Anda di halaman 1dari 18

1.

Pengertian dan Konsep Komunikasi dalam Kelompok dan Organisasi


Format Kelompok Kecil
Kelompok kecil melaksanakan kegiatannya dengan berbagai format, yaitu:
a. Panel atau Meja Bundar
Anggota kelompok mengatur diri mereka sendiri dalam pola melingkar
atau semi melingkar. Mereka berbagi informasi atau memecahkan
permasalahan tanpa pengaturan siapa dan kapan mereka berbicara.
Anggota memberikan kontribusinya jika mereka merasa layak untuk itu.
b. eminar
Anggota kelompok adalah para pakar dan berpartisipasi dalam format
panel atau meja bundar. !erdapat peserta yang anggotanya diminta
untuk berkontribusi. elain itu terdapat format seminar dua"panel, yang
terdiri dari panel pakar dan panel a#am. Panel a#am mendiskusikan
topik, sedangkan panel pakar berfungsi untuk memberikan informasi
yang diperlukan oleh panel a#am.
c. imposium
etiap anggota menyajikan presentasi yang telah disiapkan, seperti
halnya pidato di depan umum.
d. imposium"Forum
!erdiri dari dua bagian, yaitu: simposium, dengan pembicara yang sudah
disiapkan, dan forum, yang mempersilakan para hadirin untuk
mengajukan pertanyaan dan dija#ab oleh pembicara. Pimpinan akan
memperkenalkan para pembicara dan menjadi moderator dalam acara
tanya"ja#ab.
Anggota Dalam Komunikasi Kelompok Kecil
a. Peran Anggota
Kenneth Benne dan Paul heats membagi peran anggota menjadi tiga
kelas umum yaitu, peran tugas kelompok, peran membina dan
mempertahankan kelompok, dan peran indi$idual.
b. Peran !ugas Kelompok
Adalah peran yang membuat kelompok mampu untuk memfokuskan
secara lebih spesifik dalam mencapai tujuan kelompok. %alam
menjalankan setiap peran, anggota tidak berbuat sebagai indi$idu yang
terpisah, tetapi sebagai bagian dari keseluruhan yang lebih besar.
Kebutuhan dan tujuan kelompok mengatur peran yang harus dilakukan
para anggota.
c. Peran Membina dan Mempertahankan Kelompok
Kelompok merupakan satu unit yang para anggotanya memiliki
hubungan interpersonal yang beragam. &ubungan ini perlu dipelihara
agar kelompok bisa berfungsi secara efektif, para anggota elompok
merasa puas dan produktif. Apabila fungsi ini tidak dilakukan,
komunikasi kelompok kecil menjadi terganggu pada tingkat pribadi atau
sosial tertentu. Kelompok dan para anggotanya memerlukan dukungan
interpersonal yang sama sesuai yang dibutuhkan anggotanya. Peran
membina dan mempertahankan kelompok merupakan fungsi untuk
mendukung hal ini.
d. Peran 'ndi$idual
Peran yang dibahas ini adalah perang yang kontra"produktif. Peran itu
menghambat kelompok dalam mencapai tujuannya dan lebih
berorientasi pada indi$idu ketimbang kelompok. Peran ini sering disebut
dengan malfungsi, yang menghambat efekti$itas kelompok baik dalam
hal produkti$itas maupun kepuasan pribadi.
e. Analisis proses interaksi
(ntuk melihat kontribusi para anggota kelompok adalah melalui analisis
proses interaksi )Bales, *+,-. chlut/, *+0+1. 2mpat kategori umum
kontribusi para anggota kelompok: )*1 kontribusi positif sosial"
emosional, )31 kontribusi negatif sosial"emosional, )41 ja#aban
percobaan, dan )51 pertanyaan.
