Anda di halaman 1dari 30

Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS)

dan Kehamilan
I. Pendahuluan
Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) adalah panyakit yang
disebabkan oleh infeksi virus Human Immunodeficiency Virus (HIV) yang termasuk
dalam famili virus retro manusia (Retroviridae) dengan genus Lentivirinae
!"#
$enyakit
ini ditemukan pertama kali pada % &uni !'(! pada lima laki)laki homose*ual di +os
Angeles" Amerika Serikat $ada saat a,al ditemukan penyakit ini diberi nama -.ID
(Gay-Related Immune Deficiency) $ada !'(# nama itu berubah men/adi AIDS karena
ditemukan lebih dari setengah orang yang terinfeksi bukanlah kaum homose*ual dan
akhir tahun !'(0 HIV)! diisolasi untuk pertama kali
0
$enyebaran HIV ini berkembang
dengan cepat dan mengenai ,anita dan anak)anak AIDS menyebabkan kematian lebih
dari #1 /uta orang setahun Saat ini di seluruh dunia kira)kira 21 /uta orang de,asa
berusia !%)2% tahun yang hidup dengan infeksi HIV 3ahun #110 diperkirakan 411111
bayi baru lahir terinfeksi HIV
2"%
Angka morbiditas dan mortalitas yang disebabkan oleh HIV semakin meningkat
dan merupakan masalah kesehatan masyarakat yang paling penting di seluruh dunia
Hingga saat ini belum ditemukan imunisasi profilak atau pengobatan AIDS" meskipun
demikian terapi anti retro)virus seperti Highly Active Antiretroviral Therapy (HAA.3)
tetap dikembangkan $enggunaan obat antivirus dan persalinan berencana dengan
seksio sesaria telah menurunkan angka transmisi perinatal penyakit ini dari 015
men/adi #15 HIV adalah virus yang inaktif terhadap panas seperti pemanasan di
autoklaf" glutaraldehid (#5)" hipoklorit" disinfektan (termasuk alkohol) HIV dapat
bertahan hidup lebih dari !% hari pada suhu kamar" pada temperatur 04
o
6 sanggup
bertahan antara !1)!% hari sedangkan pada suhu diatas 71
o
6 inaktif !11 kali lipat per
/am AIDS dikarakteristikkan sebagai penyakit imunosupresif berat yang sering
dikaitkan dengan infeksi oportunistik dan tumor ganas serta degenerasi susunan saraf
!
pusat HIV menginfeksi berbagai macam sistim sel imun" termasuk 6D2
8
" makrofag"
dan sel dendrit
%"7
Virus retro pada manusia terbagi atas tiga subfamili yaitu Oncovirinae atau
oncovirus (human T-cell leuemia virus type I (H3+V)!)" H3+V)#" H3+V)%"
Lentivirinae (HIV)!" HIV)#)" !pumavirinae (tidak menimbulkan ge/ala klinik hanya
karakteristik gambaran vauolated "foamy# cytopathology) Virus retro merupakan
virus positive-single stranded R$A" memiliki envelope dan mengkode suatu en9im yaitu
reverse transcriptase yang akan mengubah single-stranded R$A men/adi dou%le-
stranded D$A Secara umum pada virus normal D:A berubah men/adi m.:A
kemudian ditranslasi men/adi protein sedangkan pada virus retro .:A diubah men/adi
D:A terlebih dahulu kemudian membentuk m.:A dan akhirnya ditranslasi men/adi
protein Salinan D:A yang terbentuk akan bergabung dengan kromosom sel inang
membentuk suatu gen seluler AIDS terbanyak disebabkan oleh HIV)!" hanya beberapa
kasus yang disebabkan HIV)#
%
II. Gambaran Molekuler dan Biologi I!
A. S"ruk"ur I!
$artikel HIV adalah virus .:A yang berenvelop" berbentuk bulat sferis dengan
diameter (1)!#1 nm $artikel yang infeksius terdiri dari dua untai single stranded .:A
positif yang berada didalam inti protein virus (ribonucleoprotein) dan dikelilingi oleh
lapisan envelope fosfolipid yang ditancapi oleh 4# buah ton/olan (spies) glikoprotein
(gambar !) &nvelope polipeptida terdiri dari dua subunit yaitu glikoprotein luar (gp!#1)
yang merupakan tempat ikatan reseptor (receptor %inding) 6D2
8
dan glikoprotein
transmembran (gp2!) yang akan bergabung dengan envelope lipid virus $rotein )
protein pada membran luar ini terutama berfungsi untuk mediasi ter/adinya ikatan
dengan sel ) sel 6D2
8
dan reseptor)reseptor kemokin" yakni tahap yang esensial untuk
fusi membran dan infektivitas yang diakibatkannya
4"(

$ada permukaan dalam envelope lipid virus dilapisi oleh protein matri* (p!4)"
yang kemungkinan berperan penting dalam men/aga integritas struktural virion
&nvelope lipid terbungkus dalam protein kapsid yang berbentuk ikosahedral (p#2)" dan
#
matrik p!4 $rotein kapsid mengelilingi inti dalam virion sehingga membentuk
;cangkang; disekeliling material genetik $rotein ) protein nukleokapsid terdapat dalam
;cangkang; tersebut" dan berikatan langsung dengan molekul)molekul .:A
(
Virion core mengandung beberapa en9im yang turut serta dalam replikasi virus
seperti yang sangat dibutuhkan pada saat replikasi" yaitu< reverse transciptase (.3)"
protease ($.)" dan integrase (I:) Virion /uga mengandung !1)%1 copy dari reverse
transciptase' en9im integrase dan dua sel transfer R$A (t.:A) t.:A tersebut adalah
pasangan basa pada setiap copy genom yang digunakan sebagai primer untuk reverse
transciptase(
4

$an/ang genom .:A dari HIV adalah '"# kb (kilobase) dan memiliki urutan
dasar asam nukleat yang sama dengan virus retro lainnya (gambar #) $ada setiap u/ung
genom terdapat sekuens Long terminal repeats (LTRs) yang mengatur penggabungan
dengan genom inang" ekspresi gen dan replikasi virus Sekuens +3.s mengandung
promoter' enhancer dan sekuens gen lainnya yang digunakan untuk berikatan dengan
faktor)faktor transkripsi sel yang berbeda -enom virus retro terdiri dari tiga buah gen
utama yang mengkode poliprotein" yaitu< sekuens gag mengkode protein inti struktural
(spesifik)grup antigen" nukleocapsid" protein matriks dan ikatan protein dengan asam
nukleat)" sekuens env mengkode surface glycoprotein (gp!#1) dan transmem%rane
glycoprotein (gp2!) yang dibutuhkan untuk menginfeksi sel Sementara sekuens pol
mengkode en9im)en9im yakni reverse transcriptase" integrase dan protease yang
dibutuhkan untuk replikasi virus
%"4"("'
0
-ambar ! < Struktur HIV)!
Sumber < Abbas A=
'

HIV)! terdiri dari dua untai .:A dan bergabung dengan en9im)en9im termasuk reverse
transcriptase" integrase dan protease" yang dirangkai bersama dalam suatu bentuk kerucut yang
terbentuk dari capsid protein p#2 dengan dikelilingi oleh matri* protein p!4" keseluruhannya
dikelilingi oleh envelope membran fosfolipid yang berasal dari sel inangVirus mengkode
protein membran (gp2! dan gp!#1) berikatan dengan envelope
%

