Anda di halaman 1dari 8

MANAJEMEN PERSEDIAAN

1. Pengertian Persediaan
Persediaan merupakan bagian utama dari modal kerja, sebab jumlahnya yang paling besar.
Menurut Lukman (2000) persediaan merupakan investasi yang paling besar dalam aktiva lancar
untuk sebagian besar perusahaan industri. Persediaan diperlukan untuk dapat melakukan proses
produksi dan penjualan secara lancar. Persediaan bahan mentah dan barang dalam proses
diperlukan untuk menjamin kelancaran proses produksi. Perusahaan manuaktur mempertahan!
kan persediaan, baik persediaan bahan baku maupun persediaan barang setengah jadi dalam
jumlah tertentu selama masa produksi. "alam perusahaan manuaktur terdapat tiga jenis
persediaan yaitu persediaan bahan baku atau bahan mentah (inventory of raw material),
persediaan barang setengah jadi (inventory of work in process) dan persediaan barang jadi
(inventory of finished goods). #edangkan pada perusahaan dagang, persediaan yang ada
merupakan persediaan barang dagangan (inventory of merchandise). "engan demikian
pengertian persediaan yaitu sejumlah bahan yang dimiliki oleh perusahaan untuk diolah lagi dan
dijual atau sejumlah barang untuk dijual. Perusahaan manuaktur mempunyai persediaan bahan
baku dan persediaan barang setengah jadi untuk memperlancar proses produksi dan persediaan
barang jadi untuk memenuhi permintaan pelanggan. Perusahaan dagang memiliki persediaan
barang dagangan tujuannya agar bisa memenuhi permintaan pembeli.
Manajemen persediaan (inventory management) yang baik merupakan kunci keberhasilan
setiap perusahaan, baik perusahaan manuaktur maupun perusahaan dagang. Pengelolaan
persediaan secara baik memungkinkan penggunaan sumber daya dan penjad$alan produksi
secara eisien. Perusahaan harus memelihara persediaan barang dalam proses dalam jumlah
tertentu selama proses produksi. %da sejumlah aspek yang memerlukan pertimbangan
mendalam tentang persediaan yaitu berapa macam jenis persediaan, berapa jumlah persediaan
yang dianggap tepat, hubungan antara persediaan dengan piutang. &egitu pentingnya
manajemen persediaan, sehingga semua level manajer akan terlibat dalam pengelolaan
persediaan untuk menjaga besarnya persediaan guna mencapai tujuan perusahaan secara eekti
dan eisien. Persediaan dalam proses atau persediaan dalam perpindahan, yaitu persediaan
antara berbagai tahap produksi atau penyimpanan. 'ebijakan persediaan perlu dilakukan oleh
manajer agar supaya ( ). "apat menjamin kelancaran proses produksi. 2. "apat dijangkau
oleh dana yang tersedia. *. "apat mencapai jumlah pembelian optimal.
Pada perusahaan manuaktur, aktor!aktor yang menentukan besarnya persediaan (khususnya
persediaan bahan baku) adalah( ). Lead time, yaitu lamanya masa tunggu bahan yang dipesan
datang. 2. +rekuensi penggunaan bahan selama satu periode. *. ,umlah dana yang tersedia.
-. "aya tahan bahan persediaan.
Perusahaan memiliki persediaan dengan maksud untuk menjaga kelancaran operasi!
onalnya. Perusahaan manuaktur mempunyai persediaan bahan baku dan persediaan barang
setengah jadi dimaksudkan untuk memperlancar proses produksi, sedangkan persediaan barang
jadi untuk memenuhi permintaan pelanggan. Perusahaan dagang mempunyai persediaan agar
bisa memenuhi permintaan pembeli. Perusahaan tidak harus memiliki persediaan yang sebanyak!
banyaknya. Persediaan yang banyak memungkinkan bisa memenuhi permintaan pelanggan yang
mendadak, namun persediaan yang terlalu banyak mengakibatkan modal kerja besar pula. Pada
dasarnya jika perusahaan bisa memprediksi dengan tepat pada $aktunya sesuai dengan jumlah
yang diperlukan, maka jumlah persediaan bisa kecil sekali atau bahkan nol dan teknik ini sering
disebut sebagai teknik persediaan just in time atau zero inventory. .ntuk memprediksi permintaan
pelanggan secara tepat memang sulit, oleh karena itu perlu direncanakan agar persediaan tidak
terlalu banyak dan tidak terlalu sedikit. ,ika persediaan terlalu banyak akan menghadapi berbagai
risiko seperti besarnya biaya penyimpanan dan pemeliharaan di gudang, kerugian karena
kerusakan dan turunnya kualitas bahan, sehingga semua ini akan memperkecil keuntungan. ,ika
persediaan terlalu kecil mempunyai dampak menekan keuntungan juga, karena kekurangan bahan
baku mengakibatkan perusahaan tidak bisa bekerja dengan kapasitas yang optimal.
