KETAHANAN NASIONAL DI SEGALA BIDANG DAPAT DIWUJUDKAN
DENGAN MENGUTAMAKAN WAWASAN NUSANTARA DAN DASAR
NEGARA PANCASILA
LATAR BELAKANG. Indonesia sebagai negara kepulauan (Archipelagic State) yang memiliki keaneka ragaman baik dilihat dari segi ras, agama, bahasa, suku bangsa dan adat istiadat, serta kondisi faktual ini disatu sisi merupakan kekayaan bangsa Indonesia yang membedakannya dengan bangsa-bangsa lain yang tetap harus dipelihara. Keanekaragaman tersebut juga mengandung potensi konflik yang jika tidak dikelola dengan baik dapat mengancam keutuhan, persatuan dan kesatuan bangsa, seperti gerakan separatisme yang ingin memisahkan diri dari egara Kesatuan !epublik Indonesia (K!I) akibat dari ketidakpuasan dan perbedaan kepentingan yang dapat mengakibatkan terjadinya disintegrasi bangsa. Ancaman disintegrasi bangsa dibeberapa bagian "ilayah sudah berkembang sedemikian kuat. #ahkan mendapatkan dukungan kuat sebagian masyarakat, segelintir elite politik lokal maupun elite politik nasional dengan menggunakan beberapa issue global Issue tersebut meliputi issu demokratisasi, $A%, lingkungan hidup dan lemahnya penegakan hukum serta sistem keamanan "ilayah perbatasan. &leh sebab itu, pengaruh lingkungan global dan regional mampu menggeser dan merubah tata nilai dan tata laku sosial budaya masyarakat Indonesia yang pada akhirnya dapat memba"a pengaruh besar terhadap berbagai aspek kehidupan termasuk pertahanan keamanan. 'ntuk itu pembangunan dan pengamanan "ilayah K!I harus dilakukan melalui pendekatan beberapa aspek, terutama aspek demarkasi dan delimitasi garis batas negara, disamping itu melalui pendekatan pembangunan kesejahteraan, politik, hukum, dan keamanan. (embangunan nasional yang diharapkan dapat menghasilkan kemajuan di berbagai bidang kehidupan masyarakat. Sehingga dapat dijadikan sebagai landasan yang kokoh dalam upaya mencapai masyarakat Indonesia yang maju dan mandiri dalam suasana tentram dan sejahtera lahir dan batin, dalam tata kehidupan masyarakat, bangsa dan negara yang berlandaskan (ancasila, pada kenyataannya belum ter"ujud. (ancasila sebagai ideologi negara yang lahir dari ide-ide bangsa yang mengandung nilai- nilai hakiki semakin terkikis oleh ideologi asing. Inilah berbagai permasalahan yang kita hadapi dan menjadi tantangan kita bersama. %enghadapi situasi dan kondisi demikian kita harus memiliki satu )isi. #aik para pemimpin pemerintahan, sipil maupun militer, juga para elite politik, tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh partai serta media massa. (enyamaan )isi itu penting untuk mengatasi perbedaan-perbedaan yang ada dan dapat menimbulkan permusuhan. Karena tidak ada satu negarapun didunia toleran terhadap aspirasi rakyat di sebagian "ilayah teritorial yang berniat mengembangkan "acana dan berkeinginan memisahkan diri akibat dari ketidakpuasan yang mendasar, terhadap keadilan sosial, keseimbangan pembangunan, pemerataan hasil pembangunan dan hal-hal sejenisnya. &leh karena itu diharapkan setiap "arga negara harus dapat mengendalikan emosi, sabar, dan tidak terlalu sensitif, sehingga bangsa dan negara kita dapat terhindar dari semua situasi dan kondisi yang bernuansa konflik dan dapat mengakibatkan disintegrasi bangsa.
