Anda di halaman 1dari 16

THANATOLOGI

Ilmu yang mempelajari tentang kematian dan perubahan perubahan yang terjadi
setelah kematian.
Definisi mati ada banyak, antara lain :
Berhentinya kehidupan
Berhentinya kehidupan secara irreversible
Terhentinya jantung dan pernafasan irreversible
Terhentinya fungsi otak secara permanen
Terhentinya fungsi batang otak.
Untuk Indonesia berlaku !" tahun !#"! :
$ati adalah terhentinya pernafasan, jantung dan fungsi otak % keadaan ini harus
ditentukan oleh seorang ahli ilmu kedokteran. Untuk kepentingan transplantasi
ditentukan oleh & 'dua( orang dokter yang tidak turut dalam proses transplantasi
tersebut. enting disini adalah keyakinan dan pengalaman dokter dalam
menentukan kematian.
Definisi hidup :
Berfungsinya semua organ& vital sebagai suatu kesatuan yang utuh, ditandai
dengan adanya konsumsi oksigen, untuk definisi kematian adalah
kebalikannya.
Dengan berkembangnya ilmu kedokteran khususnya dalam hal resusitasi, maka
definisi kematian yang menyangkut tiga fungsi vital tubuh masih kurang
memadai % )ekarang ini berlaku prinsip Mati adalah Mati Batang Otak
(Death is Brain Stem Death). Teori ini berdasarkan :
a. *ungsi otak sangat luas, tes& untuk menentukan fungsinya, dalam
keadaan koma tidak dapat dilakukan.
b. roses mati otak terjadi secara bertahap.
c. Tidak seluruh bagian otak merupakan bagian vital.
)edangkan batang otak :
a. aling tahan terhadap kekuranganan +&.
b. Bagian paling vital karena mengatur fungsi,fungsi vital tubuh.
$engenai mati batang otak terdapat beberapa aliran :
a. $ah-ab .nglo .merica adalah /
0oma yang irreversible
b. $ah-ab erancis adalah /
0oma Irreversible ditambah rusaknya pengendali temperatur dan
tekanan darah.
c. $ah-ab .ustro 1erman adalah /
Tidak adanya sirkulasi darah ke otak selama !2 menit.
!. Tanda % tanda mati batang otak :
a. 0oma
b.Tidak ada sikap3gerakan abnormal
c. Tidak ada gerakan3sentakan epideptik
d.Tidak ada reflek batang otak :
!( 4eflek pupil
&( 4eflek corneal
5( 4eflek batuk
6( 4eflek vestibilo occular Doll. henomena 'seperti rangsangan
pada kalori telinga(.
e. Tidak ada nafas spontan
Untuk memastikan hal tersebut diatas dilakukan tes,tes yang
dilakukan paling cepat 7 jam setelah koma, yaitu tes berupa :
!( 4angsangan3stimulti untuk melihat respon.
&( 1erakan otot.
5( 4angsangan terhadap reflek :
a( upil
b( 8ornea
c( Batuk
d( 9estibulo occular
6( Tidak ada nafas spontan setelah respirator dicabut.
Dapat dilakukan pemeriksaan :lektro:ncephalografie.
&. erubahan yang terjadi setelah kematian.
a. Tanda , Tanda $ati Tidak asti :
!( Berhentinya pernafasan.
&( Berhentinya gerakan jantung.
5( Tonus otot menghilang.
6( Tidak adanya gerakan.
b. Tanda , Tanda $ati ;anjut :
!( ;ebam mayat ';ivor $ortis(
&( 0aku mayat '4igor $ortis(
5( )uhu tubuh turun '.lgor $ortis(
6( embusukan 'Decomposed 3 utrified (.
LEBAM MAAT ! LI"O# MO#TIS
<arna ;ivide 'merah keunguan( terdapat pada bagian tubuh terba=ah
sesuai posisi korban saat mati, merupakan proses >ypostatik ' Terkumpulnya
darah ( oleh karena adanya daya tarik bumi.
Dari ;ebam $ayat dapat ditentukan :
a. 0epastian mati.
b. osisi =aktu mati.
c. )aat kematian.
d. enyebab kematian.
e. erkiraan cara kematian
$ulai timbul !2 sampai 5? menit setelah kematian tergantung kondisi korban
' penyakit darah seperti anemia, perdarahan dll ( ;ebam mayat akan lengkap
pada 7,!? jam setelah kematian artinya lebam mayat lengkap bila ditekan tidak
hilang.
ada kasus asphy@ia ' tergantung atau terjerat ( dan proses kematian yang cepat
lebam mayat akan luas dan =arna,nya lebih gelap oleh karena adanya aktivitas
fibrinolysine dan peningkatan 8+&.
ada keracunan 8yanida '8A( ,,,, <arna lebam mayat merah terang bata
'hanya 5?,62B kasus(
)edangkan pada keracunan 8arbon $ono +ksida '8+( ,,,, <arna lebam mayat
merah terang.
ada daerah dingin3setelah mayat dimasukkan kependingin lebam mayat
juga ber=arna merah terang.
$enetapnya lebam mayat ' tidak hilang =aktu ditekan ( disebabkan :
,)el Darah $erah telah memenuhi dengan sesak pembuluh darah kapiler.
,embuluh,pembuluh darah terjepit otot yang mengalami kaku mayat.
,;emak dalam plasma yang telah membeku
,.danya sistem benjana berhubungan antar pembuluh darah sehingga bila
darah telah masuk pembuluh kecil, sulit keluar kembali ke pembuluh
darah yang lebih lebar.
ada beberapa kasus 'tergantung( pembuluh darah pada lebam dapat pecah
sehingga terbentuk bintik,bintik perdarahan oleh karena adanya pembendungan.
erlu dibedakan antara resapan darah ' memar ( dan lebam mayat, oleh karena
resapan darah diakibatkan pukulan yang =arnanya hamper sama dengan lebam
mayat.

TANDA TANDA LEBAM MAAT #ESA$AN DA#AH
U0U4.A
:4$U0..A
;+0.)I
BI;. 0U;IT DI).C.T D
DI)I4.$
;uas
4ata
Bagian terba=ah posisi
tubuh
>ilang atau lebih pucat oleh
karena darah berada di
dalam pembuluh
Terbatas
.gak menonjol
Dapat dimana saja
Tetap oleh karena darah
meresap pada jarungan otot.
$embedakan ;ebam $ayat pada keracunan 8+, 8A serta pada mayat yang
didinginkan :
0eracunan 8+ : +leh karena terbentuknya >b8+& dan $yoglobine
8+ % =arna merah sampai pada otot. ada saat otot dipotong dan
diserap dengan spon atau disiram, =arna merah tidak hilang.
0eracunan 8A : terbentuk ikatan 8ytochrom 8A % >b+& banyak
beredar dalam pembuluh darah, bila otot dipotong dan di serap dengan
spon atau disiram , =arna akan berkurang atau menghilang.
endinginan : +leh karena >b+& tidak dapat terurai. Bila mayat
didiamkan, =arna menjadi biasa lagi.
ada keracunan 8A, hanya 5?,6? B kasus yang ber=arna merah oleh
karena keracunan 8A lebih banyak bersifat digestif, penyerapannya
sedikit demi sedikit. ada keracunan melalui inhalasi ' dihirup (
keracunan akan cepat dan banyak, sehingga 8A dalam darah naik
dengan cepat dan terjadi manifest =arna merah terang.