HIV /uga mempunyai enam buah gen regulator yaitu< tat' rev' vif' nef' vpr" dan
vpu" yang berguna untuk mengatur reproduksi virus Tat merupakan transaktivator pada
replikasi virus dan gen sel serta memfasilitasi elongasi pada transkripsi virus Rev
berperan untuk mengatur dan merangsang transpor m.:A virus ke dalam sitoplasma
serta dibutuhkan untuk ekspresi protein struktur virus $rotein nef berperan dalam
menurunkan ekspresi 6D2
8
dan molekul ma)or histocompati%ilty comple*-+ (>H6)I)
pada permukaan sel dan mempertahankan pelepasan virus dari sel $rotein nef /uga
sangat berperan dalam meningkatkan progresifitas infeksi hingga mencapai AIDS
$rotein vif merangsang asem%ly dan maturasi serta ikatan protein antivirus seluler yang
berguna untuk mencegah dari hipermutasi cD:A dan membantu replikasi virus di sel
mieloid atau sel lainnya Vif /uga berperan untuk mempertahankan infeksifitas partikel
virus Vpu menurunkan ekspresi 6D2
8
permukaan sel dan menambah pelepasan virus
dari sel Vpr berguna untuk transpor cD:A ke dalam nukleus dan untuk replikasi virus
pada sel yang tidak berkembang (non-gro,ing cell) seperti makrofag Vpr menahan
2
fase -# dalam siklus pertumbuhan sel sehingga menciptakan suasana optimal untuk
replikasi HIV Sel /uga mengatur pengontrolan replikasi HIV dan aktivasi sel 3 oleh
mitogen atau antigen yang /uga merangsang replikasi virus
%"4"'
-ambar # -enome HIV
Sumber < Abbas A=
'

