Anda di halaman 1dari 12

Kelompok 10:

Sri Asmawati
A. Ainun Zamira
Tiara Vania Utami
Eko Nur Febrianto
Meutia Anita Bakti
Aina Ullafa
Ade Tiya Rosiana
Yoga Eka Pratama
Gaeby MW
Tutor: dr. Maria Eka
Skenario
Laki-laki 48 tahun dibawa ke puskesmas
dalam keadaan tidak sadar. Setelah
diletakkan di tempat tidur dan diperiksa,
penderita tidak memberi respon dan
tetap mendengkur dengan irama napas
32 kali/menit, nadi 100 kali/menit,
lemah. Menurut keterangan keluarga
yang mengantar, penderita tidak
mengalami trauma.
Klarifikasi kata sulit Kata/kalimat kunci
- Laki-laki, 48 tahun
Keadaan tidak sadar
Penderita tidak memberi
respon
Mendengkur
Irama napas 32
kali/menit
Nadi 100 kali/menit
Tidak mengalami trauma
Pertanyaan
1. Bagaimana penyebab dan patomekanisme penurunan kesadaran?
2. Bagaimana gejala dan tanda penurunan kesadaran pada koma
intrakranial dan ekstrakranial?
3. Jelaskan tatalaksana awal pada pasien dengan penurunan
kesadaran?
4. Jelaskan tindakan lanjut bila tatalaksana awal gagal?
5. Bagaimana cara pemakaian obat darurat sesuai dengan penyebab
penurunan kesadaran?
6. Bagaimana cara melakukan tindakan khusus pada pasien dengan
penurunan kesadaran baik trauma maupun non trauma?
7. Apa saja syarat melakukan transportasi dan rujukan pada penderita
dengan penurunan kesadaran?
8. Bagaimana hubungan antar gejala dan mekanisme?
9. Jelaskan perbedaan penyebab penurunan kesadaran trauma dan non
trauma?
10. Bagaimana alur diagnostik pada skenario?

Analisis masalah
Laki-laki 48
tahun
Tidak sadar
Takipneu
Mendengkur
Nadi normal dan
lemah
Tidak trauma
TRAUMA
NON TRAUMA
TRAUMA NON TRAUMA







Trauma kapitis
Epidural,
subdural,
Intraserebral,
Intraventrikular
Trauma cervikal &
leher
Trauma thoraks
Trauma abdomen
Trauma pelvis
Trauma peritoneal
Trauma tulang panjang









EKSTRAKRANIAL
Vaskuler : syok, payah
jantung akut, hipertensi,
hipotensi. metabolik :
asidosis diabetik,
hipoglikemi, hiperglikemi,
koma uremi hepatik,
hipoksi,
ketidakseimbangan
elektrolit.
Keracunan : Alkohol,
barbiturat, narkotik, CO,
penenang lain.
Infeksi sistemik berat :
pneumonia, malaria, tifoid
Lain-lain :






INTRAKRANIAL
Trauma susunan saraf
Gg.Peredaran darah
otak
Infeksi Susunan saraf
pusat
Kejang
Epilepsi
Penyakit degeneratif
susunan saraf pusat
Peninggian tekanan
intrakranial





PENYEBAB
KESADARAN
MENURUN
Primary Survey
Airway: jatuh pangkal lidah
obstruksi jalan napas
head tilt/chin lift jalan
napas bersih dan tidak ada
obstruksi pasang pipa
oropharing
Breathing: look, listen, feel
masih takipneu masalah
pada pernapasan terlihat
retraksi oto-otot pernapasan
tapi kedua gerak dada
simetris terapi oksigen
Circulation: lakukan
resusitasi bila nadi tidak
membaik
Disability: lakukan penilaian
neurologis, pertahankan
GCS agar tidak memburuk

JENIS ALAT

KONSENTRASI
OKSIGEN

ALIRAN OKSIGEN

Nasal kanula

24-32%

2-4 LPM

Simple Face Mask

35-60%

6-8 LPM

Partial Rebreather

35-80%

8-12 LPM

Non Rebrether

50-95/100%

8-12 LPM

Venturi

24-50%

4-10 LPM

Bag-Valve-Mask
(Ambubag)

Tanpa oksigen

21% (udara)

Dengan oksigen

40-60%

8-10 LPM

Dengan reservoir

100%

8-10 LPM
Jenis Peralatan dan Konsentrasi
Oksigen
Secondary Survey
Radiologi
Laboratorium
Pemeriksaan
penunjang
Kepala
Vertebra servikalis dan
leher
Toraks
Abdomen
Perineum/rektum/penis
Musculo-skeletal
Neurologis
Pemeriksaan fisik
A: allergi
M: medicine
P: post illness
L: last meal
E: environment
Anamnesis
Obat Syok Obat Kejang Keracunan
organofosfat
Keracunan CO
Efinefrin
0,01 ml/kg (1mg
dalam 10 ml )

Atropin
0,02 mg/kg Dosis
maksimum 0,5-1
mg

Lidokain bolus 1
mg/kg Dosis
pemeliharaan 30
g/kg/menit

Norepnefrin infus
dengan 0,1
g/kg/menit
Diazepam 0,2-
0,2 mg/kg IV
kecepatan 1
mg/kg/menit Dosis
maksimal 10 mg

Lorazepam 0,05-
1,2 mg/kg/dosis Iv
Dosis maksimum 5
mg/dosis

Fenobarbital 15-
20 mg/kg IV,IM,PO
kecepatan < 1
mg/kg/menit IV
Bilas Lambung

Atrofin Sulfat 0,05
-0,3 mg/kg
Diberikan lambat
setiap 10-30 menit

Pralidoksim 1gr
Iv (500 mg/ menit )

Mnentukan
Kadar COHg

Memasang
Oksigen liran tinggi
konsentrasi 100%
Obat-obatan pada kasus
kegawatdaruratan
Transportasi dan Rujukan
- Kemampuan dokter dan tempat lyanan
kesehatan tidak memadai
- Keadaan yang mengancam jiwa harus
tertangani terlebih dahulu (A,B,C,D)
- Dokter yang merujuk menyertakan
dokumen mengenai identitas pasien,hasil
anamnesis dan kondisi pasien
- Tersedia layanan rujukan seperti
transportasi dan perawat yang
berpengalaman untuk ikut serta
- Dokter dan rumah sakit yang menerima
pasien bersedia dan dapat memberikan
penanganan kepada pasien
- Prinsip DO NO Further Harm
- udara, darat, laut dapat dilakukan
dengan aman
- Stabilkan penderita sebelum
dilakukan transportasi
- Persiapkan tenaga yang terlatih
agar proses transport berjalan
dengan aman

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai