Anda di halaman 1dari 9

3.

2 Pembayaran Oleh Pemerintah Meksiko Untuk Program Pelayanan


Lingkungan Hidrologis
3.2.1 Kecendrungan Masalah Kehutanan
Pemerintah Meksiko menghadapi tantangan sejumlah masalah lingkungan.
Dua masalah lingkungan yang paling penting adalah, adanya hutan yang
semakin berkurang (pembabatan hutan) dan kelangkaan air. Pada tahun
1990-an, hanya empat negara di dunia yang melebihi Meksiko dalam hal
pembabatan hutan, yakni ra!il, "ndonesia, #ambia, dan $udan. %amun di
Meksiko tingkat pembabatan hutan yang tertinggi di dunia adalah dalam
hal pembabatan hutan tropis, dan areal yang memiliki nilai keaneka-
ragaman hayati (biodi&ersitas) yang tinggi. Dalam kaitan dengan
kelangkaan air, maka di Meksiko telah terjadi, di mana dua per tiga dari
1'' titik air tanah telah mengalami masalah, karena adanya eksplorasi
yang sangat tinggi.
anyak sekali (( dan peraturan yang telah dikeluarkan untuk men)egah
eksplorasi air tanah yang berlebihan, dan pembabatan hutan, namun
proses pembabatan hutan tetap saja berlanjut. Dalam kaitan ini, termasuk
adanya alih *ungsi lahan untuk kepentingan memproduksi bahan makanan,
dan untuk makanan ternak. +arena adanya keadaan ini, maka berbagai
prirotas pembangunan ekonomi untuk sektor yang lain, tak dapat
dilaksanakan. +as negara *okus digunakan untuk mengatasi masalah ini.
(( ,ak Milik dan juga )epatnya perkembangan penduduk, serta
diperburuk keadaannya sebagai akibat adanya minifundismo,
memperparah adanya pengalih *ungsian hutan menjadi tanah pertanian
dan tanah untuk ranch. (( ,ak Milik memperbolehkan adanya hak milik
hutan dan hak milik tanah pertanian. (( ini menyebabkan adanya
de*orestasi (pembabatan hutan), dan dijadikan hutan hak milik.
Pembangunan ran)h untuk ternak, adalah *aktor penyebab dari sangat
)epatnya de*orestasi di Meksiko. Penyebab lainnya adalah adanya
pembangunan pertanian kea rah lahan yang lebih tinggi, adanya
pembakaran hutan, pen)urian kayu di hutan, pembangunan jalan-jalan
yang tidak terkontrol, pertambangan, dan industri minyak. erkait dengan
eksplorasi besar-besaran terhadap air tanah, disebabkan karena adanya
subsidi listrik untuk mengangkat air tanah. ,al ini menyebabkan gagalnya
ren)ana untuk penetapan harga air, untuk men)egah kelangkaan air.
Meskipun saat ini adanya peraturan yang ketat untuk melestarikan
lingkungan, namun masalahnya adalah, peraturan tidak dijalankan dengan
baik, tidak adanya kesadaran masyarakat, birokrasi yang jelek, pengaruh
bisnis, korupsi, dan pelayanan publik yang tidak e*esien.
$ementara itu ada -a)ana dalam kebijakan kehutanan dari pemerintah
Meksiko untuk adanya program subsidi untuk perkebunan dan hutan
komersial lainnya, dapat meningkatkan kapasitas masyarakat miskin
pemilik hutan, dan diharapkan dapat meningkatkan eksistensi hutan.
Komentar :
Dengan memba)a bahasan di atas, tampaknya apa yang terjadi di Meksiko
hampir sama dengan di "ndonesia. anyak adanya (( dan peraturan,
namun tidak berjalan dengan baik, karena adanya korupsi, dan pelayanan
pemerintah yang tidak e*esien. $ementara itu rusaknya hutan (de*orestasi)
di "ndonesia, karena adanya pembabatan hutan untuk kelapa sa-it. Demi
untuk kegiatan ekonomi, hutan harus dikorbankan. ,al inilah yang
menyebabkan banjir, iklim yang ekstrem, dll.