B. Siklu# idu$ dan %e$lika#i
Infeksi HIV dimulai saat envelope glycoprotein (env' gp!#1) suatu partikel virus
berikatan dengan reseptor seluler 6D2
8
dan kemokin reseptor beserta corereceptor"
6?6.2 atau 66.% (gambar 0) .eseptor)reseptor ini umumnya berada pada membran
plasma 6D2
8
limfosit 3 (T helper cells)" sel monosit)makrofag dan target sel lainnya
seperti follicular dendritic cells (@D6) dan sel +angerhans epidermal di kulit =emokin
adalah suatu sitokin yang mempunyai kemampuan kemotaktik dan dihasilkan oleh
limfosit dan magrofag
4"("'
&nv merupakan suatu kompleks yang terdiri dari subunit gp2! dan gp !#1 Sub
unit ini dihasilkan dari pembelahan proteolitik dengan menggunakan gp!71 sebagai
%
prekursor =ompleks &nv diekpresikan sebagai struktur trimerik yakni tiap pasang
terdiri dari tiga gp!#1Agp2! =ompleks ini memperantarai langkah)langkah proses
penggabungan (fusion) envelope virion dengan membran target sel (gambar 2) +angkah
pertama dari proses ini ialah pengikatan antara gp!#1 dengan 6D2 sehingga
mengakibatkan suatu perubahan yang akan merangsang proses ikatan ke dua antara
gp!#1 dengan corereceptor kemokin Ikatan dengan corereceptor ini menyebabkan
perubahan pada gp2! dengan terbentuknya suatu daerah hidrofobik yang dikenal
dengan fusion peptide" lalu virus akan masuk ke sel membran dan memungkinkan bagi
virus untuk menggabungkan diri dengan membran sel target Setelah virus masuk
kedalam sel target maka siklus hidupnya dilan/utkan didalam sel yang terinfeksi"
sedangkan partikel virus bebas dilepaskan dari suatu sel yang terinfeksi dan berikatan
dengan sel sehat lalu berkembang)biak hingga menginfeksi sel tersebut
'
-ambar 0 < Siklus hidup HIV
Sumber < Abbas A=
'
+angkah)langkah utama proses siklus hidup HIV" mulai dari a,al infeksi di sel inang hingga
replikasi virus dan pelepasan virion baru$ada gambar hanya digambarkan produksi dan
pelepasan satu virion sa/a Suatu sel yang terinfeksi sebenarnya menghasilkan banyak virion
yang masing)masingnya mempunyai kemampuan menginfeksi sel yang selan/utnya dapat
memperluas siklus infeksius
%
7
-ambar 2 < >ekanisme HIV memasuki suatu sel
Sumber < Abbas A=
'
$ada gambar diterangkan bah,a urutan peubahan)perubahan pada gp!#1 dan gp2! dirangsang
oleh ikatan dengan 6D2 $erubahan ini meningkatkan ikatan virus dengan corereseptor ( suatu
kemokin reseptor"66.%) dan penggabungan HIV dengan sel membran inang -usion peptide
yang diaktivasi oleh gp2! mengandung residu asam amino hidrofobik yang akan memperantarai
masuknya virus ke membran plasma sel inang
%
$ada saat virion HIV memasuki sel" en9im)en9im didalam kompleks
nukleoprotein men/adi aktif dan memulai siklus reproduksi virus (gambar 0) Setelah
virus berikatan dengan reseptor sel" membran virus menyatu dengan membran sel inang
dan virus masuk sitoplasma Disini envelope virus melepaskan protease virus dan .:A
men/adi bebas .:A virus ditranskripsikan men/adi bentuk dou%le-stranded D:A oleh
en9im reverse transcriptase dan kopi D:A virus yang terbentuk akan memasuki
nukleus untuk bersatu dengan D:A sel inang Bn9im integrase /uga masuk ke dalam
nukleus dan mengkatalisis penyatuan D:A virus dengan genom sel inang sehingga
dalam genom sel inang tersebut sudah terdapat gen HIV D:A HIV yang telah menyatu
atau terintegrasi (integrated) disebut dengan provirus Sekarang virus mampu
membentuk struktur inti" bermigrasi ke membran sel" memperoleh envelop lipid dari sel
inang kemudian dilepaskan berupa partikel virus yang infeksius dan siap menginfeksi
sel lain Cila sel terinfeksi seperti 6D2
8
" makrofag dan sel dendritik diaktifkan beberapa
4
rangsang eksternal seperti mikroba yang dapat menimbulkan infeksi Sel akan
memberikan respon terhadap transkripsi banyak gen yang sering menimbulkan produksi
sitokin $ada keadaan tersebut provirus dapat diaktifkan" sehingga diproduksi .:A dan
protein virus (virion) $rovirus dapat tetap laten dalam sel terinfeksi untuk kurun ,aktu
lama" berbulan)bulan bahkan bertahun)tahun" sehingga dapat tersembunyi dari sistim
imun sel inang atau terapi antivirus
4"'
III. Pa"ogene#i#
$artikel)partikel virus HIV yang akan memulai proses infeksi biasanya terdapat
di dalam darah" cairan mani atau cairan tubuh lainnya dan dapat menyebar melalui
se/umlah cara" namun yang paling umum adalah transmisi seksual melalui mukosa
genital =eberhasilan transmisi virus itu sendiri sangat bergantung pada viral load
individu yang terinfeksi Viral load ialah perkiraan /umlah dari copy .:A per mililiter
serum atau plasma penderita Apabila virus ditularkan pada inang yang belum
terinfeksi" maka akan ter/adi viremia transien dengan kadar yang tinggi dimana virus
menyebar luas dalam tubuh inang Sementara sel yang akan terinfeksi untuk pertama
kalinya tergantung pada bagian mana yang terlebih dahulu dikenai oleh virus" bisa
6D2
8
sel 3 dan manosit di darah atau 6D2
8
sel 3 dan makrofag pada /aringan
mukosa
4"'"!1
=etika HIV mencapai permukaan mukosa" maka ia akan menempel pada
limfosit) 3 6D2
8
atau makrofag (atau sel dendrit pada kulit) Setelah virus
ditransmisikan secara seksual mele,ati mukosa genital" ditemukan bah,a target seluler
pertama virus adalah sel ) sel dendrit /aringan (dikenal /uga sebagai sel ) sel
+angerhans) yang terdapat pada epitel servikovaginal" dan selan/utnya akan bergerak
dan bereplikasi di kelen/ar getah bening setempat Sel ) sel dendritik ini kemudian
berfusi dengan limfosit 6D2
8
yang akan bermigrasi kedalam nodus limfatikus melalui
/aringan limfatik sekitarnya Dalam /angka ,aktu beberapa hari se/ak virus ini
mencapai nodus limfatikus regional" maka virus akan menyebar secara hematogen dan
bersemayam pada berbagai kompartemen /aringan :odulus limfatikus maupun
ekuivalennya (seperti plak $iyeri pada usus) pada akhirnya akan mengandung virus
(
Selain itu" HIV dapat langsung mencapai aliran darah dan tersaring melalui nodulus
limfatikus regional Virus ini bereproduksi dalam nodus limfatikus dan kemudian virus)
virus baru akan dilepaskan Sebagian dari virus)virus baru ini dapat berikatan dengan
limfosit 6D2
8
yang berdekatan dan menginfeksinya" sedangkan sebagian lainnya dapat
berikatan dengan sel)sel dendrit folikuler dalam nodus limfatikus
4"'"!1
@ase penyakit HIV berhubungan dengan penyebaran virus dari tempat a,al
infeksi ke /aringan limfoid di seluruh tubuh Dalam /angka ,aktu satu minggu hingga
tiga bulan setelah infeksi" ter/adi respons imun seluler spesifik HIV .espons ini
dihubungkan dengan penurunan kadar viremia plasma yang signifikan dan /uga
berkaitan dengan a,itan ge/ala infeksi HIV akut Selama tahap ) tahap a,al" replikasi
virus sebagian dihambat oleh respons imun spesifik HIV ini" namun tidak pernah
terhenti sepenuhnya dan tetap terdeteksi dalam berbagai kompartemen /aringan"
terutama /aringan limfoid Sitokin yang diproduksi sebagai respon terhadap HIV dan
mikroba lain dapat meningkatkan produksi HIV dan berkembang men/adi AIDS
4"'"!1
Sementara itu sel dendrit /uga melepaskan suatu protein manosa yang berikatan
dengan lektin yang sangat penting dalam pengikatan envelope HIV Sel dendrit /uga
berperan dalam penyebaran HIV ke /aringan limfoid $ada /aringan limfoid sel dendrit
akan melepaskan HIV ke 6D2
8
sel 3 melalui kontak langsung sel ke sel Dalam
beberapa hari setelah terinfeksi HIV" virus melakukan banyak sekali replikasi sehingga
dapat dideteksi pada nodul limfatik .eplikasi tersebut akan mengakibatkan viremia
sehingga dapat ditemui se/umlah besar partikel virus HIV dalam darah penderita
=eadaan ini dapat disertai dengan sindrom HIV akut dengan berbagai macam ge/ala
klinis baik asimtomatis maupun simtomatis Viremia akan menyebabkan penyebaran
virus ke seluruh tubuh dan menginfeksi sel 3 helper" makrofag dan sel dendrit di
/aringan limfoid perifer
'
Infeksi ini akan menyebabkan penurunan /umlah sel 6D2
8
yang disebabkan oleh
efek sitopatik virus dan kematian sel &umlah sel 3 yang hilang selama per/alanan dari
mulai infeksi hingga AIDS /auh lebih besar dibanding /umlah sel yang terinfeksi" hal ini
'
diduga akibat sel 3 yang diinfeksi kronis diaktifkan dan rangsang kronis menimbulkan
apoptosis Sel dendritik yang terinfeksi /uga akan mati
4
$enderita yang telah terinfeksi virus HIV memiliki suatu periode yang
asimtomatik yang dikenal dengan periode laten Selama periode laten tersebut virus
yang dihasilkan sedikit dan umumnya sel 3 darah perifer tidak mengandung virus
3etapi kerusakan 6D2
8
sel 3 di dalam /aringan limfoid terus berlangsung selama
periode laten dan /umlah 6D2
8
sel 3 tersebut terus menurun di dalam sirkulasi darah
$ada a,al per/alanan penyakit" tubuh dapat cepat menghasilkan 6D2
8
sel 3 baru untuk
menggantikan 6D2
8
sel 3 yang rusak 3etapi pada tahap ini" lebih dari !15 6D2
8
sel 3
di organ limfoid telah terinfeksi Seiring dengan lamanya per/alanan penyakit" siklus
infeksi virus terus berlan/ut yang menyebabkan kematian sel 3 dan penurunan /umlah
6D2
8
sel 3 di /aringan limfoid dan sirkulasi
'"!!
Selama fase lan/utan (kronik) infeksi HIV ini penderita akan rentan terhadap
infeksi lain dan respon imun terhadap infeksi ini akan merangsang produksi virus HIV
dan kerusakan /aringan limfoid semakin menyebar $rogresifivitas penyakit ini akan
berakhir pada tahap yang mematikan yang dikenal dengan AIDS $ada keadaan ini
kerusakan sudah mengenai seluruh /aringan limfoid dan /umlah 6D2
8
sel 3 di darah
turun diba,ah #11 selAmm
0
(normal !%11 selAmm
0
) $enderita AIDS dapat mengalami
berbagai macam infeksi oportunistik" keganasan" kakesia (HIV ,asting syndrome)"
gagal gin/al (HIV nefropati)" dan degenerasi susunan saraf pusat (AIDS ensefalopati)
Dleh karena 6D2
8
sel 3 sangat penting dalam respon imun seluler dan humoral pada
berbagai macam mikroba" maka kehilangan sel limfosit ini merupakan alasan utama
mengapa penderita AIDS sangat rentan terhadap berbagai macam /enis infeksi
'
!1
-ambar % $atogenesis AIDS
%
Sumber < Abbas A=
'
I!. Gambaran klini#
-ambaran klinis infeksi HIV terdiri atas tiga fase sesuai dengan per/alanan
infeksi HIV itu sendiri" yaitu<
!#
&. Serokon'er#i
Serokonversi adalah masa selama virus beredar menu/u target sel (viremia) dan
antibodi serum terhadap HIV mulai terbentuk Sekitar 415 pasien dengan infeksi HIV
primer menderita sindrom mononucleosis-lie akut yang ter/adi dalam # hingga 7
minggu setelah infeksi a,al" yang dikenal /uga sebagai sindrom retroviral akut (acute
retroviral syndrome. A.S) Sindrom ini ter/adi akibat infeksi a,al serta penyebaran
HIV dan terdiri dari ge/ala E ge/ala yang tipikal" namun tidak khas Sindrom ini
!!
memiliki bermacam E macam manifestasi" ge/ala yang paling umum mencakup demam"
lemah badan" myalgia" ruam kulit" limfadenopati" dan nyeri tenggorokan (sore throat)
3idak ditemukan adanya ge/ala E ge/ala flu (FcoldG symptoms) seperti rhinorrhea dan
hidung tersumbat sehingga dapat membantu membedakan A.S dengan influen9a atau
kondisi penyakit respiratorius virus lainnya Sering /uga ditemui luka di mulut dan alat
genital dan penderita biasanya bisa sembuh dengan sendirinya tanpa ada pengobatan
khusus
'

Ceberapa penderita /uga menderita infeksi oportunistik seperti candidal
esofagitis atau /neumocystis )iroveci pneumonia ($6$) +ama tahap ini biasanya
kurang dari !# hari" namun dapat berkepan/angan hingga beberapa minggu atau
beberapa bulan -e/ala E ge/ala yang lebih parah dan lebih lama telah dikaitkan dengan
progresifitas penyebaran virus yang lebih cepat sehingga prognosisnya pun lebih buruk
Dleh karena pentingnya dampak prognosis dan terapeutiknya" maka kemungkinan
diagnosis infeksi HIV akut sebaiknya /uga dipertimbangkan pada pasien dengan
sindrom mononucleosis-lie akut" terutama bila terdapat faktor resiko paparan terhadap
virus $ada kondisi demikian" anamnesa ri,ayat paparan pasien dan tes diagnostik yang
sesuai harus dilakukan Infeksi HIV /uga harus dipertimbangkan pada pasien dengan
infeksi menular seksual
'