LANDASAN PEMIKIRAN. (otensi disintegrasi bangsa di Indonesia sangatlah besar hal ini dapat dilihat dari banyaknya permasalahan yang kompleks yang terjadi dan apabila tidak dicari solusi pemecahannya akan berdampak pada meningkatnya eskalasi konflik menjadi upaya memisahkan diri dari K!I. Kondisi ini dipengaruhi pula dengan menurunnya rasa nasionalisme yang ada didalam masyarakat dan dapat berkembang menjadi konflik yang berkepanjangan yang akhirnya mengarah kepada disintegrasi bangsa, apabila tidak cepat dilakukan tindakan- tindakan yang bijaksana untuk mencegah dan menanggulanginya sampai pada akar permasalahannya secara tuntas maka akan menjadi problem yang berkepanjangan. &leh karena itu diperlukan landasan pemikiran yang terkait, diantaranya *
1. Pancasila sebaai lan!asan I!iil. (ancasila sebagai landasan idiil telah diterima dan diyakini kebenarannya oleh setiap "arga negara Indonesia sebagai ideologi dan dasar negara. Kata (ancasila secara eksplisit tidak disebutkan dalam pembukaan ''+ ,-./, akan tetapi kelima sila lengkap termuat didalamnya dimana setiap sila mempunyai kaitan yang erat dengan sila lainnya dan tidak dapat dipisahkan. Konsekuensi dengan diterima dan diyakini kebenarannya tersebut maka merupakan ke"ajiban bagi seluruh "arga negara Indonesia untuk mengamalkan dan menghayati (ancasila secara utuh dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
". UUD 1#$% sebaai Lan!asan K&ns'i'(si&nal. Sejak proklamasi kemerdekaan !I, bangsa Indonesia resmi menjadi bangsa yang berdaulat dan berhasil menetapkan ''+ ,-./ sebagai sumber dari segala sumber hukum di Indonesia, yang berisi norma-norma, aturan-aturan dan ketentuan- ketentuan yang diperlukan dalam penyelenggaraan negara. (asal 01 ayat , menyatakan bah"a tiap-tiap "arga negara berhak dan "ajib ikut serta dalam pertahanan dan keamanan negara. #erkaitan dengan pasal ini merupakan proses yang menyadarkan "arga negara akan ke"ajiban yang harus dilakukan dan sekaligus ingin mengembangkan kemampuan "arga negara untuk dapat melaksanakan ke"ajibannya. &leh karena itu persatuan dan kesatuan mutlak dijaga dan dipertahankan serta ditumbuh kembangkan, sebab hanya persatuan dan kesatuanlah yang dapat mencegah dan menanggulangi segala bentuk ancaman apapun serta dari manapun datangnya.
). Wa*asan N(san'a+a sebaai lan!asan ,isi&nal. 2a"asan nusantara adalah merupakan cara pandang bangsa Indonesia yang manifestasinya ditentukan oleh dialog antara bangsa dengan lingkungannya, baik alam maupun sosial yang digunakan untuk memoti)asi dan menggerakan setiap upaya mencapai tujuan nasional dan cita-cita nasional Indonesia. $. Ke'a-anan Nasi&nal sebaai Lan!asan K&nse.si&nal. Ketahanan nasional sebagai landasan konsepsional pada dasarnya adalah kemampuan dan ketangguhan suatu bangsa dalam menangkal setiap ancaman, untuk menjamin kehidupan berbangsa dan bernegara sehingga memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa serta perjuangan untuk mencapai tujuan nasional. Keadaan ini akan dapat terlaksana dengan baik apabila setiap "arga negara memiliki kepatuhan terhadap semua aturan dan tatanan yang berlaku dimasyarakat pada semua aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. (ada 3aman reformasi ini dengan berbagai krisis yang berdampak munculnya beraneka ragam tuntutan masyarakat, menggunakan isue-isue uni)ersal, masyarakat menghendaki perubahan-perubahan yang mendasar diberbagai tatanan kehidupan dan sistem berbangsa dan bernegara. +ibeberapa "ilayah bermunculan kelompok-kelompok separatis yang menghendaki memisahkan diri dari K!I, bahkan tindakan- tindakan anarkis yang bernuansa SA!A . +alam situasi seperti ini sudah saatnya merapatkan barisan untuk membangun kembali potensi bangsa yang sudah retak dan lunturnya rasa nasionalisme, untuk memperkokoh ketahanan nasional sebagai landasan konsepsional sehingga dapat di"ujudkan keuletan dan ketangguhan yang handal sesuai harapan.
