Anda di halaman 1dari 2

Logika dapat didefinisikan sebagai pengkajian untuk berpikir secara sahih.

Paham empirisme
melakukan penarikan kesimpulan dengan menggunakan logika induktif, sementara penganut paham
rasionalisme melakukan penarikan kesimpulan dengan logika deduktif. Logika induktif digunakan
untuk penarikan kesimpulan dari kasus-kasus individual nyata menjadi kesimpulan umum.
Sedangkan logika deduktif biasanya mem-bantu kita dalam menarik kesimpulan dari hal yang
bersifat umum menjadi khusus yang bersifat individual. Penalaran secara induktif dimulai dengan
mengemukakan pernyataan-pernyataan yang mempunyai ruang lingkup yang khas dan terbatas
untuk menyusun argumentasi yang diakhiri dengan pernyataan yang bersifat umum. Misalnya, kita
memiliki fakta bahwa harimau, gajah, sapi, kera dan ayam memiliki mata maka kita menarik
kesimpulan umum bahwa semua binatang memiliki mata. Pada penalaran dengan logika deduktif,
kesimpulan yang ditarik merupakan konsekuensi logis dari fakta-fakta yang mendasarinya sehingga
dilakukan penarikan kesimpulan yang bersifat khusus dengan menggunakan pernyataan yang
bersifat umum menggunakan pola pikir silogisme. Silogisme dibentuk oleh dua pernyataan alasan
(premis mayor dan premis minor) dan kesimpulan yang ditarik secara logis dari dua premis
pendukungnya. Sebagai contoh: jika semua makhluk hidup memiliki mata (premis mayor-umum) dan
si Polan adalah makhluk hidup (premis minor) maka si Polan mempunyai mata (kesimpulan).



Hipotesis adalah usulan keterangan untuk gejala.

Dalam metode hipotetik-deduktif, hipotesis sebaiknya falsifabel, berarti bahwa mungkin bahwa itu
bisa diperlihatkan bahwa itu adalah salah, biasanya oleh pengamatan.

Sebagai contoh, seorang pembaca yang menemukan artikel yang bermutu tinggi di Wikipedia
mungkin membentuk hipotesis bahwa artikel Wikipedia hanya bisa diredaksikan oleh sangat
memenuhi syarat profesor dengan Ph.D lipat ganda. Ini bisa dianggap sebagai hipotesis, karena
falsifabel; bisa disalahkan dengan menyadari bahwa siapa saja bisa meredaksikan artikel Wikipedia,
menggunakan pautan "Sunting halaman ini" di atas semua halaman. Suatu eksperimen sehubungan
dengan ini adalah dengan mengklik pautan itu, meredaksikan halaman, dan menyimpannya. Jika
halaman yang diganti muncul, dan anda tidak mempunyai ini Ph.D ganda, hipotesis anda disalahkan,
dan eksperimen berakhir.



Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih bersifat praduga karena
masih harus dibuktikan kebenarannya

Fungsi Hipotesis
Hipotesis merupakan kebenaran sementara yang perlu diuji kebenarannya oleh karena itu hipotesis
berfungsi sebagai kemungkinan untuk menguji kebenaran suatu teori.
Jika hipotesis sudah diuji dan dibuktikan kebenaranya, maka hipotesis tersebut menjadi suatu teori.
Jadi sebuah hipotesis diturunkan dari suatu teori yang sudah ada, kemudian diuji kebenarannya dan
pada akhirnya memunculkan teori baru.

Sebagai contoh, seorang pembaca yang menemukan artikel yang bermutu tinggi di Wikipedia
mungkin membentuk hipotesis bahwa artikel Wikipedia hanya bisa diredaksikan oleh sangat
memenuhi syarat profesor dengan Ph.D lipat ganda. Ini bisa dianggap sebagai hipotesis, karena
falsifabel; bisa disalahkan dengan menyadari bahwa siapa saja bisa meredaksikan artikel Wikipedia,
menggunakan pautan "Sunting halaman ini" di atas semua halaman. Suatu eksperimen sehubungan
dengan ini adalah dengan mengklik pautan itu, meredaksikan halaman, dan menyimpannya. Jika
halaman yang diganti muncul, dan anda tidak mempunyai ini Ph.D ganda, hipotesis anda disalahkan,
dan eksperimen berakhir.


Pendekatan kuantitatif ialah pendekatan yang di dalam
usulan penelitian, proses, hipotesis, turun ke lapangan, analisis data dan kesimpulan
data sampai dengan penulisannya mempergunakan aspek pengukuran, perhitungan,
rumus dan kepastian data numerik. Sebaliknya pendekatan kualitatif ialah pendekatan
yang di dalam usulan penelitian, proses, hipotesis, turun ke lapangan, analisis data dan
kesimpulan data sampai dengan penulisannya mempergunakan aspek-aspek
kecenderungan, non perhitungan numerik, situasional deskriptif, interview mendalam,
analisis isi, bola salju dan story.
cOntOhHipotesis
a. Hasil produksi usaha tani padi dengan sistem Bimas lebih besar daripada usaha tani
Inmas.
b. Modal kerja usaha tani padi dengan sistem Bimas lebih besar daripada usaha tani
Inmas.
c. Kemampuan menyerap tenaga kerja pada usaha tani padi dengan sistem Bimas
adalah lebih besar daripada usaha tani Inmas.

Anda mungkin juga menyukai