Partisipasi Anggota
Berikut beberapa pedoman yang akan membantu kita dalam komunikasi
kelompok kecil agar menjadi lebih efektif dan menyenangkan:
a. Berorientasi pada kelompok
Berorientasi pada kelompok tidak berarti bah#a para anggota kelompok
harus meninggalkan indi$idualitas mereka atau menyerahkan nilai"nilai
pribadinya atau keyakinannya demi kepentingan kelompok. 6ang
dimaksudkan adalah indi$idualitas yang berorientasi pada kelompok.
b. Memusatkan konflik pada masalah
Konflik dalam situasi kelompok kecil tidak dapat dihindarkan. Konflik
merupakan bagian alamiah dalam pertukaran ide, tetapi tidak perlu
dikha#atirkan atau diabaikan. Pahami konflik sebagai bagian alamiah
dari proses kelompok kecil, tetapi pusatkan konflik pada masalahnya
ketimbang pada pribadi orangnya.
c. Bersikap tanpa prasangka secara kritis
Para anggota harus mendengar secara terbuka tetapi kritis terhadap
semua komentar dari para anggota lainnya, menerima atau menolak
setiap saran para anggota lain dengan secara kritis menge$aluasinya,
bersikap bijaksana tanpa prasangka, serta setiap anggota harus bersikap
kritis bijaksana terhadap kontribusinya sendiri seperti halnya terhadap
kontribusi orang lain.
d. Pastikan pemahaman
Pastikan bah#a gagasan dan informasi dipahami oleh semua peserta.
elain itu, pastikan kita juga memahami dengan jelas kontribusi dari
para anggota lain, terutama sebelum membahas masalahnya dengan
mereka.
Pemimpin Dalam Komunikasi Kelompok Kecil
%alam mempertimbangkan pemimpin dan kepemimpinan, kita akan
memusatkan perhatian pada kepemimpinan situasional, gaya kepemimpinan, dan
beberapa fungsi pokok yang harus dilakukan oleh seorang pemimpin.
Kepemimpinan Situasional
Pemimpin harus menaruh perhatian pada pencapaian tugas )dimensi
tugas1 dan memastikan bah#a para anggota merasa puas )dimensi orang1.
7agasan dasar dari teori ini adalah #alaupun tugas dan orang merupakan
pusat perhatian yang penting, setiap situasi memerlukan kombinasi yang
berbeda antara tugas dan orang.
Gaya Kepemimpinan
!iga gaya kepemimpinan )Bennis 8 9anus, *+0,. ha#, *+0*1. :
a. Pemimpin :epas"Kendali
7aya kepemimpinan dimana pemimpinnya tidak berinisiatif untuk
mengarahkan atau menyarankan alternatif tindakan. Pemimpin
mengijinkan kelompok untuk mengembangkan dan melaksanakan
sendiri pekerjaannya. Pemimpin semacam ini menolak setiap
#e#enang yang diberikan. Pemimpin hanya menja#ab pertanyaan
dan memberikan informasi yang rele$an jika diminta secara
khusus. Pemimpin tidak akan menghukum onggotanya, sehingga
ia pun tidak terancam.
b. Pemimpin %emokratis
Pemimpin ini memberikan pengarahan, tetapi mengijinkan
kelompok untuk mengembangkan dan melaksanakan cara yang
dikehendaki para anggotanya. Para anggota kelompok didorong
untuk menentukan sasaran dan prosedur. Pemimpin demokratis
merangsang timbulnya pengarahan sendiri dan aktualisasi diri
pada para anggota kelompok. Pemimpin memberikan pemantapan
kepada para anggotanya dan berkontribusi memberikan saran
untuk pengarahan dan alternatif tindakan. Pemimpin selalu
memperkenankan kelompok untuk membuat keputusannya sendiri.
c. Pemimpin ;toriter
Pemimpin menentukan kebijakan kelompok atau membuat
keputusan tanpa berkonsultasi atau memastikan persetujuan dari
para anggotanya. Pemimpin bersifat impersonal. Pemimpin
berusaha meminimumkan komunikasi antar kelompok, sehingga
membuat peran pemimpin menjadi lebih penting. Pemimpin
mengasumsikan tanggungja#ab terbesar bagi perkembangan
kelompok dan tidak menginginkan campur tangan para anggota.
Pemimpin memusatkan tanggungja#ab pada dirinya sendiri.
Fungsi Pemimpin
1
a. Mengaktifkan interaksi kelompok.
Banyak kelompok yang memerlukan dorongan dan stimulasi untuk
berinteraksi. Pemimpin harus menjalankan fungsi pentingnya dalam
menstimulasi para anggotanya untuk berinteraksi. Pemimpin harus
membuat para anggotanya menyadari bah#a mereka adalah bagian dari
kelompok
b. Mempertahankan interaksi efektif
Pemimpin harus mendorong kelompok untuk berinteraksi lebih efektif.
Pemimpin harus memastikan bah#a semua anggota memiliki
kesempatan untuk mengemukakan pendapatnya.
c. Menjaga para anggota berada pada jalurnya
Pemimpin harus mengarahkan para anggotanya tetap berada pada jalur
pembahasan.
d. Memastikan kepuasan anggota
Para anggota memiliki kebutuhan dan keinginan psikologis yang
berbeda, dan banyak memasuki kelompok justru karena kebutuhan dan
keinginan.
e. Merangsang e$aluasi dan perbaikan
!idak ada satu pun kelompok yang efektif sempurna. emua kelompok
mempunyai kesempatan untuk memperbaiki dirinya.
*
<oseph A. %e$ito. *++=. Komunikasi Antarmanusia. <akarta: Professional Books. &lm 44>.
f. Menyiapkan anggota untuk berdiskusi
Pemimpin harus menyiapkan para anggotanya untuk berdiskusi. &al ini
menyangkut menyiapkan para anggota untuk berinteraksi dalam
kelompok kecil, termasuk juga siap untuk mendiskusikan suatu masalah
spesifik tertentu.
Komunikasi Antar Kelompok
a. Pengertian komunikasi kelompok
Kelompok adalah sekumpulan orang"orang yang terdiri dari dua
atau tiga orang bahkan lebih. Kelompok memiliki hubungan yang intensif
diantara mereka satu sama lainnya, terutama kelompok primer. Kelompok
memiliki tujuan dan aturan"aturan yang dibuat sendiri dan merupakan
kontribusi arus informasi di antara mereka sehingga mampu menciptakan
atribut kelompok sebagai bentuk karakteristik yang khas dan melekat pada
kelompok itu. Kelompok yang baik adalah kelompok yang dapat
mengatur sirkulasi tatap muka yang intensif di antara anggota kelompok,
serta tatp muka itu pula akan mengatur sirkulasi komunikasi makna di
antara mereka, sehingga mampu melahirkan sentiment"sentimen kelompok
serta kerinduan di antara mereka.
!erminology tatap muka )face to Face1 mengandung makna bah#a
setiap anggota kelompok harus dapat melihat dan mendengar anggota
lainnya dan juga harus dapat mengatur umpan balik secara $erbal maupun
non$erbal dari setiap anggoanya. Kelompok juga memiliki tujuan"tujuan
yang diperjuangkan bersama, sehingga kehadiran setiap orang dalam
kelompok diikuti dengan tujuan"tujuan pribadinya, sehingga kelompok
memliki dua tujuan, yaitu tujuan masing"masing pribadi dalam kelompok,
dan tujuan kelompok itu sendiri. Kelompok juga memberi identitas
terhadap indi$idu, melalui identitas ini setiap anggota kelompok secara
tidak langsung berhubungan satu sama lain. Melalui identitas ini indi$idu
melakukan fungsi dengan indi$idu lain.
Komunikasi Kelompok (group communication)
Komunikasi kelompok ialah komunikasi antara seseorang dengan
sekelompok orang dalam situasi tatap muka. Kelompok ini bisa merupakan
kelompok kecil atau kelompok besar. 9amun penentuan kelompok besar atau
kecil tidak berdasarkan jumlah anggotanya, melainkan berdasarkan cirri dan sifat
komunikasi dalam hubunganya dengan proses komunikasi. sehingga dalam
komunikasi dibedakan menjadi kelompo lkecil dan kelompok besar.
a. Komunikasi Kelompok Kecil
Komunikasi kelompok kecil adalah komunikasi antara seorang manajer
atau administrator dengan sekelompok karya#an yang memungkinkan
terdapatnya kesempatan bagi seseorang unuk memberikan tanggapan secara
$erbal.