$ementara itu kepemilikan lahan hutan untuk pribadi tampaknya tidak baik
diterapkan di "ndonesia. +arena hal ini akan menyebabkan ka-asan hutan
akan di miliki oleh orang kaya, dan bisa digunakan untuk apa saja. ,al ini
akan menyebabkan hutan akan semakin rusak. +e)uali hutan milik pribadi,
tidak boleh dikon&ersi.
(( yang mengijinkan pembabatan hutan untuk ran)h, tampaknya tidak
baik diterapkan di "ndonesia. .an)h, biarkan saja dikembangkan di
ka-asan padang rumput/sabana. 0angan membabat hutan untuk ran)h.
3.2.2 Kerangka Hukum
Pada saat ini, kerangka hukum yang dikembangkan di Meksiko, berisi
beberapa instrument. (( +ehutanan tahun 19'1 berisi usaha untuk
mengembangkan perusahan-perusahan perhutanan masyarakat
(community forestry enterprises), dan mengembangkan proteksi
lingkungan yang lebih ketat dalam akti&itas kehutanan. +emudian (( ini
dire*ormasi pada tahun 1992, di mana ada perubahan *undamental dari
hak milik tanah, diantaranya ada ijin untuk menjual aset yang menjadi milik
komunal. +emudian dikembangkan sebuah konsep oleh pemerintah
Meksiko (P3,$), dengan adanya pembayaran insenti* kepada pemilik
hutan untuk menghindari adanya hal-hal yang bersi*at illegal dalam
pengelolaan hutan.
Pihak P3,$ melakukan kerjasama dengan pihak Dana +ehutanan
Meksiko (Mexican Forestry Fund). ,al ini sesuai dengan Pasal 142 ((
tentang ,utan erkelanjutan. Pasal itu pada dasarnya mengatakan bah-a
adanya pembayaran untuk benda (ka-asan) dan pelayanan lingkungan.
Komentar :
Pembayaran untuk ka-asan dan pelayanan lingkungan (hutan) oleh
negara tampaknya terlalu berat untuk pemerintah di "ndonesia. 5palagi
adanya berbagai kasus korupsi yang berkembang di "ndonesia pada
berbagai sektor. 5papun (( dan peraturan yang dikembangkan, kalau saja
kasus-kasus ++% masih berkembang, maka hal itu sama sekali tidak akan
berman*aat bagi masyarakat dan bangsa.
arangkali ada baiknya alam lingkungan dikembangkan untuk eko-isata.
Di mana peman*aat eko-isata harus membayar, dan diman*aatkan untuk
kesejahteraan masyarakat sekitarnya. Dengan demikian, masyarakat akan
dapat memelihara alam di lingkungannya.
3.2.3 Kerangka Kelembagaan
Pada tahun 2001, "nstutut 3kologi %asional (National Institute of Ecology)
atau "%3, yakni badan desentralisasi dari $ekretariat $umberdaya 5lam
dan 6ingkungan ($3M5.%57) telah dibentuk untuk mengkoordinasikan
riset di bidang lingkungan, dengan tujuan untuk mendapatkan data,
proposal, dan masukan teknik, guna dapat diman*aatkan para pengambil
keputusan dalam mendukung pengelolaan lingkungan dan sumberdaya
alam.