%A%& MAAT ! #IGO# MO#TIS
)etelah kematian otot akan mengalami relaksasi sehingga menjadi sangat
lemah, kemudian otot akan mengalami kekakuan, namun kekakuan ini baru
tampak setelah & jam pasca kematian dan kaku mayat menjadi lengkap ' terjadi
pada seluruh tubuh ( antara !?,!& jam kemudian bertahan selama !& jam
kemudian baru mengalami relaksasii kembali.
roses terjadi kaku mayat dimulai pada otot,otot kecil daerah muka ' otot
kelopak mata ( dilanjutkan ke otot,otot besar dan kaku mayat juga terjadi pada
otot,otot polos seperti 8utis anserina ' kaku otot bulu rambut (, keluarnya
sperma, partus post mortal, dll.
0aku mayat akan dipercepat dengan adanya atau pada kondisi :
+rang kurus.
)ebelum mati mengalami panas tinggi3radang.
ada suhu sekitar yang tinggi.
$elakukan aktifitas fisik yang berat sebelum kematian.
Teori terjadinya kaku mayat :
,Teori pemendekan otot 'oleh )ommer(. hanya terjadi bila sebelumnya otot
mengalami peregangan.
,Teori aktomiosin dan .T, pada orang mati sintesa aktomiosin dan .T tdk
ada.
,Teori gukogen dan keasaman otot, pada orang mati .T secara bertahap
habis, diadakan lagi dengan proses anaerob yang memecah glikogen
menjadi asam laktat dan energi, .sam ;aktat yang terkumpul ini
menyebab kekakuan.
,Teori en-im,en-im, pada orang mati terdapat pelepasan en-im& tertentu
yang dapat menguraikan .T dan aktomyosine sehingga otot menjadi
kaku.
4+):) 0.0U $.C.T
MATI M&LAI %A%& MAAT %A%& MAAT %A%& MAAT
%A%& MAAT LENG%A$ BE#TAHAN MENGHILANG #ELA%SASI
'''('''''''''''''''''(''''''''''''''''''''''('''''''''''''''''''''(''''''''''''''''''''''(''''''''''''''''''''('''
) *AM + *AM ,) - ,+ *AM SELAMA,+ *AM +. *AM
0:.D..A C.A1 $:AC:4U.I 0.0U $.C.T :
a. 8adaveric )pasme
roses terjadinya seperti pada kaku mayat namun tanpa mele=ati fase
relaksasi, lebih banyak terjadi ada otot dengan koordinasi baik ' Eari
tangan ( dapat terjadi juga pada seluruh tubuh, apabila intensitasnya
besar ' 0aku sangat kuat (.
Biasanya ditemukan orang yang mengalami stres hebat sebelum
kematian 'pada stres .T cepat menghilang(.
b. >eat )tiffening
Terjadi pada luka bakar +leh karena proses koagulasi protein
jaringan.
c. 8old )tiffening
+leh karena adanya pembekuan dari cairan tubuh dan sendi.
Bila dihangatkan cairan akan mencair, terjadi kaku mayat seperti biasanya
tapi proses lebih cepat.
0aku mayat pada bayi juga terjadi, hanya berlangsung cepat, cepat muncul
dan cepat hilang.
$EN&#&NAN S&H& T&B&H ! ALGO# MO#TIS
.kibat adanya perbedaan suhu tubuh dengan suhu disekelilingnya,
penurunannya menurut kurve signoid, mula& lambat, cepat lalu melambat
kembali.
0eadaan yang mempengaruhi kecepatan penurunan suhu tubuh :
, 0ondisi tubuh gemuk lebih lama terjadi penurunan suhu tubuh.
, akaian tebal lebih lama terjadi.
, )uhu pada saat mati tinggi ' demam ( lebih lama terjadi.
, )uhu sekeliling tinggi 'padang pasir ( lebih lama terjadi.
,0elembaban tinggi dan aliran udara lambat terjadi lebih lama
4ata % rata penurunan suhu tubuh pada daerah tropis adalah Sat/ Dera0at
1el2i/s $er0am3
8ara pengukuran yang paling baik, adalah pengukuran suhu rectal 'anus(
dengan menggunakan temperatur digital khusus. Temperatur dimasukan ke
rektal dengan sedalam 5 inchi dan pengukuran dilakukan setiap 5 menit.
$EMB&S&%AN
Degradasi dari lemak, protein, 0> oleh bakteri,bakteri terutama oleh bakteri
8lostridium <elchii sehingga terbentuk skatol, indol, >&), 8+&, >&+, alkohol,
dll.
Untuk terjadinya perlu beberapa faktor :
Bakteri .
.ir.
Udara.
)uhu optimal.
Terlihat pertama , tama pada daerah kanan ba=ah 'tempat usus paling dekat
kulit mulai &6,57 jam pasca kematian (
0ecepatan pembusukan menurut 8asper , perbandingan antara :
&dara 4 Air 4 Dalam tanah ! , 4 + 4 5
ada pembusukan lanjut sering terlihat adanya Bulae ' cairan pada ba=ah
jaringan kulit( harus dibedakan bulae oleh karena luka bakar
;U0. B.0.4 BU)U0.A
,Isi Bulae
,<arna
,Dasar
,atologi
anatomi
.lbumin, elektrolit
0uning
$erah '>yperhemuis(
4F jaringan 'G(
bulae intraepidermal
)edikit
0ecoklatan
$erah busuk
4F ',(
Interdermis dan epidermis
M&MMI6I%ASI
Terjadi karena penguapan air dari tubuh, kondisi lingkungan yang
memungkinkan terjadi mummifikasi adalah :
)uhu relatif tinggi.
0elembaban rendah.
.liran udara baik.
<aktu lama 'H,!? bulan(.
Untuk menentukan saat kematian dapat ditentukan dengan data metereologi.
ADI$O1E#E 4
,Terjadi karena adanya hidrogenisasi dari lemak tubuh 'penyabunan(.
0ondisi yang memungkinkan terjadinya adipocere :
Udara suhu rendah.
0elembaban tinggi.
Banyak lemak.
.liran udara rendah.
<aktu lama.
,.dipocere dalam forensik sangat penting karena luka& yang telah terbentuk
tetap dalam bentuk semula, demikian pula dengan organ& dalam.
,Banyak terjadi pada anak& bayi.
$ENENT&AN SAAT %EMATIAN
8ukup sulit karena tidak ada tanda& kematian yang dapat digunakan sebagai
patokan saat kematian. ;ebam $ayat, 0aku $ayat, =aktunya sangat bervariatif,
kisaran 'range( terlalu panjang, demikian pula urutan& kejadiannya sering
overlapping.
engukuran suhu mayat sesungguhnya patokan yang baik disandingkan dengan
;$ 3 0$, karena mempunyai ukuran& yang banyak 'setiap 5 menit diukur( dan
objektif. Aamun ada kesulitan& yaitu mempertahankan kondisi lingkungan
sesuai keadaan =aktu hidup.
+leh karena itu untuk memperkirakan saat kematian perlu dikumpulkan data
sebanyak&nya ';$, 0$, .$, dll(, yang kemudian di formulasikan untuk
menentukan saat kematian.
Beberapa patokan lain yang sering digunakan untuk melengkapi data dalam
memperkirakan saat kematian adalah :
!. 0eadaan isi lambung, lambung baru kosong setelah makan 5,6 jam,
dalam =aktu I,!jam masih berupa bolus3makanan setengah tercerna .
Tapi keadaan ini dipengaruhi oleh jenis makanan, keadaan motilitas
lambung dan en-im& pencernakan, kondisi mental seseorang, dll.
