Anda di halaman 1dari 12

Kiat-Kiat Menuju Keluarga Sakinah

Pernikahan Dalam Islam


Agama Islam telah memberikan petunjuk nan lengkap & rinci terhadap persoalan pernikahan.
Mulai dari anjuran menikah, cara memilih pasangan nan ideal, melakukan khitbah
(peminangan), bagaimana mendidik anak, serta memberikan jalan keluar jika terjadi kemelut
dlm rumah tangga, sampai dlm proses nafaqah (memberi nafkah) & harta waris, semua diatur
oleh Islam secara rinci, detail & gamblang.
Selanjutnya utk memahami konsep pernikahan dlm Islam, maka rujukan nan paling benar &
sah adalah Al Qur'an & As Sunnah Ash Shahihah nan sesuai dgn pemahaman Salafush
Shalih. Berdasar rujukan ini, kita ini akan memperoleh kejelasan tentang aspek-aspek
pernikahan, maupun beberapa penyimpangan & pergeseran nilai pernikahan nan terjadi di
dlm masyarakat kita.
Pernikahan adalah fitrah kemanusiaan, maka dari itu Islam menganjurkan utk menikah,
karena nikah merupakan gharizah insaniyah (naluri kemanusiaan). Allah Subhanhu wa Ta'ala
berfirman:


Maka hadapkanlah wajahmu dgn lurus kepada agama (Allah), (tetaplah atas) fitrah Allah
nan telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah.
(Itulah) agama nan lurus; tetapi kebanyakan manusia tak mengetahui. [Ar Ruum: 30].
Islam Menganjurkan Nikah
Penghargaan Islam terhadap ikatan pernikahan besar sekali, Allah menyebutkan sebagai
ikatan nan kuat.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:


. . . Dan mereka (isteri-isterimu) telah mengambil dari kamu perjanjian nan kuat. [An
Nisaa: 21].
Sampai-sampai ikatan itu ditetapkan sebanding dgn separuh agama. Rasulullah Shallallahu
'alaihi wa sallam telah bersabda:


Barangsiapa menikah, maka ia telah melengkapi separuh dari agamanya. Dan hendaklah ia
bertaqwa kepada Allah dlm memelihara nan separuhnya lagi. (*1)
Islam Tidak Menyukai Membujang
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan utk menikah & melarang keras
kepada orang nan tak mau menikah. Anas bin Malik rahimahullah berkata: Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan kami utk menikah & melarang kami membujang
dgn larangan nan keras. Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:


Nikahilah wanita nan subur & penyayang. Karena aku akan berbanggga dgn banyaknya
umatku di hadapan umat-umat. (*2)
Pernah suatu ketika, 3 orang sahabat g datang bertanya kepada isteri-isteri Nabi Shallallahu
'alaihi wa sallam tentang peribadahan Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam. Kemudian setelah
diterangkan, masing-masing ingin meningkatkan ibadah mereka. Salah seorang dari mereka
berkata: Adapun saya, akan puasa sepanjang masa tanpa putus. Sahabat nan lain berkata:
Adapun saya akan menjauhi wanita, saya tak akan nikah selamanya . . . . . Ketika hal itu
didengar oleh Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, Beliau keluar seraya bersabda:

.
Benarkah kalian telah berkata begini & begitu? Sungguh demi Allah, sesungguhnya akulah
nan paling takut & taqwa kepada Allah diantara kalian, akan tetapi aku berpuasa & aku
berbuka, aku shalat & aku juga tidur & aku juga menikahi wanita. Maka barangsiapa nan tak
menyukai sunnahku, maka ia tak termasuk golonganku. (*3)
Allah Subhanahu wa Ta'ala memerintahkan utk menikah. Dan seandainya mereka fakir,
niscaya Allah Subhanahu wa Ta'ala akan membantu dgn memberikan rezeki kepada mereka.
Allah Subhanahu wa Ta'ala menjanjikan suatu pertolongan kepada orang nan menikah, dlm
firmanNya:

