PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kurang energi dan Protein (KEP) pada anak masih menjadi masalah gizi dan kesehatan
masyarakat di Indonesia. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar tahun 2!" se#anyak !$"%
#erstatus gizi kurang" diantaranya &"'% #erstatus gizi #uruk. Data yang sama menunjukkan
!$"$% anak kurus" diantaranya ("% anak sangat kurus dan !)"!% anak memiliki kategori sangat
pendek.
(!)
*izi #uruk merupakan status kondisi seseorang yang kekurangan nutrisi" atau nutrisinya
di #a+ah standar rata,rata. -tatus gizi #uruk di#agi menjadi tiga #agian" yakni gizi #uruk karena
kekurangan protein (dise#ut k+ashiorkor)" karena kekurangan kar#ohidrat atau kalori (dise#ut
marasmus)" dan kekurangan kedua,duanya. *izi #uruk ini #iasanya terjadi pada anak #alita
(#a+ah lima tahun) dan ditampakkan oleh mem#usungnya perut (#usung lapar).
(2)
Keadaan ini
#erpengaruh kepada masih tingginya angka kematian #ayi. .enurut /01 le#ih dari 2%
kematian #ayi dan anak terkait dengan gizi kurang dan gizi #uruk" oleh karena itu masalah gizi
perlu ditangani se3ara 3epat dan tepat.
(!)
*izi #uruk dengan komplikasi (anoreksia" pneumonia #erat" anemia #erat" dehidrasi
#erat" demam tinggi dan penurunan kesadaran) harus dira+at di rumah sakit" Puskesmas
pera+atan" Pusat Pemulihan *izi (PP*) atau Therapeutic Feeding Center (TFC)" sedangkan gizi
#uruk tanpa komplikasi dapat dilakukan se3ara ra+at jalan.
Penanganan gizi #uruk se3ara ra+at jalan dan ra+at inap merupakan ja+a#an terhadap
pelaksanaan -tandar Pelayanan .inimal (-P.) Bidang Per#aikan *izi" yaitu setiap anak gizi
#uruk yang ditemukan harus mendapatkan pera+atan sesuai dengan standar.
(!)
!
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
!. De4enisi
-uatu kondisi malnutrisi #erat karena kekurangan kar#ohidrat. Kondisi ini sering terjadi
pada #ayi" #anyak dijumpai di daerah dengan asupan makanan yang tidak 3ukup atau hygiene
jelek. Kekurangan kalori dalam diet yang #erlangsung lama akan menim#ulkan gejala
undernutrition yang sangat ekstrim yaitu marasmus nutrisional.
($)
2. Epidemiologi
Kurang energi dan Protein (KEP) pada anak masih menjadi masalah gizi dan kesehatan
masyarakat di Indonesia. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar tahun 2!" se#anyak !$"%
#erstatus gizi kurang" diantaranya &"'% #erstatus gizi #uruk. Data yang sama menunjukkan
!$"$% anak kurus" diantaranya ("% anak sangat kurus dan !)"!% anak memiliki kategori sangat
pendek. Keadaan ini #erpengaruh kepada masih tingginya angka kematian #ayi. .enurut /01
le#ih dari 2% kematian #ayi dan anak terkait dengan gizi kurang dan gizi #uruk.
(!)
$. Etiologi
!. Penye#a# 5angsung. Kurangnya jumlah dan kualitas makanan yang dikonsumsi"
menderita penyakit in4eksi" 3a3at #a+aan dan menderita penyakit kanker. 6nak yang
mendapat makanan 3ukup #aik tetapi sering diserang atau demam akhirnya menderita
kurang gizi.
2. Penye#a# tidak langsung" ketersediaan Pangan rumah tangga" perilaku" pelayanan
kesehatan. -edangkan 4aktor,4aktor lain selain 4aktor kesehatan" tetapi juga merupakan
masalah utama gizi #uruk adalah kemiskinan" pendidikan rendah"ketersediaan pangan
dan kesempatan kerja. 1leh karena itu untuk mengatasi gizi #uruk di#utuhkan kerjasama
2
lintas sektor Ketahanan pangan adalah kemampuan keluarga dalam memenuhi ke#utuhan
pangan seluruh anggota keluarganya dalam jumlah yang 3ukup #aik maupun gizinya
(2)
-edangkan menurut 7elson" penye#a# utama marasmus adalah kurang kalori protein
yang dapat terjadi karena 8 diet yang tidak 3ukup" ke#iasaan makan yang tidak tepat seperti
hu#ungan orang tua dengan anak terganggu" karena kelainan meta#olik atau mal4ormasi
kongenital.
($)
*izi #uruk merupakan hasil akhir antara kekurangan makanan dan penyakit in4eksi.
-elain 4aktor lingkungan ada #e#erapa 4aktor lain pada diri anak sendiri yang di#a+a sejak lahir"
diduga #erpengaruh terhadap terjadinya marasmus. -e3ara garis #esar se#a#,se#a# marasmus
adalah se#agai #erikut 8
a. .asukan makanan yang kurang 8 marasmus terjadi aki#at masukan kalori yang sedikit"
pem#erian makanan yang tidak sesuai dengan yang dianjurkan aki#at dari ketidaktahuan
orang tua si anak" misalnya 8 pemakaian se3ara luas susu kaleng yang terlalu en3er
#. In4eksi yang #erat dan lama menye#a#kan marasmus"terutama in4eksi enteral misalnya
in4antile gastroenteritis" #ron3hopneumonia pielonephritis" dan si4ilis kongenital.
3. Kelainan struktur #a+aan misalnya 8 penyakit jantung #a+aan" penyakit 0irs3hprung"
de4ormitas palatum" palatos3hizis"ma3rognathia" stenosis pylorus" hiatus hernia"
hidrose4alus"3ysti3 4i#rosis pankreas.
d. Prematuritas dan penyakit pada masa neonates. Pada keadaan terse#ut pem#erian 6-I
kurang aki#at re4lek mengisap yang kurang kuat.
e. Pem#erian 6-I yang terlalu lama tanpa pem#erian makanan tam#ahan yang 3ukup
4. *angguan meta#olik" misalnya renal asidosis"idiopati3 hyper3al3emia" gala3tosemia"
la3tose intoleran3e
g. 9umor hypothalamus"kejadian ini jarang dijumpai dan #aru ditegakkan #ila penye#a#
marasmus yang lain disingkirkan
$
h. Penyapihan yang terlalu dini disertai dengan pem#erian makanan tam#ahan yang kurang
akan menim#ulkan marasmus
i. :r#anisasi mempengaruhi dan merupakan predisposisi untuk tim#ulnya marasmus"
meningkatnya arus ur#anisasi diikuti pula peru#ahan ke#iasaan penyapihan dini dan
kemudian diikuti dengan pem#erian susu manis dan susu yang terlalu en3er aki#at dari
tidak mampu mem#eli susu" dan #ila disertai in4eksi #erulang terutama gastroenteritis
akan menye#a#kan anak mengalami kekurangan gizi #erat.
(2)
&. Klasi4ikasi *izi Buruk
Klasi4ikasi gizi #uruk #erdasarkan ada tidaknya komplikasi
!. *izi Buruk 9anpa Komplikasi
a. BB;9B8 < ,$ -D dan atau=
#. 9erlihat sangat kurus dan atau=
3. 6danya Edema dan atau=
d. 5I56 < !!"2 3m untuk anak (,2' #ulan
2. *izi Buruk dengan Komplikasi
*izi #uruk dengan tanda,tanda terse#ut di atas disertai salah satu atau le#ih dari tanda
komplikasi medis #erikut8
a. 6noreksia
#. Pneumonia #erat
3. 6nemia #erat
d. Dehidrasi #erat
e. Demam sangat tinggi
4. Penurunan kesadaran
(!"&)
Klasi4ikasi #erdasarkan tanda klinis
a. 9ipe marasmus kekurangan kar#ohidrat
#. 9ipe k+ashiorkor kekurangan protein
&
3. 9ipe marasmik,k+ashiorkor kekurangan kar#ohidrat dan protein
(2)
2. Pato4isiologi
Pato4isiologi gizi #uruk pada #alita adalah anak sulit makan atau anorexia #isa terjadi
karena penyakit aki#at de4isiensi gizi" psikologik seperti suasana makan" pengaturan makanan
dan lingkungan. Ram#ut mudah rontok dikarenakan kekurangan protein" >itamin 6" >itamin ?
dan >itamin E. Karena keempat elemen ini merupakan nutrisi yang penting #agi ram#ut. Pasien
juga mengalami ra#un senja. Ra#un senja terjadi karena de4isiensi >itamin 6 dan protein. Pada
retina ada sel #atang dan sel keru3ut. -el #atang le#ih hanya #isa mem#edakan 3ahaya terang dan
gelap. -el #atang atau rodopsin ini ter#entuk dari >itamin 6 dan suatu protein. @ika 3ahaya terang
mengenai sel rodopsin" maka sel terse#ut akan terurai. -el terse#ut akan mengumpul lagi pada
3ahaya yang gelap. Inilah yang dise#ut adaptasi rodopsin. 6daptasi ini #utuh +aktu. @adi" ra#un
senja terjadi karena kegagalan atau kemunduran adaptasi rodopsin.