&. ertumbuhan rambut, jengot3 kumis, dapat membantu bila diketahui saat
terakhir bercukur. ertumbuhan rambut ?,6 mm3hari 'diperiksa &6 jam
pertama pasca mati (.
5. 0ekeringan pada kornea, bila kornea terpapar kekeringan terjadi 'G3,( 7
jam pasca mati.
6. $etode entomologik. Banyak variasi3jenis serangga sehingga sulit
digunakan, pada umumnya bila larva ada umur kematian sudah '5,6
hari(. Untuk :ropa sikitar '",!6 hari(.
2. )ecara laboratoris % pemeriksaan -at& tertentu, seperti :
eningkatan kadar 0G, laktat, , urea, glukosa dalam serum.
eningkatan .), laktat, AA, kosentrasi asam amino dalam ;8)
pada !2 jam pertama pasca mati
emeriksaan kadar 0G dalam vitrous >umour, cukup akurat untuk &6
jam,!?? jam pasca mati.
7. emeriksaan panjang jenggot3kumis sebaiknya dicukur dulu.
H. enentuan =aktu kematian dengan pengukuran kadar 0G dalam
vitrous >umour dengan standard error 'G3,( 2 jam. Dengan penelitian
yang paling baru ternyata banyak faktor pengaruh seperti temperature.
S%ELETONISASI (7enghan2/ran 0aringan l/nak sehingga tam7ak sisa
t/lang)
Di udara terbuka tergantung kondisi sekeliling korban, ada tidaknya
binatang3serangga memakan serangga sekeletoniasi dapat terjadi !,5 bulan ,
setelah H bulan bau tulang sudah mulai hilang.
ada kasus terkubur :
)ampai !# bulan J tulang masih utuh.
)ampai 5# bulan J kerusakan berat pada collum vertebralus ' 4uas tl.
Belakang (
)ampai 67 bulan J rusak distal ulna dan fibula.
)ampai 7! bulan J rusak tulang panjang, iga, collum 9ertebralis.
)ampai H2 bulan J rusak berat iga, collum 9ertebralis, tulang panjang
)ampai "& bulan J distal dan pro@imal humerus rusak.
,, ? ,,
T#A&MATOLOGI
,3 Intra 8italitas l/ka3
enting diketahui untuk membedakan luka yang terjadi korban masih hidup atau
luka setelah korban mati ' Intra vital 3 post mortal (, sangat erat kaitannya
dengan proses penyembuhan luka.
Bila luka yang timbul jangka =aktunya berbeda lama dengan saat kematian
maka membedakan luka intravital dan post mortal mudah. Dimana luka
intravital tampak merah, perdarahan 'G(, bila telah agak lama tampak reaksi
radang 'membengkak(. )ementara luka post mortal tampak pucat, perdarahan ',(
3 sedikit, tidak ada reaksi radang.
Intravitalitas luka juga perlu diketahui untuk menentukan berapa lama luka
tersebut terjadi. Intravital luka dapat ditentukan dengan & cara :
a. $akroskopis.
b. $ikroskopis.
a. $akroskopis
!( ada luka terbuka baru :
a( Tampak merah, terdapat perdarahan.
b( )etelah !&,&6 jam terbentuk krusta merah.
&,5 hari krusta =arna kecoklatan.
6,H hari terjadi epitilasi
)embuh setelah !?,!6 hari 'tergantung dari luasnya luka(
c( ada memar, mula& =arna merah
!,& hari J kebiruan.
&,6 hari J biru kehitaman3coklat.
2,H hari J =arna kehijauan.
;ebih dari H hari menjadi kuning dan normal.
;uka yang terinfeksi reaksi radangnya tampak secara kasat mata setelah
57 jam yaitu membengkak terdapat pus3 nanah.
b. $ikroskopis
Dapat dengan 5 cara :
!( )ecara >istologik
&( )ecara >istokimia
5( )ecara Biokimia
!( )ecara >istologik :
a( ",!& jam 'peneliti lain mulai 6 jam( tampak sebukan sel radang
$A GG, $A G
b( !7,&6 jam : $A G, $A GG. )ebukan tampak pada -ona tertentu
'perifier( dari luka, sedangkan pada central tampak jaringan nekrotik.
c( & , 6 hari : tampak sebukan sel& fibrobiast dan mulai terjadi epitelisasi.
d( 6," hari : terjadi neovaskviarisasi dan epidermis baru mulai terbentuk.
&( )ecara >istokimia :
Dideteksi adalah en-ym yang dilepaskan oleh sel yang rusak 'luka(,
seperti : .T,.):, :)T4.):,.$IA+:TID.):, .8ID
>+)>.T.):, .;0.;I. >+)>.T.):. Dimulai setelah ! jam post
luka, dimana kadar& -at tersebut diatas meningkat terus sesuai dengan
umur luka.
)ecara sistematik peningkatan kadar tersebut :
!. .T. .): , mulai ! jam pertama
&. :)T4.): , mulai & jam pertama
5. .$IA+ :TID.): , mulai &, 6 jam pertama
6. .8ID >+)>.T.): , mulai 6 jam pertama
2. .;0.;I >+)>.T.): , mulai " jam pertama
5( )ecara Biokimia :
Dimaksud disini adalah pemeriksaan kadar seretonin dan histamin. 0adar
serotonin mulai meningkat !? menit setelah luka, sedangkan >istamin
mulai meningkat !?,&? menit setelah luka.
+3 #eaksi 7en9em:/han l/ka.
a. hase eradangan '!,5 hari(
!( 4eaksi 9askular % vaso kontriksi dan vasodilafasi.
&( 4eaksi >aemostasis % erdarahan berkurang 3 berhenti.*ibrin
pada kapiler& Trombocyt pada pembuluh darah banyak
5( 4eaksi )eluler % sebukan sel& leucocyt, $A, $A, dan
$akrophag
b. hase roliferasi '6,H hari(. Tampak ada epitelisasi dan
neovaskularisasi.
c. hase 4egenerasi.
d. embentukan jaringan perut, luka menyembuh.
;3 $erl/kaan3
!. .kibat kekerasan tumpul :
$emar
;uka lecet, ;.tekan, ;.geser, ;.regang
;uka robek
&. .kibat kekerasan tajam :
;uka Tusuk
;uka Iris
;uka Bacok
5. .kibat senjata api :

;uka tembak masuk D ;uka tembak keluar )enjata api
' akibat )enjata api 4iflied 3 )moth Bore (
6. .kibat )uhu ekstrem tinggi atau rendah
2. .kibat Bahan 0imia : Basa 0uat 3 .sam 0uat
MEMA#3
ecahnya pembuluh kapiler di kulit3ba=ah kulit, sel& darah
tampak menyebuk ke jaringan sekitarnya, bedakan dengan ;ebam $ayat, pada
memar bila disayat dan diusap3disiram, darah tidak terkikis. ada ;ebam.$ayat
darah terkikis karena darah tidak meresap dalam jaringan hanya ada di
pembuluh darah.
Tandanya daerah memar membengkak, =arna kebiruan/ =arna dapat berubah
tergantung dari lamanya memar terjadi 'merah, biru, hijau, kuning( sehingga
dapat diketahui umur luka.
atofisiologi.
Dapat mengakibatkan gangguan aliran darah, shock, konfusion dan kadang&
kematian. $erupakan media tubuhnya kuman&, pada daerah jaringan longgar,
memar menjadi lebih luas.