Selama masa ini ter/adi viremia yang sangat hebat dengan penurunan /umlah
limfosit 6D2 .endahnya /umlah 6D2 diikuti oleh peningkatan /umlah sitotoksik 6D(
limfosit 3 yang membantu terminasi dari viremia >eskipun begitu /umlah 6D2 dapat
kembali ke /umlah normal" viremia men/adi rendah (H !111 genomAmlI merupakan Fset
pointG)
'
(. Penyaki" I! A#im"oma"i#
Setelah infeksi HIV akut dengan penyebaran virus dan munculnya respon imun
spesifik HIV" maka individu yang terinfeksi memasuki tahap kedua infeksi 3ahap ini
dapat sa/a asimtomatis sepenuhnya Istilah klinis FlatenG dulu digunakan untuk
menandai tahap ini" namun istilah tersebut tidak sepenuhnya akurat karena tahap laten
!#
se/ati (true latency)" dimana replikasi virus terhenti sementara" tidak pernah tercapai

"
replikasi virion terus ter/adi dalam berbagai kompartemen /aringan dan deplesi limfosit
6D2
8
terus berlan/ut +a/u progresfitas penurunan imunologis ini sebagian besar
bergantung pada efektivitas respon a,al inang untuk membendung infeksi Setelah
penurunan viremia plasma a,al ter/adi" maka tercapailah set point virologis pada
individu yang terkena =adar viral load dapat konstan selama beberapa tahun setelah
infeksi a,al Drang dengan viral load tertinggi akan paling cepat pula mengalami
progresifitas men/adi penyakit HIV simtomatis dan AIDS klinis Dleh karena itu" viral
load merupakan salah satu faktor utama yang menentukan lamanya tahap kedua ini
'

&ika tidak diobati masa laten infeksi HIV dapat berlangsung !( bulan hingga !%
tahun bahkan lebih" rata)ratanya ialah ( tahun $ada tahap ini penderita tidak rentan
terhadap infeksi dan dapat sembuh bila terkena infeksi yang umum &umlah 6D2 sel 3
secara perlahan mulai turun dan fungsinya semakin terganggu $enderita dengan masa
laten yang lama ( lama ,aktu dan tidak ada progresifitas penyakit)" menurut penelitian
menun/ukkan prognosa yang lebih baik $enderita dengan keadaan seperti ini cenderung
dapat bertahan" mempunyai respon antivirus 6D(
8
limfosit yang kuat serta kurang
memiliki kemokin ko)reseptor 66.% yang akan membantu perlengketan virus HIV
dengan 6D2
8
pada sel
'

). Infek#i I! yang #im$"oma"ik a"au AIDS
&ika ter/adi peningkatan penurunan /umlah sel 6D2 disertai dengan peningkatan
viremia maka hal tersebut menandakan akhir dari masa asimtomatik -e/ala a,al yang
akan ditemui sebelum masuk ke fase simptomatik adalah pembesaran kelen/ar limfe
secara menyeluruh (general limfadenopati) dengan konsistensi kenyal" mo%ile dengan
diameter ! cm atau lebih Seiring dengan menurunnya /umlah sel 6D2
8
dan
meningkatnya /umlah virus di sirkulasi akan mempercepat ter/adinya infeksi
oportunistik
'

$ada pasien dengan HIV" ter/adi disregulasi imunologis yang disebabkan oleh
penurunan sistem imun Akibatnya" individu tersebut men/adi rentan terhadap berbagai
!0
infeksi dan neoplasma oportunistik" serta peningkatan insidensi penyakit yang dimediasi
oleh imunitas (immune-mediated disease) @enomena autoimun yang ter/adi mencakup
HIV-associated throm%ocytopenia dan nefropati HIV >anifestasi penyakit ) penyakit
tersebut dapat muncul setelah infeksi akut dan sebelum ter/adinya deplesi limfosit 6D2
8
yang signifikan Hal ini ter/adi karena gangguan regulasi sel limfosit C" sedangkan
fungsi sel limfosit C sangat bergantung pada limfosit 3 inducer yang imunokompeten
Sel ) sel C yang yang tidak teraktivasi dengan baik akan mensintesis dan melepaskan
imunoglobulin nonfungsional dalam /umlah besar sehingga mengakibatkan peningkatan
ter/adinya sekuele imunologis
'

>eskipun demikian" sebagian besar permasalahan yang berkaitan dengan infeksi
HIV ter/adi sebagai akibat langsung dari hilangnya imunitas seluler (cell-mediated
immunity) yang disebabkan oleh hancurnya limfost 3)helper 6D2
8
Drang)orang
dengan penurunan /umlah sel 6D2
8
hingga kurang dari #11 selAmm
0
dikatakan
menderita AIDS" meskipun kondisi ini tidak disertai dengan adanya penyakit) penyakit
yang menandai AIDS (3abel !) Definisi ini mencerminkan peningkatan kecenderungan
timbulnya masalah yang berkaitan dengan HIV yang menyertai rendahnya /umlah sel
6D2
8
secara progresif Setelah AIDS ter/adi" maka sistem imun sudah sedemikian
terkompensasi sehingga pasien tidak mampu lagi mengontrol infeksi oleh patogen)
patogen oportunis yang pada kondisi normal tidak berproliferasi" serta men/adi rentan
terhadap ter/adinya beberapa keganasan dan kondisi ) kondisi yang mendefinisikan
AIDS secara klinis (3abel !) $asien ) pasien dengan AIDS yang tidak diobati rata ) rata
meninggal dalam /angka ,aktu satu hingga tiga tahun
'

3erapi ) terapi yang telah tersedia saat ini telah memperbaiki prognosis pasien
infeksi HIV secara signifikan
(
Supresi viral yang adekuat dapat memfasilitasi
rekonstitusi imun hingga batas ) batas tertentu
'
danAatau mencegah progresi penyakit
Jsia harapan hidup tambahan dapat mencapai hingga lebih dari 07 tahun (mendekati
normal)" tergantung pada stadium mana diagnosis ditegakkan dan terapi mulai
diberikan
'


!2
3abel ! $enyakit) penyakit yang menandai AIDS
=andidiasis < esofageal" trakheal" atau bronkial
=oksidiomikosis" ekstrapulmoner
=riptokokkosis" ekstrapulmoner
=anker servik" infasif
=riptosporidiosis" intestinal kronik (K! bulan)
6>V renitis" atau 6>V di hati" limpa" nodul limfatik
Bnselopati HIV
Herpes simpleks dengan ulkus mukokutaneus K ! bulan" bronkitis atau
pneumonia
Histoplasmosis< tersebar atau ekstrapulmoner
Isosporiasis" kronik K ! bulan
=aposi sarkoma
+imfoma< Curkitt" imunoblastik" khususnya di otak
0( avium atau 0( ansasii" ekstrapulmoner
0( tu%erculosis" pulmoner atau ekstrapulmoner
$neumonia pneumosistis carinii
$neumonia" bakteri rekuren (L # episode per tahun)
+eukoensepalopati multifokal
Cakterimia salmonella
3o*oplasmosis" serebral
1asting syndrome HIV
Sumber < :ational Institute of Allergy and Infectious Diseases
!1
!. *ran#mi#i
3ransmisi HIV secara umum dapat ter/adi melalui empat /alur" yaitu