2. Biaya Persediaan Optimal
"alam pengelolaan persediaan bahan baku ada 2 jenis biaya yang dipertimbangkan untuk
menentukan jumlah persediaan yang paling optimal, yaitu( ). &iaya pesan atau ordering cost, dan
2. &iaya simpan atau carrying cost.
1. Biaya pesan (ordering cost) yaitu semua biaya yang dikeluarkan dalam proses pemesanan
suatu barang. &iaya pesan bersiat variabel atau berubah!ubah yang perubahannya sesuai
dengan rekuensi pemesanan. &iaya pesan meliputi( a. &iaya selama proses pesanan, b. &iaya
pengiriman permintaan, c. &iaya penerimaan, pengecekan bahan dan penimbangan, d. &iaya
penempatan bahan kedalam gudang, e. &iaya proses pembayaran. &iaya pesan besarnya
tergantung dari rekuensi pemesanan. %pabila dalam satu tahun suatu perusahaan
membutuhkan bahan untuk dibeli sebanyak R unit, dan setiap kali pembelian bahan sebanyak
Q unit, serta biaya pesanan setiap kali pesan sebesar O (Ordering Cost) rupiah atau S (et!up
cost) rupiah, maka biaya pesan dapat dihitung dengan rumus(
2. Biaya simpan (carrying cost) yaitu biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam rangka proses
penyimpanan suatu barang yang dibeli. &iaya simpan merupakan biaya yang dikeluarkan oleh
perusahaan untuk menyimpan persediaan selama periode tertentu agar bahan baku yang
disimpan kualitasnya sesuai dengan yang diinginkan. &iaya simpan bersiat variabel atau
berubah!ubah yang perubahannya tergantung dari jumlah bahan baku yang disimpan. &iaya
simpan ini meliputi( a. &iaya se$a gudang, b. &iaya pemeliharaan bahan di gudang, c. &iaya
modal (bunga yang diperlukan untuk investasi barang yang akan disimpan, d. &iaya asuransi,
e. &iaya keusangan barang (kadaluarsa barang) dan biaya penurunan kualitas (absolescence).
%pabila bahan yang dipesan setiap kali pesan Q unit, maka rata!rata persediaan adalah Q/2.
%pabila biaya disimpan sebesar rupiah dari rata!rata bahan yang disimpan, maka biaya
simpan dapat dihitung dengan rumus(
Contoh 1.
P/. 0%1 merencanakan untuk melakukan pembelian bahan selama satu tahun sebanyak
)20.000 unit. &iaya pesan 3p. )0.000 setiap kali pesan. &iaya simpan 3p. 2 per unit. 4arga
beli 3p.).000 per unit. "ari data diketahui # 3 5 )20.000 unit, 6 5 3p.)0.000 dan 7 5 3p.2,!
Per!it"ngan Biaya Persediaan
#eterangan
$re%"ensi Pem&elian
1' 2' (' )' *' +'
,umlah Pembelian (8) )20.000 90.000 :*.*** -0.000 *2.000 22.222
6rdering 7ost )0.000 20.000 *0.000 ),.,,, :0.000 20.000
7arrying 7ost )20.000 90.000 :*.*** ),.,,, *2.000 22.222
/otal 7ost );0.000 )00.000 9*.*** -,.,,, 92.000 92.222
"ari perhitungan biaya persediaan dengan metode coba!coba tsb, dapat diketahui bah$a
biaya persediaan paling minimal pada pembelian -0.000 unit setiap kali membeli yaitu dengan
biaya 3p.90.000,! ,ika diperhatikan pada saat biaya minimal tersebut ternyata biaya pesan
sama dengan biaya simpan. "engan dasar perhitungan tsb, maka bisa dicari jumlah
pembelian dengan biaya yang paling minimal.