0epentingan forensik.
Dapat memperkirakan bentuk benda penyebab oleh karena sering membentuk
cetak negatif '$irror )triking +byect( dari alat yang digunakan. ;okasi dapat
menentukan arah kekerasan3tanda& perla=anan.
,$emar pada punggung tangan merupakan perla=anan.
,$emar pada leher merupakan bekas pencekikan.
,$emar pada pantat merupakan penganiayaan
L&%A LE1ET3
$erupakan kerusakan kulit 'epidermis( atau mucus membrane.
atofisiologi :
erdarahan sedikit oleh karena pembuluh darah besar tidak kena, bila seluruh
epidermis kena akan merupakan ort de :ntre ' tempat masuknya kuman( .
Dasar luka tampak adanya serum dan ;ymphosit.
0epentingan Dalam *orensik :
K $erupakan indikasi adanya kekerasan.
K Dapat memperkirakan benda penyebab, jejas kuku, gantung,
bekas gigitan.
K Dapat menentukan arah kekerasan % luka ;uka geser.
enting membedakan ;uka robek3regang dengan luka tajam di daerah kepala,
keduanya hampir sama hanya pada ;uka robek tepi luka tidak rata, akar rambut
tidak terpotong.
L&%A %E%E#ASAN TA*AM3
.dalah kelainan tubuh yang disebabkan oleh persentuhan dengan benda
tajam atau !3& tajam atau alat berujung runcing sehingga kontinuitas jaringan
rusak atau terputus. Benda& tersebut dapat berupa : pisau, golok, bayonet,
pecahan kaca, atau benda keras lain berujung runcing.
embagian luka tajam :
a. ;uka tusuk
b. ;uka iris
c. ;uka bacok.
a. ;U0. TU)U0.
.dalah luka yang diakibatkan oleh benda berujung runcing dan bermata tajam
atau I tajam yang masuk ke dalam tubuh dengan tekanan secara tegak lurus atau
serong pada permukaan tubuh.
8iri,ciri luka tusuk :
Tergantung pada bentuk dan jenis benda penyebab ciri
umum,nya adalah :
!( Tepi luka rata.
&( )udut luka dapat runcing3tumpul 'tergantung benda penyebab(
5( ada sisi yang tajam akar rambut terpotong rata.
6( Dalam luka lebih besar dari lebar luka.
Bentuk luka tergantung bentuk benda, tempat dan arah perkenan, bentuk luka
yang sejajar garis ;anger disebut celah dan yang tegak lurus dengan ;anger
disebut menganga dan yang serong dengan garis lange disebut asimetris.
Bentuk dan ukuran luka hanya dapat digunakan untuk memperkirakan bentuk
benda penyebab oleh karena banyak faktor yang mempengaruhi bentuk luka,
antara lain :
.rah benda masuk.
:lasitas jaringan.
1erakan senjata =aktu ditarik keluar.
1erakan tubuh sendiri
Beberapa patokan pada luka tusuk oleh karena pisau :
;ebar luka : merupakan lebar maksimal, benda penyebab yang masuk.
Dalam luka : merupakan panjang minimal benda yang masuk dalam tubuh.
Bila kedua sudut tajam : pisau yang digunakan dapat bermata satu atau dua
tergantung arah masuk.
Bila satu sudut tajam, lainnya tumpul : dapat dipastikan ok pisau mata satu.
8ara kematian dapat beberapa cara :
embunuhan
Bunuh diri
0ecelakaan.
Tiap cara mempunyai ciri tersendiri pada bunuh diri, misalnya : korban memilih
daerah jantung dan perut. Biasanya melepaskan pakaian dulu, luka percobaan
'tentative =ound( dapat ada3tidak dan kadang,kadang pisau masih tergengam
erat ok cadaveric spasm.
ada pembunuhan : luka& dapat banyak dan tersebar 'belakang3depan tubuh(
terutama daerah punggung dan dada, bila ada luka tusuk di daerah punggung,
dapat dipastikan bukan bunuh diri. )ering ditemukan luka& perla=anan pada
tangan.
ada luka tusuk, bila ditemukan lecet pada tepi luka, kemungkinan ok benda
setengah tajam.
.rah saluran luka dapat pula membantu memperkirakan cara kematian, saluran
luka dari ba=ah ke atas lebih banyak3sering terjadi akibat pembunuhan,
sementara arah luka dari atas ke ba=ah dapat terjadi baik ok bunuh diri atau
pembunuhan.
ada kecelakaan, tempat luka dapat dimana saja, pada luka lantas misalnya
luka& paling sering pada daerah muka dan dada akibat badan terbentur kaca
mobil.
;U0. I4I) :
.dalah luka yang disebabkan oleh benda yang mempunyai sisi tajam dan
digeserkan pada permukaan tubuh dengan tekanan yang cukup kuat, ciri& dari
luka iris adalah :
Tepi luka rata.
Bagian& jaringan kulit dan otot terpotong rata.
)udut luka tajam dan jumlahnya dapat banyak tergantung jumlah gesekan.
Dalam luka lebih pendek dibandingkan dengan lebar3panjang luka.
Bentuk luka tergantung arah irisan terhadap garis lange.
8ara perlukaan dapat ok bunuh diri, dibunuh atau kecelakaan seperti pada luka
tusuk demikian pula masing& ciri,cirinya.
;uka iris bunuh diri sering pada daerah leher dan pergelangan tangan, perhatikan
kemiringan luka iris dengan kebiasaan korban 'kidal3biasa(.
;U0. B.8+0 :
;uka yang disebabkan oleh benda relatif besar, bermata tajam3 !3& tajamyang
dikenakan ke bagian tubuh dengan cara diajun dan menggunakan tenaga besar.
)enjata yang dapat digunakan : golok, kampak, celurit, pedang, dll.
8iri,ciri luka bacok :
;uka bacok mempunyai ciri yang hampir sama dengan luka iris, perbedaannya
luka bacok dibuat dengan tekanan dan tenaga besar sehingga luka yang timbul
sangat hebat, sekitar luka sering ditemukan memar, jaringan tulang diba=ahnya
ikut terluka bahkan dapat terpotong.
8ara kematian luka bacok ini hampir dipastikan ok pembunuhan, sasaran
bacokan biasanya pada kepala, bahu, leher dan anggota gerak atas mengingat
=aktu membacok cenderung ayunan dari atas ke ba=ah.
$ekanisme kematian :
$ekanisme kematian pada luka ok kekerasan tajam dapat dibedakan :
,;angsung akibat perdarahan, kerusakan organ dalam, emboli 'terpotong
pembuluh besar(, shock 'nevrogenik, volumik(.
,Tidak langsung akibat infeksi.
;U0. 4+B:0 :
;uka yang disebabkan kekerasan benda tumpul yang terjadi dengan hebat,
biasanya pada laka lantas 'terlintas ban(. Disini luka tampak tidak beraturan,
kulit dan otot dapat terlepas dari ikatannya dengan tulang dan tergulung
keluar. ;uka jenis ini banyak terjadi pada daerah anggota gerak.
L&%A A%IBAT SEN*ATA A$I
):AE.T. .I ' ):AI (
embagian secara garis besar :
!. )enjata api gengam 3pendek ' 4iflied J beralur (
a. istol , .lur kearah kanan
b. 4evolver , .lur kearah kiri.
