Anda di halaman 1dari 28

BAB I

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kurang energi dan Protein (KEP) pada anak masih menjadi masalah gizi dan kesehatan
masyarakat di Indonesia. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar tahun 2!" se#anyak !$"%
#erstatus gizi kurang" diantaranya &"'% #erstatus gizi #uruk. Data yang sama menunjukkan
!$"$% anak kurus" diantaranya ("% anak sangat kurus dan !)"!% anak memiliki kategori sangat
pendek.
(!)
*izi #uruk merupakan status kondisi seseorang yang kekurangan nutrisi" atau nutrisinya
di #a+ah standar rata,rata. -tatus gizi #uruk di#agi menjadi tiga #agian" yakni gizi #uruk karena
kekurangan protein (dise#ut k+ashiorkor)" karena kekurangan kar#ohidrat atau kalori (dise#ut
marasmus)" dan kekurangan kedua,duanya. *izi #uruk ini #iasanya terjadi pada anak #alita
(#a+ah lima tahun) dan ditampakkan oleh mem#usungnya perut (#usung lapar).
(2)
Keadaan ini
#erpengaruh kepada masih tingginya angka kematian #ayi. .enurut /01 le#ih dari 2%
kematian #ayi dan anak terkait dengan gizi kurang dan gizi #uruk" oleh karena itu masalah gizi
perlu ditangani se3ara 3epat dan tepat.
(!)
*izi #uruk dengan komplikasi (anoreksia" pneumonia #erat" anemia #erat" dehidrasi
#erat" demam tinggi dan penurunan kesadaran) harus dira+at di rumah sakit" Puskesmas
pera+atan" Pusat Pemulihan *izi (PP*) atau Therapeutic Feeding Center (TFC)" sedangkan gizi
#uruk tanpa komplikasi dapat dilakukan se3ara ra+at jalan.
Penanganan gizi #uruk se3ara ra+at jalan dan ra+at inap merupakan ja+a#an terhadap
pelaksanaan -tandar Pelayanan .inimal (-P.) Bidang Per#aikan *izi" yaitu setiap anak gizi
#uruk yang ditemukan harus mendapatkan pera+atan sesuai dengan standar.
(!)
!
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
!. De4enisi
-uatu kondisi malnutrisi #erat karena kekurangan kar#ohidrat. Kondisi ini sering terjadi
pada #ayi" #anyak dijumpai di daerah dengan asupan makanan yang tidak 3ukup atau hygiene
jelek. Kekurangan kalori dalam diet yang #erlangsung lama akan menim#ulkan gejala
undernutrition yang sangat ekstrim yaitu marasmus nutrisional.
($)
2. Epidemiologi
Kurang energi dan Protein (KEP) pada anak masih menjadi masalah gizi dan kesehatan
masyarakat di Indonesia. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar tahun 2!" se#anyak !$"%
#erstatus gizi kurang" diantaranya &"'% #erstatus gizi #uruk. Data yang sama menunjukkan
!$"$% anak kurus" diantaranya ("% anak sangat kurus dan !)"!% anak memiliki kategori sangat
pendek. Keadaan ini #erpengaruh kepada masih tingginya angka kematian #ayi. .enurut /01
le#ih dari 2% kematian #ayi dan anak terkait dengan gizi kurang dan gizi #uruk.
(!)
$. Etiologi
!. Penye#a# 5angsung. Kurangnya jumlah dan kualitas makanan yang dikonsumsi"
menderita penyakit in4eksi" 3a3at #a+aan dan menderita penyakit kanker. 6nak yang
mendapat makanan 3ukup #aik tetapi sering diserang atau demam akhirnya menderita
kurang gizi.
2. Penye#a# tidak langsung" ketersediaan Pangan rumah tangga" perilaku" pelayanan
kesehatan. -edangkan 4aktor,4aktor lain selain 4aktor kesehatan" tetapi juga merupakan
masalah utama gizi #uruk adalah kemiskinan" pendidikan rendah"ketersediaan pangan
dan kesempatan kerja. 1leh karena itu untuk mengatasi gizi #uruk di#utuhkan kerjasama
2
lintas sektor Ketahanan pangan adalah kemampuan keluarga dalam memenuhi ke#utuhan
pangan seluruh anggota keluarganya dalam jumlah yang 3ukup #aik maupun gizinya
(2)
-edangkan menurut 7elson" penye#a# utama marasmus adalah kurang kalori protein
yang dapat terjadi karena 8 diet yang tidak 3ukup" ke#iasaan makan yang tidak tepat seperti
hu#ungan orang tua dengan anak terganggu" karena kelainan meta#olik atau mal4ormasi
kongenital.
($)
*izi #uruk merupakan hasil akhir antara kekurangan makanan dan penyakit in4eksi.
-elain 4aktor lingkungan ada #e#erapa 4aktor lain pada diri anak sendiri yang di#a+a sejak lahir"
diduga #erpengaruh terhadap terjadinya marasmus. -e3ara garis #esar se#a#,se#a# marasmus
adalah se#agai #erikut 8
a. .asukan makanan yang kurang 8 marasmus terjadi aki#at masukan kalori yang sedikit"
pem#erian makanan yang tidak sesuai dengan yang dianjurkan aki#at dari ketidaktahuan
orang tua si anak" misalnya 8 pemakaian se3ara luas susu kaleng yang terlalu en3er
#. In4eksi yang #erat dan lama menye#a#kan marasmus"terutama in4eksi enteral misalnya
in4antile gastroenteritis" #ron3hopneumonia pielonephritis" dan si4ilis kongenital.