(. E./n/mi.al Order Q"antity 0EOQ1
Biaya Pesan =
Q
R
x O atau
Q
R
x S
Biaya Simpan =
2
Q
x C
Perusahaan berusaha menekan biaya seminimal mungkin agar keuntungan yang diperoleh
menjadi lebih besar, demikian pula dengan manajemen persediaan selalu mengupayakan agar
biaya persediaan menjadi minimal. Metode untuk menentukan persediaan yang paling optimal
atau paling ekonomis adalah $conomical Order %uantity (<68) yaitu jumlah kuantitas bahan
yang dibeli pada setiap kali pembelian dengan biaya yang paling minimal. <68 tercapai pada
saat biaya pesan sama dengan biaya simpan. ,umlah kuantitas pesanan yang paling
ekonomis (<68) dapat dicapai pada saat biaya pesan sama dengan biaya simpan. .ntuk lebih
jelasnya kita ikuti keterangan berikut(
,umlah kuantitas pesanan yang paling ekonomis (<68) tercapai pada biaya pesan sama
dengan biaya simpan yaitu(
atau
Q
R
6 5
2
Q
7 5
8
6 . 3
5
2
C . Q
5 8
2
. 7 5 2 . 3 . 6 5 8
2
5
C
O . R . 2
dari persamaan tersebut, maka jumlah pesanan yang paling optimal adalah sebesar(
atau
dimana(
8 5 ,umlah kuantitas pesanan yang paling ekonomis (<68)
3 5 ,umlah kebutuhan barang yang dibeli selama setahun
6 5 &iaya pesanan setiap kali pesan, kadang!kadang diberi simbol #
7 5 &iaya simpan bahan (barang) per unit atau dihitung dari persentase rata!rata persediaan
dikalikan dengan harga barang.
,umlah kuantitas pesanan yang paling ekonomis (<68) juga dapat dicari dengan ormula(
dimana P= adalah perkalian antara harga barang dengan persentase biaya simpan.
.ntuk menentukan kebijakan persediaan yang tepat dapat digunakan analisis 'uantitas Pesanan
yang <konomis ($conomical Order %uantity). $conomical Order %uantity (<68) adalah jumlah
bahan yang dapat dibeli dengan biaya persediaan yang minimal atau sering disebut jumlah
pesanan bahan yang optimal.
Contoh 1.
P/. 0%1 merencanakan untuk melakukan pembelian bahan selama satu tahun sebanyak )20.000
unit. &iaya pesan 3p. )0.000 setiap kali pesan. &iaya simpan 3p. 2 per unit. 4arga beli 3p. )000
per unit. &esarnya jumlah pembelian atau pesanan yang paling ekonomis (<68) adalah(
<68 5
2
10.000 x 160.000 x 2
5 000 1.600.000. 5 -0.000 unit
.ntuk membuktikan apakah benar bah$a -0.000 unit merupakan jumlah pesanan yang optimal,
maka dapat dijelaskan dengan membuat tabel berikut(
2a&el 1. J"mla! Pem&elian Paling E%/n/mis
#eterangan
$re%"ensi Pem&elian
1' 2' (' )' *' +'
=nventory (unit) )20.000 90.000 :*.*** -0.000 *2.000 22.222
%verage =nventory 90.000 -0.000 22.22; 20.000 )2.000 )*.***
6rdering 7ost )0.000 20.000 *0.000 ),.,,, :0.000 20.000
7arrying 7ost )20.000 90.000 :*.*** ),.,,, *2.000 22.222
/otal 7ost );0.000 )00.000 9*.*** -,.,,, 92.000 92.222
Q =
C
O . R . 2
Q =
I P
O . R . 2
EOQ =
C
O . R . 2
"ari tabel di atas dapat dilihat bah$a &otal Cost terendah sebesar 3p. 90.000 tercapai
pada rekuensi pembelian - kali. Pada saat itu besarnya biaya pesan sama dengan biaya simpan
(Ordering Cost ' Carrying Cost). +rekuensi pembelian yang kurang dari atau lebih dari - kali
tersebut akan menanggung biaya yang lebih besar. Misalnya rekuensi pembelian sebanyak : kali
menyebabkan biaya pesan sebesar : > 3p. )0.000 5 3p. :0.000 dan biaya simpannya 5 )2.000
unit > 3p. 2 5 3p. *2.000. #ehingga total biaya pembelian jika dilakukan sebanyak : kali 5 3p.