&. )enjata api laras panjang
a. 4iflied , +tomatis, semi otomatis dan Tidak otomatis.
b. )mooth Bore % *ull 8hoke, >alf 8oke, *ull 8ylender
4:*;I:D : adalah laras beralur, gunanya untuk mendapatkan effek gyroskopik,
peluru berjalan dengan berputar sehingga stabil. ada revolver arah alur ke kiri,
pada pistol arah alur ke kanan, jumlah alur tergantung dari pabrik pembuat
berkisar antara 6,H alur.
)$++T> B+4: : adalah larak yang tidak beralur, banyak digunakan pada
senjata untuk berburu, jumlah anak peluru banyak. Bentuk 8hoke dimaksud agar
anak peluru pada =aktu keluar laras tidak terlalu tersebar.
*ull 8hoke, perbedaan diameter antara pangkal laras dan muara
laras antara ?,?& % ?,?6 inch, sedangkan pada *ull 8hoke perbedaan tersebut
kurang3 J ?,?& inch.
:;U4U D.A $:)IU :
Dibedakan anak peluru tunggal 'pada 4ified( dan anak peluru banyak ')mooth
Bore(.
Bagian,bagian peluru : royektil
)elongsong peluru
$esiu
0aliber eluru3;aras :
.dalah ukuran peluru, ditentukan oleh jarak antara pematiang pada laras.
Ukurannya dapat dalam bentuk inch. '?,5" inch( atau mm. ada )mooth
Bore, kaliber senjata dapat dibuat dari ! pound timah, standard !& buah.
Ukuran adalah : gauge.
8ara mengetahui kaliber peluru adalah dengan mengukur diameter dari pantat
anak peluru atau beratnya bila peluru masih baik. 8ontoh : peluru kaliber ?,5"
inch, diameter pantat peluru : ?,5" @ &2,6 mm J #,72 mm. Berat J !&,#7 gram.
8ara lain adalah dengan mengukur ukuran lubang luka tembak masuk, tidak
selalu betul karena banyak faktor yang mempengaruhi, seperti elasitas jaringan,
tempat perkenan, derformitas peluru, dll.
$esiu merupakan bagian yang penting dari sebuah peluru, karena ia menentukan
kecepatan jalan anak peluru untuk selanjutnya menentukan jangkauan maupun
daya tembusnya.
4:9+;9:4 I)T+;
eluru tersimpan dalam silinder
)etelah penembakan selongsong tetap
pada silinder.
eluru mempunyai 4im
.lur ke kiti.
Digunakan oleh olisi standard 'kal :
5"(
Dalam maga-ine
eluru terlempar ke luar.

eluru mempunyai grove3alur
.lur ke kanan
)tandard angkatan perang 'kal : 62(

Dikenal 5 jenis mesiu :
!. Black po=der : terdiri dari ramuan belerang !?B, arang '8( !2B dan
senda=a 'A+5( H2B. )angat berasap dan ber=arna hitam.
&. )mookless po=der : terdiri dari campuran nitro celulose dan nitro glycerine,
tidak berasap dan daya dorong besar, banyak digunakan pada senjata untuk
perang.
5. 0ualk=ik po=der : sangat sensitive digunakan pada pengalak, dibuat dari
a-ide dan sino@ide.
L&%A TEMBA%
.pabila ditemukan kasus luka tembak, maka dokter harus turut menentukan
beberapa hal :
,.pakah luka yang ditemukan merupakan luka tembak.
,$ana luka tembak masuk ';T$(, mana luka tembak keluar ';T0(,
berapa jumlahnya.
,.rah peluru masuk.
,)aluran luka.
,)ebab kematian.
,8ara kematian.
,erkiraan.osisi korban
,erkiraan Earak tembakan.
,Eenis dan kaliber senjata.
Untuk menentukan apakah suatu luka merupakan luka tembak, maka perlu
diketahui apa yang terjadi. Bila sebuah peluru ditembakkan maka dari laras
keluar berbagai komponen yaitu :
, .nak peluru.
, 1as panas3api.
, .sap3jelaga.
, )isa mesiu yang tidak habis terbakar.
Tiap& komponen ini mempunyai effek dan menimbulkan ciri tersendiri apabila
mengenai tubuh.
.A.0 :;U4U :
.nak peluru yang menembus kulit akan membentuk lubang luka yang dapat
berbentuk bulat atau lonjong tergantung dari arah peluru masuk atau dapat tidak
teratur tergantung bentuk peluru pada =aktu masuk dan jenis jaringan.
;ubang luka mempunyai diameter lebih kecil dari anak peluru oleh karena
adanya elasitas jaringan, selain lubang luka oleh karena adanya putaran peluru
maka terjadi pula geseran sehingga terbentuk luka lecet yang disebut klim lecet.
.pabila anak peluru masuk pada daerah yang ketebalan jaringan tipis dan
diba=ahnya terdapat tulang pipih 'daerah pelipis( maka lubang luka tidak bulat
tapi bentuknya tidak beraturan 'bintang( oleh karena adanya tahanan tulang yang
mengakibatkan gas kembali keluar.
)elain klim lecet pada ;T$. Disekitar lubang terdapat pula klim kesat, yang
terbentuk ok adanya sisa& lemak3kotoran pada anak peluru yang menempel
disekitar3tepi luka, adanya klim kesat ini merupakan tanda yang pasti bah=a
tembak tersebut merupakan ;T$.

1.) .A.)3.I :
1as panas3api akan menimbulkan luka bakar pada kulit '=arna kemerahan( atau
pada daerah berambut, rambut akan mengeriting dan daerah ini disebut klim api.
:ffek gas panas ini baru terlihat bila jarak tembakan kurang dari !2 cm.
.).3E:;.1. :
:feknya terlihat pada kulit berupa =arna kehitaman yang mudah terhapus.
Daerah ini dinamakan klim jelaga. :ffek ini dapat terjadi bila jarak tembakan
kurang dari &2 cm.
)I). $:)IU :
Butir& mesiu baik yang telah terbakar atau tidak terbakar pada =aktu peluru
lepas, juga akan ikut keluar laras. Butir& ini akan menyebabkan timbulnya
gambaran bintik& disekitar lubang luka yang diakibatkan tertanamnya bintik&
sisa mesiu pada epidermis dan dermis, gambaran ini tidak hilang bila dicuci dan
disebut klim tato. 0lim tato berbentuk bila penembakan pada jarak kurang dari
7? cm.
;U0. T:$B.0 $.)U0 ' ;T$ ( :
;uka tembak masuk dicirikan dari klim& yang terbentuk seperti diatas, tapi yang
khas adalah klim kesat, tergantung jarak tembak. ;T$ dibedakan menjadi :
!. ;T$ tempel3kontak .
$oncong laras menempel pada kulit, lubang luka yang terbentuk tergantung
daerah mana yang terkena, pada daerah dahi lubang besar dan tidak beraturan ok
tek. 1as yang kembali keluar. Bila pada daerah yang lunak, 'dada( lubang luka
bulat dan sekitarnya terdapat jejas laras, komponen peluru semua ikut masuk
dalam jaringan, tepi luka hitam 'terbakar(.
&. ;T$ jarak sangat dekat 'L 5? cm( .
)ekitar lubang luka terdapat klim& :
0lim lecet
0lim api
0lim jelaga
0lim tato.
5. ;T$ dekat '5? % 7? cm( .
)ekitar lubang luka terdapat klim& '0lim ;ecet dan 0lim Tato(.
;T$ jarak jauh ' M 7? cm(.
)ekitar lubang luka hanya terdapat klim lecet saja.