?obert F. Bales dalam bukunya @Interaction Proccess Analysis,
mendefinisikan kelompok kecil sebagai sejumlah orang yang terlibat dalam
interaksi satu sama lain dalam satu pertemuan yang bersifat tatap muka, di
mana setiap peserta mendapat kesan atau penglihatan antara satu sama
lainnya yang cukup kentara, sehingga dia Abaik saat timbulnya pertanyaan
maupun sesudahnya" dapat memberikan tanggapan kepada masing"masing
sebagai perseorangan.
b. Komunikasi Kelompok Besar
Komunikasi kelompok besar adalah kelompok komunikan yang karena
jumlahnya yang banyak, dalam situasi komunikasi hamper tidak terdapat
kesempatan untuk memberikan tanggapan secara $erbal. %engan lain
perkataan, dalam komunikasi dengan kelompok besar, kecil sekali
kemungkinan bagi komunikator untuk berdialog dengan komunikan.
b. Karakteristik komunikasi kelompok
" Norma
6aitu perilaku"perilaku apa saja yang pantas dan tidak pantas
untuk dilakukan dalam suatu kelompok, yaitu norma sosial,
procedural, dan tugas. 9orma sosial mengatur hubungan diantara
para anggota kelompok, norma procedural menguraikan dengan
lebih rinci sebagaimana kelompok harus beroprasi, membuat
keputusan, dll.
" Peran
Merupakan aspek dinamis dari kedudukan )status1. Peran di sini
mencakup tiga hal, yaitu: a. peran aktif adalah peran yang
diberikan oleh anggota kelompok karena kedudukannya di dalam
kelompok sebagai akti$is kelompok seperti pengurus, b. peran
pastisipasif adalah peran yang diberikan oleh anggota
kelompokpada umumnya kepada kelompoknya, c. peran pasif
adalah sumbangan anggota kelompok yang bersifat pasif, di mana
anggota kelompok menahan diri agar memberi kesempatan kepada
fungsi"fungsi lain dalam kelompok dapat berjalan dengan baik.
Komunikasi dalam ;rganisasi
Menurut %eBito )*++>: 44=1, menjelaskan organisasi sebagai
sebuah kelompok indi$idu yang diorganisasi untuk mencapai tujuan
tertentu. uatu organisasi sebenarnya memiliki karakter yang hampir sama
dengan kelompok, perbedaannya adalah pada jumlah anggota yang lebih
banyak dan struktur yanglebih rumit, serta norma"norma organisasi yang
lebih kompleks. ;rganisasi memiliki suatu jenjang jabatan ataupun
kedudukan yang memungkinkan semua indi$idu dalam organisasi tersebut
memiliki perbedaan posisi yang sangta jelas, seperti pimpinann, staf
pimpinna, dan karya#an. %engan demikian, komunikasi organisasi adalah
komunikasi antar manusia )human communication1 yang terjadi dalam
konteks organisasi di mana terjadi jaringan"jaringan pesan satu sama lain
yang saling bergantung satu sama lain.
K;M(9'KA' ;?7A9'A'
a. %efinisi ;rganisasi
ebelum memahami komunikasi organisasi, kita harus
mendefinisikan pengertian organisasi terlebih dahulu. uatu organisasi
bisa didefinisikan sebagai sebuah kelompok indi$idu yang diorganisasikan
untuk mencapai tujuan tertentu. <umlah indi$idu sangat ber$ariasi dari satu
organisasi ke organisasi lainnya. Para anggota organisasi ini bekerja dalam
struktur tertentu. %i dalam setiap organisasi terdapat struktur formal
maupun informal. !ujuan umum sebuah organisasi adalah menghasilkan
pendapat. Akan tetapi, berbagai tujuan lain yang mendukung harus pula
dicapai jika tujuan akhir tersebut ingin dipenuhi.
b. %efinisi Komunikasi ;rganisasi
Komunikasi organisasi merupakan pengiriman dan penerimaan
berbagai pesan di dalam organisasi baik di dalam kelompok formal
ataupun informal organisasi. Komunikasi organisasi dapat bersifat formal
maupun informal. 6ang termasuk dalam komunikasi formal adalah
komunikasi yang disetujui oleh organisasi itu sendiri dan sifatnya
berorientasi pada organisasi. edangkan yang termasuk dalam komunikasi
informal adalah komunikasi yang disetujui secara sosial. ;rientasinya
tidak pada organisasinya sendiri, tetapi lebih pada para anggotanya secara
indi$idual.
