatakan lain, batas kecepatan semua jalan di Singapura
adalah 50km / h. Jangan melebihi batas kecepatan kendaraan atau
jalan, mana yang lebih rendah.
Sistem dan Teknologi Transportasi Massal (HS2231)

Program Studi Magister Teknik Sipil
Universitas Lambung Mangkurat Page 38

BAB IV
PENUTUP

4.1. KESIMPULAN
Hasil Study Tour yang kami dapat selama di Singapura, bahwa alat
perlengkapan jalan berupa marka di Singapura sangat memberikan informasi
yang jelas kepada pengguna jalan, sehingga dapat meminimalkan faktor
kecelakaan dan memberikan kenyamanan dalam berkendara. Hal ini sepatutnya
dapat di terapkan di Indonesia dalam rangka keselamatan berlalu lintas.

4.2. SARAN
1. Marka merupakan salah satu alat perlengkapan jalan dalam berlalu lintas,
semakin banyak marka yang ada dijalan, semakin banyak informasi yang
didapat oleh pengguna lalu lintas, sehingga dapat meminimalkan faktor
kecelakaan dan memberikan kenyamanan pengguna lalu lintas.

2. Pemerintah melakukan pengawasan yang ketat dalam mengeluarkan
Surat Ijin Mengemudi (SIM), agar yang menggunakan jalan merupakan
memang pengemudi yang berkompeten dalam berlalu lintas.












Sistem dan Teknologi Transportasi Massal (HS2231)

Program Studi Magister Teknik Sipil
Universitas Lambung Mangkurat Page 39

DAFTAR PUSTAKA

Dephub (1992) Undang-undang Nomor 14 (1992) tentang Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan.
Dephub (1993) Keputusan Menteri Perhubungan No. Km 60 (1993) tentang
Marka Jalan.
Dirjen Bina Marga (1997) Indonesian Highway Capacity Manual (IHCM)
Harinaldi (2005) Prinsip-prinsip Statistik untuk Teknik dan Sains
Warpani, S, (1988) Rekayasa Lalu Lintas, Penerbit Bhatara, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai