Konflik Sosial dalam Masyarakat Indonesia yang Plural :
Upaya Mencegah, Menangani, dan Memulihkan Kondisi Pasca Konflik Disusun untuk memenuhi Ujian Tengah Semester Pendidikan Kewarganegaraan. Dosen pengampu : Suhadi
Disusun oleh: Tintrim Sri Rejeki (4101411110)
PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2012
BAB 1 PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG Indonesia yang merupakan Negara kepulauan dengan kebudayaan yang beragam. Struktur masyarakat Indonesia ditandai dua ciri yang bersifat unik. Secara horizontal, ditandai kenyataan adanya kesatuan sosial berdasarkan perbedaan- perbedaan suku bangsa, agama, adat serta kedaerahan. Sedangkan secara vertical struktur masyarakat Indonesia ditandai oleh adanya perbedaan - perbedaan vertical antara lapisan atas dan lapisan bawah yang cukup tajam. Perbedaan - perbedaan yang ada sering disebut sebagai ciri masyarakat Indonesia yang bersifat majemuk. Masyarakat Indonesia menurut Furnivall adalah suatu masyarakat majemuk (plural society), yakni suatu masyarakat yang terdiri atas dua atau lebih elemen yang hidup sendiri-sendiri tanpa adanya pembauran satu sama lain didalam suatu kesatuan politik. Dalam masyarakat majemuk terdapat sistem nilai yang dianut oleh berbagai kesatuan sosial yang menjadi bagian-bagiannya sehingga anggota masyarakat kurang memiliki loyalitas terhadap masyarakat sebagai keseluruhan, kurang memiliki homogenitas kebudayaan atau kurang memahami satu sama lain. Masyarakat majemuk secara structural memiliki sub-sub kebudayaan yang bersifat diverse, ditandai dengan kurang berkembangnya sistem nilai yang disepakati, sering terjadi konflik - konflik sosial.
B. RUMUSAN MASALAH Dari latar belakang diatas dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana kondisi bangsa Indonesia saat ini? 2. Mengapa konflik sosial masih terjadi di indonesia? 3. Bagaimana upaya pencegahan, penanganan, dan pemulihan pasca konflik?
C. TUJUAN Penulisan makalah ini bertujuan untuk : 1. Mengetahui kondisi bangsa Indonesia saat ini, 2. Mengetahui penyebab munculnya konflik sosial di Indonesia, 3. Mengetahui upaya upaya pencegahan, penanganan, dan pemulihan pasca konflik.
D. LANDASAN TEORI Pengertian Masyarakat Majemuk Konsep tentang majemuk, masyarakat majemuk atau Plural Society, tumbuh kembang dari dua tradisi dalam sejarah pemikiran sosial. Konsep yang pertama mengemukakan bahwa kemajemukan itu adalah suatu keadaan yang memperlihatkan wujud pembagian kekuasaan diantara kelompok-kelompok masyarakat yang bergabung atau disatukan, rasa menyatu itu adalah melalui dasar kesetiaan (bercorak cross - cutting), kepemilikan nilai-nilai bersama (Ting Chew Peh dalam Judistira K.Garna, 1996:164). Konsep yang kedua dikemukakan dalam teori-teori masyarakat majemuk, biasanya berkaitan dengan relasi antar ras dan relasi etnis. Masyarakat majemuk adalah masyarakat yang terdiri dari berbagai kelompok ras atau etnik yang berada di bawah satu sistem pemerintahan, karena itu seringkali masyarakat majemuk mengalami konflik, pertentangan dan paksaan. Istilah masyarakat majemuk atau Plural Society pertama kali dikemukakan oleh J.S. Furnivall berdasarkan penelitian di Indonesia dan Birma, yang kemudian secara khusus digunakan bagi merujuk pada masyarakat tropik yang saat itu berada di bawah kekuasaan kolonialis (J.S. Furnivall dalam Judistira K.Garna, 1986:164-165).
BAB 2 PEMBAHASAN
A. Kondisi bangsa Indonesia Saat Ini Kehidupan bangsa Indonesia dewasa ini tengah menghadapi ancaman serius berkaitan dengan mengerasnya konflik-konflik dalam masyarakat, baik yang bersifat vertikal maupun horizontal. B. Penyebab Terjadinya Konflik Sosial di Indonesia
C. Upaya upaya Pencegahan, Penanganan, dan Pemulihan Pasca Konflik BAB 3 PENUTUP A. SIMPULAN B. SARAN