3. Kelainan struktur #a+aan misalnya 8 penyakit jantung #a+aan" penyakit 0irs3hprung"
de4ormitas palatum" palatos3hizis"ma3rognathia" stenosis pylorus" hiatus hernia"
hidrose4alus"3ysti3 4i#rosis pankreas.
d. Prematuritas dan penyakit pada masa neonates. Pada keadaan terse#ut pem#erian 6-I
kurang aki#at re4lek mengisap yang kurang kuat.
e. Pem#erian 6-I yang terlalu lama tanpa pem#erian makanan tam#ahan yang 3ukup
4. *angguan meta#olik" misalnya renal asidosis"idiopati3 hyper3al3emia" gala3tosemia"
la3tose intoleran3e
g. 9umor hypothalamus"kejadian ini jarang dijumpai dan #aru ditegakkan #ila penye#a#
marasmus yang lain disingkirkan
$
h. Penyapihan yang terlalu dini disertai dengan pem#erian makanan tam#ahan yang kurang
akan menim#ulkan marasmus
i. :r#anisasi mempengaruhi dan merupakan predisposisi untuk tim#ulnya marasmus"
meningkatnya arus ur#anisasi diikuti pula peru#ahan ke#iasaan penyapihan dini dan
kemudian diikuti dengan pem#erian susu manis dan susu yang terlalu en3er aki#at dari
tidak mampu mem#eli susu" dan #ila disertai in4eksi #erulang terutama gastroenteritis
akan menye#a#kan anak mengalami kekurangan gizi #erat.
(2)
&. Klasi4ikasi *izi Buruk
Klasi4ikasi gizi #uruk #erdasarkan ada tidaknya komplikasi
!. *izi Buruk 9anpa Komplikasi
a. BB;9B8 < ,$ -D dan atau=
#. 9erlihat sangat kurus dan atau=
3. 6danya Edema dan atau=
d. 5I56 < !!"2 3m untuk anak (,2' #ulan
2. *izi Buruk dengan Komplikasi
*izi #uruk dengan tanda,tanda terse#ut di atas disertai salah satu atau le#ih dari tanda
komplikasi medis #erikut8
a. 6noreksia
#. Pneumonia #erat
3. 6nemia #erat
d. Dehidrasi #erat
e. Demam sangat tinggi
4. Penurunan kesadaran
(!"&)
Klasi4ikasi #erdasarkan tanda klinis
a. 9ipe marasmus kekurangan kar#ohidrat
#. 9ipe k+ashiorkor kekurangan protein
&
3. 9ipe marasmik,k+ashiorkor kekurangan kar#ohidrat dan protein
(2)
2. Pato4isiologi
Pato4isiologi gizi #uruk pada #alita adalah anak sulit makan atau anorexia #isa terjadi
karena penyakit aki#at de4isiensi gizi" psikologik seperti suasana makan" pengaturan makanan
dan lingkungan. Ram#ut mudah rontok dikarenakan kekurangan protein" >itamin 6" >itamin ?
dan >itamin E. Karena keempat elemen ini merupakan nutrisi yang penting #agi ram#ut. Pasien
juga mengalami ra#un senja. Ra#un senja terjadi karena de4isiensi >itamin 6 dan protein. Pada
retina ada sel #atang dan sel keru3ut. -el #atang le#ih hanya #isa mem#edakan 3ahaya terang dan
gelap. -el #atang atau rodopsin ini ter#entuk dari >itamin 6 dan suatu protein. @ika 3ahaya terang
mengenai sel rodopsin" maka sel terse#ut akan terurai. -el terse#ut akan mengumpul lagi pada
3ahaya yang gelap. Inilah yang dise#ut adaptasi rodopsin. 6daptasi ini #utuh +aktu. @adi" ra#un
senja terjadi karena kegagalan atau kemunduran adaptasi rodopsin.
Kondisi gizi #uruk akan mempengaruhi #anyak organ dan sistem" karena kondisi gizi
#uruk ini juga sering disertai dengan de4isiensi (kekurangan) asupan mikro;makro nutrien lain
yang sangat diperlukan #agi tu#uh. *izi #uruk akan menghan3urkan sistem pertahanan tu#uh
terhadap mikroorganisme maupun pertahanan mekanik sehingga mudah sekali terkena in4eksi.
-e3ara garis #esar" dalam kondisi akut" gizi #uruk #isa mengan3am ji+a karena #er#er#agai
dis4ungsi yang di alami" an3aman yang tim#ul antara lain hipotermi (mudah kedinginan) karena
jaringan lemaknya tipis" hipoglikemia (kadar gula dalam darah yang di#a+ah kadar normal) dan
kekurangan elektrolit dan 3airan tu#uh. @ika 4ase akut tertangani dan namun tidak di 4ollo+ up
dengan #aik aki#atnya anak tidak dapat A3at3h upA dan mengejar ketinggalannya maka dalam
jangka panjang kondisi ini #erdampak #uruk terhadap pertum#uhan maupun perkem#angannya.
(2)
(. *am#aran Klinis
2
9ampak sangat kurus" tinggal tulang ter#ungkus kulit
/ajah seperti orang tua
?engeng" re+el
Kulit keriput" jaringan lemak su#kutis sangat sedikit sampai tidak ada (#aggy
pant;pakai 3elana longgar)
Perut 3ekung
Iga gam#ang
-ering disertai8 , penyakit in4eksi (umumnya kronis #erulang)
, diare kronik atau konstipasi;susah #uang air
(2)
). Diagnosis
Diagnosis Ditegakkan #erdasarkan tanda dan gejala klinis serta pengukuran
antropometri. 6nak didiagnosis gizi #uruk apa#ila8 BB;9B < ,$ -D atau <)% dari median
(marasmus). 6nak,anak dengan BB;: < (% #elum tentu gizi #uruk" karena mungkin anak
terse#ut pendek" sehingga tidak terlihat sangat kurus. 6nak seperti itu tidak mem#utuhkan
pera+atan di rumah sakit" ke3uali jika ditemukan penyakit lain yang #erat.Pada setiap anak gizi
#uruk lakukan anamnesis dan pemeriksaan 4isis. 6namnesis terdiri dari anamnesis a+al dan
anamnesis lanjutan.