8atatan :
atokan& jarak seperti diatas tidak selalu dapat diterapkan oleh karena
adanya jenis& peluru yang menggunakan bermacam,macam mesiu dan cara
penembakan yang inkonvensional 'peredam, penutup laras dengan bantal,
dll(. ercobaan yang dilakukan penembakan dengan senjata dan jarak yang
sama tapi dengan peluru berbeda 'dari berbagai pabrik( ternyata
memberikan gambaran yang berbeda.


;U0. T:$B.0 0:;U.4 ' ;T0 (.
;etak disebabkan oleh peluru yang berjalan dari dalam ke arah keluar ';T$ dari
luar ke dalam(. 0onsek=ensinya dapat ikut jaringan3tulang sehingga lubang luka
sangat variable baik bentuk3besarnya.
Beberapa faktor yang mempengaruhi bentuk3besar luka tembak keluar adalah :
0ecepatan saat peluru keluar dari badan.
ermukaan3jaringan tempat peluru keluar.
Deformitas dari peluru akibat benturan dengan jaringan se=aktu melalui
rongga badan.
Ealan3gerakan peluru, dimana peluru dalam tubuh tidak berjalan stabil tapi
melakukan goyangan 'tumbling dan ya=ing(.
.da tidaknya fragmentasi anak peluru.
.da tidaknya fragmentasi tulang3jaringan yang ikut keluar.
.da tidaknya tahanan dari luar pada =aktu peluru akan menembus 'tembok
sesuatu yang keras(
)ecara umum ;T0 bentuknya lebih besar dari ;T$ 'kecuali bila peluru jalannya
pelan(, bentuk kurang teratur dan tidak ditemukan klim&, luka tembak masuk
dapat lebih besar dari luka tembak keluar bila ;T$ tersebut mengenai daerah
jaringan tipis dan diba=ahnya terdapat tulang keras ' misanya pada dahi(.
erbedaan lain antara ;T$ dan ;T0, pada tempat bertulang 'tengkorak( lubang
luka ;T$ membentuk corong terbalik artinya diameter lubang pertama 3 luar
lebih kecil dari lubang di dalam dan sebaliknya pada ;T0.
;T0 dapat mengalami memar sekelilingnya bila pada =aktu keluar, peluru
mendapat tahanan benda yang keras selain klim lecet sehingga sukar di bedakan
dengan ;T$, untuk itu perlu diperiksa secara histopatologi.
>istopatologi ;T$ : memberikan perubahan seperti mekanikal dan panas.
Dampak epitel mengalami kompresi terutama luka tembak tempel(, sel&
memanjang dan kurus. Demikian pula inti sel, nekrosis koagulasi dan
pembengkakan serta vakuolisasi sel. Basal dapat terjadi disekitar luka dapat
tampak kotoran& =arna hitam 'klim kesat( dan pecahan& logam, tanda yang
pathognomonik adalah adanya epidermis yang terlepas dari dasarnya dan
mencuat ke luar pada tepi luka, keadaan ini disebabkan pada =aktu peluru
menembus kulit, ternyata kulit juga mengalami dorongan keluar akibat gas.
ada ;T0, gambarnya berbeda, oleh karena peluru telah kehilangan panasnya
selama berjalan dalam rongga badan sehingga gambaran yang tampak sangat
minim, tampak adanya perdarahan segar pada epidermisa dan dermis, kalau ada
sisa& mesiu 'pada luka tembak tempel( hanya ada pada lapisan dermis.
.4.> :;U4U $.)U0 D.A ).;U4.A ;U0..
.rah peluru masuk dan saluran luka penting diketahui untuk memperkirakan
cara kematian, arah tembakan dan posisi korban =aktu ditembak 'penting =aktu
rekontruksi(.
.rah peluru masuk ditentukan dengan melihat bentuk dari lubang luka dan klim
lecet yang terbentuk bila peluru masuk tegak lurus maka bentuk lubang bulat
dan klim lecet berukuran sama pada sekitar luka. Bila peluru masuk serong maka
klim lecet akan berbentuk lonjong dengan sisi dimana peluru datang jauh lebih
lebar dibandingkan pada sisi& yang lain. ada pemeriksaan perlu disebutkan arah
serongnya dan perkiraan besar sudut dengan bidang hori-ontal. 'misalnya arah
dari kanan atas ke kiri ba=ah, membentuk L 62 derajat dengan bidang
hori-ontal(.
)aluran luka ditentukan pada =aktu otopsi, dari saluran luka ini dapat ditentukan
peluru mana yang menyebabkan kematian 'bila ada lebih dari satu tembakan(
selain itu pada penentuan sal uran luka kita juga berusaha menemukan anak
peluru yang tertinggal.
8.4. 0:$.TI.A
:
8ara kematian pada luka tembak dapat disebabkan oleh bunuh diri, dibunuh atau
kecelakaan. ada bunuh diri daerah sasaran adalah kepala dan leher, pada kepala
paling banyak adalah pelipis, mulut, dahi. )edangkan pada leher adalah daerah
ba=ah mulut. enting adalah arah saluran luka, pada bunuh diri arahnya
cenderung dari ba=ah ke atas menginggat kemudahan =aktu memegang dan
menarik pelatuk. Earak tembakan, biasanya tempel atau tembakan jarak dekat,
sering ditemukan cadaveric spasme.
ada pembunuhan, tempat luka tembak dapat dimana saja dan biasanya tunggal.

8iri khas ;T$ : klim kesat dan ada jaringan yang hilang, bila luka dirapatkan
tidak kembali menyatu.
8iri khas ;T0 : tidak ada jaringan yang hilang, kecuali bila ada tulang& yang
lepas atau peluru kecepatan tinggi.
Bila mayat telah membusuk untuk membedakan ;T$3;T0 melalui
pemeriksaan arah pecahan& tulang ' lebih baik dengan rontgen foto (
8atatan :
Bila ditemukan anak peluru dalam kesimpulan luka tembak, perlu disebutkan
ukuran peluru, berat, arah dan jumlah alur 'bila masih mungkin(. Tapi tidak
boleh menyebutkan jenis senjata 'pistol3revolver3senjata panjang( karena yang
menentukan adalah ahli balistik(.
.
1ambaran jejas laras : terjadi selain akibat panas laras, juga akibat dorongan
kulit keluar yang tertekan oleh gas.
Eejas laras nampak lebih jelas pada permukaan kulit yang dasarnya terdapat
tulang keras seperti tulang pelipis.
LUKA AKIBAT LEDAKAN BOM
Luka akibat ledakan bom mempunyai pola yang sangat bervariasi,
berbagai faktor berpengaruh pada pola luka yang akan terjadi pada korban,
secara umum dapat digambarkan faktor-faktor tersebut dapat dibagi dalam 3
unsur :
1. Host korban! : "mur, jenis kelamin, #ondisi $ubuh,
fitness, posisi.
%. &gent 'enis bom! : "kuran dan berat , jenis bhn peledak,
campuran dan cara meledakannya.
3. (nviroment lokasi)lingkungan!
*alam ruangan ) luar ruangan, struktur gedung, partikel% gedung, ada
tidaknya udara ) bhn beracun atau mudah terbakar.
+ahan peledak pada dasarnya dibagi dalam 3 kategori :
1. *aya ledak tinggi High e,plosive !, al : -ilitary bombs, $.$,
/0, *ynamite, 1emte,, &.23.
%. *aya ledak rendah Lo4 (,plosive !, al : .apalm, 5unpo4der,
-olotov cocktail, -any petroleum-based.
