Anda di halaman 1dari 7

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
MA perberat hukuman Angie jadi 12 tahun penjara
Reporter : Lia Harahap | Kamis, 21 November 2013 09:46



Merdeka.com - Mahkamah Agung mengabulkan kasasi jaksa, untuk memperberat
hukuman Angelina Patricia Pingkan Sondakh . Angie yang semula divonis 4
tahun 6 bulan penjara oleh Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor)
diperberat hukumannya menjadi 12 tahun.
"Iya benar putusan menjadi 12 tahun," kata Kepala Biro Hukum dan Humas
Mahkamah Agung, Ridwan Masyur, kepada merdeka.com, Kamis (21/11).
Perkara ini diputus Majelis Hakim, Artidjo Alkostar, MS Lumme dan Mohammad
Askin. Putusan ini dikeluarkan 20 November 2013 kemarin.
Dalam putusan itu, Angie juga diminta mengembalikan uang negara yang dia
korupsi sebesar Rp 12,5 miliar dan USD 2,3 juta.
Putusan MA ini sama dengan tuntutan jaksa sebelumnya yang meminta mantan
Puteri Indonesia itu dihukum 12 tahun penjara dan membayar uang pengganti
sebesar Rp 12 miliar dan USD 2,3.
Dalam persidangan majelis hakim menyebutkan berdasarkan keterangan para
saksi, Angie terbukti menerima sejumlah uang dari Grup Permai dengan total
sebesar Rp 12,58 miliar dan USD 2,350 juta dari Mindo Rosalina Manulang
selaku marketing Grup Permai melalui kurir. Namun hakim tidak memerintahkan
pembayaran uang pengganti seperti yang dituntut jaksa KPK.
Sebelumnya saat mengajukan banding di tingkat Pengadilan Tinggi, Angie tetap
divonis penjara 4,5 tahun dan denda Rp 250 juta.
Putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta No. 11/PID/TPK/2013/PT.DKI tanggal
22 Mei 2013 atas nama Angelina Patricia Pingkan Sondakh dengan amar
menerima permintaan banding penuntut umum KPK dan menguatkan putusan
Pengadilan Tipikor tanggal 10 Januari 2013," kata humas Pengadilan Tinggi
Jakarta Ahmad Sobar.
B. Permasalahan
Menurutnya Artidjo, terdakwa Angelina Sondakh aktif meminta imbalan uang
atau pun fee kepada Mindo Rosalina Manulang sebesar 7 persen dari nilai proyek,
dan disepakati 5 persen. Dan harusnya sudah diberikan ke Angie 50 persen pada
saat pembahasan anggaran dan 50 persen setelah DIPA turun.
"Itu aktifnya dia. Untuk membedakan antara pasal 11 dengan pasal 12 a. Kita ini
kan menerapkan pasal 12 a," ucap Artidjo

BAB II
PEMBAHASAN

Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 140, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 3874);UUD pasal 12a :
Dipidana dengan pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 4
(empat) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun dan pidana denda paling sedikit
Rp 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp 1.000.000.000,00
(satu miliar rupiah):
Pasal a ;
pegawai negeri atau penyelenggara negara yang menerima hadiah atau janji, padahal
diketahui atau patut diduga bahwa hadiah atau janji tersebut diberikan untuk
menggerakkan agar melakukan atau tidak melakukan sesuatu dalam jabatannya, yang
bertentangan dengan kewajibannya;

Begitu juga dengan pancasila sila ke 2 yang berbunyi: kemanusiaan yang adil dan
beradap dan sila ke 4: kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan dan sila ke 5: keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.
Dengan demikian MA mampu memberikan sanksi sesuai dengan UUD 1945 dan
pancasila sila ke 2, 4, dan 5.