%. Ke'e'a.an MPR N&/&+ 0 1 2 MPR 2 "333 'en'an Pe/an'a.an Pe+sa'(an !an Kesa'(an Nasi&nal. Sejak a"al berdirinya K!I para pendiri negara menyadari bah"a keberadaan masyarakat yang majemuk merupakan kekayaan bangsa Indonesia yang harus diakui, diterima dan dihormati yang kemudian di"ujudkan dalam semboyan 4#hinneka 5unggal Ika6. amun disadari bah"a ketidakmampuan untuk mengelola kemajemukan dan ketidaksiapan sebagian masyarakat untuk menerima kemajemukan tersebut, serta dampak peninggalan penjajah #elanda yang selalu tidak menghendaki terjadinya persatuan dibumi Indonesia karena sangat membahayakan bagi keberadaannya, yang dulu dikenal dengan politik 4de)ide et impera6. Kondisi ini ditanamkan oleh #elanda pada sebagian rakyat Indonesia, bahkan masih digunakan secara turun-temurun khususnya yang terjadi pada !%S dan &(%, hingga saat ini masih terjadi gejolak yang selalu membahayakan persatuan dan kesatuan bangsa, apabila hal tersebut dapat dikaji penyebab utamanya adalah belum disosialisasikannya sikap perilaku menghormati pri)acy seseorang dalam suatu tata hukum bermasyarakat, dan semakin lama dibiarkan berkembangnya campur tangan memasuki "ilayah pri)acy perorangan maka dapat mengakibatkan tumbuh menjadi sumber konflik. ANALISA PERMASALAHAN
+alam rangka merumuskan kebijakan, upaya dan strategi dalam menanggulangi dan mencegah ancaman disintegrasi bangsa maka perlu mengetahui karakteristik penyebab terjadinya ancaman disintegasi bangsa yang terjadi saat-saat ini. &leh karena itu maka dapat dianalisa melalui beberapa faktor diantaranya sebagai berikut *
1. Pencea-an !an Penan(lanan Anca/an Disin'e+asi Bansa. (ermasalahan konflik yang terjadi saat ini antar partai, daerah, suku, agama dan lain-lainnya ditenggarai sebagai akibat dari ketidak puasan atas kebijaksanaan pemerintah pusat, dimana segala sumber dan tatanan hukum dinegara ini berpusat. +ari segala bentuk permasalahan baik politik, agama, sosial, ekonomi maupun kemanusiaan, sebenarnya memiliki kesamaan yakni dimulai dari ketidakadilan yang diterima oleh masyarakat Indonesia pada umumnya sehingga menimbulkan ketidakpuasan terhadap pemerintah pusat, terutama bila kita meninjau kembali kekeliruan pemerintah masa lalu dalam menerapkan dan mempraktekkan kebijaksanaannya. +alam kecenderungan seperti itu, maka ke"aspadaan dan kesiapsiagaan nasional dalam menghadapi ancaman disintegrasi bangsa harus ditempatkan pada posisi yang tepat sesuai dengan kepentingan nasional bangsa Indonesia. &leh karena itu untuk mencegah ancaman disintegrasi bangsa harus diciptakan keadaan stabilitas keamanan yang mantap dan dinamis dalam rangka mendukung integrasi bangsa serta menegakkan peraturan hukum sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
a4 Anca/an Disin'e+asi Bansa Pasca Re5&+/asi. Ancaman (asca reformasi berbagai bentuk kekerasan telah terjadi diberbagai tempat dalam bingkai K!I. 7itra K!I sebagai negara yang ramah dan penuh santun mulai luntur bahkan hilang ditelan gelombang dan derasnya arus reformasi. %unculnya konflik yang berbasis sentimen primordial dengan sebab-sebab yang tidak terduga telah memberikan "ajah baru pada K!I. Konflik yang muncul tidak berada dalam ruang hampa. amun berada diatas timbunan diba"ah karpet tebal 6kesatuan6 dan 6persatuan6 yang menghimpit ke #hinekaan pada jaman &rde #aru. !eformasi telah membuka semua saluran yang dimampatkan dengan pendekatan keamanan, membuat beragam kepentingan yang lama terpendam mencuat keatas permukaan. b4 Keane6a +aa/an /as7a+a6a' In!