:0.000 ? 3p. *2.000 5 3p. 92.000. ,umlah biaya ini lebih besar daripada biaya pada pesanan
yang paling ekonomis yaitu 3p 90.000.
%nalisis <68 ini sebenarnya merupakan analisis yang cukup lemah dalam analisis
keuangan. 4al ini karena ada beberapa asumsi yang mendasari berlakunya analisis <68 ini yang
mungkin sulit untuk ditepati. %sumsi berlakunya <68 yaitu(
a. &ahan atau barang yang dibutuhkan harus tersedia di pasar ketika dibutuhkan
b. 4arga barang selalu tetap (stabil) selama periode analisis
c. &iaya simpan selalu stabil selama periode analisis
d. &iaya!biaya yang berhubungan dengan pemesanan relati tetap.
"ari keterangan di atas, biaya pesan memiliki siat yang positi!linier dengan rekuensi pesanan.
%rtinya semakin sering memesan, maka biaya pesanan semakin tinggi. #ebaliknya, biaya simpan
memiliki hubungan yang negati!tidak linier dengan rekuensi pesanan, yaitu semakin sering
pesanan barang dilakukan, maka semakin kecil biaya simpannya. 4ubungan biaya pesan, biaya
simpan dan jumlah biaya pada keadaan <68 dapat digambarkan sebagai berikut(
3am&ar 1. 4"&"ngan antara Biaya Pesan5 Biaya Simpan
). REORDER POIN2 0ROP1
Reorder Point (titik pemesanan kembali), disingkat 36P, adalah saat harus diadakan
pesanan lagi sehingga penerimaan bahan yang dipesan tepat pada $aktu persediaan di atas
safety stock sama dengan nol. #aat kapan pemesanan harus dilakukan kembali perlu ditentukan
secara baik karena kekeliruan saat pemesanan kembali tersebut dapat berakibat terganggunya
proses produksi. /itik di mana perusahaan harus memesan kembali agar kedatangan bahan yang
dipesan tepat pada saat persediaan bahan di atas saety stock sama dengan nol disebut Reorder
Point. Pada saat tersebut perusahaan harus memesan kembali agar kedatangan bahan yang
dipesan tidak sampai melanggar persediaan pengaman (saety stock).
Ada 2 6a%t/r yang menent"%an Reorder Point5 yait"7
1. Pengg"naan &a!an selama lead time
Lead time adalah masa tunggu sejak pesanan barang atau bahan dilakukan sampai bahan
tersebut tiba di perusahaan. @aktu tunggu ini berbeda!beda antara barang yang satu dan
lainnya. "i samping itu, $aktu tunggu juga ditentukan oleh jarak antara perusahaan dan
Biaya Persediaan Minimal
0 EOQ Kuantitas
Ordering Cost
Carrying Cost
Total Inventory Cost
sumber bahan, alat transportasi yang digunakan dan lain sebagainya. #elama $aktu tunggu
ini, proses produksi di perusahaan tidak boleh terganggu. 6leh karena itu penggunaan bahan
selama $aktu tunggu perlu diperhitungkan dengan cermat sehingga perusahaan tidak sampai
kekurangan bahan.
2. Safety Stock5 adalah persediaan minimal (persediaan besi) yang ada dalam perusahaan.
Persediaan besi ini merupakan persediaan yang dimaksudkan untuk berjaga!jaga apabila
perusahaan kekurangan barang atau ada keterlambatan bahan yang dipesan sampai di
perusahaan.
"ari kedua aktor yang mempengaruhi $aktu pemesanan kembali di atas, maka
pemesanan kembali (36P) harus dilakukan ketika jumlah barang atau bahan tepat sama dengan
jumlah barang yang dijadikan Safety Stock ditambah kebutuhan selama $aktu tunggu atau(
4ubungan antara Reorder Point, Safety Stock dan Lead Time dapat diperlihatkan pada
gambar berikut(
3am&ar 2. 4"&"ngan antara ROP5 Safety Stock dan Lead Time
#eterangan7
%& 5 &esarnya <68
7 5 (eorder point
" 5 bahan yang dipesan tiba
<+ 5 Lead &ime
Contoh 2.