3. +ahan ledak campuran.
-ekanisme perlukaan pada ledakan bom sesuai dengan proses yang terjadi
pada suatu ledakan bom yaitu :
1. $ekanan udara yang sangat besar dan suara yang keras
%. 6ecahan partikel dari komponen bom
3. 6ecahan benda 7 benda disekitar ledakan.
+erdasarkan hal tersebut diatas pola luka pada korban terbagi menjadi 0 type :
$ype pertama disebut 6rimary 8njury :
6erlukaan diakibatkan oleh tekanan yang sangat besar, biasanya menyerang
organ 7organ tubuh bagian dalam yang berisi udaa seperti liang telinga, rongga
dada, dan rongga perut.
6erlukaan-nya berupa : 9obekan gendang telinga, robekan paru, pergeseran
posisi jantung, perdarahan dan robekan pada lambung dan usus.
6rimary injury terjadi pada ledakan bom dengan bahan ledak tinggi High
(,plosive ! dan jarang pada Lo4 (,plosive.
$ype kedua disebut 1econdary 8njury :
6erlukaanan diakibatkan oleh partikel 7 partikel bom seperti lempengan logam,
pada :*esigner +omb: yang konvensional biasanya logam pengisi bom seperti
paku, sekrut, gotri dll.
6erlukaan yang terjadi berupa luka terbuka sesuai dengan bentuk benda
pengisi, bentuk luka sejenis dengan luka tembak hanya relative lebih besar.
$ype ketiga disebut $ertiary 8njury :
6erlukaan yang diakibatkan terlemparnya korban akibat tekanan dan
membentur benda-benda serta perlukaan yang diakibatkan partikel benda
serpihan bangunan ! yang tekena pada tubuh korban. +entuk luka beupa luka
terbuka yang lebar, patah tulang, patah tulang tengkorak dan kerusakan jaringan
otak
$ype keempat disebut ;uartinery 8njury :
6erlukaan yang disebabkan oleh hal 7 hal lain seperti bahan bakar bahan
kimia atau bahan radiasi.
+entuk perlukaan berupa luka bakar karena api atau bahan kimia #eras.
6erlu diketahui dekat dengan pusat ledakan gas panas yang terjadi akibat
pembakaran bahan ledak dapat mencapai 3<<< derajat yang dapat
menyebabkan luka baker derajat 3.
) -engenai ...
-engenai angka kematian mortalitas ! pada ledakan bom jelas sangat
dipengaruhi oleh posisi korban pada pusat ledakan , beberapa peneliti
mendapatkan fakta korban yang berada sekitar 3 m dari pusat ledakan
kemungkinan mati = kali lebih besar dibandingkan dengan korban yang berada >
meter dari ledakan. #ematian pada ledakan bom tidak saja oleh karena berada
dekat ledakan tapi juga dapat diakibat komplikasi susulan akibat kerusakan
organ dan jaringan dalam tubuh atau akibat luka bakar sehingga korban-korban
yang berada disekitar ledakan 4alaupun luka diluar sedikit harus tetap di
observasi secara ketat.
#epustakaan :
1.. /*/ ?eb site. -echanisms of blast injury.. &vailable at: &ccessed 3ctober
1@, %<<A.
%. (ncyclopedia: suicide bombings. .ationmaster.com ?eb site &vailable at:
http:))444.nationmaster.com)encyclopedia)1uicide-bombingsBHistory.
&ccessed 3ctober 1@, %<<A
3. 5lobal security.org ?eb site .8mprovised e,plosive devices 8(*s!)booby traps.
&ccessed 3ctober 10,
%<<A.
0. 1ussan #. 1utphen, -*, -(d &uthor:. +last injuries: & 9evie4 CME/CE ,
9elease *ate: .ovember =,
%<<A
A.Cincent '-. 5unshot 4ounds, practical aspect of firearm. %
nd
ed./9/
6ress.Lodon, .e4 Dork,
?ashington, 1===.
,, ? ,,
L&%A BA%A#
Untuk melihat berat ringan suatu luka bakar maka perlu ditentukan derajat dan
luas luka bakar.
Derajat luka bakar :
.. :pidermal Burn
Derajat ! : erythema
Derajat & : vesikel dengan ciri :
Banyak albumin dan chlor.
$A
)ekitar merah.
Bila dipecahkan dasarnya terdapat bintik perdarahan ' Intra
epidemal (
B. Dermal Burn :
Derajat 5 : kerusakan pada lapisan kutikula kulit =arna kehitaman,
ujung& syaraf terkena timbul rasa sakit 'penyembuhan dengan
sikatrik(.
Derajat 6 : seluruh lapisan kulit terkena, =arna kuning kecoklatan, syaraf
sudah rusak, rasa sakit berkurang kurang. Dalam beberapa hari
timbul jaringan necrotik dan nanah sembuh dengan deformitas
sikatrik.
8. Deep Burn :
Derajat 2 : $engenai seluruh lapisan kulit dan otot, terjadi koagulasi
protein 'albumin otot( terjadi sikap ugilistik
Derajat 7 :)eluruh jaringan kulit, otot dan tulang mengarang % nampak
pada beberapa bagian jaringan pecah& menyerupai luka tajam
'disini tidak ada darah(.
;U.) ;U0. B.0.4.
Digunakan rumus # ':vans(.
:@tremitas atas : #B
:@tremitas ba=ah : !"B
Badan bagian depan : !"B
Badan bagian belakang : !"B
0epada : #B
;eher : !B
1enital : !B
;uas luka bakar lebih penting dibandingkan derajat luka. :pidemal burn yang
melebihi !35 bagian tubuh bersifat fatal. 0ematian bila luas luka bakar lebih
2?B, pada anak& lebih sensitif lagi.
;uka bakar pada daerah anggota gerak sering menimbulkan cacat oleh
karena jaringan sikatrik.
*aktor lain yang turut berpengaruh berat ringan akibat luka bakar adalah :
!. Derajat luka bakar3luas luka bakar.
&. Derajat panas benda penyebab.
5. ;amanya terpapar
6. Umur
2. Eenis kelamin.
7. ;okasi luka bakar : daerah kepala, badan, perut bagian ba=ah, genital
lebih berbahaya dari tempat lain.
)ebab 0ematian :
8epat : 0eracunan 8+ '5?,"?B(
)hock % neurogenik
;uka& lain akibat tertindih3tertimpa benda keras
;ambat : sepsis oleh karena hypostastik pneumoni
hyponatremia
renal failure, dll.
$asa kritis adalah hari pertama sampai hari ke tiga
$:DI0+;:1.; .):0 ;U0. B.0.4 :
, Identifikasi
aling sulit terutama bila tubuh korban telah mengarang sama sekali. ada
korban hanya tersisa tulang dan gigi serta beberapa organ dalam. Dari
tulang dapat memperkirakan umur, jenis kelamin, tinggi badan, ras.
)ementara dari gigi apabila ada data antemortem dapat lebih menjuruskan
identifikasi korban.
+rgan dalam yang dapat dipakai untuk upaya identifikasi adalah ginjal
oleh karena relatif terlindungi. Dari sini dapat ditentukan golongan darah
dan se@ 'Barr Body3C. Body(.
, $embedakan luka bakar ante3post mortem :
enting untuk menentukan cara kematian,
luka bakar ante mortal terdapat reaksi Intra 9ital berupa :
.danya jelaga pada saluran nafas.
0adar 8+ yang tinggi dalam darah '!?,7?B(, pada anak& '"?B(.