&nesia. (andangan bah"a pruralitas, suku, agama, ras dan antar golongan sebagi penyebab konflik atau kekerasan massal, tidak dapat diterima begitu saja. (endapat ini benar mungkin untuk sebuah kasus, tapi belum tentu benar untuk kasus yang lain. Segala macam peristi"a dan gejolak sosial budaya termasuk konflik dan kekerasan massal pada dasarnya tidaklah lahir begitu saja, akan tetapi ada kondisi-kondisi struktural dan kultural tertentu dalam masyarakat yang beraneka ragam, tetapi bukan tanpa batas dan merupakan hasil dari suatu proses sejarah yang bersifat khusus. c4 K&n5li686&n5li6 Pacsa Re5&+/asi. Secara sadar kita harus mengakui bah"a pasca reformasi telah terjadi ancaman disintegrasi bangsa yang mencakup lima "ilayah. Pertama. Kekerasan memisahkan diri di 5imor-5imor setelah jajak pendapat tahun ,--- yang pada akhirnya lepas dari K!I, di Aceh sebelum perundingan $elsinki dan beberapa kasus di (apua. Kedua. Kekerasan komunal berskala besar, baik antar agama, intra agama, dan antar etnis yang terjadi Kalimatan #arat, %aluku, Sula"esi 5engah, dan Kalimatan 5engah. Ketiga. Kekerasan yang terjadi dalam skala kota dan berlansung beberapa hari seperti peristi"a %ei ,--8, huru-hara anti 7ina di 5asikmalaya, #anjarmasin, Situbondo dan %akassar. Keempat. Kekerasan sosial akibat main hakim sendiri seperti pertikaian antar desa dan pembunuhan dukun santet di 9a"a 5imur ,--8. Kelima. Kekerasan yang terkait dengan terorisme seperti yang terjadi di #ali dan 9akarta. Semua itu belum termasuk konflik kekerasan yang diakibatkan (ilkada dan issu pemekaran yang menggunakan rakyat sebagi objek kepentingan politik kekuasaan para elit politik baik lokal maupun nasional. !4 S'abili'as Kea/anan 7an /an'a. !an !ina/is. +alam rangka menjaga keutuhan bangsa dan negara kondisi stabilitas keamanan yang mantap dan dinamis diseluruh "ilayah tanah air merupakan syarat mutlak. Artinya setiap gangguan dan ancaman yang datang disebagian "ilayah K!I pada hakekatnya ancaman bagi seluruh "ilayah K!I. %enciptakan keamanan merupakan tanggung ja"ab semua pihak (2arga egara) dengan pihak aparat keamanan (5I dan (&:!I) sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. e4 S'abili'as Kea/anan 7an /en!(6(n In'e+asi Bansa. %encermati masalah keamanan dibeberapa daerah yang cukup serius dan segera harus diselesaikan melalui langkah-langkah yang komprehensif. ;una mendorong kembalinya semangatnya persatuan bangsa dan kesatuan "ilayah yang telah dimiliki dan guna mencegah disintegrasi bangsa tidak ada alternatif lain mengembalikan kondisi aman yang didambakan oleh seluruh masyarakat dan bangsa Indonesia. 54 Menea66an Pe+a'(+an H(6(/ 7an be+la6(. %elihat, memperhatikan dan mencermati kondisi keamanan diberbagai daerah yang ra"an konflik saat ini serta kondisi bangsa supaya tidak terjadi ancaman disintegrasi bangsa pemerintah pusat, instansi maupun daerah dalam hal ini pihak keamanan<aparat keamanan harus menegakkan aturan hukum dan perundang- undangan yang berlaku serta melakukan tindakan persuasif dan pendekatan keamanan secara bertahap dan disesuaikan dengan kondisi daerah masing-masing. ". Analisis 'e+-a!a. Pena+(- Lin6(nan S'+a'ei a) +alam mengatasi ancaman separatisme, gerombolan bersenjata, radikal kiri dan kanan yang sekarang tersebar di "ilayah Indonesia seperti !