Pendekatan Organisasi
2mpat perspektif pendekatan organisasi )7oldhaber, *++-1
a. Pendekatan ilmiah
Pendekatan ini menganggap bah#a organisasi harus menggunakan metode"
metode ilmiah untuk meningkatkan produkti$itas.
b. Pendekatan hubungan antarmanusia
Pendekatan ini berkembang sebagai reaksi terhadap perhatian eksklusif
faktor"faktor phisik dalam mengukur keberhasilan organisasi.
c. Pendekatan sistem
Pendekatan sistem mengkombinasikan unsur"unsur terbaik dari pendekatan
ilmiah dengan pendekatan hubungan antarmanusia. Pendekatan ini
memandang organisasi sebagai suatu sistem dimana semua bagian interaksi
dan setiap bagian mempengaruhi bagian lainnya.
d. Pendekatan kultural
ebuah pendekatan kontemporer mengenai organisasi menganggap bah#a
suatu organisasi itu dipandang sebagai suatu kesatuan sosial atau kultur.
Perspektif kultural memandang organisasi dan para pekerjanya memiliki
seperangkat nilai"nilai dan tujuan yang sama.
. !u"ungan Komunikasi ter#adap Perilaku Organisasi
&ubungan organisasi dengan komunikasi, menurut Cilliam B. &anney
dalam bukunya, Communication and Organizational Behaviour, menyatakan
organisasi atas sejumlah orang. ia melibatkan keadaan saling bergantung.
kebergantungan memerlukan organisasi. koordinasi mensyaratkan komunikasi.
oleh karena itu, kata Cilliam B. &anney komunikasi adalah suatu sine qua non
bagi organisasi.
Koordinasi berarti @kombinasi atau interaksi yang harmonisD. 'nteraksi
yang harmonis diantara para karya#an suatu organisasi, baik dalam hubungannya
secara timbal balik maupun secara hori/ontal diantara para karya#an secara
timbal balik pula, disebabkan oleh komunikasi. demikian pula interaksi antara
pimpinan organisasi, apakah ia manajer tingkat tinggi )top manager1 atau manajer
tingkat menengah )midde manager1 dengan khalayak luar organisasi
ebagai komunikator seorang manager atau pimpinan organisasi harus
memilih salah satu dari berbagai teknik atau metode komunikasi yang disesuaikan
dengan situasi pada #aktu komunikasi itu berlangsung. seorang manager harus
menyesuaikan penyampaian pesannya kepada peranan yang dilakukannya. %alam
hubungan ini, &enry Mint/berg, seorang professor manajemen pada Mc7ill
(ni$ersity di Montreal, Eanada dalam karyanya yang diterbitkan dalam Harvard
Business evie! berjudul @!he ManagerFs <ob: Folklore and FactD, menyatakan
bah#a #e#enang formal seorang manajer menyebabkan timbulnya tiga peranan
antarpersona )interpersonal roles1 yang pada gilirannya menyebabkan adanya tiga
peranan informasi )informational roles1, dan ini pada gilirannya pula
menyebabkan sang manajer melakukan peranan memutuskan.
Karena pentingnya hubungan manajer sebagai pemimpin organisasi
dengan komunikasi, maka peranannya itu perlu dijelaskan sehingga nantinya akan
jelas pula dalam menelaah pengaruhnya kepada perilaku organisasional para
karya#an )internal public1 dan mereka yang berada di luar organisasi, tetapi ada
sangkut"pautnya )eGternal public1.
a. Peranan Antarpersonal )'nterpersonal ?oles1
Ce#enang yang formal secara langsung dari manajer akan
menimbulkan tiga peranan yang meliputi hubungan antar personal
yang mendasar, yaitu:
*. Peranan !okoh )Figurehead ole1
eorang manajer akan tampil menjadi komunikator pada
acara atau agenda di kantor tersebut, dan pada kesempatannya itu
ia memberikan penerangan, penjelasan, ajakan, dan lain"lain, tetapi
pada acara di luar pun bukan tidak mungkin ia diminta untuk
memberi sambutan, dan lain"lain. pada saat itu ia dapat
menyampaikan pesan yang bermanfaat bagi orang lain.