<
!!
! 2onta sesual < HIV terdapat pada cairan sperma dan sekret vagina yang akan
ditularkan virus ke sel baik pada pasangan homoseksual atau heteroseksual
=erusakan pada mukosa genitalia akibat penyakit menular seksual seperti sifilis
dan chancroid akan memudahkan ter/adinya infeksi HIV
# Tranfusi< HIV ditularkan melalui tranfusi darah baik itu tranfusi ,hole %lood"
plasma" trombosit atau fraksi sel darah lainnya
!%
0 3arum yang terontaminasi< 3ransmisi dapat ter/adi karena tusukan /arum yang
terinfeksi atau bertukar pakai /arum diantara sesama pengguna obat)obatan
psikotropika
2 Transmisi perinatal 4 Seorang ,anita yang teinfeksi HIV !%)215
berkemungkinan akan menularkan infeksi kepada bayi yang baru dilahirkannya
melalui plasenta atau saat proses persalinan atau melalui air susu ibu
!I. Diagno#i# +abora"orium
J/i terhadap infeksi HIV ini berguna untuk menentukan penggunaan obat
antivirus yang sesuai" untuk mengidentifikasi carier yang dapat menginfeksi orang lain
khususnya pendonor darah atau organ" ,anita hamil dan pasangan seksual" serta untuk
menegakkan diagnosa AIDS
4"!#
! I#ola#i !iru# HIV dapat dibiakkan dari limfosit darah tepi atau dari spesimen
ditempat lain tetapi sulit dilakukan 3iter virus yang lebih tinggi ditemukan
dalam plasma dan dalam sel)sel darah tepi penderita AIDS 3eknik isolasi virus
yang paling sensitif adalah dengan membiakkan sel)sel mononuklear darah tepi
yang distimulasi oleh mitogen Isolat primer HIV tumbuh paling lambat di
laboratorium $ertumbuhannya dapat dideteksi dengan u/i kultur cairan
supernatan setelah sekitar 4)!2 hari untuk melihat aktivitas en9im reverse
transriptase virus atau untuk antigen spesifik virus lainnya &ika ditemukan
antigen virus p#2" en9im reverse transriptase atau .:A virus di sampel darah"
itu menandakan adanya infeksi baru atau penyakit tingkat lan/ut .:A virus di
darah dapat dideteksi dengan menggunakan reaksi rantai reverse transkriptase)
polimerase dan metoda rantai cabang D:A =adar .:A virus di darah /uga
merupakan suatu monitor akan keberhasilan pengobatan antivirus
%"4
# Serologi. &n5yme-lined immunosor%ent assays (B+ISA) atau aglutinasi tes
adalah prosedur skrining rutin yang sering dilakukan J/i B+ISA sering
menemui hasil false)positif sehingga tidak dapat memantau infeksi yang baru
ter/adi Jntuk mengkonfirmasi ulang dilakukan prosedur spesifik yaitu analisis
1estern %lot Disamping itu Mestern blot dapat menentukan antibodi terhadap
!7
antigen virus (p#2 atau p0!) dan glikoprotein (gp2! dan gp!#1A!71) Antibodi
HIV berkembang sangat lambat sehingga penderita menunggu selama 2)(
minggu
%"4
0 De"ek#i a#am nuklea" a"au an"igen, $engu/ian amplifikasi seperti reverse
trancriptase-polymerase chain reaction (.3)$6.)" D:A $6. dan bD:A
seringkali digunakan untuk mendeteksi .:A virus atau provirus D:A dalam
spesimen klinik Diagnosis a,al infeksi HIV pada bayi yang baru lahir dari ibu
yang terinfeksi dapat dilakukan dengan tes .:A HIV)! plasma =adar antigen
p#2 HIV)! yang tinggi dalam plasma dapat terdeteksi dengan B+ISA segera
setelah infeksi Antigen tersebut sering men/adi tidak dapat terdeteksi segera
setelah terbentuk antibodi dan bisa timbul kembali di akhir per/alanan penyakit"
yang menun/ukkan suatu prognosa yang buruk
%
2 Imunologi , Infeksi HIV dapat ditentukan dengan analisa sel 3 :ilai absolute
limfosit 6D2 dan rasio 6D2 < 6D( rendah pada orang yang terinfeksi HIV
4
3abel # Analisa laboratorium untuk HIV
-.i labora"orium *u.uan
Serologi
&n5yme-lined immunosor%ent assay Skrening a,al
Late* agglutination Skrening a,al
1estern %lot analysis 3es konfirmatif
Imunofluoresen 3es konfirmatif
Virion .:A .3)$6. Deteksi virus di dalam darah
6ranched-chain D$A Deteksi virus di dalam darah
Antigen p#2 >arker a,al suatu infeksi
.asio sel 3 6D2<6D( =orelasi infeksi HIV
Sumber < >urray
4
/fek kehamilan $ada AIDS
=adar plasma HIV dan sel 6D2 merupakan penanda beratnya penyakit =adar
rata)rata 6D2 pada orang de,asa sehat %11)!%11 selANl $ada semua ,anita hamil kadar
6D2 menurun %20 O !7' selANl tetapi tidak mengggambarkan terinfeksinya atau
!4
tidaknya ,anita tersebut oleh HIV =ehamilan tidak dihubungkan dengan beratnya
AIDS
2"!0

/fek AIDS $ada kehamilan
Infeksi HIV meningkatkan insidensi gangguan pertumbuhan /anin dan
persalinan prematur pada ,anita yang dengan penurunan kadar 6D2 dan penyakit yang
lan/ut 3idak ditemukan hubungan kelainan kongenital dengan infeksi HIV
2"!0
An"ena"al care 0ani"a hamil dengan I!.
2"!0
) Semua ,anita hamil dengan HIV positif harus dilakukan pemeriksaan yang
ketat dan dilakukan /uga pengobatan terhadap infeksi genital selama
kehamilannya Hal ini harus dilakukan sedini mungkin
) $engukuran kadar plasma dan 6D2 limfosit 3 harus diulang 2)7 kali setiap
bulan selama kehamilannya dan dian/urkan terapi antivirus serta dibutuhkan
terapi profilaksis untuk /neumocystis carinii pneumonia ($6$) $rofilaksis $6$
biasanya diberikan bila kadar 6D2 limfosit 3 diba,ah #11 selANl dalam bentuk
6otrimoksa9ole ( Sulfametoksa9ol (11 mg dan 3rimetoprin !71 mg) sekali
sehari
) Manita yang sedang pengobatan HAA.3 harus dilakukan monitoring terhadap
intoksikasi obat seperti /umlah sel darah" ureum" elektrolit" fungsi hepar" laktat"
dan gula darah Adanya ge/ala dan tanda preeklamsi" kolelitiasis" atau gangguan
fungsi hepar selama kehamilan menandakan adanya intoksikasi obat
) Jltrasonografi (JS-) mendetail tentang adanya anomali /anin sangat penting
dilakukan terutama ,anita hamil yang telah terpapar obat HAA.3 dan
antagonis folat yang digunakan untuk profilaksis $6$
) >onitoring /anin intensif termasuk adanya gangguan anatomi" gangguan
pertumbuhan" dan fetal ,ell %eing pada saat trisemester III diharuskan pada ibu
hamil yang mendapat obat kombinasi HAA.3 untuk melihat efek obat pada
/anin
2"!0
!(
*ran#mi#i !er"ikal
3ransmisi penyakit dari ibu ke /anin ( 0other-to-child trasmission P >363)
dapat ter/adi selama kehamilan" saat persalinan" dan menyusui $ada ibu hamil yang
tidak diberikan obat HAA.3 selama kehamilan" (15 ter/adi transmsi >363 ter/adi
pada usia kehamilan lan/ut (diatas 07 minggu)" saat persalinan" dan post partus dan
kurang dari #5 transmisi >363 ter/adi selama trisemester I dan II kehamilan 3idak
adanya intervensi dengan obat HAA.3" risiko transmisi >363 pada ibu yang
menyusui !%)#15 dan #%)215 pada ibu yang menyusui bayinya Adanya intervensi
dengan onbat HAA.3" seksio sesaria" dan tidak menyusui akan menurunkan risiko
trasmisi >363 dari #%)015 men/adi kurang dari #5 $ada ibu hamil dengan HIV yang
lan/ut" kadar 6D2 limfosit 3 natenatal yang rendah" dan tingginya kadar virus HIV
dihubungkan dengan tingginya insiden transmisi >363
2"!0


