ANALISIS NILAI TAMBAH Oleh : Reza Dwi Afani !!"#!$!%$"PN"!&'$( PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN JURUSAN PERIKANAN )AKULTAS PERTANIAN UNI*ERSITAS GADJAH MADA &(!' Menurut Hayami et al. (1987), nilai tambah (value added) adalah pertambahan nilai suatu komoditas karena mengalami proses pengolahan, pengangkutan ataupun penyimpanan dalam suatu produksi. Dalam proses pengolahan, nilai tambah dapat dideinisikan sebagai selisih antara nilai produk dengan nilai biaya bahan baku dan input lainnya, tidak termasuk tenaga ker!a. "edangkan mar!in adalah selisih antara nilai produk dengan harga bahan bakunya sa!a. Dalam mar!in ini ter#akup komponen aktor produksi yang digunakan yaitu tenaga ker!a, input lainnya dan balas !asa pengusaha pengolahan. ada dua #ara untuk menghitung nilai tambah yaitu nilai tambah untuk pengolahan dan nilai tambah untuk pemasaran. $aktor%aktor yang memperngaruhi nilai tambah untuk pengolahan dapat dikategorikan men!adi dua yaitu aktor teknis dan aktor pasar. $aktor teknis yang berpengaruh adalah kapasitas produksi, !umlah bahan baku yang digunakan dan tenaga ker!a. "edangkan aktor pasar yang berpengaruh adalah harga output, upah tenaga ker!a, harga bahan baku, dan nilai input lain. "uatu agroindustri diharapkan mampu men#iptakan nilai tambah yang tinggi selain mampu untuk memperoleh keuntungan yang berlan!ut. &ilai tambah yang diperoleh dari pengolahan merupakan selisih antara nilai komoditas yang mendapat perlakuan pada suatu tahap dengan nilai korbanan yang harus dikeluarkan selama proses produksi ter!adi. &ilai tambah yang diperoleh lebih dari '() maka nilai tambah dikatakan besar dan sebaliknya, nilai tambah yang diperoleh kurang dari '() maka nilai tambah dikatakan ke#il ("udiyono, *((+). &ilai tambah yang diperoleh pada kegiatan usaha pengolahan hasil perikanan terkait dengan aktor teknis dan aktor non teknis. "e#ara teknis, tingkat teknologi, !umlah bahan baku dan !umlah tenaga ker!a yang digunakan akan mempengaruhi besarnya nilai tambah. ,nsur non teknis yang !uga berpengaruh terhadap besarnya nilai tambahadalah biaya input dan harga output- dalam hal ini harga produk olahan perikanan.Menghitung besarnya nilai tambah, se#ara tidak langsung dapat pula menghitungbesarnya mar!in yang ter!adi pada kegiatan usaha pengolahan produk perikanan ini..otal nilai ma/in merupakan penggabungan dari nilai%nilai keuntungan perusahaan (01), sumbangan input lain ("23) dan imbalan tenaga ker!a langsung (2.03). &ilai tambah sendiri terdiri dari keuntungan perusahaan (01) dan sum bang an input lain ("23). Dengandemikian mar!in merupakan pen!umlahan dari nilai tambah dan imbalan tenaga ter!alangsung. Dasar perhitungan yang digunakan pada penelitian ini adalah 4p50g bahan baku, sesuai dengan metoda penghitungan nilai tambah menurut Hayami (1987). "alah satu #ontoh nilai tambah yang terdapat pada pengolahan hasil perikanan adalah pengolahan limbah kulit ikan kakap men!adi kulit tersamak yang dapat diolah lagi men!adi dompet kulit ikan kakap. 0ulit ikan kakap yang telah diolah (disamak) ini memang bukan untuk dikonsumsi langsung, tetapi merupakan bahan baku bagi industri pembuat berbagai !enis asesoris seperti dompet dan sebagainya yang produknya saat ini tergolong sedang digemari oleh konsumen. Dengan demikian penyamakan kulit ikan kakap memiliki prospek pemasaran6 yang #ukup baik. Ma+,i-. anali.i. S/OT 0aa D120e+ K3li+ I-an Ka-a04 "7 8. Strength (0ekuatan) - 0ulit kakap memiliki moti yang bagus - Dapat digunakan oleh anak muda maupun orang tua. Weakness (0elemahan) - 1emasaran susah. - Harga produksi dompet kulit ikan kakap tersamak mahal. Opportunities (1eluang) - 1rospeknya bagus. - Dompet kulit ikan kakap belum ada dipasaran. Melakukan promosi sehingga semua orang bisa mengenal dompet kulit ikan kakak. Menggunakan bahan penyamak yang bagus seperti bahan penyamak nabati sehingga kualitas kulit semakin bagus. Threats (9n#aman) - 9danya pesaing produk kulit tersamak ikan !enis lain. - "DM yang beker!a kurang memahami teknik penyamakan dengan baik "DM diberikan pengarahan dan pelatihan dalam proses penyamakan kulit ikan kakap dan !uga melakukan promosi tentang dompet kulit ikan kakap kepada masyarakat. Memberikan pengarahan terhadap "DM tentang proses penyamakan kulit ikan kakap dan mempromosikan dalam berbagai media agar masyarakat dapat mengenal lebih !auh dompet kulit ikan kakap.