3. Peranan Pemimpin )"eader ole1
eorang manager harus dapat melaksakan
kepemimpinannya seara efektif. untuk itu ia harus mampu
melaksakan komunikasi secara efektif. %alam konteks
kepemimpinan, seorang manajer berkomunikasi secara efektif bila
ia mampu membuat para karya#annya melakukan kegiatan tertent
dengan kesadaran, kegairahan, dan kegembiraan sehigga dapat
menghasilkan sesuatu secara maksimal
4. Peranan Penghubung )"iaiso ole1
%alam peranannya sebagai penghubung, seorang manajer
melakukan komunikasi dengan orang"orang di luar jalur komando
$ertical. baik secara formal maupun tidak formal.
b. Peranan 'nformasional )'nformational ?oles1
%alam organisasinya seorang manajer berfungsi bagaikan @pusat
sarafD karena ia berada di tengah"tengah jaringan kontak dengan semua
pihak yang ada kaitannya dengan organisasi. seorang manajer dapat
mengembangkan pusat informasi bagi kepentingan organisasinya.
Peranan informasional tersebut meliputi peranan"peranan sebagai
berikut:
*. Peranan Monitor )#onitor ole1
%alam peranannya sebagai monitor, manajer memandang
lingkungannya sebagai sumber informasi. 'a akan menerima
informasi dari segala arah dan akan menghimpun informasi itu
menjadi suatu pengetahuan yang bermanfaat.
3. Peranan Penyebar )$isseminator ole1
Manajer akan mengomunikasikan informasi yang diperolhnya
dari luar langsung kepada ba#ahannya, karena para
karya#annya tidak banyak berkesempatan untuk memperoleh
informasi dari luar. Padahal banyak informasi dari luar yang
memiliki arti penting dan manfaat bagi organisasinya.
4. Peranan <uru bicara )%&o'esman ole1
%alam peranannya sebagai juru bicara manajer harus
mengomunikasikan informasi kepada orang"orang yang
berpengaruh yang melakukan penga#asan terhadap
organisasinya. kepada khalayak di luar organisasi )eGternal
public1 ia memberikan informasi dalam rangka
mengembangkan organisasinya.
c. Peranan Memutuskan )%ecisional ?oles1
Manajer memegang peranan yang sangat penting dalam sistem
pengambilan keputusan dalam organisasinya. %alam ke#enanganya
yang formal ia dapat melakukan kegiatan"kegiatan yang baru dan
penting. %alam kedudukannya sebagai pusat syaraf yang formal ia
memperoleh informasi yang lengkap dan aktual untuk mengambil
keputusan strategi organisasi. Peranan"peranan itu sebagai berikut:
*. Peranan #iras#asta
eorang manajer berusaha memajukan organisasinya dan
mengadakan penyesuaian terhadap perubahan kondisi
lingkungan. 'a selalu memandang ke depan untuk mendapat
gagasan baru dan mengembangkan organisasinya.
3. Peranan pengendali gangguan
%alam peranannya sebagai pengendali gangguan, seorang
manajer harus menanggapi setiap tekanan yang menimpa. %ia
harus bertindak karena tekanan"tekanan tidak bias dibiarkan
terus terjadi. Misalnya kaum buruh mogok kerja, supplier
menarik diri, dan lain sebagainya.
4. Peranan penentu sumber
eorang manajer memiliki ke#ajiban untuk memutuskan
pekerjaan apa yang harus dilakukan, siapa yang akan
melaksanakan, dan bagaimana pembagian pekerjaan
dilangsungkan. Manajer mempunyai #e#enang mengenai
pengambilan keputusan penting sebelum implementasi
dijalankan.
5. Peranan Perunding
Manajer melakukan perundingan mengenai hal"hal yang resmi
dan langsung berhubungan dengan organisasi, juga tentang hal"
hal yang tidak resmi dan tidak langsungberhubungan dengan
kekaryaan, seperti sepak bola antara kesebelasan organisasi
dengan organisasi lainnya.
Keith %a$is dalam bukunya, Human Behaviour at (or')
Organizational Behaviour, menjelaskan perilaku organisasional
secara holistic sebagai berikut, @perilaku organisasi secara holistic
menafsirkan hubungan manusia dengan organisasi dalam
pengertian mencakup keseluruhan orang"orang, keseluruhan
kelompok, keseluruhan organisasi, dan keseluruhan sistem social.
&ubungan tersebut melampaui batas pandangan manusia"manusia
dalam organisasi dalam upaya mengerti seluas"luasnya faktor"
faktor yang memengaruhi perilaku mereka. Persoalan"persoalan
dianalisis dalam pengertian keseluruhan situasi yang
memengaruhinya daripada dalam pengertian peristi#a atau
masalah yang terisolasikan.