"ari contoh ) diketahui bah$a penggunaan bahan selama satu tahun )20.000 unit. %pabila
ditentukan lead time ($aktu tunggu) A bulan dan saety stock )0.000 unit. %pabila ) tahun dihitung
*20 hari, maka 3eorder Point dapat dihitung sebagai berikut(
Penggunaan bahan per hari 5 )20.000 unit ( *20 5 ---,-- unit atau 5 --- unit.
Penggunaan bahan selama $aktu tunggu 5 ): hari > ---,-- unit 5 2.22; unit.
(eorder )oint ' safety stock ? penggunaan selama $aktu tunggu
5 )0.000 unit ? 2.22; unit 5 )2.22; unit.
Reorder Point = Kebutuhan Safety Stock + Kebutuhan Lead Time
Persediaan
A
B
C
ROP
D
O E F a!tu
Safety Stock
3am&ar (. Besarnya ROP5 Safety Stock dan EOQ
'eterangan(
&esarnya <68 5 :0.000 unit ! )0.000 unit 5 -0.000 unit
&esarnya 36P 5 )0.000 unit ? 2.22; unit 5 )2.22; unit
&esarnya Lead /ime 5 2.22; unit
SOA8 DAN PEN9E8ESAIAN
Soal l.
'ebutuhan bahan P/. 0%1 selama ) tahun -90.000 unit dengan harga per unit 3p )0,!.
&iaya pesan (ordering cost) setiap kali pesan 3p 20.000,!. &iaya simpan (carrying cost) sebesar
-0B dari nilai rata!rata persediaan. afety stock *0.000 unit, dan $aktu tunggu (lead time) selama
)C2 bulan. "ari data tersebut(
). 4itunglah <68
2. 4itunglah 36P
*. Dambarkan graik hubungan <68, 36P dan afety stock
-. Dambarkan hubungan antara &otal Cost, Ordering Cost dan Carrying Cost
Penyelesaiannya7
1. Meng!it"ng &esarnya EOQ
EOQ :
I x P
O x R x 2
dimana( 3 5 ,umlah bahan yang dibutuhkan selama periode tertentu
# 5 &iaya pesan setiap kali pesan
P 5 4arga pembelian bahan per unit
= 5 &iaya simpan dinyatakan dalam persentase dari nilai persediaan
<68 5
"0# x 10
60.000 x "$0.000. x 2
5 %&.600.000 5 )20.000 unit
2. Meng!it"ng ROP
Penggunaan ) tahun -90.000 unit Penggunaan per bulan 5 -0.000 unit
Penggunaan selama lead time ()C2 bulan) 5 )C2 > -0.000 unit 5 20.000 unit
36P 5 afety stock ? Penggunaan selama lead time
5 *0.000 unit ? 20.000 unit 5 :0.000 unit
,adi pemesanan kembali dilakukan ketika persediaan tinggal :0.000 unit
(. 3am&ar gra6i% !"&"ngan EOQ5 ROP dan Safety Stock sebagai berikut(
10.000
'nit
C
ROP
D
O E F a!tu
Safety Stock
%0.000
16.66&
). 3ra6i% !"&"ngan Total Cost 0215 Ordering Cost 0O1 dan Carrying Cost 01
.ntuk menggambar graik hubungan antara total biaya, (total cost), biaya pesan
(ordering cost) dan biaya simpan (carrying cost) terlebih dahulu disusun tabel perhitungan
untuk mencari total biaya yang paling ekonomis (minimal). /abel ini menunjukkan berbagai
alternati jumlah yang akan dibeli pada setiap kali pembelianCpesanan. 'ita tahu bah$a biaya
persediaan terdiri dari biaya pesan dan biaya simpan. "engan mengkombinasikan biaya
pesan dan biaya simpan pada berbagai rekuensi dan jumlah pembelian, akan diperoleh
biaya yang paling minimal seperti pada tabel berikut(
2a&el 2. Biaya Persediaan pada Ber&agai Alternati6 J"mla! Pem&elian
#eterangan
Biaya Persediaan pada Ber&agai $re%"ensi Pem&elian 0dalam r"pia!1
1 ' 2 ' ( ' ) ' * ' + '
=nventory (unit) -90.000 2-0.000 )20.000 )20.000 E2.000 90.000
Filai =nventory (3p) -.900.000 2.-00.000 ).200.000 ).200.000 E20.000 900.000
=nvent. rata!rata (3p) 2.-00.000 ).200.000 900.000 200.000 -90.000 -00.000
6rdering 7ost (3p) 20.000 )20.000 )90.000 2),.,,, *00.000 *20.000
7arrying 7ost (3p) E20.000 -90.000 *20.000 2),.,,, )E2.000 )20.000
/otal 7ost (3p) ).200.000 200.000 :00.000 )-,.,,, -E2.000 :20.000
Total cost terendah sebesar 3p. -90.000,! pada rekuensi pembelian empat %ali5 di mana
ordering cost ' carrying cost, (atau biaya pesan sama dengan biaya simpan). %pabila ditunjukkan
dengan graik hubungan antara Total Cost5 Ordering Cost dan Carrying Cost akan terlihat
sebagai berikut(
ROP ( %0.000 unit
)0.000
.nit
C
Pemesanan Datan*
O Lead Time @aktu
Safety Stock ( )0.000 unit
1%0.000
%0.000
&iaya pesan 5 biaya
simpan
&iaya total minimal pada <68 5 )20.000 unit
0
120.000 unit
'uantitas (unit)
Ordering Cost
Carrying Cost
&otal *nventory Cost
2"0.000
"$0.000
&iaya
Soal 2.