Anamnesis awal (untuk kedaruratan):
Kejadian mata 3ekung yang #aru saja mun3ul
5ama dan 4rekuensi diare dan muntah serta tampilan dari #ahan muntah dan diare
(en3er;darah;lendir)
Kapan terakhir #erkemih
-ejak kapan tangan dan kaki tera#a dingin.
Bila didapatkan hal terse#ut di atas" sangat mungkin anak mengalamidehidrasi dan;atau syok"
serta harus diatasi segera.
(
Anamnesis lanjutan (untuk men3ari penye#a# dan ren3ana tatalaksana selanjutnya" dilakukan
setelah kedaruratan ditangani)8
Diet (pola makan);ke#iasaan makan se#elum sakit
Ri+ayat pem#erian 6-I
6supan makanan dan minuman yang dikonsumsi #e#erapa hari terakhir
0ilangnya na4su makan
Kontak dengan pasien 3ampak atau tu#erkulosis paru
Pernah sakit 3ampak dalam $ #ulan terakhir
Batuk kronik
Kejadian dan penye#a# kematian saudara kandung
Berat #adan lahir
Ri+ayat tum#uh kem#ang8 duduk" #erdiri" #i3ara dan lain,lain
Ri+ayat imunisasi
6pakah ditim#ang setiap #ulan
5ingkungan keluarga (untuk memahami latar #elakang sosial anak)
Diketahui atau tersangka in4eksi 0IB
Pemeriksaan fisis
6pakah anak tampak sangat kurus" adakah edema pada kedua punggungm kaki. 9entukan status
gizi dengan menggunakan BB;9B,PB (lihat ta#el &2 pada lampiran 2).
9anda dehidrasi8 tampak haus" mata 3ekung" turgor #uruk (hati,hati menentukan status
dehidrasi pada gizi #uruk).
6dakah tanda syok (tangan dingin" capillary refill time yang lam#at" nadi lemah dan
3epat)" kesadaran menurun.
Demam (suhu aksilar C $).2D ?) atau hipotermi (suhu aksilar < $2.2D ?).
Erekuensi dan tipe pernapasan8 pneumonia atau gagal jantung
-angat pu3at
Pem#esaran hati dan ikterus
)
6dakah perut kem#ung" #ising usus melemah;meninggi" tanda asites" atau adanya suara
seperti pukulan pada permukaan air (abdominal splash).
(2)
Klasifikasi Status Gizi Berdasarkan BB/TB !"Sk#r$
%$
STATUS GI!I BB/TB !"SK&'$
-angat kurus < , $ -D
Kurus <,2 -D
7ormal ,2-D sampai F 2 -D
*emuk GF2-D
Status Gizi (enurut Indeks Antr#)#*etri
%$
STATUS GI!I INDEKS
BB/U TB/U BB/TB LLA/U
*izi #aik GH% GH2% G'% GH2%
*izi kurang (!,H% )!,H2% H!,'% )!,H2%
*izi #uruk I (% I)% IH% I)%
H. Komplikasi
6ki#at gizi #uruk terhadap pertum#uhan sangat merugikan performance anak" aki#at
kondisi AstuntingA (postur tu#uh ke3il pendek) yang diaki#atkannya dan perkem#angan anak pun
terganggu. E4ek malnutrisi terhadap perkem#angan mental dan otak tergantung dangan derajat
#eratnya" lamanya dan +aktu pertum#uhan otak itu sendiri. Dampak terhadap pertum#uhan otak
ini menjadi patal karena otak adalah salah satu aset yang >ital #agi anak.
(2)
Be#erapa penelitian menjelaskan" dampak jangka pendek gizi #uruk terhadap
perkem#angan anak adalah anak menjadi apatis" mengalami gangguan #i3ara dan gangguan
perkem#angan yang lain. -edangkan dampak jangka panjang adalah penurunan skor tes IJ"
penurunan perkem#angn kogniti4" penurunan integrasi sensori" gangguan pemusatan perhatian"
gangguan penurunan rasa per3aya diri dan tentu saja merosotnya prestasi anak.
(2)
H
'. Penatalaksanaan
Dalam proses pelayanan KEP #erat;*izi #uruk terdapat $ 4ase yaitu fase sta+ilisasi, fase
transisi, dan fase re-a+ilitasi. Petugas kesehatan harus trampil memilih langkah mana yang sesuai
untuk setiap 4ase.
(&"))
9ata laksana ini digunakan pada pasien K+ashiorkor" .arasmus maupun .arasmik,
K+ashiorkor.
Bagan dan .ad/al )eng#+atan se+agai +erikut0
N# 1ASE STABILISASI T'ANSISI 'EHABILITASI
Hari ke 2"3 Hari ke 3"4 (inggu ke"3 (inggu ke 5"4
! 0ipoglikemia
2 0ipotermia
$ Dehidrasi
& Elektrolit
2 In4eksi
( .ulaiPem#erian
.akanan
) 9um#uh kejar
(.eningkatkan
Pem#erian .akanan)
H .ikronutrien 9anpa Ee dengan Ee
' -timulasi
'
! 9indak lanjut
Se)ulu- Langka- Uta*a Pada Tata Laksana KEP Berat/Gizi Buruk
26 Peng#+atan atau )en7ega-an -i)#glike*ia kadar gula dala* dara- renda-$
0ipoglikemia merupakan salah satu penye#a# kematian pada anak dengan KEP
#erat;*izi #uruk. Pada hipoglikemia" anak terlihat lemah" suhu tu#uh rendah. @ika anak
sadar dan dapat menerima makanan usahakan mem#erikan makanan saring;3air 2,$ jam
sekali. @ika anak tidak dapat makan (tetapi masih dapat minum) #erikan air gula dengan
sendok. @ika anak mengalami gangguan kesadaran" #erikan in4us 3airan glukosa dan
segera rujuk ke R-: ka#upaten.
