TUJUAN PRATIKUM Pratikum ini bertujuan agar mahasiswa dapat melakukan penanaman dan memahami cara perhitungan jumlah mikroba DASAR TEORI A. Penanaman Mikroorganisme (Bakeri! Populasi mikroba di alam sangat besar dan kompleks. Alam sekitar baik udara, tanah, air juga dihuni oleh mikroba. Penelitian mikroba dalam berbagai habitat memerlukan teknik untuk memisahkan populasi campuran atau biakan campuran yang rumit ini menjadi spesies yang berbeda-beda sebagai biakan murni. Biakan murni terdiri dari suatu populasi sel yang semuanya berasal dari satu sel induk. Bahan yang dinokulasikan pada medium disebut inokolum. Dengan menginokuasikan medium dengan teknik goresan yaitu menggoreskan inokulum di atas media menggunakan ose, sel-sel itu akan terpisah-pisah sendiri. Setelah inkubasi sel-sel mikroba memperbanyak diri dalam waktu 1-!" jam terbentuk massa sel yang disebut koloni. Piaraan murni yang disimpan lama mudah sekali mengalami mutasi. #ika terjadi demikian maka piaraan murni tersebut bukan lagi piaraan murni semula. $ni berarti tipe asli telah hilang. %ntuk menghindarkan atau paling sedikit mengurangi terjadinya mutasi dalam piaraan simpanan maka & 1. Secara periodik piaraan harus dipindahkan ke medium baru. Pemindahan ini sebaiknya dilakukan pada koloni mencapai 'ase log. !. Piaraan harus disimpan pada suhu rendah dan terhindar dari radiasi. (. )ikroba dilio'ilisasikan yaitu dimasukkan dalam ampul berisi susu kering bercampur *+! kemudian disimpan pada tempat bersuhu rendah. Sesungguhnya kebanyakan laboratorium mikrobiologi menyimpan dan memelihara koleksi biakan tersebut. ,he American ,ype *ulture *ollection -A,,*. yang ada di /ashington memelihara ribuan spesies mikroba termasuk 0irus. Dalam mengembangbiakan mikroorganisme, khususnya bakteri, alat-alat yang digunakan harus steril. Sterilisasi dilakukan dengan memanaskan seluruh alat, seperti cawan petri, ose, tabung reaksi, dll di dalam autocla0e. )embiakkan bakteri dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya pengembangbiakan dalam media cawan petri. Pengembangbiakan dalam cawan ini ada beberapa metode, yaitu & 1. )etode cawan gores -steak plate. )etode cawan gores cukup sulit bagi pemula. Bertujuan untuk mengisolasi mikroorganisme dari campurannya atau meremajakan kultur ke dalam medium baru. Prinsip metode ini, yaitu mendapatkan koloni yang benar-benar terpisah dari koloni yang lain, sehingga mempermudah proses isolasi. *ara ini dilakukan dengan membagi cawan petri menjadi (-" bagian. +se steril yang telah disiapkan dilekatkan pada sumber isolat, kemudian menggoreskan ose tersebut pada cawan berisi media steril. 1oresan dapat dlakukan (-" kali membentuk garis hori2ontal di satu sisi cawan. +se disterilkan lagi dengan api bunsen, setelah kering ose tersebut digunakan untuk menggores goresan sebelumnya pada sisi cawan kedua. 3angkah ini dilanjutkan hingga keempat sisi cawan tergores. Pada metode ini, goresan di sisi pertama diharapkan koloni tumbuh padat dan berhimpitan, sedangkan pada goresan sisi kedua, koloni mulai tampak tumbuh terpisah dengan koloni lain. Seluruh tahap hendaknya dilakukan secara aseptik agar tak terjadi kontaminasi. ,eknik penanaman dengan goresan -streak. bertujuan untuk mengisolasi mikroorganisme dari campurannya atau meremajakan kultur ke dalam medium baru. a. 1oresan sinambung Sentuhkan inokulum loop pada koloni dan gores secara kontinyu sampai setengah permukaan agar, lalu putar cawan 145* lanjutkan goresan sampai habis. 1oresan sinambung umunya digunakan bukan untuk mendapatkan koloni tunggal, melainkan untuk peremajaan ke cawan atau medium baru. b. 1oresan , Bagi cawan menjadi ( bagian menggunakan spidol marker, inokulai daerah dengan streak 2ig-2ag. Panaskan jarum inokulan dan tunggu dingin kemudian lanjutkan streak 2ig-2ag. *awan diputar untuk memperoleh goresan yang sempurna. c. 1oresan kuadran -streak6uadrant. 7ampir sama dengan goresan ,, namun berpola goresan yang berbeda yaitu dibagi empat. Daerah 1 merupakan goresan awal sehingga masih mengandung banyak sel mikroorganisme. 