Anda di halaman 1dari 7

GAMBARAN PROGRAM PERBAIKAN GIZI BALITA DI DINAS KESEHATAN

KOTA TANGERANG SELATAN TAHUN 2013




LAPORAN MAGANG





Disusun Oleh :
WAHYUNITA GANI WINTARTI
NIM : 1110101000092


PEMINATAN PROMOSI KESEHATAN
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HDAYATULLAH
JAKARTA
1435 H / 2014 M
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG
Secara klasik istilah gizi hanya dikaitkan dengan kesehatan, penyediaan
energi, membangun dan memelihara jaringan tubuh, serta mengatur proses-proses
kehidupan dalam tubuh. Namun pada dasarnya pengertian gizi secara lebih luas akan
terkait dengan potensi ekonomi seseorang karena gizi berkaitan dengan
perkembangan otak, kemampuan belajar, dan produktivitas kerja.
Almatsier (2004) mengatakan status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat
konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi. Dibedakan antara status gizi kurang,
baik, dan lebih. Status gizi juga merupakan ekspresi dari keadaan keseimbangan
dalam bentuk variabel tertentu, atau perwujudan dari nutriture dalam bentuk variabel
tertentu. Sementara menurut Jahari (2004) status gizi adalah keadaan yang
diakibatkan oleh keseimbangan antara jumlah asupan zat gizi dengan jumlah
kebutuhan zat gizi oleh tubuh untuk berbagai proses biologis.
Menurut hasil UNICEF (United Nations International Children's Emergency
Fund)-WHO (World Health Organization)-The World Bank joint child malnutrition
estimates 2012, diperkirakan 165 juta anak usia dibawah lima tahun diseluruh dunia
mengalami stunted mengalami penurunan dibandingkan dengan sebanyak 253 juta
tahun 1990. Tingkat prevalensi stunting tinggi di kalangan anak di bawah usia lima
tahun terdapat di Afrika (36%) dan Asia (27%), dan sering belum diakui sebagai
masalah kesehatan masyarakat.
Di Indonesia, salah satu masalah kesehatan masyarakat yang sedang kita
hadapi saat ini adalah beban ganda masalah gizi. Pada tahun 1990, prevalensi gizi
kurang dan gizi buruk sebanyak 31%, sedangkan pada tahun 2010 terjadi penurunan
menjadi 17,9%. Berdasarkan data Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) 2010, prevalensi
gizi lebih pada Balita sebesar 14,0%, meningkat dari keadaan tahun 2007 yaitu
sebesar 12,2%. Masalah gizi lebih yang paling mengkhawatirkan terjadi pada
perempuan dewasa yang mencapai 26,9% dan laki-laki dewasa sebesar 16,3%
(indonesian-publichealth.com).
Berdasarkan data Riskesdas 2010 juga diketahui bahwa Balita yang
mengalami stunting dan sangat pendek adalah sebanyak 35,6%. Selain itu, di dalam
juga diketahui bahwa angka Balita yang memiliki berat kurang antara laki-laki dan
perempuan adalah 19,1% dan 16,7%; yang mengalami kependekan sebesar 37,3% dan
33,9%; yang mengalami kekurusan sebesar 13,5% dan 13,0%; dan yang mengalami
kegemukan sebesar 13,8% dan 14,2% (Laporan Riskesdas 2010).
Untuk wilayah Provinsi Banten, status gizi yang dilihat berdasarkan
penghitungan berat badan per tinggi badan diketahui bahwa masih ada Balita yang
mengalami sangat kurus, kurus, dan kegemukan. Prevalensi Balita yang mengalami
kejadian sangat kurus sebesar 6,2%; yang mengalami kejadian kurus sebesar 7,9%;
dan yang mengalami kegemukan sebesar 11,7% (Laporan Riskesdas 2010).
Hal-hal itulah yang membuat ketertarikan bagi peneliti untuk mempelajari dan
mengetahui gambaran Program Perbaikan Gizi Balita (Bayi di Bawah Lima Tahun)
yang dilakukan oleh Subdit Gizi, Bagian Kesehatan Keluarga, Dinas Kesehatan Kota
Tangerang Selatan. Praktek kerja dilakukan agar mahasiswa lebih siap dan dapat lebih
kompetitif dalam menghadapi dunia pekerjaan nantinya.