36 Peng#+atan dan )en7ega-an -i)#ter*ia su-u tu+u- renda-$
0ipotermia ditandai dengan suhu tu#uh yang rendah di#a+ah $(

?. Pada keadaan ini


anak harus di-angatkan. ?ara yang dapat dilakukan adalah i#u atau orang de+asa lain
mendekap anak di dadanya lalu ditutupi selimut (.etode Kanguru). Perlu dijaga agar
anak tetap dapat #erna4as.
?ara lain adalah dengan mem#ungkus anak dengan selimut te#al" dan meletakkan lampu
didekatnya. 5ampu terse#ut tidak #oleh terlalu dekat apalagi sampai menyentuh anak.
-elama masa penghangatan ini dilakukan pengukuran suhu anak pada du#ur (#ukan
ketiak) setiap setengah jam sekali. @ika suhu anak sudah normal dan sta#il" tetap
di#ungkus dengan selimut atau pakaian rangkap agar anak tidak jatuh kem#ali pada
keadaan hipothermia.
!
56 Peng#+atan dan Pen7ega-an kekurangan 7airan
9anda klinis yang sering dijumpai pada anak penderita KEP #erat;*izi #uruk dengan
dehidrasi adalah 8
6da ri+ayat diare se#elumnya
6nak sangat kehausan
.ata 3ekung
7adi lemah
9angan dan kaki tera#a dingin
6nak tidak #uang air ke3il dalam +aktu 3ukup lama.
Tindakan 8ang da)at dilakukan adala- 0
@ika anak masih menyusui" teruskan 6-I dan #erikan setiap setengah jam sekali tanpa
#erhenti. @ika anak masih dapat minum" lakukan tindakan rehidrasi oral dengan
mem#eri minum anak 2 ml ($ sendok makan) setiap $ menit dengan sendok. ?airan
rehidrasi oral khusus untuk KEP dise#ut Re-o.al (lampiran &).
@ika tidak ada Re-o.al untuk anak dengan KEP #erat;*izi #uruk dapat
menggunakan oralit yang dien3erkan 2 kali. @ika anak tidak dapat minum" lakukankan
rehidrasi intra>ena (in4us) 3airan Ringer 5aktat;*lukosa 2 % dan 7a?5 dengan
per#andingan !8!.
96 Lakukan )e*uli-an gangguan kesei*+angan elektr#lit
Pada semua KEP #erat;*izi #uruk terjadi gangguan keseim#angan elektrolit diantaranya 8
Kele#ihan natrium (7a) tu#uh" +alaupun kadar 7a plasma rendah.
De4isiensi kalium (K) dan magnesium (.g)
Ketidakseim#angan elektrolit ini memi3u terjadinya edema dan" untuk pemulihan
keseim#angan elektrolit diperlukan +aktu paling sedikit 2 minggu.
!!
Berikan 0
- .akanan tanpa di#eri garam;rendah garam
- :ntuk rehidrasi" #erikan 3airan oralit ! liter yang dien3erkan 2 K (dengan
penam#ahan ! liter air) ditam#ah & gr K?5 dan 2 gr gula atau #ila #alita KEP #isa
makan #erikan #ahan makanan yang #anyak mengandung mineral ( Ln" ?uprum"
.angan" .agnesium" Kalium) dalam #entuk makanan lumat;lunak
:#nt#- +a-an *akanan su*+er *ineral
-um#er Link 8 daging sapi" hati" makanan laut" ka3ang tanah"
telur ayam
-um#er ?uprum 8 daging" hati.
-um#er .angan 8 #eras" ka3ang tanah" kedelai.
-um#er .agnesium 8 ka3ang,ka3angan" #ayam.
-um#er Kalium 8 jus tomat" pisang" ka3ang2an" apel" alpukat"
#ayam" daging tanpa lemak.
;6 Lakukan Peng#+atan dan )en7ega-an infeksi
Pada KEP #erat;*izi #uruk" tanda yang umumnya menunjukkan adanya in4eksi seperti
demam seringkali tidak tampak" oleh karena itu pada semua KEP #erat;*izi #uruk se3ara
rutin di#erikan anti#iotik spektrum luas dengan dosis se#agai #erikut 8
!2
U(U'
ATAU
BE'AT
BADAN
K&T'I(&KSAS&L
Tri*et#)ri* < Sulfa*et#ksaz#l$
Beri 3 kali se-ari sela*a ; -ari
A(&KSISILI
N
Beri 5 kali
se-ari
untuk ;
-ari
Ta+let
de/asa
H mg trimeto
prim F &
mg
sul4ametok
sazol
Ta+let Anak
2 mg trimeto
prim F ! mg
sul4ametok
sazol
Siru);2ml
& mg trimeto
prim F 2 mg
sul4ametok
sazol
Siru)
!22 mg
per 2 ml
2 sampai & #ulan
(& , < ( kg) M ! 2"2 ml 2"2 ml
& sampai !2
#ulan
(( , < ! Kg)
N 2 2 ml 2 ml
!2 #ln s;d 2 thn
(! , < !' Kg) ! $ )"2 ml ! ml
!$
Vaksinasi Campak bila anak belum diimunisasi dan umur sudah mencapai 9 bulan
Catatan :
Mengingat pasien K! berat"#i$i buruk umumnya %uga menderita penyakit infeksi&
maka lakukan pengobatan untuk mencegah agar infeksi tidak men%adi lebih parah'
(ila tidak ada perbaikan atau ter%adi komplikasi ru%uk ke )umah *akit +mum'
Diare #iasanya menyertai KEP #erat;*izi #uruk" akan tetapi akan #erkurang dengan
sendirinya pada pem#erian makanan se3ara hati,hati. Berikan metronidasol )"2
mg;Kg## setiap H jam selama ) hari. Bila diare #erlanjut segera rujuk ke rumah sakit
%6 Pe*+erian *akanan +alita KEP +erat/Gizi +uruk
Pem#erian diet KEP #erat;*izi #uruk di#agi dalam $ 4ase" yaitu 8
Ease -ta#ilisasi" Ease 9ransisi" Ease Reha#ilitasi
1ase Sta+ilisasi 2"3 -ari$
Pada a+al 4ase sta#ilisasi perlu pendekatan yang sangat hati,hati" karena keadaan 4aali
anak sangat lemah dan kapasitas homeostatik #erkurang.