Kondisi gizi #uruk akan mempengaruhi #anyak organ dan sistem" karena kondisi gizi
#uruk ini juga sering disertai dengan de4isiensi (kekurangan) asupan mikro;makro nutrien lain
yang sangat diperlukan #agi tu#uh. *izi #uruk akan menghan3urkan sistem pertahanan tu#uh
terhadap mikroorganisme maupun pertahanan mekanik sehingga mudah sekali terkena in4eksi.
-e3ara garis #esar" dalam kondisi akut" gizi #uruk #isa mengan3am ji+a karena #er#er#agai
dis4ungsi yang di alami" an3aman yang tim#ul antara lain hipotermi (mudah kedinginan) karena
jaringan lemaknya tipis" hipoglikemia (kadar gula dalam darah yang di#a+ah kadar normal) dan
kekurangan elektrolit dan 3airan tu#uh. @ika 4ase akut tertangani dan namun tidak di 4ollo+ up
dengan #aik aki#atnya anak tidak dapat A3at3h upA dan mengejar ketinggalannya maka dalam
jangka panjang kondisi ini #erdampak #uruk terhadap pertum#uhan maupun perkem#angannya.
(2)
(. *am#aran Klinis
2
9ampak sangat kurus" tinggal tulang ter#ungkus kulit
/ajah seperti orang tua
?engeng" re+el
Kulit keriput" jaringan lemak su#kutis sangat sedikit sampai tidak ada (#aggy
pant;pakai 3elana longgar)
Perut 3ekung
Iga gam#ang
-ering disertai8 , penyakit in4eksi (umumnya kronis #erulang)
, diare kronik atau konstipasi;susah #uang air
(2)
). Diagnosis
Diagnosis Ditegakkan #erdasarkan tanda dan gejala klinis serta pengukuran
antropometri. 6nak didiagnosis gizi #uruk apa#ila8 BB;9B < ,$ -D atau <)% dari median
(marasmus). 6nak,anak dengan BB;: < (% #elum tentu gizi #uruk" karena mungkin anak
terse#ut pendek" sehingga tidak terlihat sangat kurus. 6nak seperti itu tidak mem#utuhkan
pera+atan di rumah sakit" ke3uali jika ditemukan penyakit lain yang #erat.Pada setiap anak gizi
#uruk lakukan anamnesis dan pemeriksaan 4isis. 6namnesis terdiri dari anamnesis a+al dan
anamnesis lanjutan.
Anamnesis awal (untuk kedaruratan):
Kejadian mata 3ekung yang #aru saja mun3ul
5ama dan 4rekuensi diare dan muntah serta tampilan dari #ahan muntah dan diare
(en3er;darah;lendir)
Kapan terakhir #erkemih
-ejak kapan tangan dan kaki tera#a dingin.
Bila didapatkan hal terse#ut di atas" sangat mungkin anak mengalamidehidrasi dan;atau syok"
serta harus diatasi segera.
(
Anamnesis lanjutan (untuk men3ari penye#a# dan ren3ana tatalaksana selanjutnya" dilakukan
setelah kedaruratan ditangani)8
Diet (pola makan);ke#iasaan makan se#elum sakit
Ri+ayat pem#erian 6-I
6supan makanan dan minuman yang dikonsumsi #e#erapa hari terakhir
0ilangnya na4su makan
Kontak dengan pasien 3ampak atau tu#erkulosis paru
Pernah sakit 3ampak dalam $ #ulan terakhir
Batuk kronik
Kejadian dan penye#a# kematian saudara kandung
Berat #adan lahir
Ri+ayat tum#uh kem#ang8 duduk" #erdiri" #i3ara dan lain,lain
Ri+ayat imunisasi
6pakah ditim#ang setiap #ulan
5ingkungan keluarga (untuk memahami latar #elakang sosial anak)
Diketahui atau tersangka in4eksi 0IB
Pemeriksaan fisis
6pakah anak tampak sangat kurus" adakah edema pada kedua punggungm kaki. 9entukan status
gizi dengan menggunakan BB;9B,PB (lihat ta#el &2 pada lampiran 2).