"%3 adalah lembaga yang terlibat dalam pengembangan program P3,$,
bersama-sama dengan "beroameri)a (ni&ersity (("5), the 8entre *or
.esear)h and 3du)ation in 3)onomi)s (8"D3) dan the (ni&ersity o*
8ali*ornia ((8). Demikianlah, setelah melalui proses politik yang intens,
akhirnya P3,$ dibentuk pada tahun 2009. $ementara itu P3,$ memiliki
sema)am agen untuk menerapkan programnya, yang disebut dengan
%ational :orestry 8ommissions (8;%5:;.), dan juga $3M5.%57 adalah
agen dari P3,$. 8;%5:;. memiliki 19 kantor regional, yang bertugas
untuk menge&aluasi permohonan pembayaran yang sudah komplit/lengkap
dan sudah &alid. $ementara itu, pemerintah juga membentuk dana abadi
atau dana keper)ayaan (trust fund), yang disebut dengan Dana +ehutanan
Meksiko (Mexican Forest Fund). 7ujuanya adalah untuk menjamin bah-a
para partisipan bah-a sumberdaya untuk proses pembayaran sudah
dijamin tersedia. 5tau uangnya sudah tersedia untuk melakukan
pembayaran.
Dalam jangka panjang strategi dari 8;%5:;. adalah mengajak
pemerintah lo)al untuk bergabung dengan pemerintah pusat guna
menyediakan dana pembayaran tsb. $elanjutnya P3,$ yang bersi*at lo)al
dibentuk pada tahun 2001 dan 200<. 8;%5:;. juga berharap agar
pemerintah lokal mengambil tugas ini, khususnya pada Daerah 5liran
$ungai (D5$) yang ada di ka-asannya. Paling tidak bisa dilaksanakan
dalam = tahun, dalam mana periode pembayaran akan berakhir. %amun
yang tidak pasti adalah, berapa banyak ka-asan pedesaan yang terlibat
dalam program ini.
Pada tahun 2009, kriteria yang diterapkan dari ka-asan yang masuk dalam
proses pembayaran yang dilakukan oleh P3,$, adalah sbb.
1. ,utan yang kepadatannya lebih dari '0>.
2. 6okasinya pada ka-asan air tanah yang dieksploitasi se)ara
berlebihan, yang ditentukan oleh +omisi 5ir %asional (%ational ?ater
8ommissian/%?8).
9. Pada ka-asan yang dekat dengan ka-asan penduduk yang
kepadatan penduduknya lebih dari =000 orang/km2.
Komentar :
Dari segi kelambagaan, tampaknya sudah bagus. %amun yang lebih
penting adalah orang yang menjalankan kelembagaan itu. Di negara yang
sedang berkembang, korupsi sudah merajalela. (ntuk "ndonesia, yang
perlu dikembangkan kiranya adalah meningkatkan kesadaran penduduk
yang ada di sekitar ka-asan hutan, dengan mensejahterakan mereka.
Mungkin pengembangan ka-asan eko-isata adalah salah satu jalan
keluar. $udah terlalu banyak lembaga di "ndonesia. isa saja nanti
tumpang tindih. @ang penting adalah kebijakan pemerintah untuk menjaga
hutan, hentikan kon&ersi hutan menjai kelapa sa-it. uatlah minyak
kelentik dengan minyak kelapa. ukan minyak kelapa sa-it.
3.2. Pembiayaan
Di Meksiko, ka-asan danau, kolam, air tanah, dan sungai adalah
merupakan asset nasional, dan dikelola oleh pemerintah *ederal. 7he Ley
Federal de Derechos (6:D), mengijinkan untuk memungut *ee untuk
mereka yang menggunakan dan memelihara, yakni sebagai penyuplai air.
,al ini dapat diman*aatkan sebagai sumberdana bagi program-program
dari P3,$, yakni dari mereka yang meman*aatkan air yang dikelola
pemerintah *ederal. Dimana setiap tahun dibayarkan sebesar 1' juta dolar
($ dari pemerintah *ederal untuk pelayanan lingkungan hidrologis. Pada
tahun 2004, pihak kongres meningkatkan lagi budget untuk pembayaran itu
sebesar =0>. 5nggaran ini dikelola oleh MeAi)an :orest :und (M::).