Pem#erian makanan harus dimulai segera setelah anak dira+at dan diran3ang sedemikian
rupa sehingga energi dan protein 3ukup untuk memenuhi meta#olisma #asal saja.
Eormula khusus seperti Eormula /01 )2;modi4ikasi;.odis3o N yang dianjurkan dan
jad+al pem#erian makanan harus disusun sedemikian rupa agar dapat men3apai prinsip
terse#ut diatas dengan persyaratan diet se#agai #erikut 8
- Porsi ke3il" sering" rendah serat dan rendah laktosa
- Energi 8 ! kkal;kg;hari
- Protein 8 !,!.2 gr;kg ##;hari
- ?airan 8 !$ ml;kg ##;hari (jika ada edema #erat ! ml;Kg ##;hari)
- Bila anak mendapat 6-I teruskan " dianjurkan mem#eri Eormula /01
)2;pengganti;.odis3o N dengan menggunakan 3angkir;gelas" #ila anak terlalu lemah
#erikan dengan sendok;pipet
!&
- Pem#erian Eormula /01 )2;pengganti;.odis3o N atau pengganti dan jad+al
pem#erian makanan harus disusun sesuai dengan ke#utuhan anak
Keterangan 8
Pada anak dengan selera makan #aik dan tidak edema" maka tahapan pem#erian
4ormula #isa le#ih 3epat dalam +aktu 2,$ hari (setiap 2 jam)
Bila pasien tidak dapat mengha#iskan Eormula /01 )2;pengganti;.odis3o N dalam
sehari" maka #erikan sisa 4ormula terse#ut melalui pipa nasogastrik ( di#utuhkan
ketrampilan petugas )
Pada 4ase ini jangan #eri makanan le+i- dari 2== Kkal/Kg ++/-ari
Pada hari $ s;d & 4rek+ensi pem#erian 4ormula diturunkan menjadi setiap jam dan
pada hari ke 2 s;d ) diturunkan lagi menjadi setiap & jam
5anjutkan pem#erian makan sampai hari ke ) (akhir minggu !)

Pantau dan 7atat 0


- @umlah yang di#erikan dan sisanya
- Banyaknya muntah
- Erek+ensi #uang air #esar dan konsistensi tinja
- Berat #adan (harian)
, selama 4ase ini diare se3ara perlahan #erkurang pada penderita dengan edema "
mula,mula #erat #adannya akan #erkurang kemudian #erat #adan naik
46 Per-atikan *asa tu*+u- ke.ar +alita 7at7-" u) gr#/t-$
Pada 4ase ini meliputi 2 4ase yaitu 4ase transisi dan 4ase reha#ilitasi
!2
1ase Transisi *inggu ke 3$
Pem#erian makanan pada 4ase transisi di#erikan se3ara #erlahan,lahan untuk
menghindari risiko gagal jantung" yang dapat terjadi #ila anak mengkonsumsi
makanan dalam jumlah #anyak se3ara mendadak.
*anti 4ormula khusus a+al (energi )2 Kkal dan protein .',!. g per ! ml) dengan
4ormula khusus lanjutan (energi ! Kkal dan protein 2.' gram per ! ml) dalam
jangka +aktu &H jam. .odi4ikasi #u#ur;makanan keluarga dapat digunakan asalkan
dengan kandungan energi dan protein yang sama.
Kemudian naikkan dengan ! ml setiap kali" sampai hanya sedikit 4ormula tersisa"
#iasanya pada saat ter3apai jumlah $ ml;kg##;kali pem#erian (2 ml;kg##;hari).
Pe*antauan )ada fase transisi0
!. 4rek+ensi na4as
2. 4rek+ensi denyut nadi
Bila terjadi peningkatan detak na4as G 2 kali;menit dan denyut nadi G 22 kali ;menit
dalam pemantauan setiap & jam #erturutan" kurangi >olume pem#erian 4ormula.
-etelah normal kem#ali" ulangi menaikkan >olume seperti di atas.
$. 9im#ang anak setiap pagi se#elum di#eri makan
Setela- fase transisi dila*)aui, anak di+eri0
- Eormula /01 !;pengganti;.odis3o ! dengan jumlah tidak ter#atas dan sering.
- Energi 8 !2,22 Kkal;kg ##;hari
- Protein &,( gram;kg ##;hari
- Bila anak masih mendapat 6-I" teruskan" tetapi juga #eri 4ormula /01
!;Pengganti;.odis3o !" karena energi dan protein 6-I tidak akan men3ukupi untuk
tum#uh,kejar
!(
Setela- fase re-a+ilitasi *inggu ke 5"4$ anak di+eri 0
- Eormula /01,E !$2;pengganti;.odis3o !N dengan jumlah tidak ter#atas dan sering
- Energi 8 !2,22 kkal;kg##;hari
- Protein &,( g;kg##;hari
Bila anak masih mendapat 6-I" teruskan 6-I" ditam#ah dengan makanan Eormula ( lampiran
2 ) karena energi dan protein 6-I tidak akan men3ukupi untuk tum#uh,kejar.
- -e3ara perlahan diperkenalkan makanan keluarga
Pe*antauan fase re-a+ilitasi
Kemajuan dinilai #erdasarkan ke3epatan pertam#ahan #adan 8
- 9im#ang anak setiap pagi se#elum di#eri makan.
- -etiap minggu kenaikan ## dihitung.
Baik #ila kenaikan ## 2 g;Kg ##;minggu.
Kurang #ila kenaikan ## < 2 g;Kg ##;minggu" perlu re,e>aluasi menyeluruh.