3abel 0 < @aktor)faktor risiko transmisi vertikal HIV
Ma"ernal fac"or# In"ra$ar"um e'en"#
+o, 6d2 lymphocyte count Artifcial rupture ot the membranes
High viral load .upture of the membranes K 2 hours
$reterm delivery Jse of foetal scalp monitor
6horioamnionitis @oetal scalp pH measurement
Advanced AIDS Instrumental delivery
$resence of p#2 core antigen in maternal
serum
Jse of De+ee Suctioning
Dthers even increasing foetal e*posure
3o maternal blood
Sumber < 3ripathi .
2
1eni# Per#alinan.
2"!0
) Manita hamil dengan viral load H %1 kopiAml saat pemberian HAA.3 pada usia
kehamilan 07 minggu dian/urkan melahirkan pervaginam =eadaan ini tidak
dian/urkan pada ri,ayat operasi dinding rahim" adanya kontraindikasi
melahirkan pervaginam" infeksi genitalia berulang" dan diprediksi persalinannya
akan berlangsung lama

!'
) Manita hamil dengan HIV positif" tetapi tidak mendapat pengobatan HAA.3
selama kehamilannya" seksio sesaria merupakan pilihan untuk mengurangi
transmisi >363
Pena"alak#anaan #aa" $er#alinan.
2"!0
A. Per#alinan $er'aginam
Manita hamil yang direncanakan persalinan pervaginam" diusahakan selaput
amnionnya utuh selama mungkin $emakaian eleklroda fetal scalp dan pengambilan
sampel darah /anin harus dihindari &ika sebelumnya telah diberikan obat HAA.3"
maka obat ini harus dilan/utkan sampai partus &ika direncanakan pemberian infus
9idovudine" harus diberikan pada saat persalinan dan dilan/utkan sampai tali pusat
diklem Dosis 9idovudine adalah < dosis inisial # mgAkCC dalam ! /am dan
dilan/utkan ! mgAkgCCA/am sampai partus 3ablet nevirapine dosis tunggal #11 mg
harus diberikan dia,al persalinan 3ali pusat harus diklem secepat mungkin pada
dan bayi harus dimandikan segera Seksio sesaria emergensi biasanya dilakukan
karena alasan obstetrik" menghindari partus lama" dan ketuban pecah lama
B. Sek#io Se#aria
$ada saat direncanakan seksio sesaria secara elektif" harus diberikan antibiotik
profilaksis Infus 9idovudine harus dimulai 2 /am sebelum seksio sesaria dan
dilan/utkan sampai tali pusat diklem Sampel darah ibu diambil saat itu dan
diperiksa viral load)nya 3ali pusat harus diklem secepat mungkin pada saat seksio
sesaria dan bayi harus dimandikan segera Sebaiknya bayi dengan ibu positif HIV
ini tidak menyusui dengan ibunya untuk mengurangi transmisi >363
!II. Pengoba"an I! dalam kehamilan
$enentuan indikasi pengobatan dan pilihan terapi sama dengan penderita tidak
hamil 3erdapatnya penurunan /umlah 6D2 limfosit)3 !1)#15 pada ,anita hamil yang
terinfeksi merupakan pertanda untuk segera dimulainya terapi Di &erman dan Austria
terdapat persyaratan untuk memulai suatu terapi pada penderita yang tidak
menimbulkan ge/ala klinis" yaitu<
!0
#1
o &umlah sel 3 6D2
8
diba,ah #11)011ANl (!%)#15) dan A atau
o =adar viral load K %1111)!11111 kopiAml HIV .:A
$erkembangan dan percobaan klinis terhadap kemampuan obat anti retrovirus
untuk menghambat HIV terus dilakukan selama lima belas tahun terakhir ini Dalam
penanganan HIV saat ini pola pengobatan yang diberikan yaitu terapi kombinasi yang
sering dikenal dengan highly active antiretroviral therapy ( HAA.3) 3erapi kombinasi
ini diharapkan mampu menghambat progresifitas infeksi HIV untuk men/adi AIDS
Saat ini terdapat sekitar lebih dari 01 macam obat anti retrovirus yang dapat digunakan
untuk mengobati penderita HIV Dbat)obat yang tersedia tersebut dibagi atas beberapa
golongan besar" yaitu <
%"7"4"!!"!0"!2
&. Reverse transcriptase (%*) inhibitors menghambat bagian penting dalam siklus
hidup HIV yang dikenal sebagai reverse transcription Selama masa itu" .3 yang
merupakan en9im HIV akan mengubah .:A HIVmen/adi provirus D:A HIV
3erdapat dua /enis utama RT inhi%itors" yaitu<
a. Nucleoside analog RT inhibitors (2%*I#) membentuk dinding D:A palsu
yang akan bergabung dengan D:A HIV (pada saat reverse transcription)"
sehingga rantai D:A tersebut tidak akan lengkap Dengan begitu maka
replikasi HIV di dalam sel akan terhambat =elemahan utama dari nukleosida
analog ini ialah toksisitasnya termasuk rendahnya aktivitas terhadap beberapa
sel dan resisten Bfek toksik yang umum ter/adi terdiri dari anemia dengan
atau tanpa netropenia dan pankreatitis akut A9idotimidin (AQ3 atau
Qidovudine) merupakan pirimidin analog yang termasuk dalam golongan
:.3Is Dbat)obat lain yang termasuk didalamnya antara lain didanosin (ddl)"
9alcitabin (dd6)" lamivudin (036)" stavudin" emtricitabin" tenofovir" abacavir
suksinat" combivir (lamivudin dan 9idovudin)" tri9ivir (abacavir dan lamivudin
dan 9idovudin) dan viread (tenofir disopro*il (fumarat)) $engobatan AQ3
dikombinasikan dengan obat lain menun/ukkan hasil yang baik terhadap
penderita infeksi HIV dan AQ3 dapat menurunkan transmisi penularan HIV
#!
dari ibu ke /anin yang dikandungnya Abicavir dapat menyerang sel)sel di
sistim saraf pusat yang terinfeksi +amivudin merupakan analog dari
9idovudin yang mempunyai efek toksik yang sedikit tapi masih efektif sebagai
:.3Is +amivudin dapat /uga digunakan dalam pengobatan hepatitis C Bfek
samping yang menyertai pengguna obat ini adalah makrositik anemia dan
myeloto*icity pada penggunaan AQ3" menimbulkan reaksi hipersensitiviti
dengan penggunaan abacavir" dan neuropati perifer pada penggunaan ddl dan
dd6
b. Non-Nucleoside RT inhibitors (22%*I#) berfungsi untuk menghalangi
perubahan .:A HIV men/adi D:A HIV ::.3Is memiliki afinitas yang
lebih tinggi terhadap .3 dibandingkan dengan D:A polimerase sel inang
Dbat)obat yang tergolong di dalamnya antara lain efaviren9" delavirdin dan
nevirapin Bfek samping yang ditimbulkan obat golongan ini adalah timbulnya
reaksi kulit yang ringan hingga sedang seperti ruam pada penggunaan
nevirapin 3ingkat resistensi terhadap golongan ini lebih cepat dibandingkan
dengan golongan nuleoside analog
(. Inhibitor protease Suatu produk yang dihasilkan oleh gen gag dan pol yang
ditranslasikan men/adi prekursor poliprotein yang besar $rekursor poliprotein
tersebut akan dipecah oleh en9im protease virus untuk menghasilkan suatu protein
matang (mature) Inhibitor protease merupakan obat antivirus yang poten karena
aktivitas protease sangat berperan dalam produksi virus yang infeksius dan en9im
virus berbeda dengan en9im protease manusia Inhibitor protease digunakan
bersama inhibitor .3 menun/ukkan hasil yang efektif $enggunaan tunggal
golongan ini /ika digunakan dengan dosis rendah sering menimbulkan resistensi
Inhibitor protease yang ada saat ini adalah ritonavir" nelfinavir" saquinavir"
amprenavir" fosamprenavir" indinavir" ata9anavir" lopinavir dan kaletra (lopinavir
dan ritonavir) Dbat tersebut berfungsi sebagai penghambat proses poliprotein dalam
pertumbuhan virion (%udding) sehingga menghasilkan pertikel)pertikel yang
##
noninfeksius $emakaian saquinavir harus bersamaan dengan makanan karena
memiliki bioavaibilitas yang /elek serta harus digunakan dalam dosis tinggi karena
mudah berikatan dengan protein plasma :elfinavir memiliki berat molekul yang
lebih rendah dari saquinavir dan meningkatkan solubilitas di air sehingga lebih
poten Ikatan obat ini dengan protease sama dengan saquinavir .itonavir dapat
menghambat en9im sitokrom 6R$0A2 yang terdapat di hati dan memetabolis
inhibitor protease Dbat ini diberikan dalam dosis rendah" !11 mg dan merupakan
golongan inhibitor protease yang pertama tapi /arang digunakan karena efek
sampingnya $enggunaan obat golongan ini secara tunggal dapat menimbulkan
resisten +ipodistropi ( kurangnya penyebaran lemak sehingga ekstremitas ba,ah
men/adi sangat kurus dan penumpukan lemak disekitar perut dan pundak) dan
hyperglikemia dapat ter/adi pada pengguna obat ini
). HIV fusion inhibitors menghambat virus untuk berfusi dengan sel membran inang
sehingga virus tidak dapat memasuki sel inang 3erdapat dua /enis inhibitor golongan
ini yaitu<
a) Inhi%itor a%sor%si virus berfungsi untuk menghambat fusi dari envelope HIV
(gp!#1) ke sel membran target sehingga proses masuknya virus tidak akan
ter/adi Dbat golongan ini adalah enfuvirtid" fu9eon diberikan secara in/eksi
subkutaneus" diberikan pada pasien dengan pola pengobatan yang terbatas
b) Antagonis oreseptor virus berfungsi untuk menghalangi ikatan virus
dengan koreseptor 6?6.2 (?2) dan 66.% (.%) pada saat attachment
Cicyclams adalah obat golongan ini sangat spesifik dan poten terhadap ?2
antagonis koreseptor
2 Inhibi"or in"egra#e
Dbat ini berfungsi memblok en9im integrase" dimana en9im ini digunakan untuk
menggabungkan materi genetik virus dengan genetik sel inang $emakaian kombinasi
obat anti retrovirus (HAA.3) diyakini dapat memperlambat atau mencegah timbulnya
resistensi virus" paling kurang dua atau tiga macam obat dapat digunakan =eputusan
untuk memulai suatu pengobatan pada penderita HIV dapat didasari atas semakin
#0
beratnya ge/ala klinis (infgeksi oportunistik)" /umlah 6D2 menurun atau kurang dari
#11ANl atau kurang dari 0%1ANl ,alaupun pasien asimtomatik dan /umlah plasma virus
tinggi (K !1
%
Amm
0
) atau lebih tinggi
!0
=ombinasi obat yang dapat diberikan adalah<
!0
! Satu ::.3Is 8 dua :.3Is" contoh efaviren9 8 lamivudin (atau emtrisitabin) 8
9idovudin (atau tenofavir)
# Satu atau dua inhibitor protease 8 dua :.3Is" contoh lopinavir dan ritonavir 8
lamivudin (atau emtrisitabin) 8 9idovudin
0 3iga :.3Is
$engobatan yang simultan dengan menggunakan obat kombinasi ternyata dapat
meningkatkan /umlah 6D2 dan menurunkan /umlah virus HAA.3 menun/ukkan
adanya penurunan /umlah penderita HIV yang dira,at" penurunan angka kematian"
rendah infeksi oportunistik dan meningkatkan kualitas hidup penderita HAA.3 bisa
memperbaiki fungsi imunitas tetapi tidak dapat kembali normal
!0
The /harmaceutical Research and 0anufacturers Association of America
memiliki database obat E obat baru yang sedang dikembangkan untuk mengobati infeksi
HIV Cadan tersebut mencakupkan inhibitor portease dan inhibitor .3 yang lebih poten
dan kurang toksik" serta obat E obat yang beker/a pada tahap E tahap lainnya pada siklus
hidup virus =ategori baru obat E obatan ini termasuk<
!0"!2
) &ntry inhi%itor yang mengganggu kemampuan HIV untuk memasuki sel
) Inhibitor perakitan dan pertunasan (assem%ly and %udding inhi%itor) yang
mengganggu tahap akhir dari siklus hidup HIV" yakni ketika partikel E partikel
virus baru dilepaskan ke dalam aliran darah
) >odulator metabolisme seluler yang beker/a pada proses E proses seluler yang
diperlukan untuk replikasi HIV
) 3erapi gen menggunakan gen hasil modifikasi yang dimasukkan langsung
kedalam sel untuk mensupresi replikasi HIV Sel E sel ini dimaksudkan untuk
memproduksi sel E sel 3 yang resisten terhadap infeksi HIV
#2
3erdapat beberapa hal penting yang harus diperhatikan pada saat penentuan pengobatan
yaitu<
!0