%S, &(%, =ks (ara apol<5apol (KI dan lain-lain yang merupakan ancaman serius yang dihadapi bangsa Indonesia "alapun masalah ;A% telah terselesaikan dan teratasi tetapi dilain sisi tetap harus terus dipantau segala bentuk kegiatan yang dilakukannya serta perlu mendapatkan perhatian khusus. &leh karena itu pemerintah harus tanggap dan cepat bertindak dalam menghadapi permasalahan ini, untuk itu pemerintah harus bertindak tegas dalam menyelesaikan masalah separatis maupun sejenisnya demi keutuhan bangsa dan negara dan tidak membiarkan kondisi ini terus berlarut-larut. b) Sebagai bangsa yang heterogen Indonesia dengan bermacam-macam suku, budaya, agama dan adat berpeluang terjadinya konflik komunal (SA!A). >aktor- faktor keberagaman ini menjadi celah yang dapat dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu untuk mengganggu stabilitas keamanan dan keutuhan Indonesia. +ampak-dampak yang timbul dari konflik diatas menyebabkan terjadinya gelombang pengungsian besar-besaran, kerugian harta benda, korban ji"a serta kerusakan lingkungan dan infrastruktur dalam jumlah yang tidak sedikit, sehingga keamanan nasional masyarakat didaerah konflik dan kondisi stabilitas nasional terganggu. +ampak ini ikut dirasakan oleh bangsa dan negara tetangga di dunia yang mempunyai kerjasama dan kepentingan di Indonesia. #ukanlah hal yang sederhana dalam menyelesaikan masalah konflik yang terjadi saat ini, selain menghabiskan sumber daya yang besar juga memakan "aktu yang lama. %enyadari hal tersebut diatas maka pemerintah menetapkan suatu kebijakan yang mana didalamnya berisikan suatu kebijakan guna meningkatkan pembangunan kesejahteraan dan pertahanan keamanan yang bersangkutan dengan aspek etnik dan agama.
). Analisis 'e+-a!a. Pena+(- O'&n&/i Dae+a-. +alam era transisi dari masa orde baru ke masa reformasi kebijakan sentralistik ke desentralistik demokratis sebagaimana yang dituju dalam pemerintahan nasional ditandai dengan pemberlakuan &tonomi +aerah sesuai dengan 'ndang-'ndang o. 0? tahun ?11. #ab I, pasal ,, ayat / tentang (emerintahan +aerah, tetapi masih ditemui beberapa kendala yang masih perlu diatasi bersama dengan berbagai pihak yang terkait. +ari kendala-kendala yang terjadi beberapa permasalahan yang mengandung potensi instabilitas yang dapat mengarah melemahnya ketahanan nasional di daerah-daerah bahkan dapat memicu terjadinya disintegrasi bangsa bila tidak egera ditangani. Kendala- kendala yang terjadi diantaranya yaitu *
a) %asalah +(!+ sebagai konsek"ensinya diberlakukannya '' o. ? 5ahun ,--- tentang (artai (olitik dan '' o. 0 5ahun ,--- tentang (emilihan 'mum sebagai 5untutan >undamental !eformasi yang melahirkan (emilihan 'mum secara %ulti (artai. :ahirnya :embaga :egislatif yang merupakan representasi dari partai peserta pemilu memiliki kemampuan yang beragam