TAHAPAN PE(BE'IAN DIET
E6-E -96BI5I-6-I 8 E1R.:56 /01 )2 696: PE7**679I
E6-E 9R67-I-I 8 E1R.:56 /01 )2 E1R.:56 /01
! 696: PE7**679I
E6-E RE06BI5I96-I 8 E1R.:56 /01 !$2 (696: PE7**679I)

.6K6767 KE5:6R*6
!)
>6 Lakukan )enanggulangan kekurangan zat gizi *ikr#
-emua pasien KEP #erat;*izi #uruk" mengalami kurang >itamin dan mineral. /alaupun
anemia #iasa terjadi" jangan tergesa,gesa mem#erikan preparat #esi (Ee). 9unggu sampai
anak mau makan dan #erat #adannya mulai naik (#iasanya pada minggu ke 2). Pem#erian
#esi pada masa sta#ilisasi dapat memper#uruk keadaan in4eksinya.
Berikan setia) -ari 0
9am#ahan multi>itamin lain
Bila #erat #adan mulai naik #erikan zat #esi dalam #entuk ta#let #esi 4olat atau sirup
#esi dengan dosis se#agai #erikut 8
Dosis Pemberian Tablet Besi Folat dan Sirup Besi
U(U'
DAN
BE'AT BADAN
96B5E9 BE-I;E1569
-ul4as 4erosus 2 mg F
"22 mg 6sam Eolat
Berikan $ kali sehari
-IR:P BE-I
-ul4as 4erosus !2 ml
Berikan $ kali sehari
( sampai !2 #ulan
() , < ! Kg)
M ta#let 2"2 ml (!;2 sendok teh)
!2 #ulan sampai 2
tahun
N ta#let 2 ml (! sendok teh)
Bila anak diduga menderita ke3a3ingan #erikan Pirantel Pamoat dengan dosis tunggal
se#agai #erikut 8

!H
U(U' ATAU BE'AT BADAN PI'ANTEL PA(&AT
23;*g/ta+let$
D&SIS TUNGGAL$
& #ulan sampai ' #ulan ((,<H Kg) N ta#let
' #ulan sampai ! tahun (H,<! Kg) O ta#let
! tahun sampai $ tahun (!,<!& Kg) ! ta#let
$ 9ahun sampai 2 tahun (!&,<!' Kg) ! N ta#let
Bitamin 6 oral #erikan ! kali dengan dosis
U*ur Ka)sul ?ita*in A Ka)sul ?ita*in A
3==6=== IU 2==6=== IU
( #ln sampai !2 #ln , ! kapsul
!2 #ln sampai 2 9hn ! kapsul ,
,osis tambahan disesuaikan dengan baku pedoman pemberian kapsul Vitamin -
@6 Berikan sti*ulasi sens#rik dan dukungan e*#si#nal
Pada KEP #erat;gizi #uruk terjadi keterlam#atan perkem#angan mental dan perilaku"
karenanya #erikan 8
- Kasih sayang
- ?iptakan lingkungan yang menyenangkan
- 5akukan terapi #ermain terstruktur selama !2 P $ menit;hari
- Ren3anakan akti4itas 4isik segera setelah sem#uh
!'
- 9ingkatkan keterli#atan i#u (mem#eri makan" memandikan" #ermain ds#)
2=6Persia)an untuk tindak lan.ut di ru*a-
Bila #erat #adan anak sudah #erada di garis +arna kuning anak dapat dira+at di rumah
dan dipantau oleh tenaga kesehatan puskesmas atau #idan di desa.
Pola pem#erian makan yang #aik dan stimulasi harus tetap dilanjutkan dirumah setelah
pasien dipulangkan dan ikuti pem#erian makanan seperti pada lampiran 2" dan akti4itas
#ermain.
Nase-atkan ke)ada #rang tua untuk 0
- .elakukan kunjungan ulang setiap minggu" periksa se3ara teratur di Puskesmas
- Pelayanan di PP* (lihat #agian pelayanan PP*) untuk memperoleh P.9,Pemulihan
selama ' hari. Ikuti nasehat pem#erian makanan (lihat lampiran 2) dan #erat #adan
anak selalu ditim#ang setiap #ulan se3ara teratur di posyandu;puskesmas.
- pem#erian makan yang sering dengan kandungan energi dan nutrien yang padat
- penerapan terapi #ermain dengan kelompok #ermain atau Posyandu
- Pem#erian suntikan imunisasi sesuai jad+al
2
Ta+el 2 0
KEBUTUHAN GI!I (ENU'UT 1ASE PE(BE'IAN (AKAN
!AT GI!I
1ASE
STABILISASI T'ANSISI
RE06BI5I96-I
Energi 2==
Kkal/kg++/-r
2;= Kkal/kg++/-r 2;="3==
Kkal/kg++/-r
Protein 2"2,; g/kg++/-r 3"5 g/kg++/-r 9"% g/kg++/-r
Bitamin 6 Li-at langka- > Li-at langka- > Li-at langka- >
6sam Eolat Ide* Ide* Ide*
Link Ide* Ide* Ide*
?uprum Ide* Ide* Ide*
Ee Ide* Ide* Ide*
?airan 25= *l/Kg++/-r
atau
2== *l/kg++/-r
+ila ada ede*a
2;= *l/Kg++/-r 2;="3== *l/Kg++/-r
2!
Ta+el 3
JADAAL, JENIS, DAN JU(LAH (AKANAN BANG DIBE'IKAN
1ASE
AAKTU
PE(BE'I
AN
JENIS
(AKANAN
1'EKAENS
I
JU(LAH :AI'AN
*l$ SETIAP (INU(
(ENU'UT BB ANAK
&
Kg
(
Kg
H
Kg
!
Kg
-ta#ilisasi 0ari !,2
0ari $,&
0ari 2,)
E)2;modi4ika
si;.odis3o N
E)2;modi4ika
si;.odis3oN
E)2;.odi4ik
asi;.odis3o
N
!2 Q ( dg
6-I )
!2 Q ( tanpa
6-I)
H Q ( dg 6-I)
H Q (tanpa
6-I)
( Q (dg 6-I)
( Q (9anpa
6-I)
&2
&2
(2
(2
'
'
(2
(2
!