.
Dan nikahkanlah orang-orang nan sendirian diantara kamu & orang-orang nan layak
(bernikah) dari hamba-hamba sahayamu nan laki-laki & wanita. Jika mereka miskin, Allah
akan memampukan mereka dgn karuniaNya. Dan Allah Maha Luas (pemberianNya) lagi
Maha Mengetahui. [An Nuur:32].
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam menguatkan janji Allah Subhanahu wa Ta'ala itu dgn
sabdanya:


Ada 3 golongan manusia nan berhak mendapat pertolongan Allah. Yaitu, mujahid fi
sabilillah, budak nan menebus dirinya supaya merdeka, & orang nan menikah karena ingin
memelihara kehormatannya. (*4)
TUJUAN PERNIKAHAN DALAM ISLAM
1. Untuk Memenuhi Tuntutan Naluri Manusia nan Asasi
Pernikahan adalah fitrah manusia, maka jalan nan sah utk memenuhi kebutuhan ini adalah
dgn aqad nikah (melalui jenjang pernikahan), bukan dgn cara nan kotor & menjijikan, seperti
cara-cara orang sekarang ini dgn berpacaran, kumpul kebo, melacur, berzina, lesbi, homo, &
lain sebagainya nan telah menyimpang & diharamkan oleh Islam.
2. Untuk Membentengi Akhlaq nan Mulia
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:


Wahai, para pemuda Barangsiapa diantara kalian berkemampuan utk nikah, maka nikahlah,
karena nikah itu lebih menundukkan pandangan, & lebih membentengi farji (kemaluan). Dan
barangsiapa nan tak mampu, maka hendaklah ia puasa (shaum), karena shaum itu dapat
membentengi dirinya. (*5)
3. Untuk Menegakkan Rumah Tangga nan Islami
Dalam Al Qur'an disebutkan, bahwa Islam membenarkan adanya thalaq (perceraian), jika
suami isteri sudah tak sanggup lagi menegakkan batas-batas Allah Subhanahu wa Ta'ala,
sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta'ala dlm ayat berikut: Thalaq (yang dapat
dirujuki) 2 kali. Setelah itu boleh rujuk lagi dgn cara ma'ruf atau menceraikan dgn cara nan
baik. Tidak halal bagi kamu mengambil kembali dari sesuatu nan telah kamu berikan kepada
mereka, kecuali kalau keduanya khawatir tak akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah.
Jika kamu khawatir bahwa keduanya (suami-isteri) tak dapat menjalankan hukum-hukum
Allah, maka tak ada dosa atas keduanya tentang bayaran nan diberikan oleh isteri utk
menebus dirinya. Itulah hukum-hukum Allah, maka janganlah kamu melanggarnya.
Barangsiapa nan melanggar hukum-hukum Allah, mereka itulah orang-orang nan zhalim.
[Al Baqarah:229].
Jadi tujuan nan luhur dari pernikahan adalah agar suami isteri melaksanakan syari'at Islam
dlm rumah tangganya. Hukum ditegakkannya rumah tangga berdasarkan syari'at Islam adalah
wajib. Oleh karena itu, setiap muslim & muslimah harus berusaha membina rumah tangga
nan Islami. Ajaran Islam telah memberikan beberapa kriteria tentang calon pasangan nan
ideal, agar terbentuk rumah tangga nan Islami. Di antara kriteria itu ialah harus kafa'ah &
shalihah.
Kafa'ah Menurut Konsep Islam
Kafa'ah (setaraf, sederajat) menurut Islam hanya diukur dgn kualitas iman & taqwa serta
akhlaq seseorang, bukan diukur dgn status sosial, keturunan & lain-lainnya.
Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki & seorang wanita
& menjadikan kamu berbangsa-bangsa & bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal.
Sesungguhnya orang nan paling mulia diantara kamu di sisi Allah ialah orang-orang nan
paling bertaqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.
[Al Hujurat:13].
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:


Seorang wanita dinikahi karena 4 hal. Karena hartanya, keturunannya, kecantikannya, &
agamanya. Maka hendaklah kamu pilih wanita nan taat agamanya (ke-Islamannya), niscaya
kamu akan beruntung. (*6)
Memilih nan Shalihah
Orang nan hendak menikah, harus memilih wanita nan shalihah, demikian pula wanita harus
memilih laki-laki nan shalih. Allah berfirman:


Dan wanita-wanita nan baik utk laki-laki nan baik, & laki-laki nan baik utk wanita-wanita
nan baik pula [An Nuur:26].
Menurut Al Qur'an, wanita nan shalihah adalah:


Wanita nan shalihah ialah nan ta'at kepada Allah lagi memelihara diri bila suami tak ada,
sebagaimana Allah telah memelihara (mereka). [An Nisaa:34].
Menurut Al Qur'an & Al Hadits nan shahih, diantara ciri-ciri wanita nan shalihah ialah:
a. Ta'at kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala & ta'at kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa
sallam.
b. Ta'at kepada suami & menjaga kehormatannya di saat suami ada atau tak ada, serta
menjaga harta suaminya.
c. Menjaga shalat nan 5 waktu tepat pada waktunya.
d. Melaksanakan puasa pada bulan Ramadhan.
e. Banyak shadaqah dgn seizin suaminya.
f. Memakai jilbab nan menutup seluruh auratnya & tak utk pamer kecantikan (tabarruj)
seperti wanita jahiliyah (Al Ahzab:33).
g. Tidak berbincang-bincang & berdua-duaan dgn laki-laki nan bukan mahramnya, karena
nan ketiganya adalah syetan.
h. Tidak menerima tamu nan tak disukai oleh suaminya.
i. Ta'at kepada kedua orang tua dlm kebaikan.
j. Berbuat baik kepada tetangganya sesuai dgn syari'at.
k. Mendidik anak-anaknya dgn pendidikan Islami.
Bila kriteria ini dipenuhi, insya Allah rumah tangga nan Islami akan terwujud.
4. Untuk Meningkatkan Ibadah Kepada Allah
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
. .

. . .
. . . Dan di hubungan suami-isteri salah seorang diantara kalian adalah sedekah Mendengar
sabda Rasulullah, para sahabat keheranan & bertanya: Wahai, Rasulullah. Apakah salah
seorang dari kita ini memuaskan syahwatnya (kebutuhan biologisnya) terhadap isterinya akan
mendapat pahala? Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab: Bagaimana menurut
kalian, jika mereka (para suami) bersetubuh dgn selain isterinya, bukankah mereka berdosa?
Jawab para sahabat: Ya, benar. Beliau bersabda lagi: Begitu pula kalau mereka bersetubuh
dgn isterinya (di tempat nan halal), mereka akan memperoleh pahala(*7)
5. Untuk Memperoleh Keturunan nan Shalih
Tujuan pernikahan diantaranya ialah utk melestarikan & mengembangkan Bani Adam,
sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta'ala:


Allah telah menjadikan dari diri-diri kamu itu pasangan suami istri & menjadikan bagimu
dari istri-istri kamu itu, anak-anak & cucu-cucu, & memberimu rezeki nan baik-baik. Maka
mengapakah mereka beriman kepada nan bathil & mengingkari nikmat Allah ? [An
Nahl:72].
Yang terpenting lagi dlm pernikahan bukan hanya sekedar memperoleh anak, tetapi berusaha
mencari & membentuk generasi nan berkualitas, yaitu mencari anak nan shalih & bertaqwa
kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta'ala:


& carilah apa nan telah ditetapkan Allah utk kalian (yaitu anak). [Al Baqarah:187].
Yang dimaksud dgn ayat ini, Hendaklah kalian mencampuri isteri kalian & berusaha utk
memperoleh anak. (*8)
TATA CARA PERNIKAHAN DALAM ISLAM
1. Khitbah (Peminangan)
Seorang muslim nan akan menikahi seorang muslimah, hendaknya ia meminang terlebih
dahulu, karena dimungkinkan ia sedang dipinang oleh orang lain. Dalam hal ini Islam
melarang seorang muslim meminang wanita nan sedang dipinang oleh orang lain.
2. Aqad Nikah
Dalam aqad nikah ada beberapa syarat, rukun & kewajiban nan harus dipenuhi:
-. Adanya suka sama suka dari kedua calon mempelai.
-. Adanya ijab qabul.
-. Adanya mahar
-. Adanya wali.
-. Adanya saksi-saksi.
3. Walimah
Walimatul 'urusy (pesta pernikahan) hukumnya wajib & diusahakan sesederhana mungkin &
dlm walimah hendaknya diundang pula orang-orang miskin. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa
sallam bersabda:
. . .