1oresan selanjutnya dipotongkan atau disilangkan dari goresan pertama sehingga jumlah semakin sedikit dan akhirnya terpisah- pisah menjadi koloni tunggal. *ara ini dilakukan dengan membagi cawan petri menjadi (-" bagian. +se steril yang telah disiapkan dilekatkan pada sumber isolat, kemudian menggoreskan ose tersebut pada cawan berisi media steril. 1oresan dapat dilakukan (-" kali membentuk garis hori2ontal di satu sisi cawan. +se disterilkan lagi dengan api bunsen, setelah kering ose tersebut digunakan untuk menggores goresan sebelumnya pada sisi cawan kedua. 3angkah ini dilanjutkan hingga keempat sisi cawan tergores. Pada metode ini, goresan di sisi pertama diharapkan koloni tumbuh padat dan berhimpitan, sedangkan pada goresan sisi kedua, koloni mulai tampak jarang dan begitu pula selanjutnya, sehingga didapatkan koloni yang tampak tumbuh terpisah dengan koloni lain. Seluruh tahap hendaknya dilakukan secara aseptik agar tidak terkontaminasi. !. )etode cawan tuang -pour plate. )etode cawan tuang sangat mudah dilakukan karena tidak membutuhkan ketrampilan khusus dengan hasil biakan yang cukup baik. )etode ini dilakukan dengan mengencerkan isolat yang telah diketahui beratnya ke dalam 8 ml garam 'isiologis -9a*3 4.:;. atau larutan bu''er 'os'at. 3arutan ini berperan sebagai penyangga p7 agar sel bakteri tidak rusak akibat menurunnya p7 lingkungan. Pengenceran dapat dilakukan beberapa kali agar biakan yang didapat tidak terlalu padat atau memenuhi cawan -biakan terlalu padat akan mengganggu pengamatan.. Sekitar 1 ml suspensi dituang ke dalam cawan petri, dilanjutkan dengan menuangkan media penyubur -nutrien agar. steril hangat -"4-:45*. kemudian ditutup rapat dan diletakkan dalam inkubator -(<5*. selama 1-! hari. Penuangan dilakukan secara aseptik atau dalam kondisi steril agar tidak terjadi kontaminasi atau tumbuh atau masuknya organisme yang tidak diinginkan -di laboraturium, kontaminasi biasanya terjadi akibat tumbuhnya kapang, seperti Penicilium dalam biakan.. )edia yang dituang hendaknya tidak terlalu panas, karena selain mengganggu proses penuangan -media panas sebabkan tangan jadi panas juga., media panas masih mengeluarkan uap yang akan menempel pada cawan penutup, sehingga mengganggu proses pengamatan. Pada metode ini, koloni akan tumbuh di dalam media agar. =ultur diletakkan terbalik, dimasukkan di dalam plastik dengan diikat kuat kemudia diletakkan dalam inkubator. (. )etode cawan sebar -spread plate. Pada metode cawan sebar, 4,1 ml suspensi bakteri yang telah diencerkan disebar pada media penyubur steril yang telah disiapkan. Selanjutnya, suspensi dalam cawan diratakan dengan batang drygalski agar koloni tumbuh merata pada media dalam cawan tersebut, kemudian diletakkan dalam inkubator -(<5*. selama 1-! hari. )etode ini cukup sulit terutama saat meratakan suspensi dengan batang drygalski. Alih-alih koloni tumbuh merata, biakan justru terkontaminasi. +leh karena itu, batang drygalski harus benar-benar steril, yaitu dengan mencelupkannya terlebih dahulu dalam alkohol kemudian dipanaskan dengan api bunsen. Perlu diingat, batang drygalski, yang masih panas akibat pemanasan dengan api bunsen, dapat merusak media agar, sehingga harus didinginkan terlebih dahulu dengan meletakkannya di sekitar api bunsen ->1: cm.. Dengan metode ini, satu sel bakteri akan tumbuh dan berkembang menjadi satu koloni bakteri. Satu koloni yang terpisah dengan koloni lainnya dapat diamati tipe pertumbuhan pada masing-masing media, diantaranya dilakukan terhadap konsistensi, bentuk koloni, warna koloni, dan permukaan koloni. B. Peng"i#ngan $#m%a" &akeri Penghitungan jumlah bakteri dengan berdasarkan jumlah koloni termasuk metode pengukuran secara tidak langsung. %ntuk melakukan perhitungan jumlah bakteri berdasarkan jumlah koloni -plate count. harus memperhatikan syarat-syarat sebagai berikut& 1. #umlah koloni tiap cawan petri antara (4-(4.444 koloni, jika memang tidak ada yang memenuhi syarat dipilih yang jumlahnya mendekati (44. !. ,idak ada koloni yang menutup lebih besar dari setengah luas cawan petri, dikenal sebagai spreader. (. Perbandingan jumlah bakteri dari hasil pengenceran yang berturut- turut antara pengenceran sebelumnya, jika sama atau lebih kecil dari ! hasilnya dirata-rata, tetapi jika lebih besar dari ! yang dipakai jumlah mikroba dari hasil