!
!$
!$
,
'
,
!$
,
!)2
,
!!
,
!(
,
22
9ransisi .inggu 2,$ E!;modi4i
kasi;.odis3o
I
6tau II
& Q ( dg 6-I )
( Q ( tanpa
6-I)
!$
'
!'2
!$
,
!)2
,
22
Reha#ilita .inggu $,( E!$2;modi4i $ Q ( dg;tanpa ' ! !2 !)2
22
-i
BB < ) Kg
kasi;.odis3o
III" ditam#ah
.akanan
lumat;makan
lem#ik
sari #uah
6-I )
$ Q ! porsi
! Q
,
!
,
!
,
!
,
!
BB G) Kg .akanan
lunak;makan
6n #iasa
Buah
$ Q ! porsi
! P2 Q ! #uah
,
,
,
,
,
,
,
,
R) 2 ml S ! gelas
?ontoh 8
Ke#utuhan anak dengan #erat #adan ( Kg pada 4ase reha#ilitasi diperlukan 8
Energi 8 !2 Kkal
& kalori dipenuhi dari $ kali ! 33 E !$2 ditam#ah H kalori dari $ kali makanan
lumat;makanan lem#ik dan ! kali ! 33 sari #uah
Ta+el 5
2$
F.)M+/- 01.
Ba-an Per 2== *l
E )2
1 2== 1 25;
1&'(ULA AH&
-usu skim #u#uk g 22 H2 '
*ula pasir g ! 2 (2
.inyak sayur g $ ( )2
5arutan elektrolit .l 2 2 2)
9am#ahan air s;d .l ! ! !
NILAI GI!I
Energi Kalori )2 ! !$2
Protein g ' 2' $$
5a3tosa g !$ &2 &H
Potasium .mol $( 2' ($
-odium .mol ( !' 22
.agnesium .mol &.$ ).$ H
-eng .g 2 2$ $
?opper .g 2.2 2.2 $.&
% energi protein , 2 !2 !
% energi lemak , $( 2$ 2)
1smolality .osm;l &!$ &!' 2H
Ta+el 9
(&DI1IKASI 1&'(ULA AH&
1ASE STABILISASI
9R67-I-I
'EHABILITASI
Bahan .akanan E)2
I
E)2
II
E)2 .N E! .! .II E!$2 .III
2&
III
-usu skim #u#uk (g) 22 , , ! , ! ! , ,
-usu 4ull 3ream (g) , $2 , , !! , , 22 !2
-usu sapi segar (ml) , , $ , , , , , ,
*ula pasir (g) ) ) ) 2 2 2 2 )2 )2
9epung #eras (g) $2 $2 $2 , , , , 2 ,
9empe (g) , , , , , , , !2 ,
.inyak sayur (g) 2) !) !) 22 $ 2 , ( ,
.argarine (g) , , , , , , 2 , 2
5ar. Elektrolit (ml) 2 2 2 , 2 , , 2) ,
9am#ahan air (5) ! ! ! ! ! ! ! ! !
R) . 8 .odis3o
Keterangan 0
!. Ease sta#ilisasi di#erikan Eormula /01 )2 atau modi4ikasi.
5arutan Eormula /01 )2 ini mempunyai osmolaritas tinggi sehingga kemungkinan tidak
dapat diterima oleh semua anak" terutama yang mengalami diare. Dengan demikian pada
kasus diare le#ih #aik digunakan modi4ikasi Eormula /01 )2 yang menggunakan tepung
2. Ease transisi di#erikan Eormula /01 )2 sampai Eormula /01 ! atau modi4ikasi
$. Ease reha#ilitasi di#erikan se3ara #ertahap dimulai dari pem#erian Eormula /01 !$2
sampai makanan #iasa
C-)- MM(+-T
26 Larutan 1#r*ula AH&4;
?ampurkan susu skim" gula" minyak sayur" dan larutan elektrolit" dien3erkan dengan air
hangat sedikit demi sedikit sam#il diaduk sampai homogen dan >olume menjadi ! ml.
5arutan ini #isa langsung diminum
22
Larutan *#difikasi 0
?ampurkan susu skim;4ull 3ream;susu segar" gula" tepung" minyak. 9am#ahkan air sehingga
men3apai ! 5 (liter) dan didihkan hingga 2,) menit.
36 Larutan 1#r*ula AH& 2== dan *#difikasi 1#r*ula AH& 2==
?ara seperti mem#uat larutan Eormula /01 )2
Larutan *#difikasi 09empe dikukus hingga matang kemudian dihaluskan dengan ulekan
(#lender" dengan ditam#ah air). -elanjutnya tempe yang sudah halus disaring dengan air
se3ukupnya. 9am#ahkan susu" gula" tepung #eras" minyak" dan larutan elektrolit. 9am#ahkan
air sampai ! ml" masak hingga mendidih selama 2,) menit.
56 Larutan elektr#lit
Bahan untuk mem#uat 22 ml larutan elektrolit mineral" terdiri atas 8
K?5 22& g
9ripotassium ?itrat H! g
.g?52.(021 )( g
Ln asetat 2021 H"2 g
?u -1&.2021 !"& g
6ir sampai larutan menjadi 22 ml (2"2 5)
6m#il 2 ml larutan elektrolit" untuk mem#uat ! ml Eormula /01 )2" Eormula /01
!" atau Eormula /01 !$2. Bila #ahan,#ahan terse#ut tidak tersedia" ! mg Kalium
yang terkandung dalam 2 ml larutan elektrolit terse#ut #isa didapat dari 2 gr K?5 atau
sum#er #uah,#uahan antara lain sari #uah tomat (& 33);jeruk (233);pisang (22g);alpukat
(!)2g);melon (&g).