Selenggarakanlah walimah meskipun hanya dgn menyembelih seekor kambing. (*9)
SEBAGIAN PELANGGARAN nan TERJADI DALAM PERNIKAHAN nan WAJIB
DIHINDARKAN (DIHILANGKAN)
1. Pacaran.
2. Tukar cincin.
3. Menuntut mahar nan tinggi.
4. Mengikuti upacara adat.
5. Mencukur jenggot bagi laki-laki & mencukur alis mata bagi wanita.
6. Kepercayaan terhadap hari baik & sial dlm menentukan waktu pernikahan.
7. Mengucapkan ucapan selamat ala kaum jahiliyah.
8. Adanya ikhtilath (bercampurnya, berbaurnya antara laki-laki & wanita).
9. Musik, nyanyi & pelanggaran-pelanggaran lainnya.
Marilah kita ini berupaya utk melaksanakan pernikahan secara Islami & membina rumah
tangga nan Islami, serta kita ini berusaha meninggalkan aturan, tata-cara, upacara & adat-
istiadat nan bertentangan dgn Islam. Jangan meniru cara-cara orang-orang kafir & orang-
orang nan banyak berbuat dosa & maksiat.
HAK DAN KEWAJIBAN SUAMI-ISTERI
Anjuran Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam utk menikah mengandung berbagai manfaat,
sebagaimana nan dijelaskan oleh para ulama, diantaranya:
1. Dapat menundukkan pandangan,
2. Akan terjaga kehormatan.
3. Terpelihara kemaluan dari beragam maksiat.
4. Akan ditolong & dimudahkan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala.
5. Dapat menjaga syahwat, nan merupakan salah 1 sebab dijaminnya ia utk masuk ke dlm
surga.
5. Mendatangkan ketenangan dlm hidup.
6. Akan terwujud keluarga nan sakinah, mawaddah wa rahmah, sebagaimana firman Allah
Subhanahu wa Ta'ala:


Dan diantara tanda-tanda kekuasaan Allah, ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari
jenismu sendiri, supaya kamu cenderung & merasa tentram kepadanya. Dan dijadikanNya
diantara kamu rasa kasih & sayang. Sesungguhnya pada nan demikian itu benar-benar
terdapat tanda-tanda bagi kaum nan berpikir. [Ar Ruum:21].
7. Akan mendapatkan keturunan nan shalih.
8. Menikah dapat menjadi sebab semakin banyaknya jumlah ummat Nabi Muhammad
Shallallahu 'alaihi wa sallam.
Ada sebagian kaum muslimin nan telah menikah & dikaruniai oleh Allah seorang anak atau 2
orang anak, kemudian mereka membatasi kelahiran, tak mau mempunyai anak lagi dgn
berbagai alasan nan tak syar'i. Perbuatan mereka telah melanggar syari'at Islam. Fatwa-fatwa
ulama Ahlus Sunnah Wal Jama'ah telah menjelaskan dgn tegas, bahwa membatasi kelahiran
atau dgn istilah lainnya keluarga berencana, hukumnya adalah haram.
Sesungguhnya banyak anak itu banyak manfaatnya. Diantara manfaat dgn banyaknya anak &
keturunan, adalah:
1. Di dunia mereka akan saling menolong dlm kebajikan.
2. Mereka akan membantu meringankan beban orang tuanya.
3. Do'a mereka akan menjadi amal nan bermanfaat ketika orang tuanya sudah tak bisa lagi
beramal (telah meninggal dunia).
4. Jika ditaqdirkan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala anaknya meninggal ketika masih kecil,
insya Allah, ia akan menjadi syafa'at (penolong) bagi orang tuanya nanti di akhirat.
5. Anak akan menjadi hijab (pembatas) dirinya dgn api neraka, manakala orang tuanya
mampu menjadikan anak-anaknya sebagai anak nan shalih & shalihah.
6. Dengan banyaknya anak, akan menjadikan salah 1 sebab bagi kemenangan kaum muslimin
ketika dikumandangkan jihad fi sabilillah, karena jumlahnya nan sangat banyak.
7. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bangga dgn jumlah umatnya nan banyak. Apabila
seorang muslim cinta kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, maka hendaklah ia
mengikuti keinginan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam utk memperbanyak anak,
karena Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam bangga dgn banyaknya ummatnya pada hari
kiamat.
Bila Belum Dikaruniai Anak
Apabila ditaqdirkan Allah Subhanahu wa Ta'ala, sepasang suami-isteri sudah menikah sekian
lama, namun belum juga dikaruniai anak, maka janganlah ia berputus asa dari rahmat Allah
Subhanahu wa Ta'ala. Hendaknya ia terus berdo'a sebagaimana Nabi Ibrahim Alaihissallam
& Zakaria Alaihissallam telah berdo'a kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, sampai Allah
Subhanahu wa Ta'ala mengabulkan do'a mereka. Dan hendaknya bersabar & ridha dgn qadha'
& qadar nan Allah tentukan, serta meyakini bahwa semua itu ada hikmahnya.
Do'a mohon dikaruniai keturunan nan baik & shalih terdapat dlm Al Qur'an, yaitu:


Ya Rabbku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) nan termasuk orang-orang nan
shalih. [Ash Shaafat: 100].


Ya Rabb kami, anugerahkanlah kepada kami isteri-isteri kami & keturunan kami sebagai
penyenang hati (kami), & jadikanlah kami imam bagi orang-orang nan bertaqwa. [Al
Furqaan: 74].


Ya Rabbku, janganlah Engkau membiarkan aku hidup seorang diri & Engkaulah warits nan
paling baik. [Al Anbiyaa: 89].
Mudah-mudahan Allah l memberikan keturunan nan shalih kepada pasangan suami-isteri nan
belum dikaruniai anak.
HAK ISTERI nan HARUS DIPENUHI SUAMI
Diantara kewajiban-kewajiban & hak-hak tersebut adalah seperti nan terdapat di dlm sabda
Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam dari sahabat Muawiyah bin Haidah bin Mu'awiyah bin
Ka'ab Al Qusyairy Radhiyallahu 'anhu (*10), ia berkata: Saya telah bertanya,Ya Rasulullah,
apa hak seorang isteri nan harus dipenuhi oleh suaminya? Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa
sallam menjawab:


1. Engkau memberinya makan apabila engkau makan,
2. Engkau memberinya pakaian apabila engkau berpakaian,
3. Janganlah engkau memukul wajahnya, dan
4. Janganlah engkau menjelek-jelekkannya, dan
5. Janganlah engkau tinggalkan dia melainkan di dlm rumah (jangan berpisah tempat tidur
melainkan di dlm rumah). (*11)
Mengajarkan Ilmu Agama
Di samping hak di atas harus dipenuhi oleh seorang suami, seorang suami juga wajib
mengajarkan ajaran Islam kepada isterinya.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:


Hai orang-orang nan beriman, peliharalah dirimu & keluargamu dari api neraka nan bahan
bakarnya (terbuat dari) manusia & batu, penjaganya adalah malaikat-malaikat nan kasar lagi
keras, nan tak mendurhakai (perintah) Allah terhadap apa nan diperintahkanNya kepada
mereka & selalu mengerjakan apa nan diperintahkan. [At Tahrim: 6].
Untuk itulah, kewajiban sang suami utk membekali dirinya dgn menuntut ilmu syar'i
(thalabul ilmi) dgn menghadiri majelis-majelis ilmu nan mengajarkan Al Qur'an & As
Sunnah sesuai dgn pemahaman Salafush Shalih generasi nan terbaik, nan mendapat jaminan
dari Allah sehingga dgn bekal tersebut, serang suami mampu mengajarkannya kepada isteri,
anak & keluarganya. Jika ia tak sanggup mengajarkan mereka, seorang suami harus mengajak
isterinya menuntut ilmu syar'i & menghadiri majelis-majelis taklim nan mengajarkan tentang
aqidah, tauhid mengikhlaskan agama kepada Allah, & mengajarkan tentang bersuci,
berwudhu', shalat, adab & lainnya.
HAK SUAMI nan HARUS DIPENUHI ISTERI
Ketaatan Istri Kepada Suaminya.
Setelah wali (orang tua) sang isteri menyerahkan kepada suaminya, maka kewajiban taat
kepada sang suami menjadi hak nan tertinggi nan harus dipenuhi, setelah kewajiban taatnya
kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala & RasulNya Shallallahu 'alaihi wa sallam. Sebagaimana
sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam:


Kalau seandainya aku boleh menyuruh seorang sujud kepada seseorang, maka aku akan
perintahkan seorang wanita sujud kepada suaminya. (*12)
Sang isteri harus taat kepada suaminya, dlm hal-hal nan ma'ruf (mengandung kebaikan dlm
hal agama), misalnya ketika diperintahkan utk shalat, berpuasa, mengenakan busana
muslimah, menghadiri majelis ilmu, & bentuk-bentuk perintah lainnya sepanjang tak
bertentangan dgn syari'at. Hal inilah nan justru akan mendatangkan surga bagi dirinya,
sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam:


Apabila seorang wanita mengerjakan shalat nan 5 waktu, berpuasa di bulan Ramadhan,
menjaga kemaluannya, menjaga kehormatannya & dia taat kepada suaminya, niscaya ia akan
masuk surga dari pintu surga mana saja nan dia kehendaki. (*13)
Istri Harus Banyak Bersyukur & tak Banyak Menuntut.
Perintah ini sangat ditekankan dlm Islam, bahkan Allah Subhanahu wa Ta'ala tak akan
melihatnya pada hari kiamat, manakala sang isteri banyak menuntut kepada suaminya & tak
bersyukur kepadanya.
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:


Sesungguhnya aku diperlihatkan neraka & melihat kebanyakan penghuni neraka adalah
wanita. Sahabat bertanya: Sebab apa nan menjadikan mereka paling banyak menghuni
neraka? Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab: Dengan sebab kufur. Sahabat
bertanya: Apakah dgn sebab mereka kufur kepada Allah? Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa
sallam menjawab: (Tidak), mereka kufur kepada suaminya & mereka kufur kepada
kebaikan. Seandainya seorang suami dari kalian berbuat kebaikan kepada isterinya selama
setahun, kemudian isterinya melihat sesuatu nan jelek pada diri suaminya, maka dia
mengatakan Aku tak pernah melihat kebaikan pada dirimu. (*14)
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:


Sesungguhnya Allah tak akan melihat kepada seorang wanita nan tak bersyukur kepada
suaminya, & dia selalu menuntut (tidak pernah merasa cukup). (*15)
Isteri Wajib Berbuat Baik Kepada Suaminya
Perbuatan ihsan (baik) seorang suami harus dibalas pula dgn perbuatan nan serupa atau nan
lebih baik. Isteri harus berkhidmat kepada suaminya & menunaikan amanah mengurus anak-
anaknya menurut syari'at Islam nan mulia. Allah Subhanahu wa Ta'ala telah mewajibkan
kepada dirinya utk mengurus suaminya, mengurus rumah tangganya, mengurus anak-
anaknya.
Nasihat Untuk Suami-Isteri
1. Bertakwa kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dlm keadaan bersama maupun sendiri, di
rumahnya maupun di luar rumah.
2. Wajib menegakkan ketaatan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala & menjaga batas-batas
Allah Subhanahu wa Ta'ala di dlm keluarga.
3. Melaksanakan kewajiban terhadap Allah Subhanahu wa Ta'ala & minta tolong kepada
Allah Subhanahu wa Ta'ala. Laki-laki wajib mengerjakan shalat 5 waktu di masjid secara
berjama'ah. Dan perintahkan anak-anak utk shalat pada waktunya.
4. Menegakan shalat-shalat sunnah, terutama shalat malam.
5. Perbanyak berdzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Bacalah Al Qur'an setiap hari,
terutama surat Al Baqarah. Bacalah pula do'a & dzikir nan telah diajarkan oleh Rasululah
Shallallahu 'alaihi wa sallam. Ingatlah, bahwa syetan tak senang kepada keutuhan rumah
tangga & syetan selalu berusaha mencerai-beraikan suamiisteri. Dan ajarkan anak-anak utk
membaca Al Qur'an & dzikir.
6. Bersabar atas musibah nan menimpa & bersyukur kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala atas
segala nikmatNya.
7. Terus-menerus berintropeksi antara suami-isteri. Saling menasihati, tolong menolong &
mema'afkan serta mendo'akan. Jangan egois & gengsi.
8. Berbakti kepada kedua orang tua.
9. Mendidik anak-anak agar menjadi anak-anak nan shalih, ajarkan tentang aqidah, ibadah &
akhlak nan benar & mulia.
10. Jagalah anak-anak dari media nan merusak aqidah & akhlak.
NASIHAT KHUSUS UNTUK SUAMI
Wahai para Suami
1. Apa nan memberatkanmu wahai hamba Allah utk tersenyum di hadapan isterimu ketika
engkau masuk menemuinya, agar engkau memperoleh ganjaran dari Allah Subhanahu wa
Ta'ala ?
2. Apa nan membebanimu utk bermuka cerah ketika engkau melihat isteri & anak-anakmu?
Engkau akan dapat pahala?
3. Apa sulitnya apabila engkau masuk ke rumah sambil mengucapkan salam secara
sempurna: Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh agar engkau memperoleh 3
puluh kebaikan?
4. Apa nan kira-kira akan menimpamu jika engkau berkata kepada isterimu dgn perkataan
nan baik, sehingga dia meridhaimu, sekalipun dlm perkataanmu tersebut agak sedikit
dipaksakan?
5. Apakah menyusahkanmu -wahai hamba Allah- jika engkau berdo'a: Ya Allah Perbaikilah
isteriku, & curahkan keberkahan padanya.
6. Tahukah engkau bahwa ucapan nan lembut merupakan shadaqah?
NASIHAT UNTUK ISTERI
Wahai para isteri
1. Apakah menyulitkanmu, jika engkau menemui suamimu ketika dia masuk ke rumahmu
dgn wajah nan cerah sambil tersenyum manis?
2. Berhiaslah utk suamimu & raihlah pahala di sisi Allah Subhanahu wa Ta'ala,
sesungguhnya Allah itu indah & menyukai keindahan, gunakanlah wangi-wangian
Bercelaklah Berpakaianlah dgn busana terindah nan kau miliki utk menyambut kedatangan
suamimu. Ingat, janganlah sekali-kali engkau bermuka muram & cemberut di hadapannya.
3. Jadilah engkau seorang isteri nan memiliki sifat lapang dada, tenang & selalu ingat kepada
Allah Subhanahu wa Ta'ala dlm segala keadaan.
4. Didiklah anak-anakmu dgn baik, penuhilah rumahmu dgn tasbih, takbir, tahmid & tahlil
serta perbanyaklah membaca Al Qur'an, khususnya surat Al Baqarah, karena surat tersebut
dapat mengusir syetan
5. Bangunkanlah suamimu utk mengerjakan shalat malam, anjurkanlah dia utk berpuasa
sunnah & ingatkanlah dia kembali tentang keutamaan berinfak, serta janganlah melarangnya
utk bersilaturahim.
6. Perbanyaklah istighfar utk dirimu, suamimu, orang tuamu, & semua kaum muslimin, &
berdo'alah selalu agar diberikan keturunan nan shalih & memperoleh kebaikan dunia &
akhirat, & ketahuilah bahwasannya Rabb-mu Maha Mendengar do'a. Sebagaimana firman
Allah Subhanahu wa Ta'ala:


Dan Rabb kalian berfirman: Berdo'alah kepadaKu, niscaya Aku akan mengabulkan utk
kalian. [Al Mu'min:60].
Kepemimpinan Laki-laki Atas Wanita
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

&

157
sumber: www.almanhaj.or.id penulis Al Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas tags:
Pernikahan Dalam Islam, Agama Islam, Al Qur, Memilih Pasangan
Mendapatkan Kesucian Dari Haid Atau Nifas Sebelum Fajar Dan Mandi Setelah
Fajar, Apakah Puasanya Sah Alaihi Wa Sallam
Haid Setelah 5 Puluh Tahun, Keluar Darah Seperti Darah Haid Setelah Berusia 7
Puluh Tahun Muhammad Bin
Hukum Asal Perkawinan, Poligami atau Monogamy?
Bangunan Islam (Syarah Rukun Islam) (2)
Penjelasan: Orang-Ornag Kafir Itu Membuat Tipu Daya Dan Allah Membalas Tipu
Daya Mereka Ali Imran
Waktu Pemberian Nama Anak Dan Hukum Merayakan Pemberian Nama Anak Imam
Al Bukhari
Hukum Para Penjual nan Melakukan Kepemilikan Uang Muka Hak Milik
Setelah Ada Hadits Shahih, tak boleh Mengatakan 'Mengapa ?' Malaikat Jibril
Tatkala Manusia Dipanggil Bersama 'Imam'nya
Yahudi Pelopor Faham Ingkar Sunnah Modern Sumber Hukum Islam
Ukhuwwah Islamiyyah Alaihi Wa Sallam
kiat- kiat menuju pernikahan bagaimana cara membina rumah tangga secara islami kiat
membina rumah tangga secara islam pernikahan:jalan menuju keluarga sakinah menuju
keluarga sakinah menurut sunah nabi menuju keluarga sakinah dalam islam tata cara
membangun keluarga secara islami anjuran keluarga sakinah dalam keluarga keluarga
sakinah dalam islam syar;i keluarga sakinah dalam islam syar;i tujuan pernikahan menuju
keluarga samara aturan membina rumah tangga sesuai syariat islam panduan islami menuju
pernikahan tata cara membina rumah tangga mnurut bagaimana membina rumah tangga
dengan syariat islam
Search

New Posts
Posisi Ahlussunnah dalam Polemik tentang Imam Mahdi Tentang Imam Mahdi
Bagaimana Salaf di Bulan Ramadhan ? Malaikat Jibril
Syaikh Muqbil rahimahullah menentang Usamah bin Ladin cs Al Wadi
Sikap muslim dalam membenci dan memusuhi ahli bidah (II) Kesempurnaan Iman
Isa Al-Masih alaihissalam Mengikuti Syariah Islam dan Bukan Menghapusnya Nabi
Isa
Bagaimana sikap kita yang benar atas orang kafir ? Hari Akhirat
Categories
Rasulullah
Hadits
Al Qur'an
Membaca
Al Hakimiyah
Jika Tidak
Muka Bumi
Ar Rahman
Dalam Islam
Mogok Kerja
Ibnu Abbas
Subhanahu Wa
Antara Dua
Human Trafficking
Kaum Yahudi
Anak Cucu
Bin Malik
Jalan Jalan
Cara Cara
Umat Islam
Makan Orang
Sabda Nabi
Bin Baz
Muhammad Bin
Wasiat Rasulullah
Karena Wanita
Data Alamat
Sifat khutbah jumat nabi
Sifat khutbah jumat nabi
Sifat khutbah jumat nabi
Sifat khutbah jumat nabi
Sifat khutbah jumat nabi
Sifat khutbah jumat nabi
Sifat khutbah jumat nabi
Sifat khutbah jumat nabi
Sifat khutbah jumat nabi
Izzis 2013
Senyum seorang muslim merupakan sedekah.

Anda mungkin juga menyukai