Reporter : Islahudin | Kamis, 21 November 2013 10:18

Merdeka.com - Hakim Agung Artidjo Alkostar, MS Lumme dan Mohammad Askin
memperberat hukuman bagi Angelina Patricia Pingkan Sondakh. Mantan puteri
Indonesia ini semula divonis 4 tahun 6 bulan penjara oleh Pengadilan Tindak Pidana
Korupsi (Tipikor), tetapi di tingkat kasasi, Angie dihukum 12 tahun penjara.
Selain menambah hukuman menjadi 12 tahun, majelis hakim juga menghukum agar
Angie mengembalikan uang negara yang dia korupsi sebesar Rp 12,5 miliar dan USD
2,3 juta. Lalu apa pertimbangan Hakim Agung Artidjo Cs dalam menjatuhkan vonis
tersebut?
"Terdakwa ini di PN dan PT diputus pasal 11 dengan pidana 4 tahun enam bulan.
Tidak dijatuhi uang pengganti, tapi kita punya pertimbangan begini," ujar Artidjo,
Kamis (21/11).
Menurutnya Artidjo, terdakwa Angelina Sondakh aktif meminta imbalan uang
ataupun fee kepada Mindo Rosalina Manulang sebesar 7 persen dari nilai proyek, dan
disepakati 5 persen. Dan harusnya sudah diberikan ke Angie 50 persen pada saat
pembahasan anggaran dan 50 persen setelah DIPA turun.
"Itu aktifnya dia. Untuk membedakan antara pasal 11 dengan pasal 12 a. Kita ini kan
menerapkan pasal 12 a," ucap Artidjo.
Terdakwa juga dinilai majelis hakim aktif memprakarsai pertemuan untuk
memperkenalkan Mindo kepada Haris Iskandar, sekretaris Dirjen Pendidikan Tinggi
Kemendiknas, dalam rangka mempermudah upaya penggiringan anggaran di
Kemendiknas.
"Itukan istilahnya kan menggiring. Terdakwa juga ikut mengajukan program usulan
kegiatan di sejumlah perguruan tinggi itu sifat aktifnya," tambahnya.
Dalam persidangan juga terungkap, beberapa kali Angie melakukan komunikasi
dengan Mindo Rosalina Manulang, terkait tindak lanjut dan perkembangan dari upaya
penggiringan anggaran dan penyerahan imbalan uang atau fee. Terdakwa lalu
mendapat imbalan dari uang fee sebesar Rp 12,580 miliar dan USD 2,350 juta.
"Sehingga perbuatan terdakwa itu memenuhi unsur-unsur 12 a dakwaan primair.
Dengan itu kita menjatuhkan pidana 12 tahun penjara, denda Rp 500 juta subsidair 8
bulan kurungan," terang Artidjo.
Artidjo Cs juga menjatuhkan hukuman uang pengganti sebesar Rp 12,5 miliar dan
USD 2,3 juta. Menurut Artidjo hal ini karena di tingkat PN dan PT, hakim tidak
melihat Pasal 17 UU Tipikor. Di mana dalam pasal tersebut disebutkan bahwa selain
dapat dijatuhi pidana, terdakwa juga bisa dijatuhi pidana tambahan sebagaimana
dimaksud Pasal 18.
"Jadi seolah-olah PN dan PT itu kan tidak mau menjatuhkan uang pengganti. Karena
itu uangnya dari PT (Perseroan Terbatas), bukan dari keuangan negara. Kan gitu. Itu
salah, karena pasal 17 jelas-jelas menyebutkan terdakwa itu dapat dijatuhi pidana
tambahan sebagaimana dimaksud di dalam Pasal 18. Jadi bisa dijatuhi uang
pengganti," imbuhnya.

BAB III
A. Kesimpulan
Mahkamah Agung menjatuhkan pidana 12 tahun penjara, denda Rp 500 juta
subsidair 8 bulan kurungan kepada terdakwa Angelina Sondakh

B. Saran
Diharapkan Pemerintah Indonesia dalam memberikan keputusan pada para pidana
harus tegas dan berani seperti Bapak Mahkamah Agung Ardtijo supaya Negara
Indonesia lebih berkembang dan di tahun-tahun berikutnya menjadi Negara maju.

















DAFTAR PUSTAKA

http://www.merdeka.com/peristiwa/ma-perberat-hukuman-angie-jadi-12-tahun-
penjara.html

http://www.merdeka.com/peristiwa/ini-alasan-artidjo-cs-perberat-hukuman-
untuk-angelina-sondakh.html

Anda mungkin juga menyukai