ECaluasi Dan Pe*antauan Pe*+erian Diet
!. 9im#ang #erat #adan sekali seminggu" #ila tidak naik kaji penye#a#nya (asupan gizi
tidak adeTuat" de4isiensi zat gizi" in4eksi" masalah psikologis).
2. Bila asupan zat gizi kurang" modi4ikasi diet sesuai selera.
2(
$. Bila ada gangguan saluran 3erna (diare" kem#ung"muntah) menunjukkan #ah+a 4ormula
tidak sesuai dengan kondisi anak" maka gunakan 4ormula rendah atau #e#as la3tosa dan
hipoosmolar" misal8 susu rendah laktosa" 4ormula tempe yang ditam#ah tepung,
tepungan.
&. Kejadian hipoglikemia 8 #eri minum air gula atau makan setiap 2 jam
Penyuluan !i"i di Puskesmas
!. .enggunakan lea4let khusus yang #erisi jumlah" jenis" dan 4rek+ensi pem#erian #ahan
makanan
2. -elalu mem#erikan 3ontoh menu (lampiran ()
$. .empromosikan 6-I #ila anak kurang dari 2 tahun
&. .emperhatikan ri+ayat gizi (lampiran $ dan &)
2. .empertim#angkan sosial ekonomi keluarga
(. .em#erikan demonstrasi dan praktek memasak makanan #alita untuk i#u
Tindak Lan.ut
!. .eren3anakan kunjungan rumah
2. .eren3anakan pem#erdayaan keluarga.
(!"&"))
DA1TA' PUSTAKA
!. Departemen Kesehatan Direktorat @enderal Bina Kesehatan .asyarakat. !edoman !elayanan
-nak #i$i (uruk. @ilid !. @akarta 8 2!! 0al !,2(
2. .http8;;repository.usu.a3.id;#itstream;!2$&2()H';22(&;$;?hapter%2II.pd4
$. Barness" 5.6 U @ohn -.?urran.2..arasmus Dalam Ilmu Kesehatan 6nak 7elson Bol.!.
E*?.@akarta.0al 2!2
4. Departeman Kesehatan Direktorat @enderal Bina Kesehatan .asyarakat. Tatalaksana #i$i
(uruk. @ilid !. @akarta 8 2!! 0al !,22
2. /01. !elayanan Kesehatan -nak di )umah *akit. @akarta. 2H. 0al !'&,2!&
(. http8;;gizi.depkes.go.id;ped,tata,kurang ,protein.do3
2)
). Departeman Kesehatan Direktorat @enderal Bina Kesehatan .asyarakat. Tatalaksana #i$i
(uruk' @ilid 2. @akarta 8 2!! hal !,&
2H

Anda mungkin juga menyukai

  • Hidronefrosis
    Hidronefrosis
    Dokumen24 halaman
    Hidronefrosis
    Ilfan Mulya Efendi
    Belum ada peringkat
  • Pneumothorak
    Pneumothorak
    Dokumen20 halaman
    Pneumothorak
    Ilfan Mulya Efendi
    Belum ada peringkat
  • BP Anak
    BP Anak
    Dokumen11 halaman
    BP Anak
    Ilfan Mulya Efendi
    Belum ada peringkat
  • Cerebral Palsy
    Cerebral Palsy
    Dokumen32 halaman
    Cerebral Palsy
    Nicodemus Siregar
    Belum ada peringkat
  • Trauma Mata
    Trauma Mata
    Dokumen18 halaman
    Trauma Mata
    Ratih Gusma Pratiwi
    Belum ada peringkat
  • PEB Dengan KJDK
    PEB Dengan KJDK
    Dokumen53 halaman
    PEB Dengan KJDK
    Ilfan Mulya Efendi
    Belum ada peringkat
  • Plasenta Previa Totalis
    Plasenta Previa Totalis
    Dokumen34 halaman
    Plasenta Previa Totalis
    Ilfan Mulya Efendi
    Belum ada peringkat
  • Drowning
    Drowning
    Dokumen34 halaman
    Drowning
    Ilfan Mulya Efendi
    Belum ada peringkat
  • TULI2
    TULI2
    Dokumen31 halaman
    TULI2
    Ilfan Mulya Efendi
    Belum ada peringkat
  • Abses Otak
    Abses Otak
    Dokumen0 halaman
    Abses Otak
    Apri Nur Wulandari
    Belum ada peringkat
  • Abses Otak
    Abses Otak
    Dokumen0 halaman
    Abses Otak
    Apri Nur Wulandari
    Belum ada peringkat
  • Penatalaksanaan Da
    Penatalaksanaan Da
    Dokumen2 halaman
    Penatalaksanaan Da
    Ilfan Mulya Efendi
    Belum ada peringkat
  • Umn Paralisis
    Umn Paralisis
    Dokumen3 halaman
    Umn Paralisis
    Melly Miranda
    Belum ada peringkat
  • Umn Paralisis
    Umn Paralisis
    Dokumen3 halaman
    Umn Paralisis
    Melly Miranda
    Belum ada peringkat
  • Dms146 Slide Dermatitis Atopik
    Dms146 Slide Dermatitis Atopik
    Dokumen8 halaman
    Dms146 Slide Dermatitis Atopik
    ayuafrilyasari
    Belum ada peringkat
  • Case Pitiriasis
    Case Pitiriasis
    Dokumen17 halaman
    Case Pitiriasis
    Ilfan Mulya Efendi
    Belum ada peringkat
  • Tinea Pedis Et Manus
    Tinea Pedis Et Manus
    Dokumen15 halaman
    Tinea Pedis Et Manus
    Ilfan Mulya Efendi
    Belum ada peringkat
  • K OLELITIASIS
    K OLELITIASIS
    Dokumen25 halaman
    K OLELITIASIS
    Ridha Anshari
    Belum ada peringkat
  • Morbili
    Morbili
    Dokumen11 halaman
    Morbili
    Ilfan Mulya Efendi
    Belum ada peringkat