Pembayaran tsb terdiri dari dua le&el, yakni 40 ($ dolar/ha untuk ka-asan
hutan di dataran tinggi, dan 90 ($ dolar/ha untuk ka-asan hutan yang lain.
+enapa berbeda, karena kandungan hidrologi untuk ka-asan hutan di
ka-asan dataran tinggi adalah lebih tinggi dibandingkan dengan hutan
yang biasa. 5dapun pelamar yang menerima pembiayaan dan jumlah areal
yang dibayarkan, ternyata terus meningkat, dari tahun 2009 hingga tahun
2001.
Komentar :
7ampaknya kebijakan pembayaran seperti ini agak berat untuk
dilaksanakan di "ndonesia. +arena -ilayah hutan di "ndonesia yang sangat
luas, dan manusia "ndonesia yang )endrung masih korup. uku 5lBuran
saja dikorup di DP., apalagi hutan. 7api mungkin saja dilakukan se)ara
selekti*, di ka-asan yang kini sudah terjadi kelangkaan air yang parah.
%amun penga-asannya harus ketat.
3.2.!. Monitoring" Pela#oran" dan $%aluasi
Pada dasarnya pelaksanaan monitoring harus dilaksanakan sekaligus
dalam proses operasi, yang meman*aatkan satelit dengan resolusi yang
tinggi (sangat peka). %amun dalam hal ini pihak 8;%5:;. tidak memiliki
kemampuan teknis seperti itu, untuk memonitor masyarakat penerima
anggaran se)ara kontinyu. +arena sta* masih tidak e*esien, maka satelit
image tsb, belum bisa dibeli. +arena itu, ka-asan yang belum dapat
dimonitor, tidak dapat dimasukkan ke dalam program ini. 0adi, ka-asan
yang belum dapat dimonitor dengan baik, tidak dapat masuk dalam
program ini, dan tidak dapat menerima pembayaran dari pemerintah.
iaya untuk memonitor pelaksanaan program ini adalah =,1 ($ dolar per
hektar, dan pembayaran yang dilakukan adalah 90 ($ dolar/hektar.
$ementara itu untuk biaya administrasi menghabiskan sekitar 19> dari
semua biaya yang dikeluarkan oleh P3,$. Pada tahun pelaksanaan
program ini menghabiskan 9'.214 ($ dolar. $e)ara umum, biaya
monitoring dan e&aluasi pelaksanaan program ini, sekitar 4> dari semua
total biaya yang harus dikeluarkan untuk program ini. $ementara itu P3,$
mengusulkan agar diadakan sistem grade (sistem sesuai tingkatan)
ka-asan, agar pelaksanaannya lebih e*esien.
Meskipun usaha pelaksanaan program ini telah dilaksanakan dengan biaya
yang mahal, namun hutan di Meksiko tetap saja bekurang, yakni sekitar
0,01> pada tahun 2009-200=. Program ini juga diinginkan agar *okus pada
ka-asan yang dipompa air tanahnya se)ara berlebihan, pada ka-asan
yang miskin penduduknya, dan pada ka-asan yang air tanahnya sangat
rendah.
Komentar :
7ernyata dana yang harus disediakan sangat besar. 0uga sulit untuk
melakukan mone&, karena memerlukan teknologi tinggi dan ketersediaan
sta* yang ahli. +alau hal ini tidak tersedia, maka jangan harap pelaksanaan
program ini dapat terlaksana dengan baik. +alau tokh harus dilaksanakan
di "ndonesia pada ka-asan yang kritis, maka diperlukan persiapan yang
matang. 7erutama mekanisme untuk mone&-nya.