<elaslah betapa pentingnya komunikasi dalam membina
manusia"manusia dalam organisasi"organisasi itu. Masing"masing
memiliki kepentingan pribadi menjadi satu kesatuan dalam
kepentingan bersama. %alam membina perilaku organisasional
diantara para anggota organisasi,komunikasi diperlukan untuk
meniadakan konflik diantara kedua jenis kepentingan tersebut.
3
$. Fungsi Komunikasi dalam Kelompok dan Organisasi
a. Fungsi Komunikasi dalam Kelompok
*. Fungsi &ubungan sosial, dalam artian bagaimana suatu kelompok
mampu memelihara dan memantapkan hubungan sosial di antara
para anggotanya.
3. Fungsi Pendidikan, dalam artian bagaimana sebuah kelompok
secara formal maupun informal bekerja untuk mencapai dan
mempertukarkan pengetahuan.
4. Fungsi persuasi, seorang anggota kelompok berupaya memersuasi
anggota lainnya supaya melakukan atu tidak melakukan sesuatu.
5. Fungsi Pro*lem solving, kelompok juga dicerminkan dengan
kegiatan"kegiatannya untuk memecahkan persoalan dan membuat
keputusan A keputusan. Pemecahan masalah berkaitan dengan
penemuan alternatif atau solusi yang tidak diketahui sebelumnya,
sedangkan pembuat keputusan )decision ma'ing1 berhubungan
dengan pemilihan antara dua atau lebih solusi.
3
,. Fungsi terapi, . objek dari kelompok terapi adalah membantu setiap
indi$idu mencapai perubahan personalnya. !entunya indi$idu
tersebut harus berinteraksi dengan anggota kelompok lainnya guna
mendapatkan manfaat, khususnya untuk membantu diri sendiri.
b. Fungsi Komunikasi dalam ;rganisasi
*. Fungsi 'nformatif
;rganisasi dapat dipandang sebagai suatu sistem prosese informasi
)information &rocessing system1, maksudnya adalah seluruh anggota
dalam suatu organisasi berharap dapat memperoleh informasi yang
lebih banyak, lebih baik, dan tepat #aktu. 'nformasi yang didapat
memungkinkan setiap anggota organisasi dapat melaksanakan
pekerjannya secara lebih pasti.
3. Fungsi ?egulatif
Fungsi regulati$e ini berkaitan dengan peraturan"peraturan yang
berlaku dalam suatu organisasi. Pada semua organisasi, ada dua hal
yang berpengaruh terhadap fungsi regulati$e ini. Pertama, atasan atau
orang"orang yang berada dalam tatanan manajemen , yaitu mereka
yang memiliki ke#enangan untuk mengendalikan semua informasi
yang disampaikan. +edua, berkaitan dengan pesan. Pesan"pesan
regulati$e pada dasarnya berorientasi kerja. Artinya, ba#ahan
membutuhkan kepastian peraturan tentang pekerjaan yang boleh untuk
dilaksanakan.
4. Fungsi Persuasif
%alam mengatur suatu organisasi, kekuasaan dan ke#enangan tidak
akan selalu memba#a hasil sesuai yang diharapkan. Adanya kenyataan
ini, maka banyak pimpinan lebih suka untuk memersuasikan
ba#ahannya dari pada memberi perintah. ebab pekerjaan yang
dilakuakn secara sukarela oleh karya#an akan menghasilkan
penghasilan kepedulian yang lebih besar dibanding jika pimpinan
sering memperlihatkan kekuasaan dan ke#enangannya.
5. Fungsi 'ntegratif
etiap anggota berusaha untuk menyediakan saluran yang
memungkinkan karya#an dapat melaksanakan tugas dan pekerjaan
dengan baik. Ada dua saluran komunikasi formal seperti laporan
kemajuan organisasi, dan saluran komunikasi informal seperti
perbincangan antar pribadi selama jam istirahat. Pelaksanaan akti$itas
ini akan menumbuhkan keinginan untuk berpartisipasi yang lebih besar
dlam diri karya#an terhadap organisasi.
4
4

Anda mungkin juga menyukai