pengenceran sebelumnya. Beberapa langah dalam melakukan pengenceran untuk menghitung jumlah koloni, dapat terlihat beberapa perbedaan hasil baik dari penampakan warna saat pengenceran sampai jumlah koloni mikroba yang didapatkan. ,ujuan dari pengenceran bertingkat yaitu memperkecil atau mengurangi jumlah mikroba yang tersuspensi dalam cairan. Penentuan besarnya atau banyaknya tingkat pengenceran bergantung kepada perkiraan jumlah mikroba dalam sampel. Digunakan perbandingan 1&8 untuk sampel dan pengenceran pertama dan selanjutnya, sehingga pengenceran berikutnya mengandung 1&14 sel mikroorganisme dari pengenceran sebelumnya. Pada saat melakukan pengenceran maupun pemindahan ke petridish harus dilakukan secara aseptis suapaya saat melakukan pemindahan sample dari tabung reaksi satu ke lainnya tidak terkontaminasi oleh mikroba jenis lain yang tidak diinginkan. ,eknik yang digunakan untuk memindahkan bahan makanan yang telah diencerkan pada seri pengenceran 14 -1 -14 -" digunakan teknik pour plate, hal ini dilakukan menyebarkan sel-sel mikroba tidak hanya pada permukaan agar saja melainkan sel terendam agar -di dalam agar -9A.. sehingga terdapat sel yang tumbuh dipermukaan agar yang kaya + ! dan ada yang tumbuh di dalam agar yang tidak begitu banyak mengandung oksigen. Setelah penanaman mikroba ke dalam petridish, selanjutnya melakukan inkubasi dengan menggunakan inkubator agar mikroba dapat tumbuh dengan baik pada suhu yang optimum untuk pertumbuhan yaitu sekitar (<5*. setelah !" jam didapatkan sejumlah mikroba yang tumbuh di medium. 7asil perhitungan didapat dengan perhitungan koloni mikroba yang ada dalam petridish. 4. Prose'#r Ker$a ( ".1 )etode *awan 1ores -Streak Plate. Alat dan bahan & .a +se .b Api bunsen .c 3arutan Alkohol .d *awan petri yang berisi media steril ".! )etode *awan ,uang -Pour Plate. Alat dan bahan & .a 8 ml garam 'isiologis -9a*l 4,:;. ? larutan bu''er 'os'at .b 1 ml suspensi .c )edia penyubur -nutrien agar. .d *awan petri steril .e $nkubator ".( )etode *awan Sebar -Spread Plate. Alat dan bahan & .a 4,1 ml suspensi bakteri yang telah diencerkan .b )edia penyubur steril .c Batang drygalski .d $nkubator .e 3arutan alkohol .' Api bunsen .g +se "." Prosedur praktikum & a. Setiap mahasiswa melakukan penanaman kultur dari stok -hasil isolasi mikroba rongga mulut. dengan metode cawan tuang -pour plate. dan goresan kuadran -streakquadrant.. b. )elakukan penipisan seri dan cara menghitung kuman. ). Pengamaan( ,ahap 1 & Pembuatan 1oresan =uadan -streakquadrant. a. )enyediakan cawan petri yang akan dibuat goresan b. )embagi cawan petri menjadi " bagian c. +se steril yang telah disediakan, dilekatkan dengan sumber isolat, kemudian menggoreskan ose tersebut pada cawan yang berisi media steril. 1oresan dapat dilakukan (-" kali membentuk garis hori2ontal di satu sisi cawan. d. +se disterilkan lagi dengan api bunsen, setelah kering ose tersebut digunakan untuk menggores goresan sebelumnya pada sisi cawan kedua. 3angkah ini dilanjutkan hingga keempat sisi cawan tergores. e. Pada metode ini, goresan di sisi pertama diharapkan koloni tumbuh padat dan berhimpitan, sedangkan pada goresan sisi kedua, koloni mulai tampak jarang dan begitu pula selanjutnya, sehingga didapatkan koloni yang tampak tumbuh terpisah dengan koloni lain. Seluruh tahap hendaknya dilakukan secara aseptik agar tak terjadi kontaminasi. :.! Penanaman kultur dari stok -hasil isolasi mikroba rongga mulut. dengan metode cawan tuang -pour plate. a. Pipet beberapa ml kultur bakteri campurkan ke dalam beberapa ml a6uadest sesuai dengan dilusi yang dikehendaki. b. Aduk hingga merata dengan cara memutar tabung reaksi dengan telapak tangan selama beberapa kali. c. Pipet media agar cair yang telah dipanaskan dengan suhu kurang lebih :4 o * d. Pindahkan pipet yang berisi media agar cair ke dalam tabung reaksi tadi. e. Aduk kembali campuran tadi dengan cara memutar tabung reaksi dengan telapak tangan selama beberapa kali. '. ,uang larutan yang berada dalam tabung reaksi ke dalam cawan petri sebanyak kurang lebih 1 ml. g. $nkubasi dengan posisi terbalik dengan suhu dan waktu yang sesuai dengan jenis bakteri. h. Amati pertumbuhan koloni bakteri tersebut.