Anda di halaman 1dari 16

KETUBAN PECAH DINI

Ahmad Azroei Bin Mohd Yusup @ Muallif


10 2008 312
ANAMNESIS
Sejak bila mulai keluar cairan
Warna dan bau cairan yang keluar
Riwayat kelahiran sebelumnya
Disertai nyeri atau tidak?
Jumlah cairan yang keluar sedikit atau
banyak?
Disertai his atau tidak?


PEMERIKSAAN FISIK
Inspeksi
Pemeriksaan dengan spekulum

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium
1. pemeriksaan cairan
2.Tes lakmus
3.Fern test

Radiologi
1.USG
WORKING DIAGNOSIS
KETUBAN PECAH DINI (KPD) adalah
pecahnya kantung ketuban sebelum
onset persalinan yang benar, tanpa
panjang usia kehamilan.
Disebabkan oleh karena berkurangnya
kekuatan membrane atau meningkatnya
tekanan intra uterin atau oleh kedua
faktor tersebut.
Klasifikasi KPD ada 3 yaitu :
1. Ketuban pecah dini pada kehamilan >
35 minggu.
2. Ketuban pecah dini pada kehamilan 32
35 minggu.
3. Ketuban pecah dini pada kehamilan <
32 minggu.

GEJALA KLINIS
keluarnya cairan ketuban merembes melalui
vagina
Cairan berbau manis
bila duduk atau berdiri, cairan berhenti
keluar kerna kepala janin yang sudah
terletak di bawah biasanya "mengganjal"
atau "menyumbat" kebocoran untuk
sementara
Cairan yang keluar tidak deras
Tidak disertai rasa mulas maupun nyeri pada
perut
EPIDEMIOLOGI
8 20% dari kehamilan
2/3 dari penderita KPD kurang 37 minggu
akan bersalin dalam masa 4 hari
Lebih banyak pada kehamilan cukup
bulan

ETIOLOGI
Infeksi
Infeksi yang terjadi secara langsung pada selaput
ketuban maupun asenderen dari vagina atau
infeksi pada cairan ketuban bisa menyebabkan
terjadinya KPD.
Servik yang inkompetensia, kanalis sevikalis yang
selalu terbuka oleh karena kelainan pada servik
uteri (akibat persalinan, curetage).
Tekanan intra uterin yang meninggi atau
meningkat secara berlebihan (overdistensi uterus)
misalnya trauma, hidramnion, gemelli.

Trauma disepakati sebagai faktor predisisi
atau penyebab terjadinya KPD. Trauma yang
didapat misalnya hubungan seksual,
pemeriksaan dalam, maupun amnosintesis
menyebabakan terjadinya KPD karena
biasanya disertai infeksi.
Kelainan letak, misalnya songsang, sehingga
tidak ada bagian terendah yang menutupi
pintu atas panggul (PAP) yang dapat
menghalangi tekanan terhadap membran
bagian bawah.

PATOFISIOLOGI
Pada sebagian besar kasus ternyata
berhubungan dengan infeksi.
Lapisan kompakta amnion, fibroblast,
jaringa retikuler korion dan trofoblas
terdiri dari kolagen.
Sintesis maupun degradasi jaringan
kolagen ini dikontrol oleh system aktifitas
dan inhibisi interleukin -1 (iL-1) dan
prostaglandin.
Jika ada infeksi dan inflamasi, terjadi
peningkatan aktifitas iL-1 dan
prostaglandin
menghasilkan kolagenase jaringan
terjadi depolimerasi kolagen pada selaput
korion/ amnion, menyebabkan ketuban
tipis, lemah dan mudah pecah spontan
KOMPLIKASI
Tali Pusat Menumbung/prolaps Tali Pusat
Korioamnionitis
Persalinan Prematur
Infeksi

PENATALAKSANAAN
PROGNOSIS
Bergantung pada usia kehamilan
Semakin kecil usia kehamilan, semakin
buruk prognosisnya

Anda mungkin juga menyukai