1.2. TUJUAN
1.2.1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari praktek kerja (magang) adalah untuk mengetahui
gambaran Program Perbaikan Gizi Balita (Bayi di Bawah Lima Tahun) di
Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan tahun 2013.
1.2.2. Tujuan Khusus
1.2.2.1. Untuk mengetahui gambaran umum Dinas Kesehatan Kota Tangerang
Selatan tahun 2013.
1.2.2.2. Untuk mengetahui gambaran umum program gizi yang dijalankan
tahun 2013.
1.2.2.3. Untuk mengetahui hasil penimbangan Balita (Bayi di Bawah Lima
Tahun) tahun 2013.
1.2.2.4. Untuk mengetahui gambaran program upaya perbaikan gizi Balita
(Bayi di Bawah Lima Tahun) tahun 2013.
1.2.2.5. Untuk mengetahui teknik evaluasi program perbaikan gizi Balita (Bayi
di Bawah Lima Tahun) tahun 2013.





1.3. MANFAAT
1.3.1. Bagi Mahasiswa
1.3.1.1. Mendapatkan pengetahuan mengenai gambaran umum pelaksanaan
program perbaikan gizi di Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan.
1.3.1.2. Menjadikan sarana untuk melatih diri dan meningkatkan kompetensi
mahasiswa sebagai persiapan memasuki dunia kerja.
1.3.1.3. Menjadikan sarana untuk mengaplikasi ilmu yang telah didapat selama
perkuliahan secara langsung di lapangan.
1.3.1.4. Memberikan pengalaman dalam kerja sama (team work) pelaksanaan
program perbaikan gizi Balita.
1.3.2. Bagi Fakultas
1.3.2.1. Terlaksananya salah satu upaya untuk mengimplementasikan Tri
Dharma Perguruan Tinggi, yaitu akademik, penelitian, dan pengabdian
masyarakat dengan aplikasi nilai-nilai islam di tempat kerja.
1.3.2.2. Terbinanya suatu jaringan kerja sama yang berkelanjutan dengan
institusi magang dalam upaya meningkatkan keterkaitan dan
kesepadanan antara substansi akademik dengan kompetensi sumber
daya manusia yang kompetitif dan dibutuhkan dalam pembangunan
kesehatan masyarakat.
1.3.2.3. Meningkatkan kapasitas dan kualitas pendidikan dengan melibatkan
tenaga terampil dari lapangan dalam kegiatan magang.
1.3.2.4. Tercapainya kompetensi mata kuliah yang diajukan kepada mahasiswa
semester VIII berdasarkan ketentuan yang telah dibuat oleh fakultas.
1.3.3. Bagi Instansi
1.3.3.1. Menciptakan kerja sama yang saling menguntungkan antara Dinas
Kesehatan Kota Tangerang Selatan dengan peminatan promosi
kesehatan, Jurusan Kesehatan Masyarakat, FKIK UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
1.3.3.2. Hasil dari praktek kerja (magang) yang dilakukan penulis dapat
dijadikan referensi sebagai bahan masukan yang bermanfaat untuk
pengelolaan Program Kesehatan Gizi.

BAB III
ALUR DAN JADWAL KEGIATAN

2.1. ALUR KEGIATAN MAGANG
Untuk mendeskripsikan kegiatan magang secara umum dapat tergambar dalam
diagram alir berikut:
Bagan
Alur Kegiatan Magang