Perusahaan 0%F/%3%1 dalam setahun membutuhkan bahan mentah sebanyak ):0.000
unit dengan harga 3p. 2.000,! per unitnya. &iaya pesanan setiap kali pesan sebesar 3p. ):0.000,!
dan biaya simpan )0B dari rata!rata nilai persediaan. Pada saat ini perusahaan memiliki gudang
yang terbatas kapasitasnya, sehingga hanya bisa menyimpan maksimum )2.000 unit. Perusahaan
akan meningkatkan kapasitas gudangnya menjadi ):.000 unit. .ntuk meningkatkan kapasitas
gudang menjadi ):.000 unit membutuhkan biaya perbaikan sebesar 3p. ).:00.000,!, sehingga
perusahaan perlu utang ke bank. %pabila biaya modal untuk menambah kapasitas tersebut adalah
20B apakah sebaiknya gudang tersebut diperluas menjadi ):.000 unit atau tetap saja
berkapasitas )2.000 unit G.
Penyelesaiannya7
,umlah pembelian ekonomis adalah (
<68 5
10# x 2000
1%0.000 x 1%0.000 x 2
5 ):0.000 unit
,adi jumlah pembelian yang ekonomis sebesar ):.000 unit, berarti kapasitas gudang tidak
mencukupi karena hanya mampu menampung maksimum )2.000 unit. "engan demikian perlu
dipertimbangkan untuk memperluas gudang sampai kapasitas ):.000 unit, yang memerlukan
biaya 3p. ).:00.000,! dengan biaya modal 20B.
Alternati6 Pertama7 /idak memperluas gudang, sehingga pembelian hanya sesuai kapasitas
gudang yaitu )2.000 unit setiap kali pesan.
H &iaya pesan ) tahun 5 ():0.000C)2.000) > 3p. ):0,000 5 3p. ).9;:.000,!
H &iaya simpan ) tahun 5 3p. 2.000 > )0B > ()2.000C2) 5 3p. ).200.000,!
2/tal Biaya 5 Rp. (.,;*.,,,5<
Alternati6 #ed"a7 Memperluas gudang agar kapasitas mencapai ):.000 unit sesuai dengan
pembelian ekonomis.
H &iaya pesan ) tahun 5 ():0.000C):.000) > 3p. ):0.000 5 3p. ).:00.000,!
H &iaya simpan ) tahun 5 (2.000> )0B) > ():.000C2) 5 3p. ).:00.000,!
H &iaya modal investasi 5 20B > 3p. ).:00.000 5 3p. *00.000.!
2/tal Biaya : Rp. (.(,,.,,,5<
/ernyata dengan menambah kapasitas, biaya persediaan yang dikeluarkan menjadi lebih besar
yaitu 3p. *.*00.000 dibanding apabila kapasitasnya )2.000 unit yaitu sebesar 3p. *.0;:.000,!.
6leh karena itu, sebaiknya perusahaan tidak melakukan perluasan gudang dan pembelian setiap
kali beli sebesar )2.000 unit sesuai dengan kapasitas gudang.

Anda mungkin juga menyukai