3.2.& Kesadaran'Kesukarelaan" (anksi'Hukuman" dan Pemaksaan
Pihak P3,$ di Meksiko, memiliki hukuman yang khusus bagi masyarakat
yang tidak sadar dan tidak sukarela dalam mendukung program ini. +alau
ada perubahan tata guna lahan, dan mereka tidak membayar hingga akhir
tahun, maka pihak P3,$ akan melakukan )eking, tentang seberapa luas
hal itu terjadi, dan kemudian dikenakan sanksi. 7api, kalau de*orestasi
terjadi karena sebab lain, misalnya kebakaran atau pen)urian kayu, dan
pihak masyarakat masih mau bertanggung ja-ab, maka masyarakat tidak
akan memperoleh pembayaran dari ka-asan hutan yang hilang tsb, tetapi
masih mendapatkan pembayaran dari ka-asan yang masih tersisa dari
ben)ana tsb.
Komentar :
,al ini adalah sesuatu yang baik. Dimana masyarakat tidak dirugikan.
ah-a pemerintah tidak melakukan pembayaran dari hutan yang terbakar
dan di)uri adalah sesuatu yang -ajar. %amun pemerintah masih
membayar dari sisa hutan yang di)uri atau hutan yang terbakar tsb.
+iranya konsep yang tidak merugikan masyarakat ini perlu diadopsi, kalau
program ini dilaksanakan di "ndonesia. %amun dalam kasus-kasus seperti
itu kong-kali-kong masih akan terjadi, dan terjadilah kasus korupsi. 0adi,
semasih na*su korup masih merajalela dalam kalangan pejabat, dan
sementara itu rakyat belum ada kesadaran tentang pentingnya peranan
hutan, maka program ini tampaknya belum -aktunya dilaksanakan di
"ndonesia. (ntuk itu perlu ada penyadaran dan penyuluhan yang intensi*
tentang perlunya ka-asan hutan bagi kehidupan.
Dari resume yang telah dibuat di atas, dapat diberikan sumbangan
pemikiran untuk menja-ab pertanyaan2 itu sbb.
1. 5pa bisa sistem di Meksiko itu diterapkan di "ndonesiaC 0a-ab D
tampaknya belum bisa, karena D
(i) (( tentang +ehutanan, berbeda. Di "ndonesia, tidak ada hutan
yang menjadi milik indi&idu, dan tidak boleh ka-asan hutan di
perjual-belikan. ,utan adalah milik negara, dan dikelola oleh
Perhutani. .akyat juga ada diijinkan untuk mengelola, dalam
kasus ,utan (ntuk .akyat, yang dikembangkan di $eragen
dan Madiun. %amun hutan itu tetap saja milik negara, tetapi
hanya saja rakyat dapat mengelola hutan tsb, dengan bisa
melakukan tanaman tumpang sari di ka-asan hutan tsb.
(ii) 5da kekha-atiran akan menjadi ladang korupsi, karena sulit
untuk melakukan monitoring dan e&aluasi (mone&).
2. 8o)okkah kalau diterapkan di "ndonesia C 0a-ab D tampaknya, tidak
)o)ok, karena D
(i) (( tentang +ehutanan di "ndonesia, berbeda dengan di
Meksiko, khususnya berkaitan dengan adanya hutan milik
indi&idu, dan membolehkan adanya jual-beli lahan hutan. 0adi,
bertentangan dalam hal peraturan per undang-undangannya.
(ii) $emasih kasus-kasus korupsi merajalela di "ndonesia, maka
penerapan konsep yang meliputi ka-asan hutan yang sulit di
kontrol dan di-mone&, ada baiknya jangan dulu dilaksanakan.
(iii) +alau tokh harus dilaksanakan sebagai uji )oba, kiranya bisa
dilaksanakan di ka-asan yang sangat kritis. %amun harus
dengan kontrol yang ketat.
9. 5pa perbedaannya antara Meksiko dan "ndonesia C 0a-ab D
perbedaannya adalah berkait dengan substansi (( tentang
+ehutanan-nya. Di mana tidak ada pemilikan pribadi untuk lahan
hutan, dan ka-asan hutan tidak dapat diperjual-belikan.---

Anda mungkin juga menyukai