9anda dehidrasi8 tampak haus" mata 3ekung" turgor #uruk (hati,hati menentukan status
dehidrasi pada gizi #uruk).
6dakah tanda syok (tangan dingin" capillary refill time yang lam#at" nadi lemah dan
3epat)" kesadaran menurun.
Demam (suhu aksilar C $).2D ?) atau hipotermi (suhu aksilar < $2.2D ?).
Erekuensi dan tipe pernapasan8 pneumonia atau gagal jantung
-angat pu3at
Pem#esaran hati dan ikterus
)
6dakah perut kem#ung" #ising usus melemah;meninggi" tanda asites" atau adanya suara
seperti pukulan pada permukaan air (abdominal splash).
(2)
Klasifikasi Status Gizi Berdasarkan BB/TB !"Sk#r$
%$
STATUS GI!I BB/TB !"SK&'$
-angat kurus < , $ -D
Kurus <,2 -D
7ormal ,2-D sampai F 2 -D
*emuk GF2-D
Status Gizi (enurut Indeks Antr#)#*etri
%$
STATUS GI!I INDEKS
BB/U TB/U BB/TB LLA/U
*izi #aik GH% GH2% G'% GH2%
*izi kurang (!,H% )!,H2% H!,'% )!,H2%
*izi #uruk I (% I)% IH% I)%
H. Komplikasi
6ki#at gizi #uruk terhadap pertum#uhan sangat merugikan performance anak" aki#at
kondisi AstuntingA (postur tu#uh ke3il pendek) yang diaki#atkannya dan perkem#angan anak pun
terganggu. E4ek malnutrisi terhadap perkem#angan mental dan otak tergantung dangan derajat
#eratnya" lamanya dan +aktu pertum#uhan otak itu sendiri. Dampak terhadap pertum#uhan otak
ini menjadi patal karena otak adalah salah satu aset yang >ital #agi anak.
(2)
Be#erapa penelitian menjelaskan" dampak jangka pendek gizi #uruk terhadap
perkem#angan anak adalah anak menjadi apatis" mengalami gangguan #i3ara dan gangguan
perkem#angan yang lain. -edangkan dampak jangka panjang adalah penurunan skor tes IJ"
penurunan perkem#angn kogniti4" penurunan integrasi sensori" gangguan pemusatan perhatian"
gangguan penurunan rasa per3aya diri dan tentu saja merosotnya prestasi anak.
(2)
H
'. Penatalaksanaan
Dalam proses pelayanan KEP #erat;*izi #uruk terdapat $ 4ase yaitu fase sta+ilisasi, fase
transisi, dan fase re-a+ilitasi. Petugas kesehatan harus trampil memilih langkah mana yang sesuai
untuk setiap 4ase.
(&"))
9ata laksana ini digunakan pada pasien K+ashiorkor" .arasmus maupun .arasmik,
K+ashiorkor.
Bagan dan .ad/al )eng#+atan se+agai +erikut0
N# 1ASE STABILISASI T'ANSISI 'EHABILITASI
Hari ke 2"3 Hari ke 3"4 (inggu ke"3 (inggu ke 5"4
! 0ipoglikemia
2 0ipotermia
$ Dehidrasi
& Elektrolit
2 In4eksi
( .ulaiPem#erian
.akanan
) 9um#uh kejar
(.eningkatkan
Pem#erian .akanan)
H .ikronutrien 9anpa Ee dengan Ee
' -timulasi
'
! 9indak lanjut
Se)ulu- Langka- Uta*a Pada Tata Laksana KEP Berat/Gizi Buruk
26 Peng#+atan atau )en7ega-an -i)#glike*ia kadar gula dala* dara- renda-$
0ipoglikemia merupakan salah satu penye#a# kematian pada anak dengan KEP
#erat;*izi #uruk. Pada hipoglikemia" anak terlihat lemah" suhu tu#uh rendah. @ika anak
sadar dan dapat menerima makanan usahakan mem#erikan makanan saring;3air 2,$ jam
sekali. @ika anak tidak dapat makan (tetapi masih dapat minum) #erikan air gula dengan
sendok. @ika anak mengalami gangguan kesadaran" #erikan in4us 3airan glukosa dan
segera rujuk ke R-: ka#upaten.
36 Peng#+atan dan )en7ega-an -i)#ter*ia su-u tu+u- renda-$
0ipotermia ditandai dengan suhu tu#uh yang rendah di#a+ah $(