b) %engenai (erimbangan keuangan daerah dalam 'ndang-'ndang o. 00 5ahun ?11. 5entang (erimbangan Keuangan antara (emerintah (usat dan (emerintah +aerah #ab I pasal , ayat 0 mengatakan 6(erimbangan keuangan antara (emerintah (usat dan (emerintah +aerah adalah suatu sistem pembagian keuangan yang adil, proposional, demokratis, transparan dan efisien dalam rangka pendanaan penyelenggaraan +esentralisasi, dengan mempertimbangkan potensi, kondisi, dan kebutuhan daerah, serta besaran pendanaan penyelenggaraan +ekonsentrasi dan 5ugas (embantuan6. c) +ampak dari agenda nasional dan pengaruh issu global terutama demokratisasi dan hak asasi manusia, masyarakat semakin memahami akan haknya sebagai "arga negara, tetapi ada kecenderungan kurang memahami akan ke"ajibannya, masyarakat makin kritis, reaktif dan proaktif dalam menuntut hak- haknya kepada pemerintah, namun kurang mau mengerti akan kesulitan pemerintah pusat termasuk pemerintah daerah. d) +ana bantuan dari pemerintah pusat yang diberikan kepada beberapa daerah khusus dalam masalah pendanaan membuat para pejabat daerah yang mendapatkan dana tersebut terbuai akan pemberian atau pencairan bantuan dana tersebut, sehingga tidak pernah memikirkan akan pembangunan didaerahnya sendiri, dimana dana tersebut diperuntukkan untuk membiayai kebutuhan dalam rangka pembangunan sarana maupun prasarana umum yang masih tertinggal dari daerahnya. Sehingga masyarakat mengangap bah"a pemerintah pusat tidak membantu dan memberikan dana serta perhatian kepada daerah yang tertinggal.
KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesi/.(lan. +ari uraian tersebut diatas dapat disimpulkan sebagai berikut * a) Kondisi K!I secara nyata harus diakui oleh setiap "arganegara bila ditinjau dari kondisi geografi, demografi, dan kondisi sosial yang ada akan terlihat bah"a pluralitas, suku, agama, ras dan antar golongan dijadikan pangkal penyebab konflik atau kekerasan massal, tidak bisa diterima begitu saja. (endapat ini bisa benar untuk sebuah kasus tapi belum tentu benar untuk kasus yang lain. amun ada kondisi-kondisi struktural dan kultural tertentu dalam masyarakat yang beraneka ragam yang terkadang terjadi akibat dari suatu proses sejarah atau peninggalan penjajah masa lalu, sehingga memerlukan penanganan khusus dengan pendekatan yang arif namun tegas "alaupun aspek hukum, keadilan dan sosial budaya merupakan faktor berpengaruh dan perlu pemikiran sendiri. b) (emberlakuan &tonomi +aerah sesuai dengan 'ndang-'ndang o. 0? tahun ?11. merupakan implikasi positif bagi masa depan pemerintahan daerah di Indonesia namun berpotensi untuk terciptanya sikap fanatisme primodialisme yang sempit, sektarianisme dan supranasionalisme. Kondisi ini terjadi karena tidak semua masyarakat mengetahui tujuan pemberlakuan otonomi daerah bagi sebuah negara kesatuan !I. c) (I:KA+A dan pertarungan elit politik yang diimplementasikan kedalam bentuk penggalangan massa, dengan alasan untuk kepentingan kesejahteraan rakyat, namun sarat dengan kepentingan pribadi atau politik yang pada akhirnya dapat menciptakan konflik hori3ontal maupun )ertikal, dalam penyelesaiannya tidak pernah tuntas. d) Kepemimpinan (leadership) dari tingkat elit politik nasional hingga kepemimpinan daerah, sangat menentukan dalam rangka meredam konflik yang terjadi saat ini. Sedangkan peredaman konflik pada skala kejadiannya memerlukan tingkat profesionalisme dari seluruh aparat hukum dan instansi terkait secara terpadu dan tidak berpihak pada sebelah pihak.