Langkah-langkah kegiatan magang yang akan dilaksanakan di Dinas
Kesehatan Kota Tangerang Selatan akan dijabarkan sebagai berikut:
1. Pengajuan Surat Izin Magang
a. Pengajuan surat pembuatan surat izin magang dari fakultas
b. Pengajuan surat izin magang ke Dinas Kesehatan Kota Tangerang
Selatan
2. Penerimaan Magang
a. Konfirmasi surat izin magang kepada bagian umum Dinas Kesehatan
Kota Tangerang Selatan
b. Konfirmasi surat izin magang kepada bagian Subdit Gizi Dinas
Kesehatan Kota Tangerang Selatan
c. Persetujuan Kepala Subdit Gizi Dinas Kesehatan Kota Tangerang
Selatan terkait surat izin magang yang telah diajukan serta persetujuan
waktu kegiatan magang
3. Perkenalan dengan Pihak Instansi Terkait
a. Perkenalan dengan Kepala Subdit Gizi Dinas Kesehatan Kota
Tangerang Selatan beserta jajarannya
Pengajuan Surat
Izin Magang
Perkenalan
dengan Pihak
Instansi Terkait
Observasi dan
Pengumpulan
Data
Penyusunan
Laporan
Penerimaan
Magang
Presentasi
Laporan
b. Sosialisasi dengan pihak Subdit Gizi Dinas Kesehatan Kota Tangerang
Selatan
4. Observasi dan Pengumpulan Data
a. Pelaksanaan kegiatan magang di Dinas Kesehatan Kota Tangerang
Selatan
b. Melakukan observasi baik di dalam maupun di luar Dinas Kesehatan
Kota Tangerang Selatan untuk mengumpulkan data-data yang
dibutuhkan
c. Melakukan studi literatur.
d. Konsultasi dan diskusi dengan pembimbing fakultas dan pembimbing
lapangan yang telah ditunjuk oleh Kepala Gizi Dinas Kesehatan Kota
Tangerang Selatan
5. Penyusunan Laporan
a. Analisis data yang telah didapat, baik data yang didapat dari Subdit
Gizi Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan maupun data studi
literatur serta saran dari pembimbing
b. Penyusanan laporan magang
c. Pengecekan dan pengeditan laporan magang
6. Presentasi Laporan
a. Persiapan presentasi laporan
b. Melakukan presentasi laporan dihadapan penguji
c. Melakukan revisi
d. Pengumpulan laporan magang

2.2. JADWAL KEGIATAN MAGANG
Tabel
Jadwal kegiatan magang
No. Hari, Tanggal Kegiatan Tempat
1. Senin, 24
Februari 2014
- Fiksasi magang
- Perkenalan dan arahan oleh pembimbing
lapangan
Dinas Kesehatan Kota
Tangerang Selatan
2. Selasa, 25
Februari 2014
- Membantu melakukan input data gizi Dinas Kesehatan Kota
Tangerang Selatan
3. Rabu, 26
Februari 2014
- Diskusi dengan Bag. Pelaksana Seksi
Perbaikan Gizi Masyarakat
- Mengerjakan laporan magang
Dinas Kesehatan Kota
Tangerang Selatan
4. Kamis, 27
Februari 2014
- Izin Rumah tinggal
5. Jumat, 28
Februari 2014
- Diskusi masalah pembuatan laporan
- Mencari studi literatur
Dinas Kesehatan Kota
Tangerang Selatan
No. Hari, Tanggal Kegiatan Tempat
6. Senin, 3 Maret
2014
- Analisis data penimbangan Balita tahun
2013
Dinas Kesehatan Kota
Tangerang Selatan
7. Selasa, 4 Maret
2014
- Menyalin informasi terkait dengan
masalah gizi
- Bimbingan dengan pembimbing magang
fakultas
Dinas Kesehatan Kota
Tangerang Selatan &
FKIK
8. Rabu, 5 Maret
2014
- Membuat powerpoint buku Pedoman
Gizi Seimbang Tahun 2014
Dinas Kesehatan Kota
Tangerang Selatan
9. Kamis, 6 Maret
2014
- Diskusi masalah laporan magang
- Studi literatur
Dinas Kesehatan Kota
Tangerang Selatan
10. Jumat, 7 Maret
2014
- Meng-edit powerpoint buku Pedoman
Gizi Seimbang Tahun 2014
Dinas Kesehatan Kota
Tangerang Selatan
11. Senin, 10 Maret
2014
- Mengerjakan revisi powerpoint buku
Pedoman Gizi Seimbang Tahun 2014
- Pelatihan menggunakan buku KIA dan
pembekalan turun lapangan
- Diskusi pengerjaan laporan
Dinas Kesehatan Kota
Tangerang Selatan
12. Selasa, 11
Maret 2014
- Studi literatur Dinas Kesehatan Kota
Tangerang Selatan
13. Rabu, 12 Maret
2014
- Analisis data penimbangan Balita Dinas Kesehatan Kota
Tangerang Selatan
14. Kamis, 13
Maret 2014
- Analisis data penimbangan Balita dan
kasus gizi buruk.
- Konsultasi dengan pembimbing
lapangan
Dinas Kesehatan Kota
Tangerang Selatan
15. Jumat, 14
Maret 2014
- Analisis data kasus gizi buruk di
Tangerang Selatan
Dinas Kesehatan Kota
Tangerang Selatan
16. Senin, 17 Maret
2014
-
17. Selasa, 18
Maret 2014
-
18. Rabu, 19 Maret
2014
-
19. Kamis, 20
Maret 2014
-
20. Jumat, 21
Maret 2014
-

Anda mungkin juga menyukai