Ulcerasi pada mucosa lambung.
4eaksi jaringan '=arna kemerahan( sekitar luka& yang ada.
ada luka bakar sering timbul patah tulang dan pseudo epidural hematon yang
terjadi oleh karena panas tinggi sehingga pembuluh pecah terjadi e@travasasi.
Tanda& pseudo epidural hematoni.
1umpalan darahnya lunak, rapuh dan tipis, =arna coklat terang sampai
kekuningan terdapat gambaran sarang ta=on, akibat gelembung& udara
'mendidih(.seudo epidural ini perlu dibedakan dengan epidural yang terjadi
antemortem akibat kekerasan.
emeriksaan $ayat :
, Darah ber=arna merah terang
, ada sal pernafasan ditemukan jelaga selaput lendir =arna kemerahan dan
dapat ditemukan pula busa halus
, Tulang tenggkorak sering telah terbuka atau dapat ditemukan pseudo
epidural hematom.
, aru& odema, jantung penuh berisi darah
, Dapat ditemukan pula oedema laryng.
, Bila korban sempat hidup dalam jangka =aktu beberapa hari, sering
dijumpai :
4adang paru&
Degenerasi sel parenkim hati.
Tubular nekrosis akut.
Ullerasi lambung3duodenum.
emeriksaan Toksikologi :
Bila kadar 8+ dalam darah lebih !?B berarti orang tersebut masih hidup pada
=aktu terbakar, sebaliknya kadar 8+ ',( 3sedikit belum tentu orang tersebut
sudah mati =aktu terbakar, hal tersebut dapat terjadi pada kematian yang cepat
'misalnya ledakan, oedema laring (.
emeriksaan meliputi :
!. 4esistensi .lkali Tes
!,& tetes darah G 2 ml air G 2 tetes A.+> !?B J =arna berubah merah
kecoklatan.
!,& tetes darah kontrol G 2 ml air G 2 tetes A.+> !?B J
<arna coklat tua.
&. Test $ikrodilusi ' )emi k=antitatif (
5. Tes 1as 8hromatografie ' 0=antitatif (
L&%A LIST#I% 4
Dikenal & jenis arus listrik, yaitu .8 '.lternating 8urrent( dan D8 'Direct
8urrent(, dikatakan .8 lebih berbahaya dari D8.
Dikenal istilah 9oltage '9(, yaitu tegangan listrik, untuk rumah tangga &&? volt,
tahanan dengan satuan +hm '4( kemampuan benda untuk menyalurkan listrik
'kayu lambat, logam cepat ( dan .mpere 'I( adalah kuat arus.
Dikatakan I dan 4 lebih berperan dalam mengakibatkan gangguan pada tubuh
manusia dibandingkan 9. >ubungan ketiga bagian itu tercakup dalam rumus :
9 J I.4 I J 9 3 4 , .mpere J 9olt3+hm
Eumlah minimal 'I( yang mematikan adalah : 72 m. di 4umah Tangga '& m.
s3d !? m.(.
Tubuh manusia merupakan penghantar listrik yang buruk pada telapak tangan
dan kaki yang kering !.???.???,&.???.??? +>$. $akin tipis kulit makin turun
tahanannya 'pipi, paha bag dalam, lipat ketiak( berkisar 2?? +>$ sampai !???
+>$. ada keadaan yang basah maka tahanan turun hanya berkisar &?? +>$
sampai 5?? +>$ saja.
'rata& tahanan kulit sekitar !??.??? +>$ (.
9olt tidak menentukan banyak sebagai penyebab kematian. Dilaporkan bah=a
orang kontak dengan listrik &.2?? volt ternyata masih dapat hidup setelah
dilakukan resusitasi &? menit, sebaliknya pada keadaan basah listrik 2? volt
dapat mematikan.
.kibat arus listrik pada tubuh manusia, ada & jenis yaitu :
!. :ffek Aon )pecifik
:fek yang diakibatkan oleh panas, merupakan suatu luka bakar yang
ditemukan pada tempat listrik masuk3keluar. ':lectric $ark(.1ambarannya :
;uka bakar bentuk bulat, ditengah melengkung =arna coklat3hitam 'abu&
kuning( dikelilingnya daerah yang pucat % menonjol 'edema( =arna
kemerahan. :lectric $ark tidak spesifik untuk listrik, dapat juga terjadi bila
kulit bersentuhan dengan benda panas. :lektric $ark tidak selalu ditemukan
karena pada tubuh yang basah dimana 4 kecil, arus masuk lebih besar
sehingga kematian cepat terjadi.
Berat ringan luka bakar 'Coule efek( ini tergantung '4 ( kulit. $akin besar '4 (
misalnya pada kulit yang tangan kering, makin hebat luka bakarnya, juga
tergantung pada lamanya terpapar. ada kulit yang basah '4 ( kecil, sehingga
efek luka bakar kecil3tidak ada sama sekali, demikian pula pada paparan yang
luas :lectric $ark dapat tidak terjadi
&. :fek spesifik
:fek yang ditimbulkan oleh arus listrik yang melintas di dalam tubuh. :fek yang
ditimbulkan berupa :
a. *ibrilasi ventrukel kemudian cardiac arest volt kurang dari &?? 9
b. 9agal 4eflek bila arus masuk melalui kepala. Terjadi respiratory failure
akibat otot pernafasan kejang, terjadi pada tegangan lebih !??? 9.
0edua efek diatas dapat timbulkan kematian, tergantung dari :
!( 0ondisi listrik.
&( ;ama kontak
!. 0ondisi ;istrik
I J 934 'rumus +>$Ns(, makin kecil 4 makin besar I, makin cepat kematian
dan sebaliknya.
&. ;ama 0ontak
;ets go current '!& m.(, pada kontak dengan listrik demikian, genggaman
tangan masih dapat membuka. ada listrik diatas !& m. dan pada tegangan
menengah '72,!??? 9( maka otot fle@or tangan malah berkontraksi sehingga
kontak makin lama. ada tegangan lebih !??? 9 tubuh justru akan terlempar.

5. 0ondisi hisik
a. )akit jantung mempercepat kematian.
b. )ering kontak 3 tidak 'pega=ai ;A lebih tahan.
c. <aspada 3 tidak, dll.
1ambaran histopatologi dari :lectric $ark :
:pidel memipih.
)el stratum corneum menggelembung dan kosong.
Inti sel stratum basalis lonjong.Tersusun secara palisade.
Terdapat sel& yang mengalami karbonisasi dan metalisasi.
Bunuh diri dengan listrik jarang, paling sering oleh karena kecelakaan,
sedangkan pembunuhan dengan listrik pernah dilaporkan.
>ukuman mati melalui kursi listrik di .), menggunakan listrik H,2 . % !H??
volt selama 7? detik dan dilakukan & kali.
:$:4I0)..A +)T $+4T.;:
emeriksaan ;uar : muka pucat, mata penyebaran pemb darah, elektric mark
tangan3kaki 'G(3',(, kadang ada echimosis pada kulit dada.
emeriksaan Dalam : paru& oedematus, organ dalam pembendungan,
perdarahan berbintik pada otak dapat 'G(, tardius spot pada pleura dan
jantung.
Tanda,tanda tersebut tidak spesifik, oleh karena itu penyimpulan kematian oleh
karena listrik berdasarkan 7er<ekl/si=nan 'dibuktikan dengan tidak ada
kelainan lain yang menyebabkan kematian(.

O o O

Anda mungkin juga menyukai