a AQ3 (.etrovir
3>
) merupakan satu)satunya obat yang digunakan sebagai
profilaks transmisi terhadap /anin" sehingga harus digunakan sebagai salah
satu komponen kombinasi obat
b J/i resistensi HIV" /ika diperlukan pada beberapa subtipe HIV
c 3idak boleh menggunakan efaviren9 (Sustiva
3>
) pada trimester pertama
karena bersifat teratogenik
d 3idak boleh menggunakan d238ddl (Qerit
3>
8Vide*
3>
) karena menyebabkan
mitokondriapati
e :evirapine menyebabkan hepatotoksik pada ,anita dengan /umlah sel 3
6D2
8
K #%1A Nl
f Dilakukan pemeriksaan kadar laktat" transaminase hati" viral load" /umlah sel
3 6D2
8
setiap bulan karena toksistas meningkat pada penggunaan kombinasi
terapi ini
g $engukuran kadar plasma obat yang digunakan dan penyesuaian dosis
Saat ini" para peneliti masih sedang menyelidiki apakah modulator imun dapat
memperbaiki respon imun terhadap virus sehingga meningkatkan efektivitas obat E obat
anti)HIV yang telah tersedia
!2"!%
3abel 2 < Dbat)obat antiretro virus pada kehamilan
#%
Sumber < Hoffman
!0
3abel % < =ombinasi obat antiretro virus dengan viral load K !1111 .:A kopiAml
Sumber < Hoffman
!0
#7
Replikasi Replikasi HIV HIV dan dan aktivitas aktivitas obat obat
Capsid
protein
dan RNA
virus
CD4
Reseptor
RNA virus
New HIV
particles
Protease
Perlekatan Uncoating Reverse
Transcription
Penggabungan
DNA HIV
Transkripsi
Translasi
Reverse
Transcriptase
Virus DNA
Untai ganda
Gabungan
DNA virus
mRNA virus
Integrase
gag-pol
polprotein
! " # 4
$
%
Assembly dan
Release
Protease Inhibitors
Indinavir &Cri'ivan(
Ritonavir &Norvir(
)a*uinavir &+ortovase(
Nel,inavir &Viracept(
Amprenavir &Angenerase(
-opinavir.ritonavir &/aletra(
Ata0anavir &Reata0(
1arti2el HIV
baru
NRTIs
A34 &3idovudine-Retrovir(
ddI &Didanosine-Vide'(
ddC &3alcitabine-Hivid(
d44 &)tavudine-3erit(
#4C &-amivudine-5pivir(
A6C&Abacavir-3iagen(
+4C &5mtricitabine7 5mtriva(
NNRTIs
5,aviren0 &)ustiva(
Delavirdine &Rescriptor(
Nevirapine &Viramune(
Nucleus
DNA sel
CCR$
atau
C8CR4
co-reseptor
HIV Virions
NRTI
4eno,ovir D+
&Viread(
4-"9
&5n,uvirtide7
+u0eon(
-ambar 7 < .eplikasi HIV dan aktivitas obat
Sumber < >c6uthan A
!7
Kon"ra#e$#i
$enggunaan kontrasepsi pada pasien HIV positif merupakan metoda yang paling
efektif untuk mencegah penyebaran HIV dibandingkan dengan kegunaannya sebagai
alat kontrasepsi $enggunaan inta uterine device (IJD) akan meningkatkan risiko
ter/adinya pelvic inflamatory diseases ($ID)" dimana pada ,anita yang terinfeksi HIV
akan menyebabkan peningkatan viral load pada sekresi vagina Morld Health
Drgani9ation (MHD) menyarankan bah,a ,anita yang berisiko terinfeksi HIV ataupun
yang sudah terinfeksi HIV harus menggunakan kontrasepsi hormonal $enggunaan
kondom ditu/ukan kepada penderita HIV positif atau yang berisiko tertular HIV pada
orang yang memiliki pasangan seksual tunggal
2