". Sa+an. 'ntuk mendukung terciptanya keberhasilan suatu kebijakan dan strategi pertahanan serta upaya-upaya apa yang akan ditempuh, maka disarankan beberapa langkah sebagai berikut * a) (emerintah perlu mengadakan kajian secara akademik dan terus menerus agar didapatkan suatu rumusan bah"a nasionalisme yang berbasis multi kultural dapat dijadikan ajaran untuk mengelola setiap perbedaan agar muncul pengakuan secara sadar<tanpa paksaan dari setiap "arga negara atas kemejemukan dengan segala perbedaannya. b) Setiap pemimpin dari tingkat desa sampai dengan tingkat tertinggi , dalam membuat aturan atau kebijakan haruslah dapat memenuhi keter"akilan semua elemen masyarakat sebagai "arga negara. c) Setiap "arga negara agar memiliki kepatuhan terhadap semua aturan dan tatanan yang berlaku, kalau perlu diambil sumpah seperti halnya setiap prajurit yang akan menjadi anggota 5I dan tata cara penyumpahan diatur dengan 'ndang-undang. d) (erlu dihimbau semua insan jurnalistik<pers dengan memperkenalkan rasa nasionalisme diatas segalanya bagi keutuhan K!I, sehingga dapat memposisikan diri dalam keikutsertaan meredam konflik dan bukannya memperbesar melalui berita-berita yang berdampak kebencian dan prsangka buruk bagi setiap "arga negara. e) %enumbuhkan rasa nasionalisme yang mulai luntur, jika perlu mungkin dibuat semacam deklarasi asional oleh pemerintah dengan tekad memelihara keutuhan persatuan dan kesatuan K!I. Suatu deklarasi yang tepat akan dapat menjadi pemicu tumbuhnya rasa nasionalisme. f) %enanamkan nilai-nilai (ancasila, ji"a nasionalisme sebangsa dan setanah air dalam K!I, harus dicari lagi terobosan lain yang dimana tugas dan fungsinya minimal sama dengan #(-@ yang telah dibubarkan namun tidak bersifat doktriner karena berdasarkan hasil penelitian didaerah, masyarakat masih menghendaki adanya semacam penataran atau yang sejenis tentang (edoman (enghayatan dan (engamalan (ancasila.
DA9TAR PUSTAKA
Amirul Isnaini, %ayor 9enderal 5I, Mencegah Keinginan Beberapa Daerah Untuk Memisahkan Diri Tegak Utuhnya NKRI, 9akarta, :emhannas ?11,. Iskandar Aulkarnaen, Bung Hatta Pernah Menangis Melihat Kn!isi Perbatasan, Sa)e &ur #orneo, 9akarta, ?118, diakses tgl 0 September ?118 dari http*<<sa)eourborneo.org<indeB.phpC optionDcomEcontentFtaskD)ie"FidD,@8FItemidD0@ Sekretariat egara !I. 'ndang-'ndang !I omor. 0. tahun ?11. tentang Tentara Nasinal In!nesia "TNI#. 9akarta, ?11.. Sekretariat egara !I. 'ndang-'ndang !I omor. 00 tahun ?11. tentang Perimbangan Keuangan Pemerintah Pusat !an Daerah. 9akarta, ?11.. Sekretariat egara !I. 'ndang-'ndang !I omor. 0? tahun ?11. tentang Pemerintahan Daerah. 9akarta, ?11.. Sekretariat egara !I. 'ndang-'ndang !I omor. 0 tahun ?11? tentang Pertahanan Negara . 9akarta, ?11?. Sekretariat egara !I. 'ndang-'ndang !I omor. ?? tahun ,--- tentang $tnmi Daerah . 9akarta, ,---. Gulia"ati, 5jahjono = ( (5imika), 7unding :e)i (9ayapura), %etelah Ben!era Tak Berkibar, Koran 5empo, 9akarta, ?118.