!III. Pengon"rolan
#4
Jpaya)upaya pengontrolan telah dilakukan untuk dapat mencegah dan atau
mengurangi perilaku risiko tinggi terhadap penularan HIV 3anpa adanya mengontrolan
terhadap obat)obatan psikotropika" cara yang dapat dilakukan untuk mencegah
penyebaran HIV adalah dengan men/aga cara hidup yang akan meminimalisasikan atau
menghentikan faktor)faktor resiko yang menyebabkan infeksi HIV
%
HIV sering ditransmisikan melalui darah sehingga seluruh pendonor harus
diperiksa antibodi untuk mendeteksi adanya HIV)! dan HIV)# carier $usat)pusat
kesehatan masyarakat menyarankan beberapa informasi dan saran terhadap penderita
infeksi HIV antara lain<
%
! Semua penderita yang telah terinfeksi harus ingat bah,a di dalam dirinya telah
terdapat virus HIV dan per/alanan penyakit itu akan terus berlan/ut
# >eskipun asimtomatik setiap individu yang terinfekasi HIV dapat
menularkannya ke individu yang lain" sehingga dibutuhkan pemeriksaan
kesehatan rutin
0 Individu)individu yang terinfeksi dilarang untuk men/adi pendonor baik itu
donor darah" plasma" organ tubuh" /aringan atau sperma Serta seluruh peralatan
yang dapat berkontaminasi dengan darah seperti sikar gigi atau alat cukur tidak
boleh digunakan bersama
2 =ontak seksual (baik secara vaginal atau anal)" kontak oral genital dan bertukar
pakai /arum merupakan faktor resiko tertular HIV
% Manita seropositif atau ,anita dengan pasangan yang seropositif" apabila ,anita
tersebut hamil maka keturunan yang dilahirkannya memiliki resiko tinggi
tertular HIV
7 Semua alat)alat medis yang akan digunakan ke dalam tubuh pasien (seperti
/arum suntik)) harus di disterilkan 3empat)tempat pernah terdapat darah yang
terkontaminasi harus segera dibersihkan dengan larutan pemutih (!<!1 dalam
air)
4 $enderita HIV harus mengatakan kepada pihak medis bah,a mereka terinfeksi
apabila penderita tersebut membutuhkan pera,atan kesehatan termasuk
pera,atan kesehatan gigi" dan mereka akan mendapatkan pera,atan khusus
#(
sesuai dengan prosedur penanganan penderita HIV Hal tersebut dimaksudkan
untuk menghindari penularan kepada orang lain
( $emeriksaan antibodi HIV harus diberikan terhadap orang)orang yang
bertendensi berkontak dengan penderita seropositif seperti pasangan seksual"
orang)orang yang sering bertukar pakai /arum dan bayi yang dilahirkan dari ibu
seropositif
DA3*A% P-S*AKA
#'
! Matts DH Human Immnunodeficiency Virus dalam &ames D=" Steer $&"
Meiner 6$" -onik C editor High .isk $regnancy >anagement Dptions edisi ke
0 JSA Saunders Blsevier #117 h 7#1)0%
# S,eet .+" >inkoff H >aternal Infection" Human Immnodeficiency Virus
Infection" and Se*ually 3rasmitted Diseases in $regnancy dalam .eece BA"
Hoobins &6 editor 6linical Dbstetrics the @etus and >other edisi ke 0
>assachusetts Clack,ell $ublishing #114 h ((%)'01
0 -oering .V" Dockrell" Quckerman >" Malekin D" .oitt I>" >ims 6 et al
Se*ually 3ransmitted Diseases" dalam>edical >icrobiolology edisi ke 2
6hina >osby Blseiver #11( h #7!)(7
2 3ripathi ." 3yagi S" 6hanchal HIV in Dbstetrics and -ynaecology dalam
-andhi -" >etha S" Catra S editor Infection in Dbstetrics and -ynaecology
India &aypee Crothers >edical $ublishers #117 h 02)%%
% Crooks -@" Cutel &S" Drnston +:" &a,et9 B" >elnick" &+" Adelberg BA et al
dalam >edical >icrobiology" edisi ke #2" $rentice)Hall International Inc" JSA"
#114
7 +aucis Q" Antiviral Drugs< HIV treatment" diunduh April !4
th
"#114" tersedia
dari< ,,,facultysmueduA/buynakA HIV5#1 presentationSQach+aucisppt
4 >urray .$ " .osenthal" =S" $faler >A" dalam >edical >icrobiology edisi
ke %" >osby Blsevier" $ennsylvania" #11%
( .yan" =&" .ay" 6-" Sherris >edical >icrobiology < An Introduction to
Infectious Diseases edisi ke 2" >c-ra,)Hill 6ompanies" JSA" #112
' Abbas" A=" +ichtman" AH" 6ellular and >olecular Immunology edisi ke %"
Saunders" $hiladelphia" #110
!1 :ational Institute of Allergy and Infectious Disease" 3reatment of HIV
Infection" diunduh :ovember #114" tersedia dari
http<AA,,,niaidnihgovAfactsheetAtreat)hivhtm
!! Harvey" .A" 6hampe" $6" @isher" CD" >icrobiology < +ippincottGs Illustrated
.evie,s edisi ke #" +ippincott Milliams T Milkins" JSA" #114
!# Cannister" C" -illespie" S" &ones" &" Infection< >icrobiology and >anagement"
edisi ke 0" Clack,ell $ublishing" Australia" #117
!0 Hoffmann" .ockstroh" =amps HIV >edicine #114 tersedia dari
,,, HIVmedicinecom
!2 -reen,ood" D" Slack" ." $eutherer" &" Carer" >" >edical >icrobiology< A
-uide 3o >icrobial Infections< $athogenesis" Immunity" +aboratory Diagnosis
And 6ontrol edisi ke !4" 6hurchill +ivingstone" J=" #114
!% >olina 6" Anti)HIV Drugs" diunduh !! :ovember #112" tersedia dari<
,,,nyn/aetcorgAcurriculumABntrySinhibitors-ulick%10ppt
!7 >c6utchan A" HIV Infection and AIDS $athogenesis" diunduh #' :ovember
#114" tersedia dari< ,,,hivtrainingucsdeduApo,erpointAHIVSAIDSS
$athogenesisS!)12ppt
01

Anda mungkin juga menyukai